Askeb Pranikah Patol Selviana

Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Unduh sebagai doc, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 52

LAPORAN PRAKTIK

ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PASANGAN SUAMI ISTRI NY S


USIA 24 TAHUN DAN TN H USIA 25 TAHUN DENGAN OBESITAS
DENGAN PERSIAPAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS TULUNGREJO
BANYUWANGI

Oleh :
SELVIANA SAFITRI
NIM: 238212182

PRODI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


IIK STRADA INDONESIA
2024
PERSETUJUAN

Laporan praktik dengan judul “ASUHAN KEBIDANAN PADA NY. S

USIA 24 TAHUN DAN TN H USIA 25 TAHUN DENGAN OBESITAS DAN

PERSIAPAN KEHAMILAN” di Puskesmas Tulungrejo Kabupaten

Banyuwangi disetujui oleh pembimbing penyusun asuhan pada:

Hari/tanggal: Kamis, 30 Mei 2024

Banyuwangi, 18 Mei 2024

SELVIANA SAFITRI
NIM. 238212182

Mengetahui,

Dosen Pembimbing Pembimbing Lahan

Bd. PUTRI EKA S, SST.M.Kes Bd. Risna Zubaidah, SST.M.M

i
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur kepada TYME yang telah memberikan rahmat dan

karunia-Nya sehingga laporan pendahuluan yang berjudul “ASUHAN

KEBIDANAN PADA NY. S USIA 24 TAHUN DAN TN H USIA 25 TAHUN

DENGAN OBESITAS DAN PERSIAPAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS

TULUNGREJO” dapat diselesaikan. Laporan Pendahuluan ini merupakan salah

satu syarat untuk meneruskan jenjang pada Program Profesi Kebidanan di IIK

STRADA Indonesia.

Bersama ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr Sentot Imam Suprapto.,MM,. selaku Rektor IIK STRADA Indonesia yang

telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk mengikuti dan

menyelesaikan pendidikan di Program Studi S1 Kebidanan

2. Dr Agusta Dian Ellina,.S.Kep,.Ns,.M.Kep selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan Kebidanan IIK STRADA Indonesia

3. Bd. Miftakhur Rohmah,.SST, M.Kes selaku Kaprodi Profesi Kebidanan

4. Bd. Putri Eka Sejati, SST. M.Kes selaku pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan pada penyusunan Laporan

Pendahuluan ini.

5. Bd. Risna Zubaidah, SST. M. M selaku pembimbing lahan yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan pada penyusunan Laporan

Pendahuluan ini.

6. Pasangan usia subur yang membantu secara ikhlas, mendukung dan

memotivasi dalam penyelesaian penyusunan Laporan Askeb ini

ii
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Laporan Pendahuluan ini

masih jauh dari sempurna. Untuk itu segala kritik dan saran dari semua pihak

sangatlah kami butuhkan demi kesempurnaan Laporan Penelitain ini. Semoga

Laporann Pendahuluan ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan penulis khususnya.

Amin.

Banyuwangi, 30 Mei 2024

Selviana Safitri

iii
DAFTAR ISI

Halaman
Halaman Judul .................................................................................................
Halaman Persetujuan ....................................................................................... i
Kata Pengantar ................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iv
Daftar Tabel...................................................................................................... iv
Daftar Lampiran ............................................................................................... vii

BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah............................................................................ 4
C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 4
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4
1. Manfaat teoritis............................................................................ 5
2. Manfaat praktis............................................................................. 5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori.................................................................................
..........................................................................................................
1. Pengertian Prakonsepsi................................................................ 6
2. Tujuan Pelayanan Prakonsepsi .................................................... 7
3. Asuhan Prakonsepsi..................................................................... 8
4. Tinjaun kasus obesitas dan definisi obesitas ............................... 17
5 Menejemen Kebidanan ................................................................. 18
6 Dokumentasi Kebidanan .............................................................. 22
BAB III. ASKEB PRAKONSEPSI
A. Pengkajian
1. Data Subjektif
1.1 Identitas Klien ........................................................................... 24
1.2 Alasan Kunjungan Saat Ini ........................................................ 24
1.3 Keluhan Utama .......................................................................... 24
1.4 Riwayat menstruasi ................................................................... 25
1.5 Riwayat Kesehatan Keluarga .................................................... 25
1.6 Riwayat Kesehatan Kesehatan Yang Lalu ................................ 25
1.7 Latar Belakang Budaya Dalam Keluarga .................................. 25
1.8 Pola Kebiasaan Sehari hari......................................................... 26
2. Data Objektif
1.21 Pemeriksaan Umum ................................................................ 27
1.22 Pemeriksaan Khusus ............................................................... 27
1.23 Pemeriksaan Laboratium ......................................................... 28
1.24 Pemeriksaan Penunjang .......................................................... 28

iv
B. Analisa Data/Diagnosa..................................................................... 29
C. Diagnosa Masalah Potensoial........................................................... 29
D. Evaluasi Kebutuhan Segera ............................................................ 29
E. Intervensi.......................................................................................... 30
F. Penatalaksanaan................................................................................ 32
G. Evaluasi ........................................................................................... 34
BAB IV PEMBAHASAN
Pembahasan ........................................................................................ 38
BAB V PENUTUP
Kesimpulan......................................................................................... 41
Saran................................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 43

v
DAFTAR TABEL

HALAMAN

Tabel 2.1 Komponenen Dalam Asuhan Prakonsepsi ....................................


.......................................................................................................11

Tabel 2.2 Intervensi Dengan Bukti Asuhan Prakonsepsi .............................


.......................................................................................................14

vi
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Wanita Usia Subur adalah wanita transisi dari masa remaja akhir ke masa

dewasa awal. Ciri utama wanita usia subur adalah peristiwa fisiologis seperti

menstruasi dan tercapainya kesuburan yang maksimal dengan fungsi organ

reproduksi yang berkembang dengan baik. WUS dianggap sebagai wanita

dewasa yang siap menjadi seorang ibu. Wanita usia subur sebagai calon ibu

merupakan kelompok rentan yang status kesehatannya harus diperhatikan.

Kualitas generasi penerus ditentukan oleh kondisi ibu sebelum dan selama

hamil. Sangat penting untuk mengetahui kesehatan sebelum kehamilan,

termasuk status gizi terutama saat mempersiapkan kehamilan, karena sangat

terkait dengan kehamilan di masa depan (Dieny,dkk2019;12).

Wanita usia subur adalah yang sudah menikah atau belum menikah

antara usia 15 – 49 tahun. Puncak kesuburan sekitar usia 20 – 29 tahun.

WUS pada usia 20 – 29 tahun termasuk dalam kategori dewasa awal. Pada

usia ini wanita memiliki peluang 95% untuk hamil.(Dieny,dkk,2019;5-6).

Masa Prakonsepsi adalah waktu sebelum kehamilan atau waktu sebelum

sel telur (ovum) bertemu dengan sperma. Wanita dewasa atau wanita usia

subur yang siap menjadi ibu yang kebutuhan nutrisinya saat ini berbeda

dengan anak-anak, remaja ataupun usia lanjut.Perbaikan kesehatan

prakonsepsi berdampak pada peningkatan kesehatan reproduksi dan dapat

mengurangi risiko pengeluaran biaya yang mungkin timbul akibat gangguan

1
kesehatan reproduksi. Layanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen

penting dari layanan kesehatan bagi wanita usia subur (Dieny,dkk,2019;4).

Prakonsepsi atau prakehamilan adalah pemeriksaan penting untuk

membantu pasangan memiliki kehamilan dan bayi yang sehat.Ini termasuk

menilai kesehatan umum wanita dan mengidentifikasi faktor risiko yang

dapat mempersulit kehamilan (Astuti,dkk,2017).

