Artikel Mervin

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 7

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 103-109, 2023 p - ISSN 2337-4306

DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.8.2.2023.49641 e - ISSN 2656-906X

Kemampuan tangkap perikanan demersal yang didaratkan di


Pangkalan Pendaratan Ikan Kema Dua Minahasa Utara
MERVIN J LESTALUHU1, ALFRET LUASUNAUNG*2, MARIANA E. KAYAODE3, REVOLS D.CH. PAMIKIRAN4,
IVOR L. LABARO5, FANNY SILOOY6
1. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, email: [email protected]
2. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, email: [email protected]
3. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, email: [email protected]
4. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, email: [email protected]
5. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, email: [email protected]
6. Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Universitas Sam Ratulangi, email: [email protected]

Diterima: 18-07-2023; Disetujui: 25-07-2023; Dipublikasi: 28-07-2023

ABSTRACT
This study aims to determine the catch and development of CPUE from catches landed at the Kema Dua Fish Landing
Base. The method used in this study is the Descriptive Method. The data collected is in the form of primary data by
observation and interviews and secondary data in the form of catches and fishing efforts from 2017-2021. The data
obtained will be analyzed using graphs and CPUE calculations to determine the development between production
(catch) and capture effort (effort). Based on the results of the research carried out, it can be concluded that the bottom
fishing catch landed at the Kema Dua Fish Landing Base consists of 9 types of demersal fish, namely Saramia fish
(Etelis Carbunculus) 526,990 kg (25.5%), Lolosi (Caesio cuning) 459,855 kg (22.2%), Tola (Pristipomoides
filamentosus) 404,490 kg (19.5%), Tariasan (Aphareus rutilans) 323,910 kg (15.6%), Kurisi (Nemipterus sp) 213,675
kg (10.3%), Rahiang (Etelis coruscans) 53,300 kg (2.6 %), Kuwe (Carangoides coeruleopinnatus) 42,285 kg (2.0 %),
Snapper (Lutjanus sp) 27,100 kg (1.3 %), Grouper (Epinephelus sp) 18,390 kg (1.0 %). The development of the Catch
value per Unit Effort (CPUE) for 5 years (2017-2021) based on the catch landed at PPI Kema Dua fluctuates every
year. The highest CPUE value occurred in 2021 at 3,452 kg/trip and the lowest CPUE value occurred in 2019 at 2,670
kg/trip.

Keywords: Bottom Hand Line; Demersal Fish; CPUE; PPI Kema 2


ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hasil tangkapan dan perkembangan CPUE dari hasil tangkapan didaratkan
di Pangkalan Pendaratan Ikan Kema Dua. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Metode Deskriptif. Data
yang dikumpulkan berupa data data primer dengan cara observasi dan wawancara serta data sekunder berupa hasil
tangkapan dan upaya penangkapan dari tahun 2017-2021. Data yang diperoleh akan dianalisis mengunakan grafik dan
Perhitungan CPUE untuk mengetahui perkembangan antara produksi (catch) dengan upaya penangkapan (effort).
Berdasarkan hasil penenlitian yang dilakukan dapat disimpuklan bahwa hasil tangkapan pancing dasar yang
didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kema Dua terdiri dari 9 jenis ikan demersal yaitu ikan Saramia (Etelis
Carbunculus) 526.990 kg (25,5 %), Lolosi (Caesio cuning) 459.855 kg (22,2 %), Tola (Pristipomoides filamentosus)
404.490 kg (19,5 %), Tariasan (Aphareus rutilans) 323.910 kg (15,6 %), dan Kurisi (Nemipterus sp) 213.675 kg (10,3
%), Rahiang (Etelis coruscans) 53.300 kg (2,6 %), Kuwe (Carangoides coeruleopinnatus) 42.285 kg (2,0 %), Kakap
(Lutjanus sp) 27.100 kg (1,3 %), Kerapu (Epinephelus sp) 18.390 kg (1,0 %). Perkembangan nilai Catch per Unit
Effort (CPUE) selama 5 tahun (2017-2021) berdasarkan hasil tangkapan yang didaratkan di PPI Kema Dua mengalami
fluktuasi setiap tahunnya. Nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2021 yaitu sebesar 3.452 kg/trip dan nilai CPUE
terendah terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.670 kg/trip.
Kata-Kata Kunci: Pancing Dasar; Ikan Demersal; CPUE; PPI Kema 2

