Makalah Mahluk Hidup
Makalah Mahluk Hidup
Makalah Mahluk Hidup
MAHLUK HIDUP
Makhluk Hidup – Pengertian, Ciri,
Karakteristik & Sistem Klasifikasi
3.9/5 - (48 votes)
Manusia merupakan salah satu makhluk hidup di muka bumi yang selalu berdampingan
dengan makhluk hidup lainnya. Bukan hanya hewan dan tumbuhan, namun juga
dengan berbagai jenis mikroorganisme lain, seperti protozoa, bakteri, hingga archaea.
Meski semua organisme memiliki karakter yang berbeda satu sama lain, namun pada
dasarnya mereka mempunyai beberapa kesamaan, yaitu sama-sama diturunkan dari
satu leluhur dan hidup. Hal inilah yang menjadi alasan organisme ini disebut makhluk
hidup.
Daftar Isi
Contohnya adalah manusia selalu membutuhkan makanan yang bersumber dari hewan
dan juga tumbuhan. Sementara hewan juga memakan hewan lain atau tumbuhan lain
untuk bertahan hidup di lingkungannya.
Begitu juga dengan tumbuhan yang memerlukan energi dari alam di sekitarnya dengan
cara menghasilkan makanannya secara mandiri melalui proses fotosintesis.
Selain itu, makhluk hidup juga pasti tumbuh dan berkembang, bereproduksi,
memerlukan makanan, mampu beradaptasi dengan lingkungan tempat tinggalnya dan
ekskresi.
Tiap-tiap makhluk hidup diketahui memiliki berbagai jenis organ untuk bernapas. Organ-
organ ini tergantung pada ukuran tubuh, habitat, dan riwayat evolusi makhluk hidup
masing-masing.
Begitu juga dengan hewan seperti gurita yang bergerak menggunakan tentakel atau
lintah yang bergerak menggunakan otot perut.
Manusia dan hewan diketahui memiliki kerangka tulang yang terus mengalami
pertumbuhan. Proses pertumbuhan tulang di masa awal adalah proses penulangan
primer di mana tulang yang terbentuk adalah tulang rawan atau kartilago. Inilah yang
menyebabkan tulang tersebut terasa lunak.
Di bagian tengah tulang ada banyak sekali osteosit atau sel tulang yang bakal tumbuh
menjadi tulang sejati. Melalui proses inilah, makhluk hidup disebut melakukan
pertumbuhannya.
Namun, definisi perkembangan pada tumbuhan cukup berbeda. Berkembang dalam hal
ini merupakan bertambahnya kemampuan struktur dan fungsi alat-alat tubuh. Misalnya
kecambah akan berkembang menjadi daun, buah, dan juga akar sejati seiring
berjalannya waktu.
Proses reproduksi seksual biasanya membutuhkan waktu yang relatif lama. Sebab
proses ini memerlukan perkembangan alat reproduksi dan proses pencarian pasangan
yang tepat. Berbeda halnya dengan proses reproduksi aseksual yang hanya
membutuhkan satu individu, namun minim membawa variasi genetika.
Contoh proses aseksual pada hewan terjadi pada protozoa yang bereproduksi dengan
cara membelah diri atau bertunas seperti hydra. Sementara proses seksual terjadi pada
monyet yang melahirkan ataupun ikan yang bertelur meski hidup di dalam air.
Berbeda dengan tumbuhan yang melakukan proses reproduksi secara vegetatif dan
generatif. Untuk reproduksi vegetatif biasanya terjadi pada umbi-umbian. Sementara
reproduksi generatif adalah proses penyerbukan oleh alat kelamin jantan yang berupa
benang sari pada alat kelamin betina berupa putik. Sehingga proses reproduksi
generatif lebih sering terjadi pada tumbuhan yang memiliki bunga dan buah.
Pada dasarnya, adaptasi yang dilakukan oleh sebagian besar makhluk hidup ini terbagi
menjadi tiga macam, yaitu bentuk tubuh atau morfologi, adaptasi proses metabolisme
tubuh atau fisiologi, dan yang terakhir adaptasi perilaku.
Contoh adaptasi morfologi bisa kita lihat pada bentuk paruh setiap burung. Begitu juga
dengan aneka bentuk gigi hewan yang berbeda-beda tergantung jenis makanan yang
dikonsumsinya.
Sementara contoh adaptasi fisiologi bisa ditemukan pada hewan ruminansia seperti
sapi, kerbau, dan lembu yang memiliki enzim selulase untuk mencerna makanan di
dalam tubuh. Tak ketinggalan contoh adaptasi perilaku dari ikan paus yang bergerak
menuju permukaan laut untuk sekadar mengambil udara sebagai proses bernapas.
