SISTEM PENGOLAHAN TRANSAKSI, SISTEM INFORMASI ORGANISASI, DAN
MANAJEMEN HUBUNGAN ORGANISASI
Dosen Pengampu: Ary Wira Andika, ST.,MM
Disusun Oleh: Kelompok 7
1. Ni Nyoman Sri Wardani 1802612010323/19
2. Ni Putu Anggi Damayanti 1802612010324/20 3. Ni Putu Diah Sukerti 1802612010327/21
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR DENPASAR 2021 PEMBAHASAN 7.1. Sistem Pengolahan Transaksi A. Pengertian Sistem Pengolahan Transaksi Sistem Pengolahan Transaksi (Transaction Processing System disingkat TPS) adalah sistem yang menjadi pintu utama dalam pengumpulan dan pengolahan data pada suatu organisasi. Sistem yang ber-interaksi langsung dengan sumber data (misalnya pelanggan) adalah sistem pengolahan transaksi, dimana data transaksi sehari-hari yang mendukung operasional organisasi dilakukan. Tugas utama TPS adalah mengumpulkan dan mempersiapkan data untuk keperluan sistem informasi yang lain dalam organisasi, misalnya untuk kebutuhan sistem informasi manajemen, atau kebutuhan sistem informasi eksekutif. Dibandingkan dengan system informais yang lain, system pengolahan transaksi memang lebih dibutuhkan perusahaan karena berfungsi untuk merekam semua aktiva yang ada di dalam perusahaan dan berbagai kejadian yang ada di dalamnya. Sistem pengolahan transaksi dapat dijalankan secara manual dan komputerisasi. Namun pada era sekarang sebagian perusahaan sudah melakukan hal tersebut dengan system komputerisasi. Bila perusahaan dapat membangun sistem pengolahan transaksi dengan baik, maka perusahaan juga dapat memanfaatkannya dengan baik. Sebuah Transaksi kadangkala juga disebut LUW (Logical Unit of Work), yang merupakan sederetan operasi yang berkedudukan sebagai satu kesatuan proses. Seluruh transaksi dianggap sukses, jika semua operasi berhasil dengan sukses dan perubahan disimpan ke dalam database. Seluruh transaksi dianggap gagal, jika ada satu operasi yang gagal dan perubahan tidak akan disimpan ke dalam database dan jika transaksi gagal, perubahan akan dihapus dari tabel dan diganti dengan nilai- nilai aslinya.
B. Komponen – Komponen Sistem Pengolahan Transaksi
1) Dokumen Sumber Kebanyakan transaksi dicatat pada dokumen sumber, selain menyediakan catatan-catatan tertulis dokumen sumber berfungsi sebagai: Memicu meng-otorisasi operasi fisik: sebagai contoh surat pesanan penjualan meng-otorisasi pengiriman barang dan gangguan kepada pelanggan. Memantau arus fisik: misalnya surat pesanan penjualan digunakan untuk memperlihatkan pergerakan barang pesanan dari gudang ke tempat pengiriman. Mencerminkan akuntabilitas atas tindakan yang diambil: misalnya tagihan dari pemasok diparaf untuk memperlihatkan bahwa tagihan ini sudah diperiksa kebenarannya. Menjaga kemutakhiran dan kelengkapan basis data: sebagai contoh kopi faktur penjualan digunakan untuk memutakhirkan saldo dalam catatan sediaan. Catatan pelanggan dan kemudian diarsipkan untuk kepentingan riwayat penjualan. Menyediakan data yang dibutuhkan untuk keluaran: misalnya data dalam surat pesanan penjualan digunakan untuk menyiapkan faktur penjualan dan ikhtiar penjualan. 2) Jurnal dan Register Jurnal dan register merupakan catatan akunting yang memuat data dalamurutan kronologis. Jurnal merupakan catatan akunting formal awal dalam sistemmanual. Mengikhtiarkan data transaksi dalam satu keuangan. Register berfungsisebagai pengganti jurnal atau catatan kronologis atau buku harian untuk data atau peristiwa yang tidak bersifat keuangan. 