Picot - WPS
Picot - WPS
Picot - WPS
TAHUN 2024
ABSTRAK JURNAL I
Pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan oleh dokter dengan
menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang akan ditangani.
Metode penelitian ini menggunakan cara non probability Sampling, Teknik Accidental Sampling
responden sejumlah 37 anak. Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri yang dirasakan pasien post
operasi sebelum dilakukan tindakan manajemen nyeri distraksi adalah nyeri sedang hingga nyeri
menyiksa. Hampir separuh responden yaitu 35% merasakan nyeri yang sangat berat. intensitas nyeri yang
dirasakan pasien post operasi dan sesudah dilakukan tindakan manajemen nyeri distraksi adalah tidak
merasakan nyeri hingga nyeri sedang. Hampir separuh responden yaitu 46% merasakan nyeri sedang.
Hasil uji Wilcoxon menunjukkan p value sebesar 0.000<0.05, dapat disimpulkan terdapat perbedaan
intensitas pasien post operasi sebelum dan sesudah dilakukan tindakan manajemen nyeri distraksi.
ABSTRAK JURNAL II
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh metode gangguan perhatian
pendengaran yang berbeda terhadap nyeri dan kecemasan pasca operasi pada anak-anak.
Desain:Penelitian ini dilakukan sebagai pretestepenelitian eksperimental posttest untuk mengetahui
pengaruh musik klasik, musik Turki, dan audiobook terhadap penurunan nyeri dan kecemasan pasca
operasi pada anak. Metode:Populasi pasien penelitian ini terdiri dari anak-anak yang telah menjalani
operasi bedah di klinik bedah anak. Sebanyak 90 anak dilibatkan dalam sampel penelitian. Pengumpulan
data dilakukan dengan menggunakan Skala Analog Visual, Skala Nyeri Wajah Wong-Baker, dan State-
Trait Anxiety Inventory pada anak, serta data sosiodemografi anak dan orang tua.Temuan:Musik klasik,
musik Turki, dan metode buku audio memainkan peran yang efektif dalam mengurangi nyeri pasca
operasi dan kecemasan pada anak-anak. Mendengarkan musik klasik adalah metode yang paling efektif
dalam mengurangi rasa sakit pada anak-anak pada periode pasca operasi pada tiga kelompok penelitian.
Kesimpulan:Kami menunjukkan bahwa metode gangguan perhatian pendengaran yang berbeda memiliki
efek penurunan nyeri dan kecemasan pasca operasi pada anak-anak
A. Latar Belakang
Jurnal I
Pembedahan atau operasi merupakan tindakan pengobatan yang dilakukan oleh dokter
dengan menggunakan cara invasif dengan membuka atau menampilkan bagian tubuh yang
akan ditangani. Masalah yang timbul setelah post op adalah nyeri. Pasien anak post operasi
sering mengalami nyeri akibat diskontinuitas jaringan atau luka operasi akibat insisi
pembedahan serta akibat posisi yang dipertahankan selama prosedur pasca operasi sendiri.
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengurangi kecemasan pada pasien salah
satunya yaitu distraksi. Tujuan penggunaan teknik distraksi dalam intervensi keperawatan
adalah untuk mengalihkan atau menjauhkan perhatian klien terhadap sesuatu yang sedang
dihadapi, misalnya nyeri. Sedangkan manfaat dari teknik ini, yaitu agar seseorang yang
menerima teknik ini merasa lebih nyaman, santai, dan merasa berada pada posisi yang
menyenangkan (Widyastuti, 2010). Distraksi visual adalah salah satu teknik distraksi yang
cukup baik karena mudah ditemui dalam kehidupan seharihari. Menonton kartun dapat
mengurangi kecemasan karena memfokuskan pasien anak dengan hal lain selain nyeri yang
dirasakan (Lee, 2012)
Jurnal II
Pengendalian nyeri yang tidak memadai mengakibatkan pengalaman nyeri yang parah pada
pasien, yang menyebabkan atelektasis dan penurunan fungsi pernapasan. Pada saat yang sama,
risiko kecemasan dan respons terhadap stres jangka panjang meningkat (Crowe L, dkk 2008).
