TUGAS Sayid
TUGAS Sayid
TUGAS Sayid
Material bahan yang dibutuhkan untuk membuat batang piston harus memenuhi
syarat kuat, tahan terhadap suhu tinggi, tahan terhadap pembebanan tertentu dan kekuatan
tahan aus. Bahan pembuatan batang piston terbuat dari baja dengan perbaikan mutu,
contoh 34 CR MO 4 atau besi tuang. Untuk motor balap batang piston biasanya terbuat
dari titanium, karena bersifat ringan dan memiliki kekuatan lebih, meskipun dengan harga
yang lebih mahal. Sedangkan untuk motor-motor kecil, batang piston terbuat dari paduan
baja-alumunium untuk memperingan bobot batang piston. Batang piston yang dibuat
diusahakan ringan karena akan dapat mengurangi bobot, menghasilkan sedikit getaran
dan efisiensi penyaluran tenaga yang teratur.
2. Proses Produksi
Batang torak dibuat dengan proses penempaan (forging) dari bahan baja atau duralumin.
a. Proses forging
Penekan dan cetakan dipanaskan, sementara bahan (billet) dipanaskan didalam oven,
Temperatur pemanasan sama dengan temperatur penekan dan cetakan yaitu sekitar
11000C – 12500C. Kemudian bahan alloy steel (billet) dikeluarkan dari oven dan
diletakkan di atas penekan. Proses penekanan dilakukan dengan besar tekanan 2000
ton sehingga membentuk bentuk dasar dari connecting rod.
b. Oven
Setelah proses pendinginan, connecting rod dimasukkan kedalam oven lagi sebanyak
dua kali. Proses yang pertama bertujuan untuk memperkuat logam dengan temperatur
yangtinggi. Proses yang kedua dilakukan untuk menstabilkan logam dengan
temperature rendah.
c. Proses pembubutan
Kemudian digunakan mesin bubut untuk memotong kelebihan ukuran dari bentuk
dasar dari connecting rod. Menjadikannya lebih dekat ke ukuran akhir proses.
d. Proses Milling
Mesin milling digunakan untuk mengurangi sampai beberapa mm pada setiap sisi
dari connecting rod. Ini bertujuan untuk mengurangi berat keseluruhan dari
connecting rod itu sendiri. Proses milling lainnya mengurangi beberapa logam pada
awal proses, menjadikan bentuknya satu tahap lebih dekat ke bentuk akhir.
e. Finishing
Proses finishing digunakan untuk memperhalus dan merapikan bentuk connecting
rod, bertujuan agar bentuk presisi saat digunakan. Kemudian mesin menuliskan
model dan informasi produk. Kemudian seorang pekerja memperhalus sudut-sudut
tajam dari connecting rod yang terbentuk selama proses pembuatan. Lubang yang
ada kemudian dihaluskan dengan sebuah mesin agar connecting rod lebih presisi.
Akhirnya, connecting rod di semprot panas, deionisasi air, menghilangkan pelumas
yang tersisa atau oli yang tertinggal pada saat proses pembuatan. Setelah kering,
connecting rod siap digunakan.