Reza Yuliani, 160209092, FTK, PGMI, 082167457558

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 100

PENGEMBANGAN ALAT PERAGA PEMBELAJARAN IPA PADA

TEMA SELALU BERHEMAT ENERGI DI KELAS IV


BERBASIS SAINTIFIK DAN NILAI ISLAMI

SKRIPSI

Diajukan Oleh:

REZA YULIANI
NIM. 160209092
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Prodi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN


UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY
BANDA ACEH
1442 H / 2021 M
,
Abstrak

Nama : Reza Yuliani


NIM : 160209092
Fakultas/ Prodi : Tarbiyah dan Keguruan/ Pendidikan Guru Madrasah
Ibtidaiyah
Judul : Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran IPA Pada
Tema Selalu Berhemat Energi di Kelas IV Berbasis
Saintifik dan Nilai Islami
Pembimbing I : Dr. Mujiburrahman, M. Ag
Pembimbing II : Mainisa, S.Pd.I.,M.Pd
Kata Kunci : Alat Peraga, Pembelajaran IPA , Saintifik dan Nilai Islami

Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dengan segala macam
benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran. Dalam
Pembelajaran IPA ditemukan adanya alat peraga berbasis saintifik dan islami.
Penelitian ini bertujuan untuk; 1) Mengatahui bagaimana produk Pengembangan
alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi di kelas IV
berbasis saintifik dan nilai islami dan mengetahui kelayakan produk alat peraga
pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi di kelas IV berbasis saintifik
dan nilai islami; 2) Mengetahui respon guru dan siswa terhadap kemenarikan
produk alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi di kelas
IV berbasis saintifik dan nilai islami. Metode dalam penelitian ini menggunakan
metode penelitian dan pengembangan (Research and Development).
Langkah pengembangan yang digunakan hanya sampai tahap ketujuh karena
pada tahap ketujuh sudah menjawab hasil yang diperlukan.Data penelitian
dikumpulkan dengan menggunakan lembar validasi ahli dan angket respon siswa
dan guru. Hasil penelitian dari data validasi ahli media dalam pengembangan
media mendapatkan nilai 86,6% dan dari ahli materi mendapatkan 94,4%. Dan
begitu pula hasil dari respon siswa kelas IV mendapatkan nilai 90,75% dan
respon guru terhadap alat peraga ini nilainya 85,75% dengan kategori (sangat
layak). respon peserta didik terhadap kemenarikan produk alat peraga
pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi di kelas IV berbasis saintifik
dan nilai islami sangat layak dan menarik untuk digunakan.

v
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,

karna berkat hidayah dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Pengembangan Alat Peraga

Pembelajaran IPA Pada Tema Selalu Berhemat Energi Di Kelas IV

Berbasis Saintifik Dan Nilai Islami ”.

Selama menyusun skripsi ini, penulis banyak mendapatkan

bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan tepat pada waktu yang penulis harapkan. Untuk itu

penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada:

1. Bapak Dr. Muslim Razali, S.H.M.Ag selaku Dekan Fakultas Tarbiyah

dan Keguruan

2. Bapak Syahminan, S . A g . , M . A g selaku ketua Prodi Pendidikan

Guru Madrasah Ibtidayah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-

Raniry.

3. Bapak Mawardi, S.Ag., M.Pd. Selaku Dosen Pembimbing Akadenik

(PA) yang telah banyak memberikan masukan dan nasihat selama

penulisan skripsi ini.

4. Bapak Dr. Mujiburrahman, M. Ag selaku Pembimbing I, yang telah

memberikan arahan masukan dan nasihat serta mengorbankan waktu,

vi
tenanga, pikiran dengan tulus dalam membimbing dan mengarahkan

penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan.

5. Mainisa, S.Pd.I.,M.Pd selaku pembimbing II, yang telah memberikan

arahan masukan dan nasihat serta mengorbankan waktu, tenanga, pikiran

dengan tulus dalam membimbing dan mengarahkan penulis sehingga

skripsi ini dapat terselesaikan

6. Ucapan terimakasih yang teristimewa kepada Kedua orang tua saya

yaitu ayah saya yang bernama Zainuddin dan ibu saya yang bernama

Lili Suryani yang telah membesarkan dan memberi kasih sayang yang

tulus kepada saya, selalu memberikan semangat dan dorongan serta doa-

doanya kepada saya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini

7. Bapak Anwar, S.Ag selaku Kepala Sekolah MIN 26 Aceh Besar

yang telah megizinkan saya untuk melakukan penelitian.

8. Ibu Suharni, S.Ag selaku guru kelas I V A MIN 26 Aceh Besar yang

telah bersedia menjadi pengamat saya selama penelitian berlangsung

9. Terimakasih kepada Ismul Alfarisi yang telah memberi semangat dan

dukungan sehingga saya dapat meyelesaikan skripsi ini dengan baik

10. Terimakasih kepada Sahabat-sahabat seperjuangan saya Nisa

j u l i a n t i ka, Amel Amanda, Dinda rizqia, Nurul Oranabila, Riki

Gusfinda, dan rekan-rekan PGMI angkatan 2016 yang selama ini telah

memberikan saya support dan masukkan-masukkan sehingga saya dapat

menyelesaikan skripsi ini

vii
11. Siswa dan siswi MIN 26 Aceh Besar yang telah menerima penulis

sebagai guru sehingga program ini dapat berjalan dengan baik.

Walaupun demikian, penulis menyadari masih banyak terdapat

kejanggalan dan kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang sifatnya membangun sehingga skripsi ini ada manfaatnya

bagi semua pada masa yang akan dating.

Akhirnya kepada Allah jalan kita menyerahkan diri semoga

rahmat dan kasih sayang-Nya selalu dilimpahkan kepada kita semua.

AMIN

Banda Aceh, 16 Januari 2021


Penulis,

Reza Yuliani

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL JUDUL


LEMBAR PENGESAHAN PEBIMBING
LEMBAR PENGESAHAN SIDANG
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ILMIAH
ABSTRAK ...................................................................................................... v
KATA PENGANTAR .................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xi
DAFTAR TABEL........................................................................................... xii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xiii

BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 6
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 6
D. Manfaat Penelitian ............................................................................... 7
E. Spefikasi Produk Yang di Kembangkan ............................................. 8
F. Definisi Operasional............................................................................. 10
G. Kajian Terdahulu.................................................................................. 12

BAB II: KAJIAN TEORETIS


A. Pengembangan Alat Peraga ................................................................ 16
1. Pengertian Alat Peraga .................................................................. 16
2. Tujuan Pengembangan Alat Peraga .............................................. 17
3. Manfaat Alat Peraga...................................................................... 18
4. Jenis-Jenis Alat Peraga ................................................................. 19
5. Karakteristik Alat Peraga .............................................................. 22
6. Prinsip-Prinsip Penggunaan Alat Peraga ...................................... 23
7. Langkah-Langkah Penyusunan Alat Peraga ................................. 24
8. Fungsi Alat Peraga ........................................................................ 24
B. Pendekatan Saintifik ........................................................................... 25
1. Pengertian Pendekatan Saintifik .................................................... 25
2. Karakteristik Pendekatan Saintifik ................................................. 27
3. Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik ................................. 28
4. Kelebihan Kekurangan Pendekatan Saintifik................................. 30
C. Nilai-Nilai Islami ................................................................................ 31
1. Pengertian Nilai Islami ................................................................. 31
2. Karakteristik Nilai Islami .............................................................. 32
3. Nilai Islami yang Terkandung Dalam Alat Peraga ....................... 34
4. Materi Pembelajaran IPA pada Tema Selalu Berhemat Energi .... 35

ix
BAB III: METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .................................................................................. 37
B. Model Penelitian .................................................................................. 37
C. Prosedur Penelitian............................................................................... 39
D. Populasi dan Sampel ............................................................................ 42
E. Jenis Data ............................................................................................. 43
F. Teknik Pengumpulan Data ................................................................... 44
G. Instrumen Penelitian............................................................................. 45
H. Teknik Analisi Data ............................................................................. 46

BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................. 50
B. Hasil Penelitian .................................................................................... 54
C. Pembahasan .......................................................................................... 70

BAB V: PENUTUP
A. Kesimpulan ......................................................................................... 76
B. Saran...... ............................................................................................. 76

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 78


DAFTAR LAMPIRAN
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 4.1 Alat Peraga ................................................................................... 55


Gambar 4.2 Triplek di bentuk setengah ........................................................... 57
Gambar 4.3 Rumah .......................................................................................... 57
Gambar 4.4 Matahari ....................................................................................... 58

xi
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1 Aspek Sikap Pengetahuan dan Keterampilan .................................. 30


Tabel 3.1 kriteria penilaian lembar validasi ..................................................... 47
Tabel 3.2 kriteria kualitas alat peraga .............................................................. 48
Tabel 4.1 identitas sekolah ............................................................................... 52
Tabel 4.2 Guru dan karyawan .......................................................................... 52
Tabel 4.3 Jumlah Siswa MIN 26 Aceh Besar .................................................. 53
Tabel 4.4 Saran dan Prasarana ......................................................................... 54
Tabel 4.5 Lembar Validasi Ahli media ............................................................ 58
Tabel 4.6 Lembar Validasi Ahli Materi ........................................................... 60
Tabel 4.7 Hasil Validasi ahli media ................................................................. 64
Tabel 4.8 Hasil Validasi Ahli Materi ............................................................... 65
Tabel 4.9 Hasil Penilain Respon Siswa............................................................ 66
Tabel 5.1 Hasil Penilain Respon Guru ............................................................. 69

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keputusan Skripsi


Lampiran 2 : Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 : Surat Keputusan Telah Melakukan Penelitian dari MIN 26
Aceh Besar
Lampiran 4 : Lembaran Validasi Ahli Media
Lampiran 5 : Lembaran Validasi Ahli Materi
Lampiran 6 : Lembaran Angket Respon Siswa
Lampiran 7 : Lembaran Angket Respon Guru
Lampiran 8 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP)
Lampiran 9 : Dokumentasi Penelitian
Lampiran 10 : Riwayat Hidup Penulis

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kurikulum 2013 adalah sebuah kurikulum yang dikembangkan untuk

meningkatkan dan menyeimbangkan kemampuan soft skill dan hard skill yang

berupa aspek sikap (afektif), keterampilan (psikomotorik) dan pengetahuan

(kognitif). Pendidikan dalam kurikulum 2013 menekankan untuk membentuk

manusia yang produktif, kreatif dan inovatif. 1 Pendidikan dapat dikatakan

berhasil mencapai kualitas dan mutu yang baik ketika pendidikan dapat

menciptakan sumber daya manusia yang produktif, inovatif, kreatif dan mampu

berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat dan peradaban dunia. Sumber

daya manusia yang bermutu dan berkualitaslah yang sedang diusahakan oleh

pemerintah melalui pendidikan kurikulum 2013 untuk menghadapi era

globalisasi. Indonesia sebagai Negara yang berkembang membutuhkan sumber

daya manusia yang berkualitas tinggi agar dapat meningkatkan perubahan

dalam dunia pendidikan masa depan.

Dunia pendidikan Indonesia sayangnya belum dapat menciptakan

sumber daya manusia yang baik lebih-lebih pada taraf meningkatkan

____________
1
Latifah Hanum, Perencanaan Pembelajaran, (Banda Aceh : Syiah Kuala University
Press, 2017), h. 3.

1
2

kualitas bangsa. Krisis multi dimensi yang dialami bangsa ini diyakini

oleh banyak pihak akibat gagalnya sistem pendidikan yang digunakan.

Sistem pendidikan Indonesia kebanyakkan hanya menekankan pada soft skill

peserta didik. Oleh sebab itu, sistem perintahan Indonesia harus lebih

menekankan pada hard skill peserta didik. Salah satu pelajaran yang

membutuhkan hard skill peserta didik adalah pembelajaran IPA.

Pembelajaran IPA pada hakikatnya mempunyai dimensi proses

kemampuan berpikir, dimensi hasil (produk), dan dimensi pengembangan

sikap. Dimensi ini memiliki cara tersendiri dalam pelaksanaan

pembelajarannya. Salah satunya dimensi hasil (produk), dimana dimensi ini

harus diajarkan melalui proses berpikir (way of thinking) sehingga peserta

didik dapat berkembang. Pembelajaran seperti ini memerlukan fasilitas

pendidik sehingga olah pikir atau minds on peserta didik dapat terwujud.

Sarana untuk dapat mewujudkan minds on dan hands on pada pembelajaran

IPA di antaranya adalah dengan meyediakan alat peraga yang dapat

memenuhi kebutuhan peserta didik.

Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar

untuk membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada

siswa.2 Menurut Faizal dalam jurnal Fransina Thresiana Nomleni menyatakan

bahwa Alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat menyalurkan pesan, dapat

merangsang pikiran, perasaan, dan kemauan peserta didik sehingga dapat


____________
Tri Murdiyanto, “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Meningkatkan Minat
2

dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Sarwahita. Vol. 11, No. 1, 2014,
h. 39.
3

mendorong terciptanya proses belajar pada diri peserta didik. Adapun Manfaat

alat peraga adalah agar belajar lebih cepat bersesuaian antara dalam kelas dan

di luar kelas, alat peraga juga memungkinkan mengajar lebih sistematis dan

teratur.3 Dapat disimpulkan bahwa alat peraga adalah alat yang digunakan

oleh guru untuk menunjang proses pembelajaran agar tersampaikan dengan

jelas kepada siswa serta membentuk kognitif dan psikomotor siswa.

Hal ini sejalan dengan penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Dwi

Norma Gupitasari dalam jurnalnya yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga

Destilasi Berbahan Limbah untuk meningkatkan Psikomotorik Siswa”

memberikan kesimpulan bahwa setelah menggunakan alat peraga destilasi

berbahan limbah, terdapat peningkatan psikomotorik siswa yang secara

klasikal siswa sudah mencapai keterampilan sangat tinggi. Dengan demikian,

alat peraga destilasi berbahan limbah dapat digunakan untuk meningkatkan

psikomotorik siswa.4 Dapat disimpulkan bahwa penggunaan alat peraga dapat

membantu meningkatkan psikomotor siswa walaupun alat peraga didesaian

dengan bahan limbah.

Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Muchammad Afnan

Arifin dalam skripsinya yang berjudul “Pendayagunaan Alat Peraga dalam

Menunjang Minat Belajar Siswa Kelas V di SD Negeri Purbayan 02 Tahun

Ajaran 2018/2019” diperoleh hasil penelitian yaitu Pendayagunaan alat peraga


____________
3
Fransina Thresiana Nomleni, “Pengembangan Media Audio Visual dan Alat Peraga
Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Pemecahan Masalah”. Jurnal Pendidikan dan
Kebudayaan. Vol. 8, No. 3, September 2018, h. 220.
4
Dwi Norma Gupitasari, “Pengembangan Alat Peraga Destilasi Berbahan Limbah untuk
Meningkatkan Psikomotorik Siswa”. Journal Of Chemistry In Education. Vol. 8, No. 1, 2019, h.
6.
4

dapat menunjang minat belajar, ditunjukkan dengan siswa yang memiliki

kesiapan belajar, kesempatan belajar di sekolah dimanfaatkan dengan baik,

mampu memerhatikan pembelajaran secara terus menerus, menyukai

pembelajaran, dan aktif berpartisipasi dalam pembelajaran.5 Dapat

disimpulkan bahwa, penggunaan alat peraga tidak hanya mampu

meningkatkan psikomotor siswa tetapi juga meningkatkan minat belajar siswa

terhadap pembelajaran IPA. Minat belajar inilah yang harus diupayakan oleh

guru untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap pembelajaran IPA

dengan cara mengembangkan alat peraga dalam pembelajaran.

Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan di MIN 26 Aceh Besar

pada pelajaran IPA tema selalu menghemat energy di kelas IV menunjukkan

bahwa pendidik belum membuat alat peraga secara mandiri, dan masih

menggunakan metode ceramah dan menulis di papan tulis yang mana metode

ini membuat sebagian peserta didik merasa bosan. Penggunaan metode

ceramah tanpa menyediakan alat peraga sebagai media pembelajaran

merupakan salah satu faktor yang menyebabakan rendahnya hasil belajar

siswa dan rendahnya psikomotor siswa. Hal ini disebabkan karena

penggunaan alat peraga kurang diakomodasi dengan baik di dalam kelas oleh

pendidik. Penggunaan metode ceramah pun berdampak pada kurangnya

memberi pengalaman kepada peserta didik untuk menunjukkan fakta dari

____________
5
Muchammad Afnan Arifin, “Pendayagunaan Alat Peraga dalam Menunjang Minat
Belajar Siswa Kelas V Di Sd Negeri Purbayan 02 Tahun Ajaran 2018/2019”. Skripsi. Program
Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar : Universitas Muhammadiyah Surakarta. h. 6.
5

sebuah teori yang disampaikan dan belum memberikan kesempatan bagi

peserta didik untuk berkembang secara mandiri melalui proses berpikir dan

penemuan. Peserta didik juga kurang tertarik terhadap pelajaran IPA, mereka

juga merasa kurang antusias dalam pembelajaran IPA karena tidak adanya alat

peraga untuk menunjang kognitif siswa.6 Peserta didik membutuhkan alat

peraga yang inovatif dan kreatif yang membangkitkan minat peserta didik

untuk mempelajari IPA. Alat peraga yang baik digunakan untuk meningkatkan

kemampuan siswa dalam berbagai aspek ialah alat peraga yang berbasis

saintifik dan mengandung nilai islami.

Menurut Usmeldi dalam jurnal Dewiantika Azizah menyatakan bahwa

Pendekatan saintifik bertujuan memberikan rasa nyaman bagi peserta didik

dalam menguasai subjek. Sehingga diperlukan lingkungan belajar yang dapat

mendorong peserta didik aktif dalam mencari informasi kasus dari berbagai

sumber melalui diskusi, observasi dan melalui kegiatan praktikum.7

Pendekatan saintifik ini sangat cocok jika diaplikasikan dengan nilai-nilai

islami melalui penerapannya.

Karakteristik pendekatan saintifik dalam pembelajaran IPA,

memberikan stimulus peserta didik untuk selalu melakukan kegiatan ilmiah

berbasis islami yang diharapkan dapat membentuk karakter sains-religi peserta

didik. Karakter sains-religi terbentuk jika dalam penerapan alat peraga

____________
6
Hasil observasi pada Tanggal 21 November 2019 Di MIN 26 Aceh Besar
7
Dewiantika Azizah, “Implementasi Penggunaan LKPD Qur’ani Berbasis Saintifik pada
Materi Struktur Atom terhadap Pembentukan Karakter Sains Religi Peserta Didik MAN 1 Plered
Kabupaten Cirebon”. Jurnal Bio Educatio. Vol. 3, No. 2, Oktober 2018, h. 16.
6

dikembangkan dengan menerapkan pendekatan saintifik dan nilai islami

sehingga membentuk peserta didik yang mampu memahami pelajaran IPA dan

nilai agamis yang terkandung di dalamnya. Oleh sebab itu, penulis tertarik

untuk melakukan penelitian berjudul “Pengembangan Alat Peraga

Pembelajaran IPA pada Tema Selalu Berhemat Energi di Kelas IV

Berbasis Saintifik dan Nilai Islami”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan

masalah pada penelitian ini yaitu:

1. Bagaimana pengembangan alat peraga dalam pembelajaran IPA pada tema

selalu berhemat energi kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami?

2. Bagaimana aktivitas guru dan siswa terhadap penggunaan alat peraga

dalam pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi kelas IV berbasis

saintifik dan nilai islami?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui pengembangan alat peraga dalam pembelajaran IPA

pada tema selalu berhemat energi kelas IV berbasis saintifik dan nilai

islami

2. Untuk mengetahui aktivitas guru dan siswa terhadap penggunaan alat

peraga dalam pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi di kelas

IV berbasis saintifik dan nilai islami


7

D. Manfaat Penelitian

1. Teoritis

Alat peraga dalam pembelajaran IPA pada tema selalu menghemat energi

kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami yang dikembangkan dalam

penelitian ini dapat memberikan sumbangan terhadap teori pengembangan

alat peraga sehingga dapat lebih mudah mengarahkan peserta didik dalam

melaksanakan kegiatan pembelajaran.

2. Praktis

a. Bagi Peneliti

Memberikan ilmu pengetahuan yang baru, wawasan, pengalaman

yang sangat berharga serta hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai

bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian lebih lanjut. Daripada

itu, hasil penelitian ini juga dapat dijadikan referensi bagi peneliti lain

yang melakukan penelitian mengenai hal yang sama.

b. Bagi Kepala Sekolah

Penelitian ini dapat bermanfaat sebagai desain pembelajaran dan

sumber informasi untuk menerapkan model pembelajaran yang tepat

sesuai dengan kurikulum 2013.

c. Bagi Pendidik

1. Hasil penelitian ini bertujuan untuk mempermudah pendidik

dalam menerapkan pada tema selalu menghemat energy kelas IV

sehingga pembelajaran yang akan dilaksanakan terstruktur serta

tujuan pembelajaran tercapai secara optimal.


8

2. Meningkatkan kualitas pembelajaran yang bervariatif dan inovatif.

3. Menciptakan suasana belajar yang kreatif.

d. Bagi Peserta Didik

1. Meningkatkan pembelajaran aktif, kreatif dalam mengembangkan

potensi peserta didik.

2. Menumbuhkan kreativitas peserta didik untuk berpikir kritis serta

berpikir tingkat tinggi secara mandiri.

3. Melatih peserta didik agar mampu menemukan sendiri dan

menggabungkan sendiri pengetahuan serta keterampilan

E. Spesifikasi Produk Yang Dikembangkan

Produk yang dihasilkan dari penelitian pengembangan ini ialah produk alat

peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi dengan spesifik

sebagai berikut.

1. Alat peraga Pembelajaran IPA pada Tema Selalu Berhemat Energi untuk

siswa kelas IV SD/MI semester I.

2. Alat peraga Pembelajaran IPA ini dikembangkan untuk mencakup

pembelajaran pada Tema 2 Selalu Berhemat Energi, Subtema 1 Sumber

Energi, Pembelajaran 1 dengan beberapa muatan mata pelajaran IPA KD

3.5 dan 4.5 dan IPS KD 3.1 dan 4.1 dan Bahasa Indonesia KD 3.2 dan 4.2

yang telah disesuakan dengan KI dan KD dalam kurikulum 2013.

3. Alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi ini di

dalamnya berisi:

a) Lampu senter kecil


9

b) Rumah

c) Hewan

d) Tumbuhan

e) Manusia

f) Sungai

g) Matahari

4. Alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi ini terbuat

dari triplek, kayu, dan sterofoam.

5. Alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi ini ada

cara pembuatannya ialah:

1) Ukur kayu lalu potong sesuai bentuk yang diinginkan.

2) Susun kayu untuk membuat rangka lalu ketok paku di kayu agar

kerangka tersebut lebih kuat.

3) Kemudian potonglah triplek sesuai dengan kerangka kayu tersebut.

4) Tempelkan triplek pada kerangka tersebut lalu ketok paku pada

triplek tersebut agar lebih kuat.

5) Kemudian tempelkan gambar pada triplek agar membentuk sebuah

backgroun.

6) Bentuklah matahari dari sterofoam kemudian tempelkan matahari di

bagian yang sudah ditentukan.

7) Ambilah pasir dan taburkan di bagian bawah atas triplek ratakan

sehingga rapi..
10

8) Kemudian buatlah sedikit lobang dan letakkan plastik pada lobang

tersebut sehingga berbentuk menjadi sungai.

9) Lalu ambil kotak dan buat bentuk rumah dari kotak, kemudian

langsung letakkan di pasir tadi.

10) Lalu ambil kotak tempelkan gambar dan bentuklah sesuai gambar

tersebut sehingga berbentuk hewan dan manusia dan pagar.

11) Ambilah lidi lalu tempelkan dibagian bawah hewan, manusia,pagar

yg sudah dibetuk tadi.

12) Lalu letakkan di pasir tersebut sesuai tempat yang telah dipilih.

13) Kemudia ambil batu kecil dan susun di bagian sungai dan dibagian

rumah.

F. Definisi Operasional

Menghindari kesalahpahaman dalam memiliki istilah penelitian perlu

menjelaskan istilah-istilah yang terdapat dalam proposal ini supaya terjurus

kepada pengertian yang terarah. Adapun istilah yang harus dijelaskan adalah :

1. Pengembangan

Pengembangan adalah suatu usaha untuk meningkatkan kemampuan

teknis, teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui

pendidikan dan latihan. Pengembangan adalah suatu proses mendesain

pembelajaran secara logis, dan sistematis dalam rangka untuk

menetapkan segala sesuatu yang akan dilaksanakan dalam proses


11

kegiatan belajar dengan memperhatikan potensi dan kompetensi peserta

didik.8

2. Alat Peraga

Alat peraga adalah alat-alat yang digunakan guru ketika mengajar untuk

membantu memperjelas materi pelajaran yang disampaikannya kepada

siswa dan mencegah terjadinya verbalisme pada diri siswa. Menurut

Aristo Rohadi dalam jurnal Tri Murdiyanto menyatakan bahwa alat

(benda) yang digunakan untuk memperagakan fakta, konsep, prinsip, atau

prosedur tertentu agar tampak lebih nyata atau konkrit.9

3. Pembelajaran IPA

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) adalah sebuah mata pelajaran di sekolah

dasar (SD). IPA merupakan konsep pembelajaran alam dan mempunyai

hubungan yang sangat luas terkait dengan kehidupan manusia.

Pembelajaran IPA sangat berperan dalam proses pendidikan dan juga

perkembangan teknologi. Pembelajaran IPA diharapkan bisa menjadi

wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar serta

pengembangan lebih lanjut dalam penerapan kehidupan sehari-hari.10

4. Pendekatan Saintifik

____________
8
Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h.
24.
9
Tri Murdiyanto, “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Meningkatkan Minat
dan Motivasi Belajar Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Sarwahita. Vol. 11, No. 1,
h. 39.
10
Surahman,dkk, “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran IPA Pokok
Bahasa Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui Media Gambar Kontekstual pada Siswa
Kelas II SD Alkhairat Towera”. Jurnal Kreatif Tadulako Online. Vol. 3, No. 4, 2018, h .92.
12

Pendekatan saintifik adalah pendekatan yang bertujuan memberikan rasa

nyaman bagi peserta didik dalam menguasai subjek. Sehingga diperlukan

lingkungan belajar yang dapat mendorong peserta didik aktif dalam

mencari informasi kasus dari berbagai sumber melalui diskusi, observasi

dan melalui kegiatan praktikum.11

5. Nilai Islami

Nilai islami merupakan nilai yang bersumber langsung dari Al-Quran dan

Hadist memiliki arti penting dalam pendidikan terutama umat Islam.

Menurut M. Quraish Shihab dalam jurnal Betri Yustinaningrum

menyatakan bahwa nilai-nilai Islam yang ada dalam Al-Quran adalah

nilai akidah, nilai syariah, nilai akhlak meliputi: 1) akhlak terhadap Allah,

2) akhlak terhadap sesame manusia, 3) akhlak terhadap tumbuhan, hewan

dan lain-lainnya.12

G. Kajian Terdahulu

1. Pada penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Fitria Evi Yuliani dalam

skripsinya yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga Perpindahan Kalor

Secara Radiasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa

Penyandang Tunarungu SMP LB” diperoleh hasil bahwa, pemahaman

konsep siswa meningkat dengan adanya pembelajaran menggunakan alat

____________
11
Dewiantika Azizah, “ Implementasi Penggunaan LKPD Qur’ani Berbasis Saintifik
pada Materi Struktur Atom terhadap Pembentukan Karakter Sains Religi Peserta Didik MAN 1
Plered Kabupaten Cirebon”. Jurnal Bio Educatio. Vol. 3, No. 2, Oktober 2018, h. 16.
12
Betri Yustinaningrum, “Integrasi Nilai Islami dengan Pendekatan Saintifik pada
Pembelajaran Matematika di Mts Negeri 3 Aceh Tengah”. Journal of Mathematic Education IKIP
Veteran Semarang. Vol. 4, No.2, 2020, h. 207.
13

peraga dan dibuktikan dari nilai effect size sebesar 2,08 dengan kategori

tinggi dan persentase overlap rendah dengan kategori sangat baik.13

2. Penelitian yang dilakukan oleh Fransina Thresiana Nomleni dalam

artikelnya yang berjudul “Pengembangan Media Audio Visual dan Alat

Peraga dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep dan Pemecahan

Masalah” dapat disimpulkan bahwa, berdasarkan validasi ahli (ahli materi

dan ahli desain dan ahli media), serta respon siswa pada uji coba

kelompok kecil dan uji kelompok besar, maka didapatkan produk akhir

alat peraga sistem pencernaan manusia dari bahan bekas dan video

pembelajaran untuk siswa kelas VIII, dinyatakan valid dan layak

digunakan siswa dalam proses pembelajaran sebagai media pembelajaran.

