Kti Yuyun Yuniarti
Kti Yuyun Yuniarti
Kti Yuyun Yuniarti
Oleh :
YUYUN YUNIARTI
NIM. 144012017000904
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
KARYA TULIS ILMIAH
Oleh :
YUYUN YUNIARTI
NIM. 144012017000904
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2018
i
iv
MOTTO
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadiran Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan
karunia-Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan
penulis sampaikan kepada Rasulullah SAW yang telah membawa umat manusia
dari alam kebodohan kealam yang penuh dengan ilmu pengetahuan seperti
sekarang ini.
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan karya tulis ilmiah,
Sangatlah sulit bagi penulis untuk menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Oleh
karya tulis ilmiah ini.Ucapan terima kasih pula penulis sampaikan kepada :
vi
3 Bapak Indriono Hadi, S. Kep., Ns., M. Kes selaku Ketua Jurusan
Kesehatan
bekal penulis.
kebaikan semua pihak yang telah mambantu. Semoga nantinya dapat membawa
Yuyun Yuniarti
vii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL.............................................................................. i
HALAMAN PERSETUJUAN............................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN................................................................ iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP............................................................... iv
MOTTO.................................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................ vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... viii
DAFTAR TABEL.................................................................................. x
DAFTAR SKEMA................................................................................. xi
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN............................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................. 1
B. Tujuan.......................................................................................... 4
C. Manfaat........................................................................................ 5
viii
BAB III TINJAUAN KASUS
A. Pengkajian.................................................................................... 38
B. Klasifikasi Data........................................................................... 51
C. Analisis Data................................................................................ 52
D. Pathway Kasus............................................................................. 54
E. Diagnosa Keperawatan............................................................... 55
F. Perencanaan Keperawatan.......................................................... 57
G. Implementasi Keperawatan......................................................... 62
H. Evaluasi Keperawatan................................................................. 62
BAB IV PEMBAHASAN
A. Pengkajian.................................................................................... 81
B. Diagnosa Keperawatan................................................................ 82
C. Perencanaan Keperawatan........................................................... 83
D. Implementasi Keperawatan......................................................... 83
E. Evaluasi Keperawatan................................................................ 84
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 86
B. Saran............................................................................................. 88
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR SKEMA
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilan tulisan orang lain
yang saya akui sebagai atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
plagiarisme, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
YUYUN YUNIARTI
xiii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, penyakit Batu Saluran Kemih menjadi salah satu kasus yang
substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan atau karena
faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi. BSK dapat menyebabkan
gejala nyeri, perdarahan, penyumbatan aliran kemih atau infeksi. Batu ini bisa
terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal) maupun di dalam kandung kemih (batu
kandung kemih). Proses pembentukan batu ini disebut urolitiasis, dan dapat
dan Mesir kuno dengan diketemukannya batu pada kandung kemih mummi
kemih mulai dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu
ini mungkin terbentuk di ginjal kemudian turun ke saluran kemih bagian bawah
atau memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis
1
2
urine seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang
urine, gangguan metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan lain
faktor yang mempermudah terjadinya batu saluran kemih pada seseorang, yaitu:
sering didapatkan pada usia 30 - 50 tahun), jenis kelamin (jumlah pasien laki-
laki tiga kali lebih banyak dibandingkan dengan pasien perempuan) dan faktor
ekstrinsik: geografi, iklim dan temperatur, asupan air, diet pekerjaan (Purnomo,
Kejadian batu saluran kemih di Amerika Serikat dilaporkan 0,1- 0,3 per
tahun dan sekitar 5-10% penduduknya sekali dalam hidupnya pernah menderita
penyakit ini, di Eropa Utara 3-6%, sedangkan di Eropa bagian Selatan di sekitar
laut tengah 6-9%. Di Jepang 7% dan di Taiwan 9,8%. Pada tahun 2000, penyakit
seluruh rumah sakit di Amerika setelah penyakit infeksi, dengan proporsi batu
terjadi di klinik urologi. Angka kejadian batu saluran kemih di Indonesia tahun
2002 adalah 37.636 kasus baru, dengan jumlah kunjungan 58.959 penderita.
Sedangkan jumlah pasien yang dirawat adalah 19.018 penderita, dengan jumlah
3
kematian 378 penderita (Depkes RI, 2002 dalam Wardani, 2014). Dalam
penelitian di salah satu rumah sakit di medan , yaitu RSUP Haji Adam Malik,
Riskesdes pada tahun 2013 pun menyatakan bahwa dalam jumlah sampel
2014).
signifikan dan bervariasi dari tahun ke tahun dimana pada tahun 2015 didapatkan
orang) yang menderita Batu Saluran Kemih, untuk tahun 2016 didapatkan 155
orang pasien (laki-laki berjumlah 105 orang dan perempuan berjumlah 50 orang)
yang menderita Batu Saluran Kemih dan untuk tahun 2017 didapatkan 66 orang
menderita Batu Saluran Kemih dengan umur yang bervariasi dari umur 15- 65
Menurut Putri & Wijaya (2013), komplikasi untuk penyakit batu saluran
fungsi ginjal. Pasien Batu Saluran Kemih (BSK) sering merasa cemas
4
dengan kondisi kesehatannya dan juga rasa takut untuk dirawat di rumah
sakit. Keluarga sebagai orang terdekat dengan pasien di rumah sering tidak
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
C. Manfaat
2. Bagi Perawat
Prosedur (SOP).
memperkaya bahan pustaka kampus dan dapat dijadikan acuan atau bahan
kerumah.
mendalam.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Pengertian
berlebihan atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi
material keras seperti batu yang terbentuk di sepanjang saluran kemih baik
saluran kemih atas (ginjal dan ureter) dan saluran kemih bawah yang dapat
ini bisa terbentuk di dalam ginjal (batu ginjal). Batu ini terbentuk dari
pengendapan garam kalsium, magnesium, asam urat dan sistein (Chang, 2009
dari sistem kaliks ginjal, pielum, ureter, buli-buli dan uretra. Batu ini mungkin
memang terbentuk di saluran kemih bagian bawah karena adanya stasis urine
seperti pada batu buli-buli karena hiperplasia prostat atau batu uretra yang
terbentuk di dalam divertikel uretra. Batu ginjal adalah batu yang terbentuk di
tubuli ginjal kemudian berada di kaliks, infundibulum, pelvis ginjal dan bahkan
7
8
bisa mengisi pelvis serta seluruh kaliks ginjal dan merupakan batu saluran
penyaringan darah sehingga darah bebas dari zat yang tidak digunakan oleh
tubuh. Zat ini akan larut dalam air dan akan dikeluarkan berupa urine. Zat
yang dibutuhkan tubuh akan beredar kembali dalam tubuh melalui pembuluh
darah kapiler ginjal, masuk ke dalam pembuluh darah dan beredar keseluruh
tubuh. Sistem perkemihan merupakan sistem rangkaian organ yang terdiri atas
Fungsi utama ginjal adalah mengatur keseimbangan cairan serta elektrolit dan
komposisi asam basa cairan tubuh, mengeluarkan produk aktif metabolik dari
dalam darah dan mengatur tekanan darah. Urin yang terbentuk sebagai hasil
dari proses ini diangkut dari ginjal melalui ureter kedalam kandung kemih
tempat urin tersebut disimpan untuk sementara waktu. Pada saat urinasi,
kandung kemih berkontraksi dan urin akan diekskresikan dari tubuh lewat
Meskipun cairan serta elektrolit dapat hilang melalui jalur lain dan ada
organ lain yang turut serta dalam mengatur keseimbangan asam basa, namun
organ yang mengatur kimia internal tubuh secara akurat adalah ginjal. Fungsi
total fungsi ginjal tidak menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat.
makanan dan metabolisme dalam jumlah yang dapat diterima serta tidak
dieliminasi oleh organ lain. Jika diukur tiap hari, jumlah produk tersebut
biasanya berkisar dari 1 hingga 2 liter air, 6 hingga 8 gram garam (natrium
Di samping itu, ureum yang merupakan produk akhir metabolisme protein dan
Suddarth, 2002).
