Reklalin PDF Fiks

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN SURVEY ARUS / VOLUME LALU LINTAS PADA

SIMPANG TAK BERSINYAL

Dosen Pengampu : Muhammad Edwin Rachmanudin, S.T., M.T.

Disusun Oleh:
1. RIDHO JAYA ANDIKA (22 4101 04103)
2. YANUAR ERVIAN SETIAWAN (22 4101 03992)
3. IBNU ROY AZIZ I (22 4101 04106)
4. RISKY SETIAWAN (22 4101 04126)
5. MUHAMMAD THORIQ A (22 4101 04047)
6. KUKUH NOVA ADHI P (22 4101 04141)
7. ADITYA LAKSANA (22 4101 04107)
8. FA’I ABDALAH SAHRI (22 4101 04100)
9. MARSYALINA FIDIANTI (22 4101 04134)

PROGRAM STUDI TEKNIK SIPIL


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS WIJAYAKUSUMA PURWOKERTO
2023/2024
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga peyusun dapat
menyelesaikan penyusunan laporan guna memenuhi Tugas Mata Kuliah
Rekayasa Lalu Lintas. Sholawat serta salam senantiasa kami curahkan kepada
Nabi Muhammad SAW, keluarga dan sahabat–sahabatnya yang telah
membawa kita dari alam kebodohan menuju alam yang penuh ilmu
pengetahuan seperti sekarang ini.
Melalui kata pengantar ini, penyusun mengucapkan banyak terima
kasih kepada semua pihak yang telah membantu selama pengerjaan laporan ini,
sehingga laporan ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Ucapan terima
kasih antara lain kepada :
1. Bapak Muhammad Edwin Rachmanudin, S.T., M.T. selaku dosen
teori mata kuliah Rekayasa Lalu Lintas Fakultas Teknik Jurusan
Teknik Sipil Universitas Wijayakusuma Purwokerto.
2. Seluruh anggota kelompok atas dedikasi dan kontribusi dalam
menyelesaikan laporan ini.
Penyusun menyadari bahwa laporan ini tidak lepas dari kekurangan dan
jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun
agar dalam pembuatan laporan berikutnya Penyusun dapat berbuat lebih baik
dari yang semula.
Penyusun berharap semoga laporan ini bermanfaat khususnya bagi
penyusun sendiri.
Wassalamualaikum Wr. Wb.

Purwokerto, 11 Januari 2024

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii


DAFTAR ISI ..........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Pengertian Simpang Tak Bersinyal............................................................ 3
B. Pengamatan dan Pengumpulan Data ......................................................... 3
1.1 Lokasi ..................................................................................................... 3
1.2 Waktu Pengumpulan Data...................................................................... 4
1.3 Hasil Pengamatan dan Pengumpulan Data ............................................ 4
C. Perhitungan ................................................................................................8
1.4 Derajat Kejenuhan Simpang Tak Bersinyal ...........................................8
BAB III PENUTUP .............................................................................................. 19
A. Kesimpulan .............................................................................................. 19
LAMPIRAN .......................................................................................................... 20

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Simpang adalah suatu area kritis pada suatu jalan raya, yang merupakan tempat
titik konflik dan tempat kemacetan karena bertemunya dua ruas jalan atau lebih
(Pignataro, 1973). masalah yang ada pada tiap persimpangan adalah kapasitas
jalan dan simpang, karena meningkatnya volume kendaraan, pengguna jalan
lain seperti pejalan kaki, sepeda, parkir kendaraan dan bangunan yang sifatnya
umum, maka simpang membutuhkan pengaturan guna menghindari dan
meminimalisir terjadinya konflik atau masalah yang mungkin timbul didaerah
persimpangan tersebut.

