Ciri Makhluk Hidup
Ciri Makhluk Hidup
Ciri Makhluk Hidup
Disusun oleh:
Jumiatik 12010125
Diva Zahwa Rachelly 12010134
Makhluk hidup di alam sangat beragam. Selain beraneka ragam, dalam satu jenis makhluk hidup
juga terdapat variasi. Misalnya, terdapat beberapa jenis kucing, variasi warna bunga mawar. Pada
konteks pembelajaran IPA, proses pengelompokan sangat perlu dilakukan terutama dalam
pengelompokan makhluk hidup, sehingga mempermudah kita untuk mengenal dan mempelajari
keanekaragaman makhluk hidup yang ada di permukaan bumi ini.
Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk mengetahui persamaaan dan
perbedaan ciri-ciri yang dimiliki makhluk hidup
Mendeskrpsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhuk hidup dari
jenis yang lain
Ada banyak makhluk hidup di sekitar kita makhluk hidup adalah manusia hewan
dan tumbuhan makhluk hidup merupakan ciptaan tuhan yang maha esa semua makhluk
merupakan kekayaan yang harus kita syukuri setiap makhluk hidup memiliki ciri-ciri
tertentu sebagian besar makhluk hidup memiliki ciri-ciri yang sama yaitu bergerak
bernapas berkembang biak tumbuh maka dan peka terhadap rangsang.
Makhluk memiliki ciri tertentu yang membeda- kannya dengan benda tak hidup.
Makhluk melakukan aktivitas bernapas, bergerak, menerima dan menanggapi rangsang,
memerlu- kan makanan, tumbuh dan berkembang biak. Sedangkan benda tak hidup tidak
melakukan aktivitas tersebut. Adapun ciri makhluk hidup sebagai berikut;
1. Semua makhluk bernapas
a. Semua makhluk bernapas untuk memper oleh energi (tenaga). Energi diperoleh dari
proses pembongkaran zat makanan sumber tenaga di dalam setiap sel yang hidup
(pernapasan sel = respirasi). Energi digunakan untuk berbagai aktivitas hidup. Di
samping diperoleh energi, pernapasan sel menghasilkan zat sisa yang harus
dikeluarkan dari tubuh.
b. Pada umumnya, makhluk melakukan pernapas an sel dengan menggunakan oksigen
(respirasi aerobik). Pembongkaran zat makanan dengan oksigen ini disebut
pembakaran atau oksidasi. Zat sisa yang dihasilkan umumnya berupa CO2, H2O dan
panas yang dibuang keluar tubuh.
Dalam keadaan kurang O2, dalam tubuh sering terjadi pembongkaran zat makanan
tanpa zat asam (respirasi anaerobik). Zat sisa yang dihasilkan berupa asam laktat atau
ethanol (jenis alkohol).
c. Oksigen diserap dari udara melalui alat (sistem alat) pernapasan. Alat pernapasan
dapat berupa paru-paru, insang, trakea atau melalui permukaan kulit tubuh. Pada alat
pernapasan ini terjadi pertukaran gas, terutama O2 (diserap) dan CO2, H2O dan panas
(dilepaskan).
2. Makhluk bergerak
a. Setiap makhluk melakukan gerak, sebagian atau seluruh bagian tubuhnya, dari suatu
posisi (tempat) ke posisi (tempat) yang lain.
b. Pada hewan, kemampuan gerakannya lebih besar (lebih aktif) karena telah
dilengkapi sistem alat gerak (rangka dan otot) dan atau alat tambahan untuk gerak
(ekstremitas). Alat gerak pada hewan bermacam-macam, antara lain berupa kaki,
sayap, sirip, kaki perut, bulu cambuk, rambut getar dan kaki semu. Sedangkan pada
tumbuhan, gerakannya lebih pasif, umumnya hanya gerak bagian tubuh tertentu
seperti ujung batang, akar dan bunga.
c. Gerak merupakan salah satu bentuk adaptasi terhadap rangsang.
3. Makhluk Menerima dan menanggapi rangsang
a. Semua makhluk menerima dan menanggapi rangsang dari lingkungannya, dengan cara
dan kemampuan yang berbeda-beda.
b. Hewan memiliki kemampuan yang lebih besar dalam menerima dan menanggapi
rangsang dibanding tumbuhan karena telah memiliki alat penerima rangsang yaitu
alat indera dan sistem syaraf.
c. Menanggapi rangsang merupakan aktivitas adaptasi suatu makhluk terhadap rangsang
dari lingkungannya. Bentuk aktivitas menanggapi rangsang dapat berupa perubahan
perilaku, fisiologi maupun penampilan morfologi tubuhnya.
4. Makhluk membutuhkan makanan :
a. Semua makhluk membutuhkan makanan (zat makanan) untuk sumber energi,
membangun tubuh, mengatur aktivitas fisiologi lainnya. Jenis (zat) makanan dan cara
memperolehnya berbeda-beda, tergantung jenis makhluk nya.
b. Hewan memperoleh makanan dengan beberapa cara:
1) Memakan mangsa (predasi, hewannya disebut predator)
• Kingdom (Kerajaan)
• Phylum (Filum) untuk hewan / Divisio (Divisi) untuk tumbuhan
• Classis (Kelas)
• Ordo (Bangsa)
• Familia (Keluarga)
• Genus (Marga)
• Spesies (Jenis)
Dari tingkatan di atas, bisa disimpulkan jika dari spesies menuju kingdom, maka takson semakin tinggi.
