Artikel Mervin
Artikel Mervin
Artikel Mervin
ABSTRACT
This study aims to determine the catch and development of CPUE from catches landed at the Kema Dua Fish Landing
Base. The method used in this study is the Descriptive Method. The data collected is in the form of primary data by
observation and interviews and secondary data in the form of catches and fishing efforts from 2017-2021. The data
obtained will be analyzed using graphs and CPUE calculations to determine the development between production
(catch) and capture effort (effort). Based on the results of the research carried out, it can be concluded that the bottom
fishing catch landed at the Kema Dua Fish Landing Base consists of 9 types of demersal fish, namely Saramia fish
(Etelis Carbunculus) 526,990 kg (25.5%), Lolosi (Caesio cuning) 459,855 kg (22.2%), Tola (Pristipomoides
filamentosus) 404,490 kg (19.5%), Tariasan (Aphareus rutilans) 323,910 kg (15.6%), Kurisi (Nemipterus sp) 213,675
kg (10.3%), Rahiang (Etelis coruscans) 53,300 kg (2.6 %), Kuwe (Carangoides coeruleopinnatus) 42,285 kg (2.0 %),
Snapper (Lutjanus sp) 27,100 kg (1.3 %), Grouper (Epinephelus sp) 18,390 kg (1.0 %). The development of the Catch
value per Unit Effort (CPUE) for 5 years (2017-2021) based on the catch landed at PPI Kema Dua fluctuates every
year. The highest CPUE value occurred in 2021 at 3,452 kg/trip and the lowest CPUE value occurred in 2019 at 2,670
kg/trip.
*
Penulis Untuk Penyuratan, email: [email protected]
103
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 103-109, 2023 p - ISSN 2337-4306
DOI: https://doi.org/10.35800/jitpt.8.2.2023.49641 e - ISSN 2656-906X
104
Kemampuan tangkap perikanan demersal
laporan penelitian”. Dalam penelitian deskriptif Effort = Total upaya penangkapan (trip)
fenomena ada yang berupa bentuk, aktivitas,
karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan dan
perbedaan antara fenomena yang satu dengan yang HASIL DAN PEMBAHASAN
lainnya. Letak Geografis PPI Kema Dua
Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan posisi geografisnya PPI Kema Dua
Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah terletak pada 1°21’25.29” Lintang Utara dan
data primer dan data sekunder. 125°4’42.27” Bujur Timur. Kecamatan Kema
dibagi menjadi 10 wilayah desa. Salah satu
Data Primer diantaranya adalah desa Kema Dua. Luas wilayah
Data primer diperoleh dari lapangan atau tempat desa Kema Dua adalah 1.25 km2. Dengan
penelitian dengan cara Observasi dan wawancara ketinggian tanah 10 meter dari permukaan air laut.
langsung. Observasi dalam penelitian ini dilakukan (Badan Pusat Statistika Kabupaten Minahasa Utara,
yaitu mengunjungi PPI Kema dua secara langsung 2018).
untuk melihat aktivitas para nelayan. sedangkan Kecamatan Kema memiliki batas-batas wilayah
wawancara langsung dilakukan dengan memberi sebagai berikut:
pertanyaan kepada nelayan untuk mengetahui 1. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan
informasi berupa jenis, jumlah, alat tangkap, dan Kauditan, Kota Bitung.
daerah penangkapan (fishing ground) ikan demersal 2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten
yang di daratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Minahasa.
Kema dua. 3. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan
Data Sekunder Kauditan.
