Skripsi Erisa Reviana
Skripsi Erisa Reviana
Skripsi Erisa Reviana
SKRIPSI
Oleh :
ERISA REVIANA
NPM. 2214201210173
Oleh :
ERISA REVIANA
NPM. 2214201210173
BANJARMASIN, 2023
PENGESAHAN SKRIPSI
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
Abstrak
Kata Kunci: Lanjut Usia, Activity Of Daily Living (ADL), Daya Ingat
Daftar Rujukan: 45 (2005-2022)
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan
rahmat dan kasih-Nya akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan Judul
“Hubungan Antara Kemampuan Activity of Daily Living (ADL) Dengan Daya Ingat Pada
Lanjut Usia Di Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera
Banjarbaru”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana
keperawwatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Keperawatan
Dan Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.
Bersamaan dengan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya dengan hati yang tulus kepada :
Penulis
DAFTAR ISI
Hal
HALAMAN JUDUL...................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................ ii
PERNYATAAN ORISINILITAS PENELITIAN.......................................... iii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.......................................... iv
ABSTRAK .................................................................................................... v
KATA PENGANTAR ................................................................................... vi
DAFTAR ISI ................................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ......................................................................................... viii
DAFTAR SKEMA ........................................................................................ ix
DAFTAR LAMPIRAN.................................................................................. x
DAFTAR RUJUKAN....................................................................................
LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Hal
Tabel 2.1 Kegiatan Lansia Bersifat Dasar (BADL)....................................... 27
Tabel 2.2 Kegiatan Lansia Bersifat Instrumental (IADL).............................. 28
Tabel 2.3 Pengkajian Indeks Barthel.............................................................. 30
Tabel 2.4 Pengkajian Indeks Katz.................................................................. 32
Tabel 2.5 Alat Ukur Daya Ingat Lansia......................................................... 39
Tabel 3.1 Definisi Operasional....................................................................... 44
Tabel 3.2 Waktu Penelitian............................................................................ 44
DAFTAR SKEMA
Hal
Skema 1 Keranga Teori.................................................................................. 41
DAFTAR LAMPIRAN
1
2
tahun 2050 diperkirakan populasi Lansia meningkat 3 kali lipat dari tahun
ini, dan tahun 2020 diperkirakan jumlah Lansia mencapai 28,800,000
(11,34 %) dari total populasi. (Kemenkes RI, 2018).
2.1.2.Batasan lansia
Batasan umur pada lansia dari waktu kewaktu berbeda-beda
(Nugroho, 2018). Berikut beberapa batasan umur menurut para ahli :
2.1.2.1 World Health Organization (WHO) menggolongkan
umur lansia meliputi :
a. Usia pertengahan (middle age) (45-59 tahun)
b. Lanjut usia (elderly) (60-74 tahun)
c. Lanjut usia tua (old) (75-90 tahun)
d. Usia sangat tua (very old) (di atas 90 tahun)
2.1.2.2 Menurut Hurlock (1979), perbedaan lanjut usia terbagi
dalam dua tahap, meliputi :
a. Early old age (usia 60-70 tahun)
b. Advanced old age (usia 70 tahun ke atas)
8
9
2.1.3.Ciri-ciri lansia
Ciri-ciri lansia adalah sebagai berikut (Kholifah, 2016) :
2.1.3.1. Lansia merupakan periode kemunduran
Kemunduran pada lansia sebagian datang dari faktor
fisik dan faktor psikologis. Motivasi memiliki peran
yang penting dalam kemunduran pada lansia.
Misalnya lansia yang memiliki motivasi rendah dalam
melakukan kegiatan akan mempercepat proses
kemunduran fisik, akan tetapi lansia yang memiliki
motivasi yang tinggi akan memperlambat proses
kemunduran fisik .
2.1.3.2. Lansia memiliki status kelompok minoritas
Kondisi ini disebabkan oleh sikap sosial yang tidak
menyenangkan terhadap lansia dan diperkuat dengan
pendapat yang kurang baik, misalnya lansia yang
lebih suka mempertahankan pendapatnya maka sikap
sosial di masyarakat menjadi negatif, tetapi lansia
yang mempunyai tenggang rasa kepada orang lain
sehingga sikap sosial masyarakat menjadi positif.
