Modul Ajar Bab 1.docx Kls 12

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 92

Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA

Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Bontang


Nama Penyusun : Rita Tri Wulan, S.Pd
NIP : 197701282008012015
Mata pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA FASE F KELAS XII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : Rita Tri Wulan, S.Pd


Institusi : SMA Negeri 3 Bontang
Tahun Penyusunan : Tahun 2024/2025
Jenjang Sekolah : SMA
Mata Pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)
Bab 1 : Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber
Pembelajaran : 1. Mencermati Informasi tentang tokoh
2. Mencari Informasi dari Ensiklopedia
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke-1 (3 x 45 Menit)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase F


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak
orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan
mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan
bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.
Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan


pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan
mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi
teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan


Memirsa pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media
cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi
teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan


Mempresentasikan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai


dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta
didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil
penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,


pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis
teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil
penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan
studi lanjut. Peserta didik mampu
memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif,

D. SARANA DAN PRASARANA

Sarpras dan media


a. Laptop/ internet
b. Proyektor
c. Ensiklopedia, kamus, dan tesaurus

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap muka dengan alur merdeka

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
Pembelajaran 1
11.1.1. Menemukan, mengidentifikasi, dan memilah satu atau lebih informasi
menggunakan strategi yang sesuai (memindai/ membaca sekilas/ cepat).
Pembelajaran 2
11.1.2. Menemukan informasi pada sumber pendukung seperti kamus,
ensiklopedia, dan tesaurus.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pembelajaran 1
Mengolah informasi dan memahami bagian-bagian yang saling berhubungan
dengan cara membaca cepat.
Pembelajaran 2
Menggunakan informasi pada buku referensi, seperti kamus, ensiklopedia, dan
tesaurus.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Pembelajaran 1
Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
a. Bagaimana memperoleh informasi dengan cara membaca cepat?
b. Apa yang dimaksud dengan data yang valid dan data tidak valid dalam sebuah
informasi?
c. Bagaimana menyampaikan pendapat tentang suatu informasi dalam diskusi
nonformal?
d. Bagaimana mengemas informasi tentang karya sastra dalam bentuk teks narasi
dan deskripsi?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mencari informasi dari
berbagai sumber di internet, seperti buku elektronik (e-book), jurnal, atau sumber
lain untuk memperoleh informasi yang akurat.
Pembelajaran 2
Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
a. Apakah kalian pernah mencari informasi di ensiklopedia?
b. Apa yang membedakan ensikopedia dan kamus?
c. Apa yang kamu ketahui tentang tesaurus?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mencari informasi mengenai
perbedaan antara kamus, ensiklopedia, dan tesaurus melalui internet atau sumber
lain.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran 1 : Mencermati Informasi tentang tokoh


Materi Pembelajaran
a. Pengertian Informasi
Informasi adalah sekumpulan data atau fakta yang telah diproses dan dikelola
sedemikian rupa sehingga menjadi sesuatu yang mudah dimengerti dan
bermanfaat bagi penerimanya. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi
bentuk yang mempunyai arti bagi si penerima dan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau di masa mendatang.
b. Fungsi Informasi
Ada tujuh fungsi informasi bagi manusia, yakni sebagai berikut.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1) Menjadi sumber pengetahuan baru


2) Menghapus ketidakpastian
3) Sebagai media hiburan
4) Sebagai sumber berita
5) Untuk sosialisasi kebijakan
6) Untuk memengaruhi khalayak
7) Menyatukan pendapat
c. Jenis-Jenis Informasi
1) Informasi berdasarkan sifat
Informasi berdasarkan sifat meliputi a) informasi faktual, yaitu informasi
yang dibuat berdasarkan fakta dan dapat dibuktikan kebenarannya b) opini
atau konsep, yaitu informasi yang dibuat berdasarkan pendapat seseorang
tentang suatu hal. c) informasi deskripsi, yaitu informasi yang dibuat dalam
bentuk penjelasan terperinci mengenai sesuatu hal.
2) Informasi berdasarkan kegunaan
Jenis informasi berdasarkan kegunaan dapat dibagi dua bagian, yaitu:
a) Informasi yang menambah pengetahuan, yaitu informasi yang isinya
mampu menambah pengetahuan baru.
b) Informasi berdasarkan penyajian, yaitu informasi yang disampaikan dalam
beberapa bentuk, seperti artikel, gambar, audio, dan video.
3) Informasi berdasarkan bidang kehidupan
Dapat dikategorikan menjadi informasi bidang pendidikan, kesehatan,
olahraga, dan sebagainya.
4) Informasi berdasarkan lokasi peristiwa
Informasi berdasarkan lokasi peristiwa dapat dibagi menjadi dua, yakni
informasi dalam negeri dan luar negeri.
d. Nilai Informasi
Informasi dalam konteks sistem informasi akan menjadi bernilai, semakin formal,
dan ideal apabila didasarkan pada sepuluh sifat menurut Burch dan Strater
(Davis, 1995: 58-59) berikut ini.
1) Accesibility: sifat ini menunjukkan mudah dan cepatnya diperoleh keluaran
informasi.
2) Luas dan lengkapnya (comprehensiveness): sifat ini menunjukkan
lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya,
tetapi juga mengenai output informasinya.
3) Ketelitian (accuracy): berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahan
pengeluaran informasi.
4) Kecocokan (appropriateness): sifat ini menunjukkan seberapa jauh keluaran
informasi berhubungan dengan permintaan para pemakai. Isi informasi harus
berhubungan dengan masalah.
5) Ketepatan waktu (timeliness): berhubungan dengan waktu yang dilalui dan
yang lebih pendek pada saat diperolehnya informasi.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

6) Kejelasan (clarify): atribut ini menunjukkan tingkat keluaran informasi dan


bebas dari istilah-istilah yang tidak dipahami.
7) Keluwesan (flexibility): sifat ini berhubungan dengan dapat disesuaikannya
keluaran informasi.
8) Dapat dibuktikan (verifiability): atribut ini menunjukkan kemampuan beberapa
pengguna informasi untuk menguji keluaran informasi dan sampai pada
kesimpulan yang sama.
9) Tidak ada prasangka (freedom from bias): sifat ini berhubungan dengan tidak
adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan
yang telah dipertimbangkan sebelumnya.
10) Dapat diukur (quantifiable): sifat ini menunjukkan hakikat informasi yang
dihasilkan pada sistem informasi formal.

Metode dan Aktivitas Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru menentukan kata kunci topik-topik yang akan menjadi bahan
pembelajaran peserta didik.
f. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
a. Guru mengajak peserta didik untuk membicarakan salah seorang tokoh kritikus
sastra Indonesia yang dikenal dengan sebutan “Paus Sastra Indonesia”.
b. Guru menyampaikan beberapa pertanyaan mengenai kritikus sastra, H.B.
Jassin, peserta didik merespons dengan menyampaikan informasi yang pernah
diperolehnya.
c. Untuk memberikan stimulus, guru dan peserta didik dapat sama-sama
mendiskusikan sekilas perjalanan H.B. Jassin, terutama hal-hal menarik dan
patut diteladani dari sosok H.B. Jassin.

Kegiatan Inti
a. Guru memberikan motivasi kepada peserta didik untuk mrmbesihkan sampah di
lingkungan sekolah.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya Profil Pelajar Pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru memberikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


d. Bagilah peserta didik ke dalam beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 peserta
didik.
e. Guru menyampaikan pertanyaan berikut untuk mengetahui informasi awal yang
diperoleh peserta didik melalui infografik mengenai H.B. Jassin yang disajikan
(Kegiatan 1 hlm. 5).
1) Di mana dan kapan H.B. Jassin dilahirkan?
2) Kapan H.B. Jassin wafat dan di mana dimakamkan?
3) Sejak kapan H. B. Jassin bekerja di Balai Pustaka?
4) Pengaruh apa yang diberkan sang ayah terjadap H.B. Jassin?
f. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengkritisi informasi yang diperoleh dari
berbagai sumber yang telah dibaca .
g. Guru meminta peserta didik membaca dan memahami teks yang berisi informasi
lengkap mengenai H.B. Jassin (Kegiatan 2 di Buku Siswa hlm. 7) kepada setiap
kelompok.
h. Guru membimbing peserta didik menemukan ide pokok teks/ wacana dengan
teknik membaca memindai (scanning).
i. Guru membimbing peserta didik mengidentifikasi dan memilah informasi berupa
fakta dan pendapat (opini) yang terdapat dalam teks/wacana tersebut. Mereka
juga bisa bertukar informasi terkait pernyataan yang didapat.
j. Mintalah setiap perwakilan kelompok untuk mempresentasikan informasi yang
didapat dari wacana yang diperdengarkan.
k. Guru meminta peserta didik lain untuk menyimak dan menanggapi dengan kritis
jika ada perbedaan informasi yang disampaikan.
l. Guru memberikan apresiasi berupa pemberian poin tambahan kepada kelompok
dengan presentasi terbaik.
m. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.
n. Guru menugasi peserta didik diminta untuk menemukan informasi mengenai
tokoh sastrawan lain, seperti Chairil Anwar, Sutan Takdir Alisyahbana, Pamusuk
Eneste, Sutardji Calzoum Bachri, dan Rhadar Panca Dahana.

Kegiatan Penutup
a. Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran hari ini.
b. Guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.
c. Guru menutup pembelajaran.

Pembelajaran 2 Mencari Informasi dari Ensiklopedia


Materi Pembelajaran
Ensiklopedia
Ensiklopedia adalah karya referensi atau ringkasan yang menyediakan
rangkuman informasi dari semua cabang pengetahuan atau dari bidang tertentu.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Ensiklopedia terbagi dalam artikel atau entri yang sering disusun menurut alfabet
dan terkadang oleh kategori tematik.
Menurut Abdul Chaer (2007: 205), ensiklopedia adalah jenis kamus yang selain
memberikan keterangan makna kata, juga memuat keterangan tentang sesuatu.
Artikel ensiklopedia lebih panjang dan lebih rinci daripada kamus yang paling
banyak sekalipun. Secara umum, tidak seperti entri kamus yang berfokus pada
informasi linguistik tentang kata-kata, seperti makna, pengucapan, penggunaan,
dan bentuk gramatikal, artikel ensiklopedia berfokus pada informasi faktual
mengenai subjek yang disebutkan dalam judul artikel.
Abdul Rahman dan Janti (2009) membagi ensiklopedia menjadi beberapa jenis,
yakni:
a. Ensiklopedia Umum atau Nasional
Ensiklopedia umum atau nasional adalah ensiklopedia yang berisi informasi
dasar tentang hal-hal, abstraksi, konsep, dan kejadian-kejadian umum.
Ensiklopedia ini biasanya diterbitkan untuk digunakan dalam suatu negara yang
isinya menekankan informasi mengenai negara bersangkutan, meskipun
memuat juga informasi penting dari negara lain. Contoh: Ensiklopedia Nasional
Indonesia.
b. Ensiklopedia Khusus atau Subjek
Ensiklopedia khusus adalah ensiklopedia yang membatasi cakupan isinya pada
masalah atau mengenai subjek tertentu. Contoh: Ensiklopedia Tari Indonesia.
c. Ensiklopedia Internasional atau Universal
Ensiklopedia internasional adalah ensiklopedia yang memuat semua informasi
(sedapat mungkin) di dunia, tanpa memberi penekanan pada informasi yang
berasal dari suatu negara atau sekelompok negara tertentu. Meskipun pada
kenyataannya selalu ada penekanan tertentu pada negara tempat ensiklopedia
tersebut diterbitkan. Contoh: The Ensyclopedia Britannica a New Survei
Universal Knowledge.
d. Ensiklopedia Online
Ensiklopedia online merupakan ensiklopedia yang dapat diakses melalui
internet. Contoh: Wikipedia
Metode dan Aktivitas Pembelajaran
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru menentukan kata kunci topik-topik yang akan menjadi bahan
pembelajaran peserta didik.
f. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

point, tugas, dan sebagainya.


Apersepsi
a. Guru mengajak peserta didik bermain tebak sinonim dan antonim dari sebuah
kata. Misalnya, sinonim dan antonim dari kata “kreatif”.
b. Peserta didik diminta menuliskan sinonim dari kata tersebut di papan tulis.
Kemudian, menuliskan pula antonimnya.
c. Guru dan peserta didik sama-sama membahas persamaan kata dan lawan kata
tersebut serta menemukan maknanya dalam kamus.
d. Guru mengaitkan dengan sumber informasi lain berupa ensiklopedia, kamus,
dan tesaurus.
e. Guru dapat menanyakan pengalaman peserta didik mendapatkan informasi dari
salah satu sumber tersebut.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan metode membaca SQ3R (survei, question, read,
recite, review) dalam pembelajaran ini.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya profil pelajar Pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru memberikan penjelasan mengenai sumber informasi berupa kamus,
ensiklopedia, dan tesaurus.
e. Guru mengarahkan peserta didik untuk mencari informasi melalui ensiklopedia
online (daring) di internet atau ensiklopedia cetak. Jika tidak memungkinkan
mengakses internet, guru dapat meminjam beberapa ensiklopedia di
perpustakaan sekolah. Peserta didik dibagi ke dalam beberapa kelompok yang
terdiri dari 4-5 peserta didik. Setiap kelompok mendapat satu buku ensiklopedia.
f. Guru memberikan kata kunci pencarian informasi, misalnya nama sastrawan
Indonesia.
g. Guru membimbing peserta didik memahami dan menjelaskan langkah-langkah
pencarian melalui ensiklopedia dan kamus daring (online) (Kegiatan 3 di Buku
Siswa hlm. 15).
h. Guru meminta peserta didik untuk menemukan informasi lain ensiklopedia sastra
dan atau pengetahuan umum.
i. Guru membimbing peserta didik melakukan survei atas bacaan yang dipilih
dalam kamus atau ensiklopedia.
j. Guru menugasi peserta didik untuk mencatat bagian-bagian teks, seperti judul,
subjudul, kalimat yang dicetak berbeda, bagian yang diberi tanda khusus.
k. Guru meminta peserta didik membuat pertanyaan berdasarkan prinsip 5W+1H
atau adiksimba untuk memperdalam pemahaman mengenai informasi yang
dibutuhkan.
l. Guru memberi tugas peserta didik untuk membaca teks secara utuh, menjawab
pertanyaan yang dibuat, membuat catatan konsep penting, dan mendiskusikan
dengan teman sekelompok.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

m. Guru mengarahkan peserta didik untuk berbagi pertanyaan dengan temannya,


mendiskusikan dan menggali informasi yang relevan dengan pertanyaan-
pertanyaan yang dibuat.
n. Guru menugasi peserta didik membuat rangkuman dari teks yang dibaca.
o. Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan review bersama-sama dengan
teman sekelas dan memastikan pemahaman terhadap materi pelajaran.
p. Untuk menambah perbendaharaan kata, peserta didik diminta untuk mencari
makna kata/ istilah dalam ensiklopedia.
q. Guru meminta peserta didik untuk mengomunikasikan hasil pencarian informasi
dalam ensiklopedia dan kamus.
r. Guru memberikan penghargaan (reward) berupa acungan jempol, poin
tambahan, atau menjadikannya contoh baik kepada peserta didik lainnya terkait
presentasi yang sudah disampaikan.

