Bryan Satthavana Oktavianus - 185060207111021

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 8

Nama : Bryan Satthavana Oktavianus

NIM : 185060207111021
Mata Kuliah : Pemilihan Bahan dan Proses (Semester Antara)
Dosen : Prof. Dr. Ir. Wahyono Suprapto, MT.Met.

1. Jelaskan apa yang dimaskud dengan :


a. Metalurgi serbuk dan komposit
b. Logam komposit dan logam paduan
2. Gambar dan jelaskan diagram tegangan dan regangan untuk baja carbon rendah, sedang,
dan tinggi.
3. Baja perkakas pada umumnya mempunyai kemampuan pengerasan tahap kedua
(secondary hardening). Saudara diminta, :
a. Menjelaskan mekanisme secondary hardening tersebut
b. Membandingkan karakterisitik strength – temperature baja carbon dan baja perkakas
4. Berikut ini merupakan sifat pabrikasi dari suatu material: machinability, fluidity,
forgeability, hardenability, dan weldability. Saudara diminta merumuskan terminology
(min. lima kalimat) dan unit satuan sifat pabrikasi tersebut
Jawaban

1. Jelaskan apa yang dimaskud dengan :


a. Metalurgi serbuk dan komposit
• Metalurgi Serbuk
Metalurgi serbuk atau powder metallurgy (P/M) adalah suatu proses pembuatan
produk menggunakan serbuk sebagai bahan baku dengan cara penekananan dan
pemanasan. Proses pembentukan logam menggunakan metalurgi serbuk dilakukan
dengan mencampurkan unsur-unsur serbuk logam yang dipadukan, sehingga diperoleh
campuran homogen dan kemudian dilakukan pemadatan dengan menggunakan dies.
Sedangkan proses pemasan dapat dilakukan secara bersamaan dengan proses
penekanan atau dilakukan setelah proses penekanan. Produk dari P/M itu biasanya
berupa kompnen mesin dan otomotif, seperti bushing, fuel injector core, micro gears,
dan bentuk near net yang rumit. Banyaknya geram, terak, sirip, dan skrap merupakan
sisa (waste) dalam proses pengerjaan logam akan menurunkan efisiensi transofrmasi
bahan. Disamping geram, terak, sirip, dan skrap yang tidak tertangani dengan baik
sering menimbulkan permasalahan lingkungan(polusi). Teknologi Metalurgi serbuk
atau powder metallurgy (P/M) merupakan salah satu proses pengerjaan logam yang
dapat meminimalis waste dan/atau menggunakannnya sebagai bahan baku. Akhir-
akhir ini dikempangkan P/M sebagai material logam berpori untuk aplikasi
mempersbesar momen kelembaman atau sebagai filter penyaring partikel padat dari
cairan, seperti ; minyak, polemen cair dan udara atau gas lainnya. Bentuk filter yang
khas tersebut dapat diproduksi dari serbuk ini termasuk cakram, amngkuk, ring,
lembaran, dan tabung. Keuntungan utama dari filter berpori meliputi ketahanan suhu
tinggi, kekuatan mekanik yang baik, tahan korosi, dan umur pakai (service life) yang
panjang. P/M juga dapat digunakan untuk perangkat control aliran, aplikasi distribusi
dan lain-lain. Dengan kata lain proses P/M mempunyai beberapa kelebihan
dibandingkan proses pengerjaan logam yang lain (cutting, casting, forging, dan
welding) dalam mengoptimplkan bahan baku dan mempersingkat waktu produksi.
P/M umumnya dibuat dari serbuk besi atau serbuk besi paduan rendah dengan
bahan tambahan seperti graphite, serbuk logam lain, dan pelumas. Komponen sintered
biasanya dibuat dari campuran serbuk besi tanpa paduan (unalloyed) atau paduan-
rendah dengan aditif seperti grafit, serbuk logam lainnya dan pelumas. Kepadatan
kompaksi dicapai dengan campur tersebut, dipengaruhi oleh berat jenis dan jumlah
relative bahan atau serbuk tambahan dan bahan pengotor. Dalam proses kompaksi,
bagian dari pelumas yang ditambahkan dipaksa menuju dinding cetakan dan berfungsi
memberikan pelumasan.

