PBL - Modul 6

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 7

TEMPLATE ANALISA MATERI TUGAS PROBLEM BASED LEARNING (PBL)

MODUL PROFESIONAL LPTK UIN SALATIGA TAHUN 2024

Nama : SITI MASITHOH


Mapel/Kelas : PENDIDKAN AGAMA ISLAM / K2
PAI L Modul : 5 (Lima)
Tema/pokok permasalahan : PENERAPAN MODEL PBL PADA MATERI ZAKAT
Dosen Pengampu : Dr.Sri Guno Najib Chaqoqo,S.Pd.I.,M.A

NO MODUL KEGIATAN DESKRIPSI


1 Langkah-1 IDENTIFIKASI MASALAH. Zakat adalah harga yangg wajib di keluarkan oleh setiap muslim apabila telah
Masalah yangg diidentifikasi adalah mencapai syarat yangg di tetapkan.
masalah keagamaan kontekstual yangg A.Beberapa masalah pembelajaran:
terkait dengan pokok bahasan modul > Rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam materi zakat.
profesional (Mapel PAI) sesuai fakta dan
realitas yangg terjadi dilingkungan sekitar. > Guru kurang motivasi belajar peserta didik dalam memecahkan masalah di
kelas.
> Guru tidak menggunakan media pembelajaran.
> Guru masih menggunakan metode ceramah.
> Guru tidak menggunakan evaluasi dan penilaian dengan benar.
>Guru tidak membuat kisi-kisi dan instrumen soal.
>Peserta didik belum dapat menghitung dengan benar.
B.Rincian masalah pembelajaran :
>Literasi
1.Rendahnya motivasi belajar peserta didik dalam materi zakat.
2.Peserta didik kurang tertarik dalam hal membaca materi zakat.
>Numerasi
Peserta didik belum menghitung dengan benar
>Strategi
1.Guru kurang motivasi belajar peserta didik dalam materi zakat
2.Guru tidak menggunakan media pembelajaran
3.Guru masih mengunakan metode ceramah
>Asesmen
1.Guru tidak menggunakan evaluasi dan penilain dengan benar
2.Guru tidak membuat kisi-kisi dan instrumen.
C.Kareteristik masalah PBL
Peserta didik tidak biasa memahami zakat hal ini mengakibatkan peserta didk
sulit materi dalam kehidupan sehari-hari.
2 Langkah-2 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH 1.kurangnya kerta sama antara orang tua dan guru
(Review Literatur). Eksplorasi penyebab
2.kurang maksimal perangan orang tua dalam mendampingi peserta didik
masalah melalui review literatur sesuai saat belajar di rumah.
masalah keagamaan kontekstual yangg
3.keterbatasan sarana dan prasarana dalam media pembelajaran.
telah di tentukan sebelumnya dengan
menggunakan rujukan buku, artikel jurnal,
dll.
3 Langkah-3 EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH EKSPLORASI PENYEBAB MASALAH
(Review Realitas). Eksplorasi penyebab a.Analisa akar penyebab masalah
masalah melalui review realitas sesuai
masalah keagamaan kontekstual yangg 1.Terkonfirmasi bahwa pendidik belum menguasai model-model pembelajaran
inovatif seperti
telah Bpk/Ibu tentukan sebelumnya dengan
menggunakan rujukan buku, artikel jurnal, PBLsehingga tidak menerapkan model pembelajaran tersebut dalam kegiatan
belajar dalam materi zakat.
dll.
2.Terkonfimasi bahwa pendidik belum menerapkan metode pembelajaran
yangg menarik pada materi zaka.
3.Terkonfimasi bahwa pendidik tidak menggunakan media pembelajaran
yangg sesuai dengan materi zakat.
4.Terkonfirmasi bahwa guru kurang maksimal dalam penggunakan instrumen
pembelajaran sehingga kegiatan belajar materi zakat tidak maksimal.
b.Akar penyebab Masalah
1.Guru belum menerapkan model pembelajaran yangg inovatif.
2.Guru kurang inovatif dan belum menerapkan metode pembelajaran materi
zakat
3.Guru tidak menggunakan media pembelajaran yangg sesuai dengan materi.
4.Guru kurang maksimal dalam menggunakan intrumen pembelajaran
4 Langkah-4 ANALISIS PENENTU PENYEBAB A.Guru belum menguasai modul pembelajaran inovatif
MASALAH.
Hasil Analisa - Guru dalam pembelajaran sering menggunakan ceramah
Analisis penentu penyebab masalah yangg
dilakukan adalah penyebab yangg - Guru belum menerapkan metode pembelajaran
mengakibatkan masalah keagamaan yangg menarik untuk peserta didik
kontekstual yangg telah ditetapkan
- Guru hanya menggunakan LKS untuk menyelesaikan
sebelumnya, sudah diidentifikasi, materi.
diekplorasi review literatur, dan diekplorasi
penyebab masalah berdsarkan review B.Guru tidak menggunakan media pembelajaran
realitas. Hasil Analisa – peserta didik masih mengobrol dengan sendirinya
- Peserta didik merasa bosan terhadap pembelajaran
- Peserta didik tidak dapat memahami materi dengan baik
- Peserta dididk malas untuk membaca
C.Guru kurang maksimal dalam penggunaan instrumen pembelajaran
Hasil Analisa – Keterbatasan sarana dan prasarana dalam
proses pembelajaran

