Unduh sebagai DOCX, PDF, TXT atau baca online dari Scribd
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 4
RESUME FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM
Nama : Atika Firdausi
Nim : 221010087 Kelas : PAI 4 Semester : 3 (Tiga)
A. Tinjauan Filosofis Tentang Hakikat Kedudukan, Peran dan Fungsi Manusia di
Bumi Manusia adalah makhluk yang mulia dari segenap makhluk dan wujud lain yang Allah ciptakan di alam jagat ini, karena Allah membekali manusia dengan beberapa ciri tertentu. Kedududukan yang Allah berikan kepada manusia dimuka bumi ini tidak lain dan tidak bukan, untuk menjadi khalifah dibumi dan untuk memakmurkannya. Selain itu, karena kesediaan insan menimba ilmu pengetahuan yang berbagai jenis yang membuatnya bisa memiliki keahlian mencipta serta kemampuan melaksanakan kerja-kerja akal diberbagai bidang, mampu menciptakan istilah-istilah baru pada zamannya, manusia mampu memikul tanggungjawab terhadap dirinya dan masyarakat, manusia dapat menggunakan pengetahuan serta kepandaian, dan dapat meningkatkan akhlak serta sosialnya. Kedudukan lainnya dari manusia dialam ini yang sering diangkat oleh para pakar adalah sebagai hamba yang harus beribadah kepada Allah. Peran manusia dapat kita pahami melalui konsep yang mengacu pada manusia yaitu sebagai al-basyar, manusia sebagai al-insan, manusia sebagai al-nass, manusia sebagai al- ins, manusia sebagai bani Adam. Fungsi manusia dibumi selain untuk menjalankan tugasnya sebagai khalifah, manusia juga wajib untuk memakmurkannya. B. Tinjauan Filosofis Tentang Hakikat Tujuan Pendidikan Agama Islam Pendidikan Islam adalah suatu sistem yang memungkinkan seseorang (peserta didik) dapat mengarahkan kehidupannya sesuai dengan ideologi Islam. Tugas pendidikan Islam adalah membimbing dan perkembangan peserta didik dari tahap ke tahap kehidupannya sampai mencapai titik kemampuan optimal. Sementara fungsi pendidikan berjalan dengan lancar. Pendidikan Islam memerlukan asas atau dasar yang dijadikan landasan kerja. Dengan dasar ini akan memberikan arah bagi pelaksanaan, pendidikan yang telah di programkan. Tujuan pendidikan Islam adalah untuk mencapai keseimbangan pertumbuhan kepribadian manusia (peserta didik) secara menyeluruh dan seimbang yang dilakukan melalui latihan jiwa, akal pikiran (intelektual), diri manusia yang rasional, perasaan dan indera. Karena itu, pendidikan hendaknya mencakup pengembangan seluruh aspek fitrah peserta didik ; aspek spiritual, intelektual, imajinasi, fisik, ilmiah, dan bahasa, baik secara individual maupun kolektif dan mendorong semua aspek tersebut berkembang kearah kebaikan dan kesempurnaan. C. Tinjauan Filosofis Tentang Hakikat Kedudukan, Peran dan Fungsi Pendidik Serta Peserta Didik Hakikat seorang pendidik kaitannya dalam pendidikan Islam adalah mendidik dan sekaligus di dalamnya mengajar sesuai dengan keilmuwan yang dimilikinya. Secara umumnya pendidik adalah orang yang memiliki tanggungjawab mendidik. Bila dipersempit pengertian pendidik adalah guru yang dalam hal ini di suatu lembaga sekolah. Sedangkan pengajar adalah pendidik yang baik. Adapun hakekat pendidik adalah Allah SWT yang mengajarkan ilmu kepada manusia dan manusia pula yang mempunyai sebuah kewajiban baginya untuk mentransferkan ilmu itu kepada orang lain demi kemaslahatan ummat, hakekat peserta didik merupakan individu yang akan dipenuhi kebutuhan ilmu pengetahuan, sikap dan tingkah lakunya, karena peserta didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran. Tugas dan peran pendidik sangat berkaitan dan tak tidak dapat dipisahkan, tugas pendidik adalah membantu peserta didik agar mampu melakukan adaptasi terhadap diri dan berbagai tantangan kehidupannya, sedangkan peran pendidik adalah sebagai pemimpin dan pelaksana pendidikan dalam suatu masyarakat dan sekaligus sebagai anggota masyarakat, sehingga dengan demikian dituntut guru atau pendidik dalam meningkatkan tugas dan perannya. D. Tinjauan Filosofis Tentang Hakikat Kurikulum Pendidikan Agama Islam Kurikulum adalah landasan atau acuan yang digunakan pendidik untuk membimbing peserta didiknya ke arah tujuan pendidikan. Cakupan kurikulum meliputi tujuan, program atau materi, proses dan evaluasi. Asas-asas kurikulum diantaranya Asas Agama, Asas Falsafah, Asas Psikologis, Asas Sosial. Ciri-ciri kurikulum dalam pendidikan Islam diantaranya mementingkan tujuan agama dan akhlak, meluaskan perhatian dan kandungan hingga mencakup perhatian, adanya prinsip keseimbangan antara kandungan kurikulum tentang ilmu dan seni, pengalaman dan kegiatan pengajaran yang bermacam-macam, menekankan konsep menyeluruh dan