2.1 Ginjal
lapisan lemak
struktur tubular)
mayor
10
luar ginjal yang disebut korteks dan bagian dalam ginjal yang berbentuk
ginjal terdapat satuan fungsional ginjal yang paling kecil, yaitu nefron.
Tiap ginjal terdiri dari sekitar 1,2 juta nefron. Setiap nefron terdiri dari
50 mm). Nefron terdiri dari saluran berujung buntu (blind end) yang
2.1.4 Glomerulus
(Sloane, 2003).
nefron. Tubulus ini dilapisi oleh lapisan tunggal sel epitel yang
akan menerima cairan dan zat terlarut dari tubulus distal. Duktus
(Sloane, 2003).
2013).
2.2 Ureter
ginjal dengan kandung kemih (ureter kiri sedikit lebih panjang dari ureter
kanan), dikelilingi oleh tiga lapis dinding. Berperan sebagai saluran yang
peristaltik satu sampai lima kali setiap menit untuk mengalirkan urine ke
2.2.2 Ureter: ureter memiliki panjang sekitar 25,4 cm. Bagian atas
jumlah urin yang di kandung. Kandung kemih pada waktu kosong terletak
tidak terlihat. Kontraksi peristaltic ureter 1-5 kali per menit. Akan
17
kuboid.
2.4 Uretra
Menurut Saputra dan Dwisang Evi (2014) uretra adalah suatu saluran
sambungan yang membawa urine dari kandung kemih ke arah luar. Uretra
2.4.2 Bagian membran: bagian uretra yang berlanjut dari bagian prostat
3. Etiologi
Herediter (keturunan), umur 30-50 tahun, jenis kelamin lai-laki lebih besar
Geografis, iklim dan temperature, asupan air, diet (banyak purin, oksalat
metabolik, infeksi saluran kemih, dehidrasi dan keadaan lain yang masih belum
terungkap (idiopatik).
4. Patofisiologi
faktor yang mendukung proses ini yaitu saturasi urin, difisiensi inhibitor dan
lebih besar, di antaranya partikel ini ada yang bergerak kebawah melalui
saluran kencing hingga pada lumen yang sempit dan berkembang membentuk
batu. Renal kalkuli merupakan tipe Kristal dan dapat merupakan gabungan dari
20
beberapa tipe. Sekitar 80% batu salurn kemih mengandung kalsium fosfat dan
menyatakan bahwa sebagian batu saluran kemih adalah idiopatik dan dapat
sebagai inti. Substansi organik ini terutama terdiri dari mukopolisakarida dan
pembentuk batu.
batu.
urin. Pada urin yang bersifat asam akan mengendap sistin,, santin, asam dan
garam urat. Sedangkan pada urin yang bersifat alkali akan mengendap
garam-garam fosfat.
21
5. Menifestasi Klinis
Menurut Putri dan Wijaya (2013), tanda dan gejala penyakit batu
Walaupun demikian penyakit ini mempunyai tanda dan gejala umum yaitu
hematuria, dan bila disertai infeksi saluran kemih dapat juga ditemukan
kelainan endapan urin bahkan mungkin demam atau tanda sistemik lainnya.
Batu pada pelvis ginjal dapat bermanifestasi tanpa gejala sampai dengan gejala
berat, umumnya gejala batu saluran kemih merupakan akibat obstruksi aliran
kemih dan infeksi. Tanda dan gejala yang ditemui antara lain :
5.1 Nyeri didaerah pinggang (sisi atau sudut kostevertebral), dapat dalam
bentuk pegal hingga kolik atau nyeri yang terus menerus dan hebat karena
adanya pionefrosis.
5.2 Pada pemeriksaan fisik mungkin kelainan sama sekali tidak ada, sampai
5.3 Nyeri dapat berubah nyeri tekan atau ketok pada daerah arkus kosta pada
6. Pemeriksaan Penunjang
6.1 Urinalisa
ureum nitrogen (BUN /kreatinin serum dan urin) ; abnormal (tinggi pada
polisitemia.
6.4 Foto rontgen menunjukkan adanya kalkuli atau perubahan anatomi pada
batu.
23
7. Komplikasi
Menurut Putri & Wijaya (2013), komplikasi untuk penyakit batu saluran
kemih adalah :
7.2 Infeksi
8. Penatalaksanaan
8.1 Diagnosis yang tepat mengenai adanya batu, lokasinya, dan besarnya batu
8.2 Menentukan adanya akibat-akibat batu saluran kemih seperti : rasa nyeri,
8.1 Cystotomi ; salah satu usaha untuk drainase dengan menggunakan pipa
berada di uretra.
minimal untuk mengeluarkan BSK yang terdiri atas memecah batu, dan
langsung kedalam saluran kemih. Alat tersebut dimasukan melalui uretra atau
1. Pengkajian
1.2 Anamnese
renal atau bladder tanpa batu yang keluar, riwayat trauma saluran
kemih.
26
lainnya.
kapur, perlu dikaji juga daerah tempat tinggal dekat dengan sumber
bantu pernapasan
pola berkemih.
hospitalisasi.
nyeri yang khas adalah nyeri akut tidak hilang dengan posisi
atau tindakan lain, nyeri tekan pada area ginjal pada palpasi.
28
anemis.
keluaran.
29
kardiomegali.
napas abnormal
Kelainan metabolik
pemecahan purin Pelepasan ADH Konsentrasi larutan dan pH urin
Factor mobilitas rutin
31
32
2. Diagnosa Keperawatan
Menurut Muttaqin dan Sari (2011), Putri dan Wijaya (2013) dan
infasi diagnostik.
Intervensi keperawatan pada penderita sindrom nefrotik menurut Nurarif dan Kusuma (2013) dan Nurarif dan Kusuma
(2015) adalah :
Tabel 2.1
Intervensi Keperawatan
Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
Nyeri akut NOC: NIC:
Definisi : pengalaman sensori dan 1. Tingkat Nyeri Manajemen Nyeri
emosional yang tidak menyenangkan yang Kriteria hasil: 1. Lakukan pengkajian nye
muncul akibat kerusakan jaringan yang Melaporkan bahwa nyeri berkurang komperhensif termasuk
aktual atau potensia ataudigambarkan dengan menggunakan manajemen karakteristik, durasi
dalam hal kerusakan sedemikian rupa nyeri kualitas dan factor presipita
(international association for the study of Mampu mengenali nyeri (skala, 2. Observasi reaksi nonver
pain) : awitan yang tib-tiba atau lambat intensitas, frekuensi dan tanda ketidaknyamanan.
dari intensitas ringan hingga berat dengan nyeri) 3. Gunakan teknik k
akhir yang dpat diantisipasi atau terapeutik untuk m
diprediksi dan berlangsung <6 bulan. 2. Pengendalian Nyeri pengalaman nyeri pasien.
Batasan karasteristik : Kriteria hasil: 4. Evaluasi pengalaman ny
Perubahan selera makan Mampu mengontrol nyeri (tahu lampau.
