Modul Ajar Bab I Pertemuan 1
Modul Ajar Bab I Pertemuan 1
Modul Ajar Bab I Pertemuan 1
Undang-Undang Peserta didik menyajikan hasil identifikasi bentuk-bentuk norma, hak, dan
Republik Indonesia kewajiban dalam kedudukannya sebagai anggota keluarga, warga sekolah, dan
Tahun 1945 warga negara; mempraktikkan dalam kehidupan sehari-hari; melaksanakan
praktik musyawarah untuk membuat kesepakatan dan aturan bersama, serta
menerapkannya dalam lingkungan keluarga dan sekolah.
Bhinneka Tunggal Peserta didik menyajikan hasil identifikasi sikap menghormati, menjaga, dan
Ika melestarikan keberagaman budaya dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika di
lingkungan rumah, sekolah, dan masyarakat.
Negara Kesatuan Peserta didik mengenal wilayahnya dalam konteks kabupaten/kota, provinsi
Republik Indonesia sebagai bagian dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia;
menunjukkan perilaku gotong royong untuk menjaga persatuan di lingkungan
sekolah dan sekitar sebagai wujud bela negara.
F. Jumlah siswa
Maksimum 25 - 35 Siswa
G. Model/Metode Pembelajaran
1. Diskusi kelompok
2. Presentasi
B. Pemahaman Bermakna
1. Kesatuan: Pancasila menekankan pentingnya kesatuan, baik dalam perbedaan maupun persatuan.
Kebaikan dari nilai-nilai ini terletak pada kemampuan kita untuk bersatu meskipun memiliki
perbedaan dalam segala aspek, seperti suku, agama, dan budaya. Hal ini mengajarkan bahwa
keberagaman merupakan kekayaan yang harus dijaga dan dihargai.
2. Keadilan: Nilai keadilan dalam Pancasila mengajarkan bahwa setiap individu memiliki hak yang
sama. Pemahaman ini membawa konsep bahwa kebaikan masyarakat dapat tercapai ketika hak dan
kewajiban setiap warga negara dihormati dan diterapkan dengan adil.
3. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Pancasila menegaskan pentingnya perlakuan manusiawi
yang adil dan beradab. Dalam konteks ini, kebaikan yang saling berhubungan terlihat dalam sikap
dan tindakan kita terhadap sesama. Menjaga kemanusiaan dan berlaku adil menciptakan
lingkungan yang harmonis.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan: Pembelajaran ini mengajarkan bahwa kebaikan dapat dicapai
melalui keterlibatan aktif masyarakat dalam proses pengambilan keputusan. Keterlibatan ini
menciptakan kerjasama yang saling menguntungkan dan memastikan bahwa kebijaksanaan dan
keadilan diperoleh melalui musyawarah.
5. Ketuhanan yang Maha Esa: Nilai ini mengajarkan bahwa kebaikan sejati dapat dicapai melalui
ketakwaan dan ketaatan kepada Tuhan. Pemahaman ini memotivasi individu untuk hidup dengan
nilai-nilai moral yang tinggi dan membawa dampak positif bagi lingkungan sekitarnya.
C. Persiapan Pembelajaran
1. Guru menyiapkan bacaan atau materi dari buku paket, media cetak, media video, dan website.
2. Membaca materi pembelajaran
3. Menyiapkan lembar kerja siswa
4. Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
D. Apersepsi
Kalian, pelajar Indonesia, mempunyai kesempatan untuk mengamati lingkungan keluarga, sekolah, dan
masyarakat. Di sana kalian dapat menemukan banyak pengalaman berharga yang dapat menjadi sumber
belajar, termasuk belajar tentang nilai-nilai Pancasila. Di sekitar kita ada banyak orang yang melakukan
perbuatan baik dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih. Misalnya, orang tua bekerja keras untuk
menafkahi keluarga, mengasuh dan menjaga kesehatan seluruh anggota keluarga. Para orang tua juga
mau bersusah-susah mencari penghasilan tambahan agar dapat memberikan hadiah untuk anak atau
mengajak mereka bertamasya. Para tetangga yang membantu tetangga lain dengan kesungguhan.
Mengapa mereka mau repotrepot melakukannya? Mengapa mereka mau berkorban untuk orang lain?
Ternyata mereka memiliki keyakinan bahwa kebaikan yang mereka lakukan akan berakibat baik bagi
banyak orang. Inilah yang biasa disebut nilai-nilai. Pancasila mengandung nilai-nilai yang penting dan
berharga. Mari buktikan bahwa ada banyak sumber belajar di luar sana dan temukan itu sebagai sesuatu
yang menyenangkan.
