AGRARIA

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

Bahwa PENGGUGAT adalah pemegang hak atas tanah berupa

Sertipikat Hak Milik No. 1772 / Kelurahan Banjarbaru Utara,

Gambar Situasi tanggal 10 Desember 1985 No. 1580/1985,

seluas 1.698 M2, yang diterbitkan pada tanggal 17 September

1987, atas nama Lilicia Artatie;

Bahwa dengan demikian PENGGUGAT adalah pemilik sah atas sebidang

tanah seluas 1.698 M2, sebagaimana diuraikan dalam Sertipikat Hak

Milik No. 1772 / Kelurahan Banjarbaru Utara dengan batas-batas dan

letak tanah sebagaimana diuraikan dalam Gambar Situasi tanggal 10

Desember 1985 No. 1580/1985. Hal mana terhadap letak tanah clan

Obyek Gugatan.

Bahwa Sertipikat milik PENGGUGAT yaitu Sertipikat Hak Milik No. 1772 /

Kelurahan Banjarbaru Utara, Gambar Situasi tanggal 10 Desember

1985 No. 1580/1985, seluas 1.698 M2, yang diterbitkan pada tanggal

17 September 1987, atas nama Lilicia Artatie, adalah merupakan surat

tanda bukti hak yang sah sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal

19 ayat (1) jo. Pasal 19 ayat (2) huruf c Undang-Undang No. 5 tahun

1960 tentang Peraturan Dasar Pokok-Pokok Agraria, dan Pasal 32 ayat

(1) Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997 tentang Pendaftaran

Tanah;

PENGGUGAT: LILICIA ARTATIE

TERGUGAT: KEPALA KANTOR PERTANAHAN KOTA BANJARBARU

Bahwa akan tetapi pada bidang tanah milik PENGGUGAT yang telah

diterbitkan Sertipikat pada tanggal 17 September 1987 tersebut, pada

sebagian bidang tanah yaitu seluas 354 M2, telah diterbitkan lagi

Obyek Gugatan pada tanggal 17 Desember 2007 oleh TERGUGAT,

sehingga terjadi tumpang tindih hak atas tanah yang merugikan

kepentingan PENGGUGAT selaku pemegang hak yang sah;

12.
Bahwa tindakan TERGUGAT yang menerbitkan Obyek Gugatan pada

bidang tanah yang telah terdaftar / bersertipikat jelas bertentangan

dengan prinsip kepastian hukum dan kepastian hak atas tanah

sebagaimana diatur dalam ketentuan Pasal 19 ayat (1) jo. Pasal 19 ayat

(2) huruf c Undang-Undang No. 5 tahun 1960 tentang Peraturan Dasar

Pokok-Pokok Agraria, dan Pasal 32 ayat (1) Peraturan Pemerintah No.

24 tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah;

TERGUGAT telah menerbitkan Obyek Gugatan di atas bidang

tanah yang jauh sebelumnya sudah terdaftar atau telah diterbitkan

Sertipikat, sehingga terjadi tumpang tindih hak atas tanah;

Bahwa selain itu TERGUGAT dalam menerbitkan Obyek Gugatan juga

tidak menjalankan prosedur secara benar, yaitu tidak memperhatikan

batas-batas bidang tanah milik PENGGUGAT yang telah terdaftar,

sehingga dalam menerbitkan Obyek Gugatan terjadi tumpang tindih di

lokasi tanah milik PENGGUGAT yang telah diterbitkan sertipikat, hal

mana melanggar ketentuan Peraturan Pemerintah No. 24 tahun 1997

Anda mungkin juga menyukai