Perubahan tekanan darah penyebab nyeri, mampu 5. Kontrol lingkungan yan
Perubahan frekwensi jantung menggunakan tehnik mempengaruhi nyeri sep
Perubahan frekwensi pernapasan nonfarmakologi untuk mengurangi ruangan, pencahayaan
Laporan isyarat. nyeri, mencari bantuan kebisingan berulang).
33
Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
Perilaku distraksi (mis, berjalan 3. Tingkat Kenyamanan 6. Kaji tipe dan sumber nye
mondar mandir mencari orang lain dan Kriteria hasil: menentukan intervensi.
atau aktifitas lain, yang berulang). Menyatakan rasa nyaman setelah 7. Ajarkan tentang
Mengekspresikan perilaku (mis, mata nyeri berkurang farmakologi
kurang bercahaya, tmpak kacau, 8. Berikan analgetik untuk m
gerakan mata berpencar atau tetap nyeri
pada satu focus meringis) 9. Tingkatkan istirhat.
Sikap melindungi area nyeri
Focus menyempit
Perubahan posisi untuk menghindari
nyeri.
Sikap tubuh melindungi
Melaporkan nyeri secara verbal.
Retensi urin NOC: NIC:
Definisi : pengosongan kandung kemih 1. Eliminasi Urine Manajemen Eliminasi Urine
tidak komplit Kriteria hasil : 1. Monitor intake dan output
Batasan karasteristik : Pengeluaran urine tanpa nyeri, 2. Monitor penggunaan
Disuria kesulitan di awal, atau urgensi antikolionergik
Sensasi kandung kemih penuh Bau, jumlah dan warna urine dalam 3. Monitor derajat distensi bl
Distensi kandung kemih rentang yang diharapkan 4. Instruksian pada pas
Urine menetes keluarga untuk mencta
Inkontinensia 2. Kontinensia Urine urine.
Urine residu Kriteria hasil: 5. Sediakan privacy untuk eli
Eliminasi secara mandiri 6. Stimulacy refles bladde
Haluaran urine sering dan sedikit atau
ompres dingin pada abdom
34
Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
tidak ada Mempertahankan pola berkemih 7. Kateterisasi jika perlumon
yang dapat diduga dan gejala ISK.
Ansietas NOC : NIC :
Definisi : perasaan tidak nyaman atau 1. Tingkat Kecemasan Pengurangan Kecemasan
kekhawatiran yang samar disertai respon Kriteria hasil: 1. Gunakan pendekatan
autonom (sumber sering kali tidak spesifik Postur tubuh, ekspresi wajah, menenangkan
atau tidak diketahui oleh individu) ; bahasa tubuh dan tingkat aktivitas 2. Observasi tanda-tanda vita
perasaan takut yang disebabkan oleh menunjukan berkurangnya 3. Jelaskan semua prosedur
antisipasi terhadap bahaya. Hal ini kecemasan yang dirasakan selama pro
merupakan isyarat kewaspadaan yang Vital sign dalam batas norman 4. Pahami perspektif pasien
memperingatkan individu akan adanya situasi stress.
bahaya dan memampukan individu untuk 2. Pengendalian-Diri Terhadap 5. Temani pasien untuk mem
bertindak menghadapi ancaman. Kecemasan eamanan dan mengurangi
Batasan karasteristik : Kriteria hasil: 6. Dorong keluarga untuk m
Perilaku Mengindentifikasi, pasien laukan back/neck ru
- Gerakan yang ireleven mengungkapkan dan menunjukan 7. Dengarkan dengan penuh p
- Gelisah tehnik untuk mengontrol cemas 8. Identifikasi tingkat kecema
- Melihat sepintas 9. Bantu pasien mengenal situ
- Insomnia 3. Koping menimbukan kecemasan.
- Kontak mata buruk Kriteria hasil: 10. Dorong pasien
- Mengekspresikan kekhawatiran Klien mampu mengidentifikasi dan mengungkapan perasaan, k
karena perubahan dalam peristiwa mengungkapkan gejala cemas persepsi.
hidup. 11. Instruksikan pasien meng
Affektif teknik relaksasi.berikan ob
- Gelisah, distress, Ketakutan mengurangi kecemasan.
35
Rencana Tindakan Keperawatan
Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil Intervensi
(NOC) (NIC)
- Perasaan tidak adekuat
- Bingung, menyesal, Khawatir
Fisiologis
- Wajah tegang
- Suara bergetar
Simpatik
- Anoreksia
- Jantung berdebar-debar
Defisiensi pengetahuan NOC : NIC:
Definisi : ketiadaan atau efisiensi 1. Pengetahuan : Proses Penyakit Pendidikan Kesehatan
informasi kognitif yang berkaitan dengan Kriteria hasil : 1. Berikan penilaian tentang
topik tertentu. Pasien dan keluarga menyatakan pengetahuan pasien tentan
Batasan karasteisrik: pemahaman tentang penyakit, penyakit yang spesifik.
Perilaku hiperbola. kondisi, prognosis dan program 2. Jelaskan patofisiologi dari
Ketidakakuratan mengikuti perintah pengobatan dan bagaimana hal ini ber
Ketidakakuratan melakukan tes Pasien dan keluarga mampu dengan anatomi fisiologi
Perilaku tidak tepat (misalnya histeria, menjelaskan kembali apa yang cara yang tepat.
bermusuhan, agitasi, apatis) dijelaskan perawat/tim kesehatan 3. Gambarkan tanda dan gej
Pengungkapan masalah lainnya biasa muncul pada penyak
4. Sediakan informasi pada
2. Pengetahuan : prilaku sehat tentang kondisi.
Kriteria hasil : 5. Diskusikan pilihan tera
Pasien dan keluarga mampu penanganan.
melaksanakan prosedur yang
dijelaskan secara benar
36
37
4. Implementasi Keperawatan
mencatat intervensi yang telah dilakukan dan evaluasi respons klien. Hal ini
dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila dilakukan saat intervensi
masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang diobservasi dan apa yang
untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
evaluasi dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi
mengacu pada penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat
dari rencana keperawatan dasar mendukung proses evaluasi. Selain itu juga
dapat menetapkan kembali informasi baru yang ditunjukkan oleh klien untuk
1. Identitas
Klien
Nama : Tn. J
Umur : 53 tahun
Pendidikan : SMP
Pekerjaan : Petani
Agama : Islam
Suku : Lombok
Penanggung
Nama : Ny. M
38
39
2. Riwayat Keluarga
Genogram
53 50
22 19 17
Keterangan Genogram
= Laki-laki
= perempuan
= Tinggal serumah
= Hubungan keluarga
3. Status Kesehatan
kecil.
hingga belakang
tertusuk-tusuk.
kebagian genitalia
hilang timbul
41
3.1.2 Alasan masuk Rumah Sakit dan perjalanan penyakit saat ini
masuk rumah sakit terutama saat buang air kecil. Saat dilakukan
sakit.
tuntas.
42
3.2.5.1 Merokok
6.2 Nutrisi/metabolik
Klien mengatakan ada gangguan pada buang air kecil (BAK) 1 hari
sebelum masuk rumah sakit dan tidak ada masalah pada buang air besar
untuk buang air kecil dan setiap kali BAK kencingnya keluar sedikit-
6.4 Oksigenasi
terutama pada malam hari dimana klien biasa tidur 8 jam setiap harinnya
tetapi pada saat sakit klien mengatakan susah untuk memulai tidur
seperti semula.
(composmentis).
