Bulutangkis

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 30

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN, RISET,

DAN TEKNOLOGI
REPUBLIK INDONESIA, 2021
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
Buku Panduan Guru SMA/SMK Kelas X
Penulis: Agus Mahendra, Bambang Abdul Jabar
Unit 5
ISBN: 978-602-244-309-9

Permainan
Bulutangkis
Aktivitas Permainan dan Olahraga
Permainan Net (Permainan Bulu Tangkis)

Mata Pelajaran : Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan


Kesehatan
Kelas/Semester : X / .....
Pokok Bahasan : Permainan Bulutangkis
Sub Pokok Bahasan : Teknik Dasar dan Keterampilan Bermain
Bulutangkis
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri, Gotong-Royong, dan Aspek
Tanggungjawab
Alokasi Waktu : 2 Kali Pertemuan ( 6 JP )

A. Tujuan Pembelajaran

1. Mempraktikkan hasil evaluasi aktivitas jasmani dan olahraga


permainan bulutangkis (smash, lob, drop dan drive shot, net
shot) dan mempraktekkan hasil evaluasi tersebut dalam bentuk
permainan sesuai potensi dan kreativitas yang dimiliki oleh siswa.
2. Mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dalam melakukan
keterampilan gerak dasar dan teknik dasar permainan bulutangkis
(smash, lob, drop dan drive shot, net shot) dan melakukan pendalaman
evaluatif tentang bagaimana teknik dasar yang dipelajari tersebut
diterapkan dalam bentuk permainan sesuai potensi dan kreativitas
yang dimiliki oleh siswa..
3. Mengevaluasi fakta, konsep, prinsip, dan prosedur dan
mempraktikkan permainan bulutangkis sebagai latihan
pengembangan kebugaran jasmani terkait kesehatan (health-related
physical fitness) dan kebugaran jasmani terkait keterampilan (skills-
related physical fitness), berdasarkan prinsip latihan (Frequency,

160 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


Intensity, Time, Type/FITT) untuk mendapatkan kebugaran dengan
status baik.
4. Mengembangkan tanggung jawab sosial siswa dalam kelompok
kecil untuk melakukan perubahan positif, menunjukkan etika
yang baik, saling menghormati, dan mengambil bagian dalam
kerja kelompok pada aktivitas jasmani atau kegiatan sosial lainnya,
melalui pembelajaran permainan bulutangkis.
5. Mengevaluasi sikap dan kebiasaan untuk menjadi individu yang
sehat, aktif, menyukai tantangan dan cara menghadapinya secara
positif dalam konteks aktivitas jasmani dengan menunjukkan
perilaku menghormati diri sendiri dan orang lain, serta
mengembangkan nilai-nilai gerak: nilai-nilai aktivitas jasmani
untuk kesehatan, nilai-nilai aktivitas jasmani untuk kegembiraan
dan tantangan, dan nilai-nilai aktivitas jasmani untuk ekspresi diri
dan interaksi sosial.

B. Deskripsi Unit Pembelajaran

Pada Unit Pembelajaran 5 ini siswa dapat mempraktikkan dan


menganalisis konsep, prinsip, dan cara-cara melakukan teknik dasar dan
gerak spesifik fungsional lainnya dalam permainan bulutangkis (smash,
lob, drop dan drive shots, net shot) dan melakukan pendalaman dalam
bentuk permainan yang mengarah pada kemampuan mengevaluasinya
dari sisi manfaat, prosedur, strategi, serta taktik bermain bulutangkis.
Kegiatan guru melakukan perencanaan, melaksanakan kegiatan
pembelajaran, dan melakukan penilaian proses dan hasil pembelajaran.
Pada tahap pendahuluan, guru bersama-sama siswa melakukan: doa,
apersepsi, menyampaikan tujuan, menyampaikan cara penilaian
yang akan dilakukan. Pada tahap kegiatan inti, guru menjelaskan
materi keterampilan gerak spesifik dan fungsional permainan dan
olahraga bulutangkis (smash, lob, drop shots, net shots). Kemudian guru
menutup pelajaran, dan menyampaikan resume, simpulan, mengecek
kepahaman siswa, rencana pembelajaran berikutnya, serta berdoa.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 161


Alternatif pembelajaran mempraktikkan keterampilan gerak
spesifik dan fungsional permainan dan olahraga bulutangkis (smash,
lob, drop dan drive shots, net shots dan pendalaman dalam bentuk
permainan) dapat dilakukan dengan memodifikasi bola, aturan,
jumlah pemain, ukuran lapangan, serta waktu bermain. Bola dan
lapangan yang digunakan tidak harus yang standar, sejauh siswa
mampu memanfaatkannya untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam kegiatan pembelajaran pada unit pembelajaran 5 ini dapat
menggunakan bola lainnya seperti: bola tangan atau bola voli atau bola
lain yang dapat memantul.
Penilaian yang dilakukan guru meliputi penilaian proses yang
mencakup penilaian terhadap hasil belajar terkait kemampuan
kognitif, sikap, dan perilaku positif dan patut yang dapat dilakukan
melalui pengamatan, mengecek pemahaman lisan, menggunakan
jurnal, penilaian pengetahuan (tes tertulis, essay maupun verbal) yang
dilakukan pada awal, proses pembelajaran, dan di akhir pertemuan,
serta penilaian keterampilan dengan tes unjuk kerja/performa.

C. Apersepsi

Kemampuan siswa untuk mempraktikan dan menganalisis teknik dasar


akan membantu siswa melakukan permainan bulutangkis dengan
lebih baik dan menyenangkan, sehingga permainan dapat dilakukan
dalam waktu yang cukup lama dan dalam intensitas yang memadai.
Dengan demikian pembelajaran aktivitas permainan bulutangkis
yang dilakukan dengan baik dapat menyumbang pada peningkatan
kebugaran jasmani siswa. Seiring dengan kemampuan menunjukkan
keterampilan gerak bermain bulutangkis, akan berkembang pula
kepercayaan diri, kemampuan bekerjasama, dan bertanggungjawab
atas penampilan bermain yang ditampilkannya.
Kemampuan siswa untuk memahami dan memprediksi konsekuensi
emosi dan pengekspresiannya serta menyusun langkah-langkah untuk
mengelola emosinya dalam pembelajaran permainan bulutangkis
dan interaksinya dengan orang lain dapat membantu siswa memiliki
kesehatan mental yang baik, memperkuat kesiapan dan kemampuan