3) Buku Besar dan Arsip Buku besar (ledger) mengikhtiarkan status perkiraan dalam satuankeuangan. Nilai transaksi yang muncul dalam jurnal dipindahkan atau diposkan kepos perkiraan yang sesuai. Melalui proses posting ini status setiap perkiraan yangterpengaruh dimutakhirkan dengan menaikkan atau menurunkan saldo perkiraansebesar nilai transaksi. Jadi, jika jurnal menekankan pada kegiatan transaksi, bukubesar menekankan pada status perkiraan. 4) Laporan dan Dokumen Berbagai laporan umumnya dihasilkan dari pemrosesan transaksi. Salah satujenis keluaran laporan dikenal sebagai laporan keuangan. Sejumlah besar dokumenoperasional juga dihasilkan oleh sistem pemrosesan transaksi. Beberapa dari dokumen ini dihasilkan untuk memicu tindakan. Dokumen lain dihasilkan untuk mencatat tindakan-tindakan yang telah diselesaikan. Dokumen operasional tertentuyang disiapkan oleh sistem pemrosesan transaksi perusahaan menjadi masukandokumen sumber untuk pemrosesan lebih lanjut. 5) Bagian Perkiraan dan Kode Lainnya Transaksi akunting harus diklasifikasikan dan dikodekan sebelum diposkan ke dalam buku besar. Bagan perkiraan merupakan daftar berkode dari perkiraan- perkiraan yang termuat dalam buku besar umum perusahaan. Pada dasarnya, ini merupakan struktur data keuangan perusahaan. Bagan perkiraan ini bukan saja memungkinkan pengklasifikasian dan pengkodean data transaksi melainkan juga menyediakan elemen-elemen data rinci untuk menyusun dan menyajikan informasidalam laporan keuangan. 6) Rangkaian Audit Rangkaian audit adalah seperangkat mata rantai yang dibentuk oleh elemen- elemen pemrosesan transaksi pokok. Rangkaian audit merupakan alat untuk melakukan penelusuran dari dokumen-dokumen sumber melalui jurnal dan buku besar sampai ke total ikhtisar dalam laporan keuangan atau keluaran keuangan lainnya, dan sebaliknya. Disamping membantu audit sistem pemrosesan transaksi, rangkaian audit memungkinkan :mengoreksi kesalahan yang terdeteksi, menjawab pertanyaan dan merekonstruksi arsip 7) Tindakan Pengendalian dan Pengamanan Pemrosesan transaksi yang baik menuntut adanya berbagai tindakan pengendalian dan pengamanan. Contoh pengendalian yang telah dijelaskan meliputibagan perkiraan, perkiraan pengendali, rangkaian audit, dan metode pemrosesan sekali tulis. Pengendalian seperti itu harus didukung dengan dokumentasi yang memadai, meliputi: manual prosedur dan uraian tanggung jawab yang dibebankan kepada mereka yang terlibat dalam pemrosesan transaksi.
C. Tujuan Pokok Sistem Pengolahan Transaksi
1) Pengumpulan Data Setiap organisasi yang ber-interaksi langsung dengan lingkungannya dalam penyediaan jasa dan produk, pasti memerlukan sistem yang mengumpulkan data transaksi yang bersumber dari lingkungan. 2) Manipulasi Data Data transaksi yang dikumpulkan biasanya diolah lebih dahulu sebelum disajikan sebagai informasi untuk keperluan bagian-bagian dalam organisasi atau menjadi bahan masukan sistem informasi yang lebih tinggi. Beberapa tugas manipulasi data adalah sebagai berikut: Klasifikasi : data dikelompokkan menurut kategori tertentu, misalnya menurut jenis kelamin, menurut agama, menurut golongan, dsb. Sortir : data diurutkan menurut urutan tertentu agar lebih mudah dalam pencarian data, misalnya di-sortir menurut abjad nama, atau menurut nomer induk, dsb. Perhitungan : melakukan operasi aritmetika terhadap elemen data tertentu, misalnya menjumlahkan penerimaan dan pengeluaran setiap hari, atau menghitung jumlah hutang pelanggan, dsb. Pengikhtisaran : melakukan peringkasan data (summary) seperti sintesa data menjadi total, sub-total,rata-rata, dsb. 3) Penyimpanan data Data transaksi harus di-simpan dan dipelihara sehingga selalu siap memenuhi kebutuhan para pengguna. 4) Penyiapan Dokumen Beberapa dokumen laporan harus disiapkan untuk memenuhi keperluan unit- unit kerja dalam organisasi.