Persimpangan ada 2 (dua) macam yaitu persimpangan bersinyal dan


persimpangan tidak bersiyal, persimpangan dapat diklasifikasikan berdasarkan
ada atau tidaknya Alat Pemberi Isyarat Lalu Lintas mempunyai alat pemberi
isyarat (APILL), simpangan bersinyal yaitu simpangan yang lalu lintas berupa
traffic light, Simpang tak bersinyal adaish simpang yang tidak memiliki alat
pemberi isyarat, dengan bertumbuhnya pereknomian daerah maka makin besar
pula kebutuhan akan prasarana atau fasilitas yang perlu diperhatikan, hal
tersebut dapat dilihat dari padatnya kendaraan yang membebani pada tiap tiap
ruas jalan, khususnya pada simpang tak berbersinyal.

Pada Jalan Sunan Bonang dan Jalan Penghubung Purbalingga terdapat simpang
yang tidak memiliki alat pemberi isyarat lalulintas, sehingga dapat memicu
terjadinya tundaan dan peluang antrian kendaraan pada jam-jam sibuk, simpang
ini dilalui angkutan desa akses Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah
Menengah Pertama (SMP), Sekolah Dasar (SD), karyawan pabrik dan jalur
penghubung purwokerto purbalinggga, selain pengguna jalan, pengguna
fasilitas jalan seperti trotoar juga digunakan untuk pedagang kaki lima.

1
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian simpang tak bersinyal?
2. Berapakah derajat kejenuhan, semua tundaan, dan probabilitas antrean?
3. Berapakah kapasitas simpang, volume kendaraan, antrean dan tundaan
pada simpang Jalan Jendral Sudirman?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan dari
penulisan laporan ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui simpang tak bersinyal.
2. Mengetahui derajat kejenuhan, semua tundaan, dan probabilitas antrean.
3. Untuk mengetahui kapasitas simpang, volume kendaraan, antrean dan
tundaan pada simpang Jalan Jendral Sudirman pada jam sibuk.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Simpang Tak Bersinyal


Simpang tak bersinyal adalah jenis simpang yang paling banyak dijumpai di
daerah perkotaan. Jenis ini cocok diterapkan apabila arus lalu lintas di jalan
minor dan pergerakan membelok relatif kecil. Beberapa hal yang
mempengaruhi simpang tak bersinyal adalah kondisi geometri, kondisi
lingkungan, dan kondisi lalu lintas.
Dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI) 1997, dapat
menentukan Analisis kapasitas (capacity), derajat kejenuhan (degree of
saturation), tundaan (delay), dan probabilitas antrian (queuing probability)
pada pertemuan jalan tersebut.

B. Pengamatan dan Pengumpulan Data


1.1 Lokasi
Simpang ini terletak di Jl. Jendral Sudirman, Kandang Macan, Tegalreja,
Kec. Cilacap Selatan, Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jalan Jendral
Sudirman merupakan jalan utama.
Lokasi Simpang Tak Bersinyal

3
1.2 Waktu Pengumpulan Data
Berikut adalah pembagian waktu dalam pengumpulan data simpang tak
bersinyal di lokasi tersebut:
 Sore : Senin, 1 Januari 2024 (15.50 - 16.50 WIB)

1.3 Hasil Pengamatan dan Pengumpulan Data


Setelah melakukan pengamatan dan pengumpulan data dari lokasi dan pada
waktu tersebut diperoleh hasil berupa volume lalu lintas masing jalur,
ukuran jalan, dan hambatan samping. Maka, diperoleh hasil seperti berikut
ini:

4
a. Kondisi Geometri

5
b. Kondisi Lalu Lintas
 Kondisi 16.00-17.00

Pendekat
Tipe
D B A-C Total
Kendaraan
ST RT ST LT RT LT
LV 244 44 47 47 140 62 765
HV 2 0 0 0 0 0 2
MC 529 364 556 456 300 392 2597
 LV HV
775 408 784 503 440 454 3364
MC
UM 12 0 0 0 8 3 23

