Aksi Nyata PMM Merdeka Mengajar

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 14

AKSI NYATA : KOLABORASI

TOPIK : MERDEKA BELAJAR

Disusun Oleh :
1. Darmawati Karabi, S.Pd
2. Drs. Fransiskus Beki Kelen
3. Dra. Ummil Karimah
4. Jermia L. A. Kebakole, S.Pd
5. Petronela Djara Raba, S.Pd
6. Siti S. Sahbudin, S.Pd
7. Denya O. Letmau, S.Pd
8. Diana Dubu, S.Pd, Gr
9. Megarani W. Dima, S.Pd.K
10. Maria M. Ndike, S.Pd
11. Koya M. Laupada, S.Mg
12. Trivena S. Neno, S.Pd
13. Yumilsa A. Taneo, S.Pd
14. Yati R. Ranga, S.Pd
15. Juke L. Djami, S.Pd

UPTD SMP NEGERI 14 KUPANG


TAHUN 2023
Ringkasan Modul 1. Mengenali dan Memahami Diri
Sebagai Pendidik

1) Mengenali diri dan perannya sebagai pendidik


Sebagai guru kita perlu belajar agar bisa menghantarkan
murid-murid untuk berdaya dan menjadi manusia merdeka. Menurut
KH. Dewantara manusia merdeka adalah manusia yang hidupnya
bersandar pada kekuatan sendiri baik lahir maupun batin tidak
tergantung pada orang lain. Dengan kesadaran kita belajar secara
mandiri, kita telah mengantar diri sendiri menjadi manusia
merdeka. Pendidik itu menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan
kodrat yang ada pada anak-anak agar dapat memperbaiki lakunya
(bukan dasarnya) hidup dan tumbuhnya kodratnya anak.

2) Apa peran saya sebagai guru


Semangat ibu dan bapak guru dalam memulai hari tentu
akan merambat pada energi belajar anak-anak. Dengan murid-
murid kita sekarang adalah generasi digital native (fasih
berselancar di internet/dunia maya) bisa mendapatkan
pengetahuan bahkan mempelajari ketrampilan sesuai kebutuhan
belajar mereka maka dari itu bapak/ ibu guru menyelaskan peran
sebagai pendidik yang relevan dengan konteks murid dan zaman.
Sebagai guru kita pasti ingin membahas murid dengan
pengetahuan, ketrampilan dan sikap untuk terus belajar.
Mengutip pernyataan KH. Dewantara memberi ilmu demi
kecakapan hidup anak dalam usaha mempersiapkannya untuk
segala kepentingan manusia baik dalam hidup bermasyarakat
maupun hidup berbudaya dalam seluas-luasnya.
Dari pernyataan diatas kita belajar bahwa peran seorang
pendidik sangat besar, hal apapun yang kita lakukan di kelas dari
segi memfasilitasi proses belajar metode kerja kelompok atau hal
sekecil ucapan pujian maupun cemoohan yang tidak sengaja kita
ucapkan akan meninggalkan makna bagi murid-murid yang kelak
akan menjadi bagian dari masyarakat.

3) Ingin menjadi guru seperti apa saya


Menjadi pendidik itu sangat menantang. Apalagi dengan
perubahan jaman yang dinamis yang kita alami saat ini. Guru
perlu adaptif terhadap perubahan.
Menurut KH. Dewantara Pendidikan umumnya berarti daya
upaya untuk memajukan bertumbuhnya budi pekerti (kekuatan
batin dan karakter), pikiran (intelek) dan tubuh anak.
Tidak hanya materi yang kita ajarkan, tapi juga semua
tingkah laku, tutur kata dan cara kita mengajar akan membekas
dan membentuk murid-murid sebagaimana kita dibentuk oleh
guru kita dahulu.
RINGKASAN MODUL 2.
MENDIDIK DAN MENGAJAR

Pengajaran merupakan salah satu bagian dari pendidikan.


