Hanifah SistemTelekomunikasi UAS

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Nama = Hanifah Ainun Majid

Kelas = Reguler Malam


NIM = 3112200001

1. Jelaskan secara singkat/definisikan tentang istilah kata dibawah ini :


a. Indeks Modulasi
Indeks modulasi (m) adalah nilai yang menggunakan hubungan antara amplitudo
sinyal modulasi dan amplitudo sinyal pembawa.
𝑉𝑚
M=
𝑉𝑒
Indeks ini juga dikenal sebagai faktor modulasi atau koefisien, atau tingkat
modulasi. Mengalikan indeks modulasi dengan 100 memberikan presentase
modulasi.
b. Modulasi Fasa
Modulasi Fasa menggunakan perbedaan sudut fasa dari sinyal analog untuk
membedakan kedua keadaan sinyal digital. Modulasi ini amplitudo dan
frekuensinya tetap, sedang phasa-nya yang berubah-ubah.

Suatu teknik modulasi yang merepresentasikan informasi sebagai variasi fasa


(phase) dari sinyal pembawanya.
c. DSBFC
Double Sideband Full Carier disebut juga full modulasi amplitudo, dimana
spektrum yang dipancarkan adalah spektrum frekuensi AM yaitu frekuensi LSB
dan frekuensi USB. Bandwith sinyal termodulasinya adalah sama dengan dua kali
sinyal informasinya.
d. DSBSC
Double-sideband suppressed-carrier (DSB-SC) adalah transmisi di mana frekuensi
yang dihasilkan oleh modulasi amplitudo yang simetris berada di bawah frekuensi
pembawa dan tingkat pembawa berkurang ke tingkat praktis terendah, idealnya
benar-benar ditekan mendekati nol. Amplitudo modulasi jenis ini juaga dibuat
untuk mengatur agar amplitudo sinyal carrier berubah secara proporsional sesuai
perubahan amplitudo pada sinyal pemodulasi atau sinyal informasi.
e. LSB
Komponen pertama sinyal termodulasi AM (Vc sin ωc t) disebut komponen
1
pembawa, komponen kedua (yaitu 𝑚. 𝑉𝑐. cos(𝜔𝑐 . 𝜔𝑚)𝑡) disebut komponen
2

bidang sisi bawah


f. USB
1
Komponen ketiga (yaitu 2 m. Vc. cos(ωc + ωm) t) disebut komponen bidang sisi

atas atau USB. Komponen LSB mempunyai frekuensi sudut sebesar ωc = ωm dan
komponen USB mempunyai frekuensi sudut sebesar ωc + ωm.
g. PAM
Pulse Amplitude Modulation, amplitudo pulsa-pulsa pembawa dimodulasi oleh
sinyal pemodulasi. Amplitudo pulsa-pulsa pembawa menjadi sebanding dengan
amplitudo sinyal pemodulasi, semakin besar amplitudo sinyal pemodulasi maka
semakin besar pula amplitudo pulsa pembawa.
h. PWM
Pulse with Modulation lebar pulsa pembawa diubah-ubah sesuai dengan besarnya
tegangan sinyal pemodulasi. Semakin besar tegangan sinyal pemodulasi maka
semakin lebar pula pulsa yang dihasilkan.
i. PCM
Pulse Code Modulation sinyal informasi dicuplik dan juga dikuantisasi, proses ini
akan membuat sinyal menjadi lebih kebal terhadap derau. Setelah proses ini maka
dilakukan proses penyandian menggunakan kode biner, sehingga terbentuk sinyal.
j. Kuantisasi
Kuantisasai merupakan proses pengelolpokan pada selang-selang tertentu,
besarnya selang kuantisasi ini disebut juga dengan istilah step size.
2. Bagaimana proses menemukan kembali informasi dalam sinyal termodulasi pembawa
kontinyu ? (Proses demodulasi AM dan FM saja)
a. Gambarkan rangkaian atau diagram kotak sistem tersebut !
Demodulasi AM

b. Beri penjelasan secara detail cara kerjanya!


- Cara kerja Demodulasi AM
- Cara kerja Demodulasi FM
Demodulator frekuensi mendeteksi sinyal informasi dari sinyal FM dengan operasi
yang berlawanan dengan cara kerja modulator FM, setiap demodulator FM
berfungsi mengkonversi setiap perubahan frekuensi menjadi tegangan dengan
distorsi seminimal mungkin.
3. Jelaskan tentang teori pencuplikan (Sampling) sehingga didapatkan syarat minimal
frekuensi sampling agar sinyal kontinyu agar sinyal informasi analog yang didiskritkan
bisa dikembalikan lagi ! (Gunakan persamaan dan gambar-gambar untuk lebih
memudahkan penjelasan Anda).
Proses pengambilan beberapa sampel dari sinyal kontinyu masukan oleh sinyal
pencuplikannya, sebagai tahap awal proses untuk mengubah sinyal kontinu ke digital.
Aturan yang baku terkait proses sampling ini adalah “Kaidah Nyquist”, yaitu :
Fs ≥ 2 Fm

Sampling merupakan konversi sebuah sinyal analog waktu-kontinu, Xa(t), menjadi sinyal
waktu diskrit bernilai kontinu x(n) yang didapat dengan mengambil “cuplikan” sinyal
waktu kontinu pada saat waktu diskrit. Secara matematis dapat ditulis
X(n) = Xa(nT)
Quantizing adalah konversi sinyal waktu-diskrit bernilai-kontinu, x(n), menjadi sinyal
waktu-diskrit bernilai-diskrit, x q (n). Nilai pada setiap waktu kontinu dikuantisasi atau
dinilai dengan tegangan pembanding yang terdekat. Beda antara cuplikan x(n) dan sinyal
terkuantisasi xq(n) disebut error kuantisasi.
Tegangan sinyal input pada skala penuh dibagi menjadi 2 N level. Dimana N adalah
resolusi bit ADC ( jumlah kedudukan tegangan pembanding yang ada ). Untuk N = 3 bit,
maka daerah tegangan input pada skala penuh akan dibagi menjadi : 2 N = 2 3 = 8
tingkatan ( level tegangan pembanding ).
Setiap level tegangan pembanding dikalikan dengan ke dalam barisan bit biner. Untuk N =
3 bit, jadi level tegangan pembanding = 8 tingkatan. Kedelapan tingkatan tersebut
dikodekan sebagai bit-bit 000, 001, 010, 011, 100, 101, 110, dan 111

Anda mungkin juga menyukai