Distribusi rambut pasien nampak lebat, Tidak ada lesi, kulit kepala
bersih, warna kulit coklat gelap, akral hangat, turgor kulit baik, tidak
Bentuk kepala pasien simetris antara kiri dan kanan dan tidak tampak
ada lesi serta tidak ada deviasi trakea, tidak ada pembesaran pada
7.4.1 Inspeksi :
(+)
Pengembangan dinding dada simetris kiri-kanan /(+),
pernapasan.
7.4.2 Palpasi :
7.4.3 Perkusi :
cairan
47
7.4.4 Auskultasi :
7.5.1 Inspeksi :
7.5.2 Palpasi :
Tidak terdapat nyeri tekan dan ictus kordis teraba pada ICS 5
mid klavikula kiri, CRT < 3 detik, dan tekanan vena jugular
7.5.3 Perkusi :
Suara perkusi pekak pada ICS 4 dan 5 pada mid klavikula kiri.
7.5.4 Auskultasi :
7.6.1 Inspeksi
7.6.2 Auskultasi
7.6.3 Perkusi
7.6.4 Palpasi
Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah, pembesaran hepar (-)
7.7.1 Inspeksi
7.7.2 Palpasi
Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah dan pada area
7.7.3 Perkusi
7.10.1 Inspeksi :
Tidak ada hambatan pergerakan sendi pada saat jalan, duduk dan
7.10.2 Palpasi
Klien tidak mengalami perdarahan pada gusi dan klien tidak mengalami
8. Pemeriksaan Penunjang
Tanggal 23/7/2018
Tabel 3.1
Pemeriksaan Penunjang
Jenis pemeriksaan Hasil Nilai Normal
WBC 7,00 4.00-10.0
RBC 4,72 4.00-6.00
HGB 12,7 12.00-16.00
HCT 38,0 37.0-48.0
MCV 79,7 80-97.0
MCH 26,6 26-33.5
MCHC 33,4 31.5-35.0
PLT 263 150-400
Creatinine 0,9 0.7-1.2
Glukosa 94 70-180
SGOT 38 <45
SGPT 38 <41
Ureum 23 19-44
Kesan:
Nefrolitis Dextra
51
C. Analisa Data
Tabel 3.3
Analisa Data
SYMPTOM ETIOLOGI
Data Subyektif : Faktor Ekstrinsik (Asupan air
Klien mengeluh nyeri pada perut mengandung kapur)
bagian bawah tembus hingga ↓
belakang dan menjalar ke bagian Proses kristalisasi dan agresi
genitalia substansi
Data Obyektif : ↓
Tekanan darah : 150/90 mmHg Pengendapan batu
Skala nyeri 6 (sedang) ↓
Klien nampak meringis Pembentukan Batu Saluran
memegang perut bagian bawah Kemih
dan pinggang. ↓
Ada nyeri tekan pada perut Respon Obstruksi
bagian bawah dan pada area Penekanan pada saraf
pinggang. ↓
Ada nyeri ketok pada pinggang Penekanan pada saraf
bagian belakang ↓
Mengaktifkan mediator kimia
(Histamin dan bradikinin)
↓
Menstimulasi pelepasan
prostaglandin di hipotalamus
↓
Nyeri dipersepsikan(nyeri
kolik)
↓
Nyeri Akut
SYMPTOM ETIOLOGI
Klien mengatakan sangat cemas substansi
dengan kondisi kesehatannya ↓
saat ini Pengendapan batu
Klien sering bertanya pada ↓
perawat tentang kondisinya. Pembentukan Batu Saluran
Klien mengatakan susah untuk Kemih
memulai tidur dikarenakan ↓
memikirkan penyakit yang Perubahan status kesehatan
dialaminnya. ↓
Data Obyektif : Ansietas
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Klien sering menanyakan apakah
penyakit yang dideritanya bisa
disembuhkan.
Klien nampak gelisah dan sering
ke meja perawat bertanya
mengenai kondisinya
Klien berulang kali bertanya
kepada perawat mengenai
tindakan operasi.
Data subyektif : Faktor Ekstrinsik (Asupan air
Klien mengatakan sering bolak- mengandung kapur) E
balik WC (> 10 kali/24 jam) untuk ↓
buang air kecil Proses kristalisasi dan agresi
Klien mengatakan setiap kali BAK substansi
kencingnya keluar sedikit-sedikit ↓
dan berwarna kuning keruh Pengendapan batu
tetapi tuntas meskipun terasa ↓
sakit. Pembentukan Batu Saluran
Data obyektif : Kemih
Urine tampak kuning keruh ↓
Kandung kemih tidak teraba Hambatan aliran urine
↓
Gangguan eliminasi urine
54
Skema 3.1
Pathway Kasus
Pengendapan batu
Ansietas
Gangguan eliminasi
Mengaktifkan mediator urine
kimia (Histamin dan
bradikinin)
Menstimulasi pelepasan
prostaglandin di hipotalamus
Nyeri dipersepsikan(nyeri
kolik)
Nyeri Akut
55
Tabel 3.4
Diagnosa Keperawatan (Berdasarkan Prioritas)
Tanggal No Diagnosa Kepeawatan
25/8/2018 1 Nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi
batu pada ginjal ditandai dengan:
Data Subyektif :
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian
bawah tembus hingga belakang dan menjalar
ke bagian genitalia
Data Obyektif :
Tekanan darah : 150/90 mmHg
Skala nyeri 6 (sedang)
Klien nampak meringis memegang perut
bagian bawah dan pinggang.
Ada nyeri tekan pada perut bagian bawah
dan pada area pinggang.
Ada nyeri ketok pada pinggang bagian
belakang
25/7/2018 2 Gangguan Eliminasi Urin berhubungan dengan
pembentukan batu saluran kemih ditandai
dengan :
Data subyektif :
Klien mengatakan sering bolak-balik WC (> 10
kali/24 jam) untuk buang air kecil
Klien mengatakan setiap kali BAK kencingnya
keluar sedikit-sedikit dan berwarna kuning
keruh tetapi tuntas meskipun terasa sakit.
Data obyektif :
Urine tampak kuning keruh
Kandung kemih tidak teraba
25/7/2018 3 Ansietas berhubungan dengan perubahan status
kesehatan ditandai dengan :
Data Subyektif :
Klien mengatakan sudah mengetahui
informasi tentang penyakitnnya
Klien mengatakan sangat cemas dengan
kondisi kesehatannya saat ini
56
57
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Tindakan Rasional
(NOC) (NIC)
pinggang bagian belakang mempengaruhi respon tidak sesuai d
pasien terhadap laporan
ketidaknyamanan mengindikasikan
(misalnya, suhu kebutuhan untuk ev
ruangan, lebih lanjut.
pencahayaan, suara 3. Lingkungan tenang
bising) menurunkan sti
13 nyeri eksternal
jarkan tentang teknik menganjurkan
non farmakologi untuk beristirahat
(teknik relaksasi nafas pembatasan pengu
dalam) akan mem
14 meningkatkan kond
ukung istirahat/tidur ruangan yang
yang adekuat untuk berkurang apabila b
membantu penurunan pengunjung yang b
nyeri diruangan dan me
privasi pasien.
Pemberian analgesik 4. Mengarahkan k
15 perhatian dan mem
ek adanya riwayat dalam relaksasi otot
alergi obat. 5. Istirahat
16 menurunkan kebu
ek perintah O2 jaringan
pengobatan meliputi sehingga
58
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Tindakan Rasional
(NOC) (NIC)
obat, dosis, dan meningkatkan
frekuensi darah ke jaringan.