E. Pertanyaan Pemantik
1. Bagaimana pemahaman kalian tentang makna nilai-nilai Pancasila?
2. Pancasila terdiri atas 5 nilai dasar yang saling terhubung. Bagaimana pemahaman kalian tentang
hubungan antarsila dalam Pancasila ini?
F. Kegiatan Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (4 x 35 Menit)
Waktu
Kegiatan Pendahuluan
Doa dan salam diucapkan sebagai awal kegiatan.
Absensi peserta didik dilakukan untuk memastikan kehadiran.
10
Guru memberikan gambaran singkat tentang topik yang akan dibahas, yaitu "Nilai-
menit
Nilai Pancasila sebagai Kebaikan yang Saling Berhubungan."
Guru menyampaikan pertanyaan atau fakta menarik terkait nilai-nilai Pancasila untuk
membangkitkan minat peserta didik.
Kegiatan Inti
Kegiatan Inti 120
Pada pertemuan ini peserta didik diminta untuk membaca bacaan dengan judul “Nilai- Menit
Nilai Pancasila sebagai Kebaikan yang Saling Berhubungan” yang ada di Buku Siswa
pada Bab 1 bagian Ayo, Membaca.
Selanjutnya, guru membuka kegiatan diskusi tentang isi bacaan tersebut.
Guru meminta peserta didik mendiskusikan pertanyaan pada Tugas 1. Jawaban atas
pertanyaan tersebut dapat dituliskan di buku tulis atau kertas yang sudah disediakan
guru.
Alokasi
Kegiatan Pembelajaran Pertemuan 1 (4 x 35 Menit)
Waktu
Tujuan:
1. Peserta didik dapat memahami nilai-nilai Pancasila.
2. Peserta didik dapat mengaitkan nilai-nilai Pancasila dengan kebaikan yang saling berhubungan.
Rubrik Penilaian:
RUBRIK PENILAIAN SIKAP
Berilah tanda centang (√) pada kolom “Setuju” atau “Tidak Setuju” dengan jawaban yang jujur.
Nama :
Kelas :
Semester :
Petunjuk:
Berilah tanda ikon (setuju), (kurang setuju), atau (tidak setuju) sesuai dengan keadaan
sebenarnya.
Jawaban
No Pernyataan
No Pernyataan 1 2 3 4
1 Saya selalu berdoa sebelum melakukan aktivitas.
2 Saya beribadah tepat waktu.
3 Saya tidak mengganggu teman saya yang beragama lain berdoa sesuai
agamanya.
4 Saya berani mengakui kesalahan saya.
5 Saya menyelesaikan tugas-tugas tepat waktu.
6 Saya berani menerima resiko atas tindakan yang saya lakukan.
7 Saya mengembalikan barang yang saya pinjam.
8 Saya meminta maaf jika saya melakukan kesalahan
9 Saya melakukan praktikum sesuai dengan langkah yang ditetapkan.
10 Saya datang kesekolah tepat waktu.
Nama Siswa :
Kelas :
Petunjuk: Berilah tanda centang (√) pada kolom “Ya” atau “Tidak” sesuai dengan keadaan yang
sebenarnya.
No Pernyataan Ya Tidak
1 Aktif dalam mengemukan ide √
2 Mendengarkan teman yang sedang berpendapat √
3 Aktif mengajukan pertanyaan √
4 Aktif membantu teman yang mengaalami kesulitan √
mengerjakan tugas
5 √
Lembar Kerja Kelompok Diskusi
1.
………………………………………………………………
Nama Anggota Kelompok 2.
………………………………………………………………
3.
………………………………………………………………
4.
………………………………………………………………
5.
………………………………………………………………
Catatan Guru
H. Rencana Tindak Lanjut
Pengayaan:
1. Diskusi mendalam tentang aplikasi nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.
2. Penugasan tambahan untuk mengeksplorasi nilai-nilai Pancasila dalam konteks historis.
Remedial:
1. Sesi tambahan untuk siswa yang membutuhkan bantuan dalam pemahaman nilai-nilai Pancasila.
2. Tugas remedial untuk siswa yang perlu meningkatkan kemampuan berdiskusi.
Interaksi Guru dan Orang Tua:
1. Mengadakan pertemuan dengan orang tua untuk membahas perkembangan siswa.
2. Memberikan saran kepada orang tua mengenai dukungan yang dapat diberikan di rumah.
Refleksi Guru:
1. Bagaimana respons siswa terhadap kegiatan ini?
2. Apa yang dapat diperbaiki dalam penyampaian materi?
3. Bagaimana efektivitas teknik asesmen yang digunakan?
Refleksi Siswa:
1. Apa yang paling saya pelajari dari kegiatan ini?
2. Apa kesulitan yang saya alami dalam memahami nilai-nilai Pancasila?
3. Bagaimana saya dapat meningkatkan kontribusi dalam diskusi?
III. LAMPIRAN
LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK
Pendahuluan: Pada pertemuan ini, peserta didik akan membaca bacaan dengan judul "Nilai-Nilai Pancasila
sebagai Kebaikan yang Saling Berhubungan," yang terdapat di Buku Siswa pada Bab 1 bagian Ayo,
Membaca.
