Resume10 Kelompok 10 (Rahtaya Zata)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 3

Rahtaya Zata Y. A.

1801010006
Semester 4
Pendidikan Geografi

Resume Kelompok 10

APLIKASI PENGINDRAAN JAUH

Penginderaan jauh didefinisikan sebagai ilmu dalam mengumpulkan informasi suatu objek
tanpa menyentuh atau berkontak fisik langsung dengan objek tersebut. Secara umum,
penginderaan jauh berkaitan dengan pengolahan citra dalam mengetahui atau mengamatai suatu
fenomena di muka bumi. Prinsip dasar dari penginderaan jauh adalah adanya rekaman interaksi
antara gelombang elektronik dan objek di muka bumi yang tertangkap oleh sensor penangkap
gelombang. Penangkap gelombang ini dapat berupa satelit, pesawat, atau pesawat tanpa awak.

Teknologi Penginderaan Jauh (Remote Sensing), telah merubah paradigma visualisasi


permukaan bumi kita dari impian menjadi kenyataan, dari fiksi ilmiah menjadi bukti ilmiah.
Lompatan teknologinya telah menghasilkan manfaat yang sangat berguna bagi banyak bidang
yang berkaitan dengan manajemen pemanfaatan bumi dan permukaannya.

Produk teknologi penginderaan jauh yang sangat luar biasa adalah berupa citra satelit
dengan resolusi spasial yang tinggi, memberikan visual permukaan bumi sangat detail. Citra
Satelit merupakan suatu gambaran permukaan bumi yang direkam oleh sensor (kamera) pada
satelit pengideraan jauh yang mengorbit bumi, dalam bentuk image (gambar) secara digital.

Pemanfaatan citra satelit saat ini sudah sangat luas jangkauannya, terutama dalam hal yang
berkaitan dengan ruang spasial permukaan bumi, mulai dari bidang Sumber Daya Alam,
Lingkungan, Kependudukan, Transportasi sampai pada bidang Pertahanan (militer). Di Indonesia
penerapan teknologi penginderaan jauh ini telah dilakukan masih pada sebagian besar untuk
keperluan inventarisasi potensi sumber daya alam dan lingkungan hidup, namun intensitasnya
masih sangat sedikit dan belum merata di seluruh wilayah.
Aplikasi satelit penginderaan jauh telah mampu memberikan data/informasi tentang
sumberdaya alam dataran dan sumberdaya alam kelautan secara teratur dan periodik. Sebuah
citra dapat mencakup area yang sangat luas, sehingga sebuah wilayah sebuah wilayah
memungkinkan untuk diamati, dipelajari dan dianalisis secara regional (Suharyadi, 2001:34).
Ketersediaan data citra satelit dalam bentuk digital memungkinkan penganalisaan dengan
komputer dan secara manual (Sutanto, 1986: 92), sehingga penjelajahan lapangan dapat
dikurangi yang akan menghemat waktu dan biaya dibanding dengan cara teristris di lapangan.

Citra Quickbird merupakan salah satu citra satelit yang memiliki resolusi spasial tinggi
yang dimiliki dan dioperasikan oleh Digital Globe. Citra ini memiliki resolusi piksel sebesar 0,61
meter, artinya obyek yang ukurannya lebih kecil dari 0,61 m tidak dapat dikenali (tidak tampak)
dalam citra (Reddy, 2008: 118). Resolusi Quickbird yang tinggi tersebut mampu menyajikan
data sebuah lokasi dapat diidentifikasi per individu bangunan dan sebuah jaringan jalan dapat
diidentifikasi sebagai poligon dua sisi, sehingga penggunaan lahan perkotaan yang sangat
kompleks dan bervariasi memungkinkan untuk dipantau dengan cepat dan tepat.

Manfaat Pengindraan Jauh di Berbagai Bidang

1. Bidang Geologi

 Menentukan struktur geologi dan macamnya.


 Pemantauan daerah bencana (gempa, kebakaran) dan pemantauan debu vulkanik.
 Pemantauan distribusi sumber daya alam.
 Pemantauan pencemaran laut dan lapisan minyak di laut.
 Pemanfaatan di bidang pertahanan dan militer.
 Pemantauan permukaan, di samping pemotretan dengan pesawat terbang dan aplikasi
sistem informasi geografi (SIG).

2. Bidang Oseanografi

 Mengamati sifat fisis laut, seperti suhu permukaan, arus permukaan, dan salinitas sinar
tampak (0-200 m).
 Mengamati pasang surut dan gelombang laut (tinggi, arah, dan frekuensi).
 Mencari lokasi upwelling, singking dan distribusi suhu permukaan.
 Melakukan studi perubahan pantai, erosi, dan sedimentasi (LANDSAT dan SPOT).
 Pemetaan perubahan kawasan Hutan Mangrove

3. Bidang Meteorologi dan Klimatologi

 Membantu analisis cuaca dengan menentukan daerah tekanan rendah dan daerah
bertekanan tinggi, daerah hujan, dan badai siklon.
 Mengetahui sistem atau pola angin permukaan.
 Permodelan meteorologi dan data klimatologi.
 Untuk pengamatan iklim suatu daerah melalui pengamatan tingkat perawanan dan
kandungan air di udara.
 Melakukan perekaman terhadap pola awan guna mengetahui bidang pergerakan
tekanan udara.

4. Bidang Hidrologi

 Pemanfaatan daerah aliran sungai (DAS) dan konservasi sungai.


 Pemetaan sungai dan studi sedimentasi sungai.
 Pemanfaatan luas daerah dan intensitas banjir.
 Pengamatan kecenderungan pola aliran sungai.

Anda mungkin juga menyukai