Bagi kalangan wanita, khususnya wanita prakonsepsi, status gizi

kesehatan ibu dan anak adalah faktor penentu sumber daya manusia. Hal ini

diperjelas dengan bukti bahwa status gizi dan kesehatan calon ibu pada

masa prakonsepsi, saat kehamilan dan menyusui adalah fase yang sangat

kritis. Salah satu masalah gizi pada periode prakonsepsi meliputi kelebihan

gizi. Masalah kelebihan gizi yaitu obesitas dikaitkan dengan berbagai

Penyakit Tidak Menular (PTM), seperti diabetes, penyakit jantung, tekanan

darah tinggi, stroke dan kanker (Dieny,dkk,2019;3).

Menurut WHO Prevalensi Obesitas diseluruh dunia meningkat hampir 3

kali lipat antara tahun 1975 dan 2016. Pada tahun 2016, lebih dari 9 miliar

orang dewasa mulai usia 18 tahun, mengalami kelebihan berat badan, dari

jumlah tersebut lebih dari 650 juta mengalami obesitas. Secara keseluruhan

sekitar 13% dari populasi dunia kategori dewasa (15% wanita) yang

mengalami obesitas pada tahun 2016 (WHO Obesity And

Overweihgt,2021). Menurut WHO 2017 Prevalensi obesitas tertinggi di

dunia terdapat di wilayah Amerika Serikat yaitu terdapat 86,9 juta jiwa

mengalami obesitas dan pada perempuan sebesar 35% (Masrul,2018:155-

156)

2
Menurut data Riskesdes tahun 2018 menunjukkan prevelansi obesitas di

Indonesia pada wanita dewasa >18 tahun sebesar 44,3%.

(Handajani,2020:59). Data obesitas tertinggi di Indonesia terjadi di Sulawesi

Utara dan terendah di Nusa Tenggara. Dedangkan angka kejadian di

Sulawesi Selatan pada wanita dewasa >18 tahun sebesar 30%

(Riskesdas,2018).

Obesitas adalah kondisi ketidak seimbangan antara asupan energi yang di

konsumsi dengan pengeluaran energi dalam jangka waktu yang lama.

Kelebihan energi ini kemudian di simpan dalam bentuk lemak dan jaringan

adiposa, yang bisa menyebabkan penambahan berat badan

(Hutasoit,2020;26)

Obesitas pada tahap perencanaan kehamilan mempengaruhi metabolisme

dan hormon. Hal ini terjadi ketika sel lemak visceral mengubah

metabolisme dengan mensekresi adipokin (adiponiktin dan sitokin) yang

mengganggu proses hormonal. Selain itu, obesitas menginduksi perubahan

berbagai hormon pengatur seperti insulin, androgen dan globulin pengikat

hormon seks. Perubahan ini dapat menyebabkan anovulusi, infertilitas dan

peningkatan risiko keguguran (Dieny,2018:59).

Menurut Obirikorang, dkk (2016 dalam buku Susetyowati (2019),

menyatakan bahwa pengetahuan merupakan salah satu faktor yang

berhubungan dengan obesitas, seperti pengetahuan tentang pengaturan

makanan, cara pengelolaan makanan dan nilai gizi dalam bahan makanan.

Hal-hal tersebut berdampak besar pada asupan makanan seseorang dan

3
menimbulkan risiko yang sangat besar terjadinya obesitas

(Susetyowati,2019:85).

Berdasarkan data hasil wawancara dengan 10 PUS (Pasangan Usia

Subur) yang ada di desa Gendoh, Kecamatan Sempu, Kabupaten

Banyuwangi, didapatkan bahwa kebanyakan dari pasangan usia subur

tersebut kurang mengetahui dan memahami tetantang apa yang harus

dilakukan ketika merencanakan kehamilan (apalagi dengan kondisi obesitas)

misalnya berat badan yang ideal, diet rendah kalori tinggi protein, olah raga,

asupan asam folat, paparan lingkungan yang kurang kondusif. Hal ini di

dukung dengan data yang diperoleh yaitu dari 10 PUS ada 2 kasus obesitas

untuk perencanaan kehamilan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah

Bagaimana Pemberian Asuhan Kebidanan Pada Ny Idan Tn I Adakah Faktor

Risiko Ibu Prakonsepsi Dengan Masalah Obesitas Di Puskesmas Gendoh?”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Dapat melaksanakan asuhan kebidanan pada prakonsepsi dengan

masalah obesitas di Puskesmas Gendoh secara komprehensif dengan

menggunakan manajemen varney.

2. Tujuan Khusus

1. Melakukan identifikasi data subyektif dan obyektif pada Ny”I” dengan

masalah obesitas di Puskesmas Gendoh

4
2. Melakukan identifikasi assesment atau langkah-langkah asuhan

kebidanan terhadap Ny “I” dengan masalah obesitas di Puskesmas

Gendoh.

3. Menetapkan planning atau rencana asuhan kebidanan pada Ny “I”

dengan masalah obesitas di Puskesmas Gendoh.

4. Melaksanakan implementasi atau tindakan asuhan kebidanan yang telah

direncanakan pada NY “I” dengan masalah obesitas di Puskesmas

Gendoh.

5. Melakukan evaluasi hasil tindakan asuhan kebidanan yang telah

dilakukan pada Ny “I” dengan masalah obesitas di Puskesmas Gendoh.

D. Manfaat penelitian

a. Bagi Peneliti

Dapat dijadikan bahan guna menambah pengetahuan dan pengalaman

tentang asuhan kebidanan prakonsepsi pada PUS (Pasangan Usia

Subur) dalam merencanakan kehamilan

b. Bagi Pasangan Subur

Dengan asuhan yang diberikan dapat menjadikan sebagai bahan

pengetahuan bagi ibu prakonsepsi untuk membantu menentukan

berbagai hal, yang mungkin sedang terjadi saat ini.

c. Bagi Tenaga Kesehatan

Dapat menjadi masukan bagi bidan untuk menjaga dan meningkatkan

mutu pelayanan dan pelaksanaan Asuhan Kebidanan Prakonsepsi.

5
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

1. Pengertian

Prakonsepsi terdiri dari dua kata yaitu pra dan konsepsi. Pra berarti

sebelum dan konsepsi berarti pertemuan sel ovum dengan sperma atau yang

disebut dengan pembuahan / fertilisasi. Prakonsepsi adalah waktu sebelum

bertemunya sperma dan sel telur / fertilisasi atau sebelum hamil

(Dieny,dkk,2019;2)

Masa prakonsepsi adalah waktu sebelum kehamilan atau waktu sebelum

sel telur (ovum) bertemu dengan sperma. Wanita prakonsepsi diasumsikan

sebagai wanita dewasa yang siap menjadi seorang ibu. Wanita usia subur

sebagai ibu hamil merupakan kelompok rentan yang status kesehatannya

harus diperhatikan, Kualitas generasi penerus ditentukan oleh kondisi ibu

sebelum dan selama hamil (Dieny,dkk,2019;4)

Periode prakonsepsi berlangsung tiga bulan hingga satu tahun sebelum

pembuahan dan idealnya mencakup waktu ketika sel telur dan sperma

matang sekitar 100 hari sebelum pembuahan (Susilowati & Kuspriyanto,

2016).