Bahan/Alat/Sumber:
1. Buku Siswa, Bab 1, Ayo, Membaca
2. Bacaan dengan judul "Nilai-Nilai Pancasila sebagai Kebaikan yang Saling Berhubungan"
3. Buku tulis atau kertas untuk mencatat jawaban
Tujuan:
1. Memahami nilai-nilai Pancasila dan hubungannya dengan kebaikan.
2. Mampu membaca dan meresapi isi bacaan dengan baik.
3. Berpartisipasi aktif dalam diskusi kelompok.
Langkah-langkah:
1. Membaca bacaan dengan judul "Nilai-Nilai Pancasila sebagai Kebaikan yang Saling Berhubungan"
pada Buku Siswa Bab 1, Ayo, Membaca.
2. Guru membuka kegiatan diskusi tentang isi bacaan tersebut.
3. Peserta didik mendiskusikan pertanyaan pada Tugas 1.
4. Menuliskan jawaban atas pertanyaan di buku tulis atau kertas yang disediakan guru.
Pertanyaan:
1. Apa nilai-nilai Pancasila yang dapat ditemukan dalam bacaan tersebut?
2. Bagaimana nilai-nilai Pancasila tersebut saling berhubungan dan memberikan kebaikan?
3. Apa pendapat atau interpretasi pribadi peserta didik mengenai hubungan antara Pancasila dan
kebaikan?
BAHAN BACAAN GURU DAN SISWA
1. Pancasila: Dasar negara Republik Indonesia yang terdiri dari lima nilai dasar, yaitu Ketuhanan
Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, dan Keadilan Sosial bagi
Seluruh Rakyat Indonesia.
2. Kebaikan: Konsep positif yang mencakup moral, etika, dan perbuatan baik yang sesuai dengan
nilai-nilai Pancasila.
3. Saling Berhubungan: Keterkaitan dan saling mempengaruhi antara nilai-nilai Pancasila,
menunjukkan bahwa setiap nilai memiliki hubungan yang erat dengan nilai lainnya.
4. Ketuhanan Yang Maha Esa: Nilai pertama Pancasila yang menekankan kepercayaan kepada
Tuhan Yang Maha Esa sebagai landasan moral dan spiritual dalam kehidupan.
5. Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: Nilai kedua Pancasila yang menekankan perlunya
menghargai martabat, keadilan, dan peradaban dalam hubungan antarmanusia.
6. Persatuan Indonesia: Nilai ketiga Pancasila yang menekankan pentingnya kesatuan, persaudaraan,
dan solidaritas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
7. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan:
Nilai keempat Pancasila yang menekankan prinsip demokrasi, di mana kebijaksanaan diwujudkan
melalui musyawarah dan perwakilan rakyat.
8. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: Nilai kelima Pancasila yang menekankan
perlunya pemerataan dan keadilan dalam distribusi sumber daya dan hasil pembangunan bagi
seluruh rakyat Indonesia.
9. Hubungan Timbal Balik: Konsep bahwa penerapan nilai-nilai Pancasila saling memengaruhi satu
sama lain, menciptakan keseimbangan dan harmoni dalam kehidupan bermasyarakat.
10. Etika Pancasila: Prinsip-prinsip moral dan norma-norma yang mengatur perilaku masyarakat
berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
11. Pendidikan Kebangsaan: Proses pembelajaran yang bertujuan membentuk karakter dan kesadaran
berbangsa serta bernegara berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
DAFTAR PUSTAKA
Anggraena, Yogi, dkk. Panduan Pembelajaran dan Asesmen Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar, dan Menengah. Jakarta: Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, 2022.
Anggraena, Yogi, dkk. Panduan Pengembangan Projek Penguatan Proil Pelajar Pancasila. Jakarta:
Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi, 2022.
Badan Pembinaan Ideologi Pancasila Republik Indonesia. Peraturan Badan Pembinaan Ideologi
Pancasila Nomor 2 Tahun 2022 tentang Materi Dasar Pembinaan Ideologi Pancasila. Jakarta, 2022.