4. Sebelah Timur berbatasan dengan Laut
Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini
Maluku.
adalah data yang dikumpulkan dari Buku Laporan
Keadaan topografi wilayah desa Kema dua berupa
Tahunan Tahun 2017-2021 yang diperoleh dari Pos
wilayah pesisir dan tanah datar sedangkan
Pangkalan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
karakteristik wilayah merupakan kawasan
Kema dua meliputi data hasil tangkapan serta
pemukiman dengan kegiatan perikanan sebagai
jumlah kapal dan alat tangkap sebagai upaya
aktifitas dominan bagi daerah yang terletak di
penangkapan.
sepanjang pantura (Pemukiman Nelayan). Sesuai
Analisis Data dengan karakterisitik desa Kema Dua maka
terdapat salah satu Pangkalan Pendaratan Ikan. PPI
Catch per Unit Effort (CPUE)
menjadi sarana nelayan untuk mendaratkan hasil
Data yang diperoleh dari Pos PSDKP Kema Dua tangkapan dan membantu kelancaran proses
berupa data jumlah produksi atau hasil tangkapan penjualan ikan hasil tangkapannya. Jarak dari desa
(catch) dan jumlah upaya penangkapan (effort). ke ibu kota kecematan 1 km ini sangat strategis
Setelah data yang dibutuhkan terkumpul maka karena letaknya dekat dengan jalan raya pantura
dilakukan perhitungan CPUE. Cara perhitungnya sehingga dalam melaksanakan kegiatan transportasi
dengan membagi total hasil tangkapan dengan total mudah terjangkau. (Badan Pusat Statistika
effort (trip). Pengolahan data menggunakan Kabupaten Minahasa Utara, 2018).
Microsoft Excel.
Tujuan dari perhitungan CPUE adalah untuk Hasil Tangkapan ikan yang didaratkan di PPI
mengetahui perkembangan antara produksi (catch) Kema Dua
dengan upaya penangkapan (effort). Perhitungan Jenis-Jenis Ikan Demersal
CPUE dilakukan dengan pendekatan Sparre dan
Jenis-jenis ikan hasil tangkapan pancing dasar yang
Venema (1999) sebagai berikut:
didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Kema
𝐂𝐚𝐭𝐜𝐡
𝐂𝐏𝐔𝐄 = Dua tahun 2017-2021 memiliki jenis ikan yang
𝐄𝐟𝐟𝐨𝐫𝐭 beragam. Jumlah hasil tangkapan terdiri dari 9 jenis
Keterangan :
ikan demersal. Jenis-jenis ikan demersal adalah
CPUE = Hasil tangkapan per upaya penangkapan
ikan Saramia (Etelis Carbunculus), Lolosi (Caesio
yang paling dominan (kg/trip)
cuning), Tola (Pristipomoides filamentosus),
Catch = Total hasil tangkapan (kg)
Tariasan (Aphareus rutilans), Kurisi (Nemipterus
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023 105
L. J. Lestaluhu, dkk.
sp), Rahiang (Etelis coruscans), Kuwe sp, dan Kerapu (Epinephelus sp) (Latumeten, G.A.,
(Carangoides coeruleopinnatu), Kakap (Lutjanus 2018) (Tabel 2).
Berdasarkan data yang didapatkan dari Pos PSDKP menjadi 350.125 kg, tahun 2019 tetap mengalami
Kema Dua, jumlah hasil tangkapan ikan selama penurunan hasil tangkapan sebesar 1,5 % dari tahun
lima tahun, yaitu ikan Tariasan 323.910 kg, sebelumnya menjadi 317.750 kg, tahun 2020 terjadi
Saramia 526.990 kg, Lolosi 459.855 kg, Tola kenaikan sebesar 5,6 % dibandingkan tahun
404.490 kg, Kerapu 18.390 kg, Kakap 27.100 kg, sebelumnya menjadi 435.600 kg, tahun 2021 tetap
Kuwe 42.285 kg, Rahiang 53.300 kg , Kurisi mengalami peningkatan hasil tangkapan sebesar 1,9
213.675 kg, % dari tahun sebelumnya menjadi 476.350 kg.