D. Karakteristik Sistem Pengolahan Transaksi
1) SPT berfungsi mencatat data ke dalam basis data. Data yang dicatat meliputi data induk dan data transaksi. Data induk adalah data yang lengkap dan dapat berdiri sendiri, misalnya data pegawai, data barang dagangan dan data pelanggan. Data transaksi adalah data yang digunakan untuk mencatat transaksi. Transaksi dalah berbagai perubahan atau peristiwa yang terjadi di perusahaan. 2) SPT digunakan oleh para pemakai akhir (end user), yang terdiri dari operator (misalnya kasir, teller bank dan resepsionis hotel) atau para manajer pelaksana. 3) SPT menyajikan informasi atau laporan yang bersifat baku atu standar tidak mengandung banyak variasi. Contoh : kasir hanya menyediakan nota penjualan yang terdiri dari secarik kertas, begitu juga dengan informasi yang dihasilkan oleh ATM. 4) SPT diperlukan hampir setiap hari , karena dalam suatu perusahaan transaksi selalu terjadi dan setiap transaksi yang terjadi harus dicatat. 5) SPT berguna untuk pembuatan keputusan yang terstruktur. Keputusan yang terstruktur adalah keputusan yang timbul karena masalah yang sudah jelas dan jalan keluar juga jelas. Contoh: penjualan tiket pesawat, pelayanan bank melalui ATM, pencatatan tagihan telepon. 6) SPT memerlukan perangkat input dan output yang sangat bervariasi mulai dari komputer, mesin ATM, telpon dan perankat lain yang dalam masa depan akan semakin bervariasi dan mudah digunakan.
E. Tehnik Sistem Pengolahan Transaksi
1) Batch processing Data ditumpuk dulu dalam rentang waktu tertentu, baru kemudian diproses, misalnya data dikumpulkan antara jam 8:00 sampai dengan jam 12:00, kemudian diproses mulai jam 14:00 sampai dengan jam 17:00. 2) Online processing Data yang diperoleh dari sumber data langsung diproses pada saat diterima, yang mungkin terjadi adalah antrian data untuk menunggu giliran, misalnya pemrosesan yang dilakukan pada saat melakukan transaksi online di depan teller bank. 3) Real time processing Pemrosesan data tidak boleh ditunda karena waktu sangat kritis, penundaan pengolahan dapat mengakibatkan sesuatu yang fatal. Misalnya pengolahan data hasil pemantauan aktivitas gunung berapi. 4) Inline processing Perpaduan antara batch dan online. Misalnya pengolahan transaksi di supermarket, dimana transaksi penjualan melalui POS (point of sale) langsung dilakukan (online), tetapi pengolahan lebih lanjut tentang persediaan barang dilakukan setiap jam 10:00 malam. F. Tujuan Sistem Pengolahan Transaksi 1) Mencatat setiap transaksi yang terjadi dalam perusahaan. Tidak hanya transakai jual beli, tetapi juga berbagai perubahan data, misalnya perubahan harga jual barang dagangan. 2) Mempercepat proses yang terjadi dalam perusahaan. Misalnya sebuah biro perjalanan akan menjual tiket perjalanan ke tujuan tertentu. 3) Menyediakan informasi atas kegiatan operasional dengan akurat dan tepat waktu. 4) Meningkatkan kinerja dan layanan perusahaan. Contoh: perusahaan pengiriman barang dapat memberikan informasi bagi para pelangganya, perjalanan barang yang dikirimnya. Informasi dapat diakses melalui internet atau sms.
7.2. Sistem Informasi Organisasi
A. Pengertian Sistem Informasi Organisasi Sistem informasi manajemen adalah sistem informasi yang berguna untuk menyajikan sebuah informasi guna memberikan fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan.Yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan manusia dalam sebuah organisasional perusahaan. Sedangkan organisasi adalah badan hukum formal dengan peraturan dan prosedur internal yang harus mematuhi undang-undang. Organisasi juga merupakan struktur sosial karena mereka adalah kumpulan elemen sosial. Definisi perilaku organisasi yang lebih realistis adalah pengumpulan hak, hak istimewa, kewajiban, dan tanggung jawab yang seimbang selama periode konflik dan resolusi konflik. Sistem informasi dan organisasi saling mempengaruhi satu sama lain. Sistem informasi dibangun oleh para manajer untuk melayani kepentingan perusahaan bisnis. Pada saat yang sama, organisasi harus sadar dan terbuka terhadap pengaruh sistem informasi untuk mendapatkan keuntungan dari teknologi baru. Interaksi antara teknologi informasi dan organisasi sangat kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor penengah, termasuk struktur organisasi, proses bisnis, politik, budaya, lingkungan sekitar, dan keputusan manajemen.