162 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


belajar siswa. Hal itu pada ujungnya mendukung terciptanya lingkungan
belajar yang kondusif yang pada akhirnya mendukung pada peraihan
tujuan pembelajaran.
Tujuan siswa belajar permainan bulutangkis tidak hanya semata
diarahkan untuk pengembangan keterampilan berolahraganya
semata, melainkan dikembangkan pada keterkaitan antara gerak
dengan kemampuan siswa berperilaku, berpikir, merasa, dan
berinterkasi dengan sesama siswa. Suasana olahraga yang disajikan
dan diorganisasikan sekedar menjadi sarana bagi siswa untuk belajar
mengembangkan potensi dan kompetensinya melalui permainan
bulutangkis. Oleh karena itu, mulailah dengan memperkenalkan gerak
yang bisa ditampilkan siswa menuju pada tujuan yang seharusnya
dikuasai dan dimiliki siswa.
Contoh Pertanyaan Pemantik
• Mengapakah kalian perlu menguasai keterampilan teknik dasar
bermain bulutangkis seperti forehand, backhand, smash, lob, drop
shots, net shots?
• Supaya meraih angka dengan cepat, perilaku kelompok apakah
yang perlu dilakukan?
• Untuk bisa bermain bulutangkis, apakah yang perlu kamu lakukan?
• Mengapa pemain bulutangkis perlu mengetahui kemana harus
berlari dimana harus berdiri?
• Situasi bermain seperti apakah agar pemain dapat dengan mudah
memasukkan bola ke lapangan lawan?

D. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 1)

1. Materi Pokok Pembelajaran


a. Materi Pembelajaran Reguler
Aktivitas pembelajaran teknik dasar dan pukulan smash dan lob,
yaitu:
1) Aktivitas pembelajaran 1: Menjelaskan langkah-langkah gera-
kan pukulan smash.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 163


2) Aktivitas pembelajaran 2: Memberikan situasi di mana siswa
dapat mencari variasi dan kombinasi dari berbagai pukulan
smash dan lob dengan saling berpasangan sesama temannya.
3) Aktivitas pembelajaran 3: situasi di mana siswa dapat mencari
variasi dan kombinasi dari berbagai pukulan smash dan lob
dengan menggunakan poin.
4) Aktivitas pembelajaran 4: Melakukan pendalaman gerakan
pukulan smash dan lob dengan permainan sederhana.
5) Aktivitas pembelajaran bermain bulutangkis dengan
menggunakan peraturan yang dimodifikasi, menggunakan
satu lapangan dengan jumlagh pemain yang banyak secara
berkelompok.
b. Materi Pembelajaran Remedial
Sama dengan materi pembelajaran reguler.
c. Materi Pembelajaran Pengayaan
Bermain bulutangkis dengan menggunakan satu lapangan penuh
dengan jumlah pemain 2 lawan 2, atau 1 lawan 1, dengan ketentuan
pencapaian angka 21, dan peraturan permainan menggunakan
peraturan resmi/standar.
2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)
a. Persiapan Mengajar
Hal-hal yang harus dipersiapkan guru sebelum melakukan kegiatan
pembelajaran antara lain sebagai berikut:
1) Membaca kembali Rencana Pembelajaran (RP) yang telah
dipersiapkan guru sebelumnya.
2) Membaca kembali buku-buku sumber yang berkaitan dengan
permainan bulutangkis.
3) Menyiapkan alat pembelajaran, di antaranya:
a) Shuttlecock atau shuttlecock modifikasi sejenisnya (shuttlecock
terbuat dari plastik, karet dll)
b) Raket bulutangkis atau modifikasi raket sejenisnya (terbuat
dari papan kayu, dll)
c) Lapangan permainan bulutangkis atau lapangan sejenisnya

164 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


(lapangan voli atau halaman sekolah) yang aman.
d) Rintangan (net) atau sejenisnya (tali rapia, kain atau bilah
bambu sebagai tiang net-nya)
e) Hula hoops atau lingkaran yang dibuat dari tali rapia
digunakan sebagai target
f) Peluit dan stopwatch.
g) Lembar Kegiatan Siswa (student work sheet) yang berisi
perintah dan indikator tugas gerak.

3. Kegiatan pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran sebagai berikut:


Kegiatan Pendahuluan (15 Menit)
a. Guru meminta salah seorang siswa untuk menyiapkan barisan
di lapangan sekolah dan mengucapkan salam atau selamat pagi
kepada siswa.
b. Guru meminta salah seorang siswa untuk memimpin doa, dan
siswa berdoa sesuai dengan agamanya masing-masing.
c. Guru memastikan bahwa semua siswa dalam keadaan sehat, bila
ada siswa yang kurang sehat (sakit), maka guru meminta siswa
tersebut untuk berisitirahat di kelas.
d. Guru memotivasi siswa untuk mengondisikan suasana belajar yang
menyenangkan dengan mengajukan pertanyaan tentang manfaat
olahraga bagi kesehatan dan kebugaran.
e. Guru mengecek penguasaan kompetensi yang sudah dipelajari
sebelumnya, dengan cara tanya jawab.
f. Guru menjelaskan kompetensi yang harus dikuasai siswa setelah
proses pembelajaran (seperti yang tercantum dalam indikator tujuan
pembelajaran) disertai dengan penjelasan manfaat dari kegiatan
bermain bulutangkis: misalnya bahwa bermain bulutangkis adalah
salah satu aktivitas yang dapat meningkatkan kebugaran jasmani
dan prestasi cabang olahraga bulutangkis.
g. Guru menyampaikan cakupan materi yang akan dipelajari yaitu:
teknik dasar smash, drop dan drive, net play, dan pendalaman
gerakan pukulan dalam permainan bulutangkis.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 165