6. Menganalisis a
Monitor tanda-tanda alergi obat
vital mencegah komplika
17 7. Jenis obat, dosis oba
onitor tekanan darah, frekuensi pemberian
nadi, suhu dan status sesuai intruksi
pernapasan dengan mendapatkan hasil s
tepat yang diharapkan
8. Mengumpulkan
menganalisis data
tanda vital
menentukan
mencegah komplika
Rabu Gangguan Eliminasi Urin NOC: NIC:
25/7/2018 berhubungan dengan Eliminasi urine Manajemen Eliminasi 1. Memberikan info
pembentukan batu saluran Kriteria : sangat Perkemihan tentang fungsi ginj
kemih ditandai dengan : terganggu/berat 1, 8. Monitor eliminasi adanya kom
Data subyektif : banyak urine termasuk contoh infeksi
Klien mengatakan sering terganggu/cukup berat frekuensi, konsistensi, perdarahan.
bolak-balik WC (> 10 2, cukup bau, volume, dan 2. Hidrasi yang
kali/24 jam) untuk buang terganggu/sedang 3, warna meningkatkan
air kecil sedikit 9. Ajarkan pasien untuk pengenceran kem
terganggu/ringan 4, minum 8 gelas per membantu mend
59
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Tindakan Rasional
(NOC) (NIC)
Klien mengatakan setiap tidak terganggu/ tidak hari pada saat makan, lewatnya batu
kali BAK kencingnya ada 5 di antara waktu 3. Membantu identiv
keluar sedikit-sedikit dan makan, dan di awal dini jika terjadi i
berwarna kuning keruh 1. Pola eliminasi (5) petang saluran kemih seh
tetapi tuntas meskipun 2. Bau urine (5) 10. Ajarkan pasien dapat ditindak
terasa sakit. 3. Warna urine (5) mengenai tanda dan sesegera mungkin
Data obyektif : 4. Kejernihan urine (5) gejala infeksi saluran 4. Privasi dalam elim
Urine tampak kuning 5. Nyeri saatkencing kemih memberi rasa nyam
keruh (5) Bantuan Berkemih bagi individu
Kandung kemih tidak 6. Frekuensi berkemih 11. Berikan privasi untuk 5. Adanya batu
teraba (5) eliminasi saluran
12. Berikan cukup waktu menghambat hal
untuk pengosongan urine se
kandung kemih (10 membutuhkan
menit) lebih lama
pengosongan ka
kemih
Rabu Ansietas berhubungan NOC : NIC :
25/7/2018 dengan perubahan dalam : Tingkat Kecemasan Pengurangan Kecemasan 1. Kemampuan
status kesehatan ditandai Kriteria : berat 1, cukup 12. Dorong keluarga pemecahan m
dengan : berat 2, sedang, 3, untuk menemani pada klien ditingk
Data Subyektif : ringan 4, tidak ada 5 pasien lingkungan mend
Klien mengatakan sudah 13. Dengarkan dengan 2. Klien
mengetahui informasi 1. Distres (5) penuh perhatian. diperhatikan
2. Wajah tegang (5) 14. Instruksikan pasien dihargai
60
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Tindakan Rasional
(NOC) (NIC)
tentang penyakitnnya 3. Peningkatan menggunakan teknik 3. Mengarahkan kem
Klien mengatakan sangat tekanan darah, relaksasi. perhatian
cemas dengan kondisi frekuensi nadi, dan 15. Atur penggunaan membantu
kesehatannya saat ini pernapasan (5) obat-obatan untuk relaksasi otot.
Klien sering bertanya 4. Gangguan tidur (5) mengurangi 4. Membantu mengo
pada perawat tentang kecemasan secara kecemasan d
kondisinya. tepat. farmakologi
Klien mengatakan susah 16. Identifikasi tingkat 5. Untuk meng
untuk memulai tidur kecemasan tingkat kecemasa
dikarenakan memikirkan 17. Dorong pasien untuk dialami pasien.
penyakit yang mengungkapan 6. Dapat menghilan
dialaminnya. perasaan, ketakutan, ketegangan ter
Data Obyektif : persepsi kekhawatiran
Tekanan darah : 150/90 tidak diekspresika
mmHg
Klien sering menanyakan
apakah penyakit yang
dideritanya bisa
disembuhkan.
Klien nampak gelisah dan
sering ke meja perawat
bertanya mengenai
kondisinya
Klien berulang kali
61
Rencana Tindakan Keperawatan
Hr/Tgl Diagnosa Keperawatan Tujuan/Kriteria Hasil Tindakan Rasional
(NOC) (NIC)
bertanya kepada perawat
mengenai tindakan
operasi.
62
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas Klien nampak me
dan faktor presipitasi. memegang perut bagian ba
Hasil : dan pinggang.
Klien mengeluh nyeri pada perut bagian A:
bawah tembus hingga belakang. Nyeri Masalah nyeri belum terata
bertambah parah ketika buang air kecil, P : Intervensi dilanjutkan
nyei seperti tertusuk-tusuk dan sering Lakukan pengkajian nyeri s
menjalar hingga genitalia. Dengan skala komperhensif termasuk lo
nyeri 6 dan nyerila hilang timbu karakteristik, durasi frek
kualitas dan factor presipita
11.10 3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132 Observasi reaksi nonverbal
ketidaknyamanan. ketidaknyamanan
Hasil : Observasi tanda-tanda vital
Klien nampak meringis memegang perut Kontrol lingkungan yang d
bagian bawah dan pinggang. mempengaruhi nyeri se
suhu ruangan, pencahayaa
11.30 4. Mengajarkan tentang teknik non 00132+00146
kebisingan berulang).
farmakologi (Teknik nafas dalam) Kaji tipe dan sumber nyeri
Hasil : Klien Nampak mengikuti apa yang menentukan intervensi.
diajarkan (teknik relaksasi nafas dalam Ajarkan tentang teknik
dan distraksi) farmakologi (teknik rela
nafas dalam)
11.35 5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan 00132
Berikan analgetik
istirahat. mengurangi nyeri
Hasil : klien nampak mengerti dengan
apa yang dianjurkan dan akan
63
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
melakukannya. Tingkatkan istirahat
64
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
yang ia rasakan selama sakit. pengosongan kandung k
11.50 00146 (10 menit)
10. Identifikasi tingkat kecemasan Ajarkan pasien tentang ta
Hasil : klien masuk dalam tingkat dan gejala infeksi saluran k
kecemasan sedang. yang harus dilaporkan (mis
11.51 00146 demam, menggigil,
11. Mendorong keluarga untuk menemani pinggang, hematuria,
pasien perubahan konsistensi dan
Hasil : keluarga selalu menemani pasien urine)
saat di rumah sakit.