B. Peran Sistem Informasi dalam Organisasi
Berikut ini yang mencakup beberapa peran sistem informasi sebuah organisasi adalah: 1) Memberikan kualitas data yang tersaji secara tepat waktu bagi para pengguna, 2) Organisasi memakai sistem informasi guna memproses transaksi-transaksi dalam organisasi, 3) Mengembangkan perencanaan yang efektif, 4) Guna mendukung pengambilan keputusan, 5) Guna perencanaan yang strategis, tujuannya guna mengembangkan strategi suatu organisasi, 6) Menyediakan bagi yang mengelola organisasi data maupun yang menyangkut dengan pelaksanaan tugas organisasi, 7) Guna meneliti kebutuhan-kebutuhan keterampilan sebagai pendukung sistem informasi.
C. Tahapan Sistem Informasi dalam Operasi Manajemen
Sistem informasi digunakan untuk mendukung operasi manajemen yang dilakukan oleh suatu organisasi. Dalam operasi manajemen terdiri dari beberapa tahap yaitu: 1) Tahap perencanaan yakni dalam sebuah organisasi tersebut memberikan tentang suatu sistem yang akan dilakukan mendatang. 2) Tahap pengorganisasian yakni suatu teknis yang melaksanakan sistem yang akan dilakukan, memberikan sumber daya yang akan dibutuhkan, 3) Tahap pelaksanaan yakni semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan operasi itu dicatat, disimpan guna memenuhi keperluan evaluasi hasil operasi. 4) Tahap pengendalian, yakni organisasi mengadakan pengawasan guna menjalankan tugas agar sesuai dengan rencana awal, karena dalam pelaksanaan hasil operasi akan dilaporkan guna kepentingan evaluasi dalam pengambilan keputusan yang akan datang.
D. Pengaruh Sistem Informasi Terhadap Organisasi dan Perusahaan
Sistem informasi secara fundamental telah mengubah ekonomi organisasi dan sangat meningkatkan kemungkinan untuk mengorganisir pekerjaan. Teori dan konsep dari ekonomi dan sosiologi membantu kita memahami perubahan yang ditimbulkan oleh Teknologi Informasi (TI). 1) Dampak Ekonomi Dari sudut pandang ekonomi, TI mengubah biaya modal dan biaya informasi relatif. Teknologi sistem informasi dapat dipandang sebagai faktor produksi yang dapat digantikan dengan modal dan tenaga kerja tradisional. Seiring turunnya biaya teknologi informasi, teknologi ini menggantikan tenaga kerja, yang secara historis merupakan kenaikan biaya. Oleh karena itu, teknologi informasi harus menghasilkan penurunan jumlah manajer menengah dan pekerja klerikal sebagai pengganti teknologi informasi untuk pekerjaan mereka (Laudon, 1990). Seiring turunnya biaya teknologi informasi, ia juga mengganti bentuk modal lain seperti bangunan dan mesin, yang harganya relatif mahal. Oleh karena itu, seiring berjalannya waktu, kita harus mengharapkan para manajer untuk meningkatkan investasi mereka di bidang TI karena biaya yang menurun relatif terhadap investasi modal lainnya. 2) Dampak Organisasi Dan Perilaku Teori yang berbasis pada sosiologi organisasi yang kompleks juga memberikan beberapa pemahaman tentang bagaimana dan mengapa perusahaan berubah dengan penerapan aplikasi TI baru. 3) IT Ratakan Organisasi Peneliti perilaku telah berteori bahwa teknologi informasi memfasilitasi perataan hierarki dengan memperluas distribusi informasi untuk memberdayakan karyawan tingkat rendah dan meningkatkan efisiensi manajemen. TI mendorong hak pengambilan keputusan lebih rendah dalam organisasi karena pegawai tingkat rendah menerima informasi yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan tanpa pengawasan. Karena para manajer sekarang menerima lebih banyak informasi akurat tepat waktu, mereka menjadi lebih cepat dalam mengambil keputusan, sehingga lebih sedikit manajer yang wajib. Biaya manajemen menurun sebagai persentase pendapatan, dan hirarki menjadi jauh lebih efisien.