Menurut data yang disajikan pada tabel 2 dapat Jumlah hasil tangkapan ikan demersal selama 5
dibuat presentase jenis ikan demersal yang dominan tahun adalah sebesar 2.069.995 kg. Jika diurutkan
tertangkap pada alat tangkap pancing dasar selama hasil tangkapan terbanyak dari tahun 2017 sampai
5 tahun. Dapat dilihat pada gambar 1. 2021 yaitu pertama tahun 2017, kedua tahun 2021,
ketiga tahun 2020, keempat tahun 2018, dan
terakhir tahun 2019 merupakan hasil tangkapan
Kurisi 10,3% terendah.Jumlah hasil tangkapan di PPI Kema dua
Rahiang 2,6%
Kuwe 2% mengalami kenaikan di tahun 2017 disebabkan
Jenis Ikan
500.000 435.600
400.000 350.125 317.750
Produksi Hasil Tangkapan
300.000
Dari data yang diperoleh hasil tangkapan ikan 200.000
demersal yang didaratkan di PPI Kema Dua dari 100.000
tahun 2017-2021 mengalami kenaikan dan 0
penurunan (berfluktuasi) setiap tahunnya (Gambar 2017 2018 2019 2020 2021
2). Hal ini dapat dilihat pada tahun 2017 merupakan Tahun
106 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023
Kemampuan tangkap perikanan demersal
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023 107
L. J. Lestaluhu, dkk.
Jika diurutkan upaya penangkapan (trip) Terbanyak oleh pandemi covid 19. Kondisi ini menyebabkan
selama 5 tahun (2017-2021) yaitu pertama tahun banyak nelayan kesulitan dalam menjual hasil
2017, kedua tahun 2021, ketiga tahun 2020, tangkapan, sehingga sebagian dari pada mereka
keempat tahun 2018, dan terakhir tahun 2019 menguragi kegiatan penangkapan ikan. Faktor-
merupakan hasil tangkapan terendah. faktor lain yang menyebabkan penurunan upaya
penangkapan yaitu daerah penangkapan yang
200 semakin jauh sehingga memerlukan waktu
151
Upaya Penangkapan
Perkembangan nilai CPUE dalam kurung waktu Grafik perkembangan Catch per Unit Effort tiap
lima tahun (2017- 2021) mengalami fluktuasi dari tahun dapat dilihat pada gambar 4.
tahun ketahun. Hal ini dapat dilihat pada tahun 2017
nilai CPUE sebesar 3.246 kg/trip, tahun 2018 nilai 4.000 3.246 3.452
CPUE mengalami penurunan sebesar 2,1 % dari 2.918 3.004
2.670
CPUE (Kg/Trip)
108 Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023
Kemampuan tangkap perikanan demersal
Gambar 4 menunjukan bahwa perkembangan nilai (Etelis coruscans ) 53.300 kg (2,6 %), Kuwe (Carangoides
CPUE ikan demersal tertinggi terjadi pada tahun coeruleopinnatus) 42.285 kg (2,0 %), Kakap (Lutjanus sp)
27.100 kg (1,3 %), Kerapu (Epinephelus sp) 18.390 kg (1,0
2021 yaitu sebesar 3.452 kg/trip dengan upaya %).
penangkapan 138 trip. dan nilai CPUE terendah 2. Perkembangan nilai Catch per Unit Effort (CPUE) selama 5
terjadi pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.670 kg/trip tahun (2017-2021) berdasarkan hasil tangkapan yang
dengan upaya penangkapan 119 trip. Dengan didaratkan di PPI Kema Dua mengalami fluktuasi setiap
tahunnya. Nilai CPUE tertinggi terjadi pada tahun 2021
mengetahui Tinggi rendahnya nilai CPUE, maka yaitu sebesar 3.452 kg/trip dan nilai CPUE terendah terjadi
dapat diketahui bahwa penambahan dan pada tahun 2019 yaitu sebesar 2.670 kg/trip.