Status kesehatan pada periode prakonsepsi adalah bagian dari kesehatan

secara keseluruhan selama masa reproduksi yang membantu mengurangi

risiko dan menerapkan gaya hidup sehat untuk mempersiapkan kehamilan

yang sehat dan meningkatkan peluang untuk memiliki bayi yang sehat

(Yulizawati,dkk,2)

6
2. Tujuan Pelayanan Pra Konsepsi

Pelayanan prakonsepsi dianggap sebagai komponen utama

pelayanan kesehatan pada wanita usia subur. Tujuan pelayanan

prakonsepsi adalah menyediakan sarana promosi, skrening dan

intervensi pada wanita usia subur dalam rangka menemukan faktor

risiko yang mempengaruhi kehamilan yang akan datang

Menurut CDC (2016) dalam jurnal Yulizawati,dkk,(2016;13) tujuan

pemberian perawatan pada masa prakonsepsi memiliki efek positif pada

berbagai aspek, antara lain ;

a. Penurunan angka kematian ibu dan bayi.

b. Pencegahan kehamilan yang tidak diinginkan.

c. Mencegah komplikasi selama kehamilan dan persalinan.

d. Menghindari kelahiran mati, kelahiran prematur dan berat badan

lahir rendah.

e. Pencegahan cacat lahir

f. Mencegah infeksi pada bayi baru lahir

g. Menghindari berat badan rendah dan retardasi pertumbuhan

h. Pencegahan penularan vertikal HIV / IMS

i. Berkurangnya risiko beberapa jenis kanker pada anak

j. Mengurangi risiko penyakit kardiovaskular dan diabetes tipe2

dimasa depan

7
3. Asuhan Pra Konsepsi

Menurut WHO (2014) dalam buku Anggraeny Ariestiningsih

(2017) Pelayanan Kesehatan Prakonsepsi adalah pelayanan kesehatan bagi

laki-laki dan perempuan yang diberikan oleh dokter atau tenaga kesehatan

lainnya yang fokus pada upaya memperoleh anak yang sehat. Harapan dari

asuhan prakonsepsi ini adalah terjadi penurunan angka kesakitan dan

kematian pada ibu dan bayi (Anggraeny & Ariestiningsih,2017:8).

Terdapat beberapa pemeriksaan yang dilakukan sebelum

pernikahan dan sebelum terjadi kehamilan yaitu dengan melakukan

anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan laboratorium.

Pemeriksaan-pemeriksaan ini dilakukan secara bertahap :

a. Pemeriksaan Anannesis

Pada pemeriksaan anamnesis didapatkan data mengenai nama, umur,

alamat, lama pernikahan, kesiapan untuk hamil dan memiliki keturunan

(jumlah anak yang diinginkan), pengetahuan tentang hubungan seksual

serta Keluarga Berencana.

a. Pemeriksaan Fisik

Pemeriksaan fisik ini terbagi atas dua yaitu berupa pemeriksaan fisik

umum dan pemeriksaan fisik khusus. Pemeriksaan fisik umum meliputi

pemeriksaan (perut, jantung, tekanan darah,nadi, pernafasan dan suhu),

dapat dilakukan dengan alat seperti rontgen dan ultrasound. Sedangkan

pemeriksaan khusus meliputi organ reproduksi wanita, pemeriksaan

dalam membutuhkan Papsmear.

8
b. Pemeriksaan Laboratorium

Test Laboratorium dilakukan untuk mengidentifikasi penyakit yang bisa

mempengaruhi penikahan dan kehamilan. Selama pemeriksaan

laboratorium dilakukan pemeriksaan dasar seperti pemeriksaan feses,

pemeriksaan darah lengkap, fungsi organ vital yaitu (hati dan ginjal),

gula darah dan Hepatitis B/C. Dilakukan juga pemeriksaan untuk

mendeteksi adanya penyakit menular seksual dengan VDRL, Preparat

Gonore, TORCH (Sitomegalivirus, Toksoplasmosis, Virus herpes,

Rubella, Chlamidya) dan terhadap virus HIV / AIDS (Human

Immunodedeficiency Virus).

Dari hasil pemeriksaan fisik dan laboratorium yang dilakukan

pengobatan dini bisa dilaksanakan untuk mendukung keinginan menikah

dan segera hamil. Pemeriksaan ini membutuhkan biaya dan persiapan

mental jika ditemukan adanya penyakit yang dapat mempengaruhi

pertumbuhan dan perkembangan janin (Purwoastuti &

Walyani,2015:21-22).

Menurut DCD dalam buku Anggraeny & Ariestiningsih,(2017;9-10)

telah mengeluarkan beberapa pertimbangan guna untuk meningkatkan

pelayanan kesehatan sebelum konsepsi, antara lain ;

1. Kunjungan rutin (terjadwal) ke fasilitas kesehatan.

2. Berikan Pelatihan Kesehatan Prakonsepsi dan Kehamilan seperti

skrining berat badan, imunisasi, status zat besi dan asam folat,

penilaian penggunaan alkohol dan riwayat medis.

3. Pemberian konseling terkait modifikasi kebiasaan individu.

9
Untuk memudahkan pendataan , penilaian kesehatan prakehamilan

dapat dilakukan dengan menggunakan formulir. Hal-hal yang dapat

dicantumkan dalam formulir antara lain riwayat diet, aktivitas fisik, gaya

hidup, riwayat kesehatan individu dan keluarga serta obat-obatan yang

diminum, riwayat kesehatan seperti pola menstruasi, faktor genetik dan

lingkungan.

LANGKAH-LANGKAH PRAKONSEPSI, sebagai berikut :

a. Melakukan medical chek up sebelum terjadi konsepsi, sehingga

tenaga kesehatan dapat menilai keadaan kesehatan perempuan dan

mengidentifikasi faktor risikonya.

b. Pemeriksan laboratorium rutin. Pemeriksaan laboratorium rutin

artinya bahwa pemeriksaan ini dilakukan pada setiap wanita yang

akan hamil antara lain : pemeriksaan darah lengkap, golongan

darah, titer virus Rubella, hepatitis B, Pap Smear, Clamidia, HIV,

dan GO.

c. Pemberian imunisasi sebelum konsepsi

d. Usahakan BB ideal karena underweight dan overweight

merupakan penyebab banyak masalah dalam kehamilan.

e. Identifikasi riwayat kesehatan keluarga (kesulitan dalam

kehamilan, persalinan, nifas maupun kecacatan)

f. Anjurkan untuk melakukan gaya hidup sehat sebelum terjadinya

konsepsi (olah raga, hindari minum alcohol, merokok atau

penggunaan obat-obat terlarang/ hentikan bila ibu sudah terbiasa)

10
g. Identifikasi masalah kesehatan ( DM, Epilepsy,Hipertensi dll ),

berikan penanganan dan observasi sebelum terjadi konsepsi.

h. Diet makanan bergizi seimbang. Jangan makan makanan setengah

matang, dan yang mengandung kotoran kucing karena dapat

menyebabkan toxoplasmosis yang dapat mempengaruhi tumbuh

kembang janin.

i. Membersihkan lingkungan dari bahan kimia.

Table 2.1. Komponen-Komponen Dalam Asuhan Prakonsepsi


Komponen-Komponen Dalam Asuhan Prakonsepsi
Identifikasi Risiko
Reproduksi Rencana Hidup Minta ibu jika ia berencana untuk
memiliki anak (atau anak-anak tambahan
jika dia sudah menjadi ibu) dan berapa
lama ia berencana untuk menunggu
sampai ia menjadi hamil; membantunya
mengembangkan rencana, berdasarkan
nilai-nilai dan sumber daya, untuk
mencapai tujuan tersebut
Riwayat Reproduksi Tinjau sebelumnya hasil kehamilan yang
merugikan (misalnya, kematian bayi,
kematian janin, cacat lahir, berat badan
lahir rendah, kelahiran prematur) dan
menilai risiko biobehavioral
berkelanjutan yang dapat menyebabkan
kekambuhan pada kehamilan berikutnya
Riwayat Kesehatan Tanyakan apakah pasien memiliki
riwayat kondisi yang dapat
mempengaruhi kehamilan berikutnya
(misalnya, penyakit jantung rematik,
tromboemboli, penyakit autoimun); layar
untuk kondisi kronis yang sedang
berlangsung seperti hipertensi dan
diabetes
Obat digunakan Meninjau penggunaan saat pasien obat;
menghindari FDA kehamilan kategori X
obat dan sebagian obat kategori D
kecuali potensi manfaat lebih besar
daripada risiko janin ibu; meninjau
penggunaan obat tanpa resep, jamu, dan
suplemen