Dari perhitungan maka dapat dikatakan bahwa media audio visual dan

alat peraga dari bahan bekas dapat meningkatkan pemahaman konsep

siswa, dan adanya peningkatkan keterampilan pemecahan masalah.14

3. Penelitian yang dilakukan oleh Dharis Dwi Apriliyanti dalam artikelnya

yang berjudul “Pengembangan Alat Peraga IPA Terpadu pada Tema

Pemisahan Campuran Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains”

diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan bahwa alat peraga yang

dikembangkan mampu meningkatkan KPS siswa, dengan nilai n-gain

mencapai 0,71 yang termasuk dalam kriteria tinggi. peningkatan KPS

____________
13
Fitria Evi Yuliani, “Pengembangan Alat Peraga Perpindahan Kalor Secara Radiasi
untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Penyandang Tunarungu SMP LB”. Skripsi.
Jurusan Fisika : Universitas Negeri Semarang. 2017, h. 64.
14
Fransina Thresiana Nomleni, “Pengembangan Media Audio Visual Dan Alat Peraga
Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Pemecahan Masalah”. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan. Vol. 8, No. 3, September 2018, h. 228.
14

tertinggi terjadi pada indikator mengamati sedangkan terendah pada

indikator berkomunikasi. hasil belajar menggunakan alat peraga

menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dari 0% siswa

tuntas kkm pada pretest menjadi 85,19% pada posttest. data observasi

sikap ilmiah siswa menunjukkan bahwa pembelajaran menggunakan alat

peraga dapat merangsang keaktifan siswa dengan persentase 55,56%

siswa sangat aktif dan 44,44%.15

4. Penelitian yang dilakukan oleh Budiman dalam artikelnya yang berjudul

“Model Pembelajaran IPA dengan Alat Peraga Sederhana Untuk

Meningkatkan Pemahaman dan Kreativitas Siswa Di Mts Ma’arif

Cikeruh, Jatinangor” dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang

signifikan hasil belajar mata pelajaran IPA antara sebelum dan sesudah

penggunaan alat peraga sederhana. Penggunaan alat peraga untuk

kegiatan praktikum memiliki pengaruh yang terhadap pemahaman dan

kreativitas siswa MTs Ma’arif Cikeruh, Jatinangor. Hal tersebut didukung

oleh aspek afektif dan psikomotor siswa pada saat kegiatan praktikum

berlangsung. Selain kedua aspek tersebut, aspek utama yang diperhatikan

yaitu aspek kognitif yaitu nilai rata-rata dari hasil pretest yaitu 40,75,

setelah praktikum dilaksanakan post-test dengan nilai rata-rat yaitu

74,125. Sehingga disimpulkan bahwa kegiatan praktikum meningkatkan

pemahaman siswa sebesar 33,375 dilihat dari nilai yang diperoleh. Saran
____________
15
Dharis Dwi Apriliyanti, “Pengembangan Alat Peraga Ipa Terpadu Pada Tema
Pemisahan Campuran Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains”. Unnes Science
Education Journal. Vol. 4, No. 2, 2015, h. 840.
15

yang dapat disampaikan berdasarkan hasil kegiatan yang telah dilakukan

yaitu perlu adanya dukungan dari pemerintah atau dinas terkait di dalam

pemenuhan kebutuhan kegiatan belajar mengajar yaitu berupa alat peraga

praktikum, sehingga sekolah dapat melangsungkan kegiatan praktikum

dengan baik dan sehingga meningkatkan pemahaman dan kreativitas

siswa.16

Pada penelitian terdahulu yang sudah dipaparkan di atas, dapat

disimpulkan bahwa, penggunaan alat peraga dalam proses pembelajaran

sangat dibutuhkan untuk meningkatkan pemahaman konsep peserta didik,

kreativitas peserta didik, serta penggunaan alat peraga juga mampu

meningkatkan aspek kognitif, psikomotor atau keterampilan peserta didik

dan afektif peserta didik semakin meningkat.

____________
16
Budiman,dkk, “Model Pembelajaran Ipa Dengan Alat Peraga Sederhana Untuk
Meningkatkan Pemahaman Dan Kreativitas Siswa Mts Ma’arif Cikeruh, Jatinangor”. Jurnal
Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat .Vol. 5, No. 1, Mei 2016, h. 60
BAB II

KAJIAN TEORETIS

A. Pengembangan Alat Peraga

1. Pengertian Alat Peraga

Alat peraga adalah media alat bantu pembelajaran dengan segala

macam benda yang digunakan untuk memperagakan materi pelajaran.17 Alat

peraga bisa dikatakan sebagai media, media berasal dari bahasa Latin bentuk

jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau

pengantar, dalam bahasa Inggris media dikenal dengan istilah medium

yang berarti perantara, demikian pula dalam bahasa Arab disebut wasa’il

yang berarti perantara. Ringkasnya, media adalah alat yang menyampaikan

atau mengantarkan pesan-pesan pengajaran.18

Dalam artikel Fransina Thresiana Nomleni, Wahid Murni menyatakan

bahwa alat peraga adalah semua atau segala sesuatu yang bisa digunakan

dan dapat dimanfaatkan untuk menjelaskan konsep-konsep pembelajaran

dari materi yang bersifat abstrak atau kurang jelas menjadi nyata dan jelas

sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian serta minat para

siswa yang menjurus ke arah terjadinya proses belajar mengajar. Alat peraga

juga merupakan suatu alat yang dipakai untuk membantu dalam proses

belajar-mengajar yang berperan besar sebagai pendukung kegiatan belajar-


____________
17
Azhar Arsyad, Media Pembelajaran, ( Jakarta: Raja Grafindo persada, 2013), h. 9.
18
Syaiful Bahri & Aswin Zain, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Bhineka cipta, 1995), h. 121.

16
17

mengajar yang dilakukan oleh pengajar atau guru. Penggunaan alat peraga

bertujuan untuk memberikan wujud yang riil terhadap bahan yang

dibicarakan dalam materi pembelajaran. Alat peraga yang dipakai dalam

proses belajar-mengajar dalam garis besarnya memiliki manfaat

menambahkan kegiatan belajar para siswa, menghemat waktu belajar,

memberikan alasan yang wajar untuk belajar, sebab dapat membangkitkan

minat perhatian dan aktivitas para siswa.

Dari pembahasam diatas bahwasannya alat peraga ialah media alat bantu

untuk mempermudah siswa memahami materi dalam pembelajaran. Juga

memiliki manfaat siswa tambah aktif dan tidak bosan dalam pembelajaran

dan bisa membuat siswa aktif dalam bertanya, jadi alat peraga ini sangat

bermanfaat bagi siswa dan guru.

2. Tujuan Pengembangan Alat Peraga

Tujuan alat peraga menurut Sukarsih sebagai berikut: agar proses

belajar mengjar yang sedang berlangsung dapat berjalan dengan tepat guna

dan berdaya guna, untuk mempermudah bagi guru/pendidik daiam

menyampaikan informasi materi kepada anak didik, untuk mempermudah

bagi anak didik dalam menyerap atau menerima serta memahami materi yang

telah disampaikan oleh guru/pendidik, untuk dapat mendorong keinginan

anak didik untuk mengetahui lebih banyak dan mendalam tentang materi atau

pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik, untuk menghindarkan salah


18

pengertian atau salah paham antara anak didik yang satu dengan yang lain

terhadap materi atau pesan yang disampaikan oleh guru/pendidik.

Menurut Sudjana menyatakan tujuan alat peraga adalah : Pengajaran akan

lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat menimbulkan motivasi, bahan

pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih dipahami, metode

mengajar akan lebih bervariasi, dan siswa akan lebih banyak melakukan

kegiatan belajar atau siswa akan lebih aktif dalam kegiatan belajar

mengajar.19

3. Manfaat Alat Peraga

Menurut Tri Murdiyanto, manfaat dari penggunaan alat peraga dalam

pengajaran IPA, di antaranya adalah sebagai berikut :

1. Dengan adanya alat peraga, anak-anak akan lebih banyak mengikuti

pelajaran dengan gembira, sehingga minatnya dalam

mempelajariMatematika semakin besar. Anak akan senang,

terangsang, tertarik dan bersilap positif terhadap pengajaran IPA.

2. Dengan disajikannya konsep abstrak IPA dalam bentuk konkret, maka

siswa pada tingkat-tingkat yang lebih rendah akan lebih mudah

memahami dan mengerti.20

____________
19
Fransina Thresiana Nomleni, “Pengembangan Media Audio Visual Dan Alat Peraga
Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Pemecahan Masalah”. Jurnal Pendidikan Dan
Kebudayaan. Vol. 8, No. 3, September 2018, h. 222.
20
Tri Murdiyanto, “Pengembangan Alat Peraga Matematika Untuk Meningkatkan Minat
Dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar”. Jurnal Sarwahita. Vol. 11, No. 1, 2014,
h. 39-40.
19

4. Jenis-Jenis Alat Peraga

Alat peraga dalam proses belajar mengajar kita bedakan menjadi:

1) Alat peraga dua dan tiga dimensi

Alat peraga dua dimensi artinya alat yang mempunyai

ukuran panjang dan lebar, sedangkan alat peraga tiga dimensi di

samping mempunyai ukuran panjang dan lebar juga mempunyai ukuran

tinggi. Alat peraga dua dan tiga dimensi ini antara lain ialah:

a) Bagan

Bagan ialah gambaran dari sesuatu yang dibuat dari garis dan

gambar, bagan bertujuan untuk memperlihatkan hubungan

perkembangan, perbandingan, dan lain-lain. Jenis bagan antara lain

bagan keadaan, lukisan, diagramatik, perbandingan, petunjuk,

waktu, uraian, dan lain-lain.

b) Grafik

Grafik adalah penggambaran data berangka, bertitik, bergaris,

bergambar yang memperlihatkan hubungan timbal balik informasi

secara statistik. Dibedakan, ada grafik garis, batang, limgkaran

dan grafik bergambar. Data pertumbuhan penduduk suatu negara

dapat dilukiskan dalam bentuk grafik.


20

c) Poster

Poster merupakan penggambaran yang ditujukan sebagai

pemberitahuan, peringatan, maupun penggugah selera yang bahasanya

berisi gambar- gambar. Poster yang baik gambarnya sederhana, kata-

katanya singkat dan menarik perhatian.

d) Gambar Mati

Sejumlah gambar, foto, lukisan, baik dari majalah, buku,

koran atau dari sumber lain yang dapat digunakan sebagai alat bantu

pengajaran. Gambar ini bisa dikumpulkan oleh siswa, kemudian

dibicarakan guru pada waktu mengajar.

e) Peta Datar

Peta datar banyak digunakan sebagai alat peraga dalam

pelajaran ilmu bumi dan kependudukan. Peta datar ini ialah gambaran

rata suatu permukaan bumi yang mewujudkan ukuran dan

kedudukan yang kecil dilakukan dalam garis, titik dan lambang.

f) Peta Timbul

Peta timbul pada dasarnya peta dasar yang dibentuk dengan

tiga dimensi. Dibuat dari tanah liat atau bubur kertas.

Penggunaanya sama dengan peta datar.


21

g) Globe

Globe merupakan model penampang bumi yang dilukiskan

dalam bentuk benda bulat. Globe adalah alat peraga yang tepat untuk

menunjukkan negara-negara didunia.

h) Papan Tulis

Papan pengumuman, papan tempel. Alat ini merupakan alat

klasik yang tak pernah dilupakan orang dalam proses belajar

mengajar. Peranan papan tulis dan papan lainya masih tetap

digunakan guru sebab merupakan alat yang praktis dan ekonomis.

2) Alat-alat Peraga yang di Proyeksi

Alat perga yang diproyeksi, adalah alat peraga yang

menggunakan proyektor sehingga gambar nampak pada layar.

aaaAlat peraga yang diproyeksi antara lain:

a) Film

Film adalah serangkaian gambar gambar yang di

proyeksikan ke layar pada kecepatan tertentu sehingga

menjadikan urutan tingkatan yang berjalan terus sehingga

menggambarkan pergerakan yang tampak normal.

b) Slide dan filmstrip

Slide dan film strip adalah gambar yang diproyeksikan

ynag dapat dilihat dengan mudah oleh siswa di dalam kelas. Slide
22

adalah sebuah gambar transparan (tembus sinar yang

diproyeksikan oleh cahaya melalui proyektor).21

5. Karakteristik Alat Peraga

Karakteristik alat peraga menurut Ruseffendi adalah sebagai berikut :

b. Tahan lama (terbuat dari bahan yang cukup kuat).

c. Bentuk dan warnanya menarik.

d. Sederhana dan mudah di kelola (tidak rumit).

e. Ukurannya sesuai (seimbang)dengan ukuran fisik

anak.

f. Dapat mengajikan konsep matematika (tidak

mempersulit pemahaman)

g. Sesuai dengan konsep pembelajaran.

h. Dapat memperjelas konsep (tidak mempersulit

pemahaman)

i. Peragaan ini supaya menjadi dasar bagi tumbuhannya

konsep berpikir yang abstrak bagi siswa.

j. Bila kita mengharap siswa belajar aktif (sendiri atau

berkelompok) alat peraga ini supaya dapat di

____________
21
Nana Sudjana. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar, (Bandung: Sinar Baru
Algensindo, 2002), h. 100-104.
23

manipulasikan, yaitu: dapat diraba, dipegang,

dipindahkan, dimainkan, dipasangkan, dicopot,

(diambil dari suaunannya) dan lain-lain.

k. Bila mungkin alat peraga tersebut dapat berfaedah

lipat (banyak).22

6. Prinsip-Prinsip Penggunaan Alat Peraga

Dalam menggunakan alat peraga, hendaknya guru memperhatikan

sejumlah prinsip tertentu agar penggunaan alat peraga tersebut

dapat mencapai hasil yang baik. Prinsip-prinsip penggunaan alat peraga

tersebut adalah sebagai berikut:

a. Menentukan jenis alat peraga dengan cepat, artinya sebaiknya

guru terlebih dahulu memilih alat peraga manakah yang sesuai

dengan tujuan dan bahan pelajaran yang hendak diajarkan.

b. Menetapkan atau memperhitungkan subjek dengan tepat, artinya

perlu diperhitungkan tingkat kemampuan dan kematangan anak didik.

c. Menyajikan alat peraga dengan tepat.23

d. Menempatkan dan memperlihatkan alat peraga pada waktu,

tempat dan situasi.

____________
22
Ruseffendi, Dasar- Dasar Matematika modern, (Bandung : Tarsito, 2006), h. 131.
23
Nana Sudjana, Peenilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 104.
24

7. Langkah-Langkah Penyusunan Alat Peraga

Merancang sebuah alat peraga tidaklah mudah, terdapat langkah-

langkah yang dilalui termasuk dibutuhkan pula beberapa persiapan agar

alat peraga yang dihasilkan dapat berfungsi secara optimal. Sebagaimana

yang dikemukakan Sudjana menyatakan, ada empat langkah dalam

menyiapkan alat peraga diantaranya:

a. Menetapkan tujuan pembelajaran dengan menggunakan alat

peraga. Pada langkah ini hendaknya guru merumuskan tujuan

yang ingin dicapai.

b. Persiapan guru. Pada tahap ini guru merancang alat peraga yang

akan dipakai dalam pembelajaran.

c. Membuat alat peraga yang akan dipakai.

d. Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan alat peraga

yang telah dibuat.24

8. Fungsi Alat Peraga

Menurut Sastradiradja dalam Mariyah mengungkapkan bahwa,

penggunaan alat peraga dalam pembelajaran berfungsi untuk: 1) membantu

murid belajar lebih banyak 2) membantu murid mengingat lebih lama 3)

memperlengkapi rangsangan yang efektif untuk belajar 4) menjadikan belajar

yang lebih kongkrit (nyata) 5) membawa dunia ke dalam kelas dan 6)

____________
24
Nana Sudjana, Peenilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, 2002), h. 105.
25

memberikan pendekatan-pendekatan bayangan yang tajam dari satu subyek

yang sama. Penggunaan alat peraga dalam pembelajaran dimaksudkan untuk

mengoptimalkan keseluruhan fungsi panca indra anak. Sundayana di kutip

oleh Mariyah menyebutkan kriteria alat peraga yang baik diantaranya tahan

lama, menarik, sederhana, sesuai dengan konsep materi, menjadi dasar

tumbuhnya konsep abstrak bagi anak, derta menjadikan belajar menjadi aktif

dan mandiri.