2.1.3.3. Menua membutuhkan perubahan peran
Perubahan peran tersebut terjadi karena lansia mulai
mengalami kemunduran dalam segala hal. Perubahan
peran pada lansia sebaiknya dilakukan atas dasar
keinginan sendiri bukan atas dasar tekanan dari
10
a. Kehilangan peran
b. Hambatan kontak sosial
c. Berkurangnya kontak komitmen
6) Sindroma Diogenes
Suatu kelainan dimana lansia menunjukkan
penampilan perilaku sangat mengganggu. Rumah
atau kamar kotor dan bau karena lansia bermain-
main dengan feses dan urin nya, sering menumpuk
barang dengan tidak teratur. Walaupun telah
dibersihkan, keadaan tersebut dapat terulang
kembali.
2) Kesehatan fisiologis
Kesehatan fisiologis seseorang dapat
mempengaruhi kemampuannya untuk berpartisipasi
dalam aktivitas sehari-hari, sebagai contoh sistem
nervous mengumpulkan dan menghantarkan, dan
mengelola informasi dari lingkungan. Sistem
muskuluskoletal megkoordinasikan dengan sistem
nervous sehingga seseorang dapat merespon
sensori yang masuk dengan cara melakukan
gerakan. Gangguan pada sistem ini misalnya
karena penyakit, atau trauma injuri dapat
mengganggu pemenuhan aktifitas sehari-hari.
Penyakit kronis memiliki implikasi yang luas bagi
lansia maupun keuarganya, terutama munculnya
keluhan yang menyertai, penurunan kemandirian
lansia dalam melakukan aktifitas keseharian, dan
menurunnya partisipasi social lansia.
3) Fungsi kognitif
Koginitif adalah kemampuan berpikir dan memberi
rasional, termasuk proses mengingat, menilai,
orientasi, persepsi dan memperhatikan. Tingkat
24
Toileting BAK/BAB
sesuai kebutuhan
Keterangan :
20 : Mandiri
b. Indeks Katz
Indeks Katz merupakan sebuah alat ukur untuk dapat
melihat status fungsi pada klien usia lanjut dengan
mengukur kemampuan mereka untuk melakukan aktivitas
sehari-hari. Dapat juga untuk meramalkan prognosis dari
berbagai macam penyakit pada lansia. Adapun aktivitas
yang dinilai menurut (Ritonga, 2018) adalah Bathing,
Dressing, Toileting, transferring, continence dan feeding.
33
1 Mandi
Mandiri :
Tergantung :
2 Berpakaian
Mandiri :
Tergantung :
3 Ke Kamar Kecil
Mandiri :
Tergantung :
4 Berpindah
Mandiri :
Bergantung :
5 Kontinen
Mandiri :
Tergantung :
6 Makan
Mandiri :
Bergantung :
Analisis hasil :
Nilai A :
35
Nilai E :
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, dan satu fungsi tambahan.
Nilai F :
Kemandirian dalam semua hal kecuali mandi, berpakaian,
ke kamar kecil, berpindah dan satu fungsi tambahan
Nilai G :
Ketergantungan pada keenam fungsi tersebut
c. FIM/FAQ (Functional Independence Measure/Functional
Activities Questioner)
Skala ordinal dengan 18 item, 7 level dengan skor berkisar
antara 18-126; area yang dievaluasi; perawatan diri, kontrol
stingfer, transfer, lokomosi, komunikasi, dan kognitif sosial.
Alat penguukuran ini digunakan untuk menilai tingkat
ketergantungan pasien serta perubahan status pasien sebagai
respon terhadap rehabilitasi atau intervensi medis setelah
stroke, cedera otak traumatis, cedera tulang belakang,
kanker dan lain-lain.
36
2.3.3.2. Usia
Terjadi perbedaan-perbedaan dalam rentang memori
karena perbedaan usia salah satunya disebabkan karena
anak-anak yang lebih tua lebih banyak mengulang
angkaangka daripada anak-anak yang lebih muda.