11
Infeksi dan Imunisasi Skrining untuk periodontal, urogenital,
dan infeksi menular seksual seperti yang
ditunjukkan; memperbarui imunisasi
hepatitis B, rubella, varicella, Tdap,
human papillomavirus, dan vaksin
influenza yang diperlukan; nasihat
pasien tentang mencegah infeksi
TORCH
Skrining Genetik dan Riwayat Menilai risiko pasien dari kelainan
Keluarga kromosom atau genetik berdasarkan
riwayat keluarga, etnis latar belakang,
dan usia; menawarkan cystic fibrosis dan
skrining operator lain seperti yang
ditunjukkan; mendiskusikan pengelolaan
kelainan genetik yang dikenal (misalnya,
fenilketonuria, trombofilia) sebelum dan
selama kehamilan
Penilaian Gizi Menilai ABCDs gizi: faktor
antropometri (misalnya, BMI), faktor
biokimia (misalnya, anemia), faktor
klinis, dan risiko diet
Penyalahgunaan Zat Tanyakan pada pasien tentang tembakau,
alkohol, dan penggunaan narkoba;
menggunakan CAGE atau T-ACE
kuesioner untuk layar untuk alkohol dan
penyalahgunaan zat
Racun dan Agen Teratogenik Menasihati pasien tentang kemungkinan
racun dan paparan agen teratogenik di
rumah, di lingkungan, dan di tempat
kerja (misalnya, logam berat, pelarut,
pestisida, endokrin, alergen); meninjau
Material Safety Data Sheets dan
berkonsultasi dengan spesialis informasi
teratologi lokal yang diperlukan
Kekhawatiran Psikososial Skrining untuk depresi, kecemasan,
kekerasan dalam rumah tangga, dan
stressor psikososial utama
Pemeriksaan Fisik Fokus pada periodontal, tiroid, jantung,
payudara, dan pemeriksaan panggul
Pengujian Laboratorium Pengujian harus mencakup jumlah darah
lengkap; urinalisis; skrining golongan
darah; dan, jika diperlukan, skrining
untuk rubella, sifilis, hepatitis B, virus
human immunodeficiency, gonore,
klamidia, dan diabetes dan sitologi
serviks; mempertimbangkan pengukuran
tiroid merangsang kadar hormone

12
Promosi Kesehatan
Rencana Keluarga Mempromosikan keluarga berencana
berdasarkan rencana hidup reproduksi
pasien; bagi wanita yang tidak berencana
untuk hamil, mempromosikan
penggunaan kontrasepsi yang efektif dan
mendiskusikan kontrasepsi darurat
Berat Badan yang Sehat dan Gizi Mempromosikan berat badan sebelum
hamil yang sehat (ideal BMI adalah 19,8-
26,0 kg per m2) melalui latihan dan
mendiskusikan nutrisi; makro dan mikro,
termasuk mendapatkan "lima sehari"
(yaitu, dua porsi buah dan tiga porsi
sayuran) dan mengonsumsi multivitamin
harian yang mengandung asam folat
Perilaku Sehat Mempromosikan perilaku sehat seperti
nutrisi, olahraga, seks yang aman,
penggunaan kontrasepsi yang efektif,
flossing gigi, dan penggunaan pelayanan
kesehatan preventif; mencegah perilaku
berisiko seperti douching, tidak
mengenakan sabuk pengaman, merokok
(misalnya, menggunakan lima A [Ask,
Advise, Assess, Assist, Arrange] untuk
berhenti merokok), dan alkohol dan
penyalahgunaan zat
Ketahanan Stress Promosikan nutrisi, olahraga, tidur yang
cukup, dan teknik relaksasi; mengatasi
stres yang sedang berlangsung (misalnya,
kekerasan dalam rumah tangga);
mengidentifikasi sumber daya untuk
membantu pasien mengembangkan
pemecahan masalah dan resolusi konflik
keterampilan, kesehatan mental yang
positif, dan hubungan yang kuat
Lingkungan yang Sehat Diskusikan rumah tangga, lingkungan,
dan paparan pekerjaan untuk logam
berat, pelarut organik, pestisida,
endokrin, dan alergen; memberikan tips
praktis seperti bagaimana untuk
menghindari paparan
Asuhan Interconception Mempromosikan menyusui,
menempatkan bayi di punggung mereka
untuk tidur untuk mengurangi risiko
sindrom kematian bayi mendadak,
perilaku pengasuhan yang positif, dan
pengurangan risiko biobehavioral.

13
Tabel 2.2 Intervensi dengan Bukti Asuhan Prakonsepsi untuk Meningkatkan
Hasil Kehamilan
Intervensi Terbukti Efek Kesehatan
Suplementasi Asam Folat Mengurangi terjadinya cacat neural tube
defect (NTD)
Vaksinasi Rubella Memberikan perlindungan terhadap
sindrom rubella bawaan.
Manajemen Diabetes Secara substansial mengurangi kenaikan 3
kali lipat dalam cacat lahir pada bayi dari
wanita diabetes.
Manajemen Hypothyroidism Menyesuaikan dosis levothyroxine
awal kehamilan melindungi
pengembangan neurologis yang tepat.
Vaksinasi Hepatitis B selama Mencegah penularan infeksi pada bayi dan
perempuan berisiko menghilangkan risiko untuk wanita dari
gagal hati, kanker hati, sirosis, dan
kematian akibat infeksi HBV.
Screening HIV / AIDS dan Memungkinkan untuk pengobatan tepat
pengobatan waktu dan memberikan wanita (atau
pasangan) dengan informasi tambahan
yang dapat memengaruhi waktu kehamilan
dan pengobatan.
Screening dan pengobatan Sexually Mengurangi risiko kehamilan ektopik,
Transmitted Diseases (STD) kemandulan dan nyeri panggul kronis yang
berhubungan dengan Chlamydia
trachomatis dan Neisseria gonorrhea dan
mengurangi
kemungkinan risiko pada janin kematian
janin dan cacat fisik dan perkembangan,
termasuk keterbelakangan mental dan
kebutaan.
Manajemen Ibu Mencegah bayi dari lahir dengan
PKU (Phenylketonuria) keterbelakangan mental-PKU terkait.
Manajemen penggunaan Menghindari penggunaan
Antikoagulan Oral antikoagulan teratogenik (yaitu, warfarin)
sebelum hamil untuk menghindari paparan
berbahaya. Wanita yang memerlukan
antikoagulan harus mengganti terapi
antikoagulannya dengan heparin sebelum
konsepsi.
Manajemen Antiepilepsi Mengganti obat ke regimen yang paling
tidak teratogenik / jika mungkin hentikan
obat sebelum kehamilan
Manajemen penggunaan Accutane Mencegah kehamilan bagi wanita yang
menggunakan isotretinoin (Accutane) atau
berhenti menggunakan isotretinoin sebelum
konsepsi, menghilangkan paparan bahaya

14
Konseling berhenti merokok Melengkapi berhenti merokok sebelum
asuhan kehamilan dapat mencegah terkait
kelahiran prematur merokok-, berat badan
lahir rendah, atau hasil perinatal yang
merugikan lainnya.
Menghilangkan penggunaan Mengontrol alkohol pesta minuman keras
alkohol dan / atau sering minum sebelum
kehamilan mencegah sindrom alkohol janin
dan cacat lahir yang berhubungan dengan
alkohol lainnya.
Kontrol Obesitas Mencapai berat badan yang sehat sebelum
kehamilan mengurangi risiko cacat tabung
saraf, kelahiran prematur, diabetes, operasi
caesar, dan hipertensi dan penyakit
tromboemboli yang berhubungan dengan
obesitas.

c. Langkah-Langkah Pengkajian Data Prakonsepsi

Adapun beberapa pengkajian data yang perlu dilakukan, antara lain :

a. Riwayat individu dan sosial :

1. Usia

2. Latihan dan aktifitas

3. Penggunaan alkohol dan rokok

4. Penggunaan obat-obat terlarang

5. Keadaan lingkungan termasuk lingkungan keluarga

b. Riwayat Kesehatan Keluarga

1. Diabetes (glukosa darah tinggi)

2. Hipertensi (suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap

dinding arteri terlalu tinggi)