B. Pendekatan Saintifik

1. Pengertian Pendekatan Saintifik

Menurut Dika Setiawan menyatakan bahwa, pendekatan atau

metode saintifik (scientific) pertama kali diperkenalkan ke ilmu pendidikan

Amerika pada akhir abad ke-19 sebagai penekanan pada metode

laboratorium formalistik yang mengarah pada fakta-fakta ilmiah.

Pendekatan saintifik ini memiliki karakteristik “doing science”. Metode ini

memudahkan guru atau pengembang kurikulum untuk memperbaiki proses

pembelajaran, yaitu dengan membagi proses ke dalam langkah-langkah

atau tahapan-tahapan secara terperinci yang memuat instruksi untuk siswa

melaksanakan kegiatan pembelajaran. Hal inilah yang menjadi dasar dari

pengembangan kurikulum 2013 di Indonesia.25

Pendekatan saintifik atau lebih umum dikatakan pendekatan ilmiah

merupakan pendekatan dalam kurikulum 2013. Sesuai dengan Standar


____________
25
Dika Setiawan, “Pendekatan Saintifik Dan Penilaian Autentik Untuk Meningkatkan
Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi Penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan
Agama Islam (Pai) Di Sd Muhammadiyah Sapen Yogyakarta)”. Journal Of Basic Education. Vol.
01, No. 02, Januari-Juni 2017, h. 36-37.
26

Kompetensi Lulusan (SKL), sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang

dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi

tersebut memiliki lintasan perolehan (proses psikologi) yang berbeda. Sikap

diperoleh melalui aktivitas menerima, menjalankan, menghargai,

menghayati, dan mengamalkan. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas

mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, dan

mencipta. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas mengamati, menanya,

mencoba, menalar, menyaji, dan mencipta. Lintasan perolehan aspek sikap,

pengetahuan dan keterampilan26

Tabel 2.1 Aspek Sikap Pengetahuan dan Keterampilan

SIKAP PENGETAHUAN KETERAMPILAN

Menerima Mengingat Mengamati


Menjalankan Memahami Menanya
Menghargai Menerapkan Mencoba
Menghayati Menganalisis Menalar
Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji
Mencipta Mencipta

Dari penjelasan yang telah dijelaskan di atas dapat diartikan bahwa

pendekatan pembelajaran saintifik adalah proses pembelajaran yang dirancang

agar peserta didik secara aktif mengonstruk konsep, hukum atau prinsip

____________
26
PPPPTK-SB Yogyakarta. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 Untuk
Pengawas Sekolah. ( Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan RI, 2013)
27

melalui tahapan-tahapan mengamati, menanya, menalar, mencoba,

membentuk jejaring untuk semua mata pelajaran.

2. Karakteristik Pendekatan Saintifik

Penerapan pendekatan saintifik dalam pembelajaran melibatkan

keterampilan proses seperti mengamati, mengklasifikasi, mengukur,

meramalkan, menjelaskan, dan meyimpulkan. Dalam menjalskan proses-

proses tersebut, bantuan guru diperlukan. Akan tetapi bantuan guru

tersebut harus semakin berkurang dengan semakin bertambah dewasanya

peserta didik atau semakin tingginya kelas peserta didik.

Dari penjambaran diatas, maka pembelajaran dengan pendekatan

saintifik memiliki karakteristik sebagai berikut:

1. Berpusat pada peserta didik

2. Melibatkan ketrampilan proses sains dalam mengkonstruksi konsep, hokum

atau prinsip

3. Melibatkan proses-proses kognitif yang potensial dalam merangsang

perkembangan intelek, khususnya ketrampilan berpikir tingkat tinggi peserta

didik.

4. Dapat mengembangkan karakter peserta didik.27

____________
27
Daryanto, Pendekatan Pembelajaran Saintifik kurikulum 2013, ( Yogyakarta: Gava
Media, 2014), h. 55
28

3. Langkah Pembelajaran Pendekatan Saintifik

Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

Nomor 22 Tahun 2016 yang dikutip oleh Deti Rostika, disebutkan langkah

pembelajaran dengan pendekatan saintifik meliputi mengamati, menanya,

mencoba, menalar (mengasosiasi), menyimpulkan, serta

mengkomunikasikan (membentuk jejaring). Lima langkah ini dikenal

dengan istilah 5M. Penjelasan lebih rinci adalah sebagai berikut.

1. Mengamati

Mengamati merupakan kegiatan yang disengaja dan sistematis

tentang fenomena sosial, gejala-gejala alam, atau isu-isu kehidupan.

Proses pembelajaran yang dapat dilaksanakan pada langkah ini adalah

membaca, mendengar, menyimak, melihat (tanpa atau dengan alat) atau

mengamati secara langsung fakta, peristiwa, atau suatu proses

percobaan.

2. Menanya

Menanya dalam proses belajar pada hakikatnya adalah bertanya

untuk memperoleh jawaban berdasarkan rasa ingin tahu. Dalam kegiatan

ini peserta didik dilatih untuk merumuskan pertanyaan, yang dapat

diproses melalui mengajukan pertanyaan atau merumuskan pertanyaan

terhadap apa yang diamati, dibaca, atau didengar.

3. Menalar
29

Menalar merupakan suatu proses berpikir logis untuk memperoleh

pengetahuan. Menalar dalam konteks pendekatan saintifik merujuk pada

kemampuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan

beragam peristiwa. Kegiatan pada langkah ini dapat dimaknai sebagai

kegiatan mengolah informasi yang diperoleh dari kegiatan sebelumnya.

Pada langkah ini peserta didik diproses untuk memperluas atau

memperdalam sejumlah informasi yang sudah diperoleh pada kegiatan

sebelumnya. Pada kegiatan ini peserta didik diproses untuk memiliki

sikap jujur, teliti, disiplin, taat aturan, kerja keras, menerapkan prosedur,

dan berpikir induktif maupun deduktif.

4. Mencoba

Kegiatan pada langkah ini adalah melakukan eksperimen. Namun

demikian langkah eksperimen ini dapat dilaksanakan alternatif kegiatan

lain, yaitu dapat berbentuk kegiatan membaca sumber lain selain buku

teks, menganalisis suatu peristiwa atau kejadian, atau melakukan

wawancara dengan nara sumber. Melalui kegiatan ini peserta didik

diarahkan memiliki kompetensi teliti, jujur, sopan, menghargai pendapat

orang lain, menerapkan keterampilan analisis dan sintesis melalui

berbagai cara terhadap materi yang dipelajari.

5. Mengkomunikasikan

Pada langkah ini peserta didik harus menyampaikan hasil

pengamatan, dan menyampaikan kesimpulan berdasarkan hasil

percobaan atau analisis. Penyampaian kesimpulan dapat melalui


30

komunikasi secara lisan, tertulis, atau media lainnnya dalam bentuk

produk. Produk dapat berupa essay, poster, maket atau miniatur suatu

obyek, atau bentukbentuk produk lain. Kegiatan mengkomunikasikan

bertujuan untuk mengembangkan peserta didik memiliki sikap jujur,

teliti, toleransi, terlatih kemampuan menyampaikan hasil pemikiran

secara sistematis, mengungkapkan pendapat dengan singkat dan jelas,

dan mengembangkan kemampuan berbahasa yang baik dan benar baik

secara lisan maupun tertulis.28

4. Kelebihan Kekurangan Pendekatan Saintifik

Dalam pendekatan saintifik juga terdapat kekurangan dan

kelebihan, pada tabel di bawah ini dijelaskan kekurangan dan

kelebihannya yaitu:

Tabel 2.1 Kelebihan Kekurangan Pendekatan Saintifik

Kelebihan Kekurangan
1. Membantu guru memiliki 1. konsep pendekatan saintifik masih
ketrampilan membuat RPP, dan belum dipahami, apalagi tentang
menerapkan pendekatan saintifik metode pembelajaran yang kurang
secara benar. aplikatif disampaikan.

2. Materi pelajaran berbasis pada fakta 2. Membutuhkan waktu


atau fenomena yang dapat pembelajaran yang lebih lama
dijelaskan dengan logika atau untuk mewujudkan semua
penalaran tertentu; buka sebatas tahapan-tahapan yang ada pada
kira-kira, khayalan, legenda, atau pendekatan saintifik.29
dongen semata.
____________
28
Deti Rostika . “Pemahaman Guru Tentang Pendekatan Saintifik Dan Implikasinya
Dalam Penerapan Pembelajaran Di Sekolah Dasar”. Jurnal Pendidikan Dasar. Vol. 11, No. 1,
Januari 2019, h. 89.
29
Marjan, Johari, Pengaruh Pembelajaran Saintifik , (Bandung: PT Remaja Rosdakarya),
h.15
31

3. Mendorong dan menginspirasi


siswa berpikir secara kritis, analistis,
dan tepat dalam mengidentifikasi,
memahami, memecahkan masalah,
dan mengaplikasikan materi
pembelajaran.

C. Nilai-nilai Islami

1. Pengertian Nilai Islami

Dalam kamus istilah pendidikan, nilai adalah harga, kualitas atau

sesuatu yang dianggap berharga dan menjadi tujuan yang hendak dicapai.

Sedangkan menurut Lorens Bagus nilai adalah 1) kualitas suatu hal yang

menjadikan hal itu dapat disukai, diinginkan, berguna atau dapat menjadi

objek kepentingan; 2) apa yang dihargai, dinilai tinggi atau dihargai

sebagai suatu kebaikan. Menurut Rohmat Mulyana yang dikutip oleh

Afiful Ikhwan mengungkapkan bahwa pendidikan nilai mencakup seluruh

aspek sebagai pengajaran atau bimbingan kepada peserta didik agar

menyadari nilai kebenaran, kebaikan dan keindahan, melalui proses

pertimbangan nilai yang tepat dan pembiasaan bertindak yang konsisten.

Tujuan pendidikan nilai pada dasarnya membantu mengembangkan

kemahiran berinteraksi pada tahapan yang lebih tinggi serta meningkatkan

kebersamaan dan kekompakan interaksi atau apa yang disebut Piaget

sebagai ekonomi interaksi atau menurut Oser dinyatakan dengan

peristilahan kekompakan komunikasi. Tujuan pendidikan nilai tidak dapat

tercapai tanpa aturan-aturan, indoktrinasi atau pertimbangan prinsip-


32

prinsip belajar. Namun sebaliknya, dorongan moral komponen

pembentukan struktur itu sangat penting. Oleh karena itu, pendidik

seharusnya tidak hanya sekedar membekali dan menjejali siswa dengan

pengetahuan tentang tujuan serta analisis dari hubungan antara tujuan

dengan alat.

Nilai-nilai Islam itu pada hakikatnya adalah kumpulan dari prinsip-

prinsip hidup, ajaran-ajaran tentang bagaimana manusia seharusnya

menjalankan kehidupannya di dunia ini, yang satu prinsip dengan lainnya

saling terkait membentuk satu kesatuan yang utuh tidak dapat dipisah-

pisahkan. Nilai juga merupakan suatu gagasan atau konsep tentang apa

yang dipikirkan seseorang dan dianggap penting dalam kehidupannya.

Melalui nilai dapat menentukan suatu objek,orang, gagasan, cara

bertingkah laku yang baik atau buruk.30 Nilai juga sesuatu yang melekat

pada diri seseorang yang diekspresikan dan digunakan secara konsisten

dan stabil. Nilai juga dianggap sebagai patokan dan prinsipprinsip untuk

menimbang atau menilai sesuatu tentang baik atau buruk, berguna atau sia-

sia, dihargai atau dicela.

2. Karakteristik Nilai Islami

Wujud nilai-nilai Islam harus dapat ditransformasikan dalam

lapangan kehidupan manusia. Hal tersebut sejalan dengan karakteristik

Islam sebagaimana diungkapkan oleh Muhammad Yusuf Musa dalam

Nurul Jempa, yaitu: Mengajarkan kesatuan agama, kesatuan politik,

____________
30
Jamaliah Hasballah, Nilai-Nilai Budi Pekerti Dalam Kurikulum, (Banda Aceh: Pps
Iain Ar-Raniry, 2008), h. 25.
33

kesatuan sosial, agama yang sesuai dengan akal dan pikiran, agama fitrah

dan kejelasan, agama kebebasan dan persamaan, dan agama kemanusiaan.”

Lapangan kehidupan manusia harus merupakan satu kesatuan antara satu

bidang dengan bidang kehidupan lainnya. Dalam pembagian dimensi

kehidupan Islam lainnya yaitu ada dimensi tauhid, Syariah dan akhlak,

namun secara garis besar nilai Islam lebih menonjol dalam wujud nilai

akhlak.31

Nilai-nilai Islami yang bersumber dari al-Qur’an dan al-Hadits

meliputi tiga dimensi atau aspek kehidupan. Dimensi tersebut yang harus

dibina dan dikembangkan melalui pendidikan. Tiga dimensi yang

dimaksud ialah:

a) Dimensi spiritual yaitu, iman, takwa, dan akhlak mulia (yang

tercermin dalam ibadah dan muamalah). Pendidikan akhlak

menekankan pada sikap, tabiat, dan perilaku yang menggambarkan

nilai-nilai kebaikan yang harus dimiliki dan dijadikan kebiasaan

anak didik dalam kehidupan sehari-hari. Akhlak terpuji meliputi

jujur, amanah, ikhlas, sabar, tawakal, bersyukur, memelihara diri

dari dosa, qona’ah, khusnudzon, suka menolong, pemaaf, dan

sebagainya .

b) Dimensi budaya yaitu, kepribadian yang mantap dan mandiri,

tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. Dimensi ini

____________
31
Nurul Jempa, “ Nilai- Nilai Agama Islam”. Jurnal Pedagogik. Vol. 1, No. 2, Maret
2018, h. 103.
34

secara universal menitikberatkan pada pembentukan kepribadian

muslim sebagai individu yang diarahkan kepada peningkatan dan

pengembangan faktor dasar (bawaan) dan faktor ajar (lingkungan).