*
Penulis Untuk Penyuratan, email: [email protected]

103
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 103-109, 2023 p - ISSN 2337-4306
DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.8.2.2023.49641 e - ISSN 2656-906X

PENDAHULUAN memulihkan sumberdaya tersebut ke tingkat


produktivitas. Sifat sumberdaya ikan yang
Kabupaten Minahasa Utara terletak di Provinsi
merupakan milik bersama dan akses terbuka, dapat
Sulawesi Utara, Indonesia memiliki potensi
menempatkan stok perikanan demersal pada risiko
sumberdaya yang sangat besar karena berada pada
eksploitasi berlebihan yang lama-kelamaan
Wilayah Pengelolaan Perikanan Republik
semakin berkurang dan menyebabkan kehancuran
Indonesia (WPP-RI) 715. WPP-RI 715 yang
sumberdaya ikan. Tingkat pertumbuhan yang
meliputi (sebagian Kabupaten Minahasa Utara dan
rendah dan potensi yang relatif rendah tetapi
sebagian Kota Bitung), Perairan Teluk Tomini,
memiliki nilai ekonomis tinggi membuat perikanan
Laut Maluku, Laut Halmahera, Laut Seram dan
demersal harus dikelola dengan baik.
Teluk Berau. Potensi sumberdaya demersal di
Dengan adanya pengelolaan upaya penangkapan
WPPNRI 715 adalah 325.080 ton dengan tingkat
yang tepat akan mengarah pada terjaganya
pemanfaatan ikan demersal 0,22. Dengan ini
kelimpahan sumberdaya perikanan dan
potensi sumberdaya ikan dalam kondisi baik.
keanekaragaman hayatinya pada tingkat yang
(PERMEN KKP, 2017).
optimal dan akan menjamin kelangsungan usaha
Ikan demersal merupakan salah satu ikan yang
penangkapan ikan. Oleh karena itu, perlu dilakukan
memiliki nilai ekonomis tinggi karena citarasanya
penelitian mengenai perkembangan nilai Catch per
khas dan disukai konsumen serta mempunyai nilai
Unit Effort (CPUE) perikanan demeral.
ekonomis yang tinggi sehingga memiliki peranan
penting sebagai sumber pendapatan utama bagi
masyarakat setempat dan dapat menciptakan METODOLOGI PENELITIAN
lapangan pekerjaan seperti usaha penangkapan dan
usaha pengolahan. Waktu dan Tempat Penelitian
Usaha penangkapan semakin meningkat Penelitian ini dilakukan di Pangkalan Pendaratan
sebanding dengan meningkatnya usaha pengolahan Ikan Kema Dua Minahasa Utara. Adapun waktu
dan penggunaan alat tangkap yang digunakan. Alat pelaksanaan selama 1 bulan yaitu di bulan Juni
tangkap yang digunakan untuk menangkap ikan sampai dengan Juli 2022.
demersal adalah pancing dasar (Bottom Hand
Line). Alat tangkap ini lebih efektif dan efesien dari Alat dan Bahan
alat tangkap lain untuk menangkap ikan demersal Adapun alat dan bahan yang digunakan pada
karena memiliki konstuksi, cara pengoperasian penelitian ini dapat dilihat pada tabel 1.
yang sederhana dengan biaya relatif murah.
Salah satu Pangkalan Pendaratan Ikan di
Tabel 1. Alat dan Bahan
Kabupaten Minahasa Utara adalah Pangkalan
Pendaratan Ikan Kema Dua. PPI Kema Dua No. Alat dan Bahan Kegunaan
merupakan pelabuhan perikanan lokal yang 1. Alat tulis menulis Mencatat hal-hal yang
berhubungan dengan
menyuplai ikan laut. Dengan adanya PPI dapat pengambilan data.
membantu masyarakat untuk kelancaran proses 2. Kamera digunakan untuk dokumentasi
pendaratan hasil tangkapan maupun penjualan ikan (Handphone) objek penelitian.
hasil tangkapannya. Hasil tangkapan ikan demersal 3. Laptop Untuk mengolah dan mengedit
pada umumnya terdiri dari berbagai jenis yang data penelitian
4. Perangkat Lunak Alat untuk menganalisa hasil
jumlah masing-masing jenis tersebut tidak terlalu
tangkapan ikan demersal Ms.
besar. Ikan tersebut antara lain: kakap Excel 2016.
merah/bambangan (Lutjanus spp), peperek 5. Data Produksi dari Digunakan untuk pengolahan
(Leiognathtus spp), manyung (Arius spp), kurisi pos PSDKP Kema data yang akan di teliti
(Nemipterus spp), kuniran (Upeneus spp), tiga waja Dua
(Epine phelus spp), bawal (Pampus spp) dan lain- Metode Penelitian
lain (Risamasu, 2008).
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
Menurut Pertiwi (2011) Sumberdaya Perikanan
Metode Deskriptif. Menurut Suharsimi Arikunto
merupakan sumberdaya yang sifatnya terbatas dan
(2013) bahwa: “Penelitian deskriptif adalah
dapat pulih kembali (renewable), yang berarti
penelitian yang dimaksudkan untuk menyelidiki
bahwa setiap pengurangan yang disebabkan
keadaan, kondisi atau hal lain-lain yang sudah
kematian maupun penangkapan akan dapat
disebutkan, yang hasilnya dipaparkan dalam bentuk

