Hasil Diskusi Kelompok 7 Mengenai: " Teknik Budidaya Tanaman " Kelompok 7
Hasil Diskusi Kelompok 7 Mengenai: " Teknik Budidaya Tanaman " Kelompok 7
Hasil Diskusi Kelompok 7 Mengenai: " Teknik Budidaya Tanaman " Kelompok 7
KELOMPOK 7 :
Jawaban : Pengolahan sekunder adalah tahap kedua dalam proses pengolahan air
limbah yang bertujuan untuk mengurangi kandungan polutan. Pengolahan ini
biasanya menggunakan proses biologis, di mana mikroorganisme memecah bahan
organik dan polutan. Berikut ini adalah beberapa cara yang dilakukan dalam
pengolahan sekunder:
1. Penyaringan
3. Sedimentasi
Jawaban: Pengolahan lahan yang efektif untuk meningkatkan hasil tanam dapat
dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
1. Pembajakan:
2. Penggaruan:
Menghancurkan bagian tanah yang keras atau menggumpal. Penggaruan
dilakukan setelah air dalam petakan dibuang, dengan kondisi masih macak-macak.
Rotasi tanaman: Mengganti jenis tanaman yang ditanam pada suatu area setiap
musim tanam. Sistem drainase: Membuat saluran drainase untuk mengalirkan air.
Penyesuaian sistem pengairan: Sesuaikan sistem pengairan dengan kebutuhan
tanaman dan kondisi cuaca
Kelompok 3
Jawaban : Proses produksi dalam budidaya tanaman memiliki risiko yang relatif
tinggi karena dipengaruhi oleh berbagai faktor, di antaranya:
Cuaca dan iklim, terutama curah hujan. Curah hujan tinggi dapat
menyebabkan kelembapan yang tinggi, sehingga merangsang pertumbuhan jamur
yang dapat menyebabkan penyakit pada tanaman.
Hama dan penyakit. Hama dan penyakit dapat diatasi dengan sanitasi
lingkungan secara rutin, mengatur rotasi tanaman, dan pengendalian hama
penyakit sebelum tersebar Benih. Benih bermutu dapat meningkatkan tingkat hasil
tanaman.
Apa yang dimaksud viabilitas dan kapasitas optimal dalam pemilihan bibit?
Jawaban :
1. Viabilitas: Viabilitas mengacu pada kemampuan hidup atau bertahan hidup
dari bibit. Ini mencakup kemampuan bibit untuk berkecambah dengan
baik, tumbuh, dan berkembang menjadi tanaman yang sehat. Bibit yang
memiliki viabilitas tinggi akan menunjukkan daya kecambah yang tinggi,
cepat tumbuh, dan memiliki peluang besar untuk berkembang menjadi
tanaman yang produktif. Faktor-faktor seperti penyimpanan, kondisi
lingkungan, dan umur bibit bisa memengaruhi viabilitasnya.
2. Kapasitas Optimal: Kapasitas optimal merujuk pada potensi maksimum
bibit untuk tumbuh dan menghasilkan hasil yang tinggi dalam kondisi
lingkungan yang ideal. Ini berarti bibit memiliki karakteristik genetik dan
fisiologis yang optimal untuk beradaptasi dengan lingkungan tempatnya
ditanam, seperti kondisi tanah, cuaca, dan ketersediaan nutrisi. Bibit yang
memiliki kapasitas optimal akan memberikan hasil yang terbaik jika
ditanam dalam kondisi yang sesuai.
D1A023301
Banyak petani masih sangat bergantung pada pupuk dan pestisida kimia untuk
meningkatkan hasil panen. Penggunaan berlebihan dapat merusak ekosistem
lokal, mencemari air tanah, dan mengurangi kesehatan tanah. Beralih ke pertanian
organik atau praktik berkelanjutan lainnya memerlukan pelatihan dan perubahan
kebiasaan yang sulit dilakukan.
Petani kecil di pedesaan seringkali tidak memiliki akses yang memadai terhadap
teknologi modern atau pengetahuan tentang teknik budidaya yang lebih ramah
lingkungan, seperti irigasi tetes atau rotasi tanaman. Minimnya penyuluhan dan
pendidikan menyebabkan lambatnya adopsi teknik-teknik berkelanjutan.
7. Fragmentasi Lahan
Lahan pertanian yang terfragmentasi menjadi petak-petak kecil menyebabkan
sulitnya menerapkan sistem pertanian berkelanjutan yang membutuhkan skala
lebih besar, seperti agroforestri atau sistem irigasi yang efisien.
Perubahan pola konsumsi menuju makanan instan dan produk-produk impor juga
dapat menurunkan permintaan terhadap produk lokal yang lebih ramah
lingkungan. Hal ini membuat pasar untuk produk pertanian berkelanjutan menjadi
kurang kompetitif.
Kelompok 6
Gunakan teknik irigasi yang sesuai dengan jenis tanah, ukuran lahan, dan sumber
pasokan air. Beberapa teknik irigasi hemat yang bisa Anda gunakan adalah:
Irigasi tetes: Air disalurkan langsung ke akar tanaman melalui pipa tetes, sehingga
meminimalkan penguapan dan kebocoran.