Seperti yang telah kita bahas sebelumnya, alam semesta ini ternyata tidak hanya dihuni
oleh manusia saja, tapi juga ada jenis makhluk hidup lain yang memiliki hak hidup yang
sama. Jumlahnya pun tak terhitung karena terdiri dari beraneka jenis spesies yang
berbeda.
theconversation.com
Oleh sebab itu, dibutuhkan suatu klasifikasi atau pengelompokan secara khusus agar
kita sebagai manusia juga bisa lebih mudah mengidentifikasi sekaligus mengingatnya.
Pengklasifikasian makhluk hidup ini berawal dari kegiatan yang dilakukan oleh seorang
ahli biologi bernama Carlous Linnaeus yang berasal dari Swedia. Saat itu, Carlous
melakukan klasifikasi pada makhluk hidup menjadi dua kelompok berbeda, yaitu dunia
hewan dan dunia tumbuhan. Namun seiring berjalannya waktu, pengelompokan ini
menjadi semakin banyak dan detail.
Jika dijelaskan lebih lanjut, tujuan dari klasifikasi makhluk hidup ini supaya
memudahkan manusia dalam mempelajari berbagai jenis makhluk hidup di alam,
mampu membedakan makhluk hidup antara satu dan lainnya, serta menyederhanakan
obyek pembelajaran.
Adapun urutan klasifikasi makhluk hidup dari tingkat tertinggi hingga terendah adalah
sebagai berikut:
Domain – Daerah
Kingdom – Kerajaan
Phylum atau Filum pada hewan, sementara Divisio pada tumbuhan
Classis – Kelas
Ordo – Bangsa
Familia – Suku
Genus – Marga
Spesies – Jenis
1. Klasifikasi 2 Kingdom
Perlu diketahui, organisme bisa dikelompokkan menjadi dua bagian besar, yaitu
klasifikasi dunia tumbuhan dan dunia hewan sebagai berikut:
Kingdom Plantae adalah semua organisme yang memiliki dinding sel dari bahan
selulosa dan juga memiliki klorofil. Dua komponen inilah yang memungkinkan mereka
untuk melakukan proses fotosintesis demi kelangsungan hidupnya di alam. Contohnya
adalah ganggang, lumut, tumbuhan paku, bakteri, dan jamur meski mereka tidak
berklorofil.
Kingdom animalia – Dunia Hewan
2. Klasifikasi 3 Kingdom
Pada klasifikasi makhluk hidup 3 kingdom, kelompok jamur yang ada pada kingdom 2
dipisahkan dan masuk ke dalam kelompok tumbuhan. Alasannya adalah karena jamur
tidak bisa menghasilkan makanan sendiri atau hererotrof seperti tumbuhan pada
umumnya.
Selain itu, dinding sel jamur tidak terdiri dari bahan selulosa, tapi dari bahan kitin.
Berikut adalah penjelasan dari klasifikasi makhluk hidup 3 kingdom, yaitu:
Jamur dikenal sebagai salah satu organisme yang kerap mendapat makanan dari
makhluk hidup lain. Inilah yang membuatnya disebut sebagai parasit. Bahkan, ada pula
jamur yang sengaja menyerap makanan dari makhluk hidup lain yang telah mati
(saprofit).
Ciri-cirinya adalah multiseluler, dinding sel terbuat dari bahan kitin, tidak berpigmen
fotosintetik sehingga cenderung heterotrofik dan eukariotik.
Kingdom berikutnya adalah dunia tumbuhan yang meliputi semua organisme dengan
kemampuan menghasilkan makanannya sendiri (autotroph) melalui proses fotosintesis.
Dan yang terakhir adalah semua organisme yang mendapatkan makanannya dengan
cara memangsa makhluk hidup lain di sekitar habitatnya.
3. Klasifikasi 4 Kingdom
Perkembangan klasifikasi menjadi semakin lebih banyak setelah ditemukannya inti sel
atau nukleus. Dengan begitu, makhluk hidup terbagi lagi menjadi 4 klasifikasi yang
berbeda, antara lain:
1. Kingdom monera
Kingdom monera merupakan klasifikasi makhluk hidup yang tidak berselaput inti
sehingga disebut sebagai organisme prokariotik. Contohnya adalah bakteri atau
ganggang biru-hijau.
Kingdom fungi
Kingdom plantae
Kingdom animalia
4. Klasifikasi 5 Kingdom
Berikut ini merupakan pembagian sistem klasifikasi 5 kingdom, yaitu:
1. Kingdom Monera
2. Kingdom Protista
3. Kingdom Fungi
4. Kingdom Animalia
5. Kingdom Plantae
6. Klasifikasi 6 Kingdom
Seperti halnya klasifikasi 5 kingdom, untuk klasifikasi 6 kingdom hanya ditambahkan
satu jenis klasifikasi lain, kingdom virus.