Kegiatan Penutup
a. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.
b. Guru dan peserta didik menyimpulkan pembelajaran hari ini.
c. Guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran

E. REFLEKSI

Peserta didik diminta untuk menjawab secara tertulis mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 60 – 100 yang untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
Tentu banyak yang sudah dipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau
pengetahuan yang sudah dipahami dengan tanda centang (), ya.
Tabel 1.1 Refleksi Pembelajaran

Sudah Masih perlu Rencana


Pada bab ini
dapat belajar lagi tindak lanjut

Saya paham dan mampu


menemukan, mengidentifikasi, dan
memilah informasi dengan cara
membaca cepat.

Saya paham dan mampu


menemukan informasi pada sumber
pendukung seperti ensiklopedia.

Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas
pengayaan kepada guru.
2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan
kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.

F. ASESMEN / PENILAIAN

Pembelajaran 1
Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Latihan Kegiatan 1
Informasi tertulis dapat disajikan dalam berbagai bentuk, seperti poster, pamflet,
brosur, dan infografik. Informasi tersebut dapat dibaca secara cepat karena
memuat informasi ringkas.
Sebuah infografik mengandung informasi yang bermanfaat dan dapat dibaca
secara cepat. Infografik berikut ini berisi informasi tentang tokoh sastra bernama
H.B. Jassin.
Bacalah secara cepat infografik pada Gambar 1.3 dan temukan informasi yang
terdapat di dalam infografik tersebut. Setelah itu, tutuplah buku kalian.
Jawablah pertanyaan berikut ini berdasarkan infografik pada Gambar 1.3
1. Di mana dan kapan H.B. Jassin dilahirkan?
2. Kapan H.B. Jassin wafat dan di mana ia dimakamkan?
3. Sejak kapan H.B. Jassin bekerja di Balai Pustaka?
4. Pengaruh apa yang diberikan sang ayah terhadap H.B. Jassin?

Latihan Kegiatan 2
Pernahkah kalian mencari informasi melalui Wikipedia di internet?
Wikipedia adalah ensiklopedia daring (dalam jaringan) yang terbesar dan
terpopuler di dunia saat ini. Wikipedia dapat diakses melalui internet, bahkan
tersedia dalam berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berikut contoh informasi tentang H.B. Jassin di dalam Wikipedia.

1. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang kalian baca secara


cepat di Wikipedia.
a. Di mana H.B. Jassin wafat dan dalam usia berapa tahun?
b. Apa profesi utama H.B. Jassin?
c. Lembaga apa yang didirikan oleh H.B. Jassin di Jakarta?
d. Siapa yang membantu lembaga dokumentasi H.B. Jassin?
e. Mengapa H.B. Jassin dijuluki Paus Sastra Indonesia?
2. Kalian dapat membaca buku atau mengakses informasi lain tentang H.B.
Jassin di internet. Setiap informasi dapat saling berhubungan atau saling
melengkapi. Jika sebelumnya kalian membaca informasi yang pendek, kali ini
kalian akan membaca informasi yang lebih panjang dalam bentuk artikel.
Bacalah dengan saksama.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sebuah informasi biasanya dapat menjawab pertanyaan adiksimba (apa, di


mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Apakah kalian dapat
menemukan informasi adiksimba pada artikel tersebut? Perhatikan contoh berikut
ini.

3. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang telah kalian baca.


a. Apa hubungan H.B. Jassin dan Chairil Anwar?
b. Siapa yang mengungkap perihal minat Jassin terhadap dokumentasi?
c. Kapan Jassin datang ke Jakarta untuk bekerja?
d. Di mana Jassin bekerja saat di Jakarta?
e. Bagaimana Jassin menyusun dokumentasi di Pusat Dokumentasi Sastra?

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

f. Mengapa Jassin bersusah payah mengumpulkan dokumentasi sastra?


4. Apa tanggapan kalian setelah membaca artikel tentang H.B. Jassin?
Diskusikanlah bersama kelompok kalian (4–5 orang) tentang informasi
tambahan dari sosok H.B. Jassin yang diperoleh dari artikel tersebut.
Sebagai pemandu, kalian dapat menggunakan tabel berikut ini.

5. Selain H.B. Jassin, penulis artikel juga menyebut tiga nama tokoh lain, yaitu
Chairil Anwar, Pamusuk Eneste, dan Sutan Takdir Alisjahbana.
Carilah informasi ringkas tentang mereka, lalu tuliskan di dalam format tabel
berikut ini. Tuliskan sumber informasi yang kalian gunakan.

c. Rubrik penilaian:

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban
Jawaban sesuai pemahaman peserta didik terhadap teks yang disajikan dalam soal
latihan di Buku Siswa dan pemberian skor disesuaikan dengan rubrik.

Pembelajaran 2
Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Latihan Kegiatan 3
1. Masukkan kata kunci berikut ini: Horison, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Ali
Topan Anak Jalanan. Informasi apa yang kalian dapatkan?
2. Tentukan dua kata kunci atau entri di bidang sastra yang ingin kalian cari
informasinya di antara enam kategori informasi di dalam Ensiklopedia Sastra
Indonesia. Tulislah kata kunci tersebut melalui Ensiklopedia Sastra Indonesia.
Tuliskan keterangan dari paragraf pertama entri tersebut seperti di dalam tabel
seperti contoh berikut ini.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3. Ubahlah informasi yang kalian kutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia dengan
bahasa kalian sendiri.
Contoh :
Nama lengkapnya ialah Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, tetapi publik lebih
mengenalnya dengan nama Nh. Dini. Tokoh sastrawan perempuan ini
kelahiran tanggal 29 Februari 1936 di Semarang, Jawa Tengah. Telah banyak
karya sastra yang dihasilkan Nh. Dini, seperti puisi, drama, cerita pendek, dan
novel. Tetapi ia lebih dikenal sebagai novelis andal. Ciri khasnya kerap
menggunakan latar negara-negara di luar Indonesia.

c. Rubrik penilaian:
Kegiatan 1

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kegiatan 2

Kunci Jawaban

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut


Kegiatan Pengayaan :
Pembelajaran 1
 Peserta didik dapat mencari video atau sumber informasi lain di internet tentang
tokoh sastrawan kontemporer/ kekinian dengan teknik membaca memindai
(scanning).
Pembelajaran 2
 Peserta didik dapat mencari video atau sumber informasi lain seperti ensiklopedia,
buku biografi tokoh sastrawan kontemporer/ kekinian dengan teknik membaca
memindai (scanning).

Kegiatan Remedial :
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya
(CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas mencapai
capaian pembelajaran (CP)

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,
pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Pembelajaran 1 : A. Mencermati Informasi tentang Tokoh
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Pernahkah kalian mencari informasi melalui Wikipedia di internet?
Wikipedia adalah ensiklopedia daring (dalam jaringan) yang terbesar dan terpopuler
di dunia saat ini. Wikipedia dapat diakses melalui internet, bahkan tersedia dalam
berbagai bahasa, termasuk bahasa Indonesia.
Berikut contoh informasi tentang H.B. Jassin di dalam Wikipedia.

1. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang kalian baca secara


cepat di Wikipedia.
a. Di mana H.B. Jassin wafat dan dalam usia berapa tahun?
b. Apa profesi utama H.B. Jassin?
c. Lembaga apa yang didirikan oleh H.B. Jassin di Jakarta?
d. Siapa yang membantu lembaga dokumentasi H.B. Jassin?
e. Mengapa H.B. Jassin dijuluki Paus Sastra Indonesia?
2. Kalian dapat membaca buku atau mengakses informasi lain tentang H.B. Jassin
di internet. Setiap informasi dapat saling berhubungan atau saling melengkapi.
Jika sebelumnya kalian membaca informasi yang pendek, kali ini kalian akan
membaca informasi yang lebih panjang dalam bentuk artikel. Bacalah dengan
saksama.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sebuah informasi biasanya dapat menjawab pertanyaan adiksimba (apa, di


mana, kapan, siapa, mengapa, dan bagaimana). Apakah kalian dapat menemukan
informasi adiksimba pada artikel tersebut? Perhatikan contoh berikut ini.

3. Jawablah pertanyaan berikut berdasarkan informasi yang telah kalian baca.


a. Apa hubungan H.B. Jassin dan Chairil Anwar?
b. Siapa yang mengungkap perihal minat Jassin terhadap dokumentasi?
c. Kapan Jassin datang ke Jakarta untuk bekerja?
d. Di mana Jassin bekerja saat di Jakarta?
e. Bagaimana Jassin menyusun dokumentasi di Pusat Dokumentasi Sastra?

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

f. Mengapa Jassin bersusah payah mengumpulkan dokumentasi sastra?


4. Apa tanggapan kalian setelah membaca artikel tentang H.B. Jassin?
Diskusikanlah bersama kelompok kalian (4–5 orang) tentang informasi tambahan
dari sosok H.B. Jassin yang diperoleh dari artikel tersebut.
Sebagai pemandu, kalian dapat menggunakan tabel berikut ini.

5. Selain H.B. Jassin, penulis artikel juga menyebut tiga nama tokoh lain, yaitu
Chairil Anwar, Pamusuk Eneste, dan Sutan Takdir Alisjahbana.
Carilah informasi ringkas tentang mereka, lalu tuliskan di dalam format tabel
berikut ini. Tuliskan sumber informasi yang kalian gunakan.

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Pembelajaran 2 : B. Mencari Informasi dari Ensiklopedia
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
1. Masukkan kata kunci berikut ini: Horison, Sutan Takdir Alisjahbana, dan Ali
Topan Anak Jalanan. Informasi apa yang kalian dapatkan?
2. Tentukan dua kata kunci atau entri di bidang sastra yang ingin kalian cari
informasinya di antara enam kategori informasi di dalam Ensiklopedia Sastra
Indonesia. Tulislah kata kunci tersebut melalui Ensiklopedia Sastra Indonesia.
Tuliskan keterangan dari paragraf pertama entri tersebut seperti di dalam tabel
seperti contoh berikut ini.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

3. Ubahlah informasi yang kalian kutip dari Ensiklopedia Sastra Indonesia dengan
bahasa kalian sendiri.
Contoh :
Nama lengkapnya ialah Nurhayati Sri Hardini Siti Nukatin, tetapi publik lebih
mengenalnya dengan nama Nh. Dini. Tokoh sastrawan perempuan ini kelahiran
tanggal 29 Februari 1936 di Semarang, Jawa Tengah. Telah banyak karya sastra
yang dihasilkan Nh. Dini, seperti puisi, drama, cerita pendek, dan novel. Tetapi ia
lebih dikenal sebagai novelis andal. Ciri khasnya kerap menggunakan latar negara-
negara di luar Indonesia.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang mencermati informasi
tentang tokoh dan mencari informasi dari ensiklopedia media atau website resmi
dibawa nauangan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII : Penerbit, Pusat Perbukuan, Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun 2022

C. GLOSARIUM

 Adopsi : pemungutan
 Adaptasi : penyesuaian suatu materi menurut kebutuhan; perubahan suatu materi
menjadi bentuk yang baru
 Akronim : singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar
 Animasi : film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan
lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

bergerak
 Asesmen : Kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhan
 Audiens : Peserta
 Diagnostik : Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
 Fleksibel : Luwes; mudah menyesuaikan diri
 Genre : Jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra
 Heterogen : Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
 berlainan jenis; beraneka ragam
 Hipertaut : Hubungan antara elemen kata, simbol, gambar dan sebagainya dalam
dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala
Hiponim Kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari
satu kata yang lebih umum, misalnya kucing, anjing, kambing disebut hiponim
dari hewan.
 Hipotesis : Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
 Kognitif : berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris
 Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat
 Kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini
 Kolaborasi : bekerja sama untuk mmbuat sesuatu
 Kritikus : orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan)
tentang baik buruknya sesuatu
 Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam
penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
 Lema : kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain
yang diberikan dalam entri
 Memoar : kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menye-
rupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan
tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang
berhubungan dengannya
 Moderator : pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah
 Novelet : novel pendek; novela
 Observasi : peninjauan secara cermat
 Purwarupa : rupa yang pertama; rupa awal
 Referensi : sumber acuan; rujukan, petunjuk
 Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
 Reviu : tinjauan
 Salindia : terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat
diproyek-sikan
 Tipografi : ilmu cetak; seni percetakan
 Virtual : tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
misal-nya di internet.

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Jandi G. Sujana, 2009. Pengantar Kepustakaan:


Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tinggi. Jakarta: CV Sagung Seto.


Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikograsi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Diponegoro, Muhammad. (1994). Yuk, Nulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Salahudin
Press.
Eky Julitina Aridalena, Rima Rikmasari. 2015. “Penggunaan Media Audiovisual
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (Sdit) An - Nadwah
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pendidikan. (PEDAGOGIK
Vol. III, No. 1, Februari 2015), h. 3.
Flynn. 1989. Metode Diskusi Kelompok. Bandung: Citra Aditya Bakti. International
Organisation for Standardization. 1986. Documentation – Guidelines for
Establishment and Development of Monolingual Thesauri. ISO 2788.
(2nd ed), Switzerland: International Organization for Standardization.
Joni Purwono. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
Vol. 2, No. 2, April 2014, h. 2.
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari, sedangkan menurut Arsyad (1998:
24) berbicara ialah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengespresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan.
Khayyirah, Bilqis. 2014. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Jogjakarta:
Diva Press.
Kurniasih, Nuning. 2016. Makalah Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi, dan
Perpustakaan di Era Global”. Bandung: Fikom UNPAD.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2017. Jurnalistik, Teori &
Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yamri, & Nany Kusniati. (2005). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nursisto. (2001). Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. Malang: Bumi Karsa
Ramadhan, Mutiara Putri. 2017. “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahu
Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Rusmini. 2018. “Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Segeri Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV Angkasa.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA FASE F KELAS XII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Institusi : .....................................
Tahun Penyusunan : Tahun 20 ...
Jenjang Sekolah : .....................................
Mata Pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)
Bab 1 : Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber
Pembelajaran : 3. Menggunakan Kata-Kata Khusus
4. Menimbang Informasi yang Valid
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke-2 (3 x 45 Menit)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase F


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak
orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan
mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan
bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.
Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan


pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan
mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi
teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan


Memirsa pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media
cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi
teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan


Mempresentasikan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai


dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta
didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil
penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,


pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis
teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil
penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan
studi lanjut. Peserta didik mampu
memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif,

D. SARANA DAN PRASARANA

Sarpras dan media


a. Laptop/ internet
b. Proyektor
c. Surat kabar dan majalah

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap muka dengan alur MERDEKA

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
Pembelajaran 3
11.1.3.Menggunakan kata-kata yang jarang muncul dalam konteks keilmuan
berupa kata serapan bahasa daerah atau bahasa asing.
Pembelajaran 4
11.1.4. Mendapatkan sumber informasi yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan penggunaan kata kunci yang tepat.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pembelajaran 3
 Menggunakan kata-kata yang jarang muncul dalam konteks keilmuan berupa
kata serapan bahasa daerah atau bahasa asing
Pembelajaran 4
 Menemukan sumber informasi yang valid berdasarkan kata kunci yang tepat.
 Peserta didik dapat menemukan sumber informasi yang valid berdasarkan kata
kunci yang tepat

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Pembelajaran 3
Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
a. Kata-kata serapan dari bahasa asing atau daerah apa yang kalian ketahui?
b. Saat ini muncul istilah pembelajaran secara daring dan luring. Apa makna kata
‘daring’ dan ‘luring’?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mencari informasi contoh
infografik melalui internet atau sumber lain.

Pembelajaran 4
Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.
a. Bagaimana cara mendeteksi akurasi informasi yang diperoleh?
b. Mengapa kita harus memahami fakta dan data dalam informasi yang diperoleh?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mencari informasi contoh
infografik melalui internet atau sumber lain.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran 3 : Menggunakan Kata-Kata Khusus


Materi Pembelajaran
Menurut KBBI, kamus adalah buku acuan yang memuat kata dan ungkapan,
biasanya disusun menurut abjad berikut keterangan tentang makna, pemakaian
atau terjemahannya. Buku yang memuat kumpulan istilah atau nama yang disusun
menurut abjad beserta penjelasan tentang makna dan pemakaiannya.
Jenis kamus berdasarkan pengguna bahasanya sebagai berikut.
a. Kamus Ekabahasa
Kamus ini hanya menggunakan satu bahasa. Kata-kata (entri) yang dijelaskan
dan penjelasannya adalah terdiri atas bahasa yang sama. Kamus ini
mempunyai perbedaan yang jelas dengan kamus dwibahasa karena
penyusunan dibuat berdasarkan pembuktian data korpus. Contoh bagi kamus
ekabahasa ialah Kamus Besar Bahasa Indonesia (di Indonesia) dan Kamus
Dewan (di Malaysia).
b. Kamus Dwibahasa
Kamus ini menggunakan dua bahasa, yakni kata masukan daripada bahasa

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

yang dikamuskan diberi padanan atau pemerian takrifnya dengan menggunakan


bahasa yang lain. Contohnya: Kamus Inggris-Indonesia, Kamus Dwibahasa
Oxford Fajar (Inggris-Melayu;Melayu-Inggris).
c. Kamus Aneka Bahasa
Kamus ini sekurang-kurangnya menggunakan tiga bahasa atau lebih. Misalnya,
kata Bahasa Melayu, Bahasa Inggris, dan Bahasa Mandarin secara serentak.
Contoh bagi kamus aneka bahasa ialah Kamus Melayu-Cina-Inggris Pelangi
susunan Yuen Boon Chan tahun 2004.

Metode dan Aktivitas Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru menentukan kata kunci topik-topik yang akan menjadi bahan
pembelajaran peserta didik.
f. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi mengenai bagaimana menemukan, mengidentifikasi,
dan memilah informasi pada pembelajaran sebelumnya dengan melaksanakan
kegiatan berikut.
a. Guru mengajak peserta didik untuk menentukan kata-kata serapan dari informasi
aktual yang disampaikan guru.
b. Ajukan beberapa pernyataan kritis dan peserta didik diminta untuk
menyampaikan pendapatnya berupa “setuju/tidak setuju”.
c. Peserta didik yang berpendapat setuju dan tidak setuju masing-masing dimintai
alasannya, mengapa memilih sikap tersebut.
d. Guru mengajak peserta didik agar senantiasa mencari dan memperoleh
informasi dari sumber yang valid, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan teknik membaca memindai untuk menemukan makna
kata dalam kamus.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya Profil Pelajar Pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


d. Guru meminta peserta didik untuk membaca infromasi “Bagaimana H.B. Jassin
Merawat Sastra Indonesia?” yang terdapat pada pembelajaran sebelumnya.
e. Guru mengarahkan peserta didik secara berkelompok untuk mengidentifikasi
kata-kata serapan dari bahasa asing daerah dan mencata kata-kata tersebut.
f. Guru meminta peserta didik secara berkelompok untuk menemukan makna kata-
kata tersebut dengan cara membaca memindai Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI).
g. Peserta didik mencatat makna kata yang ditemukan dalam Lembar Kerja
Peserta Didik (LKPD) yang disediakan guru.
h. Guru meminta peserta didik untuk menyampaikan hasil diskusi kelompoknya
untuk dibahas bersama-sama peserta didik lainnya.
i. Guru memberikan apresiasi berupa penghargaan (reward) dalam bentuk pujian,
tepuk tangan, acungan jempol, atau pemberian poin tambahan terkait presentasi
yang sudah disampaikan.
j. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan postes untuk mengetahui pemahaman peserta didik
dalam pembelajaran ini.
b. Guru juga dapat memberikan penugasan. Misalnya, peserta didik ditugasi untuk
mencari teks lengkap dan akurat puisi berjudul “Nisan” karya Chairil Anwar dari
berbagai sumber. Sehingga dapat menentukan mana karya yang lebih akurat.
c. Guru melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran.

Pembelajaran 4 : Menimbang Informasi yang Valid


Materi Pembelajaran
Materi mengenai informasi dapat dipelajari kembali di Pembelajaran I.

Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru menentukan bahan yanga akan dijadikan bahan diskusi peserta didik

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

secara berkelompok.
f. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
a. Guru mengajak peserta didik untuk menentukan pokok-pokok informasi aktual
yang disampaikan guru.
b. Ajukan beberapa pernyataan kritis dan peserta didik diminta untuk
menyampaikan hasil temuannya.
c. Guru mengajak peserta didik agar senantiasa mencari dan memperoleh
informasi dari sumber yang valid, kredibel, dan dapat dipertanggungjawabkan.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan model pembelajaran discovery learning dalam
pembelajaran ini.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya Profil Pelajar Pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok.
e. Guru meminta peserta didik untuk membaca dan menelaah informasi bentuk
infografik mengenai sastrawan Chairil Anwar yang terdapat dalam Buku Siswa
(hlm. 20).
f. Guru mengarahkan peserta didik untuk mengidentifikasi informasi apa saja yang
ada dalam infografik tersebut sesuai dengan pertanyaan yang telah disiapkan.
g. Guru meminta peserta didik secara berkelompok untuk mendiskusikan jawaban
atas pertanyaan sesuai isi infografik, kemudian menjadi data lain berkaitan
dengan HIS, MULO, HBS. Pencarian data pendukung infografik tersebut dapat
dilakukan secara daring melalui internet dengan memasukkan kata kunci HIS,
MULO, HBS, kemudian catatlah informasi yang diperoleh.
h. Guru meminta peserta didik untuk mengecek kembali informasi yang diperoleh:
Setara pendidikan apakah HIS, MULO, dan HBS itu di zaman sekarang?
Adakah nama penyair atau sastrawan yang salah penulisannya? Proses caek
ulang informasi menjadi sangat penting untuk memperoleh keakuratan data.
i. Jika didaerahnya peserta didik terkendala jaringan internet, guru dapat
mencarikan alternatif lainnya. Misalnya, telah menyiapkan LKPD yang berisi
infografik dan teks yang lebih lengkap sehingga peserta didik melakukan
identifikasi dan analisis informasi berdasarkan teks yang disajikan dalam LKPD.
j. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengolahan data yang
diperoleh sehingga diperoleh penjelasan yang lengkap dan simp[ulan yang
tepat.
k. Sebelum dipresentasikan, guru meminta peserta didik untuk memverifikasi
kembali informasi yang telah disusun agar peserta didik lebih memahami
informasi secara utuh.
l. Guru membimbing peserta didik untuk dapat menyimpulkan dan
mengomunikasikan hasil diskusi kelompok tersebut.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

m. Guru memberikan apresiasi berupa penghargaan (reward) dalam bentuk pujian,


tepauk tangan, acungan jempol, atau pemberian poin tambahan terkait
presentasi yang sudah disampaikan.
n. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan kegiatan postes untuk mengetahui pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran ini.
b. Guru juga dapat memberikan penugasan sebagai tindak lanjut proses
pembelajaran.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran.

E. REFLEKSI

Peserta didik diminta untuk menjawab secara tertulis mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 60 – 100 yang untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
Tentu banyak yang sudah dipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau
pengetahuan yang sudah dipahami dengan tanda centang (), ya.
Tabel 1.2 Refleksi Pembelajaran

Sudah Masih perlu Rencana


Pada bab ini
dapat belajar lagi tindak lanjut

Saya paham dan mampu


menggunakan kata-kata yang jarang
muncul dalam konteks keilmuan
berupa kata serapan bahasa daerah
atau bahasa asing.

Saya mampu mendapatkan sumber


informasi yang valid dan dapat
dipertanggungjawabkan berdasarkan
penggunaan kata kunci yang tepat.

Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:

1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas
pengayaan kepada guru.
2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan
kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.

F. ASESMEN / PENILAIAN

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Pembelajaran 3
Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Latihan Kegiatan 4
Carilah arti atau makna istilah sastra berikut ini melalui KBBI. Gunakanlah setiap
kata dalam satu kalimat agar kalian lebih memahaminya.
pantun
karmina
gurindam
novelet
novel
monolog
senandika
solilokui
dialog
antologi
absurd
abstrak

c. Rubrik penilaian:

Kunci Jawaban

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Pembelajaran 4
Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Latihan Kegiatan 4
1. Baca cermati puisi “Aku” karya Chairil Anwar berikut ini. Sebuah situs web
memuat puisi ini secara tidak lengkap atau kurang akurat.
Temukanlah teks puisi “AKU” yang lebih akurat, lalu tampilkan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Carilah teks puisi yang lengkap berjudul “Nisan” karya Chairil Anwar.
Puisi tersebut kali pertama dimuat di majalah Pandji Poestaka. Namun, tentu
saat ini kalian dapat menemukan salinan puisi asli tersebut melalui berbagai
sumber.
c. Rubrik penilaian:

Kunci Jawaban
Jawaban sesuai pemahaman peserta didik dan pemberian skor disesuaikan denan
rubrik penilaian.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut


Kegiatan Pengayaan :
Pembelajaran 3
 Peserta didik dapat mengidentifikasi kata-kata serapan dari bahasa asing dan
daerah dari berbagai sumber informasi, baik cetak maupun daring. Kemudian,
susun kata-kata tersebut menjadi kamus kecil untuk memperkaya
perbendaharaan kata.
Pembelajaran 4
 Peserta didik dapat mencari sumber informasi lain seperti ensiklopedia
sastrawan, buku biografi tokoh sastrawan kontemporer/kekinian dan mencari
dari sumber internet dengan menggunakan kata kunci tertentu untuk
mempermudah pencarian.

Kegiatan Remedial :

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya


(CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas mencapai
capaian pembelajaran (CP)
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,
pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Pembelajaran 3 : C. Menggunakan Kata-Kata Khusus
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Carilah arti atau makna istilah sastra berikut ini melalui KBBI. Gunakanlah setiap
kata dalam satu kalimat agar kalian lebih memahaminya.
pantun
karmina
gurindam
novelet
novel
monolog
senandika
solilokui
dialog
antologi
absurd
abstrak

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


Pembelajaran 4 : D. Menimbang Informasi yang Valid
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mari perkuat pemahaman kalian bagaimana menemukan dan menggunakan


informasi sebagai bagian dari masyarakat melek informasi. Baca kembali infografik
pada Gambar 1.13 untuk mengumpulkan informasi tentang Chairil Anwar.
Infografik tentang Chairil Anwar menggunakan sumber buku Chairil Anwar
Pelopor Angkatan ’45 karya H.B. Jassin tahun 1956 dan Mengenal Chairil Anwar
karya Pamusuk Eneste tahun 1995. Dua penulis tentang Chairil Anwar tersebut
dikenal juga sebagai tokoh sastra Indonesia.
Melalui sumber tercetak atau sumber elektronik (daring) kalian dapat menelusuri
sebuah informasi dengan mengetikkan kata kunci di mesin pencari. Carilah
informasi berikut ini dengan menggunakan sumber informasi yang akurat.
1. Ceklah kepanjangan dari singkatan HIS, MULO, dan HBS. Apakah kepanjangan
yang terdapat di dalam infografik sudah benar?
2. Cek kembali tentang tingkatan pendidikan HIS, MULO, dan HBS. Setara jenjang
apakah pendidikan tersebut pada zaman sekarang?
3. Cek kembali kebenaran penulisan nama-nama tokoh penyair asing yang
disebutkan di dalam infografik. Adakah nama tokoh penyair yang kurang tepat
penulisannya?