Faktor dasar dikembangkan dan ditingkatkan melalui bimbingan

dan pembiasaan berfikir, bersikap dan bertingkah laku menurut

norma-norma Islam. Sedangkan faktor ajar dilakukan dengan cara

mempengaruhi individu melalui proses dan usaha membentuk

kondisi yang mencerminkan pola kehidupan yang sejalan dengan

norma-norma Islam seperti teladan, nasihat, anjuran, ganjaran,

pembiasaan, hukuman, dan pembentukan lingkungan serasi 32

3. Nilai Islami Yang Terkandung Di Dalam Alat Peraga

1. Nilai keimanan

Kenapa terkandung nilai keimanan karena dalam alat peraga

tersebut mengandung semua unsur ciptaan Allah SWT. adanya

beberapa contoh makhluk hidup dan benda mati di dalam alat peraga

tersebut.

2. Nilai Bersyukur

Di dalam alat peraga tersebut kita harus bersyukur atas ciptaan

Allah SWT. Keindahannya dan keajaibannya, seperti Energi Matahari

yang selalu bersumber untuk kehidupan di bumi banyak contoh yg

____________
32
Nasri Kurnialoh, “Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Serat Sastra Gendhing”.
Jurnal Kebudayaan Islam. Vol. 13, No. 1, Januari - Juni 2015, h. 101.
35

kitan lia secara nyata bagaimana sumber matahari bagi kehidupan di

bumi.

Sepertihalnya yang tercantum dalam Surah Yasin ayat 38:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

ۗ ‫ي ِل ُم ْستَقَ ٍّ ّر لَّ َها ۗ ٰذ ِل َك ت َ ْق ِدي ُْر ْال َع ِزي ِْز ْال َع ِلي ِْم‬
ْ ‫َجْر‬
ِ ‫ست‬ ُ ‫َوا ل َّش ْم‬

Artinya:“dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah

ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.”

(QS. Ya-Sin 36: Ayat 38)33

Sepertihalnya yang tercantum dalam Surah Al-An’am ayat 96:

Allah Subhanahu Wa Ta’ala berfirman:

‫س َوا ْلقَ َم َر ُح ْسبَا نًا ۗ ٰذ ِل َك ت َ ْق ِدي ُْر ْالعَ ِزي ِْز ْالعَ ِلي ِْم‬
َ ‫صبَا حِ ۗ َو َجعَ َل الَّ ْي َل َس َكنًا َّوا ل َّش ْم‬ ِ ْ ‫فَا ِل ُق‬
ْ ‫اْل‬

Artinya: “Dia menyingsingkan pagi dan menjadikan malam untuk

beristirahat, dan (menjadikan) matahari dan bulan untuk perhitungan.

Itulah ketetapan Allah Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.”

(QS. Al-An’am 6: Ayat 96)34

D. Materi Pembelajaran IPA Pada Tema Selalu Berhemat Energi

Siswa akan mempelajari tema 2 selalu berhemat energi, subtema 1

sumber energi, pembelajaran 1 dengan Mata pelajaran IPA, IPS, dan

Bahasa Indonesi. Di materi ini siswa akan mempelajari tentang sumber

____________
33
Via Al-Qur’an Indonesi, (t.t), http://quran-id.com
34
Via Al-Qur’an Indonesia, (t.t), http://quran-id.com
36

energi terutama sumber energi matahari yaitu matahari sumber kehidupan

di bumi. Di dalam materi ini siswa harus paham tentang pentingnya

sumber matahari bagi kehidupan di bumi, dan dimateri ini siswa belajar

tentang bagaimana pentingnya sumber matahari bagi kita semua makhluk

hidup.
BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di kelas IV MIN 26 Aceh Besar. Alasan

pemilihan MIN 26 Aceh Besar sebagai tempat penelitian karena sekolah ini

terakreditasi A dan telah menerapkan Kurikulum 2013, sehingga dapat

mendukung penerapan penggunaan alat peraga pada siswa.

B. Model Penelitian

Model penelitian ini menggunakan rancangan dan pendekatan

penelitian pengembangan (Research and Development / R&D). Research and

Development (R&D) adalah metode penelitian yang digunakan untuk

menghasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan metode. Dalam bidang

pendidikan, penelitian atau pengembangan atau Research and Development

merupakan metode penelitian yang digunakan untuk mengembangkan atau

memvalidasi produk-produk yang digunakan dalam penelitian dan

pembelajaran.35 Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa Research and

Development adalah metode penelitian yang bertujuan untuk menghasilkan

prosuk-produk tertentu serta menguji validasi dan keefektifan produk tersebut

dalam penerapannya.

____________
35
Hanafi, “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”. Jurnal Kajian
Keislaman. Vol.4, No.2, 2017.

37
38

Langkah penelitian dan pengembangan (Research and Development)

terdiri dari 10 langkah penelitian dan pengembangan meliputi36 :

Prosedur penelitian pengembangan berpedoman dari desain

pengembangan media intruksional oleh Borg & Gall dalam penelitian

pengembangan dibutuhkan sepuluh langkah pengembangan untuk

menghasilkan produk akhir yang siap untuk diterapkan dalam

lembaga pendidikan. Tetapi, peneliti membatasi langkah-langkah

penelitian pengembangan dari sepuluh langkah menjadi tujuh langkah

dikarenakan mengingat waktu yang tersedia dan biaya yang terbatas.37

Tahapan yang digunakan peneliti, yaitu:

1. Potensi dan Masalah 5. Revisi Desain

2. Pengumpulan Informasi 6. Uji Coba Produk

3. Desain Produk 7. Revisi Produk


____________
36
Nana Syaodih Sukmadinata. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya, t.t), h. 168.
37
Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, (Bandung: Alfabeta,
2015), h. 298
39

4. Validasi Desain

C. Prosedur Penelitian

1. Potensi dan Masalah

Penelitian berawal dari adanya potensi atau masalah. Potensi

adalah segala sesuatu yang bila didayagunakan akan memiliki nilai

tambah. Masalah adalah penyimpangan antara yang diharapan dengan

realita yang terjadi. Tahap pertama yang dilakukan adalah melakukan

penelitian untuk menghasilkan informasi. Berdasarkan data yang

diperoleh selanjutnya dapat dirancang model penanganan yang efektif.

MIN 26 Aceh Besar memiliki potensi sebagai tempat penelitian

pengembangan. MIN 26 Aceh Besar memiliki peserta didik dengan

kemampuan di atas rata-rata bila dibandingkan dengan peserta didik di

sekolah lainya. Akan tetapi permasalahan yang terjadi di MIN

tersebut terkait dengan judul penelitian ini ialah belum adanya alat

peraga yang digunakan dikelas.

2. Mengumpulkan Informasi

Langkah berikutnya yaitu mengumpulkan informasi yang dapat

digunakan untuk mengatasi masalah. Masalah yang ditemukan saat

observasi dijadikan sebuah potensi bagi peneliti dan melakukan

pengumpulan informasi untuk mengatasi masalah yang telah ditemukan.

Peneliti mencari informasi melalui jurnal, buku, dan internet untuk

mengetahui penelitian yang menunjang pada penelitian dan


40

pengembangan. Informasi tersebut mencangkup pemilihan materi, dan

desain dari produkyang akan dibuat.. Desain alat peraga disesuaikan

dengan acuan pemilihan warna dan gambar yang sesuai dan tepat

sehingga dapat menimbulkan kesan menarik pada peserta didik.

3. Desain Produk

Setelah mengumpulkan informasi, selanjutnya membuat produk

awal alat peraga. Pada perencanaan alat peraga menggunakan beberapa

sumber buku dan sumber lainya sebagai panduan materi. Dalam

pembelajaran IPA dengan Tema Selalu Berhemat Energi kelas IV,

penulis menggunakan alat peraga yang mengandung konsep mengenai

sumber energi matahari bagi kehidupan di bumi, jadi dalam alat peraga

tersebut terdapat makhluk hidup yaitu ada Manusia, Hewan, dan

Tumbuhan ada juga beberapa benda mati.

4. Validasi Desain

Langkah selanjutnya adalah melakukan validasi desain. Validasi

desain merupakan proses penilaian rancangan produk yang dilakukan

dengan memberi penilaian berdasarkan pemikiran rasional, tanpa uji coba

di lapangan.38 Validasi produk dilakukan dengan cara meminta tenaga

ahli yang sudah berpengalaman untuk menilai produk sehingga dapat

diketahui kelemahan dan kekuatannya. Setelah membuat produk alat

peraga, lalu alat peraga tersebut divalidasi oleh ahli desain, ahli materi,

dan ahli instrumen penilaian.

____________
38
Emzir, Metodelogi Penelitian Pendidikan, (Jakarta : Pt.Grafindo Persada,2011), h. 273.
41

5. Revisi Desain

Setelah desain produk divalidasi melalui penilaian pakar/ahli,

peneliti melakukan revisi. Revisi desain dilakukan untuk memperbaiki

kelemahan yang didapat setelah dilakukan validasi oleh validator ahli

media dan ahli materi. Kekurangan diketahui dari hasil validasi dan saran

dari pakar pada proses validasi. Kemudian memperbaiki produk sesuai

saran dan masukan para validator dan diakhiri dengan penilaian yang

telah sesuai dengan saran yang diberikan.

6. Uji Coba Produk

Setelah melakukan revisi dari desain produk, maka langkah

selanjutnya peneliti harus melakukan uji coba produk di lapangan. Uji

coba dilakukan untuk mengetahui efektivitas dari produk yang

dikembangkan. Uji coba dapat dilakukan pada kelompok terbatas atau

kelompok kecil yang terdiri dari 6-10 siswa,

7. Revisi Produk

Setelah dilakukan pengujian produk, selanjutnya perangkat

perlu direvisi kembali untuk memperbaiki kelemahan-kelemahan yang

masih ada. Revisi produk dilakukan untuk menyempurnakan kembali

perangkat yang telah dikembangkan dan disesuaikan dengan kondisi

nyata di lapangan berdasarkan hasil uji coba produk. Revisi produk perlu

dilakukan karena beberapa alasan, yaitu :

a. Uji coba yang dilakukan masih bersifat terbatas, sehingga tidak

mencerminkan situasi dan kondisi yang sesungguhnya


42

b. Dalam uji coba ditemukan kelemahan dan kekurangan dari produk

yang dikembangkan.

c. Data dari revisi produk dapat dijaring melalui pengguna produk

atau yang menjadi sasaran penggunaan produk.39

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah totalitas semua nilai yang mungkin, hasil

menghitung ataupun pengukuran kuantitatif maupun kualitatif mengenai

karakteristik tertentu dari semua anggota kumpulan yang lengkap dan jelas

yang ingin dipelajari sifat-sifatnya.40 Populasi juga dapat diartikan sebagai

wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Peneliti dapat

menyimpulkan bahwa populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan

benda-benda alam yang lain. Populasi juga bukan sekadar jumlah yang

ada pada obyek/subyek yang dipelajari, tetapi meliputi seluruh

karakterist ik/sifat yang dimiliki subyek atau obyek itu. Dalam

penelitian yang peneliti lakukan, populasi disini adalah peserta didik

kelas IV MIN 26 Aceh Besar.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang

dimiliki oleh populasi tersebut. Sampel pada penelitian ini merujuk


____________
39
Emzir, Metodelogi Penelitian Pendidikan…..,hal. 273
40
Sudjana, Metoda Statistika. (Bandung : Tarsito, 2002), h. 5.
43

pada peserta didik kelas IV A MIN 26 Aceh Besar yang berjumlah 20

orang. Dalam penelitian ini menggunakan pengambilan sampel

dengan teknik Purposive Sampling yaitu teknik pengambilan sampel

yang digunakan apabila sasaran sampel yang diteliti telah memiliki

karakteristik tertentu sehingga tidak mungkin diambil sampel lain yang

tidak memenuhi karakteristik yang telah ditetapkan. Karakteristik sampel

yang diambil sudah ditetapkan oleh peneliti sehingga teknik sampling

ini dinamakan sampel bertujuan.41

E. Jenis Data

Data yang digunakan dalam penelitian pengembangan ini terdiri dari

data kuantitatif yaitu didapatkan dari respon pendidik dan peserta didik,

serta validasi ahli materi dan ahli media.

a. Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan. 42 Data

kuantitatif berupa skor penilaian disetiap poin kriteria penilaian

pada angket kualitas alat peraga di tingkat SD/MI sederajat, yaitu di

MIN 26 Aceh Besar yang di isi oleh ahli media, ahli materi, pendidik

dan peserta didik sebagai pengguna. Penelitian setiap poin kriteria

diubah menjadi skor dengan skala Likert.

____________
41
Sudjana. Metoda statistika. (bandung : PT. Tarsito, 2001), h. 5.
42
Sudjana. Metoda statistika…..,h. 4.
44

b. Data Kualitatif

Data yang bukan kuantitatif disebut data kualitataif.43 Data

kualitatif berupa nilai kategori kualitas-kualitas alat peraga ditingkat

SD/MI sederajat, yaitu di MIN 26 Aceh Besar yang di isi oleh ahli

media, ahli materi, pendidik dan peserta didik sebagai pengguna.

Penelitian setiap poin kriteria diubah menjadi skor dengan Skala Likert,

yaitu 5 = sangat baik, 4 = baik, 3 = cukup baik, 2 = kurang baik, 1 =

sangat kurang baik.44

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Validasi Naskah Alat Peraga

a. Instrumen Ahli Materi

Instrumen yang digunakan untuk ahli materi adalah

lembar penilaian validator berupa angket. Angket ini ditujukan

kepada ahli materi yang digunakan untuk mengetahui aspek materi,

aspek bahasa dan aspek pembelajaran pada media kartu yang

dikembangkan.

b. Intrumen ahli media

Instrumen penelitian yang digunakan untuk ahli media adalah

lembar penilaian validator berupa angket. Angket ini ditujukan

____________
43
Sudjana, Metoda statistika….h. 4.
44
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya), h. 220.
45

kepada ahli media untuk mengetahui kelayakan media kartu yang

dihasilkan melalui penilaian dari ahli media.45

2. Angket (Kuisioner)

Angket atau kuesioner (questionnaire) merupakan suatu teknik

atau cara pengumpulan data secara tidak langsung (peneliti tidak

langsung bertanya-jawab dengan responden).46 Angket dalam penelitian

ini ditujukan kepada peserta didik dan pendidik, kepada peserta didik

tujuan untuk memperoleh data tentang daya tarik berdasarkan aspek

ketertarikan disaat mengikuti proses kegiatan pembelajaran sedangkan

angket untuk pendidik yaitu untuk memperkuat pernyataan daya tarik

peserta didik. Data yang diperoleh berupa data kuantitatif.47

G. Instrumen Penelitian

Instrumen adalah alat yang berfungsi untuk mempermudah

pelaksanaan sesuatu. Selain membuat alat peraga pada pembelajaran IPA

kelas IV MIN, disusun juga instrumen penelitian yang digunakan untuk

menilai alat peraga yang dikembangkan. Pada penelitian ini, instrumen yang

digunakan adalah sebagai berikut :

____________
45
Cecep kustandi & bambang sutjipto, Media Pembelajaran Manual dan Digital, (Bogor
: Ghalia Indonesia, 2011), h. 143.
46
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan……h.219.
47
Nana Syaodih Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan……h. 223.
46

1. Lembar Angket

Instrumen berupa kuisioner (angket) analisis kebutuhan pendidik

dan peserta didik terkait pengembangan alat peraga pembelajaran IPA

kelas 1V MI.