12.00 000132+00146 3
12. Mengontrol lingkungan yang dapat S:
mempengaruhi nyeri seperti suhu Klien mengatakan masih sa
ruangan, pencahayaan dan kebisingan cemas dengan kondisinya,
berulang) juga mengatakan kawatir
Hasil : Membatasi pengunjung dan harus dioperasi,
mengontrol kebisingan. mengatakan susah
13.20 00016 memulai tidur karena se
13. Berikan cukup waktu untuk mimikirkan kondisinya
pengosongan kandung kemih (10 menit) O:
Hasil : klien mengatakan butuh waktu Klien masih nampak cemas
agak lama bila BAK sampai tuntas Klien sering bertanya meng
13.20 00016 kondisinya
14. Berikan privasi untuk eliminasi Tekanan darah: 160/90 mm
Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK Klien masuk dalam tin
65
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
13.30 15. Memantau eliminasi urine, meliputi 00016 kecemasan sedang.
frekuensi, konsistensi A:
Hasil : Klien mengatakan BAK sudah 2 Masalah ansietas belum ter
kali sejak pagi tadi, warna urine kuning P : Intervensi dilanjutkan
keruh Dorong keluarga
menemani pasien
Dengarkan dengan p
perhatian
Identifikasi tingkat kecemas
Dorong pasien
mengungkapan pera
ketakutan, persepsi
Instruksikan p
menggunakan teknik relaks
Kamis, Jum’at, 27 Juli 2018 (jam 07.200)
26/Juli/201
8 1. Monitor tanda-tanda vital 00132+00146 1. S:
07.30 Hasil : Klien mengatakan peru
Tekanan darah: 160/90 mmHg masih sakit tembus hi
Nadi : 92 x/menit
belakang terutama saat ia
Suhu : 36,6 oC
Pernapasan : 23 x/menit nyerinya seperti tertusuk-t
dan menjalar h
2. Lakukan pengkajian nyeri secara 00132 kemaluannya
07.36 komperhensif termasuk lokasi,
O:
66
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas 150/80 mmHg
dan faktor presipitasi. skala nyeri 5
Hasil :
Klien nampak me
Klien mengatakan perutnya masih sakit
memegang perut bagian ba
tembus hingga belakang terutama saat ia
BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan dan pinggang
menjalar hingga kemaluannya, skala
A:
nyeri 5 dan nyeri hilang timbul
Masalah nyeri belum terata
3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132
07.36 P : Intervensi dilanjutkan
ketidaknyamanan.
Lakukan pengkajian nyeri s
Hasil : Klien nampak meringis memegang
perut bagian bawah dan pinggang. komperhensif termasuk lo
karakteristik, durasi frek
4. Menganjurkan untuk melakukan teknik kualitas dan factor presipita
non farmakologi (Teknik nafas dalam dan 00132+00146 Observasi reaksi nonverbal
07.45 distraksi) ketidaknyamanan
Hasil : Klien mengatakan ia melakukan
Observasi tanda-tanda vital
yang telah diajarkan perawat.
Kontrol lingkungan yang d
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan mempengaruhi nyeri se
istirahat. 00132 suhu ruangan, pencahayaa
07.46 Hasil : klien mengatakan ia susah untuk kebisingan berulang).
tidur Kaji tipe dan sumber nyeri
menentukan intervensi.
6. Mengontrol lingkungan yang dapat
67
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
mempengaruhi nyeri seperti suhu 00132+00146 Anjurkan tentang teknik
07.48 ruangan, pencahayaan dan kebisingan farmakologi (teknik rela
berulang) nafas dalam)
Hasil : Membatasi pengunjung dan
Berikan analgetik
mengontrol kebisingan.
mengurangi nyeri
7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml Tingkatkan istirahat
cairan pada saat makan, di antara waktu 00016
07.50 makan dan di awal petang
Hasil : 2 S:
Klien mengatakan ia melakukan yang Klien mengatakan saat
diinstruksikan perawat masih terasa sakit sehi
butuh waktu lumayan
8. Menyambung cairan untuk menuntaskan
Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm) 00016
10.45 O:
9. Mendorong pasien untuk Klien nampak cukup lama
mengungkapkan perasaan, ketakutan, 00146 masuk WC, warna urine ku
11.10 persepsi. keruh
Hasil : klien mengatakan masih sangat
cemas dengan kondisinya dan takut bila A:
harus dioperasi Masalah gangguan eliminas
belum teratasi
10. Mendengarkan dengan penuh perhatian 00146
11.10 Hasil : Klien sangat antusian P : Intervensi tetap dilanjutkan
menceritakan pada perawat tentang
68
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
keluhan yang ia rasakan Pantau eliminasi urine, mel
frekuensi, konsistensi,
11. Identifikasi tingkat kecemasan 00146
volume, dan warna jika per
11.10 Hasil : klien masuk dalam tingkat
Ajarkan pasien untuk minum
kecemasan sedang.
ml cairan pada saat maka
12. Mendorong keluarga untuk menemani 00146 antara waktu makan, da
11.20 pasien awal petang
Hasil : keluarga selalu menemani pasien Berikan privasi untuk elimin
saat di rumah sakit. Berikan cukup waktu u
00016 pengosongan kandung k
13. Berikan cukup waktu untuk
13.30 pengosongan kandung kemih (10 menit) (10 menit)
Hasil : klien mengatakan masih agak Ajarkan pasien tentang ta
lama untuk menuntaskan BAK-nya dan gejala infeksi saluran k
yang harus dilaporkan (mis
14. Berikan privasi untuk eliminasi 00016
demam, menggigil,
13.30 Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
pinggang, hematuria,
15. Memantau eliminasi urine, meliputi perubahan konsistensi dan
frekuensi, konsistensi 00016 urine)
13.40 Hasil : Klien mengatakan BAK sudah 4
kali dari pagi smpe saat ini, warna urine
kuning namun tidak sekeruh kemarin 3 S:
Klien mengatakan masih sa
cemas dengan kondisinya,
69
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
juga mengatakan kawatir
harus dioperasi,
mengatakan susah
memulai tidur karena se
mimikirkan kondisinya
O:
Klien masih nampak cemas
Klien sering bertanya meng
kondisinya
150/80 mmHg
A:
Masalah ansietas belum ter
P : Intervensi dilanjutkan
Dorong keluarga
menemani pasien
Dengarkan dengan p
perhatian
Identifikasi tingkat kecemas
Dorong pasien
mengungkapan pera
ketakutan, persepsi
70
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Instruksikan p
menggunakan teknik relaks
O:
07.25 2. Lakukan pengkajian nyeri secara 00132
150/90 mmHg
komperhensif termasuk lokasi,
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas skala nyeri 3
dan faktor presipitasi. Klien nampak menunjuk
Hasil : yang nyeri saat BAK
Klien mengatakan perutnya masih sakit
tembus hingga belakang terutama saat ia A:
BAK, nyerinya seperti tertusuk-tusuk dan Masalah nyeri belum terata
menjalar hingga kemaluannya, skala
nyeri 5 dan nyeri hilang timbul P : Intervensi dilanjutkan
Lakukan pengkajian nyeri s
07.25 3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132 komperhensif termasuk lo
ketidaknyamanan. karakteristik, durasi frek
Hasil : Klien nampak meringis memegang
71
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
perut bagian bawah dan pinggang. kualitas dan factor presipita
Observasi reaksi nonverba
4. Menganjurkan untuk melakukan teknik ketidaknyamanan
07.40 non farmakologi (Teknik nafas dalam dan 00132+00146
Observasi tanda-tanda vital
distraksi)
Hasil : Klien mengatakan ia melakukan Kontrol lingkungan yang d
yang telah diajarkan perawat. mempengaruhi nyeri se
suhu ruangan, pencahayaa
5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan kebisingan berulang).
07.41 istirahat. 00132
Anjurkan tentang teknik
Hasil : klien mengatakan ia susah untuk
farmakologi (teknik rela
tidur
nafas dalam)
6. Mengontrol lingkungan yang dapat Berikan analgetik
07.42 mempengaruhi nyeri seperti suhu 00132+00146 mengurangi nyeri
ruangan, pencahayaan dan kebisingan Tingkatkan istirahat
berulang)
Hasil : Membatasi pengunjung dan
mengontrol kebisingan. 2 S:
klien mengatakan saat
7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml masih terasa sakit tetapi ti
07.45 cairan pada saat makan, di antara waktu 00016
butuh waktu lama u
makan dan di awal petang
menyelesaikan BAK,
Hasil :
Klien mengatakan ia melakukan yang mengatakan BAK baru 1
diinstruksikan perawat
72
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
sejak pagi
8. Mendorong pasien untuk
10.15 mengungkapkan perasaan, ketakutan, 00146 O:
persepsi. Warna urine kuning.