h. Guru menjelaskan aspek apa saja yang dinilai oleh guru dari
pembelajaran keterampilan permainan bulutangkis. Aspek
tersebut meliputi aspek keterampilan gerak dan kebugaran, aspek
pengetahuan, aspek pengembangan karakter serta nilai-nilai positif
terhadap aktivitas jasmani dan manfaatnya.
Aspek keterampilan dinilai dari kemampuan siswa mempraktikkan
teknik dasar dan keterampilan spesifik seperti service, lob, drop
shot, smash, netting serta pendalaman gerakan pukulan dalam
permainan bulutangkis. Aspek kebugaran dinilai dari bagaimana
siswa mengikuti dan menyelesaikan permainan bulutangkis secara
antusias tanpa lelah berarti, aspek sosial dilihat dari bagaimana
siswa berinterkasi dengan siswa lain dan guru, aspek karakter dari
bagaimana siswa menunjukkan tanggung jawab personal (jujur,
disiplin, patuh dan taat pada aturan, menghormati diri sendiri)
dan tanggung jawab sosialnya (kerja sama, toleran, peduli, empati,
menghormati orang lain, gotong-royong, dan aspek pengetahuan
dilihat dari bagaimana siswa memahami unsur teoritis dari teknik
dasar yang dipelajari (service, stroke forehand dan backhand, smash,
drop shot, dan peraturan serta strategi permainan bulutangkis
secara umum).
i. Dilanjutkan dengan pemanasan agar siswa terkondisikan
dalam materi yang akan dibelajarkan dengan perasaan yang
menyenangkan. Pemanasan dalam bentuk game antara lain:
1) siswa dibagi menjadi empat kelompok besar (siswa putera dan
puteri dibagi sama banyak). Kalau jumlah siswa 32 orang, maka
satu kelompok terdiri dari 8 siswa.
2) Cara bermain: (1) shuttlecock dilemparkan melalui pembatas
net (bisa: hanya benang rapia yang dibentangkan) kedaerah
permainan lawan yang telah dibatasi, (2) lawan dari pelempar
shuttlecock menangkap shuttlecock untuk dilemparkan kembali
ke daerah lawan yang telah dibatasi, (3) lakukan secara berulang
sampai dengan lawan tidak dapat menangkap shuttlecock.
3) Berdasarkan pengamatan guru pada game, dipilih sejumlah
siswa yang dianggap cukup mampu untuk menjadi tutor bagi
temannya dalam aktivitas berikutnya. Mereka akan mendapat

166 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


anggota kelompok dari siswa yang tersisa dengan cara berhitung
sampai angka sejumlah siswa yang terpilih (misalnya 8 orang).
Maka jika terdapat 32 siswa, setiap kelompok akan memiliki
anggota 8 orang.
Kegiatan Inti (90 Menit)
Langkah-langkah kegiatan pembelajaran inti dengan menggunakan
model penugasan, dengan prosedur sebagai berikut.
a. Siswa menerima dan mempelajari kartu tugas (task sheet) yang
berisi perintah dan indikator tugas teknik dasar keterampilan gerak
spesifik smash, lob, drop dan drive shot, dan pendalaman gerakan
pukulan dalam permainan bulutangkis.
b. Siswa melaksanakan tugas ajar sesuai dengan target waktu yang
ditentukan guru pada setiap materi pembelajaran, yaitu: smash,
lob, drop dan drive, dan pendalaman gerakan pukulan dalam
permainan bulutangkis. Secara rinci tugas ajar keterampilan teknik
dasar smash, lob, drop and drive dan dalam permainan bulutangkis
adalah sebagai berikut:

Aktivitas Pembelajaran

1. Aktivitas pembelajaran 1: Menjelaskan langkah-langkah pukulan


smash
Panduan menampilkan:
a) Siswa harus cermat melihat shuttlecock datang.
b) Kuasai gerakan lengan dan pergelangan tangan untuk meraih
lambungan shuttlecock yang tinggi.
c) Mempersiapkan gerakan pukulan smash di atas kepala, dengan
segera memposisikan diri dibawah shuttlecock.
d) Gunakan pegangan yang kuat dan raih secara tinggi untuk
mengenai shuttlecock dan kaki sedikit maju kedepan
e) Memindahkan/menggeser bobot ke kaki belakang saat shuttlecok
mendekati, biarkan kepala raket jatuh ke belakang

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 167


f) Pindahkan berat badan ke depan ke dalam bentuk pukulan dan
pukul raket keatas dan ke dalam shuttlecock hingga turun.
g) Kontak poin shuttlecock dan raket berada ditengah dan permukaan
raket tertutup agak miring ke bawah.
h) Carilah waktu perkenaan yang tepat untuk melakukan pukulan.
i) Gunakanlah tenaga pergelangan tangan semaksimal mungkin
dengan cepat pada saat memukul.
j) Akhiri rangkaian gerak pukulan dengan gerak lanjut ayunan raket
yang sempurna ke depan badan.
k) Pembelajaran dilakukan 3 - 5 menit .

Gambar 2.5.1 Bentuk bentuk gerakan smash

2. Aktivitas Pembelajaran 2: Latihan Teknik Dasar Pukulan Smash


dan Lob dengan Saling Berpasangan.
Panduan menampilkan:
a. siswa masing-masing saling berpasangan sesama temannya dan
atur jarak dengan yang sampingnya
b. Saling mencoba mengembalikan shuttlecock dan harus melewati
net
c. Gerakan dilakukan di tempat dilanjutkan bergerak maju-mundur
dan bergerak kanan-kiri (atur posisi tubuh terhadap datangnya
shuttlecock)
d. Lakukan gerakan smash dari gerakan lob-tinggi lawan secara
berulang, satu pemain melakukan smash pemain lawannya
melakukan lob (untuk umpan pertama lakukan dengan servis

168 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


lambung setelah itu melakukan gerakan pukulan smash dan yang
servis langsung mengumpan shuttlecock dengan gerakan pukulan
lob)
e. Pembelajaran dilakukan secara berulang-ulang selama 5 menit.