Komplikasi ini pada akhirnya dapat menyebabkan peningkatan rawat inap di rumah sakit,
penurunan kualitas hidup, kegagalan pembedahan, dan imunosupresi karena stres jangka
panjang (Economidou E, dkk 2012). Metode yang digunakan untuk mengendalikan nyeri
pada anak meliputi metode farmakologis dan nonfarmakologis (Taddio, dkk 2010). Salah satu
metode nonfarmakologis yang paling sering digunakan adalah teknik gangguan perhatian
(Aydsayan dkk, 2019). Saat menggunakan gangguan, perhatian adalah fokus pada stimulus
selain nyeri dan pengurangan nyeri pasien adalah tujuannya ada banyak cara berbeda untuk
mengalihkan perhatian, seperti mendengarkan musik dan buku audio. Metode-metode ini
memudahkan anak-anak menghadapi prosedur pembedahan dan direkomendasikan untuk
mengurangi rasa sakit dan kecemasan pasca operasi. Tujuan dari penelitian eksperimental ini
adalah untuk mengetahui pengaruh metode gangguan perhatian pendengaran yang berbeda
terhadap pengurangan nyeri dan kecemasan pasca operasi pada anak-anak.
B. Tujuan
Jurnal I
Untuk mengetahui efektivitas pemberian teknik distraksi Audio visual terhadap skala nyeri
Jurnal II
Untuk mengetahui pengaruh metode gangguan perhatian pendengaran yang berbeda terhadap
nyeri dan kecemasan pasca operasi pada anak-anak.
C. Metode
Jurnal I
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre eksperimental Design
dengan pendekatan One Group Pre- test – Post-test. Pengembangannya ialah dengan cara
melakukan satu kali pengukuran di depan (pre-test) sebelum adanya perlakuan dan setelah itu
dilakukan pengukuran lagi (post-test). Populasi dalam penelitian adalah anak post operasi di
IRNA 2 Ruang 15 Bedah Anak RSUD Dr. Saiful Anwar Malang. Sampel yang terlibat
dalam penelitian ini sejumlah 37 orang responden.
Jurnal II
Penelitian ini dilakukan sebagai pre test penelitian eksperimental post test untuk mengetahui
pengaruh musik klasik, musik Turki, dan audiobook terhadap penurunan nyeri dan
kecemasan pasca operasi pada anak.Sebanyak 92 pasien dan orang tuanya yang memenuhi
kriteria penelitian diwawancarai selama masa penelitian. Dua orang tua tidak setuju untuk
berpartisipasi dalam penelitian ini. Tiga puluh pasien anak dimasukkan dalam kelompok
musik klasik, 30 pasien anak dimasukkan dalam kelompok musik Turki, dan 30 pasien anak
dimasukkan dalam kelompok buku audio. Tidak ada perbedaan yang signifikan dalam
distribusi rata-rata usia dan jenis kelamin anak-anak antar kelompok (P >.05).
D. Kesimpulan
Jurnal I
Intensitas nyeri yang dirasakan pasien post operasi di Ruang 15 Bedah Anak RSSA
Malang sebelum dilakukan tindakan manajemen nyeri distraksi adalah nyeri sedang hingga
nyeri menyiksa. Hampir separuh responden yaitu 35% merasakan nyeri yang sangat
berat.Intensitas nyeri yang dirasakan pasien post operasi di Ruang 15 Bedah Anak RSSA
Malang sesudah dilakukan tindakan manajemen nyeri distraksi adalah tidak merasakan nyeri
hingga nyeri sedang. Hampir separuh responden yaitu 46% merasakan nyeri sedang. Terdapat
perbedaan intensitas pasien post operasi di Ruang 15 Bedah Anak RSSA Malang sebelum
dan sesudah dilakukan tindakan manajemen nyeri distraksi. Dengan kata lain tindakan
manajemen nyeri distraksi mampu menurunkan intensitas skala nyeri pasien post operasi di
Ruang Bedah Anak RSSA Malang (p<0.05).
Jurnal II
Penelitian kami menunjukkan bahwa musik Turki, musik klasik, dan metode buku audio
efektif dalam menurunkan skor nyeri pasca operasi dan skor kecemasan pada anak-anak.
Selain itu, hasil kami menunjukkan bahwa efek pengurangan rasa sakit dari mendengarkan
musik klasik lebih tinggi dibandingkan dengan metode buku audio, terutama bila dinilai
dengan skala WBFPS. Namun, secara berpasanganSebagai perbandingan, tidak ada
perbedaan yang signifikan antara kelompok-kelompok tersebut, baik antara kelompok musik
Turki dan kelompok buku audio, atau antara kelompok musik Turki dan kelompok musik
klasik. Menurut penilaian menggunakan skala nyeri VAS, musik klasik ditemukan lebih
efektif dalam mengurangi nyeri pasca operasi dibandingkan dengan musik Turki dan metode
buku audio. Ketika hasil kelompok belajar dievaluasi satu sama lain, kami menentukan
bahwa tidak ada perbedaan yang signifikan secara statistik antara kelompok dalam
mengurangi tingkat kecemasan pasca operasi.