Hasil : klien mengatakan masih sangat
cemas dengan kondisinya dan takut bila A:
harus dioperasi Masalah gangguan eliminas
belum teratasi
10.15 9. Mendengarkan dengan penuh perhatian 00146
Hasil : Klien sangat antusian P : Intervensi tetap dilanjutkan
menceritakan pada perawat tentang Pantau eliminasi urine, mel
keluhan yang ia rasakan frekuensi, konsistensi,
volume, dan warna jika per
10.20 10. Identifikasi tingkat kecemasan 00146
Ajarkan pasien untuk minum
Hasil : klien masuk dalam tingkat
ml cairan pada saat maka
kecemasan sedang.
antara waktu makan, da
10.22 11. Mendorong keluarga untuk menemani 00146 awal petang
pasien Berikan privasi untuk elimin
Hasil : keluarga selalu menemani pasien Berikan cukup waktu u
saat di rumah sakit.
pengosongan kandung k
(10 menit)
10.25 12. Memantau eliminasi urine, meliputi 00016
frekuensi, konsistensi Ajarkan pasien tentang ta
Hasil : Klien mengatan hari ini BAK 2 dan gejala infeksi saluran k
sejak pagi smpe saat ini, warna urine yang harus dilaporkan (mis
73
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
kuning namun tidak sekeruh kemarin demam, menggigil,
pinggang, hematuria,
13.20 13. Berikan cukup waktu untuk 00016
perubahan konsistensi dan
pengosongan kandung kemih (10 menit)
urine)
Hasil : klien mengatakan saat BAK masih
terasa sakit sehingga butuh waktu
lumayan lama untuk menuntaskan 3
S:
Klien mengatakan masih ce
13.25 14. Berikan privasi untuk eliminasi 00016
dengan kondisinya, masih
Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
untuk memulai tidur k
15. Menyambung cairan memikirkan penyakitnya
14.10 Hasil : terpasang cairan RL (20 tpm) 00016 masih ada perasaan kawati
kondisi kembali memburuk
O:
Klien masih sering bert
mengenai kondisinya
150/90 mmHg
A:
Masalah ansietas belum ter
P : Intervensi dilanjutkan
Dorong keluarga
74
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
menemani pasien
Dengarkan dengan p
perhatian
Identifikasi tingkat kecemas
Dorong pasien
mengungkapan pera
ketakutan, persepsi
Instruksikan p
menggunakan teknik relaks
75
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Klien mengatakan perutnya masih sakit yang nyeri saat BAK
terutama saat ia BAK, nyerinya seperti
tertusuk-tusuk dan menjalar hingga A:
kemaluannya, skala nyeri 3 dan nyeri Masalah nyeri teratasi
hilang timbul
P :
08.10 3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132 Intervensi dihentikan
ketidaknyamanan.
Hasil : Klien nampak menunjuk area yang
S:
nyeri saat BAK
2 Klien mengatakan pagi ini
08.15 4. Menganjurkan untuk melakukan teknik 00132+00146 baru 1 kali, warna urine ku
non farmakologi (Teknik nafas dalam dan klien mengatakan saat
distraksi) masih terasa nyeri
Hasil : Klien mengatakan ia melakukan
yang telah diajarkan perawat. O:
warna urine kuning
08.18 5. Menganjurkan klien untuk meningkatkan 00132
istirahat. A:
Hasil : klien mengatakan ia susah untuk Masalah gangguan elim
tidur urine teratasi
76
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Hasil : Membatasi pengunjung dan
mengontrol kebisingan. S:
3 Klien mengatakan masih c
08.21 7. Anjurkan pasien untuk minum200 ml 00016 apabila kondisinya kem
cairan pada saat makan, di antara waktu memburuk
makan dan di awal petang
Hasil : O:
Klien mengatakan ia melakukan yang Klien nampak banyak terse
diinstruksikan perawat Tekanan darah: 140/90 mm
11.00 8. Mendorong pasien untuk 00146 A:
mengungkapkan perasaan, ketakutan, Masalah ansietas teratasi
persepsi.
Hasil : klien mengatakan masih cemas P : Intervensi dihentikan
dengan kondisinya, masih sulit untuk
memulai tidur karna memikirkan
penyakitnya dan masih ada perasaan
kawatir bila kondisi kembali memburuk
11.00 00146
9. Mendengarkan dengan penuh perhatian
Hasil : Klien sangat antusian
menceritakan pada perawat tentang
keluhan yang ia rasakan
11.10 00146
10. Identifikasi tingkat kecemasan
Hasil : klien masuk dalam tingkat
77
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
kecemasan sedang.
11.12 00146
11. Mendorong keluarga untuk menemani
pasien
Hasil : keluarga selalu menemani pasien
saat di rumah sakit.
11.15 00016
12. Memantau eliminasi urine, meliputi
frekuensi, konsistensi
Hasil : Klien mengatakan hari ini BAK
baru sekali sejak pagi smpe saat ini,
warna urine kuning.
11.20 00016
13. Berikan cukup waktu untuk
pengosongan kandung kemih (10 menit)
Hasil : klien mengatakan saat BAK masih
terasa sakit tetapi tidak butuh waktu
lama untuk menyelesaikan BAK
11.20 00016
14. Berikan privasi untuk eliminasi
Hasil : menutup pintu WC saat klien BAK
Minggu, Senin, 30 Juli 2018 (jam 10.00)
29/7/2018
07.45 1. Monitor tanda-tanda vital 00132+00146 1 S:
Hasil : Klien mengatakan peru
Tekanan darah: 140/90 mmHg
78
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
Nadi : 84 x/menit masih sakit terutama sa
Suhu : 36,6 oC BAK, nyerinya seperti tertu
Pernapasan : 25 x/menit tusuk dan menjalar hi
07.50 00132 kemaluannya
2. Lakukan pengkajian nyeri secara
komprehensif termasuk lokasi, O:
karakteristik, durasi frekuensi, kualitas Tekanan darah: 460/90 mm
dan faktor presipitasi.
Skala nyeri 3
Hasil : Klien mengatakan perutnya masih
sakit terutama saat ia BAK, nyerinya Klien nampak menunjuk
seperti tertusuk-tusuk dan menjalar yang nyeri saat BAK
hingga kemaluannya, skala nyeri 3 dan
nyeri hilang timbul A:
Masalah nyeri teratasi
07.50 3. Observasi reaksi nonverbal dari 00132
P :
ketidaknyamanan.