7.3. Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan (Customer Relationship Management)
A. Pengertian Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan Manajemen hubungan pelanggan adalah proses mengelola informasi rinci tentang pelanggan perorangan dan semua “titik kontak” pelanggan secara seksama untuk memaksimalkan loyalitas pelanggan. Titik kontak pelanggan adalah semua kejadian dimana pelanggan menghadapi merk dan produk dari pengalaman aktual ke komunikasi pribadi atau massal hingga observasi biasa. Clow dan Baack berpendapat bahwa manajemen hubungan pelanggan adalah program yang dirancang untuk membangun loyalitas jangka panjang dan obligasi dengan pelanggan melalui penggunaan sentuhan pribadi difasilitasi oleh teknologi. Teori diatas disimpulkan bahwa CRM adalah suatu program yang dirancang secara khusus oleh perusahaan dengan memberikan fasilitas teknologi agar pelanggan merasa loyal dan berhubungan jangka panjang dengan perusahaan. Pemasar jasa telah memahami kekuatan dari manajemen hubungan pelanggan (CRM-customer relationship management), dan beberapa industri tertentu telah menerapkannya selama berkade. Saat kata CRM disebut, sistem dan infrastruktur TI yang kompleks dan mahal beserta Vendor CRM seperti SAP dan Siebel langsung terbesit. Tetapi CRM sebenarmya menandakan keseluruhan proses di mana hubungan pelanggan dibangun dan dipelihara. Manajemen hubungan pelanggan sebaiknya dipandang sebagai pencetus keberhasilan implementasi Roda Loyalitas. Relationship management merupakan pengenalan setiap konsumen secara lebih dekat dengan menciptakan komunikasi dua arah dan mengelola suatu hubungan yang saling menguntungkan antara bank syariah dan konsumen. Sesuai dengan namanya CRM merupakan suatu aktivitas yang ditujukan untuk memperoleh hubungan dengan pelanggan hingga dapat memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. CRM merupakan suatu proses untuk mengidentifikasi, memperoleh pelanggan baru, mempertahankan pelanggan lama, meyakinkan pelanggan untuk terus membeli produk dan layanan yang ditawarkan serta memberikan layanan purna jual yang baik sehingga pelanggan akan tetap loyal. Dalam menentukan CRM, perusahaan harus mengetahui nilai dalam pelanggan mereka, sehingga mereka dapat menggunakan manajemen hubungan pelanggan untuk dapat meningkatkan bisnis mereka. Manajemen hubungan pelanggan adalah ketika perusahaan menggunakan teknik dan strategi untuk melacak interaksi dan data pelanggan. Perusahaan yang fokus pada pelanggan mereka memiliki pandangan, tujuan dan sasaran yang berbeda dari perusahaan yang tidak menggunakan CRM. Perusahaan yang tidak menggunakan CRM mementingkan nilai pasar daripada nilai pelanggan. Sedangkan, perusahaan yang menggunakan sistem ini mementingkan nilai pelanggan dibandingkan nilai pasar. Mementingkan nilai pelanggan dengan menjaga pelanggan yang sudah dimiliki saat ini dan juga diiringi dengan upaya untuk menemukan pelanggan baru. Di sinilah CRM berperan yaitu ini membantu untuk fokus pada tren dan kebutuhan pelanggan Anda saat ini alih-alih menemukan pelanggan baru. Jika Anda dapat mempertahankan dan menarik pelanggan Anda saat ini, ini akan terbukti lebih menguntungkan bagi Anda daripada menghabiskan waktu mencoba menarik satu pelanggan baru.