104
Kemampuan tangkap perikanan demersal

laporan penelitian”. Dalam penelitian deskriptif Effort = Total upaya penangkapan (trip)
fenomena ada yang berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya. Letak Geografis PPI Kema Dua
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan posisi geografisnya PPI Kema Dua
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah terletak pada 1°21’25.29” Lintang Utara dan
data primer dan data sekunder. 125°4’42.27” Bujur Timur. Kecamatan Kema
dibagi menjadi 10 wilayah desa. Salah satu
Data Primer diantaranya adalah desa Kema Dua. Luas wilayah
Data primer diperoleh dari lapangan atau tempat desa Kema Dua adalah 1.25 km2. Dengan
penelitian dengan cara Observasi dan wawancara ketinggian tanah 10 meter dari permukaan air laut.
langsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan (Badan Pusat Statistika Kabupaten Minahasa Utara,
yaitu mengunjungi PPI Kema dua secara langsung 2018).
untuk melihat aktivitas para nelayan. sedangkan Kecamatan Kema memiliki batas-batas wilayah
wawancara langsung dilakukan dengan memberi sebagai berikut:
pertanyaan kepada nelayan untuk mengetahui 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
informasi berupa jenis, jumlah, alat tangkap, dan Kauditan, Kota Bitung.
daerah penangkapan (fishing ground) ikan demersal 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
yang di daratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Minahasa.
Kema dua. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Data Sekunder Kauditan.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
Maluku.
adalah data yang dikumpulkan dari Buku Laporan
Keadaan topografi wilayah desa Kema dua berupa
Tahunan Tahun 2017-2021 yang diperoleh dari Pos
wilayah pesisir dan tanah datar sedangkan
Pangkalan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
karakteristik wilayah merupakan kawasan
Kema dua meliputi data hasil tangkapan serta
pemukiman dengan kegiatan perikanan sebagai
jumlah kapal dan alat tangkap sebagai upaya
aktifitas dominan bagi daerah yang terletak di
penangkapan.
sepanjang pantura (Pemukiman Nelayan). Sesuai
Analisis Data dengan karakterisitik desa Kema Dua maka
terdapat salah satu Pangkalan Pendaratan Ikan. PPI
Catch per Unit Effort (CPUE)
menjadi sarana nelayan untuk mendaratkan hasil
Data yang diperoleh dari Pos PSDKP Kema Dua tangkapan dan membantu kelancaran proses
berupa data jumlah produksi atau hasil tangkapan penjualan ikan hasil tangkapannya. Jarak dari desa
(catch) dan jumlah upaya penangkapan (effort). ke ibu kota kecematan 1 km ini sangat strategis
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul maka karena letaknya dekat dengan jalan raya pantura
dilakukan perhitungan CPUE. Cara perhitungnya sehingga dalam melaksanakan kegiatan transportasi
dengan membagi total hasil tangkapan dengan total mudah terjangkau. (Badan Pusat Statistika
effort (trip). Pengolahan data menggunakan Kabupaten Minahasa Utara, 2018).
Microsoft Excel.
Tujuan dari perhitungan CPUE adalah untuk Hasil Tangkapan ikan yang didaratkan di PPI
mengetahui perkembangan antara produksi (catch) Kema Dua
dengan upaya penangkapan (effort). Perhitungan Jenis-Jenis Ikan Demersal
CPUE dilakukan dengan pendekatan Sparre dan
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan pancing dasar yang
Venema (1999) sebagai berikut:
didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kema
𝐂𝐚𝐭𝐜𝐡
𝐂𝐏𝐔𝐄 = Dua tahun 2017-2021 memiliki jenis ikan yang
𝐄𝐟𝐟𝐨𝐫𝐭 beragam. Jumlah hasil tangkapan terdiri dari 9 jenis
Keterangan :
ikan demersal. Jenis-jenis ikan demersal adalah
CPUE = Hasil tangkapan per upaya penangkapan
ikan Saramia (Etelis Carbunculus), Lolosi (Caesio
yang paling dominan (kg/trip)
cuning), Tola (Pristipomoides filamentosus),
Catch = Total hasil tangkapan (kg)
Tariasan (Aphareus rutilans), Kurisi (Nemipterus

