Makalah: Program Pemberantasan Buta Aksara

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PROGRAM PEMBERANTASAN BUTA AKSARA

OLEH :
INTAN

UNIVERSITAS TERBUKA
PONTIANAK
TAHUN 2024

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat
dan hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah mata kuliah
Pembelajara Berwawasan Kemasyarakatan.
Makalah yang saya susun ini menjelaskan tentang Program Pemberantasan
Buta Aksara yang terdiri dari berbagai bahasan. Kami mengucapkan terima kasih
kepada dosen pembimbing dan pengajar yang dengan kesabaran dan kelebihannya
telah mengajar saya serta telah membantu saya.
Makalah ini jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini. Dan semoga dengan selesainya makalah ini dapat memberikan
wawasan yang luas bagi pembaca. Terima kasih.

Hormat saya

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................. i
KATA PENGANTAR ..................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ...................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah ................................................. 1
1.3. Tujuan Masalah ..................................................... 1
1.4. Manfaat Penulisan Makalah .................................. 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1. Program Pemberantasan Buta Aksara ................... 3

BAB III PENUTUP


2.2 Kesimpulan ............................................................ 4
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Keaksaraan merupakan hal atau keadaan mengenai aksara yang
meliputi membaca, menulis, berhitung, dan berkomunikasi secara
fungsional yang memungkinkan seseorang secara terus menerus
mengembangkan kpompetensinya sehingga dapat meningkatkan mutu dan
taraf kehidupannya.
Sementara itu yang dimaksud dengan pendidikan keaksaraan
adalah usaha untuk membimbing dan membelajarkan pengetahuan
mengenai keaksaraan agar bermanfaat bagi dirinya. Permasalahan yang
saat ini terjadi di Indonesia adalah tingginya tingkat warga buta aksara
yang disebabkan oleh kurangnya kesempatan belajar yang dapat diperoleh,
karena tingkat kemiskinan yang cukup tinggi, sehingga warga tidak
mampu memfasilitasi dirinya untuk belajar.
Oleh sebab itu, penulis menulis sebuah makalah yang bertajuk
“Program Keaksaraan, Taman Bacaan Masyarakat, dan Kepemudaan”.

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang maalah diatas penulis merumuskan
rumusan masalah sebagai berikut :
1. Apa saja prinsip dan strategi pembelajaran keaksaraan fungsional ?
2. Apa saja fungsi dan manfaat taman bacaan masyarakat ?
3. Apa saja peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan ?

1
1.3. Tujuan Masalah
Sejalan dengan rumusan masalah diatas, makalah ini disusun
dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan :
1. Prinsip dan strategi pembelajaran keaksaraan fungsional.
2. Fungsi dan manfaat taman bacaan masyarakat.
3. Peran dan partisipasi pemuda dalam pembangunan.
1.4. Manfaat Penulisan
Makalah ini disusun dengan harapan memberikn kegunaan baik
secara teoritis maupun praktis. Secara teoritis makalah ini berguna menjadi
penambah wawasan mengenai biaya produksi secara praktisi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Program Pemberantasan Buta Aksara


Masyarakat yang buta aksara jarang sekali mengetahui secara
terbuka bahwa dirinya buta huruf dan berkeinginan kuat untuk belajar
calistung (baca, tulis dan berhitung). Untuk memotivasi pembelajaran
mereka maka diperlukan suatu pendekatan yang seusuai dengan karakter
dan kultur yang ada dalam masyarakat agar tingkat buta aksara dapat
diperkecil.

A. Tingkat Keaksaraan Fungsional


1. Tingkat Keaksaraan Dasar
Ciri – ciri WB pada tingkat keaksaraan dasar adalah mereka yang
belum mengenal semua huruf, belum bisa merangkai kata dengan
lancar, dan belum mengerti arti sebuah kalimat dengan jelas.

2. Tingkat Keaksaraan Mandiri


Pada tingkat ini WB diharapkan sudah mempunyai sikap untuk terus
belajar secara mandiri.

3. Tingkat Keaksaraan Lanjutan


Pada tingkat ini mereka biasanya sudah dapat membaca dan menulis
sederhana, tetapi masih belum lancar.