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang menggunakan kata-
kata khusus dan menimbang informasi yang valid media atau website resmi
dibawa nauangan kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Buku Panduan Guru dan Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII : Penerbit, Pusat Perbukuan, Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun 2022

C. GLOSARIUM

 Adopsi : pemungutan
 Adaptasi : penyesuaian suatu materi menurut kebutuhan; perubahan suatu materi
menjadi bentuk yang baru
 Akronim : singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar
 Animasi : film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan
lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi
bergerak
 Asesmen : Kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhan
 Audiens : Peserta
 Diagnostik : Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
 Fleksibel : Luwes; mudah menyesuaikan diri
 Genre : Jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra
 Heterogen : Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
 berlainan jenis; beraneka ragam
 Hipertaut : Hubungan antara elemen kata, simbol, gambar dan sebagainya dalam
dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala
Hiponim Kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari
satu kata yang lebih umum, misalnya kucing, anjing, kambing disebut hiponim
dari hewan.
 Hipotesis : Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
 Kognitif : berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris
 Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat
 Kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini
 Kolaborasi : bekerja sama untuk mmbuat sesuatu
 Kritikus : orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan)
tentang baik buruknya sesuatu
 Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam
penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
 Lema : kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain
yang diberikan dalam entri
 Memoar : kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menye-
rupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan
tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang
berhubungan dengannya
 Moderator : pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah
 Novelet : novel pendek; novela
 Observasi : peninjauan secara cermat

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Purwarupa : rupa yang pertama; rupa awal


 Referensi : sumber acuan; rujukan, petunjuk
 Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
 Reviu : tinjauan
 Salindia : terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat
diproyek-sikan
 Tipografi : ilmu cetak; seni percetakan
 Virtual : tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
misal-nya di internet

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Jandi G. Sujana, 2009. Pengantar Kepustakaan:


Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Jakarta: CV Sagung Seto.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikograsi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Diponegoro, Muhammad. (1994). Yuk, Nulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Salahudin
Press.
Eky Julitina Aridalena, Rima Rikmasari. 2015. “Penggunaan Media Audiovisual
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (Sdit) An - Nadwah
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pendidikan. (PEDAGOGIK
Vol. III, No. 1, Februari 2015), h. 3.
Flynn. 1989. Metode Diskusi Kelompok. Bandung: Citra Aditya Bakti. International
Organisation for Standardization. 1986. Documentation – Guidelines for
Establishment and Development of Monolingual Thesauri. ISO 2788.
(2nd ed), Switzerland: International Organization for Standardization.
Joni Purwono. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
Vol. 2, No. 2, April 2014, h. 2.
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari, sedangkan menurut Arsyad (1998:
24) berbicara ialah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengespresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan.
Khayyirah, Bilqis. 2014. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Jogjakarta:
Diva Press.
Kurniasih, Nuning. 2016. Makalah Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi, dan
Perpustakaan di Era Global”. Bandung: Fikom UNPAD.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2017. Jurnalistik, Teori &
Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yamri, & Nany Kusniati. (2005). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

University Press.
Nursisto. (2001). Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. Malang: Bumi Karsa
Ramadhan, Mutiara Putri. 2017. “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahu
Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Rusmini. 2018. “Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Segeri Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV Angkasa.

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA FASE F KELAS XII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Institusi : .....................................
Tahun Penyusunan : Tahun 20 ...
Jenjang Sekolah : .....................................
Mata Pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)
Bab 1 : Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber
Pembelajaran : 5. Memahami Tata Aksara (Ejaan) di dalam
Kalimat
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke-3 (3 x 45 Menit)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase F


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak
orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan
mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.


Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan


pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan
mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi
teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan


Memirsa pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media
cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi
teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan


Mempresentasikan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan
menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai
dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta
didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil
penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,


pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis
teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil
penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan
studi lanjut. Peserta didik mampu
memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif,

D. SARANA DAN PRASARANA

Sarpras dan media


a. Laptop/ internet
b. Proyektor
c. Internet, sumber teks lainnya

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap muka dengan alur merdeka

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
11.1.5. Menggunakan dan menerapkan tata aksara (ejaan) secara tepat di dalam
kalimat.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Pemahaman mengenai penggunaan tanda baca petik (“…”) dan petik tunggal
(‘…’).

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.


a. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam cerpen?
b. Apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik dan fungsinya di dalam cerita?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mendiskusikan penggunaan
tanda baca dalam penulisan bahasa Indonesia.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran 5 Memahami Tata Aksara (Ejaan) di dalam Kalimat


Materi Pembelajaran
Pemahaman mengenai tanda baca dan ejaan dapat merujuk sumber buku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia melalui tautan:
https://badanbahasa.kemdikbud.go.id/lamanbahasa/sites/default/files/PUEBI.pdf

Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest, khususnya untuk
pembelajaran menulis narasi.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
Guru melakukan apersepsi mengenai bagaimana menemukan, mengidentifikasi,
dan memilah informasi pada pembelajaran sebelumnya dengan melaksanakan
kegiatan berikut.
a. Guru mengajukan beberapa pernyataan berkaitan dengan penggunaan tanda
baca dan ejaan.
b. Guru dan peserta didik berdiskusi mengenai pentingnya menguasai tata bahasa
dan tanda baca dalam teks lisan maupun tulis.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran ini.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya profil pelajar Pancasila selama proses pembelajaran.
c. Peserta didik mendapat penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok.
e. Guru memberikan penjelasan mengenai penggunaan tanda baca petik (“…”) dan
petik tunggal (‘…’). Kemudian, guru mengarahkan peserta didik untuk
mempelajari lebih lanjut materi tersebut di buku siswa atau buku Pedoman
Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI).
f. Guru meminta peserta didik untuk mencari informasi di media cetak dan atau
daring yang di dalamnya terdapat penggunaan tanda baca petik (“…”) dan petik
tunggak (‘…’). Sebagai alternatif, guru dapat menyediakan LKPD untuk setiap
kelompok.
g. Guru meminta peserta didik secara berkelompok untuk mendiskusikan ketepatan
penggunaan tanda baca tersebut di dalam teks. Peserta didik juga diminta untuk
membuat contoh lain penggunaan tanda baca petik (“…”) dan petik tunggal
(‘…’).
h. Guru memberi kesempatan kepada setiap kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya.
i. Guru membangun suasana diskusi yang aktif sehingga peserta didik lebih
memahami penggunaan tanda baca petik (“…”) dan petik tunggal (‘…’).
j. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah
disampaikan.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan kegiatan postes untuk mengetahui pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran ini.
b. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

c. Guru menutup pembelajaran.

E. REFLEKSI

Peserta didik diminta untuk menjawab secara tertulis mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 60 – 100 yang untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
Tentu banyak yang sudah dipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau
pengetahuan yang sudah dipahami dengan tanda centang (), ya.

Tabel 1.3 Refleksi Pembelajaran

Sudah Masih perlu Rencana


Pada bab ini
dapat belajar lagi tindak lanjut

Saya mampu menggunakan dan


menerapkan tanda baca petik
tunggal, tanda petik, dan huruf miring
secara tepat.

Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:

1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas
pengayaan kepada guru.
2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan
kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Latihan Kegiatan 5
1. Tuliskan lima contoh kalimat yang menggunakan tanda petik tunggal.
2. Tuliskan lima contoh kalimat yang menggunakan tanda petik ganda.
c. Rubrik penilaian:

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban
Jawaban sesuai pemahaman peserta didik dan pemberian skor disesuaikan dengan
rubrik penilaian.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut


Kegiatan Pengayaan :
 Peserta didik ditugasi untuk menulis beberapa kalimat sesuai dengan tanda
baca dan ejaan yang tepat sesuai Pedoman Ejaan Bahasa Indonesia.

Kegiatan Remedial :
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya
(CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas mencapai

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

capaian pembelajaran (CP)


 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,
pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


E. Memahami Tata Aksara (Ejaan) di dalam Kalimat
Nama kelompok : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Kegiatan 1
Pada infografik tentang Chairil Anwar terdapat kata yang menggunakan tanda petik
tunggal yaitu puisi ‘Nisan’ dan puisi ‘Aku’. Sudah tepatkah penggunaan tanda petik
tunggal tersebut?
Berikut ini adalah tata aksara berdasarkan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia
(PUEBI) untuk tanda petik tunggal.
1. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit petikan yang terdapat dalam petikan
lain.
Contoh:
a. Tanya dia, “Kaudengar bunyi ‘kring-kring’ tadi?”
b. “Kudengar teriak anakku, ‘Ibu, Bapak pulang!’, dan rasa letihku lenyap
seketika,”ujar Pak Hamdan.
c. “Kita bangga karena lagu ‘Indonesia Raya’ berkumandang di arena olimpiade
itu,” kata Ketua KONI.
2. Tanda petik tunggal dipakai untuk mengapit makna, terjemahan, atau penjelasan
kata atau ungkapan
Contoh:
a. tergugat ‘yang digugat’
b. retina ‘dinding mata sebelah dalam’
c. noken ‘tas khas Papua’
d. tadulako ‘panglima’
e. marsiadap ari ‘saling bantu’
f. tuah sakato ‘sepakat demi manfaat bersama’
g. policy ‘kebijakan’
h. wisdom ‘kebijaksanaan’
Dengan demikian, penggunaan tanda petik tunggal (‘...’) di dalam infografik
tersebut tidak tepat karena untuk judul puisi digunakan tanda petik (“…”). Jadi,

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

penulisan yang tepat adalah puisi “Nisan” dan puisi “Aku”.


Berikut ini adalah aturan PUEBI untuk tanda petik (sering juga disebut tanda petik
ganda). Contoh-contoh dikutip dari PUEBI Daring.

Kegiatan 2
Kalau judul puisi ditulis dengan tanda petik (ganda), bagaimana dengan judul
antologi puisi? Judul antologi puisi ditulis dengan huruf italik. Untuk memudahkan
pemahamanmu, silakan lihat tabel berikut ini.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang memahami tata

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

aksara (ejaan) di dalam kalimat media atau website resmi dibawa nauangan
kementerian pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII : Penerbit, Pusat Perbukuan, Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun 2022

C. GLOSARIUM

 Adopsi : pemungutan
 Adaptasi : penyesuaian suatu materi menurut kebutuhan; perubahan suatu materi
menjadi bentuk yang baru
 Akronim : singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar
 Animasi : film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan
lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi
bergerak
 Asesmen : Kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhan
 Audiens : Peserta
 Diagnostik : Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
 Fleksibel : Luwes; mudah menyesuaikan diri
 Genre : Jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra
 Heterogen : Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
 berlainan jenis; beraneka ragam
 Hipertaut : Hubungan antara elemen kata, simbol, gambar dan sebagainya dalam
dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala
Hiponim Kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari
satu kata yang lebih umum, misalnya kucing, anjing, kambing disebut hiponim
dari hewan.
 Hipotesis : Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
 Kognitif : berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris
 Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat
 Kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini
 Kolaborasi : bekerja sama untuk mmbuat sesuatu
 Kritikus : orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan)
tentang baik buruknya sesuatu
 Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam
penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
 Lema : kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain
yang diberikan dalam entri
 Memoar : kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menye-
rupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan
tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang
berhubungan dengannya
 Moderator : pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Novelet : novel pendek; novela


 Observasi : peninjauan secara cermat
 Purwarupa : rupa yang pertama; rupa awal
 Referensi : sumber acuan; rujukan, petunjuk
 Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
 Reviu : tinjauan
 Salindia : terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat
diproyek-sikan
 Tipografi : ilmu cetak; seni percetakan
 Virtual : tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
misal-nya di internet

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Jandi G. Sujana, 2009. Pengantar Kepustakaan:


Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Jakarta: CV Sagung Seto.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikograsi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Diponegoro, Muhammad. (1994). Yuk, Nulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Salahudin
Press.
Eky Julitina Aridalena, Rima Rikmasari. 2015. “Penggunaan Media Audiovisual
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (Sdit) An - Nadwah
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pendidikan. (PEDAGOGIK
Vol. III, No. 1, Februari 2015), h. 3.
Flynn. 1989. Metode Diskusi Kelompok. Bandung: Citra Aditya Bakti. International
Organisation for Standardization. 1986. Documentation – Guidelines for
Establishment and Development of Monolingual Thesauri. ISO 2788.
(2nd ed), Switzerland: International Organization for Standardization.
Joni Purwono. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
Vol. 2, No. 2, April 2014, h. 2.
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari, sedangkan menurut Arsyad (1998:
24) berbicara ialah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengespresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan.
Khayyirah, Bilqis. 2014. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Jogjakarta:
Diva Press.
Kurniasih, Nuning. 2016. Makalah Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi, dan
Perpustakaan di Era Global”. Bandung: Fikom UNPAD.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2017. Jurnalistik, Teori &
Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.


Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yamri, & Nany Kusniati. (2005). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nursisto. (2001). Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. Malang: Bumi Karsa
Ramadhan, Mutiara Putri. 2017. “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahu
Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Rusmini. 2018. “Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Segeri Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV Angkasa.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA FASE F KELAS XII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Institusi : .....................................
Tahun Penyusunan : Tahun 20 ...
Jenjang Sekolah : .....................................
Mata Pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)
Bab 1 : Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber
Pembelajaran : 6. Mendiskusikan Kiprah Seorang Tokoh
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke-4 (3 x 45 Menit)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase F


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak
orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan
mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan
bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.
Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan


pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan
mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi
teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan


Memirsa pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media
cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi
teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan


Mempresentasikan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan
menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta


didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil
penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,


pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis
teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil
penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan
studi lanjut. Peserta didik mampu
memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif,

D. SARANA DAN PRASARANA

Sarpras dan media


a. Laptop/ internet
b. Proyektor
c. Buku biografi
d. Internet

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap muka dengan alur MERDEKA

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
11.1.6. Memulai diskusi secara nonformal, mendengarkan dengan aktif, dan
menghargai lawan bicara.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Peserta didik dapat memulai diskusi secara nonformal, mendengarkan dengan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

aktif, dan menghargai lawan bicara serta merespons diskusi nonformal serta aktif
dengan memperhatikan kelompok pendengar yang beragam.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.


a. Siapakah sastrawan yang palng kalian idolakan?
b. Mengapa kalian mengidolakan sastrawan tersebut?
c. Hal apa yang membuat kalian terinspirasi dan termotivasi oleh sastrawan yang
diidolakan?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mendiskusikan tokoh
sastrawan tersebut sesuai dengan langkah-langkah pembelajaran yang akan
dilaksanakan.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran 6 Mendiskusikan Kiprah Seorang Tokoh


Materi Pembelajaran
a. Pengertian Diskusi
Diskusi adalah percakapan ilmiah yang responsif berisikan pertukaran
pendapat yang dijalin dengan pertanyaan-pertanyaan problematis pemunculan
ide-ide dan pengujian ide-ide ataupun pendapat yang dilakukan oleh beberapa
orang yang tergabung dalam kelompok itu yang diarahkan untuk memperoleh
pemecahan masalah dan mencari kebenaran (Sagala, 2013)
Dalam kegiatan diskusi, peserta didik dilatih untuk berpikir kritis, siap
mengemukakan pendapat dengan tepat, berpikir secara objektif, dan
menghargai pendapat orang lain (Ruseffendi, 1988).
b. Fungsi Diskusi
Kegiatan diskusi berfungsi untuk:
1) Memecahkan suatu masalah secara bersama-sama
2) Membantu mengembangkan kemampuan berbicara dan menyampaikan
pendapat atau gagasan
c. Tahap Diskusi Kelompok
Pada dasarnya, diskusi kelompok harus melalui tahap-tahap berikut (Flynn,
1989 dalam .
1) Memahami permasalahan yang disajikan dan mengeluarkan atau
menawarkan alternatif pemecahan terhadap masalah yang ada.
2) Memahami anggota kelompok, baik itu berupa kelebihan ata kekurangan
dalam bidang intelektual, reaksi emosinya dalam menghadapi masalah yang
disajikan.
3) Membandingkan dan mempelajari informasi baru dengan reaksi anggota
terhadap hal yang telah mereka ketahui.
4) Mempertimbangkan berbagai akibat atau konsekuensi.
5) Menentukan apa yang mereka sebagai individu rasakan, percayai, dan harus
lakukan.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

6) Para peserta diskusi kelompok diharapkan mempunyai minat terhadap hal


yang akan didiskusikan, bersedia mengambil bagian dari diskusi, dan
bersedia mengungkapkan pendapat, serta gagasannya.

Metode dan Aktivitas Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru menentukan bahan yanga akan dijadikan bahan diskusi peserta didik
secara berkelompok.
f. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
a. Guru mengajak peserta didik untuk mengungkapkan pengalaman selama
mengikuti kegaiatan diskusi, baik di kelas atau di forumforum diskusi lainnya di
luar kelas.
b. Peserta didik diminta untuk menyampaikan hal-hal yang harus diperhatikan
dalam diskusi sebagai apersepsi kegiatan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru pun dapat memberi sedikit pengayaan mengenai sastrawan sesuai dengan
periodisasinya sebagai bahan diskusi.
d. Guru membagi peserta didik menjadi beberapa kelompok untuk kegiatan
pembelajaran kali ini.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan metode pembelajaran buzz group dalam
pembelajaran ini. Metode buzz group dapat digunakan dalam kegiatan
pembelajaran pemecahan masalah yang di dalamnya mengandung bagian-
bagian khusus dalam masalah tersebut.
Kegiatan belajar biasanya melalui diskusi dalam kelompok-kelompok kecil
sekitar 4-5 orang per kelompok.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya profil pelajar pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru memberikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru membentuk peserta didik menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok
terdiri atas 4-5 orang.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

e. Guru mengarahkan peserta didik untuk menentukan topik diskusi seputar


sastrawan Indonesia dan karyanya.
f. Jika peserta didik mengalami kesulitan menentukan topik diskusi, guru dapat
mempersiapkan permasalahan yang akan dijadikan bahan diskusi.
g. Setiap kelompok membahas satu topik/ masalah. Guru menjelaskan mengenai
tugas setiap kelompok yang harus dilakukan, waktu pembahasan (5-15 menit),
pemilihan pelapor, dsb.
h. Kelompok-kelompok kecil berdiskusi untuk membahas bagian masalah yang
telah ditentukan. Para peserta didik dalam kelompok kecil itu memperjelas
bagian masalah, serta memberikan saransaran pemecahan.
i. Apabila waktu yang ditentukan telah selesai, guru mengundang kelompok-
kelompok kecil untuk berkumpul kembali dalam kelompok besar.
j. Guru mempersilakan para pelapor dari masing-masing kelompok kecil secara
bergiliran menyampaikan laporannya.
k. Guru menugasi peserta didik untuk mencatat pokok-pokok laporan yang
disampaikan. Selanjutnya, guru meminta peserta didik untuk menyampaikan
pendapatnya atau mengomentari pernyataan yang disampaikan perwakilan
kelompok.
l. Guru menugasi perwakilan dari kelompok kecil untuk merangkum hasil akhir
pembahasan laporan diskusi.
m. Guru bersama peserta didik dapat mengajukan kemungkinan kegiatan lanjutan
yang dapat dilakukan berdasarkan hasil diskusi dan selanjutnya melakukan
evaluasi terhadap hasil diskusi.
n. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait laporan hasil diskusi yang sudah
disampaikan.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan kegiatan postes untuk mengetahui pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran ini.
b. Guru juga dapat memberikan penugasan sebagai tindak lanjut proses
pembelajaran.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran.

E. REFLEKSI

Peserta didik diminta untuk menjawab secara tertulis mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 60 – 100 yang untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
Tentu banyak yang sudah dipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau
pengetahuan yang sudah dipahami dengan tanda centang (), ya.
Tabel 1.4 Refleksi Pembelajaran

Pada bab ini Sudah Masih perlu Rencana

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dapat belajar lagi tindak lanjut

Saya mampu memulai diskusi secara


nonformal, mendengarkan dengan
aktif, dan menghargai lawan bicara.

Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:

1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas
pengayaan kepada guru.
2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan
kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Unjuk Kerja
Latihan Kegiatan 6
Bergabunglah bersama kelompok diskusimu (4–5 orang). Pilihlah topik diskusi di
antara dua tokoh berikut ini yaitu H.B. Jassin dan Chairil Anwar. Lakukan diskusi
secara nonformal bersama teman-teman di dalam kelompokmu.
Setiap orang wajib menyampaikan pendapatnya. Ikuti tip berikut ini.
1. Mulailah diskusi dengan mengisahkan riwayat hidup tokoh secara ringkas oleh
salah seorang di antara kalian.
Contoh:
Teman-teman, kalian pasti kenal kan dengan Chairil Anwar? Sang penyair
yang menciptakan puisi “Aku” dan banyak puisi lain yang sangat menarik.
Sayangnya, Chairil meninggal dalam usia muda karena terserang TBC. Ia
hidup seperti kaum bohemian. Sebentar, apakah kalian tahu arti bohemian?
2. Simaklah apa yang disampaikan oleh temanmu. Saat temanmu berbicara,
biarkan ia menyelesaikan dulu pembicaraannya. Selanjutnya, kalian dapat
menyampaikan pendapat.
3. Hindari berbicara dengan maksud meremehkan orang lain atau mengolok-olok
pendapat orang lain.
4. Berikan pertanyaan kepada temanmu dengan pertanyaan yang akrab dan
santun.
Contoh:
Saya mau bertanya dan penasaran. Mengapa Chairil Anwar terlambat diobati
sakitnya? Apakah saat itu ia tidak mampu ke rumah sakit?
Perhatikan situasi, kondisi, dan pendengar diskusi saat kalian berbicara. Di
antara pendengar mungkin saja terdapat orang-orang dengan latar belakang
yang beragam, baik suku, agama, kelas sosial, maupun tingkatan pendidikan.
Hindari perkataan yang dapat menyinggung orang lain atau tidak dipahami oleh

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

orang lain.
c. Rubrik penilaian:

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban
Guru memberikan penilaian secara otentik terhadap kegiatan diskusi yang
dilakukan peserta didik berdasarkan rubrik penilaian.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut


Kegiatan Pengayaan :
 Guru dapat menstimulus peserta didik untuk mendiskusikan beberapa
sastrawan yang dianggap fenomenal di masa kini. Misalnya, Andrea Hirata yang
melahirkan karya fenomenal, yakni tertralogi Laskar Pelangi, Dewi Lestari yang
karya-karya novelnya banyak diangkat ke layar lebar, Tere Liye sastrawan yang
melahirkan banyak karya dan digandrungi pembaca kaum muda. Diskusi
mengenai kelahiran sastrwan dan karya fenomenal diharapkan mampu
memotivasi peserta didik untuk turut melahirkan karya-karya sastra berkualitas.

Kegiatan Remedial :
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya
(CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas mencapai
capaian pembelajaran (CP)
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,
pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


F. Mendiskusikan Kiprah Seorang Tokoh
Nama Kelompok : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Bergabunglah bersama kelompok diskusimu (4–5 orang). Pilihlah topik diskusi di

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

antara dua tokoh berikut ini yaitu H.B. Jassin dan Chairil Anwar. Lakukan diskusi
secara nonformal bersama teman-teman di dalam kelompokmu.
Setiap orang wajib menyampaikan pendapatnya. Ikuti tip berikut ini.
1. Mulailah diskusi dengan mengisahkan riwayat hidup tokoh secara ringkas oleh
salah seorang di antara kalian.
Contoh:
Teman-teman, kalian pasti kenal kan dengan Chairil Anwar? Sang penyair yang
menciptakan puisi “Aku” dan banyak puisi lain yang sangat menarik.
Sayangnya, Chairil meninggal dalam usia muda karena terserang TBC. Ia hidup
seperti kaum bohemian. Sebentar, apakah kalian tahu arti bohemian?
2. Simaklah apa yang disampaikan oleh temanmu. Saat temanmu berbicara, biarkan
ia menyelesaikan dulu pembicaraannya. Selanjutnya, kalian dapat
menyampaikan pendapat.
3. Hindari berbicara dengan maksud meremehkan orang lain atau mengolok-olok
pendapat orang lain.
4. Berikan pertanyaan kepada temanmu dengan pertanyaan yang akrab dan santun.
Contoh:
Saya mau bertanya dan penasaran. Mengapa Chairil Anwar terlambat diobati
sakitnya? Apakah saat itu ia tidak mampu ke rumah sakit?
Perhatikan situasi, kondisi, dan pendengar diskusi saat kalian berbicara. Di
antara pendengar mungkin saja terdapat orang-orang dengan latar belakang yang
beragam, baik suku, agama, kelas sosial, maupun tingkatan pendidikan. Hindari
perkataan yang dapat menyinggung orang lain atau tidak dipahami oleh orang lain.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang mendiskusikan kiprah
seorang tokoh media atau website resmi dibawa nauangan kementerian
pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII : Penerbit, Pusat Perbukuan, Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun 2022

C. GLOSARIUM

 Adopsi : pemungutan
 Adaptasi : penyesuaian suatu materi menurut kebutuhan; perubahan suatu materi
menjadi bentuk yang baru
 Akronim : singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar
 Animasi : film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan
lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi
bergerak
 Asesmen : Kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

 Audiens : Peserta
 Diagnostik : Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
 Fleksibel : Luwes; mudah menyesuaikan diri
 Genre : Jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra
 Heterogen : Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
 berlainan jenis; beraneka ragam
 Hipertaut : Hubungan antara elemen kata, simbol, gambar dan sebagainya dalam
dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala
Hiponim Kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari
satu kata yang lebih umum, misalnya kucing, anjing, kambing disebut hiponim
dari hewan.
 Hipotesis : Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
 Kognitif : berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris
 Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat
 Kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini
 Kolaborasi : bekerja sama untuk mmbuat sesuatu
 Kritikus : orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan)
tentang baik buruknya sesuatu
 Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam
penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
 Lema : kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain
yang diberikan dalam entri
 Memoar : kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menye-
rupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan
tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang
berhubungan dengannya
 Moderator : pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah
 Novelet : novel pendek; novela
 Observasi : peninjauan secara cermat
 Purwarupa : rupa yang pertama; rupa awal
 Referensi : sumber acuan; rujukan, petunjuk
 Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
 Reviu : tinjauan
 Salindia : terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat
diproyek-sikan
 Tipografi : ilmu cetak; seni percetakan
 Virtual : tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
misal-nya di internet

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Jandi G. Sujana, 2009. Pengantar Kepustakaan:


Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Jakarta: CV Sagung Seto.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikograsi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Diponegoro, Muhammad. (1994). Yuk, Nulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Salahudin
Press.
Eky Julitina Aridalena, Rima Rikmasari. 2015. “Penggunaan Media Audiovisual