2. Instrumen Validasi Ahli Media

Instrumen ini berbentuk pedoman observasi yang

berfungsi untuk memberi masukan terkait pengembangan alat

peraga.

3. Instrumen Validasi Ahli Materi

Instrumen ini berbentuk pedoman observasi yang berfungsi untuk

memberi masukan terkait pengembangan alat peraga.

4. Instrumen Uji Coba Produk Untuk Siswa

Instrumen ini terdiri dari angket untuk uji aspek kemenarikan

yang diberikan kepada peserta didik dan pendidik, serta soal tes untuk uji

aspek efektivitas produk hasil pengembangan.

H. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data menggunakan analisis statistik deskriptif yaitu

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data

yang telah terkumpul. Adapun data yang akan dianalisis terdiri dari :

1. Analisis Data Validasi Ahli

Data-data yang diperoleh melalui prosedur R&D yang digunakan dalam

penyusunan tugas akhir ini. Data yang terkumpul adalah data kualitatif dan

kuantitatif, Data kualitatif berupa saran, kritik, komentar, dan jawaban tertulis
47

dari pertanyaan dengan para ahli. Data kualitatif akan di deskripsikan

sendiri oleh peneliti, sedangkan data kuantitatif diolah dengan bantuan

beberapa rumus agar lebih mudah disajikan kepada orang lain. Data

kuantitatif yang digunakan untuk validasi data mengacu pada 4 kriteria

penilaian.

Berikut ini tabel kriteria penilaian lembar validasi ahli :

Tabel 3.1 kriteria Penilaian lembar validasi ahli

No Kriteria Poin Artinya


1 Sangat Valid 4 Apabila penilaian tersebut sangat
baik/sangat sesuai dengan
pernyataan.
2 Valid 3 Apabila Penilain Baik dan sesuai
dengan pernyataan.
3 Kurang Valid 2 Penilaian kurang baik dan kurang
sesuai.
4 Tidak valid 1 Apabila Penilaian kurang baik dan
kurang sesuai dengan pernyataan.

Data yang diperoleh dengan melalui instrumen pengumpulan data

yang telah dibahas sebelumnya dengan menggunakan teknik analisis dan

persentase sesuai rumus yang telah ditentukan, sebagai berikut:

1). Menghitung skor rata-rata dari setiap aspek dapat menggunakan persamaan.

Keterangan:
48

X = Skor rata-rata penilaian oleh ahli

∑x = Jumlah skor yang diperoleh dari ahli


N = Jumlah pertanyaan48

2). Analisi data angket validasi


Dengan Mnegubah skor rata-rata yang diperoleh menjadi nilai dengan

kriteria. Untuk mengetahui kualitas terhadap kelayakan produk alat peraga yang

dianalisis secara deskriptif. Data dari lembar validasi ahli akan dihitung

dengan menggunakan rumus persentase berikut.

Sehingga diperoleh kategori penilaian alat peraga pemebelajaran IPA

sebagai penentuan tingkat kevalidan dan revisi produk, rumus tersebut

diinterprestasi sesuai kriteria kualitas seperti tabel berikut ini.

Tabel 3.2 kriteria kualitas Alat peraga

No Nilai Kriteria Keputusan

1 81,25 < x ≤ 100 Sangat layak Apabila semu item pada


aspek yang di nilai sangat
layak dan tidak ada
kekurangan dengan alat
peraga sehinga dapat
digunakan sebagai alat
peraga peserta didik

____________
48
Heni Setyawati, “Perkembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis Masalah Untuk
Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa”, Bioedukasi, 15 (1), April 2017, h. 34.
49

2 62,50 < x ≤ 81,25 Layak Apabila Semua item yang


dinilai sesui meskipun ada
sedikit kekurangan perlu
adanya pembenaran dengan
alat peraga namun tetap
digunakan sebagai alat
peraga

3 43,75 < x ≤ 62,50 Kurang Apabila semua item pada


layak unsur yang dinilai kurang
sesuai, ada sedikit
kekurangan dan/atau banyak
dengan produk ini, sehingga
perlu pembenaran agar dapat
digunkan sebagai alat peraga.

4 00,00 < x ≤ 43,75 Tidak layak Apabila masing-masing item


pada unsur dinilai tidak sesuai
dan ada kekurangan dengan
produk ini, sehingga sangat
dibutuhkan agar dapat
digunakan sebagai alat
peraga.

Sumber: Sujarwo (2006)


BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Lokasi Penelitia

Penelitian ini dilakukan di MIN 26 Aceh Besar pada kelas IV A semester

genap tahun pelajaran 2021. Lokasi MIN 26 Aceh Besar tersebut terletak di Jln.

Blang Bintang Lama, Beurangong Kecamatan Kuta Baro, Kabupaten Aceh

Besar. MIN ini memiliki keseluruhan jumlah siswa yaitu 262 siswa, dan guru

sebanyak 29 orang.

Penelitian diawali dengan menjumpai kepala madrasah terlebih

dahulu untuk meminta izin melakukan penelitian sekaligus memberi surat

pengantar dari Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry pada hari

rabu tanggal 6 Januari 2021 serta pada hari itu peneliti diberikan izin untuk

melakukan penelitian di kelas IV A.

1. Identitas Kepala Sekolah

a. Nama : Anwar, S.Ag

b. NIP : 19700603199905 1001

c. Pangkat/Golongan : Pembina/ IV a

d. Jabatan : Kepala MIN 26 Aceh Besar

2. Visi Misi dan Tujuan

Adapun yang menjadi Visi Misi dan tujuan Madrasah Ibtidaiyah

Negeri (MIN) 26 Aceh Besar adalah sebagai berikut:

50
51

1.) Visi

Dengan Landasan Iman dan Taqwa menjadi Sekolah

TerdepanDalam Inovasi dan Terunggul, Berprestasi Di Kabupaten Aceh

Besar.

2.) Misi

a. Melaksanakan proses pembelajaran serta bimbingan secara

efektif.

b. Meningkatkan semangat berjuang dan kedisplinan secara

kontinyu.

c. Membantu setiap siswa untuk menggali setiap potensi

yang dimilikinya.

d. Menanamkan penghayatan terhadap ajaran agama sehingga

menjadi pedoman dalam kehidupannya.

e. Mewujudkan pendidikan dan tenaga kependidikan yang mampu

dan tangguh.

f. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah yang tangguh.

g. Mewujudkan nilai solidaritas dalam kehidupan bermasyarakat

dan lingkungan sekolah.

h. Menciptakan kebersamaan dan kerjasama dengan semua pihak.49

____________
49
Profil Sekolah MIN 26 Aceh Besar, 2020
52

3.) Tujuan

Menghasilkan siswa yang berguna bagi agama nusa bangsa.

3. Identitas Sekolah

Tabel 4.1 Identitas Sekolah

No KEADAAN MADRASAH
1. Nama Sekolah MIN 26 Aceh Besar
2. Tempat Gampong Beurangong
3. Tahun Berdiri Madrasah 1959
4. Nomor Statistik Madrasah 111111060021
5. Nomor Identitas Madrasah 26
6. NPSM 60703130
7. Nomor Rutin Madrasah 587210
8. Alamat Sekolah / kode Pos Jl. Blang bintang lama
beurogong / 23372
9. Provinsi Aceh
10. Kabupaten Aceh Besar
11. Kecamatan Kuta Baro
12. Status kepemilikan gedung Negeri
13. Permanen / Semi Permanen Permanen
Sumber Data: Dokumentasi MIN 26 Aceh Besar

4. Data Guru dan karyawan

Tabel 4.2 Guru dan karyawan


No Guru/Karyawan Jumlah

1. Kepala Sekolah 1
53

2. Guru Tetap 14

3. Karyawan Tetap 2

4. Guru Bantu 1

5. Guru Tidak Tetap 6

6. Guru bakti 3

7. Karyawan Tidak Tetap 1

8. Pesuruh 1

JUMLAH KESELURUHAN 29

Sumber Data: Dokumentasi MIN 26 Aceh besa

5. Jumlah Siswa MIN 26 Aceh Besar

Tabel 4.3 Jumlah siswa MIN 26 Aceh Besar


Jenis kelamin
Jenjang L P Juml
kelas ah
I 34 29 63
II 21 26 47
III 20 26 46
IV 13 18 31
V 11 21 32
VI 19 24 43
Total 118 144 262
Sumber Data: Dokumetasi MIN 26 Aceh Besar
54

6. Sarana dan Prasarana

Tabel 4.4 Sarana dan Prasarana


No Nama Fasilitas Jumlah Kondisi
Kondisi
1. Ruang Kepala 1 Baik
Sekolah
2. Ruang Wakil Kepala 1 Baik
Sekolah
3. Ruang Tu 1 Baik
4. Ruang Guru 1 Baik
5. Ruang kelas 12 Baik
6. Ruang Perpustakaan 1 Baik
7. Ruang UKS 1 Baik
8. Kamar Mandi/ WC 2 Baik
Guru
9. Kamar Mandi/ WC 2 Baik
Murid
10. Lapangan 1 Baik
11. Kantin 1 Baik
12. Ruang Serba Guna 1 Baik
13. Laboraturium 1 Baik
14. Tempat Ibadah 1 Baik
Sumber Data: Dokumentasi MIN 26 Aceh Besar

B. Hasil Penelitian

1. Pengembangan Alat Peraga Pembelajaran IPA Pada Tema Selalu

Berhemat Energi Di Kelas IV Berbasis Saintifik Dan Nilai Islami


55

Pengembangan alat peraga dalam pembelajaran IPA pada tema

selalu berhemat energi kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami. Pada

Pengembangan Alat Peraga di sekolah MIN 26 Aceh Besar di kelas IV

dapat dikembangkan karena bisa membuat pesera didik aktif dalam

pembelajaran dan lebih memahami tentang materi yang dijelaskan. Di

sekolah tersebut jarang sekali guru menggunakan alat peraga pada saat

melakukan pembelajaran guru lebih sering meggunakan buku saja pada

pembelajaran dan pada saat menjelaskan materi, media juga jarang

digunakan. Dalam hal ini Menurut hasil penelitian ini di MIN 26 Aceh

Besar alat peraga ini dapat digunakan, dengan menggunakan alat peraga

ini dikarenakan lebih nyata dan mudah dipahami.

a. Desain Pengembangan Alat Peraga

Gambar 4.1 alat peraga

Alat peraga ini menjelaskan tentang sumber matahari bagi kehidupan

dibumi bagaimana yang kita ketahui bahwasannya sangat penting sumber enregi

matahari dikehidupan dibumi, penting untuk hewan, tumbuhan, dan manusia

banyak contoh lain yang bisa kita liat. Di dalam alat peraga ini menceritakan
56

tumbuhan yang juga memerlukan sumber matahari dan begitupun juga manusia

yang membutuhkan sumber matahari, dan alat peraga ini bisa kita liat rasa

bersyukur kita atas apa yang diciptakan Allah swt. Dari alat peraga ini siswa

dapat mempelajari bagaimana sumber kehidupan di bumi.

1) Potensi dan Masalah

Potensi yang terdapat dalam penelitian ini pada MIN 26 Aceh

Besar di kelas IV, dimana peserta didik sangat tertarik dengan alat peraga

yang digunakan akan tetapi pendidik kurang peka dalam hal membuat alat

peraga, pada saat menjelaskan hanya menggunakan panduan dari buku tanpa

ada alat peraga atau media yang digunakan. Sebenarnya peserta didik sangat

tertarik jika saat melakukan pembelajaran ada alat peraga langsung dan

nyata.

2) Pengumpulan Informasi

Pengumpulan informasi dilakukan setelah meneliti permasalahan yang

ada di lapangan dan alat peraga ini berpotensi dalam mengatasi

permasalahan tersebut. Data dan informasi Sumber referensi yang

digunakan untuk pengumpulan data “Pengembangan Alat Peraga

Pembelajaran IPA pada Tema Selalu Brhemat Energi di kelas IV Berbasis

Saintifik dan Nilai Islami” berasal dari jurnal, buku dan internet dari

sumber yang relevan.

3) Desain Produk
57

Pada tahap ini desain produk di buat untuk pengembangan alat

peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi terdapat

beberapa desain awal yaitu:

Gambar 4.2 triplek di bentuk setengah

Pada gambar di atas, desain awal triplek yang di bentuk menjadi

Seperti satu ruangan yang kosong yang nantinya di dalam alat itu berisi

matahari rumah dan tata letak yang akan di bentuk dalam ruangan tersebut,

di dalamnya di taburkan pasir agar terlihat jelas seperti bentuk alam nyata.

Gambar 4.3 Bentuk Rumah


58

Pada gambar di atas, bentuk rumah yang nanti akan di letakkan

dalam alat peraga tersebut. Kenapa harus ada rumah agar siswa lebih

paham dan lebih menarik dan menceritakan bagaimana sumber matahari

bagi kehidupan dibumi.

Gambar 4.4 Bentuk matahari

Pada gambar diatas ini terdapat betuk matahari yang nanti akan

menjadi pusat utama alat peraga, diletakkan diatas agar saat menjelaskn

kepada siswa lebih paham dan sesuai dengan materi, dengan adanya

betuk matahari terlihat jelas bagaimana tentang kehidupan di bumi.