Jurnal I Jurnal II
(Pengaruh Pemberian Teknik Distraksi (The Effect of Different Audio Distraction Methods
Audio Visual Terhadap Skala Nyeri Pada on Children’s Post Operative Pain and Anxiety)
Pasien Anak Post Operasi)
P Dalam penelitian ini menggunakan populasi atau Dalam penelitian ini menggunakan populasi atau
problem sejumlah 37 anak dengan usia 7-15 problem sejumlah 90 anak yang dirawat diruang
tahun yang telah menjalani operasi bedah.
I Intervensi yang dilakukan yaitu Pemberian obat Intervensi yang dilakukan yaitu Tiga puluh pasien
yang tepat dan adanya distraksi secara anak dimasukkan dalam kelompok musik klasik, 30
audiovisual (menonton film kartun) dapat pasien anak dimasukkan dalam kelompok music
digunakan untuk mengatasi respon prilaku nyeri Turki, dan 30 pasien anak dimasukkan dalam
anak saat menjalani tindakan invasif secara kelompok buku audio. Kelompok musik klasik, musik
efektif. Distraksi menonton animasi kartun Turki, dan buku audio diberikan sesi mendengarkan
sangat efektif dalam mengalihkan perhatian musik dan buku audio 1 jam setelah pasien dibawa ke
pasien terhadap rasa cemas, ketakutan, dan ruang bangsal. Tidak ada intervensi invasif atau non-
depresi yang dialami pasien namun hal tersebut invasif selama sesi. “Wong-Baker Faces Pain Scale
dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor yang (WBFPS), Visual Pain Scale, dan State-Trait Anxiety
mempengaruhi distraksi menonton animasi Inventory for Children (STAIC)” masing-masing
kartun yaitu komunikasi antar perawat dan klien, diterapkan oleh peneliti sebelum metode gangguan
media distraksi yang dipakai, jangka waktu yang perhatian mendengarkan, yang dimainkan dalam ruang
digunakan serta tingkat stress, cemas maupun pasien tunggal dengan pemutar MP3 pada 70 dB
depresi yang dialami pasien. selama 30 menit. Selama sesi mendengarkan, peneliti
berada di dekat pasien. Segera setelah mendengarkan
selesai, WBFPS, Skala Nyeri Visual, dan STAIC
diterapkan lagi pada anak-anak.
C Intensitas nyeri yang dirasakan pasien post Dalam penelitian kami, kami mengamati penurunan
operasi di Ruang 15 Bedah Anak RSSA Malang yang signifikan secara statistik pada tingkat
sebelum dilakukan tindakan manajemen nyeri kecemasan antara anak-anak pada jam pertama pasca
distraksi adalah nyeri sedang hingga nyeri operasi dan setelah mendengarkan musik dan buku
menyiksa. Hampir separuh responden yaitu 35% audio pada ketiga kelompok.
merasakan nyeri yang sangat berat.
O Teknik distraksi berupa pemberian tontonan Semua kelompok yang termasuk dalam penelitian ini
animasi kartun sangat efektif dalam menurunkan dibandingkan dalam hal skor skala WBFPS, VAS, dan
cemas sehingga mampu mengalihkan rasa nyeri STAIC. Tidak ada perbedaan yang signifikan secara
yang dirasakan anak bahkan intensitas yang statistik antara ketiga kelompok dalam hal skor skala
dialami akan menurun. Anak diberikan WBFPS, VAS, dan STAIC yang diukur pada jam
kebebasan dalam pemilihan kartun favorit nya pertama pasca operasi tanpa intervensi apa pun pada
dengan durasi waktu yang rata-sata sama menit kelompok tersebut. Namun, terdapat perbedaan yang
selama menggunakan teknik distraksi sehingga signifikan secara statistik antara ketiga kelompok
anak dapat menjalani prosedur tindakan dalam hal skor WBFPS posttest. Perbandingan
keperawatan dengan tenang dan tidak berpasangan mengungkapkan bahwa terdapat
menimbulkan trauma. perbedaan yang signifikan antara kelompok musik
klasik dan kelompok buku audio (P<.042). Skor
WBFPS kelompok musik klasik menunjukkan
penurunan yang lebih besar dibandingkan kelompok
buku audio
T Tindakan dilakukan dalam waktu rata - rata Tindakan dilakukan dalam waktu 30 menit
sama merit Kurang lebih satu menit