Kecepatan dan efisiensi pemprosesan informasi juga
berperan, terutama kecepatan dalam item-item ingatan
yang biasanya di identifikasi. Kecepatan pengulangan
merupakan peramal yang sangat akurat bagi rentang
memori. Bahkan bila kecepatan pengulangan dikendalikan,
40
Tabel 2.5 Alat ukur daya ingat pada lansia Short Portable Mental
Status Quesetionnaire (SPMSQ)
No Pertanyaan Jawaban
.
(Sumber : Nurussalam,2020)
Keterangan :
Kesalahan 0-2 : Kemampuan mengingat baik
Kesalahan 3-4 : Gangguan mengingat ringan
Kesalahan 5-7 : Gangguan mengingat sedang
Kesalahan 8-10: Gangguan mengingat berat
Daya Ingat
Lansia Pemenuhan ADL -Mengingat
-Mengenali
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
45
Jenis desain penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah desain
penelitian korelasional dengan menggunakan pendekatan cross sectional.
Cross-sectional merupakan rancangan penelitian yang mengumpulkan data
pada satu titik waktu tertentu yang berarti fenomena yang sedang di teliti
diambil selama satu periode dalam pengumpulan data. Cross-sectional mampu
menggambarkan suatu fenomena dan hubungannya dengan fenomena lain
(Polit & Beck, 2012). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan
Antara Kemampuan Activity Of Daily Living (ADL) Dengan Daya Ingat Pada
Lanjut Usia Di Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi
Sejahtera Banjarbaru
45
46
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh lanjut usia yang berjumlah
110 orang di Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia
Budi Sejahtera Banjarbaru.
3.4.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi (Sugiyono, 2016). Agar memperoleh sampel yang representatif
dari populasi, maka setiap subjek dalam populasi diupayakan untuk
memiliki peluang yang sama untuk menjadi sampel. Adapun rumus
yang digunakan untuk mengukur sampel adalah rumus Slovin dalam
buku Nursalam (2016).
3.4.2.1. Cara menentukan jumlah sampel
Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel
digunakan rumus Slovin, yakni ukuran sampel yang
merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan
presentasi kelonggaran ketidaktelitian (Nursalam, 2017).
Rumus :
N
n= 2
1+ N ( e )
Keterangan :
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = Tingkat kesalahan sampel yang masih dapat ditolerir
(α = 0,05)
N
n= 2
1+ N ( e )
110
n= 2
1+110 ( 0 , 05 )
110
n= 2
1+110 ( 0,0025 )
110
n=
1+0,2775
110
n=
1,2775
n=86
Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des
1. Mengajukan topik/judul
2. Studi pendahuluan
3. Penyusunan proposal
4. Seminar proposal
5. Revisi proposal
6. Pelaksanaan penelitian
7. Penyusunan laporan
8. Seminar skripsi
9. Revisi skripsi
60-69 Tahun 2
>70 Tahun 3
Perempuan 2
SD 2
SMP 3
54
SMA 4
Perguruan Tinggi 5
Tidak ada 2
5-10 Tahun 2
≥10 Tahun 3
3.8.1.3. Scoring
Menghitung skor yang telah diperoleh dari setiap responden
berdasarkan jawaban atas pertanyaan yang diajukan peneliti.
3.8.1.4. Tabulating
Memasukkan hasil perhitungan kedalam bentuk tabel dan
melihat persentase dari jawaban pengelolaan data dengan
menggunkan komputerisasi.
Setelah data terkumpul dilakukan analisis untuk mendapatkan
gambaran data distribusi masing-masing variabel. Data yang
terkumpul dianalisis secara deskriptif dalam bentuk narasi,
presentase, dan tabel distribusi frekuensi dari variabel-variabel
penelitian.
3.9.1.4 Confidentiality
Peneliti menjelaskan kepada responden bahwa peneliti akan
memberikan jaminan kerahasiaan hasil penelitian, baik
informasi maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi
yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaan oleh peneliti,
hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil
riset.
58
60
61
Total 87 100,0 %
1. Laki-laki 40 46,0 %
2. Perempuan 47 54,0%
Total 87 100,0 %
2. SD 50 57,5%
3. SMP 9 10,3 %
4. SMA 6 6,9 %
Total 87 100,0 %
1. Ada 49 56,3 %
Total 87 100,0 %
1. ≤5 Tahun 42 48,3 %
Total 87 100,0 %
1. Total 8 9,2 %
2. Berat 7 8,0 %
3. Sedang 9 10,3 %
4. Ringan 37 42,5 %
5. Mandiri 26 29,9 %
Total 87 100,0 %
4.3.1 Daya Ingat Pada Lanjut Usia Di Panti Perlindungan Dan Rehabilitasi
Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru.