-Guru tidak membuat kisi-kisi soal


-Guru tidak membuat instrumen soal yangg benar
-Guru hanya menggunakan buku teks dan lks untuk
prosese belajar mengajar.

D.Tidak adanya keterlibatan orang tua peserta didik


Hasil Analisa – Kurangnya kerjasama antara orang tua dan guru
- Kurang maksimal peranan orang tua dalam mendampingi
- Peserta didik saat belajar di rumah
- Orang tua banyak yangg bekerja di luar kota
5 Langkah-5 ANALISIS PENENTU SOLUSI
MASALAH. 1. Kurangnya Pemahaman Siswa tentang Zakat
Menetapkan solusi masalah yangg relevan Skenario Realistis: Buat skenario yangg melibatkan situasi nyata dalam
dan tepat yangg dilandasi kajian literatur kehidupan sehari-hari yangg mengharuskan siswa menghitung dan memahami
/analisis empiric dalam tahap eksplorasi zakat. Misalnya, bagaimana menghitung zakat maal dari penghasilan bulanan
penyebab masalah. Melakukan evaluasi seseorang.
terhadap singkronisasi antar unsur dalam - Sumber Belajar yangg Bervariasi:Sediakan berbagai sumber belajar seperti
penetapn solusi. Melakukan refleksi video penjelasan, artikel, dan buku yangg membahas zakat dari berbagai sudut
terhadap solusi masalah, langkah-langkah pandang.
dan kehandalan penyelesaian masalah.
2. Motivasi Belajar yangg Rendah
- Masalah yangg Relevan dan Menarik: Pilih masalah yangg relevan dengan
kehidupan siswa dan dapat memicu rasa ingin tahu mereka. Contohnya, dampak
zakat terhadap pengentasan kemiskinan di masyarakat.
- Pembelajaran Interaktif: Gunakan metode pembelajaran yangg interaktif, seperti
diskusi kelompok, presentasi, dan debat untuk membuat siswa lebih terlibat dan
termotivasi.

3. Keterbatasan Sumber Belajar


- Kerjasama dengan Institusi Zakat: Ajak lembaga zakat untuk menjadi
narasumber atau memberikan materi tambahan yangg dapat memperkaya
pembelajaran siswa.
4. Kurangnya Keterampilan Berpikir Kritis dan Analitis
- Latihan Pemecahan Masalah: Sediakan latihan yangg menantang siswa untuk
memecahkan masalah yangg kompleks terkait zakat, seperti simulasi penyaluran
zakat kepada berbagai penerima manfaat.
5. Keterbatasan Waktu Pembelajaran
- Pengelolaan Waktu yangg Efektif: Rancang kegiatan PBL yangg efisien dengan
pembagian waktu yangg jelas untuk setiap tahap, dari identifikasi masalah hingga
presentasi solusi.
6. Evaluasi yangg Tidak Komprehensif
Evaluasi Berbasis Kinerja: Gunakan penilaian berbasis proyek yangg menilai
kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah, presentasi, dan kerjasama
tim.