Pengajaran berarti suatu cara kita untuk menyampaikan ilmu
yang bermanfaat bagi hidup anak-anak secara lahir mapun batin.
Begitu juga dengan mengajar, yakni salah satu bagian dari
mendidik. Dalam hal mendidik, kita sebagai pendidik dituntut
untuk, membangun kodrat siswa sehingga disatuan pendidikan
tidak hanya berbentuk pengajaran yang memberikann
pengetahuan kepada murid tetapi mendidik ketrampilan berpikir
dan mengembangkan kecerdasan batin murid.
Menurut KH. Dewantara pendidikan sebagai tuntunan yaitu
tuntunan dalam hidup tumbuhnya murid. Sehingga pendidikan
merupakan tempat menabur benih-benih kebudayaan yang hidup
dalam masyarakat sekaligus sebagai instrumen tumbuhnya unsur
peradaban.
RINGKASAN MODUL 3
MENDAMPINGI MURID DENGAN UTUH DAN MENYELURUH

1. Kodrat Keadaan
Kodrat keadaan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari
dasar pendidikan murid
Kodrat keadaan terdiri dari 2 hal yaitu : Kodrat alam dan kodrat
zaman
1. Kodrat alam adalah kodrat yang berkaitan dengan :sifat dan
bentuk” lingkungan dimana mereka berada.
Dalam pembelajaran guru berperan sebagai penghubung murid
dengan sumber-sumber belajar
Yang ada disekitar murid disekolah maupun sumber belajar
digital yang mengaitkan setiap materi yang konteks dimana
murid hidup atau tinggal.
2. Kodrat zaman adalah bagian dasar pendidikan murid yang
berhubungan dengan isi dan irama Sebagai pendidik harus
beradaptasi dengan kodrat zaman, pendidik membantu anak
untuk menemukan kecakapan berfikir kritis dalam menerima
dan merespon informasi.

Penanaman budaya dan kearifan lokal yang logis dapat membantu


murid menjadi bijak dalam kehidupannya untuk menangkal
mengaruh pengaruh dari luar.
Karena, segala perubahan yang terjadi pada murid dihubungkan
dengan kodrat keadaan baik alam dan zaman ( KHD )

2. Trikon
Asas Trikon dianggap menjadi jawabab yang tepat untuk
pembelajaran yang berpihak kepada murid. Asas Trikin ada 3 yaitu
:
1. Kontinyu : Pengembangan yang secara kesinambungan
dilakukan secara terus menerus dengan perencanaan yang
baik
Budaya, kebudayaan atau cara hidup bangsa itu bersifat
kontinyu (bersambung tidak putus – putus )
2. Kovergen : Bersama bangsa lain mengusahakan terbinanya
karakter dunia sebagai kesatuan kebudayaan umat manusia
sedunia tanpa mengorbankan nilai / identitas bangsa masing-
masing
3. Konsentris : Bersikap terbuka, tetapi tetap kritis dan selektif
terhadap pengaruh kebudayaan di sekitar

Dengan menggunakan asas trikon sebagai prinsip melakukan


perubahan, kebudayaan bangsa Indonesia tidak akan tertinggal
kebudayaan Indonesia akan berjalan beriringan dengan kebudayaan
lain dengan memiliki karakter dan cirri khasnya sendiri.
Tujuan utama pendidikan adalah menuntun tumbuh kembangnya
anak secara maksimal sesuai dengan karakter kebudayaan sendiri.
RINGKASAN MODUL 4.
MENDIDIK DAN MELATIH KECERDASAN BUDI PEKERTI