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023 105
L. J. Lestaluhu, dkk.

sp), Rahiang (Etelis coruscans), Kuwe sp, dan Kerapu (Epinephelus sp) (Latumeten, G.A.,
(Carangoides coeruleopinnatu), Kakap (Lutjanus 2018) (Tabel 2).

Tabel 2. Jenis dan Jumlah Hasil Tangkapan Ikan Tahun 2017-2021


Jenis dan jumlah hasil tangkapan ikan tahun 2017-2021 Jumlah
Tahun
Tariasan Saramia Lolosi Tola Kerapu Kakap Kuwe Rahiang Kurisi (Kg)
2017 127.210 107.235 103.150 91.540 5.960 15.400 22.625 17.050 0 490.170
2018 8.500 88.375 72.395 67.850 4.180 7.300 8.450 13.600 79.475 350.125
2019 1.600 87.850 74.300 68.900 1.850 300 5.050 4.500 73.400 317.750
2020 52.250 131.750 94.600 80.700 1.100 1.000 1.800 11.600 60.800 435.600
2021 134.350 111.780 115.410 95.500 5.300 3.100 4.360 6.550 0 476.350
Total 323.910 526.990 459.855 404.490 18.390 27.100 42.285 53.300 213.675 2.069.995

Sumber : PSDKP Wilayah Kerja Kema Dua, 2022 (data diolah)

Berdasarkan data yang didapatkan dari Pos PSDKP menjadi 350.125 kg, tahun 2019 tetap mengalami
Kema Dua, jumlah hasil tangkapan ikan selama penurunan hasil tangkapan sebesar 1,5 % dari tahun
lima tahun, yaitu ikan Tariasan 323.910 kg, sebelumnya menjadi 317.750 kg, tahun 2020 terjadi
Saramia 526.990 kg, Lolosi 459.855 kg, Tola kenaikan sebesar 5,6 % dibandingkan tahun
404.490 kg, Kerapu 18.390 kg, Kakap 27.100 kg, sebelumnya menjadi 435.600 kg, tahun 2021 tetap
Kuwe 42.285 kg, Rahiang 53.300 kg , Kurisi mengalami peningkatan hasil tangkapan sebesar 1,9
213.675 kg, % dari tahun sebelumnya menjadi 476.350 kg.
Menurut data yang disajikan pada tabel 2 dapat Jumlah hasil tangkapan ikan demersal selama 5
dibuat presentase jenis ikan demersal yang dominan tahun adalah sebesar 2.069.995 kg. Jika diurutkan
tertangkap pada alat tangkap pancing dasar selama hasil tangkapan terbanyak dari tahun 2017 sampai
5 tahun. Dapat dilihat pada gambar 1. 2021 yaitu pertama tahun 2017, kedua tahun 2021,
ketiga tahun 2020, keempat tahun 2018, dan
terakhir tahun 2019 merupakan hasil tangkapan
Kurisi 10,3% terendah.Jumlah hasil tangkapan di PPI Kema dua
Rahiang 2,6%
Kuwe 2% mengalami kenaikan di tahun 2017 disebabkan
Jenis Ikan