Gambar 2.5.2 Aktivitas pembelajaran teknik dasar spesifik


Pukulan smash dan lob dengan pengulangan sesama temannya.
3. Aktivitas Pembelajaran 3: Kombinasi Teknik Dasar Spesifik
Pukulan Smash dan Lob Secara Bergantian dengan Menggunakan
Poin (Angka).
Cara melakukannya:
a. Siswa dibagi beberapa kelompok dan saling berpasangan,
kelompok 1 vs kelompok 2 dan kelompok 3 vs kelompok 4.
b. Lakukan aktivitas yang masih sama dengan pembelajaran 2
dengan ditambah rintangan yang berbeda (hal ini dilakukan untuk
meningkatkan keseriusan/kompetitif siswa dalam permainan
bulutangkis)
c. siswa dari kelompoknya, dengan pola 1 lawan 1 melakukan
pukulan smash dan lob secara begantian dengan melewati target
garis servis, satu pemain yang melakukan smash pukulan smash
sebanyak 10 kali. Pada pukulan ke sebelas arahkan ke cone yang
telah disediakan.
d. Pemain yang melakukan smash diganti oleh pemain berikutnya,
sedangkan pemain yang tadinya melakukan lob menjadi pemain
yang melakukan smash. Demikian seterusnya.
e. Pemain yang melakukan smash bila bisa mengenai sasaran (target
cone) mendapatkan 1 poin.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 169


f. Kumpulkan poin yang harus didapat oleh setiap kelompok 7 poin
(angka). Kelompok yang lebih dahulu meraih angka 7 dinyatakan
unggul dalam permainan.

Gambar 2.5.3 Aktivitas pembelajaran teknik dasar spesifik smash dan drive
rally menggunakan poin

4. Aktivitas Pembelajaran 4: Melakukan pendalaman gerakan


pukulan smash dengan permainan
Cara melakukannya:
a. siswa dibagi dalam beberapa kelompok satu kelompok terdiri
dari 4 orang
b. 1 orang melakukan untuk memberi umpan ke teman-temannya
bisa saling bergantian dan 3 orang berusaha untuk memasukan
shuttlecock ke kardus / keranjang
c. Kelompok yang paling banyak memasukan shuttlecock ke kardus
/ keranjang maka kelompok itu pemenangnya
d. Setiap kelompok saling berlomba untuk memasukan shuttlecok
ke kardus / keranjang dengan diberi waktu 3-5 menit oleh guru.

Gambar 2.5.4 Aktivitas pembelajaran Teknik dasar spesifik pukulan smash


dengan pendalaman permainan.

170 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


Kegiatan penutup (15 Menit)
a. Salah seorang siswa di bawah bimbingan guru melakukan
gerakan pendinginan, guru mempertanyakan apa manfaatnya.
b. Guru dan siswa melakukan refleksi apa yang telah dicapai dan
belum dicapai sesuai dengan tujuan yang ditetapkan secara
umum dan kesalahan-kesalahan yang masih sering timbul saat
melakukan aktivitas pembelajaran.
c. Guru menginformasikan kepada siswa, kelompok dan siswa yang
paling baik penampilannya selama pembelajaran permainan
bulutangkis.
d. Guru menugaskan siswa yang terkait dengan pembelajaran
yang telah dilakukan untuk membaca dan membuat kesimpulan
tentang teknik dasar keterampilan gerak spesifik smash dan drive
dalam permainan bulutangkis, hasilnya dijadikan sebagai tugas
penilaian penugasan. Selanjutnya guru memberi tugas kepada
siswa untuk membaca dan mempelajari materi pembelajaran
pada pertemuan minggu yang akan datang, yaitu: teknik dasar
keterampilan gerak lainnya seperti drop dan net play dalam
permainan bulutangkis
e. Berdoa dipimpin oleh salah satu siswa dan menyampaikan salam.
f. siswa kembali ke kelas yang dilakukan dengan tertib, dan bagi
siswa yang bertugas mengembalikan peralatan ke tempat semula.

4. Kegiatan Alternatif
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi dan
komando. Jika penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak
berjalan dengan baik, maka perlu didahului dengan demonstrasi/
menggunakan lembar peraga/atau media lain yang sesuai.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 171


E. Prosedur Kegiatan Pembelajaran (Pertemuan 2)

1. Materi Pokok Pembelajaran

a. Materi Pembelajaran Reguler


Aktivitas pembelajaran Teknik dasar spesififik pukulan drop dan
net play, yaitu:
1) Aktivitas pembelajaran 1: Menjelaskan langkah-langkah
gerakan pukulan drop dan net play.
2) Aktivitas pembelajaran 2: Teknik dasar spesifik pukulan drop
dan net play bersama temannya.
3) Aktivitas pembelajaran 3: Teknik dasar spesifik pukulan drop
dan net play menggunakan poin dan target.
4) Aktivitas pembelajaran 4: Bermain bulutangkis secara
berkelompok , dengan menggunakan peraturan yang
dimodifikasi. Melakukan aktivitas keterampilan gerak
spesifik dan fungsional permainan dan olahraga (permainan
bulutangkis: drive, smash, lob, drop, dan net play) secara
berkelompok.
b. Materi Pembelajaran Remedial
Sama dengan materi pembelajaran reguler.

c. Materi Pembelajaran Pengayaan


Bermain bulutangkis dengan menggunakan satu lapangan penuh
dengan jumlah pemain 2 lawan 2, waktu bermainan 1 x 15 angka,
dengan peraturan permainan menggunakan peraturan resmi/
standar.

2. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran (Alternatifnya)


a. Persiapan mengajar
Sama dengan pertemuan pertama.
3. Kegiatan pembelajaran

Langkah-langkah kegiatan pembelajaran antara lain sebagai berikut:


Kegiatan pendahuluan (15 Menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.

172 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


Kegiatan Inti (90 Menit)
Sama dengan pendahuluan pertemuan pertama.
Bentuk-bentuk tugas ajar teknik dasar keterampilan gerak spesifik
permainan di dekat net seperti dropshot dan net play adalah sebagai
berikut:
a). Aktivitas pembelajaran 1: Melakukan langkah-langkah gerakan
pukulan drop dan net play di tempat
Cara melakukan dropshot
1) Pusatkan perhatian dan pandangan ke shuttlecock dan kuasai
pegangan raket dengan posisi menyamping (bahu)
2) Upayakan bergerak cepat untuk mendapatkan posisi badan berada
di belakang shuttlecock
3) Kontak shuttlecock dengan permukaan raket sedikit di depan
badan (sama dengan smash)
4) Perlambat kecepatan raket sebelum bersentuhan
5) Pukul dengan posisi tangan lurus, dorong atau sentuh shuttlecock
dengan halus
6) Ikuti gerak lanjutan sehingga shuttlecock hampir tidak melewati
net dan jatuh ke lapangan depan

Gambar 2.5.5 Gerakan dropshot


Cara melakukannya net play atau permainan net:
1) siswa harus cermat melihat shuttlecock dan diambil di atas atau
setinggi mungkin
2) Pegangan raket tidak terlalu kuat dan sedikit memendekan
pegangan
3) Saat melakukan tembakan, ambilah ke bawah shuttlecock dan
cobalah untuk mengarahkannya melewati net