454
440

503 408

784 775

6
c. Kondisi Lingkungan
Kecamatan Cilacap Selatan merupakan salah satu kecamatan yang ada di
Kabupaten Cilacap yang berada di daerah Selatan Kabupaten Cilacap. Yang
memiliki luas sekitar, 8.04 kilometer persegi, dan berada di pusat kota. Kecamatan
Cilacap Selatan memilik batas batas sebagai berikut.
Utara : Kecamatan Patimuan, Kecamatan Kampunglaut, Kecamatan Cilacap Tengah
Timur : Samudra Hindia
Selataan : Samudra Hindia
Barat : Kabupaten Pangandaran, Samudra Hindi









7
Perhitungan
1.4 Derajat Kejenuhan Simpang Tak Bersinyal
1 Menghitung Arus atau Volume Lalu Lintas

8
9
• Arus lalu lintas belok kiri, belok kanan, dan jalan lurus

LT RT ST Total
Pendekat (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam) (smp/jam)
A-C 252 290 0 542
B 275 0 506 781
D 0 226 511,1 737,1
Total 527 516 1017,1 2060,1

• Menghitung persentase seluruh gerakan lalu lintas belok kiri pada


persimpangan

LT%= 100% (QLT /QV)= 100% (527/2060,1)= 25,58%

• Menghitung persentase seluruh gerakan lalu lintas belok kanan pada


persimpangan

RT%=100% (QLT/QV)= 100% ( 516/2060,1) = 25,04 %

• Menghitung persentase arus jalan minor yang datang pada persimpangan

SP% = 100% (QLT/QV) = 100% ( 542/2060,1) = 26,31 %

 Menghitung komposisi lalu lintas

Jenis Kendaraan Jumlah % Rasio kendaraan


LV 765 22,74%
HV 2 0,06%
MC 2592 77,20%
Total 3364 100%

10
2 Menentukan Kapasitas Dasar

Tipe persimpangan Kapasitas dasar (smp/jam)


322 2700
342 2900
324 atau 344 3200
422 2900
424 atau 444 3400

15 15
( + ) 15
𝑊𝐵𝐷 = ( 2 2 ) = ( ) = 7,5 m
2 2

13
𝑊𝐴𝐶 = ( ) = 6,5 m
2

11
3 Menentukan Faktor Penyesuaian

15 13 15
(2 + 2 + 2) 7,5 + 6,5 + 7,5
𝑊𝐸 = ( )=( ) = 7,16 𝑀
3 3

0,62 + 0,0646 x WE
0,62 + 0,0646 x 7,16 = 1,082

 Faktor koreksi median jalan mayor, FM

Uraian Tipe M Fm
Tidak ada median jalan mayor tidak ada 1
ada median lebar < 3m sempit 1,05
ada median lebar ≥ 3m lebar 1,2

12
 Faktor koreksi tipe lingkungan dan gangguan samping, FRSU

Kelas tipe Rasio kendaraan tak bermotor Pum


Kelas hambatan
lingkungan
samping SF 0 0,05 0,1 0,15 0,2
jalan RE ≥ 0,25
Komersial Tinggi 0,93 0,88 0,84 0,79 0,74 0,7
Sedang 0,94 0,89 0,85 0,8 0,75 0,7
Rendah 0,95 0,9 0,86 0,81 0,76 0,71
Permukiman Tinggi 0,96 0,91 0,86 0,82 0,77 0,72
Sedang 0,97 0,92 0,87 0,82 0,77 0,73
Rendah 0,98 0,93 0,88 0,83 0,78 0,74
Akses
Tinggi/sedang/rendah 1 0,95 0,9 0,85 0,8 0,75
terbatas

13
14
4 Menghitung kapasitas

5 Menghitung derajat kejenuhan


DS Keterangan
< 0,6 Lancar
0,6-0,7 Ramai lancar
0,770,9 Padat merayap
0,9-1,0 Padat tersendat
>1.0 Macet

DS = QV / C

DS = 2,060 / 3093,29

DS = 0,666

Nilai DS < 1,0 (Ramai Lancar)