4) Validasi Desain

Validasi desain Pengembangan alat perag pembelajaran IPA pada

tema selalu berhemat energi di kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami, di

validasi oleh 1 ahli media dan satu ahli materi.

a) Validasi Ahli Media


59

Tabel 4.5 Lembar Validasi Ahli Media

Indikator penilaian Butir penilaian Alternatif penilaian

1 2 3 4

a. Ukuran Alat peraga 1. Kesesuaian ukuran alat


peraga dengan kelas IV
1. Kesesuaian ukuran
dengan Bahan alat
peraga
b. Desaian Alat 1. Bahan yang digunakan
peraga menarik dan mudah di
mengerti
a. Ukuran bahan alat
peraga lebih
dominan dan
proporsional
b. Warna bahan alat
peraga kontras dan
menarik
2. Tidak menggunakan
terlalu banya
kombinasi warna
c. Desain isi alat 3. Konsistensi tata letak
peraga
a. Penempatan unsur
tata letak konsisten,
berdasarkan pola
b. Pemisah
a antar
benda
satu dan
yang
lain
sangat
jelas
4. Penempatan Bahan Alat
peraga tidak menggangu
pemahaman
60

5. Tidak menggunakan
terlalu banyak jenis
bahan
6. Mampu
mengungkapkan
makna/arti dari
alat peraga

7. Bentuk akurat dan


proporsional sesuai
dengan kenyataan

8. Kreatif dan dinamis

b) Validasi Ahli Matrei

1. Aspek Kelayakan Isi

Tabel 4.6 lembar validasi ahli media


Indikator Penilaian Penilaian
Butir Penilaian 1 2 3 4
a. Kesesuaian materi 1. Kelengkapan materi
dengan KD
2. Keluasan materi
3. Kedalaman materi
b.Keakuratan 4. Keakuratan konsep dan
materi Definisi

5. Keakuratan data dan fakta


6. Keakuratan gambar,
diagram dan ilustrasi

c. Kemutakhiran 7. Gambar, diagram dan


materi ilustrasi dalam kehidupan
sehari-hari
61

8. Menggunakan contoh dan


kasus yang terdapat dalam
kehidupan sehari-hari
d. Mendorong 9. Mendorong rasa ingin tahu
keingintahuann
10. Menciptakan kemampuan
Bertanya

2. Aspek Kelayakan Penyajian


Indikator Penilaian Penilaian
Butir Penilaian 1 2 3 4
a. Teknik penyajian 1. Keruntutan konsep
b. Pendukung 2. Contoh-contoh soal dalam
penyajian setiap kegiatan
3. Soal latihan pada setiap
akhir kegiatan belajar
4. Kunci jawaban soal
latihan
5. Pengantar
6. Glosarium
7. Daftar pustaka
c. Penyajian 8. Keterlibatan peserta didik
pembelajaran

3. Aspek Kebahasaan
Penilaian
Indikator Penilaian Butir Penilaian 1 2 3 4
a. Lugas 1. Ketepatan struktur kalimat

2. Keefektifan kalimat
3. Kebakuan istilah
62

b. Komunikatif 4. Pemahaman terhadap pesan


atau informasi

c. Dialog dan 5. Kemampuan memotivasi


peserta didik
interaktif
d. Kesesuaian dengan
6. Kesesuaian dengan
perkembangan perkembangan intelektual
peserta didik peserta didik

7. Kesesuaian dengan
perkembangan emosional
peserta didik

e. Kesesuaian 8. Ketepatan tata Bahasa


dengan
9. Ketepatan ejaan
kaidah
Bahasa

5) Revisi desain

Setelah desain produk divalidasi oleh ahli media dan ahli materi, ada revisi

yang disarankan oleh ahli media dan ahli materi yaitu:

a) Ahli Media

Hasil validasi yang diberi saran oleh ahli media digunakan untuk

memperbaiki produk alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu

berhemat energi di kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami, sarannya yaitu:

“ Alat peraga ini sebaiknya penggunaannya didukung dengan bahan ajar

karena alat peraga ini tidak menunjukkan dengan jelas unsur saintifik dan

nilai islaminya atau tidak perlu mencantumkan saintifik dan nilai islami pada

nama alat peraga”.


63

b) Ahli materi

Hasil validasi yang diberi saran oleh ahli media digunakan untuk

memperbaiki produk alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu

berhemat energi di kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami, sarannya yaitu:

: “ Harapannya semoga alat peraga ini mampu meningkat pemahaman

peserta didik”.

6) Uji Coba Produk

Uji coba yang dilakukan uji coba lapangan peserta didik yang terdiri

dari 15 peserta kelas IVA MIN 26 Aceh Besar terkait produk alat peraga

pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi di kelas IV berbasis

saintifik dan nilai islami.

Langkah awal yang peneliti lakukan disekolah ialahi

menjelaskan/memaparkan terlebih dahulu tentang materi yang terkait

dengan pengembanga alat peraga yang akan di gunakan. Setelah peneliti

menjelaskan materi, peneliti mulai memperlihatkan produk alat peraga yang

akan gunakan. Setelah itu, peneliti meminta kepada pesert didik dan

pendidik untuk melihat alat peraga yang telah peneliti jelaskan. Setelah itu

peneliti membagikan lembar angket respon siswa dan respon guru.

7) Revisi Produk

Setelah uji coba produk lapangan untuk mengetahui kelayakan

produk pengembangan alat peraga pembelajaran IPA pada tema selalu

berhemat energi di kelas IV berbasis saintifik dan nilai islami, produk ini
64

dikatakan sangat layak karena bisa membuat siswa lebih aktif dan lebih

memahami materi, jadi tidak dilakukan uji coba ulang.

b. Kelayakan Produk alat peraga

Dalam hal ini ada beberapa kelayakan produk pengembangan alat peraga

ini yaitu : validasi ahli media, validasi ahli materi, dan respon siswa berikut

adalah hasilnya.

1) Validasi Ahli Media

Validasi ahli media dilakukan untuk mengisi lembar angket penilaian pada

masing-masing aspek penilaian yang terdiri 10 pertanyaan, di validasi oleh ahli

media terhadap pengembangan alat peraga Pembelajaran IPA pada Tema Selalu

Berhemat Energi di kelas IV Berbasis Saintifik dan Nilai Islami. Alat peraga ini di

validasi oleh (Wati Oviana, S. Pd. I., M. Pd.). Penilaian ahli media pada alat peraga

ini disajikan dalam tabel berikut in:

Tabel 4.7. Validasi Ahli Media pada Produk Alat Peraga Pembelajaran IPA
Pada Tema Selalu Berhemat Energi
Aspek Jumlah Skor Persentase Kriteria
Maksimal
Media 39 45 86,6 % Sangat layak

Sumber data primer diolah

Berdasarkan tabel ini dapat di lihat validasi ahli materi diketahui jumlah tiap

aspek yang di peroleh 39, sedangkan skor maksimal 45 dan persentase yang di

peroleh 86,6%. Produk pengembangan alat peraga pembelajaraan IPA

dinyatakan layak apabila presentase kelayakannya adalah ≥ angka 61%


65

2) Validasi Ahli Materi

Validasi ahli materi dilakukan untuk mengisi lembar angket penilaian

pada materi beberapa aspek dalam materi Selalu Berhemat Energi yang terdiri

dari; Aspek kelayakan isi; Aspek kelayakan penyajian; Aspek kebahasaan. Di

validasi oleh 1 ahli materi terhadap pengembangan alat peraga Pembelajaran IPA

pada Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV Berbasis Saintifik dan Nilai Islami.

Materi Selalu Berhemat Energi ini di validasi oleh (Fanny Fajria, M. Pd). Penilaian

hasil validasi ahli materi ini disajikan dalam tabel berikut in:

Tabel 4 8 Validasi Ahli Materi pada Produk Alat Peraga Pembelajaran


IPA Pada Tema Selalu Berhemat Energi
Aspek Jumlah Tiap Skor Persentase Kriteria
Aspek Maksimal
Materi 85 90 94,4% Sangat Layak

Sumber data primer diolah

Berdasarkan tabel ini dapat di lihat validasi ahli materi diketahui jumlah tiap

Pada jumlah tiap aspek yang di peroleh 85, sedangkan skor maksimal 90 dan

persentase yang di peroleh 94,4%. Produk pengembangan alat peraga

pembelajaraan IPA pada Tema Selalu Behemat Energi dinyatakan layak apabila

presentase kelayakannya adalah ≥ angka 61%

2. Respon Siswa dan Guru Terhadap Pengembangan Alat Peraga

Pembelajaran IPA Pada Tema Selalu Berhemat Energi Kelas IV

Berbasis Saintifik Dan Nilai Islami


66

Berdasarkan hasil penelitian di MIN 26 Aceh Besar di kelas IV, ada 10

pertanyaan yang harus djawab oleh siswa di bawah ini adalah hasil yang

didapatkan dari angket yang diberi kepada 12 siswa untuk mengetahui

respon siswa terhadap pengembangan alat peraga pembelajaran IPA pada

tema selalu berhemat energi, dan hasil respon siswa pada tabel dibawah

ini.

Tabel 4.9 Hasil Penilaian Respon Siswa


No Kriteria Skor Respon siswa
Penilaian

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1 Adanya alat 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4
peraga ini
mempermudah
siswa
memahami
materi
pembelajaran
IPA yang
disampaikan
oleh guru
2 Saya lebih 3 4 3 3 3 3 4 4 3 4 4 4
tertarik belajar
menggunakan
buku
dibandingkan
menggunakan
alat peraga
Pembelajaran
IPA
3 Petunjuk 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4
penggunaan
dalam alat
peraga jelas
67

sehingga
mempermudah
siswa
melakukan
semua
kegiatan yang
ada dalam
LKPD
4 Produk alat 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3
peraga dapat
memfasilitasi
siswa untuk
membangun
pemahaman
berdasarkan
pengetahuan
yang telah
dimiliki
sebelumnya
5 Adanya alat 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4
peraga
pembelajaran
IPA pada tema
selalu
berhemat
energi menjadi
menarik dan
menyenangkan
6 Apakah alat 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4
peraga ini
membantu
siswa untuk
mencapai
tujuan
pembelajaran
yang telah
diisyaratkan
dalam
indikator
pencapaian
kompetensi
dasar
7 Materi yang 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3
terdapat dalam
68

alat peraga
mudah
dipahami dan
sesuai dengan
tingkat
berpikir siswa
8 Alat Peraga 4 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 4
Pembelajaran
IPA Pada tema
selalu
Berhemat
energi sangat
berguna dalam
menambah
wawasan
siswa serta
dapat
meningkatkan
intensitas
belajar siswa.
9 Alat peraga 3 3 4 4 3 3 3 4 3 3 4 3
yang
digunakan
dalam
pembelajaran
IP
mempersulit
siswa dalam
memahami
materi-
materi.
10 Penggunaan 4 4 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4
alat peraga
sangat
menarik
sehingga
sangat
cocok
digunakan di
kelas
Jumlah skor 38 36 36 37 38 36 38 36 36 35 37 37
perolehan
69

Persentase skor 95,5% 90% 90% 92,5% 95,5% 90% 95,5% 90% 90% 87,5% 92,5% 90%
Persentase skor
rata-rata
keseluruhan 90,75%

Berdasarkan Tabel 4.9 di atas membahas data hasil penilaian respon siswa

terhadap produk alat peraga yang dikembangkan memperoleh persentase skor

rata- rata keseluruhan mencapai 90,75%. Pada interval 81,25 < x ≤ 100%

dengan keterangan skor mencapai 90,75%, artinya alat peraga tersebut memiliki

kriteria sangat valid/sangat layak sehingga alat peraga ini dapat memudahkan,

membantu dalam proses pembelajaran.

Sementara respon guru terhadap alat peraga ini ada 10 pertanyaan yang

harus dijawab oleh guru yang di berikan angket kepada 3 orang guru dan hasil

dari respon guru pada tabel berikut ini

Tabel 5.1 Data Hasil penilaian Guru


No Kriteria Penialian Skor Respon Guru

I II III

1 Adanya alat peraga ini mempermudah guru 4 4 3


dalam menyampaikan materi Pembelajaran
IPA kepada siswa

2 Saya lebih tertarik mengajar menggunakan 3 4 3


buku dibandingkan menggunakan alat peraga
pembelajaran IPA

3 Petunjuk penggunaan dalam alat peraga jelas 3 4 3


sehingga mempermudah siswa melakukan
semua kegiatan yang ada dalam LKPD
70

4 Produk alat peraga dapat memfasilitasi siswa 4 3 4


untuk membangun pemahaman berdasarkan
pengetahuan yang telah dimiliki sebelumnya

5 Adanya alat peraga pembelajaran IPA pada 3 3 3


tema selalu berhemat energi menjadi menarik
dan menyenangkan

6 Apakah alat peraga ini membantu siswa untuk 3 3 4


mencapai tujuan pembelajaran yang telah
diisyaratkan dalam indikator pencapaian
kompetensi dasar

7 Materi yang terdapat dalam alat peraga mudah 4 4 4


dipahami dan sesuai dengan tingkat berpikir
siswa.

8 Alat Peraga Pembelajaran IPA Pada tema selalu 4 3 4


Berhemat enerrgi sangat berguna dalam
menambah wawasan siswa serta dapat
meningkatkan intensitas belajar siswa.

9 Alat peraga yang digunakan dalam 4 4 3


pembelajaran IPA

mempersulit saya dalam memaparkan materi-


materi.

10 Penggunaan alat peraga sangat menarik 3 4 4


sehingga sangat cocok digunakan di kelas

Jumlah skor perolehan 35 36 35

Persentase skor 87,5% 90% 87,5%

Persentase skor rata-rata keseluruhan 85,75%

BerdasarBerdasarkan Tabel 5.1 di atas membahas data hasil penilaian respon

guru terhadap produk alat peraga yang dikembangkan memperoleh persentase

skor rata- rata keseluruhan mencapai 85,75%. Pada interval 81,25 < x ≤

100% dengan keterangan skor mencapai 85,75%, artinya alat peraga tersebut
71

memiliki kriteria sangat valid/sangat layak sehingga alat peraga ini dapat

memudahkan, membantu dalam proses pembelajaran.

C. Pembahasan

1. Desaian Pemgembangan Alat Peraga Pembelajaran IPA Pada

Tema Selalu Berhemat Energi di kelas IV Berbasis Santifik dan

Nilai Islami

Alat peraga atau alat bantu adalah alat pelajaran yang dipakai guru

untuk menerangkan atau memperjelas materi pelajaran agar murid dapat

lebih mudah mengerti, lebih tertarik dan lebih cepat memahami. Alat bantu

merupakan salah satu komponen yang mendukung poses belajar mengajar.

Kedudukannya sama dengan media pembelajaran.

Menurut Oemar Hamalik 96 alat bantu atau alat peraga fungsinya

tidak bisa disamakan dengan media pembelajaran. Alat bantu atau alat

peraga dalam penggunaannya masih memerlukan manusia (guru) untuk

menyampaikan pesan atau informasi sesuai dengan tujuan pembelajarannya

sedangkan media pembelajaran dapat digunakan secara mandiri karena sudah

meliputi pesan atau mengandung informasi sesuai dengan tujuan

pembelajaran yang telah ditentukan tanpa harus melibatkan manusia (guru)

lagi. Dengan kata lain, alat bantu merupakan bagian dari media

pembelajaran.50

____________
50
Oemar Hamalik. Media untuk Pembelajaran. (Bandung: Remaja Roesdakarya.
2004)
72

Jadi pembahasan desain alat peraga dalam desain alat peraga ini

banyak yang harus kita siapkan, dan ada juga beberapa poin dari hasil desain

alat peraga. ada masalahnya, pengumpulan informasi, desain produk, validasi

desain, revisi desain, uji coba produk, dan revisi produk.