• Komposit
Komposit adalah suatu material yang dibentuk dari kombinasi dua atau lebih
material yang sifat mekanik dari material pembentuknya berbeda-beda dimana satu
material sebagai pengisi (Matrix) dan lainnya sebagai fasa penguat (Reinforcement).
Komposit biasanya tersusun dari dua bahan dasar yaitu serat danmatrik. Serat biasanya
bersifat lentur, mempunyai kekuatan tarik yang baik, namun tidak dapat digunakan
pada temperatur yang tinggi sedangkan matrik biasanya bersifat ulet, lunak, elastis dan
bersifat mengikat jika sudah mencapai titik bekunya. Kedua bahan yang berbeda sifat
ini digabungkan untuk mendapatkan satu bahan baru (komposit) yang mempunyai
sifat yang berbeda dari sifat partikel penyusunnya.
b. Logam komposit dan logam paduan
• Logam Komposit
Logam komposit adalah bahan komposit dengan setidaknya dua bagian
penyusunnya, salah satunya adalah logam, bahan lainnya mungkin logam yang
berbeda atau bahan lain, seperti keramik atau senyawa organik.

• Logam Paduan
Logam paduan adalah merupakan Campuran berupa zat padat atau zat cair dari dua
macam logam atau lebih dapat juga dikatakan suatu campuran dari satu macam
logam atau lebih dengan unsur non logam tertentu, yang dihasilkan dari peleburan
komponennya sehingga mempunyai sifat menguntungkan dibandingkan dengan
sifat masing-masing logamnya

2. Gambar dan jelaskan diagram tegangan dan regangan untuk baja carbon rendah, sedang,
dan tinggi.

Dari diagram dapat dilihat hubungan kadar karbon dari suatu baja dengan diagaram
tegangan – regangan. Hubungan yang dapat disimpulkan yaitu :
• Baja Karbon Tinggi
Pada baja karbon tinggi memiliki keunggulan sifat mekanik disbanding jenis baja
karbon yang lain yaitu kekuatan. Dimana pada baja karbon tinggi merupakan jenis baja
yang paling kuat dibanding dengan jenis baja karbon lainnya. Baja karbon tinggi
memiliki kandungan karbon 0.55% - 1.5%,Sehingga lebih kuat dalam menerima
beban dari pada low dan medium carbon steel. Akan tetepai tingkatn keuletannya lebih
rendah dari low dan medium carbon steel. Baja jenis ini diaplikasikan pada kontruksi
meisn yang memerlukan kekuatan lebih tinggi dan untuk perkakas dengan sifat yang
tahan aus.

• Baja Karbon Sedang


Pada baja karbon sedang memiliki keungulan sifat mekanik dibanding jenis baja
karbon yang lain adalah ketangguhan, Dimana pada baja karbon sedang merupakan
jenis baja yang paling tangguh dibanding dengan jenis baja karbon lainnya.. Baja
karbon sedang memiliki kandungan karbon sekitar 0.35% - 0.5 %, Sehingga memiliki
kekuatan yang lebih kuat dari low carbon steel namun getas. Nilai regangannya
dibawah low carbon steel tetapi diatas high carbon steel . Baja jenis ini diaplikasikan
untuk poros, roda gigi, dan lain lain.

• Baja Karbon rendah


Pada baja karbon rendah memiliki keungulan sifat mekanik dibanding jenis baja
karbon yang lain adalah keuletan, Dimana pada baja karbon rendah merupakan jenis
baja yang paling ulet disbanding dengan jenis baja karbon lainnya. Baja karbon rendah
memiliki kandungan karbon 0.1% – 0.3%, sehingga memiliki kekuatan relative
rendah, lunak, ulet dan mudah dibentuk dan dimachining, sehingga nilai regangan
semakin tinggi. Baja jenis ini diaplikasikan untuk kontruksi umum, mur-baut, pipa dan
lain lain
3. Baja perkakas pada umumnya mempunyai kemampuan pengerasan tahap kedua
(secondary hardening). Saudara diminta, :