Hasil : Klien nampak menunjuk area yang Intervensi dihentikan
nyeri saat BAK 2
08.00 00132+00146 S:
4. Menganjurkan klien untuk melakukan
Klien mengatakan pagi ini
teknik non farmakologi di rumah bila
nyeri (Teknik nafas dalam dan distraksi) baru 1 kali, warna urine ku
Hasil : Klien mengatakan ia akan klien mengatakan saat
melakukan di rumah bila nyeri masih terasa nyeri
79
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
istirahat warna urine kuning
Hasil : klien mengatakan ia akan
mengatur waktu saat di rumah A:
Masalah gangguan elim
08.05 6. Anjurkan pasien untuk tetap minum 200 00016 urine teratasi
ml cairan pada saat makan, di antara 3
waktu makan dan di awal petang P : Intervensi dihentikan
Hasil : Klien mengatakan ia akan S:
melakukan yang diinstruksikan perawat Klien mengatakan masih c
apabila kondisinya kem
08.07 7. Mendorong pasien untuk 00146 memburuk
mengungkapkan perasaan, ketakutan,
persepsi. O:
Hasil : klien mengatakan masih cemas Klien nampak banyak terse
apabila kondisinya kembali memburuk Tekanan darah: 140/90 mm
08.07 00146
8. Mendengarkan dengan penuh perhatian A:
Hasil : Klien sangat antusian Masalah ansietas teratasi
menceritakan pada perawat tentang
keluhan yang ia rasakan P : Intervensi dihentikan
08.10 00146
9. Identifikasi tingkat kecemasan
Hasil : klien masuk dalam tingkat
kecemasan ringan
08.15 00146
10. Mendorong keluarga untuk mendukung
80
Hari/Tgl/ Kode Dx. No
Tindakan Keperawatan Evaluasi
Jam Keperawatan Dx
pasien di rumah
Hasil : keluarga mengatakan akan selalu
mengingatkan klien untuk menjaga
kesehatannya
08.20 000146
11. Memantau eliminasi urine, meliputi
frekuensi, konsistensi
Hasil : Klien mengatakan hari ini BAK baru
sekali sejak pagi smpe saat ini, warna
urine kuning
81
BAB IV
PEMBAHASAN
tentang kasus Batu Saluran Kemih adalah terbentuknya batu yang disebabkan oleh
pengendapan substansi yang terdapat dalam air kemih yang jumlahnya berlebihan
atau karena faktor lain yang mempengaruhi daya larut substansi (Nurlina, 2008)
Tn.J dengan Batu Saluran Kemih (BSK) pada tanggal 25 sampai 30 Juli 2018 di
menemukan beberapa kesenjangan antara tinjauan teoritis dan tinjauan kasus yang
selanjutnya akan dibahas dalam bab ini. Untuk memudahkan dalam memahami
kesenjangan yang terjadi seperti yang dimaksudkan di atas, maka penulis membahas
asuhan keperawatan pada klien tersebut, penulis mengacu pada pendekatan proses
A. Pengkajian
verifikasi dan komunikasi tentang data klien. Fase proses keperawatan ini
mencakup dua langkah yaitu data dari sumber primer (klien), dan sumber
sekunder (keluarga dan tenaga kesehatan) dan analisis data sebagai dasar untuk
82
83
dan kasus dimana pada teori nyeri yang dirasakan terus menerus dan hebat
karena adanya pionefrosis, sedangkan pada kasus nyeri yang dirasakan hilang
timbul ini dikarenakan klien sudah mendapatkan pengobatan anti nyeri selama
menjalani perawatan dirumah sakit selama 2 hari. Dalam teori juga ditemukan
gejala umum seperti hematuria, namun dalam kasus tidak ditemukan gejala
tersebut.
B. Diagnosis Keperawatan
aktual atau potensial klien terhadap masalah kesehatan yang mempunyai lisensi
C. Intervensi Keperawatan
kepada klien sesuai dengan diagnosa yang ditegakkan sehingga kebutuhan pasien
keperawatan dimana tujuan yang berpusat pada klien dan hasil yang dipekirakan
dan di intervensi kepeawatan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut (Potter &
Perry, 2005).
D. Implementasi Keperawatan
mencatat intervensi yang telah dilakukan dan evaluasi respons klien. Hal ini
dilakukan karena pencatatan akan lebih akurat bila dilakukan saat intervensi
masih segar dalam ingatan. Tulislah apa yang diobservasi dan apa yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dan hasil yang diperkirakan dari asuhan
therapeutik dengan prinsip etis. Pada kasus ini tidak jauh beda dengan teori-teori
E. Evaluasi
dapat dilakukan pada setiap tahap dari proses perawatan. Evaluasi mengacu pada
penilaian, tahapan dan perbaikan. Pada tahap ini, perawat menemukan penyebab
1. Nyeri akut
dilanjutkan di rumah
3. Ansietas
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
dengan batu saluran kemih diperoleh data yang tidak jauh berbeda dengan
manifestasi klinis dari penyakit batu saluran kemih yaitu nyeri pada daerah
pinggang tembus hingga belakang, nyeri dapat berupa nyeri tekan atau nyeri
ketok pada daerah arkus kosta, warna urine kuning keruh dan batu nampak
2. Diagnosa Keperawatan
diagnosa keperawatan pada Tn.J dengan batu saluran kemih yang sesuai
dengan teori yaitu nyeri akut berhubungan dengan respon obstruksi batu pada
87
88
3. Rencana Keperawatan
kesenjangan rencana keperawatan antara teori dan kasus untuk setiap diagnosa
yang sama.
4. Implementasi Keperawatan
5. Evaluasi Keperawatan
relaksasi napas dalam ketika nyeri kembali dirasakan dan ketika merasa cemas
menganjurkan pada klien untuk selalu mengkonsumsi air yang cukup dan
B. Saran
2. Bagi perawat
kerja sama yang baik antara klien dan perawat, agar data yang diperoleh
Diharapkan keterlibatan dan kerja sama antara klien dan keluarga klien
5. Bagi Mahasiswa
BLUD RSU Bahteramas. 2015. Profil BLUD RSU Bahteramas Provinsi Sulawesi
Tenggara Tahun 2013-2015. Kendari (Tidak dipublikasikan).
Buntaram dkk, 2014. Hubungan Angka Kejadian Batu Saluran Kemih Pada
Pasien Rawat Jalan Rumah Sakit Al-Islam Tahun 2014. Universitas
Islam Bandung ( Tidak di publikasikan)
Brunner & Suddarth. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Volume 2. Jakarta : EGC
Muslim, Rifki. 2007. Batu Saluran Kemih Suatu Problem Gaya Hidup dan Pola
Makan serta Analisis Ekonomi pada Pengobatannya. Pidato
Pengukuhan. Diucapkan pada Upacara Penerimaan Jabatan Guru
Besar Ilmu Bedah Fak. Kedokteran Universitas Diponegoro Semarang,
3 Maret 2007.
Nurlina. 2008. Faktor-faktor risiko kejadian batu saluran kemih pada laki-laki.
(Studi kasus di RS. Dr. Kariadi, RS Roemani, dan RSI Sultan Agung
Semarang. Semarang
Potter & Perry. 2005. Buku ajar Fundamental Keperawatan Edisi 4. EGC, jakarta.
Putri & Wijaya. S.A. 2013. KMB I Keperawatan Medikal Bedah (Keperawatan
dewasa). Yogyakarta : Nuha Medika
Saputra dan Dwisang Evi. 2014. Anatomi dan Fisiologi untuk Perawat dan
Paramedis. Tangerang selatan : Binarupa Aksara Publisher
Sloane Ethel. 2003. Anatomi dan Fisiologi untuk Pemula. Jakarta: EGC
STIK Avicenna. 2016. Buku Panduan Seminar Keperawatan Program Studi Ners .
Kendari : SULTRA
Suharyanto & Madjid. 2009. Asuhan Keperawatan Pada Klien Dengan Gangguan
System Perkemihan. Jakarta : Transinfo Media.
Wardani F.A.M, 2014. Hubungan Batu Saluran Kemih dengan Penyakit Ginjal
Kronik Di Rumah Sakit An-Nur Yogyakarta Periode Tahun 2012-
2013. Yogyakarta (Tidak Di Publikasikan).