penguranggan dalam penggunaan alat tangkap
maupan trip penangkapan dapat mempengaruhi
nilai CPUE, selain itu perubahan nilai CPUE DAFTAR PUSTAKA
disebabkan oleh kemampuan alat tangkap untuk Arikunto, S. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan
menangkap ikan demersal dan persedian Praktik. Edisi Revisi. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
sumberdaya ikan demersal. Semakin besar Badan Pusat Statistika. 2018. Kabupaten Minahasa Utara
kemampuan alat tangkap dan persediaan ikan di Dalam Angka. 2018. Katalog: 173 hal.
laut maka semakin besar nilai CPUE. Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor
50/KEPMENKP/ 2017 Tentang Estimasi Potensi Sumber
Menurun dan meningkatnya suatu upaya Daya Ikan diWilayah Pengelolaan Perikanan Negara
penangkapan tidak selalu diikuti dengan Republik Indonesia.
peningkatan hasil tangkapan begitu pula Lucien PS. 2012. Pengembangan Perikanan Bubu Untuk
sebaliknya. Kejadian ini menunjukkan bahwa Keberlanjutan Usaha Nelayan Sibolga. Disertasi. Intitut
Pertanian Bogor. Bogor.
peningkatan jumlah upaya penangkapan bukan Latumeten, G.A., Septiani, W.D., Godjali, N., Wibisono, E.,
satu-satunya fakor penyebab penurunan hasil Mous, P.J & Pet, J.S. 2018. Training Manual for
tangkapan tetapi dipengaruhi oleh beberapa faktor Identification of 100 Common Species in the Deepwater
seperti musim penangkapan dan perubahan cuaca Hook-And-Line Fisheries Targeting Snappers, Groupers,
yang dapat berpengaruh terhadap kelimpahan ikan and Emperors in Indonesia. TNC IFCP Technical Report.
Denpasar.
(Nurhayati, 2013). Begitu juga sebaliknya menurut Nurhayati, Atikah. 2013. Analisis Potensi Lestari Perikanan
(Lucien, P.S. 2012.) menambahkan selain faktor Tangkap di Kawasan Pengandaran. Jurnal Akuatika. Vol.
alam produksi ikan demersal juga dipengaruhi oleh IV (2).
faktor biologi, ikan demersal memiliki ciri yaitu Pertiwi, Wiwi. 2011. Komposisi Jenis dan Ukuran Ikan yang
Tertangkap dengan Sero dan Pukat Pantai di Perairan Kota
kecepatan pertumbuhannya lebih rendah Palopo, Provinsi Sulawesi Selatan. Skripsi. Universitas
dibandingkan ikan pelagis. Hasanuddin. Makasar.
PSDKP Wilayah Kerja Kema (2021). Laporan Tahunan
Perikanan Tangkap Pelabuhan Perikanan Pantai Kema.
KESIMPULAN Direktorat Jenderal Perikanan Tangkap. Kementerian
Kelautan dan Perikanan Repubik Indonesia.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan Risamasu, F.J.L 2008. Inovasi Penangkapan Ikan Karang
sebagai berikut : Dengan Bubu Dasar Berumpon. Tesis. Sekolah Pasca
1. Hasil tangkapan pancing dasar yang didaratkan di Pangkalan Sarjana Institut Pertanian Bogor.Bogor. 97 hal.
Pendaratan Ikan Kema Dua terdiri dari 9 jenis ikan Sparre P dan S. C. Venema. 1999. Introduksi Pengkajian Stok
demersal yaitu ikan Saramia (Etelis Carbunculus) 526.990 Ikan Tropis. Buku 1: Manual. Pusat Penelitian dan
kg (25,5 %), Lolosi (Caesio cuning) 459.855 kg (22,2 %), Pengembangan Perikanan. Badan Penelitian dan
Tola (Pristipomoides filamentosus) 404.490 kg (19,5 %), Pengembangan Pertanian, Jakarta.
Tariasan (Aphareus rutilans) 323.910 kg (15,6 %), dan
Kurisi (Nemipterus sp) 213.675 kg (10,3 %), Rahiang
Jurnal Ilmu dan Teknologi Perikanan Tangkap 8 (2): 59-67, 2023 109