keseimbangan pada kandungannya, keterkaitan antara kurikulum pendidikan Islam dengan minat, kemampuan, keperluan, dan perbedaan individual antara siswa. Prinsip-prinsip kurikulum dalam pendidikan Islam diantaranya prinsip pertautan dengan nilai-nilai ajaran Islam, prinsip universal, prinsip keseimbangan, prinsip interaksional edukatif, prinsip fleksibelitas dan prinsip empiristik. Secara umum, filosofi membawa rumusan kurikulum pendidikan Islam kepada tiga dimensi yaitu ontologi, epistimologi, dan aksiologi. Di Indonesia, kurikulum yang saat ini sedang di jalankan, kurikulum 2013 (kurtilas), dalam perumusannya berdasar pada sejarah bangsa ini sendiri dan juga hakikat pendidikan. Tiga dimensi telah menjadi dasar rumusan kurikulum, hanya saja dimensi aksiologi masih perlu adanya evaluasi dari pada dua dimensi lainnya. E. Tinjauan Filosofis Tentang Hakikat Metode Pendidikan Agama Islam Metode berasal dari dua perkataan yaitu meta yang artinya melalui dan hodos yang artinya jalan atau cara. Jadi metode artinya suatu jalan yang dilalui untuk mencapai tujuan. Sedangkan pendidikan Islam adalah sebuah proses dalam membentuk manusia-manusia muslim yang mampu mengembangkan potensi yang dimilikinya untuk mwujudkan dan merealisasikan tugas dan fungsinya sebagai Khalifah Allah swt., baik kepada Tuhannya, sesama manusia, dan sesama makhluk lainnya. Pendidikan yang dimaksud selalu berdasarkan kepada ajaran Al Qur'an dan Al Hadits. Sumber Metode Pendidikan Islam; Metode pendidikan Islam dalam penerapannya banyak menyangkut wawasan keilmuan pendidikan yang sumbernya berada di dalam Al Qur’an dan Al Hadits. Metode Pendidikan Islam; Pada dasarnya metode pandidikan Islam sangat efektif dalam membina kepribadian anak didik dan memotivasi mereka sehingga aplikasi metode ini memungkinkan puluhan ribu kaum mukminin dapat membuka hati manusia untuk menerima petunjuk ilahi dan konsep- konsep Islam. Contoh Metode dalam Alquran; Metode dialog Qur’ani dan Nabawi, Metode Kisah Qur’ani dan Nabawi, Metode Perumpamaan, Metode Ibrah dan Mau’izhah, Metode targhib dan tarhib. F. Tinjauan Filosofis Tentang Lingkungan Pendidikan (Agama) Islam Lingkungan pendidikan adalah suatu institusi atau kelembagaan di mana pendidikan itu berlangsung. Lingkungan tersebut akan mempengaruhi proses pendidikan yang berlangsung. Dalam beberapa sumber bacaan kependidikan, jarang dijumpai pendapat para ahli tentang pengertian lingkungan pendidikan Islam, namun kajian lingkungan pendidikan Islam tarbiyah islamiyah biasanya terintegrasi secara implisit dengan pembahasan mengenai macam-macam lingkungan pendidikan. Namun demikian, dapat dipahami bahwa lingkungan pendidikan Islam adalah suatu lingkungan yang di dalamnya terdapat ciri-ciri ke-Islam-an yang memungkinkan terselenggaranya pendidikan Islam dengan baik. Lingkungan pendidikan terdiri dari keluarga, sekolah, dan masyarakat. Keluarga harus menciptakan suasana edukatif terhadap anggota keluarganya, dimulai dari pembentukan bahtera (calon ayah dan ibu) sampai dengan proses kelahiran dan pembinaan dari kanak-kanak hingga dewasa, sehingga Tarbiyah Islami yang dapat terlaksana dan menghasilkan tujuan pendidikan sebagaimana yang diharapkan Sekolah, secara historis keberadaan sekolah merupakan perkembangan lebih lanjut dari keberadaan masjid. Sebab, proses pendidikan yang berlangsung di sekolah pada periode awal terdapat pendidik, peserta didik, materi dan metode pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan materi dan Kondisi peserta didik. Sekolah yang baik dapat dilihat dari diantaranya : 1. Selalu berorientasi pada standar kinerja professional 2. Memberikan apresiasi yang tinggi terhadap pengetahuan dan kompetensi 3. Berpartisipasi dan bertanggung jawab terhadap siswa 4. Menjalin budaya kerjasama yang baik antara manajemen, guru, dan siswa 5. Biaya terjangkau, dengan fasilitas yang memadai termasuk fasilitas kesehatan bagi warga sekolah 6. Mengembangkan kehidupan yang memberikan peluang kepada guru dan siswa untuk berkreasi 7. Kerjasama diterima oleh semua pihak dan tujuan diinformasikan secara jelas 8. Kerjasama dan konsensus dalam kegiatan sekolah 9. Keterlibatan orang tua 10. Pelatihan internal bagi guru, masyarakat sebagai lembaga pendidikan non formal juga menjadi bagian penting dalam proses pendidikan, tetapi tidak mengikuti peraturan-peraturan yang tetap dan ketat. Masyarakat yang terdiri dari sekelompok atau beberapa individu yang beragam akan mempengaruhi pendidikan peserta didik yang tinggal di sekitarnya. Oleh karena itu, dalam pendidikan Islam, masyarakat memiliki tanggung jawab dalam mendidik.