a. Menjelaskan mekanisme secondary hardening tersebut


• Preheating
Preheating mempunyai tujuan untuk mengurangi thermal shock yang timbul ketika
perkakas dingin diletakkan ke tungku panas (mengurangi terjadinya retak),
meningkatkan produktivitas dengan cara mempercepat waktu proses pemanasan
pada tungku dan mengurangi terjadinya karburisasi yang terbentuk jika tidak
dilakukanny preheating.
• Austenisasi
Merupakan proses pembentukan austenit yang tergantung pada temperatur dan
lamanya proses yang dilakukan.
• Quenching
Bertujuan untuk mengubah austenit yang terbentuk pada temperature tinggi
menjadi struktur martensit yang keras.
• Tempering
Berfungsi untuk meningkatkan ketangguhan baja dan memungkinkan untuk
dilakukan tahap pengerasan kedua. Proses temper kedua mengurangi stress sisa
dan mengubah austenit sisa dari quenching menjadi martensit

b. Membandingkan karakterisitik strength – temperature baja carbon dan baja perkakas


. Untuk aplikasi tegangan rendah, baja karbon biasa dapat digunakan pada suhu ~25
°C (800 °F). Suhu hingga sekitar 540 °C (1.000 °F) dapat bertahan hanya dalam waktu
singkat. Untuk baja perkakas suhu pengujian tertinggi adalah 700 °C.

4. Berikut ini merupakan sifat pabrikasi dari suatu material: machinability, fluidity,
forgeability, hardenability, dan weldability. Saudara diminta merumuskan terminology
(min. lima kalimat) dan unit satuan sifat pabrikasi tersebut

a. Machinability
Machinability (sifat mampu mesin) adalah sifat yang dimiliki oleh bahan logam yang
menunjukkan kemampuan untuk dibentuk dengan proses permesinan. Proses
permesinan merupakan proses untuk membentuk suatu produk dengan cara melakukan
pemotongan-pemotongan. Contoh proses permesinan adalah pengerjaan pembubutan,
bor, freis, atau milling, penggerindaan, skrap, dan lainnya. Pada proses permesinan
selalu ada bagian bahan yang terbuang berbentuk geram atau serpihan yang berukuran
relative kecil. Machinability (sifat mampu mesin) adalah suatu sifat yang menunjukkan
kemudahan suatu bahan logam untuk dikerjakan dengan pemesinan. Adapun faktor-
faktor yang menjadi ukuran dari sifat mampu mesin adalah umur pahat, gaya atau
energi yang dipakai, biaya operasi, dan kondisi permukaan hasil pemesinan. Jika suatu
produk yang dihasilkan memiliki permukaan yang sangat halus, dengan biaya murah,
dan selama pemesinan menggunakan energi yang rendah, dan tingkat keausan dari
pisau pahat sangat rendah, maka bahan logam tersebut dinyatakan memiliki sifat
mampu bentuk yang baik. Baja dengan kandungan karbon rendah mempunyai sifat
mampu mesin yang lebih baik dibandingkan denan baja karbon tinggi. Karbon yang
lebih tinggi menyebabkan bahan atau baja menjadi sangat keras dan hal ini
mengakibatkan sulit untuk dilakukan proses permesinan jika pahat yang digunakan
adalah pahat umum seperti pahat HSS.
Satuan Machineability : Persen (%)

b. Fluidity
Fluiditas logam menggambarkan kemampuan alir logam cair dalam cetakan sampai
akhirnya berhenti karena terjadi solidifikasi, terutama pada bagian-bagian tipis dan
logam cair mengikuti bentuk dari cetakan. Suatu aliran logam cair dapat berhenti
mengalir akibat terjadinya proses solidifikasi dendrit yang tebal pada bagian ujung
aliran dan menghambat aliran logam dibelakangnya. Biasanya fluidity dinyatakan
dengan satuan panjang (fluiditas spiral) atau dengan bilangan faktor komposisi unsur
kimia dalam logam cair tersebut. Fluidity erat kaitannya terhadap sifat mampu cor
(castability) dari suatu logam. Semakin rendah tekanan penuangan logam cair maka
fluiditas semakin tinggi atau viskositasnya semakin rendah. Hal ini terjadi karena dua
peristiwa, pertama tekanan cetakan yang rendah akan mempercepat aliran logam cair
mengisi rongga cetakan, artinya logam cair ditarik masuk kedalam cetakan. Kedua,
tekanan sekeliling logam cair dalam cetakan lebih rendah dari tekanan parsiel gas-gas
terlarut (hidrogen, oksigen, dan nitrogen) sehingga gas-gas tersebut akan keluar dari
logam cair akibatnya pembentukan segragasi (senyawa oksida) dapat dikurangi.
Segragasi dapat menurunkan fluiditas logam cair karena logam akan mengalami
solidifikasi pada temperatur tinggi sehingga waktu alirnya menjadi singkat. Nilai
fluiditas logam cair dipengaruhi oleh temperatur, komposisi, kebersihan logam cair,
viskositas dan tegangan permukaan. Bertambahnya derajat ke vakuman mengakibatkan
gaya logam cair meningkat, sehingga ketebalan homogenitas permukaan lapisan
infiltrasi meningkat. Peningkatan temperatur akan menurunkan viskositas logam cair
sehingga logam cair akan mudah mengalir dalam saluran atau cavity yang berarti nilai
fluiditas logam cair tersebut akan semakin tinggi.
Satuan Fluidity : (Pa s)−1