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 173


4) Lambungan shuttlecock harus serendah mungkin dengan net.
Semakin rendah shuttlecock turun sebelum kontak dengan raket,
semakin sedikit peluang untuk lawan
5) Mengembalikan shuttlecock sedekat mungkin ke net, dengan
mencoba menjatuhkannya tepat di atas. Jika shuttlecock terlalu
jauh di atas net lawan dapat memblocknya (gerakan menyerang.
Namun, jika shuttlecock tepat di atas net, lawan harus mengetuk
ke atas dan melewati net (gerakan bertahan)

Gambar 2.5.6 Gerakan pukulan netting


2. Aktivitas Pembelajaran 2: Teknik dasar spesifik pukulan drop dan
net play bersama temannya
Cara melakukannya:
a. siswa masing-masing saling berpasangan sesama temannya dan
atur jarak dengan yang sampingnya;
b. siswa melakukan pukulan permainan netting, diawali dengan
servis lambung atau drive;
c. arah shuttlecock melengkung dan sedikit rendah (jatuh di depan
net);
d. lakukan seterusnya, bila dilakukan dalam formasi berbanjar, yang
telah melakukan gerakan menembak pindah tempat;
e. pembelajaran ini dilakukan berulang-ulang 10 – 15 menit.

Gambar 2.5.7 Permainan pukulan dropshot dan net play

174 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


3. Aktivitas Pembelajaran 3: Teknik dasar spesifik pukulan dengan
menggunakan target
Cara melakukannya:
a. siswa dibagi dalam beberapa kelompok satu kelompok terdiri dari
3 orang;
b. orang pertama melakukan teknik drop atau net play lalu lari ke
barisan belakang;
c. orang melakukan teknik menembak dengan smash;
d. dan orang ke 3 mencoba untuk memberikan umpan kepada pemain
1 dan 2 (saling bergantian untuk melakukannya) 2 orang tersebut
sama-sama berusaha untuk memasukan shuttlecock ke kardus/
keranjang;
e. setiap orangnya harus saling melakukan minimal 10 kali pukulan
dalam setiap sesinya.

Gambar 2.5.8. Permainan pukulan gerakan spesifik dalam bentuk permainan.

Guru dapat mengembangkan lagi bentuk-bentuk drill dan


permainan dalam permainan dan olahraga (menembak ke sasaran
tertentu permainan bulutangkis), sesuai dengan kemampuannya.

4. Aktivitas pembelajaran 4: Melakukan permainan bulutangkis 3


lawan 3 dengan melakukan teknik pukulan drive, smash, dropshot,
dan net play.
Cara melakukannya:
a. setiap kelompok terdiri dari 3 orang pemain masing-masing
sesuaikan dengan posisi berdirinya;

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 175


b. permainan akan diawali dengan pukulan atau servis forehand
(pendek/jauh) dan backhand;
c. selama pergerakan permainan, pemain tidak dibolehkan saling
bersentuhan baik badan maupun raket;
d. perhatikan, sebelum memukul shuttlecock harus menyebutkan
nama teman yang akan diberikan shuttlecock;
e. pemain yang shuttlecock atau shuttlecock-nya banyak mati dianggap
kalah;
f. permainan dilakukan selama 10-15 menit.

Gambar 2.5.9. Permainan 3 lawan 3.


Kegiatan penutup (15 Menit)
Sama dengan pertemuan pertama.
4. Kegiatan Alternatif
Kegiatan pembelajaran dilakukan dengan demonstrasi. Jika
penugasan dengan menggunakan lembar tugas tidak berjalan
dengan baik, maka perlu didahului dengan demonstrasi/
menggunakan lembar peraga/atau media lain yang sesuai.

F. Penilaian

Penilaian pada pembelajaran bulutangkis melibatkan dua ragam: 1)


penilaian proses pembelajaran dan 2) penilaian hasil belajar. Penilaian
proses adalah penilaian terhadap bagaimana siswa terlibat dalam
pembelajaran. Penilaian jenis ini dilakukan saat guru melakukan
pembelajaran, termasuk penilaian sikap, pengetahuan, keterampilan
dan dampak belajar terhadap dimensi Profil Pelajar Pancasila.

176 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


Sedangkan penilaian hasil dapat dilakukan secara terpisah atau
digabung dalam satu kesempatan penilaian dari jenis penilaian berikut:

1. Penilaian Sikap (Penilaian diri sendiri oleh siswa dan diisi dengan
jujur)
a. Petunjuk Penilaian (dapat berupa tanya jawab, lembar penilaian
sikap diri). Jika berupa lembar isian, perhatikan contoh berikut:
1) isikan identitas kalian;
2) berikan tanda cek (√) pada kolom “ya” jika sikap yang ada
dalam. pernyataan sesuai dengan sikap kalian, dan “tidak” jika
belum sesuai;
3) isilah pernyataan tersebut dengan jujur;
4) hitunglah jumlah jawaban “ya”;
5) lingkari krteria Sangat Baik, Baik, atau Baik sesuai jumlah
“Ya” yang terisi;
b. Tabel 2.5.1 Rubrik Penilaian Sikap

No Pernyataan Ya Tidak

Saya berusaha belajar dengan sungguh-


1.
sungguh.
Saya mengikuti pembelajaran dengan penuh
2.
perhatian.
Saya mengerjakan tugas yang diberikan guru
3.
tepat waktu.
4. Saya berperan aktif dalam kelompok.
Saya menghormati dan menghargai orang tua
5.
dan guru.
6. Saya menghormati dan menghargai teman.
Saya mengajukan pertanyaan jika ada yang
7.
tidak dipahami.
Saya merasa menguasai dan dapat mengikuti
8.
pelajaran.
Saya menyerahkan tugas tepat waktu ketika
9.
dirugaskan

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 177


Saya selalu membuat catatan tentang topik
10. yang dipelajari dan dikumpulkan dalam ben-
tuk portopolio

Sangat Baik Baik Perlu Perbaikan


Jika lebih dari 8 per- Jika lebih dari 6 per- Jika lebih dari 4 per-
nyataan terisi “Ya” nyataan terisi “Ya” nyataan terisi “Ya”