3. Cancer (neoplasma ganas)

4. Jantung ( penyakit kardiovaskular)

5. Retardasi mental ( keterbelakangan mental)

15
6. Keehamilan kembar (kehamilan lebih dari satu, dua ataupun

lebih)

7. Thalasemia ( kelainan darah bawaan)

8. Haemophilia (gangguan ketika darah tidak membeku secara

normal)

9. Anak lahir cacat

10. Down Sindrom (kelainan genetik)

11. Anemia sick cell / sel sabit (gangguan yang menyebabkan sel

darah merah menjadi cacat dan rusak)

12. Still Birth / IUFD (kondisi saat bayi meninggal di dalam

kandungan, sebelum terjadinya persalinan) 3x atau lebih

c. Riwayat Penyakit Ibu

1. Diabetes (glukosa darah tinggi)

2. Hipertensi (suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap

dinding arteri terlalu tinggi)

3. Cancer (Neoplasma Ganas)

4. Jantung (penyakit kardiovaskular)

5. Retardasi mental (keterbelakangan mental)

6. Kehamilan kembar (kehamilan lebih dari satu, dua ataupun

lebih)

7. Thalasemia (kelainan darah bawaan)

8. Haemophilia (gangguan ketika darah tidak membeku secara

normal)

9. Anak lahir cacat

16
10. Down Sindrom (kelainan genetik)

11. Anemia Sick Cell / Sel Sabit ( gangguan yang menyebabkan

sel darah merah menjadi cacat dan rusak)

12. Still Birth / IUFD (kondisi saat bayi meninggal di dalam

kandungan, sebelum terjadinya persalinan) 3x atau lebih

d. Riwayat Reproduksi

1. Menarche, siklus, lamanya haid dl

2. Riwayat obstetric (persalinan yang lalu )

3. KB ( jenis, waktu penggunaan, efek samping )

4. Riwayat hubungan seks pernikahan ke berapa, frekuensi,

masalah dll)

5. Riwayat medicatio (riwayat pemakaian obat) .(Dean et al,2013)

2.5 Tinjauan Kasus Tentang Obesitas dan Defisini Obesitas

Obesitas adalah kondisi dimana terjadi penimbunan lemak tubuh

yang berlebihan hingga berat badan seseorang melebihi batas normal dan

dapat merugikan kesehatan, sedangkan kelebihan berat badan adalah

suatu kondisi dimana berat badan sesorang berada diatas normal.

Obesitas atau kelebihan berat badan terjadi karena ketidakseimbangan

antara asupan energi dan energi yang keluar, yang mengarah pada

peningkatan rasio lemak terhadap jaringan tanpa lemak yang

terlokalisasi atau merata diseluruh tubuh (Lestari,2018:17)

Dalam ilmu kesehatan ataukebidanan efek atau dampak dari

makan berlebihan atau tidak memperhatikan pola makan dengan baik

dapat menimbulkan berbagai penyakit, salah satunya penyakit dalam

17
ilmu kebidanan yaitu infertilitas yang bisa disebabkan karena obesitas

yang dimana tidak lain dari pola makan yang tidak terkontrol atau makan

berlebihan. Obesitas dapat mempengaruhi kadar insulin dalam tubuh

yang dapat menghambat perkembanagn folikel (sel telur) dalam ovarium.

Menurut WHO dalam P2PTM dari Kementerian Kesehatan RI

(2018), Obesitas adalah akumulasi lemak yang berlebihan akibat

ketidakseimbangan asupan energi (energi intake) energi yang terpakai

( energy consumption) dalam jangka waktu yang lama (Kemenkes

RI.2018).

Obesitas diartikan sebagai suatu penyakit atau kelainan yang

dapat dilihat dengan penimbunan lemak tubuh yang berlebih. Obesitas

adalah suatu kondisi patologis dimana terjadi penimbunan lemak tubuh

yang berlebih dibandingkan dengan yang diperlukan untuk fungsi tubuh.

Dari segi kesehatan Obesitas adalah penyakit salah gizi, yang di

akibatkan karena konsumsi makanan yang jauh melebihi kebutuhan

tubuh (Sumbono,2016:489).

2.2 Manajemen Kebidanan

Manajemen asuhan kebidanan adalah suatu metode berpikir dan

bertindak secara sistematis dan logika dalam mamberi asuhan kebidanan,

agar menguntungkan kedua belah pihak baik klien maupun pemberi

asuhan.

1) Langka I: Pengumpulan Data

Pada langkah pertama ini dikumpulkan semua informasi yang

akurat dan lengkap dari semua sumber-sumber yang berkaitan dengan

18
kondisi klien. Untuk memperoleh data dilakukan dengan anamnese,

pemeriksaan fisik sesuai dengan kebutuhan danpemeriksaan tanda-

tanda vital, pemeriksaan khusus dan pemeriksaan penunjang.

Tahap ini merupakan langkah yang akan menentukan

langkah berikutnya, sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus

yang dihadapi yang akan menentukan proses interpretasi yang benar

atau tidak dalam tahap selanjutnya. Sehingga dalam pendekatan ini

harus komprehensif meliputi data subjektif, objektif dan hasil

pemeriksaan sehingga dapat menggambarkan kondisi pasien yang

sebenarnya dan valid.

2) Langka II: Interpretasi Data Dasar

Pada langkah ini dilakukan identifikasi terhadap diagnosa atau

masalah berdasarkan interpretasi atas data-data yang telah

dikumpulkan. Data dasar yang telah dikumpulkan diinterpretasikan

sehingga dapat merumuskan diagnosa dan masalah yang spesifik.

Rumusan diagnosa dan masalah keduanya digunakan karena masalah

tidak dapat didefinisikan seperti diagnosa tetapi tetap membutuhkan

penanganan. Masalah sering berkaitan dengan hal-hal yang sedang

dialami wanita yang didefinisikan oleh bidan sesuai dengan hasil

pengkajian.

3) Langkah III: Identifikasi Masalah Potensial

Pada langkah ini bidan mengidentifikasikan masalah potensi

dan diagnosa potensial berdasarkan diagnosa atau masalah yang

19
sudah diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila

memungkinkan dilakukan pencegahan. Bidan diharapkan dapat

waspada dan bersiap-siap mencegah diagnosa atau masalah potensial

ini menjadi benar-benar tetrjadi. Langkah ini penting sekali dalam

melakukan asuhan yang aman.

Pada langkah ketiga ini bidan dituntut untuk mampu

mengantisipasi masalah potensial, tidak hanya merumuskan masalah

potensial yang akan terjadi tetapi juga merumuskan masalah potensial

yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar

masalah atau diagnosa potensial tidak terjadi. Sehingga langkah ini

benar merupakan langkah yang bersifat antisipasi yang rasional atau

logis.

4) Langkah IV: Identifikasi dan Penetapan Kebutuhan Yang Memerlukan

Penanganan Segera

Bidan mengidentifikasikan perlunya bidan atau dokter

melakukan konsultasi atau penanganan segera bersama anggota tim

kesehatan lain sesui dengan kondisi klien.

Langkah keempat mencerminkan kesinambungan proses

manajemen kebidanan. Jadi, manajemen tidak hanya berlangsung

selama auhan primer periodik atau kunjungan prenatal saja, tetapi

juga selama wanita tersebut dalam damppingan bidan

5) Langkah V: Perencanaan

20
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh

ditentukan oleh langkah-langkah sebelumnya. Langkah ini merupakan

kelanjutan manajemen terhadap masalah atau diagnosa yang telah

diidentifikasikan atau diantisipasi. Pada langkah ini informasi data

yang tidak lengkap dapat dilengkapi.

6) Langkah VI: Pelaksanaan

Pada langkah keenam, rencana asuhan menyeluruh dilakukan

dengan efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa diakukan seluruhnya

oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh klien atau anggota tim

kesehatan lainnya. Walaupun bidn tidak melakukannya sendiri,

namun ia tetap memikul tanggung jawab untuk mengarahkan

pelaksanaannya.