B. Manfaat Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan
Banyak perusahaan memiliki sejumlah besar pelanggan (terkadang hingga jutaan), dengan beragam titik sentuh (misalnya, teller, staf pusat panggilan, mesin swalayan, dan situs web), di berbagai lokasi geografis. Pada satu fasilitas jasa yang besar, tidak mungkin seorang pelanggan dilayani oleh staf frontline yang sama pada kunjungan berikutnya. Untuk situasi seperti ini, manajer kurang memiliki sarana untuk mempraktikkan pemasaran hubungan. Namun, kini sistem manajemen hubungan pelanggan bertindak sebagai pencetus, menangkap informasi pelanggan dan menghantarkannya ke berbagai titik sentuh. Dari perspektif pelanggan, sistem manajemen hubungan pelanggan yang diterapkan dengan baik dapat memberikan interface yang menyeluruh bagi pelanggan yang menghantarkan kustomisasi dan personalisasi. Beberapa manfaat manajemen hubungan dengan pelanggan sebagai berikut: 1) Mendorong loyalitas pelanggan Aplikasi manajemen hubungan pelanggan memungkinkan perusahaan untuk mendayagunakan informasi dari semua titik kontak dengan nasabah, baik via web, call atupun lewat staff pemasaran dan pelayanan di lapangan. 2) Menguragi biaya Kemampuan perusahaan dalam penjualan dan pelayanna, ada biaya yang bisa dikurangi. Misalnya dengan memanfaatkan teknologi web. Aplikasi manajemen hubungan pelanggan memungkinkan penjualan atau pelayanan dengan biaya lebih murah dalam sebuah skema program pemasaran yang spesifik dan terfokus. 3) Meningkatkan efisiensi operasional Aplikasi manjemen hubungan pelanggan memungkinkan kita membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik. 4) Peningkatan time to market Aplikasi manjemen hubungan pelanggan memungkinkan kita membawa produk ke pasar dengan lebih cepat dengan informasi pelanggan yang lebih baik. 5) Peningkatan pendapatan Aplikasi manajemen hubungan pelanggan menyediakan informasi untuk meningkatkan pendapatan dan keuntungan perusahaan.
C. Cara Kerja Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan
Sistem ini lebih dari sebuah teknologi – dapat sukses tanpa strategi dan tata cara untuk implementasi penggunaannya. Strategi bisnis dan teknologi harus bekerja bersama untuk dapat merealisasikan strategi bisnis yang terpusat kepada pelanggan. 1) Mendukung strategi yang terpusat kepada pelanggan Sistem dari program ini mengutamakan pelanggan di segala aspek yang Anda lakukan. Perusahaan dan organisasi yang menggunakan sistem ini dapat menjaga kualitas dari pengalaman pelanggan, karena mereka menyadari pentingnya dari pengalaman pelanggan yang dapat menghasilkan loyalitas kepada perusahaan Anda. 2) Sentralisasi data pelanggan Sistem CRM menggabungkan semua penjualan, marketing dan informasi customer service di dalam satu database terpusat. 3) Otomatisasi proses customer-facing business Proses bisnis yang berhubungan langsung dengan pelanggan dapat berjalan dengan lebih efisien dengan penggunaan program ini. Marketing, penjualan, dan customer service dapat memberikan pengalaman lebih baik dalam memenuhi kebutuhan pelanggan. Semua berawal dengan prospek – dan berakhir kepada pelanggan.
D. Konsep Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan
Menurut Storbacka dan Lehtine ada tiga konsep dari manajemen hubungan pelanggan yaitu: 1) Menciptakan nasabah Tujuan dari menciptakan nasabah tidak hanya untuk memaksimalkan pendapatan dari transaksi tunggal, melainkan keunggulan bersaing yang tidak hanya berdasarkan harga, tetapi juga berdasarkan kemampuan provider untuk membantu pelanggan menghasilkan nilai untuk mereka sendiri dan untuk membina hubungan jangka panjang dengan pelanggan. 2) Melihat produk sebagai suatu proses Perbedaan secara tradisional antar barang dan jasa tidak berarti. Produk dilihat sebagai suatu entitas yang mencakup pertukaran antara proses yang dilakukan provider dan proses yang dilakukan nasabah, dimana dalam pertukaran ini kemampuan provider sebagoian dipindahkan ke dalam penciptaan nilai nasabah . Oleh karenanya perbedaan produk menjadi perbedaan proses, sehingga membuka peluang yang tidak terbatas untuk menciptakan berbagai jenis hubungan. 3) Tanggung jawab provider CRM tidak hanya perusahaan memuaskan kebutuhan nasabah, juga tidak cukup dengan nasabah yang puas. Suatu perusahaan dapat membina hubungan yang lebih kuat hanya jika perusahaan bertanggungjawab dalam membangun hubungan tersebut dan menawarkan para pelanggannya untuk menghasilkan nilai–nilai mereka sendiri.