7. Pembelajaran Kurang Terstruktur


Buat panduan atau modul yangg jelas tentang langkah-langkah penerapan PBL
pada materi zakat, termasuk tujuan pembelajaran, skenario masalah, sumber
belajar, dan evaluasi

6 Langkah-6 DESAIN RENCANA AKSI Rencana Aksi, Evaluasi, dan Refleksi terhadap Pemecahan Masalah Zakat
Menyusun desain rencana aksi, evaluasi
dan refleksi terhadap pilihan pemecahan 1. Identifikasi Masalah
masalah, langkah-langkah, solusi dan Masalah yang dihadapi: Pemahaman dan implementasi zakat yang kurang
rencana aksi yangg efektif untuk optimal di masyarakat.
memecahkan masalah keagamaan yangg
telah ditentukan pada tahap sebelumnya. 2. Pemilihan Pemecahan Masalah
Meningkatkan pemahaman dan implementasi zakat di masyarakat.

3. Langkah-Langkah Pemecahan Masalah


1. Edukasikan masyarakat tentang zakat:
- Mengadakan seminar dan workshop tentang pentingnya zakat.
- Menyebarkan informasi melalui media sosial dan website.
- Menggunakan materi edukasi visual seperti infografis dan video.

2. Meningkatkan transparansi dan akuntabilitas lembaga zakat:


- Menyediakan laporan keuangan yang jelas dan mudah diakses oleh
masyarakat.
- Melakukan audit rutin dan mempublikasikan hasilnya.

3. Mempermudah akses pembayaran zakat:


- Menyediakan layanan pembayaran zakat secara online.
- Menyediakan loket pembayaran zakat di tempat-tempat strategis.

4. Mendorong kolaborasi dengan organisasi lain:


- Bekerja sama dengan masjid, komunitas, dan lembaga lainnya untuk
meningkatkan kesadaran tentang zakat.
- Mengadakan program bersama yang berfokus pada distribusi zakat.
4. Solusi dan Rencana Aksi yang Efektif
- Kampanye Edukasi: Melakukan kampanye edukasi secara berkala di berbagai
platform media sosial, serta mengadakan acara edukasi di berbagai komunitas.
- Peningkatan Transparansi: Membangun sistem pelaporan yang transparan dan
mengajak lembaga zakat untuk mempublikasikan laporan keuangannya.
- Digitalisasi Pembayaran Zakat: Mengembangkan aplikasi dan website yang
memudahkan masyarakat untuk membayar zakat secara online.
- Kolaborasi dengan Organisasi: Membentuk aliansi dengan berbagai organisasi
untuk mengadakan acara edukasi dan distribusi zakat.
5. Evaluasi
- Indikator Keberhasilan:
- Peningkatan jumlah pembayar zakat.
- Peningkatan jumlah lembaga yang melaporkan keuangan dengan transparan.
- Peningkatan partisipasi dalam acara edukasi dan seminar.

- Metode Evaluasi:
- Melakukan survei kepuasan masyarakat terhadap layanan zakat.
- Mengukur peningkatan jumlah zakat yang terkumpul dan didistribusikan.
- Meninjau feedback dari peserta seminar dan workshop.

6. Refleksi
- Apa yang Berhasil:
- Identifikasi metode edukasi yang paling efektif.
- Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap lembaga zakat.

- Apa yang Perlu Diperbaiki:


- Menambah variasi metode penyampaian informasi agar dapat menjangkau
lebih banyak orang.
- Memperkuat jaringan kolaborasi dengan lebih banyak organisasi.

- Langkah Selanjutnya:
- Menyesuaikan strategi edukasi berdasarkan feedback yang diterima.
- Mengembangkan fitur tambahan pada aplikasi pembayaran zakat untuk
meningkatkan kemudahan dan kenyamanan pengguna.

Anda mungkin juga menyukai