Dalam situasi ketika bidan kolaborasi dengan dokter untuk

menangani klien yanng mengalami komplikasi, bidan tetap

bertanggung jawab terhadap terlaksananya rencana bersama yanng

menyeluruh tersebut. Penatalaksanaan yanng efisien dan berkualitas

kan berpengaruh pada waktu serta biaya.

7) Langkah VII: Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang

aspek asuhan yang tidak efektif untuk mengetahui faktor mana yang

menguntungkan atau menghambat keberhasilan asuhan yang diberikan

2.3 Dokumentasi Kebidanan

21
a) Data Subyektif

Data subjektif (S), merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney langkah pertama (pengkajian data),

terutama data yang diperoleh melalui anamnesis. Data subjektif ini

berhubungan dengan masalah dari sudut pandang pasien. Ekspresi pasien

mengenai kekhawatiran dan keluhan yang dicatat sebagai kutipan

langsung atau ringkasan yanng akan berhubungan langsung dengan

diagnosis. Data subjektif ini nantinya akan menguatkan diagnosis yang

akan disusun.

b) Data Obyektif

Data Objektif (O) merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney pertama (pengkajian data), terutama

data yang diperoleh melalui hasil observasi yang jujur dari pemeriksaan

fisik pasien, pemeriksaan laboratorium/ pemeriksaan dagnostik lain.

Catatan medik dan informasi dari keluarga atau orang lain dapat

dimasukkan dalam data objektif ini. Data ini akan memberikan bukti

gejala klinis pasien dan fakta yang berhubungan denga diagnosis.

c) A (Assesment)

A (Analysis/ Asseement), merupakan pendokumentasian hasil

analisis dan interpretasi (kesimpulan) data subjektif dan objektif. Dalam

pendokumentasian manajemen kebidanan, dan akan ditemukan informasi

baru dalam data subjektif maupun objektif, maka proses pengkajian data

akan menjadi sangat dinamis. Hal ini juga menuntut bidan untuk sering

melakukan analisis data yang dinamis tersebut dalalm rangka mengikuti

22
perkembangan data pasien akan menjamin cepat diketahuinya perubahan

pada pasien, dapat terus diikuti dan diambil keputusan /tindakan yang

tepat.

Analisis/ assesment merupakan pendokumentasian manajemen

kebidanan menurut Helen Varney langkah kedua, ketiga dan keempat

sehingga mencakup hal-hal berikut ini : dignosis/Masalah kebidanan,

diagnosis masalah potensial serta perlunya mengidentifikasikan kebutuhan

tindakan segera untuk antisipasi diagnosis/ masalah potensial dan

kebutuhan tindakan segera harus diidentifikasi menurut kewenangan

bidan, meliputi : tindakan mandiri, tindakan kolaborasi dan tindakan

merujuk klien.

d) Planning

Planning/ perencanaan adalah memuat rencana asuhan saat ini dan

yang akan datang. Rencana asuhan disusun berdasarkan hasil analisis dan

interpretasi data. Rencana asuhan ini bertujuan untuk mengusahakan

tercapainya kondisi pasien seoptimal mungkin dan mempertahankan

kesejahteraannya. Rencana asuhan ini harus bisa mencapai kriteria tujuan

yang ingin dicapai dalam batas waktu tertentu. Tindakan yang akan

dilaksanakan harus mampu membantu

BAB III

23
ASUHAN KEBIDANAN PRAKONSEPSI PASANGAN SUAMI ISTRI NY I
USIA 24 TAHUN DAN TN I USIA 25 TAHUN DENGAN OBESITAS DAN
PERSIAPAN KEHAMILAN DI PUSKESMAS GENDOH

1. PENGKAJIAN

1.1 DATA SUBJEKTIF

Anamnesa dilakukan oleh: Selviana Safitri Di :Puskesmas Tulungrejo

Tanggal : 28 Mei 2024 Pukul : 08.30

1.1.1 IDENTITAS KLIEN

Nama Klien : Ny S Nama Suami : Tn H

Umur : 24 Th Umur : 24 Th

Suku/ Bangsa : Jawa/Ind Suku/ Bangsa : Jawa/Ind

Agama : Islam Agama : Islam

Pendidikan: SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : Swasta

Penghasilan : ±2.000.000

Alamat : Sembergondo 6/1 Alamat :

Sembergondo 6/1

1.1.2 Alasan kunjungan saat ini

Pasien mengatakan ingin konsultasi kehamilan

1.1.3 Keluhan utama

Menikah 1 tahun dan ingin memeiliki keturunan

24
1.1.4 Riwayat menstruasi

a. Menarche : 11 tahun

b. Siklus menstruasi : 28 hari

c. Lama : 7 hari

d. Banyaknya darah : 3-4 pembalut/hari

e. Dysmenorhoe : Ya (1 hari sebelum menstruasi)

f. Flour albus : Ya (sebelum menstruasi berwarna puutih

bening)

g. HPHT : 10 Mei 2024

1.1.5 Riwayat kesehatan keluarga

a. Penyakit keturunan : Tidak Ada

b. Penyakit lain dalam keluarga: Tidak Ada

1.1.6 Riwayat kesehatan yang lalu

a. Penyakit menahun : Tidak

b. Penyakit menurun : Tidak

c. Penyakit menular : Tidak

1.1.7 Latar belakang budaya dalam keluarga

a. Kebiasaan/upacara adat istiadat : Slametan 3 bulanan dan 7

bulanan jika hamil

b. Kebiasaan keluarga yang menghambat : tidak ada

25
c. Kebiasaan keluarga yang menunjang : mengantar ibu untuk

periksa

d. Dukungan dari keluarga yang lain : memberikan ucapan selamat

1.1.8 Pola kebiasaan sehari-hari

a. Pola Nutrisi : 3x/hari, Menu Seimbang

Keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

b. Pola Eliminasi : BAK 5-6 x/hari, BAB 1x Rutin

Rutin

Keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

c. Pola istirahat tidur : 8-9 jam/Hari

Keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

d. Pola Aktivitas : Ringan

Keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

e. Perilaku seksual : Pernah

Keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

f. Perilaku Kesehatan

Obat-obatan terlarang : Tidak

Jamu : Tidak

Rokok : Tidak

Alkohol : Tidak

g. Personal Hygiene

Mandi, keramas, gosok gigi : 2x/hari

Ganti celana dalam dan pembalut : 3-4 x/hari

26
Keluhan yang dirasakan : Tidak ada keluhan

1.1 DATA OBJEKTIF

1.2.1 Pemeriksaan Umum

a. Kesadaran : Composmetis

b. TD : 120/80 mmHg

c. Suhu : 36,5o C

d. Nadi : 80 x/menit

e. RR : 20 x/menit

f. BB : 65 Kg

g. IMT : Gemuk

h. TB : 150 Cm

i. LILA : 29 Cm

1.2.2 Pemeriksaan Khusus

 Kepala

Rambut : Merata

Bentuk : Simetris

Kebersihan : Bersih

 Muka :

Conjungtiva : Normal

Sklera : Normal

 Mulut dan gigi : Bibir : Normal

Lidah : Bersih

Gigi : tidak karies

27
 Hidung

Simetris : Ya

Sekret : Tidak Ada

Kebersihan : Ya

 Leher

Pembesaran vena jugularis : Tidak

Pembesaran kelenjar thyroid : Tidak

Pembesaran kelenjar getah bening : Tdk

 Dada :

Pembesaran/benjolan : Tidak

 Perut :

Pembesaran : Tidak

Riwat bedah : Tidak

 Ekstremitas atas dan bawah :

Oedema : Tidak

Varises : Tidak

1.2.3 Pemeriksaan laboratorium

Istri: Suami:

- Hb : 11,8 gr/dl Hb : 13gr/dl

- Goloda : B+ Golda : A+

- Albuminuria : Negatif

1.2.4 Pemeriksaan penunjang :

28
2. ANALISA DATA/DIAGNOSA:

Hari: Senin Tanggal : 13 Mei 2024 Jam:08.40

Diagnosa Analisa Data

Pasangan suami istri Ny. S A Data Subjektif

usia 24 tahun dan Tn. H Ibu mengatakan ingin memeriksakan dirinya

usia 25 tahun dengan dan ingin merencanakan kehamilan

masalah obesitas dan

merencanakan kehamilan Data Objektif

pertama. Kesadaran : Composmetis

Istri: Suami:

Td : 120/80 mmhg Td: 120/80 mmhg

N : 80x/m N : 88x/m

RR : 20x/m Rr : 20x/m

S : 36,5 C S : 36.8 C

TB : 150 cm Tb: 163 cm

BB : 65 Kg BB: 68 cm

3. DIAGNOSA MASALAH POTENSIAL

Infertil

4. EVALUASI KEBUTUHAN SEGERA

29
5. INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan dan Rasional

Pasangan suami istri Ny. S A usia 24 1. Menginformasikan hasil

tahun dan Tn. H usia 25 tahun pemeriksaan kepada ibu dan

dengan masalah obesitas dan suami

merencanakan kehamilan pertama. R/ agar ibu dan suami

mengetahui hasil pemeriksaan

2. Memberitahu ibu dannsuami

tentang health education

(penyuluhan kesehatan)

R/ menambah pengetahuan ibu

dan suami tentang kesehatan

3. Memberikan dukungan kepada

ibu dan suami untuk tetap

semangat

R/ pikiran yang tenang membuat

hati ibu senang

4. Memberikan KIE tentang

menghitung siklus menstruasi

dan masa subur, tentang waktu,

frekuensi dan porsi yang tepat

untuk melakukan hubungan intim

dan melakukan hubungan intim

pada masa subur

30
R/ agar ibu dan suami mengetahui

masa subur dan dapat melakukan

hubugan suami istri pada masa

subur

5. Memberikan KIE agar tidak

boleh merokok di dalam rumah

R/ asap rokok tidak baik untuk

perokok pasif

6. Memberikan KIE tidak boleh

begadang agar kualitas sperma

baik

R/ agar ibu dan suami mengerti

tentang pola hidup yang baik

7. Menginformasikan kepada ibu

dan suami mengenai hasil cek

darah lengkap

R/ agar ibu dan suami

mengetahui hasil laborat

8. Memberikan tablet besi dan asam

folat 1x1

R/ tablet besi menjaga adar kadar

hb dalam tubuh tetap stabil

9. Menganjurkan ibu dan suami

untuk melakukan kunjungan

31
ulang 1 bulan lagi

R/ memantau perkembangan ibu

dan suami

6. PENATALAKSANAAN

Diagnosa Penatalaksanaan

Pasangan suami istri Ny. S A usia 24 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan

tahun dan Tn. H usia 25 tahun kepada ibu dan suami

dengan masalah obesitas dan Kesadaran: Composmetis

merencanakan kehamilan pertama. Istri: Suami:

Td : 120/80 mmhg Td: 120/80

N : 80x/m N: 88x/m

S : 36,5 C S : 36,8 C

Rr : 20x/m Rr : 20x/m

TB : 150 cm Tb: 162cm

2. Memberikan KIE tentang Gizi

seimbang kepada ibu dan suami

yakni makan mengkonsumsi

karbohidrat, sayur, lauk nabati

dan hewani ditambah buah.

3. Memberikan KIE tentang masa

subur yakni dengan menghitung

hari pertama menstruasi dengan

menambahkan dengan 12 untuk

32
awak masa subur, menambahkan

14 untuk puncak masa subur dan

menambahkan 19 untuk akhir

masa subur.

4. Memberikan konseling agar

suami tidak merokok didalam

rumah, karena asap rokok tidak

baik bagi perokok aktif maupun

bagi perokok pasif

5. Memberikan informasi agar

suami tidak begadang karena

dengan begadang akan

mempengaruhi kualitas sperma

6. Memberitahu hasil pemeriksaan

leb lengkap kepada ibu dan

suami

HB: 11,8 d/l

Golda B+

7. Memberikan tablet tambah darah

30 tablet 1x1 asam folat 10 1x1

dan ibu bersedia untuk

meminumnya

8. Menganjurkan kunjungan ulang

pada tanggal 13 juni 2024

33
7. EVALUASI ( tanggal 28 mei 2024 jam. 09.30)

Subyektif Obyektif Assestment Planning

Ibu dan Istri: Pasangan suami 1. Ibu dan suami

suami Ku: Baik istri Ny. I A usia mengerti

mengerti Kes: 24 tahun dan Tn. bahwa

penjelasan Composmetis I M usia 25 tahun pemeriksaan

bidan BB: 65 kg dengan masalah keduanya

Tb : 150 cm obesitas dan baik

Td : 120/80 mmhg merencanakan 2. Ibu dan suami

N : 80 x/m kehamilan mengerti dan

Rr : 20x/m pertama memahami

S : 36,5 C pentingnya

Lila ; 26 cm asupan gizi

Hb : 11,8 g/dl yang baik

Golda B+ dalam

mengahdapi

Suami kehamilan

Ku :Baik 3. Ibu dan suami

Kes : mengerti dan

Composmetis memahami

BB : 71 cm cara

Tb: 163 cm menghitung

siklus

34
Td: 120/80 mmhg menstruasi

N :88 x/m dan cara

S : 36,8 c menghitung

Rr : 20x/m masa subur,

Golda : A+ waktu,

Hb : 13 g/dl frekuensi dan

porsi yang

tepat dalam

melakukan

hubungan

intim dan

tentang

berhubungan

intim pada

waktu masa

subur

4. Suami

mengerti dan

memahami

tidak

merokok

didalam

rumah.

5. Suami

35
mengerti dan

memahami

tidak

begadang

6. Ibu dan suami

mengerti

bahwa hasil

pemeriksaan

cek darah

lengkap

keduanya

baik

7. Ibu bersedia

teratur minum

Tablet Besi

dan Asam

Folat setiap

malam

8. Ibu dan suami

bersedia

untuk

kunjungan

ulang 1 (satu)

bulan lagi.

36
BAB IV

PEMBAHASAN

Masa prakonsepsi adalah waktu sebelum kehamilan atau waktu sebelum

sel telur (ovum) bertemu dengan sperma. Wanita prakonsepsi diasumsikan

sebagai wanita dewasa yang siap menjadi seorang ibu. Wanita usia subur

sebagai ibu hamil merupakan kelompok rentan yang status kesehatannya

harus diperhatikan, Kualitas generasi penerus ditentukan oleh kondisi ibu

sebelum dan selama hamil (Dieny,dkk,2019;4). Periode prakonsepsi

37
berlangsung tiga bulan hingga satu tahun sebelum pembuahan dan idealnya

mencakup waktu ketika sel telur dan sperma matang sekitar 100 hari

sebelum pembuahan (Susilowati & Kuspriyanto, 2016).

Pengkajian dilakukan oleh bidan terhadap Ny.S dan Tn H usia 24 tahun

di Puskesmas Tulungrejo pada tanggal 28 Mei 2024 jam 08.30 didapatkan

pasien datan bersama dengan suami mengatakan ingin konsultasi kesehatan

dan ingin hamil HPHT= 10 Mei 2024.