2. Tabel 2.5.2 Penilaian Pengetahuan (jika diperlukan dan waktunya


memungkinkan)

Kriteria Pe-
Teknik Bentuk Contoh Instrumen
nilaian
1. Perhatikan pernyataan-
Tes Pilihan pernyataan berikut ini, yang Jawaban benar
Tulis ganda merupakan keterampilan teknik mendapatkan
dengan 4 dasar permainan bulutangkis skor 1 dan salah
opsi adalah: 0
a. Posisi badan menyamping
garis tengah, jatuhkan
shuttlecock oleh tangan tidak
aktif.
b. Ayun raket melewati alur
jatuhnya shuttlecock hingga
melambung tinggi jatuh
didaerah lawan.
c. Gerakan ayunan raket
kuat namun lentur diikuti
putaran badan.
d. Gerakan ayunan raket diakh-
iri dengan posisi siap untuk
menerima pukulan shuttle-
cock lawan.
Berdasarkan pernyataan-
pernyataan di atas, gerakan
tersebut merupakan teknik . . . .
A. Memukul shuttlecock dari sisi
kanan badan, atau disebut
pukulan forehand.
B. Memukul shuttlecock dari
sisi kiri badan atau disebut
pukulan backhand
C. Memukul shuttlecock dari atas
kepala dan shuttlecock jatuh
didekat net daerah lawan, dan
disebut smash

178 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


D. Memukul dari sisi .
kanan bawah badan dan dise-
but gerakan servis.

Kunci: D. Gerakan servis


bulutangkis

Uraian 1. Jelaskan urutan cara melakukan Mendapatkan


tertutup gerakan teknik dasat dropshot skor;
dalam permainan bulu tangkis?
4 jika seluruh
Kunci: urutan
(1) Pusatkan perhatian dan dituliskan
pandangan ke shuttlecock dan dengan benar
kuasai pegangan raket dengan dan isi benar.
posisi menyamping (bahu) 3 jika urutan
(1) Kontak shuttlecock dengan dituliskan
permukaan raket sedikit di salah tetapi
depan badan (sama dengan isi benar.
smash) 2 jika sebagian
(2) Perlambat kecepatan raket urutan
sebelum bersentuhan dituliskan
(3) Pukul dengan posisi tangan dengan benar
lurus, dorong atau sentuh dan sebagian
shuttlecock dengan halus isi benar.
(4) Ikuti gerak lanjutan sehingga 1 jika urutan
shuttlecock hampir tidak dituliskan
melewati net dan jatuh ke salah dan
lapangan depan sebagian
besar isi
salah.

3. Penilaian Keterampilan
a. Tes Kinerja Teknik Dasar dan Kinerja Permainan Bulutangkis
1) Pengamatan
Ketika siswa terlibat dalam pembelajaran (melakukan tugas
gerak), baik berupa ulangan gerak (drill) maupun dalam situasi
bermain, lakukan pengamatan pada kemampuan siswa dalam
teknik dasar forehand-backhand stroke, smash, lop, drop shot,
atau pada ‘kemampuan bermain.’ Adapun formnya dapat
disiapkan oleh guru dan digunakan untuk berbagai aktivitas
yang berbeda.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 179


2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap
siswa menunjukkan atau menampilkan Teknik dasar spesifik
yang diharapkan.
3) Tabel 2.4.3 Rubrik Penilaian Keterampilan Gerak
Contoh lembar penilaian proses gerak untuk perorangan (setiap
siswa satu lembar penilaian).
Nama:____________________________ Kelas: __________

Indikator Ya Tidak
No Uraian Gerak
Esensial (1) (0)
a. Kaki
Posisi dan b. Badan
1.
Sikap Awal c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
a. Kaki
Pelaksanaan b. Badan
2.
Gerak c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
a. Kaki
Posisi dan b. Badan
3.
Sikap Akhir c. Lengan dan tangan
d. Pandangan mata
a. Menerapkan teknik dasar
secara tepat
b. Menempatkan bola di lapan-
Keterampilan gan lawan secara cermat
5
bermain c. Membuat serangan dan
pengembalian secara tepat
d. Menjaga motivasi bermain
yang tinggi
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

180 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


4) Pedoman penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: siswa dapat melakukan 80% dari komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(2) Skor 0 jika: siswa kurang dari 80% melakukan komponen gerakan
sikap awal, sikap pelaksanaan, dan sikap akhir dengan benar.
(3) Sikap awalan melakukan gerakan
(a) pandangan mata ke arah datangnya shuttlecock.
(b) badan sedikit dicondongkan ke depan dan berat badan terletak
di antara kedua kaki.
(c) lutut ditekuk, badan condong ke depan dan jaga keseimbangan.
(4) Sikap pelaksanaan melakukan gerakan
(a) Shuttlecock dipukul oleh raket.
(b) Pergelanagan tangan ikut aktif bergerak.
(c) Badan tegak bersiap menerima dan memukul shuttlecock
pukulan lawan.
(d) Pandangan mata tertuju pada lepasnya shuttlecock.
(5) Sikap akhir melakukan gerakan
(a) badan tetap tegak dan berposisi sigap.
(b) pandangan mata tertuju pada lepasnya shuttlecock.
(c) kaki kiri ke depan dan kaki kanan di belakang.
b) Pengolahan skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10..
c) Tabel 2.4.4 Konversi Skor Real Siswa ke dalam Kategori dan
Angka

Perolehan Nilai
Klasifikasi Nilai
Putera Puteri
…… > 20 kali …… > 15 kali Sangat Baik
17 – 19 kali 12 – 14 kali Baik
14 – 16 kali 9 – 11 kali Cukup
........ < 14 kali ........ < 9 kali Kurang

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 181


d. Pegamatan Perilaku Kemandirian dan Perilaku Gotong Royong
dalam Permainan Bulutangkis
1) Faktor yang Diamati
Lakukan pengamatan terhadap perilaku dan interaksi
siswa selama mengikuti pelajaran dari awal sampai akhir
pelajaran, apakah mengandung perilaku yang mencerminkan
“kemandirian dan gotong royong,” tanggung jawab pribadi,
tanggung jawab sosial, kepemimpinan, dsb. Penekanan
penilaian diarahkan pada ’apakah aspek tersebut ditampilkan
atau tidak ditampilkan’ dari komponen-komponen perilaku
mandiri, gotong royong, dan tanggungjawab.
2) Petunjuk Penilaian
Berikan (angka) pada kolom yang sudah disediakan, setiap siswa
menunjukkan atau menampilkan komponen perilaku mandiri
dan gotong royong yang diharapkan.
3) Tabel 2.5.5 Rubrik Penilaian Perilaku
Contoh lembar penilaian perilaku untuk perorangan (setiap
siswa satu lembar penilaian).
Nama:____________________________ Kelas: __________