E. Strategi Manajemen Hubungan Dengan Pelanggan
Penerapan strategi CRM di semua tingkatan organisasi, unit kerja, dan titik kontak pelanggan dengan organisasi tersebut adalah sangat penting untuk menjalin dan menumbuh kembangkan hubungan perusahaan dengan para pelanggannya maupun mitra bisnisnya. Melalui penerapan strategi CRM, suatu perusahaan diharapkan akan lebih mengenal pelanggannya, dengan mengenal pelanggan atau segmen pelanggan secara lebih mendalam akan memudahkan untuk mengoptimalkan keuntungan dan meminimalkan resiko bisnis. Strategi hubungan pelanggan sangatlah penting dalam menciptakan loyalitas nasabah. CRM didasarkan pada prinsip dasar yang menyatakan bahwa layanan yang baik tidak menjamin kepuasan pelanggan dan kepuasan pelanggan tidak menjamin loyalitas. Karena itu timbul kebutuhan akan hubungan pelanggan yang kuat untuk membangun loyalitas.
Langkah–langkah yang ditempuh perusahaan dalam strategi manajemen hubungan
pelanggan diantaranya: 1) Berusaha mengenal pelanggan secara personal. 2) Menyimpan data pelanggan dengan membangun basis datayang terdiri dari nomor telepon dan alamat rumah. 3) Mempelajari prefensi dengan menganalisis data yang diperoleh melalui survey dan jajak pendapat. 4) Melakukan riset pelanggan. 5) Bersikap jujur kepada pelanggan. 6) Mengakui jika terjadi kesalahan, masalah, atau penundaan.
Keberhasilan strategi Manajemen Hubungan Pelanggan ditentukan oleh 3 faktor
utama yaitu: 1) Manusia Karena Manjemen Hubungan Pelanggan lebih kebagaimana mengelola hubungan atau relasi antar manusia sehingga diperlukan personal touch, attitude dan semangat dari perusahaan untuk lebih aktif lagi untuk mengenal kebutuhan dan keinginan pelanggannya lebih jauh lagi agar dapat memuaskan pelanggan. 2) Proses Sistem yang membantu manusia untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan nasabah. 3) Teknologi Untuk lebih membantu mempercepat dan mengoptimalkan faktor manusia dalam proses aktivitas manajemen hubungan pelanggan. Teknologi adalah alat penunjang dalam melengkapi nilai tambah.manajemen hubungan pelanggan. Manajemen hubungan pelanggan mendukung aktivitas bagian customer service dalam mengotomatisasi pelayanan sehinggan bagian customer service dapat mempercepat pelayanan dan mampu merekam aktivitas seputar pertanyaan dan keluhan pelanggan. DAFTAR PUSTAKA https://th3rain.wordpress.com/2012/05/09/sistem-pengolahan-transaksi/ https://docplayer.info/storage/63/49834878/1629087678/SlafimkertExnET8mAYG5Q/49 834878.pdf http://repository.iainkudus.ac.id/2890/2/5.%20BAB%20II.pdf http://krismantiriskandyani.blogspot.com/2017/12/bab-iii-sistem-informasi-organisasi- dan.html?m=1 https://www.qontak.com/blog/definisi-cara-kerja-manajemen-hubungan-pelanggan/
SIM, MEGA AMBAR LUTFIA, PROF Dr. HAFZI ALI CMA, MANAJEMEN HUBUNGAN DENGAN PELANGGARAN (Customer Relationship Management: CRM) Dan SISTEM PROSES TRANSAKSI, UNIVERSITAS MERCU BUANA, 2017
Pendekatan sederhana untuk analisis teknikal di pasar keuangan: Cara membuat dan menafsirkan grafik analisis teknikal untuk meningkatkan aktivitas trading online Anda