Kakap 1,3% karena adanya peningkatan terhadap jumlah kapal


Kerapu 1% dan upaya penangkapan dilakukan cukup maksimal
Tola 19,5% sehingga sebanding dengan hasil tangkapan yang
Lolosi 22,2%
Saramia 25,5% diperoleh. Sedangkan penurunan pada tahun 2019
Tariasan 15,6% terjadi karena adanya penurunan jumlah kapal dan
0% 10% 20% 30% upaya penangkapan terendah hal ini berarti upaya
Presentase
penangkapan yang dilakukan belum maksimal
sehingga hasil tangkapan yang diperoleh sedikit.
Gambar 1. Persentase jenis ikan.
600.000 490.170 476.350
Hasil Tangkapan (Kg)

500.000 435.600
400.000 350.125 317.750
Produksi Hasil Tangkapan
300.000
Dari data yang diperoleh hasil tangkapan ikan 200.000
demersal yang didaratkan di PPI Kema Dua dari 100.000
tahun 2017-2021 mengalami kenaikan dan 0
penurunan (berfluktuasi) setiap tahunnya (Gambar 2017 2018 2019 2020 2021
2). Hal ini dapat dilihat pada tahun 2017 merupakan Tahun

hasil tangkapan yang paling tinggi sebesar 490.170


kg. Hasil tangkapan pada tahun 2018 mengalami Gambar 2 Grafik Hasil Tangkapan Ikan Demersal Tahun 2017-
penurunan sebesar 6,7 % dari tahun sebelumya 2021.

106 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023
Kemampuan tangkap perikanan demersal