Bawantara, A., Ebo, P., dan Ekaristi, M. Khazanah Negeriku; Mengenal 33 Provinsi di Indonesia.
Jakarta: Anak Kita, 2011.
Berutu, L. “Gotong Royong, Musyawarah, dan Mufakat sebagai Faktor Penunjang Kerekatan
Berbangsa dan Bernegara”. Jurnal Antropologi Sosial Budaya ETNOVISI 1, no. 1 (2005): 21-24.
Bestari, Niken. “15 Contoh Gotong Royong yang Terjadi di Lingkungan Masyarakat”. (22 Desember
2022). https://bobo.grid.id/read/083490563/15-contoh-gotong-royong-yang-terjadi-di-lingkungan-
masyarakat?page=all#:~:text=1.,rumah%20warga%20yang%20terkena%20musibah
Derung, Teresia Norman. “Gotong Royong dan Indonesia”. SAPA-Jurnal Kateketik dan Pastoral 4
no. 1 (2019): 5-13.
Dewantara, Agustinus W. Alangkah Hebatnya Negara Gotong Royong: Indonesia dalam Kacamata
Soekarno. Yogyakarta: Kanisius, 2017.
Gani, Ruslan Abdul. Perjalanan Sebuah Idiologi. Jakarta: Grasindo, 1988.
Handayani, T.U. “Membangun Jati Diri Bangsa Melalui Budaya”. 2013. Diakses tanggal 25 Oktober
2020. https://publikasiilmiah.ums.ac.id/bitstream/
handle/11617/3485/13_Membangun_Jati_Diri_Bangsa_Melalui_Budaya. pdf?
sequence=1&isAllowed=y
Hatta. Mohammad. Pengertian Pancasila. Jakarta: Idayu Press, 1977.
Hatta. Mohammad. Pengertian Pancasila. Jakarta: Idayu Press, 1977.
Hemay, Idris, dkk. “Pancasila sebagai Rumah Kebangsaan, Peran MPR dalam Mengawal Ideologi
dan Merawat Kebinekaan”. Jakarta: Badan Pengkajian MPRRI, 2020.
https://historia.id/kultur/articles/gotong-royong-dna-orang-indonesia-D800A/page/1
Kartodirdjo, Sartono. Sejarah Nasional Indonesia V. Jakarta: Depdikbud, 1983
Koentjaraningrat. Manusia dan Kebudayaan Indonesia. Jakarta: Djambatan, 2004.
Kurniasih, Wida. “10 Manfaat Musywarah dalam Masyarakat”. Diakses April 2024.
https://www.gramedia.com/literasi/manfaat-musyawarah-dalam-masyarakat/
Latif, Yudi. Negara Paripurna: Historisitas, Rasionalitas, dan Aktualitas. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama, 2015.
Lombard. Denys. Nusa Jawa, Silang Budaya. Jakarta: Gramedia, 2000.
Mahfud, Moh. M.D. dkk. Prosiding Kongres Pancasila 30-1 Mei, Kerja Sama Universitas Gadjah
Mada dan Mahkamah Konstitusi. Jakarta: Sekretariat Jenderal dan Kepaniteraan Mahkamah
Konstitusi, 2009.
Pasya, Gurniwan Kamil. 2000. “Gotong Royong dalam Kehidupan Masyarakat”. SOSIETAS 1 no. 1
(2019) Diakses 23 April 2024.
Prasetyo, Ardian, Iqbal Arpannudin, dan Sulaiman. Pendidikan dan Pembinaan Ideologi Pancasila.
Jakarta: Badan Pembinaan Ideologi Pancasila dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan
Teknologi, 2022.
Ruslan, Idrus. Kontribusi Lembaga-Lembaga Keagamaan dalam Pengembangan Toleransi Antar
Umat Beragama di Indonesia. Lampung: Arjasa Pratama, 2020.
Samekto, FX. Adji. Pancasila: Dialektika dan Masa Depan Bangsa. Jakarta: Badan Pembinaan
Ideologi Pancasila, 2019
Siska, Yulia. 2017. Geograi Sejarah Indonesia. Yogyakarta: Garudhawaca, 2017.
Suhardi, Didik. dkk. Literasi Budaya dan Kewargaan. Jakarta: Kemendikbud, 2017.
Trianggoro, Hendaru. “Gotong Royong, “DNA” orang Indonesia”. Historia. (16 November 2020).
Yayasan Pembela Tanah Air. Sejarah Lahirnya Pancasila. Jakarta: Yapeta, 1995.