Selain itu jika takson semakin tinggi, maka jumlah organisme akan semakin banyak, persamaan antar
organisme akan makin sedikit sedangkan perbedaanya akan semakin banyak. Sebaliknya, dari kingdom
menuju spesies, maka takson semakin rendah. Dan jika takson semakin rendah, maka jumlah organisme
akan semakin sedikit, persamaan antar organisme akan makin banyak sedangkan perbedaanya akan
semakin sedikit.
Kelompok Hewan
Hewan yang terdapat di muka bumi ini sangat beragam, baik dari segi bentuk maupun ukurannya.
Secara umum hewan dapat diklasifikasikan menjadi 2 yaitu hewan vertebrata (bertulang belakang) dan
hewan invertebrata (tidak bertulang belakang).
Hewan Vertebrata adalah kelompok hewan yang memiliki tulang belakang. Mereka umumnya memiliki
tubuh simetri bilateral, rangka dalam, dan berbagai alat tubuh. Ada lima kelompok hewan vertebrata,
yaitu Pisces, Amphibia, Reptilia, Aves, dan Mammalia.
Kelompok Tumbuh-tumbuhan
Kingdom Plantae (tumbuhan) dibagi ke dalam beberapa divisio, yakni Lumut (Bryophyta), Paku-pakuan
(Pteridophyta), tumbuhan berbiji (Spermatophyta), serta Ganngang (Thallophyta).
Tumbuhan lumut (Bryophyta)
Tumbuhan lumut susunan tubuhnya lebih kompleks dibanding dengan Thallophyta. Dalam daur
hidupnya terdapat pergantian keturunan (metagenesis) antara turunan vegetatif dengan turunan
generatif. Gametofit lebih menonjol dibanding sporofit. Gametofit merupakan turunan vegetatif yang
melekat pada substrat dengan menggunakan rizoid. Sporofit merupakan turunan vegetatif berupa badan
penghasil spora (sporangium). Sporofit itu tumbuh pada gametosit bersifat parasit. Habitatnya di
daratan yang lembab, ada pula yang hidup sebagai epifit. Tubuhnya tidak memiliki berkas pembuluh
(vaskular seperti pembuluh xilem dan floem). Contoh lumut yaitu lumut hati, lumut daun, dan lumut
tanduk.
Ganggang (Thallophyta)
Thallophyta merupakan kelompok tumbuhan yang mempunyai ciri utama yaitu tubuh berbentuk talus.
Tumbuhan talus merupakan tumbuhan yang struktur tubuhnya masih belum bisa dibedakan antara akar,
batang dan daun. Ciri-ciri dari tumbuhan talus ini adalah tersusun oleh satu sel yang berbentuk bulat,
perkembangbiakan pada umumnya secara vegetatif dan generatif.
Miskonsepsi
Miskonsepsi pada materi ini adalah contohnya yang terjadi pada tumbuhan yaitu konsep yang pertama
adalah ciri makhluk hidup adalah makan penjelasan konsep ini salah karena ternyata realita
menunjukkan tidak semua makhluk hidup makan tumbuhan misalnya adalah contoh makhluk hidup
yang tidak makan kita tidak pernah melihat tumbuhan melakukan proses makan yaitu mengambil
makanan dari lingkungannya ingat ciri makanan adalah berupa zat organik mengandung energi dan
bermanfaat bagi tubuh tumbuhan yang menyerap zat dari dalam tanah yaitu berupa air dan garam-
garam mineral air dan mineral bukan makanan karena tidak memiliki kriteria ciri makanan tadi namun
penjelasannya yang benar adalah ciri makhluk hidup adalah perlu makanan semua makhluk hidup
memerlukan makanan termasuk tumbuhan hanya saja cara pembunuhannya berbeda hewan dan jamur
dilakukan melalui proses makan tapi tumbuhan dilakukan dengan cara membuat makanan sendiri di
dalam tubuhnya tumbuhan tidak makan mainkan membuat makanan jamur dengan cara menerapkan
makanan dari lingkungan sementara hewan memakan makanan yang ada di lingkungannya Konsep yang
kedua dan tumbuhan menyerap sari-sari makanan dari dalam tanah pernyataan ini salah karena
tumbuhan menyerap sari makanan sari makanan adalah zat-zat makanan mineral glukosa protein
vitamin dan sebagainya hasil proses pencernaan makanan namun penjelasan yang benar adalah
tumbuhan menyerap air dan mineral dari dalam tanah organisme yang mencerna sari makanan dari
dalam tanah hanya jamur oleh karena itu cara makan jamur adalah absorpsi jamur mengeluarkan enzim
ke lingkungan sekitarnya kemudian dicerna menggunakan enzim tersebut selanjutnya sarinya diserap
melalui membran sel
Daftar Pustaka