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran


Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (Sdit) An - Nadwah
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pendidikan. (PEDAGOGIK
Vol. III, No. 1, Februari 2015), h. 3.
Flynn. 1989. Metode Diskusi Kelompok. Bandung: Citra Aditya Bakti. International
Organisation for Standardization. 1986. Documentation – Guidelines for
Establishment and Development of Monolingual Thesauri. ISO 2788.
(2nd ed), Switzerland: International Organization for Standardization.
Joni Purwono. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
Vol. 2, No. 2, April 2014, h. 2.
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari, sedangkan menurut Arsyad (1998:
24) berbicara ialah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengespresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan.
Khayyirah, Bilqis. 2014. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Jogjakarta:
Diva Press.
Kurniasih, Nuning. 2016. Makalah Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi, dan
Perpustakaan di Era Global”. Bandung: Fikom UNPAD.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2017. Jurnalistik, Teori &
Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yamri, & Nany Kusniati. (2005). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nursisto. (2001). Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. Malang: Bumi Karsa
Ramadhan, Mutiara Putri. 2017. “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahu
Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Rusmini. 2018. “Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Segeri Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV Angkasa.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA FASE F KELAS XII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Institusi : .....................................
Tahun Penyusunan : Tahun 20 ...
Jenjang Sekolah : .....................................
Mata Pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)
Bab 1 : Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber
Pembelajaran : 7. Menulis Narasi dan Deskripsi
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke-5 (3 x 45 Menit)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase F


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak
orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan
mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan
bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.
Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan


pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan
mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi
teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan


Memirsa pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media
cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi
teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan


Mempresentasikan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan
menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta


didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil
penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,


pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis
teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil
penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan
studi lanjut. Peserta didik mampu
memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif,

D. SARANA DAN PRASARANA

Sarpras dan media


a. Laptop/ internet
b. Proyektor
c. Buku kumpulan cerpen

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap muka dengan alur merdeka

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
11.1.7. Membuat teks narasi dan deskripsi secara runtut, sistematis, analitis, dan
kritis.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Peserta didik dapat menulis teks narasi dan deskripsi secara runtut, sistematis,
analitis, dan kritis

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.


a. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam cerpen?
b. Apa yang dimaksud dengan unsur intrinsik dan fungsinya di dalam cerita?
c. Dapatkah kamu menganalogikan unsur intrinsik cerpen dengan bangunan
rumah?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mencari informasi contoh
cerpen melalui internet atau buku kumpulan cerpen.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran 7. Menulis Narasi dan Deskripsi


Materi Pembelajaran
a. Pengertian Cerpen
Cerita pendek adalah cerita yang pendek. Namun, tidak setiap cerita yang
pendek dapat digolongkan ke dalam cerpen. Cerita pendek adalah cerita yang
pendek dan di dalamnya terdapat pergolakan jiwa pada diri pelakunya sehingga
secara keseluruhan cerita bisa menyentuh nurani pembaca yang dapat
dikategorikan sebagai buah sastra cerpen itu. Dengan cerita yang pendek itu,
seorang cerpenis harus dapat merebut hati pembaca sehingga pembaca seperti
diteror dan akan terus bertanya-tanya. Ketegangan yang diciptakan oleh
cepenis sengaja menggelitik perhatian pembaca melalui teknik yang dipilih
dalam menyampaikan misi yang diembannya (Nursisto 2001:165).
b. Ciri-Ciri Cerpen
Selain itu, Edgar Allan Poe yang dikenal sebagai Bapak Cerpen Modern (dalam
Diponegoro, 1994: 59-60) mengemukakan lima aturan cerpen yang dapat
dijadikan pedoman ciri-ciri atau karakteristik cerpen, yaitu:
1) Cerpen harus pendek. Artinya, cukup pendek untuk dibaca dalam sekali
duduk. Cerpen memberi kesan (impression) secara terus-menerus kepada
pembaca, tanpa terputus-putus, sampai kalimat yang terakhir.
2) Cerpen mengarah untuk membuat efek tunggal dan unik. Sebuah cerpen
yang unik mempunyai ketunggalan pikiran dan action yang bisa
dikembangkan lewat sebuah garis yang langsung dari awal sampai akhir.
3) Cerpen harus ketat dan padat. Cerpen harus berusaha memadatkan setiap
detail pada ruangan yang sekecil mungkin.
Maksudnya agar pembaca mendapat kesan yang tunggal dari keseluruhan
cerita.
4) Cerpen harus tampak sungguhan. Jadi, khayal, tapi seperti betul-betul terjadi.
Memang tampak sungguhan adalah dasar dari semua seni mengisahkan
cerita.
5) Cerpen harus memberi kesan yang tuntas. Selesai membaca cerpen, si
pembaca harus merasa bahwa cerita itu betul-betul selesai. Cerita itu
berhenti pada suatu titik yang tidak bisa lain harus selesai pada titik itu saja.
c. Unsur Intrinsik dan Ekstrinsik Cerpen
Unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Unsur-unsur inilah yang menyebabkan karya sastra itu hadir sebagai karya
sastra, unsur-unsur yang secara faktual akan dijumpai jika orang membaca
karya sastra. Unsur yang dimaksud adalah penokohan, plot (alur), latar (setting),
sudut pandang penceritaan, gaya bahasa, tema, dan amanat (Nurgiyantoro,
2000: 23).
Di pihak lain, unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya
sastra itu, tetapi secara tidak langsung memengaruhi bangunan atau system
organisme karya sastra. Secara khusus dapat dikatakan bahwa unsur ekstrinsik
sebagai unsur-unsur yang mempengaruhi bangun cerita sebuah karya sastra,
namun sendiri tidak ikut menjadi bagian di dalamnya. Walau demikian, unsur
ekstrinsik cukup berpengaruh terhadap totalitas bangunan cerita yang
dihasilkan.

Metode dan Aktivitas Pembelajaran


Pertemuan 1
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest, khususnya untuk
pembelajaran menulis narasi.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
a. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai cerpen yang pernah dibaca.
Peserta didik merespons dengan menyampaikan judul cerpen, pengarang, serta
isi cerpen secara ringkas.
b. Guru pun bertanya kepada peserta didik mengenai pengalaman peserta didik
menulis cerpen. Peserta didik merespons sesuai dengan pengalaman masing-
masing. Sangat dimungkinkan di antara peserta didik ada yang belum pernah
meulis cerpen.
c. Wawasan peserta didik mengenai cerpen pun dapat dijadikan bahan untuk
apersepsi agar guru mendapat gambaran mengenai kemampuan peserta didik.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan teknik fishbone atau teknik lain yang lebih relevan
untuk menulis ringkasan teks narasi dalam pembelajaran ini.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya profil pelajar pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.


d. Guru meminta peserta didik untuk membaca cerita pendek berjudul “Lelaki yang
Menderita Bila Dipuji” karya Ahmad Tohari yang terdapat di buku siswa halaman
27.
e. Setelah peserta didik selesai membaca cerpen, guru mengarahkan peserta didik
untuk menjawab pertanyaan yang ada dalam latihan Kegiatan 7.
f. Guru memberikan salah satu teknik menuliskan unsur intrinsik cerita, yakni
dengan membuat diagram fishbone.
g. Guru meminta peserta didik untuk membuat ringkasan atau sinopsis cerpen
berdasarkan diagram fishbone yang sudah dibuat sebelumna.
h. Guru meminta peserta didik untuk pertanyaan analistis yang terdapat dalam
Kegiatan 7. Peserta didik dapat berdiskusi dengan teman yang dekat dengan
tempat duduknya atau dibentuk kelompok oleh guru.
i. Guru mengarahkan peserta didik untuk melakukan pengolahan data atas
jawaban yang disampaikan. Pengolahan data dilakukan dengan membaca ulang
cerpen tersebut sehingga informasinya lebih akurat.
j. Peserta didik menyimpulkan dan mengomunikasikan hasil diskusi tersebut.
k. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah
disampaikan.
l. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan kegiatan postes untuk mengetahui pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran ini.
b. Guru juga dapat memberikan penugasan. Misalnya, peserta didik ditugasi untuk
mencari teks cerpen lainnya buku kumpulan cerpen atau sumber lain yang
dapat diakses peserta didik. Guru diharapkan dapat memberikan arahan atau
merekomendasikan cerpen-cerpen yang mengandung nilai dan makna sastra
yang tinggi.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran.

Pertemuan 2
Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

siswa maupun sumber lain yang relevan.


e. Guru menyiapkan beberapa kumpulan kata bahasa Indonesia hasil serapan dari
bahasa asing atau daerah.
f. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan LKPD.
Apersepsi
a. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai cerpen yang pernah dibaca.
Peserta didik merespons dengan menyampaikan judul cerpen, pengarang, serta
isi cerpen secara ringkas.
b. Guru pun bertanya kepada peserta didik mengenai pengalaman peserta didik
menulis cerpen. Peserta didik merespons sesuai dengan pengalaman masing-
masing. Sangat dimungkinkan di antara peserta didik ada yang belum pernah
meulis cerpen.
c. Wawasan peserta didik mengenai cerpen pun dapat dijadikan bahan untuk
apersepsi agar guru mendapat gambaran mengenai kemampuan peserta didik.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan metode diskusi kelompok dalam pembelajaran ini.
b. Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya profil pelajar pancasila selama proses pembelajaran.
c. Guru menyampaikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
d. Guru memberikan stimulus kepada peserta didik untuk percaya diri
menyebutkan beberapa kata dalam bahasa Indonesia hasil serapan dari bahasa
asing dan daerah.
e. Guru dapat memberikan wawasan mengenai proses penyerapan kosa kata
asing dan daerah ke dalam bahasa Indonesia, berupa proses adopsi, adaptasi,
dan kreasi.
f. Guru meminta peserta didik untuk mempelajari penjelasan yang terdapat di buku
siswa, kemudian menganalisis kata-kata serapan yang terdapat dalam cerpen.
g. Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok dengan jumlah
anggota 3-4 orang per kelompok.
h. Guru juga dapat menyediakan teks cerpen yang lain dalam LKPD (lembar kerja
peserta didik) yang telah disiapkan guru sebelumnya.
i. Guru membimbing peserta didik untuk menghimpun kata-kata serapan ke dalam
tabel agar. Kemudian, peserta didik dapat menemukan makna kata tersebut
dalam KKBI daring. (Cara menemukan makna kata dalam KBBI daring sudah
dipelajari pada awal pembelajaran Bab 1 ini).
j. Guru memberi kesempatan kepada peserta didik setiap kelompok untuk
mempresentasikan hasil diskusinya.
k. Guru membangun suasana yang lebih membuka wawasan peserta didik
mengenai pemahaman peserta didik mengenai kata serapan dan kesalahan
penggunaan kata tersebut di ruang publik. Guru dapat menunjukkan beberapa
contoh penggunaan d ruang publik.
l. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait presentasi yang sudah

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

disampaikan.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan kegiatan postes untuk mengetahui pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran ini.
b. Guru dapat memberikan tugas sebagai pengayaan.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran.

E. REFLEKSI

Peserta didik diminta untuk menjawab secara tertulis mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 60 – 100 yang untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
Tentu banyak yang sudah dipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau
pengetahuan yang sudah dipahami dengan tanda centang (), ya.
Tabel 1.5 Refleksi Pembelajaran

Sudah Masih perlu Rencana


Pada bab ini
dapat belajar lagi tindak lanjut

Saya paham dan mampu menulis


narasi dan dekripsi secara runtut,
sistematis, analitis, dan kritis.

Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:

1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas
pengayaan kepada guru.
2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan
kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Pertemuan 1
Latihan Kegiatan 7
Kalian dapat memberikan apresiasi terhadap cerpen tersebut dengan
mengerjakan soal berikut ini.
1. Buatlah sinopsis cerpen “Lelaki yang Menderita bila Dipuji” karya Ahmad

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Tohari. Sampaikan kemenarikan cerpen sehingga orang tergerak


membacanya.
2. Buatlah teks dalam bentuk deskripsi tentang sosok Mardanu sebagai tokoh
utama di dalam cerpen.
3. Jawablah dengan ringkas pertanyaan berikut ini.
a. Mengapa tokoh Mardanu merasa terbebani dengan pujian orang-orang?
b. Apa yang mendorong Mardanu akhirnya membuka kandang burung kutilang
peliharaannya?
c. Pujian apa yang membuat Mardanu terkesima?
d. Apa makna tersirat dari cerpen tersebut jika kalian hubungkan dengan
kehidupanmu atau kehidupan seorang manusia?

Pertemuan 2
Latihan Kegiatan 8
1. Kata-kata berikut ini penulisannya tidak baku. Tuliskanlah bentuk baku dari
penulisan kata-kata serapan berikut ini dan tuliskan juga maknanya.
analisa bhineka hirarki
otodidak pondasi khasanah
kokoh intelijensi formil
frustasi simplek komplek
malpraktik metoda kwalitas
2. Gunakan kata-kata pada soal nomor 1 masing-masing dalam satu kalimat.

c. Rubrik penilaian:

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban
Latihan Kegiatan 7
Jawaban sesuai pemahaman peserta didik dan pemberian skor disesuaikan dengan
rubrik penilaian.
Latihan Kegiatan 8
Jawaban sesuai pemahaman peserta didik dan pemberian skor disesuaikan dengan
rubrik penilaian.

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut


Kegiatan Pengayaan :
 Peserta didik dapat membaca buku kumpulan cerpen lainnya yang
mengandung nilai-nilai adiluhung untuk membentuk karakter dan kepekaan
terhadap lingkungan sekitar. Guru dapat merekomendasikan beberapa cerpen
karya sastrawan Indonesia, seperti cerpen-cerpen karya Hamsad Rangkuti,
Damhuri Muhammad, Seno Gumira Ajidarma, Kuntowijoyo, Danarto, Putu
Wijaya, A.A. Navis, Asma Nadia, Helvy Tiana Rosa, Triyanto Tiwikromo, dan
sebagainya.