Dari hasil penelitian diperoleh Distribusi frekuensi Daya Ingat Pada
Lanjut Usia sebagai berikut :
Tabel 4.7 Distribusi frekuensi Daya Ingat Pada Lanjut Usia
65
1. Baik 23 26,4 %
2. Ringan 26 29,9 %
3. Sedang 27 31,0 %
4. Berat 11 12,6 %
Total 87 100,0 %
F % F % F % F % F %
Uji Spearman Rho ρ value = 0,000 < α = 0,05 dengan nilai koefisien korelasi -0,457
Hasil penelitian menunjukkan ρ value = 0,000 < α = 0,05, ada hubungan yang
signifikan antara Kemampuan Activity of Daily Living (ADL) Dengan Daya
Ingat. Nilai Koefisien korelasi -0,457 menujukkan arah hubungan kedua
variabel negatif yang artinya hubungan berlawanan arah, semakin tinggi skor
kemampuan Activity of Daily Living (ADL) maka semakin rendah skor daya
ingat.
3.14 Pembahasan
4.5.1. Kemampuan Activity of Daily Living (ADL) pada Lansia
Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa rata-rata berada pada
ketergantungan ringan dengan skor 15.14. Dengan kategori tertinggi
menunjukkan hampir setengahnya memiliki angka ketergantungan
ringan yaitu 37 responden (42,5%). Berdasarkan hasil penelitian dengan
alat ukur Activity of Daily Living (ADL) yaitu Indeks Barthel diperoleh
ketergantungan yang paling banyak terjadi pada lansia adalah
melakukan naik turun tangga (59%), mengontrol BAB (55%), dan
mobilisasi atau berjalan (46%).
67
besar berada pada usia >70 tahun (64.4%). Menurut Nadiah et al (2020)
Bertambahnya umur seseorang menyebabkan terjadinya penurunan
fungsi fisiologis sehingga pada lanjut usia rentan terkena penyakit.
Keluhan-keluhan kesehatan yang terjadi pada lansia diakibatkan oleh
penyakit kronis. Hal ini didukung oleh hasil penelitian Andriayani,
Sudirman dan Yuniarsih (2020) semakin bertambah tingkat usia
seseorang akan berdampak pada kemampuan individu dalam
pemenuhan kebutuhan aktivitas sehari-hari sehingga dibutuhkan
bantuan dari orang lain baik secara parsial maupun total sesuai dengan
tingkat ketergantungan dari lansia. Hal ini dikarenakan umur
mempengaruhi kemauan dan kemampuan untuk melakukan aktivitas
sehari-hari pada lansia. Mobilitas dan aktivitas sehari-hari adalah hal
yang paling vital bagi kesehatan lansia.
Menurut Ariestya, Lestari, dan Irianto (2022) jenis kelamin dan usia
dapat mempengaruhi kejadian gangguan daya ingat. Perempuan
umumnya memiliki aktivitas fisik yang lebih sedikit dibandingkan
dengan laki-laki. Semakin bertambahanya usia dapat mempengaruhi
otot dan kebugaran fisik. Hal ini menyebabkan aktivitas fisik berkurang
dan justru memperparah gangguan mengingat. Hal ini sejalan dengan
menurut Nazirah et al., (2021) Perempuan lebih beresiko mengalami
penurunan daya ingat. Hal ini mungkin disebabkan karena usia harapan
hidup perempuan lebih lama di bandingkan laki-laki. Semakin tinggi
usia harapan hidup perempuan maka semakin lama kesempatan lansia
perempuan untuk hidup, sehingga semakin besar kemungkinan
mengalami gangguan daya ingat. Hal ini berdasarkan pada hasil
penelitian di panti yang menunjukkan bahwa jenis kelamin perempuan
lebih banyak mengalami gangguan daya ingat yaitu sebanyak 47 orang
(54%).