Kemudian bidan melakukan pemeriksaan kepada Ny S dan Tn H

didapatkan hasil pemeriksaan sebagai berikut:

Ny. S Tn. H

Ku : Baik Ku : Baik

Kes : CM Kes : Cm

TD : 120/80 mmhg TD : 120/80 mmhg

Nd : 80 x/m Nd : 88 x/m

S : 36,5 C S : 36,8 c

RR : 20x/m RR : 20 x/m

TB : 150 Cm TB : 162 Cm

BB : 65 Kg BB : 71 Kg

IMT : 28,8 IMT : 27,0

HB : 11,8 g/dl HB : 13 g/dl

Golda : B+ Golda: A +

Dari hasil pemeriksaan diatas dapat diambil diagnosa “ Asuhan Kebidanan

Pra Konsepsi Pasanagan suami Istri Ny I dan Tn I Usia 24 Tahun dan 25 Tahun

38
Dengan Obesitas dan Persiapan Kehamilan di Puskesmas Gendoh. Asuhan yang

telah diberikan adalah:

1. Menginformasikan hasil pemeriksaan kepada ibu dan suami

R/ agar ibu dan suami mengetahui hasil pemeriksaan

2. Memberitahu ibu dannsuami tentang health education (penyuluhan kesehatan)

R/ menambah pengetahuan ibu dan suami tentang kesehatan

3. Memberikan dukungan kepada ibu dan suami untuk tetap semangat

R/ pikiran yang tenang membuat hati ibu senang

4. Memberikan KIE tentang menghitung siklus menstruasi dan masa subur,

tentang waktu, frekuensi dan porsi yang tepat untuk melakukan hubungan

intim dan melakukan hubungan intim pada masa subur

R/ agar ibu dan suami mengetahui masa subur dan dapat melakukan hubugan

suami istri pada masa subur

5. Memberikan KIE agar tidak boleh merokok di dalam rumah

R/ asap rokok tidak baik untuk perokok pasif

6. Memberikan KIE tidak boleh begadang agar kualitas sperma baik

R/ agar ibu dan suami mengerti tentang pola hidup yang baik

7. Menginformasikan kepada ibu dan suami mengenai hasil cek darah lengkap

R/ agar ibu dan suami mengetahui hasil laborat

8. Memberikan tablet besi dan asam folat 1x1

R/ tablet besi menjaga adar kadar hb dalam tubuh tetap stabil

9. Menganjurkan ibu dan suami untuk melakukan kunjungan ulang 1 bulan lagi

R/ memantau perkembangan ibu dan suami

39
Maka dapat disimpulkan bahwa dari anamneses dan hasil pemeriksaan ,

semuanya berlangsung normal akan tetapi ada 1 masalah yaitu dari berat badan

istri yang termasuk obesitas, ibu dan suami dianjurkan untuk kontrol ulang 1

bulan lagi pas tangggal menstruasi hari pertama datang. Pasien dan suami

mengerti semua yang dijelaskan bidan dan mau untuk melakukan kunjungan

ulang 1 bulan lagi.

BAB V

PENUTUP

Dengan terselesaikannya laporan asuahan kebidana yang berjudul “Asuhan

Kebidanan Prakonsepsi pasangan suami dan istri Ny. S Usia 24 tahun dan Tn H

Usia 25 Tahun Dengan Obesitas dan Persiapan Kehamilan di Puskesmas

Gendoh”. Maka dapat disimpulkan dan saran:

40
A. KESIMPULAN

1. Penulis mengumpulkan data dasar/pengkajian pada Ny.S dan Tn H dengan

Obesitas dan persiapan kehamilan.

2. Penulis menentukan interpretasi data yang menegakkan diagnosa

Kebidanan pada Asuhan Kebidanan pra konsepsi pada Ny. S usia 24

tahun dan Tn H usia 25 tahun dengan obesitasn dan persiapan kehamilan

di Puskesmas Gendoh

3. Penulis menentukan diagnosa potensial yang akan terjadi pada Ny. S usia

24 tahun dan Tn H dengan obesitas dan persiapan kehamilan

4. Menetapkan tindakan segera serta melakukan konsultasi dan kolaborasi

dengan tim medis lain pada Ny. S usia 24 tahun dan Tn H dengan obesitas

dan persiapan kehamilan di Puskesmas Gendoh

5. Penulis melakukan rencana Asuhan Kebidanan Pada Ny. S usia 24 tahun

dan Tn H dengan obesitas dan persiapan kehamilan di Puskesmas Gendoh

6. Penulis melakukan pelaksanaan Asuhan Kebidanan Pada Ny. S usia 24

tahun dan Tn H dengan Obesitas dan Persiapan kehamilan di Puskesmas

Gendoh

7. Melakukan Evaluasi dan tindak lanjut pada Ny. S usia 24 tahun dan Tn H

dengan obesitasitas di P u s k e s m a s G e n d o h dimana ibu sudah

berkurang, ibu dan suami sudah mengerti dan mau untuk melakukan

kunjungan ulang.

B. SARAN

1. Bagi Institusi

41
Diharapkan agar tugas asuhan kebidanan ini dapat dijadikan sebagai

tambahan referensi pengetahuan dan bahan bacaan bagi mahasiswa

kebidanan lainnya.

2. Bagi Lahan Praktek

Diharapkan tugas asuhan kebidanan ini dapat dijadikan sebagai acuan bagi

lahan praktek dan dapat menjadi lebih baik dalam mengalamii masalah

Prakonsepsi dengan obesitas

3. Bagi Masyarakat

Diharapkan agar tugas asuhan kebidanan ini dapat digunakan sebagai

masukan atau pengetahuan bagi masyarakat atau tenaga kesehatan dalam

upaya peningkatan kualitas tenaga kesehatan, khususnya pada Ny. S usia

24 tahun dan Tn H agar dapat memberikan pelayanan Asuhan Kebidanan

Pada Ibu dan suami dengan persipan kehamilan di Puskesmas Gendoh

4. Bagi Penulis

Diharapkan penulis agar dapat meningkatkan pengetahuan pengalaman

yang nyata dalam memberikan Asuhan Kebidanan Pada Ibu Hamil Ny. S

usia 24 tahun dan Tn H dengan obesitas dan persiapan kehamilan di

puskesmas Gendoh.

42
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Cegah dan kendalikan obesitas

dengan gaya hidup sehat. 2018

2. Anggraieny, Olivia & Ariestiningsih, Ayuningsih Dian, Gizi Prakonsepsi

Kehamilan dan Menyusui, Malang:UB Press,2017

3. Astuti,Sri,dkk. Asuhan Ibu Dalam masa kehamilan, Jakarta:Erlangga,2017

4. Dewantari, Ni Made & Ambartana, I Wayan (2017). Pengaruh komposisi

diet dan senam aerobik terhadap penurunan berat badan. Jurnal Gizi

Politeknik Kemenkes Denpasar,40(2)

5. Dieny,Fillah Fithra, dkk.Gizi Prakonsepsi, Jakarta: Bumi Medika,2019

6. Dieny,Fillah Fithra, dkk.(2019). Status besi dan kualitas diet berdasarkan

status obesitas pada wanita usia subur. Jurnal published by LAGIKMI

&Universitas Airlangga, 3(4)

7. Handayani, Sih Rini & Mulyati Triwik Sri. Dokumentasi Kebidanan.

Jakarta Pusdik SDM Kesehatan, 2017

8. Fauziah, dkk. (2020). Faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian

infertilisasi primer pada wanita usia subur. Jurnal Midwifery, 3(1)

9. Wijayanti E., & Fitriani U. (2019). Profil Konsumsi Zat Gizi Pada Wanita

Usia Subur dengan Anemia. Jakarta: Media Gizi Mikro Indones.

10. Hutasoit, Eva Santi. (2020). Faktor yang mempengaruhi obesitas pada

wanita usia subur. Journal of midwifery science, 4(1)

43
11. Iskandar, Agustin, dkk. Mengenal Toxoplasmagonadii, obesitas dan

sindrom metabolik. Malang: UB Press, 2018

12. Hastuti, Apriyanti P. Hipertensi. Jateng:Lakeisha (Anggota IKA{I): 2019

13. Djafri, Defriman, dkk. (2017). Efek modifikasi faktor risiko modifiable

penyakit jantung korener. Jurnal kesehatan masyarakat Andalas, 11(2)

14. Jeki, Andicha Gustra. (2017). Hunbungan hipertensi, obesitas dan diabetus

melitus dengan kejadian stoke. Scientia journal, 6(2)

15. Dean SV, Imam AM, Lassi ZS, Bhutta ZA. Systematic Review of

Preconception Risks and Interventions . Diambil

dari [email protected]

44
45

Anda mungkin juga menyukai