Kegiatan Remedial :
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya
(CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas mencapai
capaian pembelajaran (CP)
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,


pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LAMPIRAN

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


G. Menulis Narasi dan Deskripsi
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Pertemuan 1
Kalian dapat memberikan apresiasi terhadap cerpen tersebut dengan mengerjakan
soal berikut ini.
1. Buatlah sinopsis cerpen “Lelaki yang Menderita bila Dipuji” karya Ahmad Tohari.
Sampaikan kemenarikan cerpen sehingga orang tergerak membacanya.
2. Buatlah teks dalam bentuk deskripsi tentang sosok Mardanu sebagai tokoh utama
di dalam cerpen.
3. Jawablah dengan ringkas pertanyaan berikut ini.
a. Mengapa tokoh Mardanu merasa terbebani dengan pujian orang-orang?
b. Apa yang mendorong Mardanu akhirnya membuka kandang burung kutilang
peliharaannya?
c. Pujian apa yang membuat Mardanu terkesima?
d. Apa makna tersirat dari cerpen tersebut jika kalian hubungkan dengan
kehidupanmu atau kehidupan seorang manusia?

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


G. Menulis Narasi dan Deskripsi
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!
Pertemuan 2
1. Kata-kata berikut ini penulisannya tidak baku. Tuliskanlah bentuk baku dari
penulisan kata-kata serapan berikut ini dan tuliskan juga maknanya.
analisa bhineka hirarki
otodidak pondasi khasanah
kokoh intelijensi formil
frustasi simplek komplek
malpraktik metoda kwalitas

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2. Gunakan kata-kata pada soal nomor 1 masing-masing dalam satu kalimat.

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang menulis narasi dan
deskripsi media atau website resmi dibawa nauangan kementerian pendidikan,
kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII : Penerbit, Pusat Perbukuan, Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun 2022

C. GLOSARIUM

 Adopsi : pemungutan
 Adaptasi : penyesuaian suatu materi menurut kebutuhan; perubahan suatu materi
menjadi bentuk yang baru
 Akronim : singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar
 Animasi : film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan
lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi
bergerak
 Asesmen : Kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan
konseling yang sesuai dengan kebutuhan
 Audiens : Peserta
 Diagnostik : Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
 Fleksibel : Luwes; mudah menyesuaikan diri
 Genre : Jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra
 Heterogen : Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
 berlainan jenis; beraneka ragam
 Hipertaut : Hubungan antara elemen kata, simbol, gambar dan sebagainya dalam
dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala
Hiponim Kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari
satu kata yang lebih umum, misalnya kucing, anjing, kambing disebut hiponim
dari hewan.
 Hipotesis : Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
 Kognitif : berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris
 Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat
 Kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini
 Kolaborasi : bekerja sama untuk mmbuat sesuatu
 Kritikus : orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan)
tentang baik buruknya sesuatu
 Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam
penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
 Lema : kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain
yang diberikan dalam entri
 Memoar : kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menye-

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

rupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan


tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang
berhubungan dengannya
 Moderator : pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah
 Novelet : novel pendek; novela
 Observasi : peninjauan secara cermat
 Purwarupa : rupa yang pertama; rupa awal
 Referensi : sumber acuan; rujukan, petunjuk
 Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
 Reviu : tinjauan
 Salindia : terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat
diproyek-sikan
 Tipografi : ilmu cetak; seni percetakan
 Virtual : tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
misal-nya di internet

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Jandi G. Sujana, 2009. Pengantar Kepustakaan:


Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Jakarta: CV Sagung Seto.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikograsi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Diponegoro, Muhammad. (1994). Yuk, Nulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Salahudin
Press.
Eky Julitina Aridalena, Rima Rikmasari. 2015. “Penggunaan Media Audiovisual
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (Sdit) An - Nadwah
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pendidikan. (PEDAGOGIK
Vol. III, No. 1, Februari 2015), h. 3.
Flynn. 1989. Metode Diskusi Kelompok. Bandung: Citra Aditya Bakti. International
Organisation for Standardization. 1986. Documentation – Guidelines for
Establishment and Development of Monolingual Thesauri. ISO 2788.
(2nd ed), Switzerland: International Organization for Standardization.
Joni Purwono. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
Vol. 2, No. 2, April 2014, h. 2.
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari, sedangkan menurut Arsyad (1998:
24) berbicara ialah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengespresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan.
Khayyirah, Bilqis. 2014. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Jogjakarta:
Diva Press.
Kurniasih, Nuning. 2016. Makalah Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi, dan
Perpustakaan di Era Global”. Bandung: Fikom UNPAD.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2017. Jurnalistik, Teori &
Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Jakarta: Rajawali Pers.


Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yamri, & Nany Kusniati. (2005). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nursisto. (2001). Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. Malang: Bumi Karsa
Ramadhan, Mutiara Putri. 2017. “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahu
Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Rusmini. 2018. “Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Segeri Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.
Bandung: CV Angkasa.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

MODUL AJAR KURIKULUM MERDEKA


BERBAHASA DAN BERSASTRA INDONESIA FASE F KELAS XII

INFORMASI UMUM

A. IDENTITAS MODUL

Penyusun : .....................................
Institusi : .....................................
Tahun Penyusunan : Tahun 20 ...
Jenjang Sekolah : .....................................
Mata Pelajaran : Berbahasa dan Bersastra Indonesia
Fase F, Kelas / Semester : XII (Dua Belas)/ I (Ganjil)
Bab 1 : Mengkritisi Informasi Dari Berbagai Sumber
Pembelajaran : 8. Menyajikan Informasi dalam Infografik
Alokasi Waktu : Pertemuan Ke-6 (3 x 45 Menit)

B. KOMPETENSI AWAL

Capaian Pembelajaran Fase F


Pada akhir fase F, peserta didik memiliki kemampuan berbahasa untuk
berkomunikasi dan bernalar sesuai dengan tujuan, konteks sosial, akademis, dan
dunia kerja. Peserta didik mampu memahami, mengolah, menginterpretasi, dan
mengevaluasi berbagai tipe teks tentang topik yang beragam. Peserta didik
mampu mengkreasi gagasan dan pendapat untuk berbagai tujuan. Peserta didik
mampu berpartisipasi aktif dalam kegiatan berbahasa yang melibatkan banyak
orang. Peserta didik mampu menulis berbagai teks untuk merefleksi dan
mengaktualisasi diri untuk selalu berkarya dengan mengutamakan penggunaan
bahasa Indonesia di berbagai media untuk memajukan peradaban bangsa.
Fase F berdasarkan elemen.

Elemen Capaian Pembelajaran

Menyimak Peserta didik mampu mengevaluasi berbagai gagasan dan


pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
menyimak berbagai jenis teks (nonfiksi dan fiksi) dalam
bentuk monolog, dialog, dan gelar wicara; mengkreasi dan
mengapresiasi gagasan dan pendapat untuk menanggapi
teks yang disimak.

Membaca dan Peserta didik mampu mengevaluasi gagasan dan


Memirsa pandangan berdasarkan kaidah logika berpikir dari
membaca berbagai tipe teks (nonfiksi dan fiksi) di media
cetak dan elektronik. Peserta didik mampu mengapresiasi
teks fiksi dan nonfiksi.

Berbicara dan Peserta didik mampu menyajikan gagasan, pikiran, dan


Mempresentasikan kreativitas dalam berbahasa dalam bentuk monolog, dialog,
dan gelar wicara secara logis, sistematis, kritis, dan kreatif;
mampu menyajikan karya sastra secara kreatif dan
menarik. Peserta didik mampu mengkreasi teks sesuai

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

dengan norma kesopanan dan budaya Indonesia. Peserta


didik mampu menyajikan dan mempertahankan hasil
penelitian, serta menyimpulkan masukan dari mitra diskusi.

Menulis Peserta didik mampu menulis gagasan,pikiran, pandangan,


pengetahuan metakognisi untuk berbagai tujuan secara
logis, kritis, dan kreatif. Peserta didik mampu menulis
berbagai jenis karya sastra. Peserta didik mampu menulis
teks refleksi diri. Peserta didik mampu menulis hasil
penelitian, teks fungsional dunia kerja, dan pengembangan
studi lanjut. Peserta didik mampu
memodifikasi/mendekonstruksikan karya sastra untuk
tujuan ekonomi kreatif. Peserta didik mampu menerbitkan
tulisan hasil karyanya di media cetak maupun digital.

C. PROFIL PELAJAR PANCASILA

 Mandiri,
 Bernalar kritis,
 Kreatif,

D. SARANA DAN PRASARANA

Sarpras dan media


a. Laptop/ internet
b. Proyektor
c. Aplikasi untuk membuat infografik

E. TARGET PESERTA DIDIK

 Peserta didik reguler/tipikal: umum, tidak ada kesulitan dalam mencerna dan
memahami materi ajar.

F. MODEL PEMBELAJARAN

 Tatap muka dengan alur MERDEKA

KOMPONEN INTI

A. TUJUAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

Tujuan Pembelajaran :
11.1.8. Mengumpulkan informasi tentang tokoh sastra Indonesia dan
menyajikannya dalam format infografik.

B. PEMAHAMAN BERMAKNA

Peserta didik dapat menulis katakata baru dan serapan dari bahasa daerah dan
bahasa asing menggunakan pengetahuan tentang kombinasi semua huruf.

C. PERTANYAAN PEMANTIK

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Mengajukan pertanyaan pemantik sebagai berikut.


a. Unsur-unsur apa saja yang terdapat dalam infografik?
b. Aplikasi apa yang dapat digunakan untuk membuat infografik?
Kemudian, guru dapat meminta peserta didik untuk mencari contoh-contoh
infografik sebagai referensi.

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

Pembelajaran 8 Menyajikan Informasi dalam Infografik


Materi Pembelajaran
a. Pengertian Infografik
Infografik adalah representasi visual informasi, data atau ilmu pengetahauan
secara grafis. Grafik ini memperlihatkan informasi rumit dengan singkat dan
jelas, seperti pada papan, peta, jurnalisme, penulisa teknis, dan pendidikan.
Melalui infografik, ilmuwan komputer, matematikawan, dan statistikawan
mengembangkan dan mengomuni-kasikan konsep menggunakan satu simbol
untuk memproses informasi.
Infografik merupakan visualisasi data, gagasan, informasi atau pengetahuan
melalui bagan, grafis, jadwal dan lainnya agar data, gagasan, informasi atau
pengetahuan dapat disajikan lebih dari sekadar teks dan memiliki dampak visual
yang cukup kuat dan lebih menarik. Dengan demikian, hal itu akan menggugah
kesadaran pembacanya untuk memahami data, gagasan, informasi atau
pengetahuan lebih cepat dan tepat (Kurniasih, 2016).
Saat ini, infografik ada di segala bentuk media, mulai dari hasil cetakan biasa
dan ilmiah hingga papan rambu jalan. Infografik mengilustrasikan informasi yang
memiliki sedikit teks dan berperan sebagai ringkasan visual untuk konsep
sehari-hari, seperti ramu berhenti dan jalan.
b. Tujuan Infografik
Adapun tujuan dibuatnya infografik adalah:
1) Untuk mengkomunikasikan pesan yang kompleks menjadi lebih sederhana.
2) Dapat mempresentasikan informasi lebih singkat dan mudah dipahami.
3) Dapat menjelaskan data lebih mudah.
4) Dapat memonitor secara periodik setiap parameter perubahan.
Menurut Krum, tujuan infografik adalah sama dengan publik speaking. Tujuan
dari infografis dapat dibagi menjadi tiga kategori yaitu untuk menginformasikan,
menghibur dan mempersuasi audiens sehingga audiens memberikan perhatian,
menyempatkan untuk membaca, menyimpulkan dan melakukan aksi sesuai apa
yang ada di dalam infografis (Krum, 2013, dalam Kurniasi, 2016).
c. Elemen Infografik
Ada tiga elemen infografik:
1) Material, berupa data, informasi atau pengetahuan yang akan menjadi materi
atau isi dalam infografis. Tanpa materi berupa data, informasi atau
pengetahuan, infografis tidak akan bisa dibuat.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

2) Kreator berupa perangkat lunak (software) yang akan mendukung pembuatan


sebuah infografik.
3) Elemen visual berupa koding warna, grafis, dan ikon yang akan dipergunakan
dalam infografik. Elemen visual ini harus sesuai dengan isi, tujuan dan target
audien dari dibuatnya infografik ini.
d. Jenis-Jenis Infografik
Secara garis besar ada empat jenis infografik (Artacho-Ramírez, Diego-Mas, &
Alcaide- Marzal, 2008), yaitu:
1) Infografik yang berdasarkan pada Statistik (Statistical Based).
Infografis yang berdasarkan pada statistik mencakup diagram, bagan, grafis,
tabel dan daftar yang dapat meninjau informasi statistik.
2) Infografik yang berdasarkan pada Jadwal (Timeline Based).
Infografis yang berdasarkan pada jadwal menunjukkan urutan kejadian dari
waktu ke waktu dan juga memungkinkan audien memahami hubungan
kronologis secara cepat. Tipe ini dapat ditunjukkan dalam bentuk tabel,
pararaf tahun demi tahun, dsb.
3) Infografik yang berdasarkan pada proses (Process Based).
Dapat dipergunakan juga untuk menjelaskan tentang ruang kerja, pabrik atau
kantor sehingga pembaca memahami ruang terbatas secara prakris.
4) Infografik yang berdasarkan pada lokasi atau geografi. Dengan
mempergunakan Geographic Information System (GIS), peta dapat
dipertimbangkan sebagai cara terbaik untuk menunjukan infografis
berdasarkan geografi. Ada banyak notasi GIS yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi jalan, kereta, tempat wisata, rumah sakit, bandara, dsb.
Selain notasi, hal penting lainnya yang harus diperhatikan adalah
penggunaan skala atau rasio yang tepat.