71
3.16 Implikasi
Hasil penelitian ini yang bisa diimplikasikan dalam keperawatan yaitu :
1. Memberikan informasi kepada pengurus panti untuk meningkatkan
pelayanan kesehatan dalam kemampuan Activity of Daily Living
(ADL) secara mandiri pada lanjut usia.
2. Perawat sebagai tenaga kesehatan yang professional yang mempunyai
kesempatan paling besar untuk memberikan pelayanan asuhan
keperawatan yang komprehensif dengan membantu klien memenuhi
kebutuhan dasar yang holistic terutama dalam memenuhi kemampuan
Activity of Daily Living (ADL).
3. Melatih lansia untuk mandiri dengan memberikan makanan yang
bergizi untuk proses meningkatkan daya ingat pada lanjut usia.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian ini dapat disimpulkan sebagai
berikut :
5.1.1 Kemampuan Activity Of Daily Living (ADL) Pada Lanjut Usia Di Panti
Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera
Banjarbaru menunjukkan hampir setengahnya memiliki angka
ketergantungan ringan yaitu 37 responden (42,5%).
5.1.2 Gangguan mengingat Pada Lanjut Usia Di Panti Perlindungan Dan
Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru
menunjukkan hampir setengahnya memiliki gangguan mengingat
sedang yaitu 27 responden (31,0%).
5.1.3 Ada hubungan yang signifikan antara Kemampuan Activity Of Daily
Living (ADL) Dengan Daya Ingat Pada Lanjut Usia Di Panti
Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera
Banjarbaru.
5.2 Saran
Berdasarkan simpulan penelitian tersebut, maka peneliti dapat memberikan
saran kepada pihak-pihak sebagai berikut :
5.2.1 Bagi panti Perlindungan Dan Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi
Sejahtera Banjarbaru
Penelitian ini dapat menjadi masukan untuk sumber informasi
pengelola panti untuk meningkatkan pelayanan kesehatan tentang
Activity Of Daily Living (ADL) seperti melakukan kegiatan secara
mandiri serta mengajarkan Activity Of Daily Living (ADL) yang tidak
mampu dilakukan pada lanjut usia di panti Perlindungan Dan
Rehabilitasi Sosial Lanjut Usia Budi Sejahtera Banjarbaru. Sedangkan
untuk Daya ingat pengelola panti bisa melaksanakan senam otak pada
lanjut usia dengan melakukan suatu gerakan sederhana seperti gerakan
74
75
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. (2019). Statistik penduduk lanjut usia 2019. termuat
dalam : https://www.bps.go.id
Badan Pusat Statistik. (2021). Statistik penduduk lanjut usia 2021. termuat
dalam : https://www.bps.go.id
Eni, E., & Safitri, A. (2018). Gangguan Kognitif terhadap Resiko Terjadinya
Jatuh Pada Lansia. Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 8(01), 363-
371
Gray, J. R., Grove, S. K., & Sutherland, S. (2017). Burns And Grove’s The
Practice Of Nursing Research: Appraisal, Synthesis, And Generation of
Evidence. Elsevier, 8, 1–1192.
Polit, D. F., & Beck, C. T. (2012). Nursing Research Principles And Methods
(L. W. & Wikins (ed.); Seventh). Cina.
Purba, E. P., Veronika, A., Ambarita, B., & Sinaga, D. (2022). Tingkat
Kemandirian Lansia Dalam Pemenuhan Activity Daily Living (ADL) di
Panti Pemenang Jiwa. Healthcaring: Jurnal Ilmiah Kesehatan, 1(1), 27-35.
Riskesdas. (2018). Situasi dan Analisis Lanjut Usia (pp. 1-8). pp. 1-8
Taylor, M. E., Brodie, M. A., van Schooten, K. S., Delbaere, K., Close, J. C.,
Payne, N., ... & Lord, S. R. (2019). Older people with dementia have
reduced daily-life activity and impaired daily-life gait when compared to
age-sex matched controls. Journal of Alzheimer's Disease, 71 (s1), S125
S135.
Wang, S., Liu, H. Y., Cheng, Y. C., & Su, C. H. (2021). Exercise Dosage in
Reducing the Risk of Dementia Development: Mode, Duration, and
Intensity-A Narrative Review. International journal of environmental
research and public health, 18(24), 13331.
https://doi.org/10.3390/ijerph182413331
76