Dari a). potensi masalahnya, siswa sangat tertarik akan tetapi

masalahnya guru kurang aktif dalam membuat alat peraga dan kurang peka.

b). Pengumpulan informasi untuk pengembangan ini didapatkan dari sumber

yang relevan. c). desai produk ada bebrapa gambaran desain kerangka awal

pembuatan alat peraga. d). validasi desain disini ada dua validasi yang

mengvalidkan alat peraga yaitu validasi ahli materi dan validasi ahli media

dari validasi kedua ahli tersebut baru bisa kita gunakan alat peraga layak atau

tidaknya. e). revisi desain disini ada beberapa revisi yang di anjurkan oleh

kedua validasi ahli supaya alat perga ini menjadi lebih menarik. f). uji coba

produk disini uji coba produknya untuk siswa dan guru berhasil atau tidaknya

alat peraga tersebut yang digunakan untuk kelas IV. g). revisi produk dalam

hal ini tidak ada revisi produk karena sudah sangat Layak digunakan oleh

peserta didik kelas IV dan tidak perlu uji coba produk lagi.

Dengan alat peraga, hal-hal yang abstrak dapat disajikan secara

konkret dan dapat dilihat, dipegang sehingga dapat lebih mudah dipahami.

Karena sering kali yang menjadikan siswa kurang tertarik bahkan takut

untuk belajar IPA karena banyak materi IPA yang disajikan secara .

abstrak Penggunaan alat peraga dalam proses belajar mengajar bukan

merupakan fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat


73

bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang efektif, merupakan

bagian yang integral dari keseluruhan situasi mengajar, tujuan dan isi

pelajaran, untuk mempercepat proses belajar mengajar dan membantu siswa

dalam menangkap pengertian yang diberikan guru, serta diutamakan untuk

mempertinggi mutu belajar mengajar.51

Pembahasan kelayakan alat peraga menurut ahli materi dan ahli media

sebagai berikut:

a. Kelayakan alat peraga ini di peroleh dari hasil yang di telaah oleh ahli media,

Penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk alat peraga

pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat energi untuk kelas IV

MI, mengetahui kualitas media pembelajaran menurut ahli media,

mendapatkan persentase 86,6% dengan kriteria sangat layak.

b. Kelayakan alat peraga ini diperoleh dari hasil yang di telaah oleh ahli

materi, penelitian dan pengembangan ini menghasilkan produk alat

peraga pembelajaran IPA pada tema selalu berhemat enegi untuk kelas

IV MI, megetahui kualitasnya materi pembelajaran IPA pada tema

selalu berhemat energi meurut ahli materi, mendapatkan hasil

persentase 94,4% dengan kriteria sangat layak.

c. Alat Peraga Bernilai Islami, nilai islami yang terkandung didalam alata

peraga ialah nilai keimanan dan nilai bersyukur, dari alat peraga ini

____________
51
Hartati, B. Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek untuk Meningkatkan Keterampilan

Berpikir Kritis Siswa SMA.( JPFI, 2010). h. 128-132.


74

kita belajar bahwasannya sangat indah ciptaan Allah dan bersyukur apa

yang diberikan oleh Allah kepada kita di dunia ini.

2. Respon Guru dan Siswa Penggunaan Alat Peraga Dalam

Pembelajaran Ipa Pada Tema Selalu berhemat Energi di kelas IV

Berbasis Saintifik Dan Nilai Islami

Respon guru alat peraga ini sangat cocok digunakan di kelas IV

karena bisa membantu siswa dalam proses pembelajaran dan hasil yang di

dapatkan dari respon guru ialah 85,75%. Respon siswa dalam

pengembangan alat peraga ini ialah siswa sangat tertarik dengan

pengembangan alat peraga ini, dikarenakan siswa di kelas IV tidak pernah

menggunakan alat peraga pada saat melakukan pembelajaran, jadi pada saat

peneliti mencoba menjelaskan tentang alat peraga siswa sangat senang,

disitu siswa juga mulai aktif dalam bertanya tentang alat peraga tersebut.

Siswa juga menyatakan bahwa Alat Peraga Pembelajaran IPA ini

sangat menarik untuk dijadikan dalam pembelajaran. Dalam angket saran

dan komentar Peserta didik menuliskan sangat sukak dengan adanya alat

peraga ini untuk belajar dan memudahakan dalam memahami materi Selalu

Berhemat Energi, dan alat peraga ini bisa di kembangkan dan layak di

gunakan di kelas IV. Dari hasil pengisian respon siwa tersbut mendapatkan

nilai 90,75%.

Jadi sangat penting alat peraga untuk siswa dan guru. Media

pembelajaran atau alat peraga adalah segala sesuatu yang dapat


75

menyalurkan pesan, dapat merangsang fikiran, perasaan, dan kemauan

peserta didik sehingga dapat mendorong terciptanya proses belajar pada

peserta didik.52 Dan membuat aktif dalam belajar, dalam hal ini guru harus

lebih aktif dalam membuat alat peraga.

Berdasarkan hasil dari penelitian yang dilakukan di MIN 26 Aceh

Besar di kelas IV diketahui bahwa proses pembelajaran terbatas waktu,

sumber belajar kurang bervariasi, dan kurang dimanfaatkannya alat peraga

yang sudah ada, Jadi membuat siswa kurang aktif dalam belajar.

Adanya keberhasilan proses belajar mengajar ditandai dengan

prestasi belajar peserta didik yang baik atau tinggi. Adapun faktor-faktor

yang mempengaruhi dalam pembelajaran diantaranya yaitu Kinerja

Pendidik/Kualitas Pendidik; Sarana dan Prasarana yang mendukung

fasilitas pembelajaran; Manajemen sekolah; Peserta didik; Kurikulum,

Silabus dan materi bahan ajar; Alat bantu atau media pembelajaran; dan

Peran serta orang tua, masyarakat, Stakeholder dan lain-lain.53

Sekolah ini jarang sekali menggunakan alat peraga, khususnya untuk

pembelajaran IPA, serta banyak kelas yang lain juga jarang menggunakan

alat peraga pada saat melakukan pembelajaran. Siswa kesulitan untuk

memahami materi, oleh sebab itu dirahapkan dengan adanya alat peraga

dapat mempermudah dalam setiap penyampaian materi.


____________
52
Tim penyusun bahan ajar PLPG, Bahan Ajar PLPG Sertifikasi Guru/Pengawas Dalam
Jabatan Kuota 2012, Surabaya
53
Nirva, Diana, “Fakultas Tarbiyah, IAIN Raden Intan Lampung”. SOSIO RELIGIA,
Vol. 9, No. 3, Mei 2010, h. 1111.
76

Pada pembuatan alat peraga ini, sebelum terjun lapangan, peneliti

harus melakukan validasi produk kepada validator yang ada. Gunanya

untuk menentukakan apakah produk layak digunakan untuk peserta

didik atau tidaknya.

Oleh sebab itu dengan adanya alat peraga pembelajaran IPA dapat

lebih memudahkan peserta didik dalam pembelajaran. Keunggulan pada

alat peraga sederhana ini dimaksudkan agar peserta didik MI kelas IV

dapat lebih memahami materi yang diberikan pada saat pembelajaran IPA

dan pendidik lebih terampil dan aktif dalam belajar.


BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pengembangan, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Pengembangan alat peraga Pembelajaran IPA pada Tema Selalu

Berhemat Energi di kelas IV . Produk media pembelajaran berupa

pengembangan alat peraga pembelajaran IPA pada Tema Selalu

Berhemat Energi memiliki kualitas media 86,6% (sangat layak)

menurut ahli media. Produk alat peraga Materi pembelajaran IPA pada

Tema Selalu Berhemat Energi memiliki kualitas media 94,4% (sangat

layak) menurut ahli materi.

2. Respon guru dan siswa terhadap kemenarikan media pembelajaran

berupa pengembangan alat peraga Pembelajaran IPA pada Tema

Selalu Berhemat Energi dinyatakan memiliki kriteria interpretasi

sangat menarik, hasil nilai dari respon guru terhadap alat peraga

85,75% dan hasil dari respon siswa 90,75%.

A. Saran

Berdasarkan Simpulan diatas, dapat dikemukakan beberapa saran

sebagi berikut:

77
78

1. Disarankan untuk guru yang ingin melakukan Pembelajaran supaya ke

depannya untuk lebih aktif membuat alat peraga yang baik dan bisa

membuat siswa aktif dalam belajar.

2. Semakin aktif dan kreatif guru membuat alat peraga semakin semangat

siswa dalam mengikuti pembelajaran sehingga siswa tidak bosan dan bisa

lebih memahami.
79

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Azhar. 2013. Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo persada.


Arikunto, Suharsimi. 2005. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Majid Abdul, 2005. Perencanaan Pembelajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya
Aksara
Azizah Dewiantika. 2018. “Implementasi Penggunaan LKPD Qur’ani Berbasis
Saintifik pada Materi Struktur Atom terhadap Pembentukan Karakter
Sains Religi Peserta Didik MAN 1 Plered Kabupaten Cirebon”. Jurnal
Bio Educatio. Volume 3, Nomor 2
Afnan, Arifin Muchammad. “Pendayagunaan Alat Peraga dalam Menunjang
Minat Belajar Siswa Kelas V Di Sd Negeri Purbayan 02 Tahun Ajaran
2018/2019”. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Budiman,dkk. 2016. “Model Pembelajaran Ipa Dengan Alat Peraga Sederhana
Untuk Meningkatkan Pemahaman Dan Kreativitas Siswa Mts Ma’arif
Cikeruh, Jatinangor”. Jurnal Aplikasi Ipteks untuk Masyarakat .Vol. 5,
No. 1.
Bahri, Syaiful and Aswin Zain. 1995. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta,Bhineka
cipta
Daryanto, 2014. Pendekatan Pembelajaran Saintifik kurikulum 2013.
Yogyakarta: Gava Media.
Dwi, Apriliyanti Dharsi. 2015. “Pengembangan Alat Peraga Ipa Terpadu Pada
Tema Pemisahan Campuran Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses
Sains”. Unnes Science Education Journal. Vol. 4, No. 2.
Diana, Nirva, 2010. “Fakultas Tarbiyah, IAIN Raden Intan Lampung”. SOSIO
RELIGIA, Vol. 9, No. 3
Emzir. 2011. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Jakarta : Pt.Grafindo Persada
Evi Yuliani Fritia. 2017. “Pengembangan Alat Peraga Perpindahan Kalor Secara
Radiasi untuk Meningkatkan Pemahaman Konsep Siswa Penyandang
Tunarungu SMP LB”. Skripsi. Jurusan Fisika : Universitas Negeri
Semarang..
Hanum latifah, 2017. Perencanaan Pembelajaran. Banda aceh : Syiah Kuala
University Press.
Hanafi. 2017. “Konsep Penelitian R&D dalam Bidang Pendidikan”. Jurnal Kajian
Keislaman. Vol.4, No.2.
Hartati, B. 2010. Pengembangan Alat Peraga Gaya Gesek untuk
Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kritis Siswa SMA. JPFI
80

Hasballah, Jumaliah. 2008. “Nilai-Nilai Budi Pekerti Dalam Kurikulum”. (Tesis).


Banda Aceh: Pps Iain Ar-Raniry
Hamalik, Oemar. 2004. Media untuk Pembelajaran. Bandung: Remaja
Roesdakarya
Johari, Marjan. Pengaruh Pembelajaran Saintifik Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
Jempa, Nurul. 2018 “ Nilai- Nilai Agama Islam”. Jurnal Pedagogik. Vol. 1, No.
2
Kustandi, Cecep and Bambang Sujipto. 2011. Media Pembelajaran Manual dan
Digital. Bogor : Ghalia Indonesia.
Kurnialoh, Nasri 2015. “Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam Dalam Serat Sastra
Gendhing”. Jurnal Kebudayaan Islam. Vol. 13, No. 1,
Murdiyanto Tri, 2014. “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk
Meningkatkan Minat dan Motivasi Belajar Matematika Siswa Sekolah
Dasar”. Jurnal Sarwahita. Vol. 11 No. 1.
Murdiyanto, Tri. “Pengembangan Alat Peraga Matematika untuk Meningkatkan
Minat dan Motivasi Belajar Belajar Matematika Siswa Sekolah Dasar”.
Jurnal Sarwahita. Vol. 11, No.1.
Norma, Gupitasari Dwi, 2019. “Pengembangan Alat Peraga Destilasi Berbahan
Limbah untuk Meningkatkan Psikomotorik Siswa”. Journal Of Chemistry
In Education. Vol. 8, No. 1.
PPPPTK-SB Yogyakarta. 2013. Materi Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Untuk Pengawas Sekolah. Jakarta: Kementerian Pendidikan Kebudayaan
RI
Rostika, Deti. 2019. “Pemahaman Guru Tentang Pendekatan Saintifik Dan
Implikasinya Dalam Penerapan Pembelajaran Di Sekolah Dasar”. Jurnal
Pendidikan Dasar. Vol. 11 No.1.
Ruseffendi, 2006. Dasar- Dasar Matematika modern, Bandung : Tarsito
Setiawan, Dika. 2017. “Pendekatan Saintifik Dan Penilaian Autentik Untuk
Meningkatkan Mutu Pembelajaran Pendidikan Agama Islam (Studi
Penerapan Kurikulum 2013 Pendidikan Agama Islam (Pai) Di Sd
Muhammadiyah Sapen Yogyakarta)”. Journal Of Basic Education. Vol.
01 No. 02
Setyawati, Heni. 2017. “Perkembangan Perangkat Pembelajaran Berbasis
Masalah Untuk Meningkatkan Keterampilan Proses Sains Siswa”.
Bioedukasi, 15 (1).
Syaodih, Sukmadinata Nana. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : PT.
Remaja Rosdakarya.
Surahman, dkk. 2018 “Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran
IPA Pokok Bahasa Makhluk Hidup dan Proses Kehidupan melalui Media
81

Gambar Kontekstual pada Siswa Kelas II SD Alkhairat Towera”. Jurnal


Kreatif Tadulako Online. Vol. 3, No. 4
Sudjana. Nana 2002. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar
Baru Algensindo.
Sugiono. 2015. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta
Sudjana. 2001. Metoda statistika. Bandung : PT. Tarsito
Sukma Dinata Nana Syaodih. 2016, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Dan Pengembangan . Bandung : Alfabeta.
Sukardi. 2009. Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara
Thresiana, Nomleni Fransina. 2018. “Pengembangan Media Audio Visual dan
Alat Peraga Dalam Meningkatkan Pemahaman Konsep Dan Pemecahan
Masalah”. Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan. Vol. 8, No. 3.
Tim penyusun bahan ajar PLPG, 2012. Bahan Ajar PLPG Sertifikasi
Guru/Pengawas Dalam Jabatan Kuota Surabaya.
Yustinaningrum Betri. 2020. “Integrasi Nilai Islami dengan Pendekatan Saintifik
pada Pembelajaran Matematika di Mts Negeri 3 Aceh Tengah”. Journal
of Mathematic Education IKIP Veteran Semarang. Vol. 4, No.2.
Via Al-Qur’an Indonesia. (t.th). http://quran-id.com
82

Lampiran 1
83

Lampiran 2
84

Lapiran 3

Anda mungkin juga menyukai