Metode dan Aktivitas Pembelajaran


Kegiatan Pendahuluan
a. Guru dapat mengondisikan peserta didik terlebih dahulu, mengecek kehadiran,
berdoa sebelum pembelajaran dimulai dan menyanyikan lagu Indonesia Raya
atau lagu wajib nasional lainnya (terutama saat pelajaran jam pertama).
b. Guru menentukan dan menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan
dilaksanakan.
c. Guru melakukan identifikasi kemampuan awal peserta didik, minat, gaya belajar,
serta wawasan peserta didik melalui observasi dan pretest, khususnya untuk
pembelajaran menulis narasi.
d. Guru memilih materi pelajaran yang sesuai, baik yang bersumber dari buku
siswa maupun sumber lain yang relevan.
e. Guru mengembangkan bahan belajar berupa contoh, ilustrasi, media power
point, tugas, dan sebagainya.
Apersepsi
a. Guru bertanya kepada peserta didik mengenai penyajian informasi dalam bentuk
infografik.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

b. Guru meminta peserta didik menyampaikan keunggulan penyajian informasi


dalam bentuk infografik dengan penyajian biasa.
c. Wawasan peserta didik mengenai infografik dapat dijadikan bahan untuk
apersepsi agar guru mendapat gambaran mengenai kemampuan peserta didik.

Kegiatan Inti
a. Guru dapat menggunakan teknik fishbone atau teknik lain yang lebih relevan
Guru membuka pelajaran dan memberi motivasi untuk pembentukan karakter
positif untuk terwujudnya Profil Pelajar Pancasila selama proses pembelajaran.
b. Guru menyampaikan penjelasan awal mengenai pembelajaran yang akan
dilaksanakan serta mengetahui tujuan pembelajaran yang akan dicapai.
c. Guru meminta peserta didik untuk mencermati contoh infografik dan hal-hal yang
harus diperhatikan dalam membuat infografik.
d. Guru mengarahkan peserta didik untuk menguasai aplikasi komputer untuk
membuat infografik.
e. Guru ditugasi untuk membuat infografik. Informasi yang disajikan adalah tokoh
sastrawan Indonesia, baik sastrawan dulu maupun sastrawan sekarang.
f. Guru akan memilih karya infografis terbaik untuk dipublikasikan di majalah
dinding atau web sekolah.
g. Peserta didik diberi apresiasi oleh guru terkait hasil karya infografik yang sudah
dibuat.
h. Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika tidak
memahami materi tersebut.

Kegiatan Penutup
a. Guru dapat melakukan kegiatan postes untuk mengetahui pemahaman peserta
didik dalam pembelajaran ini.
b. Guru juga dapat memberikan penugasan. Misalnya, peserta didik ditugasi untuk
mencari teks cerpen lainnya buku kumpulan cerpen atau sumber lain yang
dapat diakses peserta didik. Guru diharapkan dapat memberikan arahan atau
merekomendasikan cerpen-cerpen yang mengandung nilai dan makna sastra
yang tinggi.
c. Guru dan peserta didik melakukan refleksi mengenai pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
d. Guru menutup pembelajaran.

E. REFLEKSI

Peserta didik diminta untuk menjawab secara tertulis mengenai kegiatan


pembelajaran hari ini. Guru dapat memberikan skala 60 – 100 yang untuk
menunjukkan pemahaman mereka terhadap materi maupun aktivitas yang telah
dilakukan.
Tentu banyak yang sudah dipelajari. Tandai kegiatan yang sudah dilakukan atau
pengetahuan yang sudah dipahami dengan tanda centang (), ya.
Tabel 1.6 Refleksi Pembelajaran

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Sudah Masih perlu Rencana


Pada bab ini
dapat belajar lagi tindak lanjut

Saya mampu menyajikan informasi


dalam bentuk infografik.

Hitunglah persentase penguasaan materi kalian dengan rumus berikut:

1. Jika 70—100% materi di atas sudah dikuasai, kalian dapat meminta aktivitas
pengayaan kepada guru.
2. Jika materi yang dikuasai masih di bawah 70%, kalian dapat mendiskusikan
kegiatan remedial yang dapat dilakukan dengan guru.

F. ASESMEN / PENILAIAN

Penilaian
a. Teknik : Tes Tulis
b. Bentuk Instrumen : Soal Isian
Latihan Kegiatan 9

c. Rubrik penilaian:

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Kunci Jawaban

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Latihan Kegiatan 9
Jawaban sesuai pemahaman peserta didik dan pemberian skor disesuaikan dengan
rubrik penilaian.

Jurnal Membaca

Buku berjudul Chairil Anwar: bagimu Negeri Menyediakan Api ditulis oleh Tim Buku
Tempo dan diterbitkan oleh Penerbit Kepustakaan Populer Gramedia (KPG) pada
tahun 2016. Buku ini merupakan salah satu buku yang memuat riwayat hidup Chairil
Anwar dengan sangat lengkap serta penuh dengan data yang akurat.
Berikut ialah ringkasan dari buku ini.

Temukan dan bacalah buku tersebut untuk mendeskripsikan sosok Chairil Anwar
dengan bahasa kalian sendiri. Apabila kalian belum dapat menemukannya, kalian
dapat memilih buku atau media lain yang memuat sosok seorang sastrawan beserta
kiprahnya bagi Sastra Indonesia.
Tulislah deskripsi profil tokoh tersebut dengan panjang 300–600 kata pada kertas
berukuran A4 dengan ukuran huruf 12 poin dan jarak 1,5 spasi.
Beri judul yang menarik karya tulismu dan publikasikanlah di majalah dinding,
majalah sekolah, atau media daring.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

G. KEGIATAN PENGAYAAN DAN REMEDIAL

Kegiatan tindak lanjut


Kegiatan Pengayaan :
 Peserta didik dapat membaca referensi yang lebih lengkap mengenai infografik.
Kompetensi ini akan sangat bermanfaat untuk meningkatkan soft skill di bidang
desain grafis.

Kegiatan Remedial :
 Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang capaian pembelajarannya
(CP) belum tuntas.
 Guru memberi semangat kepada peserta didik yang belum tuntas mencapai
capaian pembelajaran (CP)
 Guru akan memberikan tugas bagi peserta didik yang belum tuntas dalam
bentuk pembelajaran ulang, bimbingan perorangan, belajar kelompok,
pemanfaatan tutor sebaya bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan
belajar sesuai hasil analisis penilaian.

LAMPIRAN

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

A. LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)


H. Menyajikan Informasi dalam Infografik
Nama Siswa : ………………..
Kelas : ………………..
Petunjuk!

B. BAHAN BACAAN GURU & PESERTA DIDIK

 Guru dan peserta didik mencari berbagai informasi tentang Mengkritisi Informasi
Dari Berbagai Sumber media atau website resmi dibawa nauangan kementerian
pendidikan, kebudayaan, riset dan teknologi.
 Buku Panduan Guru dan Siswa Cerdas Cergas Berbahasa dan Bersastra
Indonesia untuk SMA/SMK/MA Kelas XII : Penerbit, Pusat Perbukuan, Badan
Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan, Kementerian Pendidikan,
Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Tahun 2022

C. GLOSARIUM

 Adopsi : pemungutan
 Adaptasi : penyesuaian suatu materi menurut kebutuhan; perubahan suatu materi
menjadi bentuk yang baru
 Akronim : singkatan yang berupa gabungan huruf atau suku kata atau bagian lain
yang ditulis dan dilafalkan sebagai kata yang wajar
 Animasi : film yang berbentuk rangkaian lukisan atau gambar yang satu dengan
lain hanya berbeda sedikit sehingga ketika diputar tampak di layar menjadi
bergerak
 Asesmen : Kegiatan mengumpulkan, menganalisis, dan menginterpretasi data
atau informasi tentang peserta didik dan lingkungannya untuk memperoleh
gambaran tentang kondisi individu dan lingkungannya sebagai bahan untuk
memahami individu dan pengembangan program layanan bimbingan dan

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

konseling yang sesuai dengan kebutuhan


 Audiens : Peserta
 Diagnostik : Ilmu untuk menentukan jenis penyakit berdasarkan gejala yang ada
 Fleksibel : Luwes; mudah menyesuaikan diri
 Genre : Jenis, tipe, atau kelompok sastra atas dasar bentuknya; ragam sastra
 Heterogen : Terdiri atas berbagai unsur yang berbeda sifat atau
 berlainan jenis; beraneka ragam
 Hipertaut : Hubungan antara elemen kata, simbol, gambar dan sebagainya dalam
dokumen hiperteks dengan dokumen hiperteks yang sama atau berbeda; pranala
Hiponim Kata yang memiliki makna lebih sempit dan terliput dalam makna dari
satu kata yang lebih umum, misalnya kucing, anjing, kambing disebut hiponim
dari hewan.
 Hipotesis : Sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengutaraan
pendapat (teori, proposisi, dan sebagainya) meskipun kebenarannya masih harus
dibuktikan; anggapan dasar
 Kognitif : berdasar kepada pengetahuan faktual yang empiris
 Konjungsi : kata atau ungkapan penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa,
dan antarkalimat
 Kontemporer : pada waktu yang sama; semasa; sewaktu; pada masa kini;
dewasa ini
 Kolaborasi : bekerja sama untuk mmbuat sesuatu
 Kritikus : orang yang ahli dalam memberikan pertimbangan (pembahasan)
tentang baik buruknya sesuatu
 Kronologis : berkenaan dengan kronologi; menurut urutan waktu (dalam
penyusunan sejumlah kejadian atau peristiwa)
 Lema : kata atau frasa masukan dalam kamus di luar definisi atau penjelasan lain
yang diberikan dalam entri
 Memoar : kenang-kenangan sejarah atau catatan peristiwa masa lampau menye-
rupai autobiografi yang ditulis dengan menekankan pendapat, kesan, dan
tanggapan pencerita atas peristiwa yang dialami dan tentang tokoh yang
berhubungan dengannya
 Moderator : pemimpin sidang (rapat, diskusi) yang menjadi pengarah pada acara
pembicaraan atau pendiskusian masalah
 Novelet : novel pendek; novela
 Observasi : peninjauan secara cermat
 Purwarupa : rupa yang pertama; rupa awal
 Referensi : sumber acuan; rujukan, petunjuk
 Relevan : kait-mengait; bersangkut-paut; berguna secara langsung
 Reviu : tinjauan
 Salindia : terawang fotografi pada pelat kaca tipis yang diatur agar dapat
diproyek-sikan
 Tipografi : ilmu cetak; seni percetakan
 Virtual : tampil atau hadir dengan menggunakan perangkat lunak komputer,
misal-nya di internet

D. DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rahman Saleh dan Jandi G. Sujana, 2009. Pengantar Kepustakaan:


Pedoman Bagi Pengguna Perpustakaan di Lingkungan Perguruan
Tinggi. Jakarta: CV Sagung Seto.
Chaer, Abdul. 2007. Leksikologi dan Leksikograsi Bahasa Indonesia. Jakarta:
Rineka Cipta.
Diponegoro, Muhammad. (1994). Yuk, Nulis Cerpen, Yuk. Yogyakarta: Salahudin

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Press.
Eky Julitina Aridalena, Rima Rikmasari. 2015. “Penggunaan Media Audiovisual
dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran
Bahasa Inggris di Sekolah Dasar Islam Terpadu (Sdit) An - Nadwah
Tambun Selatan Kabupaten Bekasi”. Jurnal Pendidikan. (PEDAGOGIK
Vol. III, No. 1, Februari 2015), h. 3.
Flynn. 1989. Metode Diskusi Kelompok. Bandung: Citra Aditya Bakti. International
Organisation for Standardization. 1986. Documentation – Guidelines for
Establishment and Development of Monolingual Thesauri. ISO 2788.
(2nd ed), Switzerland: International Organization for Standardization.
Joni Purwono. 2014. “Penggunaan Media Audio Visual Pada Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam”, Jurnal Teknologi Pendidikan dan Pembelajaran.
Vol. 2, No. 2, April 2014, h. 2.
kemampuan berbicara atau berujar dipelajari, sedangkan menurut Arsyad (1998:
24) berbicara ialah kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk
mengespresikan, menyatakan menyampaikan pikiran, gagasan dan
perasaan.
Khayyirah, Bilqis. 2014. Cara Pintar Berbicara Cerdas di Depan Publik. Jogjakarta:
Diva Press.
Kurniasih, Nuning. 2016. Makalah Seminar Nasional “Komunikasi, Informasi, dan
Perpustakaan di Era Global”. Bandung: Fikom UNPAD.
Kusumaningrat, Hikmat dan Purnama Kusumaningrat. 2017. Jurnalistik, Teori &
Praktik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mahsun. 2014. Teks dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Kurikulum 2013.
Jakarta: Rajawali Pers.
Muh. Nur Mustakim. (2005). Peranan Cerita dalam Pembentukan Perkembangan
Anak TK. Jakarta: Departemen Pendidikan
Nasional, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan dan Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Nazir, Moh. 2013. Metode Penelitian. Bogor: Penerbit Ghalia Indonesia.
Nurbiana Dhieni, Lara Fridani, Gusti Yamri, & Nany Kusniati. (2005). Metode
Pengembangan Bahasa. Jakarta: Universitas Terbuka.
Nurgiyantoro, Burhan. (2000). Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada
University Press.
Nursisto. (2001). Ikhtisar Kesusastraan Indonesia. Yogyakarta: Adi Cita.
Priyatni, Endah Tri. 2014. Desain Pembelajaran Bahasa Indonesia dalam
Kurikulum 2013. Malang: Bumi Karsa
Ramadhan, Mutiara Putri. 2017. “Pengaruh Media Audio Visual Terhadap
Keterampilan Berbicara Siswa Kelas IV Min 7 Bandar Lampung Tahu
Ajaran 2017/ 2018. Skripsi. Bandar Lampung: Universitas Islam Negeri
Raden Intan Lampung.
Rusmini. 2018. “Kemampuan Menulis Teks Prosedur Siswa Kelas VIII SMP Negeri
1 Segeri Kabupaten Pangkep”. Skripsi. Universitas Negeri Makasar.
Sagala, Syaiful. 2013. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: CV Alfabeta.
Tarigan, Henry Guntur. 1981. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII


Modul Ajar Kurikulum Merdeka

Bandung: CV Angkasa.

Berbahasa dan Bersastra Indonesia Fase F Kelas XII

Anda mungkin juga menyukai