Alat Tangkap Tabel 4. Ukuran Kapal Pancing Dasar Tahun 2017-2021


Jumlah Alat tangkap pancing dasar di Pangkalan Ukuran (GT)
No. Tahun Jumlah
Pendaratan Ikan (PPI) Kema Dua dari tahun 2017- 10-20 21 - 30 31-40 >41
2021 berjumlah 84 unit. Jumlah alat tangkap 1 2017 0 13 4 1 18
pancing dasar dapat dilihat pada tabel 3. 2 2018 0 12 3 1 16
3 2019 1 10 2 2 15
4 2020 1 10 4 1 16
Tabel 3. Jumlah Alat Tangkap Pancing Dasar Tahun 2017- 5 2021 3 11 3 2 19
2021 Total 5 56 16 7 84
No. Tahun Jumlah
1 2017 18 Upaya Penangkapan
2 2018 16 Menurut data yang disajikan pada Tabel 5, trip
3 2019 15 penangkapan di kelompokan berdasarkan ukuran-
4 2020 16
ukuran kapal pancing dasar yang digunakan untuk
melakukan penangkapan. Ukuran kapal pancing
5 2021 19
dasar yang paling banyak melakukan upaya
Total 84 penangkapan adalah kapal dengan ukuran 21-30
GT yaitu sebanyak 446 trip dan yang paling sedikit
melakukan upaya penangkapan adalah kapal
Ukuran Kapal dengan ukuran 10-20 GT yaitu sebanyak 37 trip.
Armada kapal pancing dasar yang berbasis di Operasi kapal pancing dasar di pangkalan
Pangkalan Pendaratan Ikan Kema dua memiliki pendaratan ikan kema dua berjumlah 673 trip dan
jumlah dan ukuran kapal yang beragam. rata-rata upaya penangkapan yang dilakukan
Berdasarkan data yang disajikan pada tabel 4, selama 5 tahun adalah 134,6 trip.
jumlah kapal pancing dasar yang beroperasi di PPI
Kema dua tercatat memiliki ukuran 10-20 GT, 21-
30 GT, 31-40 GT, dan > 41 GT. Tabel 5. Upaya Penangkapan Tahun 2017-2021
Anak Buah Kapal (ABK) dan lama trip Jumlah
Ukuran Kapal (GT)
penangkapan pada kapal pancing dasar berbeda- No. Tahun (Trip)
beda jumlahnya pada setiap klasifikasi ukuran 10-20 21 – 30 31 – 40 > 41
1 2017 0 116 27 8 151
kapal. Kapal yang berukuran ≤ 30 GT mempunyai 2 2018 0 99 14 7 120
jumlah ABK yang berkisar 10-13 orang dalam satu 3 2019 7 78 26 8 119
kapal. Kapal dengan ukuran 31-50 GT berkisar 15- 4 2020 12 82 39 12 145
20 orang dalam satu kapal. Nelayan di PPI Kema 5 2021 18 71 29 20 138
dua melaut dengan lama trip 2-4 minggu atau Jumlah 37 446 135 55 673
disebut dengan one week day trip. Dalam 1 bulan Rata-rata 7,4 89,2 27 11 134,6
nelayan pancing dasar dapat melakukan 1-2 trip
operasi penangkapan ikan. Berdasarkan tabel 4 Upaya penangkapan (trip) kapal pancing dasar yang
jumlah berdasarkan ukuran yang paling banyak dilakukan dalam kurung waktu 5 lima tahun (2017-
digunakan adalah ukuran 21-30 G. Ukuran 10-20 2021) mengalami fluktuasi. Hal ini dapat dilihat
GT paling banyak digunakan pada tahun 2021 Pada tahun 2017 merupakan upaya penangkapan
dengan jumlah kapal yang digunakan adalah 3 unit, yang tertinggi yang dilakukan sebanyak 151 trip,
ukuran 21-30 GT paling banyak digunakan pada upaya penankapan pada tahun 2018 mengalami
tahun 2017 dengan jumlah kapal yang digunakan penurunan sebesar 4,6 % dari tahun sebelumya
adalah 13 unit, ukuran 31-40 GT paling banyak menjadi 120 trip, kemudian mengalami penurunan
digunakan pada tahun 2017 dan 2020 dengan pada tahun 2019 sebesar 0,1 % dari tahun
jumlah kapal yang digunakan sebanyak 4 unit, dan sebelumnya menjadi 119 trip, pada tahun 2020
ukuran > 41 GT paling banyak digunakan pada upaya penangkapan mengalami kenanikan sebesar
tahun 2019 dan 2021 dengan jumlah kapal yang 3,8 % dari tahun sebelumnya menjadi 145 trip, dan
digunakan adalah 2 unit tahun 2021 upaya penangkapan mengalami
penurunan sebesar 1,0 % dari tahun sebelumnya
menjadi 138 trip. (Gambar 3)

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023 107
L. J. Lestaluhu, dkk.

Jika diurutkan upaya penangkapan (trip) Terbanyak oleh pandemi covid 19. Kondisi ini menyebabkan
selama 5 tahun (2017-2021) yaitu pertama tahun banyak nelayan kesulitan dalam menjual hasil
2017, kedua tahun 2021, ketiga tahun 2020, tangkapan, sehingga sebagian dari pada mereka
keempat tahun 2018, dan terakhir tahun 2019 menguragi kegiatan penangkapan ikan. Faktor-
merupakan hasil tangkapan terendah. faktor lain yang menyebabkan penurunan upaya
penangkapan yaitu daerah penangkapan yang
200 semakin jauh sehingga memerlukan waktu
151
Upaya Penangkapan