Mendidik dan melatih budi pekerti artinya adalah


memelihara, memberi ajaran, tuntunan, memimpin dan melatih
tentang akhlak dan kecerdasan. Yang harus disadari adalah
mendidik dan melatih kecerdasan budi pekerti murid tidak hanya
dibentuk di sekolah melainkan dari rumah dan lingkungan sekitar
sebagai lembaga terkecil dalam suatu masyarakat.
Budi pekerti harusnya membuat manusia menjadi lebih bisa
memanusiakan sesama dalam segala aspek kehidupan sebagai
bentuk dari memaknai hidup yang bernilai dan berkarakter.
Sebagai pendidik tentunya kita harus bisa memberikan
keteladanan kepada murid melalui 3 kecerdasan utama yaitu:
1. Kecerdasan intelektual yang artinya seorang guru memiliki
kecakapan pengetahuan yang banyak dan luas sehingga bisa
dibagikan dan diaplikasikan kepada murid.
2. Kecerdasan yang kedua adalah kecerdasan emosional
bagaimana seorang pendidik mengelolah emosi dalam berbagai
situasi yang dihadapi
3. Kecerdasan yang terakhir adalah kecerdasan spiritual atau
rohani dalam kepekaan memahami keberadaan dirinya sebagai
makhluk bermoral kepada Sang Pencipta yang sewaktu-waktu
akan dimintai pertanggungjawabannya selama
bereksistensi di dunia ini.
RINGKASAN MODUL 5
PENDIDIKAN YANG MENGANTAR KESELAMATAN DAN
KEBAHAGIAAN

Pendidikan membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antara


keluarga, sekolah, dan masyarakat untuk mewujudkan
lingkungan pembelajaran yang optimal bagi siswa.
Sebagai pendidik, sebaiknya tidak hanya memberikan
pengetahuan dan informasi saja. Pendidik juga harus
memberikan pemahaman tentang fungsi dan kegunaan materi
pelajaran dalam kehidupan murid. Disamping itu, pendidik juga
sebaiknya mampu memahami dan mengenali kekuatan kodrat
anak didiknya. Dengan artian bahwa setiap anak dapat
mengekspresikan dan membuat pemahamannya sendiri dengan
cara yang berbedaDalam melakukan penilaian, pendidik
sebaiknya tidak hanya menggunakan satu jenis alat pengukuran
lalu menyimpulkannya. Penilaian dapat dilakukan dengan alat
pengukuran lainnya yang melibatkan siswa, untuk merefleksikan
pemahaman dari pengalaman belajarnya dan evaluasi diri.
Agar murid dapat mencapai mencapai keselamatan dan
kebahagiaan hidup, guru harus memahami beberapa hal, yaitu:
1. Setiap siswa memiliki kodrat kekuatan/potensi-potensi yang
berbeda.
2. Pendidikan hanyalah sebagai tuntunan.
3. Mendidik adalah menuntun siswa untuk selamat dan Bahagia.
4. Pendidik tidak dapat berkehendak atas kodrat kekuatan atau
potensi siswa.
5. Pendidik dapat memberikan daya upaya maksimal untuk
mengembangkan akal budi pekerti siswa.
6. Pendidik membantu mengantarkan siswa untuk merdeka atas
dirinya sendiri untuk kehidupan dan penghidupannya,
memelihara dan menjaga bangsa dan alamnya.

Kemerdekaan siswa merupakan kunci pokok untuk


mencapai tujuan pendidikan yang mengantarkan keselamatan
dan kebahagiaan.
Langkah-langkah yang dapat dilakukan guru agar siswa
menjadi pusat pembelajaran diantaranya:
1. Membimbing siswa untuk membangun koneksi dan konteks
belajar terhadap dirinya sehingga ia mampu menentukan tujuan
belajarnya.
2. Menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
menyenangkan, sehingga siswa berani bertanya dan
mengemukakan pendapat.
3. Mendorong siswa untuk mengembangkan keterampilan
kerjasama dan gotong royong membantu siswa lainnya yang
mengalami kesulitan belajar.
Guru memiliki peran yg penting agar siswa memiliki
karakter sesuai dengan karakter khas bangsa Indonesia yang
didasarkan atas kodrat sebagai makhluk sosial, gotong royong
adalah salah satu karakter ciri khas bangsa kita. Sebagai guru,
kita dapat mendampingi siswa agar mereka mampu menemukan
dan menumbuhkan karakter baik sebagai bekal kehidupannya
kelak. Hal ini juga merupakan bagian dari
kebudayaan bangsa kita.
UMPAN BALIK
DOKUMENTASI KEGIATAN PMM

Anda mungkin juga menyukai