c. Forgeability
Sifat mampu tempa (atau dalam Bahasa Inggris disebut forgeability) secara umum
adalah kemampuan sebuah material untuk berubah bentuk tanpa mengalami
retak/perpatahan. Jika suatu logam bisa berubah bentuk tanpa mengalami retak dengan
energi yang rendah, maka bahan logam tersebut dinyatakan memiliki sifat mampu
tempa yang baik. Forgeability meningkat dengan suhu hingga mencapai titik di mana
fase kedua, misalnya, dari ferit ke austenit dalam baja, atau jika pertumbuhan butir
menjadi berlebihan. Struktur kisi dasar dari logam dan paduannya nampaknya menjadi
indeks yang baik yang mempengaruhi kemamputempaannya. Sifat mekanis tertentu
juga dipengaruhi oleh kemampuan forgeability. Logam yang memiliki keuletan rendah
telah mengurangi forgeability pada tingkat regangan tinggi dimana logam dengan
keuletan yang tinggi tidak begitu terpengaruh peningkatan tingkat regangan. Logam-
logam murni itu memiliki kelenturan yang bagus dan karenanya sifat tempa menjadi
baik. Logam-logam tersebut memiliki keuletan yang tinggi saat bekerja pada suhu
rendah (dingin) sehingga memiliki kemampuan forgeability yang baik.
Satuan Forgeability : MPa

d. Hardenability
Hardenability adalah kemampuan untuk mengeras sampai kekerasan tertentu pada
suatu bahan. Bila bahan tersebut dikenakan suatu perlakuan panas.
Hardenability adalah ukuran kemampuan suatu material untuk membentuk fasa
martensite. Hardenability merupakan suatu sifat yang dimiliki oleh suatu material untuk
dapat dikeraskan baik untuk memperoleh kekerasan yang maksimum ataupun
minimum yang dapat dicapai oleh material tersebut. Kekerasan baja sangat ditentukan
oleh jumlah relatif martersite didalam struktur mikro dan juga ditentukan oleh
kekerasan martensite. Hardenability suatu metal juga bergantung pada pengaruh ukuran
butir austenit. Hardenability biasanya ditentukan oleh tes end-quench Jominy. Metode
ini melibatkan permesinan sepotong baja ke dimensi tertentu, memanaskan baja ke suhu
yang tepat untuk digunakan kembali diikuti dengan menyemprotkan volume air ke
wajah akhir bar. Ini akan mendinginkan wajah dengan cepat dan lebih lambat, semakin
mendinginkan panjang bar. Bar ditandai pada interval 1/16 inci.
Satuan Hardenability : HRC (bila menggunakan metode rockwell), HB (bila
menggunakan Brinell)

e. Weldability
Weldability adalah kemampuan material untuk dapat dilas dan diperoleh hasil
sambungan yang baik tanpa mengalami penurunan sifat-sifat yang dimilikinya secara
berlebihan. Salah satu factor yang mempengaruhi weldability adalah kadar karbon.
Semakin banyak kadar karbon, maka makin mudah terbentuknya martensit yang
bersifat keras dan getas. Oleh karena itu weldability makin rend ah karena material
rentan terhadap kemungkinan terjadinya retak.
Satuan Weldability : J/m

Anda mungkin juga menyukai