B. Prinsip dan Strategi Pembelajaran Keaksaraan Fungsional

1. Konteks Lokal
Artinya kegiatannya mengacu pada konteks social local an
kebutuhan khusus dari setiap WB dan masyarakat.

3
2. Desain Lokal
Anda bersama WB perlu merancang sendiri kegiatan belajarnya di
kelompok belajar berdasarkan minat, kebutuhan, masalah,
kenyataan dan potensi setempat.

3. Proses Partisipatif
Perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi Pembelajaran
Pemberantasan Buta Aksara dengan menggunakan pendekatan
keaksaraan fungsional harus dilakukan berdasarkan strategi
partisipasif.

4. Fungsionalisasi Hasil Belajar


Hasil yang diharapkan dari proses pembelajaran tersebut adalah WB
dapat memfungsikan keaksaraannya untuk menganalisis dan
memecahkan masalah yang dihadapi dalam rangka meningkatkan
mutu dan taraf hidupnya. Berikutini adalah beberapa contoh
perkiraan hasil program keaksaraan fungisonal diantaranaya :
a. Memanfaatkan keterampilan menulisnya untuk menggambarkan
pengalaman, peristiwa – peristiwa kegiatan yang dilakukan,
membuat rencana dan menulis proposal.
b. Memanfaatkan kemampuan bacanya untuk memperoleh
informasi dan ide – ide baru.
c. Memanfaatkan keterampilan menghitungnya untuk mengatur
keuangan.
d. Berdiskusi danmenganalisis masalah dan sumber – sumber atau
potensi yang ada di lingkungannya.
e. Mencoba ide – ide baru yang dipelajari dari bahan bacaan, dan
dapat menulis dengan benar, melaksanakan belajarnya secara
mandiri.

4
Contoh WB dapat menghasilkan bahan bacaan berdasarkan pengetahuan
dan pengalamannya sendiri.

“BERKIRIM SURAT”

Kepada Yth : Nina novina


Guru SDN 21 Tumbang Titi
di Tempat

Dengan hormat,
Bersama ini, saya beritahukan, bahwa anak saya yang bernama
LARAS tidak bisa masuk sekolah karena sakit

Demikin surat pemberitahuan dari saya, atas perhatiannya


Saya ucapkan terima kasih.

Hormat saya,

Ibu Intan

5
BAB III
KESIMPULAN

3.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dapat disimpulkan dengan adanya
sekolah, dapat menjadikan tempat untuk masyarakat yang buta aksara
belajar membaca dan menulis. Membantu masyarakat yang tidak sekolah
menumbuhkan kesadaran Masyarakat akan penting nya Pendidikan dan
untuk bersekolah.
Link video tugas praktek https://youtu.be/Wt_T2dssZU0?
si=uny1ajFYpeFUGcfE

6
DAFTAR PUSTAKA

Direktorat Pendidikan Masyarakat. (2004). Laporan Akhir Penelitian Kompetensi


Tutor dalam Pembelajaran Kelompok Bel;ajar Keaksaraan Fungsional.
Jakarta : Dikmas

. (1998). Pedoman Pelatihan Tutor Keaksaraan Fungsional.


Jakarta : Dikmas

. (1998). Pedoman Tutor Keaksaraan Fungsional. Jakarta : Dikmas

Ingalls, J. D. (1973). A Trainers Guide to Androgogy. Washington DC : US.


Departement of Health, Education, and Wellfore.

Kusnadi, dkk. (2002). Program Keaksaraan Fungsional di Indonesia, Konsep


Strategi dan Implementasi. Jakarta : Bumi Aksara.

. (2005). Pendidikan Keakasraan : Filosofi, Starategi,


Implementasi. Jakarta : Ditjen PLS

. (2006). Pedoman Pembelajaran Buta Aksara Perempuan.


Jakarta : Kantor Negara Pemberdayaan Perempuan dan Departemen Pendidikan
Nasional.

Tim Satgas BPKB Jayagiri. (1982). Studi Eksperimentasi Metode SAS, Kata
Kunci dan Suku Kata di Lab –Site Jaya Giri. Lembang : Bandung. BPKB
Jayagiri.

Anda mungkin juga menyukai