15
6 Menghitung tundaan
1. Tundaan lalu lintas (DT)
DT = 1,0504 / (0,2742 - 0,2042 x 0,666) - (1 – 0,666) x 2
DT = 6,268 = 6 detik/smp

2. Tundaan lalu lintas jalan utama (DTMA)


DTMA = 1,05034 / (0,346 - 0,246 x 0,666) - (1 – 0,666) x 1,8
DTMA = 5,164= 5 detik/smp

16
Tundaan lalu lintas jalan minor (DTMI)
Tundaan lalu-lintas jalan minor rata-rata, ditentukan berdasarkan tundaan simpang rata-rata dan
tundaan jalan utama rata-rata.
DTMI = (QV x DT – QMA x DTMA) / QMI
DTMI = (2060,1 x 7 – (781 x 737,1) x 5,4 )) / 542
DTMI = 14420,7 – 8197,74 / 542
DTMI = 11,48 detik/smp

Tundaan geometrik simpang (DG)


Tundaan geometrik simpang adalah tundaan geometrik rata-rata seluruh kendaraan bermotor yang
masuk simpang.
Untuk DS < 1.00
DG = (1- DS) × (PT × 6 + (1- PT) × 3) + DS × 4 (det/smp)
DG = Tundaan geometrik simpang
DS = Derajat Kejenuhan
PT = Rasio belok total
PT = 0,2558 + 0,2504 = 0,5062
DG = (1 – 0,666) x (0,5062 x 6 + (1 – 0,5062) x 3) + 0,666 x 4
DG = (0,334) x (3,04+ (0,4938) x 3) + 2,664
DG = (0,334) x (4,521) + 2,664
DG = 4,17 detik/smp

Tundaan Simpang (D)


D = DG + DT
Dimana :
DG = Tundaan geometrik simpang
DT = Tundaan Lalu Lintas Simpang
D = DG + DT
D = 4,17 + 7
D = 11,17 detik/smp

17
Menghitung Probabilitas Antrian
QP% = 9,02 x 0,666 + 20,66 x 0,666 + 10,49 x 0,666 = 19%
QP% = 47,71 x 0,666 – 24,68 x 0,666 + 56,47 x 0,666 = 38%
QP% = 19% - 38%

18
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Persimpangan yang terletak di Simpang ini terletak di Jl. Jendral Sudirman
– Jl. Katamso, Kandang Macan, Tegalreja, Kec. Cilacap Selatan,
Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Jalan Jendral Sudirman merupakan jalan
utama memiliki lalu lintas yang cukup padat. Berdasarkan pengamatan
yang telah dilakukan maka dihasilkan data sebagai berikut :

a. Persimpangan yang terletak di Jl. Jendral Sudirman – Jl. Katamso


b. Total rata - rata kondisi kendaraan yaitu 846,75.
c. Persentase seluruh gerakan lalu lintas belok kiri pada persimpangan
yaitu 25,58%.
d. Persentase seluruh gerakan lalu lintas belok kanan pada
persimpangan yaitu 25,04%.
e. Persentase arus jalan minor yang datang pada persimpangan yaitu
26,31%.
f. Kapasitas pada persimpangan tersebut yaitu 3093,29 smp/jam.
g. Nilai derajat kejenuhan yaitu 0,666 yang artinya Ramai Lancar.
h. Tundaan lalu lintas persimpangan tersebut yaitu 6 detik/smp.
i. Tundaan lalu lintas jalan utama yaitu 5 detik/smp.
j. Tundaan lalu lintas jalan minor yaitu 11,48 detik/smp.
k. Tundaan geometrik simpang yaitu 4,17 detik/smp.
l. Tundaan simpang yaitu 11,17 detik/smp.
m. Probabilitas antriannya yaitu 19% - 38%.

19
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

20
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

21
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

22
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

23
LAMPIRAN
DOKUMENTASI

24

Anda mungkin juga menyukai