Indikator Ya Tidak
No Uraian pengamatan
Pengamatan (1) (0)
a) Perilaku mengenali diri
Perilaku b) Perilaku inisiatif diri
1.
Kemandirian c) Perilaku regulasi diri
d) Perilaku refleksi diri
a) Perilaku berbagi alat
Perilaku Go-
2. b) Perilaku kerjasama bermain
tong Royong
c) Perilaku peduli teman
a. Perilaku mengakui teman
Perilaku
b. Perilaku memelihara alat
3. Tanggung-
c. Perilaku membantu teman
jawab
kesulitan gerak
Perolehan/Skor maksimum X 100% = Skor Akhir

182 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


4) Pedoman Penskoran
a) Penskoran
(1) Skor 1 jika: Ya.
(2) Skor 0 jika: Tidak
(3) Perolehan skor maksimum adalah skor akhir yang
diperoleh dari: Jumlah nilai “ya” yang diperoleh dikali
100%.
1) Perilaku Kemandirian
a) Siswa menunjukkan perilaku mengenali kemampuan
diri dalam situasi gerak dan permainan.
b) Siswa menunjukkan kemampuan memotivasi diri,
berpartisipasi dan melibatkan diri dalam situasi gerak
dan permainan.
c) Siswa menunjukkan kemampuan meregulasi diri,
berkreasi, dan menata diri dalam menampilkan gerak
dan permainan.
d) Siswa senantiasa merefleksi diri sebelum menampilkan
gerak dan permainan.
2) Perilaku Gotong Royong
a) Siswa menunjukkan perilaku berbagi alat.
b) Siswa menunjukkan perilaku kerjasama dalam situasi
gerak dan permainan.
c) Siswa menunjukkan kepedulian pada teman yang
menampilkan kesalahan gerak atau kesulitan
menampilkan tugas gerak.
d) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan
menghormati teman bermain.
3) Perilaku Bertanggungjawab
a) Siswa menunjukkan perilaku adanya teman bermain.
b) Siswa menunjukkan memelihara alat dan
mengembalikan alat yang digunakan atau dipinjmnya.
c) Siswa menunjukkan perilaku menghargai dan
menghormati teman dalam satu regu permainannya.
b) Pengolahan Skor
Skor maksimum: 10
Skor perolehan siswa: SP
Nilai keterampilan yang diperoleh siswa: SP/10.

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 183


c) Tabel 2.5.6 Konversi skor perolehan ke dalam kategori
dan angka

Skor Perolehan Kategori Angka


80% - 100% Sangat Baik 8 - 10
60% - 80 % Baik 6-8
40% - 60 % Cukup 4-6
0% - 40 % Kurang 0-4
4. Altenatif Penilaian.
Manakala guru tidak dapat menggunakan penilaian-penilaian di
atas, guru harus menyiapkan alternatif penilaian yang dianggap
dapat memenuhi kondisi yang lebih sesuai. Untuk itu, guru dapat
menyiapkan berupa lembar pengamatan yang dapat digunakan
untuk menilai berbagai aspek yang digunakan. Guru dapat
juga menilai kemajuan belajar siswa melalui format portopolio
yang dari awal ditugaskan oleh guru bahwa mereka harus
mendokumentasikan semuanya dalam satu bundel folder, termasuk
hal-hal yang mereka sukai dan minati, meskipun di luar materi yang
diajarkan. Portofolio dapat mencerminkan perkembangan sikap,
pengetahuan, keterampilan dan karakter moral yang diperlihatkan
siswa. Harus disadari oleh guru bahwa penilaian kemajuan belajar
adalah penilaian proses perkembangan siswa dari waktu ke waktu.
5. Umpan Balik
Umpan balik adalah informasi balikan tentang keadaan siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Dalam pembelajaran paradigm
baru (pembelajaran diagnostik), penentuan siswa tuntas belajar
dalam satu lingkup materi adalah jika siswa mencapai tujuan
pembelajaran yang diinginkan. Peraihan tujuan pembelajaran
ini menjadi pra-syarat bilamana siswa melanjutkan kegiatan
belajarnya untuk meraih kompetensi selanjutnya.
Guru perlu memastikan bahwa siswa telah menguasai
kompetensi sebelumnya, untuk kemudian belajar pada kompetensi
lain yang mungkin lebih sulit, berat, atau lebih kompleks. Artinya,
peraihan kompetensi gerak sederhana menuju kompetensi gerak
yang lebih sulit, berat atau kompleks ini dimaksudkan agar siswa

184 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


dapat belajar dengan semestinya lebih baik. Manakala siswa di
dalam pembelajaran, terlihat belum meraih tujuan pembelajarn,
remedial segera dilakukan saat pembelajaran berjalan, dan
bilamana terdapat siswa memperlihatkan kemampuan gerak
lebih tinggi dibanding kompetensi yang diajarkan, guru dapat
memberikan pengayaan.
Dari penjelasan ini disimpulkan pelaksanaan penilaian
di dalam pembelajaran dan atau refleksi di lakukan untuk
mengidentifikasi apakah siswa mencapai tujuan pembelajaran
yang ditetapkan. Sehingga kegiatan refleksi, remedial, pengayaan,
meski di dalam panduan penulisan katanya dituliskan di bagian
akhir dalam unit yaitu di komponen penilaian, tetapi di dalam
penjelasan disampaikan bahwa penilaian dalam kelas, remedial
dan pengayaan dilakukan setiap kali pembelajaran.