145 138 pengoperasian dan juga biaya pengoperasian yang


150 120 119
mahal. Nelayan PPI Kema dua biasanya melakukan
(Trip)

100 operasi penangkapan di WPP-NRI 715 meliputi


50 perairan Teluk Tomini, Laut Maluku, Laut
0 Halmahera, Laut Seram, dan Teluk Berau dan
2017 2018 2019 2020 2021 WPP-NRI 716 meliputi perairan Laut Sulawesi dan
Tahun sebelah utara Pulau Halmahera.
Perkembangan Catch per Unit Effort (CPUE)
Gambar 3. Upaya Penangkapan Tahun 2017-2021 Ikan Demersal
CPUE (Catch per Unit Effort) adalah perhitungan
Berdasarkan hasil wawancara dengan para nelayan antara hasil tangkapan dibagi dengan trip
PPI Kema dua diperoleh informasi bahwa upaya penangkapan suatu usaha penangkapan ikan. Hasil
penangkapan ikan mengalami kenanikan pada tangkapan per upaya penangkapan bertujuan untuk
tahun 2017 disebabkan oleh bertambahnya trip mengetahui perkembangan pemanfaatan ikan
penangkapan sedangkan menurunya upaya demersal dari hasil tangkapan yang didaratkan di
penangkapan ikan pada tahun 2019 di akibatkan PPI Kema Dua. Perkembangan nilai CPUE ikan
demersal dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Perkembangan CPUE Tahun 2017-2021


Hasil Tangkapan Upaya Penangkapan CPUE
No. Tahun
(Kg) (Trip) (Kg/Trip)
1. 2017 490.170 151 3.246
2. 2018 350.125 120 2.918
3. 2019 317.750 119 2.670
4. 2020 435.600 145 3.004
5. 2021 476.350 138 3.452
Jumlah 2.069.995 673 15.290
Rata-rata 413.999 135 3.058

Perkembangan nilai CPUE dalam kurung waktu Grafik perkembangan Catch per Unit Effort tiap
lima tahun (2017- 2021) mengalami fluktuasi dari tahun dapat dilihat pada gambar 4.
tahun ketahun. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2017
nilai CPUE sebesar 3.246 kg/trip, tahun 2018 nilai 4.000 3.246 3.452
CPUE mengalami penurunan sebesar 2,1 % dari 2.918 3.004
2.670
CPUE (Kg/Trip)

tahun sebelumnya menjadi 2.918 kg/trip, kemudian 3.000


penurunan terjadi lagi di tahun 2019 sebesar 1,6 % 2.000
dari tahun sebelumnya menjadi 2.670kg/trip,
setelah itu nilai CPUE mengalami kenaikan yaitu 1.000
pada tahun 2020 sebesar 2,1 % dari tahun 0
sebelumnya menjadi 3.004 kg/ trip, dan pada tahun 2017 2018 2019 2020 2021
2021 nilai CPUE terjadi peningkatan lagi sebesar 3 Tahun
% dari tahun sebelumnya menjadi 3.452 kg/trip.
Rata-rata nilai CPUE selama 5 tahun adalah sebesar Gambar 4. Perkembangan nilai CPUE 2017-2021
3.058 kg/trip.

108 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023
Kemampuan tangkap perikanan demersal

