Refleksi Lumen

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

HIDUP BARU DALAM YESUS KRISTUS

(Adelbertus Erwin Berek)

Setiap orang selalu mengharapkan kebaikan dan kebahagiaan. Dan manusia selalu
mencairinya dengan berbagai cara kareana hal ini merupakn tujuan hidup dari manusia itu
sendiri. Secara alamiah, setiap orang pasti merasakan perasaan yang sama saat berhadapan
dengan hal-hal baru. Otak kita mulai mereka-reka banyak hal yang akan kita lakukan ke depan
dan memungkinkan kita untuk menanggapi rangsangan baru sebagai bagian dari proses
pembelajaran hidup. Kita juga diproses untuk tumbuh dan semakin maju. Siap menciptakan
cerita baru dan juga penemuan yang baru. Awal tahun ini menyuguhkan kesempatan besar bagi
kita untuk melakukan hal-hal baru dan yang segar. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa tahun
baru masih penuh dengan misteri, kejutan dan juga harapan. Meskipun demikian, sudah pasti
bahwa hal yang baik-baik sajalah yang disemogakan yang mendatangkan kebahagiaan dan
sukacita.

Allah menciptakan manusia yang pertama yaitu adam dan hawa menurut gambar dan
rupa-Nya dimana manusia bisa memancarkan sifat-sifat Allah yang ada dalam diri mereka.
Dengan segala kemegahan dan kekudusan manusia, mereka pergunakan untuk melawan Allah
dan tidak mau taat kepada sang pencipta . ketika manusia jatuh ke dalam dosa, segala hikmat dan
kekudusan mereka serta pengenalan manusia tentang sang Pencipta menjadi hilang. Pada
mulanya manusia diciptakan menurut gambar dan rupa-Nya, tetapi oleh karena dosa manusia
menjadi serupa dan segambar dengan dunia. Manusia tidak bisa membaharui dirinya sendiri
dengan cara apapun yang ia lakukan. Oleh karena dosalah manusia tidak bisa mengenal Allah
dan tidak bisa mengasingkan diri dari perbuatan-perbuatan jahat, manusia cenderung berbuat
dosa dari pada melakukan perintah Allah. Manusia bisa mengenal Allah dengan benar hanya
melalui kelahiran kembali yang disebut dengan Hidup Baru. Tanpa pembaharuan atau kelahiran
kembali manusia tidak bisa mengenal Allah dengan benar.

Konsep manusia baru menurut Rasul Paulus sangat istimewa. Manusia baru di
pandangan Rasul Paulus adalah benar-benar suatu kehidupan rohani yang berbeda secara kualitas
manusianya. Sebab kehidupan orang Kristen adalah kehidupan yang senantiasa bertumbuh dalam
kasih karunia dan pengenalan akan Allah di dalam Yesus Kristus. Manusia bisa bertumbuh
dalam kasih dan anugerah Allah hanya jikalau ia sudah dilahirkan kembali. Tanpa kelahiran
kembali manusia tidak bisa mengenal Allah dengan benar serta bertumbuh dalam kasih karunia-
Nya. Manusia perlu dilahirkan kembali sebab kehidupannya yang lama adalah kehidupan yang
senantiasa hidup di dalam lautan dosa. Kehidupan orang yang sudah dilahirkan kembali ia akan
hidup baru di dalam Yesus Kristus. “Manusia biasa di dalam Adam; manusia yang dibaharui di
dalam Kristus. Sebagaimana Adam adalah kepala dan wakil dari kelompok manusia lama,
demikian Kristus menjadi kepala dan wakil dari kemanusiaan yang baru. Di dalam Adam
muncul dosa, ketidaktaatan, penghukuman, dan maut; di dalam Kristus muncul kebenaran,
ketaatan, pembenaran, dan kehidupan (Rm. 5:5, 12).

Sebagai umat beriman, kita yakin dan percaya bahwa Yesus adalah kebahagiaan sejati itu
sendiri. Dan barang siapa tinggal di dalamnya ia akan memperoleh kebahgiaan sejati. Dan dalam
surat kedua rasul Paulus kepada jemaat di Korintus bahwa “siapa yang ada di dalam Kristus, ia
adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. (5 : 17)”.
Apa artinya Menjadi “Ciptaan Baru” di dalam Kristus? Rasul Paulus ketika dia berkata, “Jadi
siapa yang ada di dalam Krisus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya
yang baru sudah datang”(2 Korintus 5:17). Untuk menjadi ciptaan baru berarti menjadi sesuatu
yang tidak kita lakukan sebelumnya-menjadi baru, lebih baik dari sebelumnya, memenuhi
potensi yang Tuhan telah berikan kepada kita. Kehidupan baru di dalam Kristus ini adalah
bagian inti dari perjalanan manusia dengan Allah. Pencipta kita telah memberi kita masing-
masing potensi tak terbatas dengan menciptakan kita dalam gambar dan rupa-Nya. Namun,
dengan potensi luar biasa ini, Dia juga memberi kita kebebasan untuk memilih jalan kita. Apakah
kita ingin menjadi seperti Kristus, atau akankah kita menerima sesuatu yang jauh lebih
sedikit? kehidupan baru di dalam Kristus ini tidak datang secara otomatis dalam hidup kita. Kita
harus terbuka terhadap perubahan yang menyakitkan dan transformasi radikal. Kehidupan baru
di dalam Kristus menyiratkan penyaliban ego kita dan cara-cara egosentris, dan membiarkan
Kristus dibentuk di dalam kita. Kita harus memupuk “pikiran Kristus,” berpikir dan bertindak
seperti Yesus. Inilah artinya menjadi ciptaan baru.

Contoh konkrit yang bisa diteladani sebagai orang yang menanggalkan manusia lama dan
mengenakan manusia baru dalam Kristus adalah Barnabas dan Saulus. Mari kita belajar dari
Barnabas dan Saulus. Keduanya rela keluar dari zona nyaman mereka dan pergi mewartakan
Kristus Yang Bangkit. Kita pun harus demikian. Harus berani keluar dari cangkang yang
membungkus kita sebagai manusia lama dan menjadi manusia baru. Maka tugas kita sebagai
pengikut Kristus terkhususnya sebagai seorang calon imam tidak berhenti pada kisah dan
tindakan percaya pada Kristus melainkan harus bergerak lebih maju yakni menjadikan orang lain
sebagai Hamba, Pelaksana dan Pewarta firman Tuhan, karena mereka telah percaya. Maka
panggilan kemuridtan kita bukan sebatas penjaga serta pemelihara iman di ruang ego kita
melainkan berusaha agar pengalaman indah kita akan firman Tuhan dan Kebangkitan-Nya
menjangkau dan menyapa banyak orang.

Anda mungkin juga menyukai