G. Refleksi Guru

Refleksi merupakan upaya meninjau ulang perilaku mengajar diri


sendiri (guru) dalam seluruh tahap atau epiode pembelajaran, dengan
tujuan memastikan bahwa keputusan-keputusan (ingat bahwa
mengajar adalah aksi pengambilan keputusan) dan aksi mengajar
memberikan hasil yang dianggap baik atau belum optimal. Penilaian
guru terhadap aksinya sendiri itulah yang disebut refleksi. Refleksi
dapat dilakukan pada setiap episode pembelajaran, bisa di awal,
bisa di tengah, bisa juga di akhir, untuk mengidentifikasi efektivitas
pembelajaran yang dilakukan dan ketercapaian serta kemajuan belajar
siswa. Salah satu cara refleksi dapat dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan-pertanyaan berikut:
1. Apakah kegiatan pembelajaran menciptakan situasi yang tepat
agar siswa belajar?
2. Kesulitan-kesulitan apa saja yang dialami siswa atau ditemukan
guru dalam proses pembelajaran teknik dasar stroke, smash,
lob, shot, dan service serta penerapannya dalam permainan
bulutangkis? Apakah hasil pembelajaran sudah menunjukkan level
yang diharapkan, yaitu tiba pada level siswa mampu mengevaluasi
seluruh gerak yang dipelajari?

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 185


3. Apakah yang harus diperbaiki dan bagaimana cara memperbaiki
proses pembelajaran teknik dasar stroke, smash, lob, shot, dan
service di permainan bulutangkis tersebut.
4. Bagaimana keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran teknik
dasar stroke, smash, lob, shot, dan service dalam upaya menerapkan
kemampuan evaluasi dalam permainan bulutangkis tersebut.
5. Dipandang perlu bahwa guru pun dapat berkomunikasi dengan
orang tua siswa, terkait dengan hasil capaian pembelajaran siswa.
Oleh karena itu, guru pun harus memiliki teknik dan strategi yang
efektif dalam berkomunikasi dengan orang tua. Guru meminta
bantuan orang tua agar siswa memiliki motivasi yang tetap tinggi
dalam pembelajarn PJOK.

H. Remedial dan Pengayaan

Konsep remedial dan pengayaan dalam pembelajaran paradigma


baru, bukan ditentukan dan dilakukan di akhir pembelajaran, tetapi
dilakukan terintegrasi dalam pembelajaran yaitu dengan memberikan
intervensi yang sesuai dengan progress dan tingkat kompetensi siswa
yang dikuasai. Guru mengenal tingkat penguasaan kompetensi siswa
dari refleksi yang dilakukan setiap kali pembelajaran.
a. Pembelajaran Remedial
Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan kemampuan
yang belum baik pada penguasaan gerak spesifik, strategi latihan
gerak yang lain dapat diberikan, diidentifikasi kesulitannya di mana
siswa bisa dipasangkan dengan siswa yang terampil sehingga siswa
terampil dapat membantu siswa yang kesulitan untuk menguasai
kemampuan gerak spesifik dengan lebih baik.
b. Pembelajaran Pengayaan
Untuk siswa atau kelompok siswa yang memperlihatkan
kemampuan di atas kompetensi yang sedang diajarkan dapat
diberikan tugas mendampingi dan membantu siswa lainnya untuk
berlatih keterampilan gerak spesifik, pada saat pembelajaran
siswa atau kelompok siswa ini dapat juga diberikan kesempatan
untuk melakukan latihan gerak spesifik yang lebih kompleks

186 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X


sekaligus juga sebagai contoh dan untuk memotivasi siswa lain
agar termotivasi untuk mencapai kompetensi yang sama. Guru
juga dapat meminta siswa atau kelompok siswa berbagi informasi
kepada teman-temannya cara untuk melatih kemampuan gerak
spesifik agar penguasaan geraknya lebih baik.

I. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegitan siswa adalah lembar kegiatan belajar yang dibuat


simpel memandu siswa melakukan aktivitas pembelajaran, yaitu:
Tanggal : ....................................................
Lingkup/materi pembelajaran : ....................................................
Nama Siswa : ....................................................
Kelas/Semester : X / .......

Panduan umum
1. Pastikan kalian dalam keadaan sehat dan siap untuk mengikuti
aktivitas pembelajaran.
2. Ikuti gerakan pemanasan dengan baik untuk dan instruksi yang
diberikan guru untuk menghindari cidera.
3. Mulailah kegiatan dengan berdo’a.
4. Selama kegiatan perhatikan selalu keselamatan diri dan
keselamatan bersama.

Panduan Aktivitas Pembelajaran


1. Bersama dengan teman buatlah kelompok sejumlah maksimal 4 -
10 orang!
2. Lakukan latihan gerak dasar secara berpasangan dengan temanmu
dalam satu kelompok!
3. Lakukan gerak smash-lob shuttlecock secara berpasangan pada
jarak terjangkau!
4. Lakukan gerak drop dan lob shuttlecock secara berpasangan pada
jarak terjangkau!
5. Lakukan saling mengamati antar teman dan berikan koreksi jika
bola tidak sampai atau terjadi kesalahan pola gerakan!

Unit 5 | Permainan Bulutangkis 187


6. Kembangkan pola gerakan yang lebih sulit dengan menambah
jarak, atau melakukan gerakan dengan hasil pukulan tersulit!
7. Berikan penjelasan rangkaian cara melakukan gerakan smash dan
lob serta drop dan lob shuttlecock!
8. Mengapa gerakan smash pada jarak terjauh dari net lebih sukar
dari pada jarak terdekat dari net?

J. Bahan Bacaan Siswa

1. Sejarah singkat permainan bulutangkis. Untuk membantu dalam


mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui: buku,
majalah olahraga, internet, atau sumber lainnya.
2. Peraturan permainan bulutangkis yang standar. Untuk membantu
dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui:
buku, majalah olarhaga, internet, atau sumber lainnya.
3. Teknik dasar spesifik permainan bulutangkis. Untuk membantu
dalam mencari sumber bacaan tersebut, dapat diperoleh melalui:
buku, majalah, koran, internet, atau sumber lainnya.
4. Kaji aspek-aspek mandiri apakah yang dapat dikembangkan
melalui gerakan-gerakan dalam permainan bulutangkis.

K. Bahan Bacaan Guru

1. Teknik dasar permainan bulutangkis.


2. Bentuk-bentuk Teknik dasar spesifik permainan bulutangkis.
3. Bentuk-bentuk permainan bulutangkis dengan menggunakan
peraturan yang dimodifikasi.

188 Buku Panduan Guru PJOK SMA/SMK untuk Kelas X

Anda mungkin juga menyukai