Gambar 4 menunjukan bahwa perkembangan nilai (Etelis coruscans ) 53.300 kg (2,6 %), Kuwe (Carangoides
CPUE ikan demersal tertinggi terjadi pada tahun coeruleopinnatus) 42.285 kg (2,0 %), Kakap (Lutjanus sp)
27.100 kg (1,3 %), Kerapu (Epinephelus sp) 18.390 kg (1,0
2021 yaitu sebesar 3.452 kg/trip dengan upaya %).
penangkapan 138 trip. dan nilai CPUE terendah 2. Perkembangan nilai Catch per Unit Effort (CPUE) selama 5
terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.670 kg/trip tahun (2017-2021) berdasarkan hasil tangkapan yang
dengan upaya penangkapan 119 trip. Dengan didaratkan di PPI Kema Dua mengalami fluktuasi setiap
tahunnya. Nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2021
mengetahui Tinggi rendahnya nilai CPUE, maka yaitu sebesar 3.452 kg/trip dan nilai CPUE terendah terjadi
dapat diketahui bahwa penambahan dan pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.670 kg/trip.
penguranggan dalam penggunaan alat tangkap
maupan trip penangkapan dapat mempengaruhi
nilai CPUE, selain itu perubahan nilai CPUE DAFTAR PUSTAKA
disebabkan oleh kemampuan alat tangkap untuk Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
menangkap ikan demersal dan persedian Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
sumberdaya ikan demersal. Semakin besar Badan Pusat Statistika. 2018. Kabupaten Minahasa Utara
kemampuan alat tangkap dan persediaan ikan di Dalam Angka. 2018. Katalog: 173 hal.
laut maka semakin besar nilai CPUE. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
50/KEPMENKP/ 2017 Tentang Estimasi Potensi Sumber
Menurun dan meningkatnya suatu upaya Daya Ikan diWilayah Pengelolaan Perikanan Negara
penangkapan tidak selalu diikuti dengan Republik Indonesia.
peningkatan hasil tangkapan begitu pula Lucien PS. 2012. Pengembangan Perikanan Bubu Untuk
sebaliknya. Kejadian ini menunjukkan bahwa Keberlanjutan Usaha Nelayan Sibolga. Disertasi. Intitut
Pertanian Bogor. Bogor.
peningkatan jumlah upaya penangkapan bukan Latumeten, G.A., Septiani, W.D., Godjali, N., Wibisono, E.,
satu-satunya fakor penyebab penurunan hasil Mous, P.J & Pet, J.S. 2018. Training Manual for
tangkapan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor Identification of 100 Common Species in the Deepwater
seperti musim penangkapan dan perubahan cuaca Hook-And-Line Fisheries Targeting Snappers, Groupers,
yang dapat berpengaruh terhadap kelimpahan ikan and Emperors in Indonesia. TNC IFCP Technical Report.
Denpasar.
(Nurhayati, 2013). Begitu juga sebaliknya menurut Nurhayati, Atikah. 2013. Analisis Potensi Lestari Perikanan
(Lucien, P.S. 2012.) menambahkan selain faktor Tangkap di Kawasan Pengandaran. Jurnal Akuatika. Vol.
alam produksi ikan demersal juga dipengaruhi oleh IV (2).
faktor biologi, ikan demersal memiliki ciri yaitu Pertiwi, Wiwi. 2011. Komposisi Jenis dan Ukuran Ikan yang
Tertangkap dengan Sero dan Pukat Pantai di Perairan Kota
kecepatan pertumbuhannya lebih rendah Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Universitas
dibandingkan ikan pelagis. Hasanuddin. Makasar.
PSDKP Wilayah Kerja Kema (2021). Laporan Tahunan
Perikanan Tangkap Pelabuhan Perikanan Pantai Kema.
KESIMPULAN Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Kementerian
Kelautan dan Perikanan Repubik Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan Risamasu, F.J.L 2008. Inovasi Penangkapan Ikan Karang
sebagai berikut : Dengan Bubu Dasar Berumpon. Tesis. Sekolah Pasca
1. Hasil tangkapan pancing dasar yang didaratkan di Pangkalan Sarjana Institut Pertanian Bogor.Bogor. 97 hal.
Pendaratan Ikan Kema Dua terdiri dari 9 jenis ikan Sparre P dan S. C. Venema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok
demersal yaitu ikan Saramia (Etelis Carbunculus) 526.990 Ikan Tropis. Buku 1: Manual. Pusat Penelitian dan
kg (25,5 %), Lolosi (Caesio cuning) 459.855 kg (22,2 %), Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan
Tola (Pristipomoides filamentosus) 404.490 kg (19,5 %), Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Tariasan (Aphareus rutilans) 323.910 kg (15,6 %), dan
Kurisi (Nemipterus sp) 213.675 kg (10,3 %), Rahiang

Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023 109

Anda mungkin juga menyukai