SOP Filariasis 2024

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 2

FILARIASIS

No.Dokumen : KS.02.09.01/SOP/RWL
S
No. Revisi :0
O
Tanggal Terbit : Januari 20234
P Halaman : 1/2

UPTD PUSKESMAS Dr. Hj. LINI AQUARIAH, MKK


RAWALELE NIP : 19750209 200604 2 010

1. Pengertian Filariasis (Penyakit Kaki Gajah) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
cacing Filaria yang ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk. Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan
cacat menetap berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik perempuan
maupun laki-laki.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah–langkah untuk pengobatan Filariasis

3. Dasar Hukum Surat Keputusan Kepala UPTD Puskesmas Rawalele No.01/SK.03/RWL tentang

Jenis-jenis Pelayanan
4. Kebijakan 1. Permenkes no. 43 tahun 2019 tentang Puskesmas
2. Permenkes RI No. 94 tahun 2014 tentang Penanggulangan Filariasis
5. Langkah-langkah 1. Petugas menanyakan Keluhan
Manifestasi akut, berupa:
a. Demam berulang ulang selama 3-5 hari.
b. Pembengkakan kelenjar getah bening (tanpa ada luka) didaerah lipatan
paha, ketiak (lymphadentitis) yang tampak kemerahan, panas dan sakit.
c. Radang saluran kelenjar getah bening yang terasa panas dan sakit
menjalar dari pangkal kaki atau pangkal lengan ke arah ujung (retrograde
lymphangitis).
d. Filarial abses akibat seringnya menderita pembengkakan kelenjar getah
bening,dapat pecah dan mengeluarkan nanah serta darah.
e. Pembesaran tungkai, lengan, buah dada, kantong zakar .
f. Gejala kronis filariasis berupa pembesaran yang menetap (elephantiasis)
pada tungkai,lengan, buah dada, buah zakar (elephantiasis skroti).
2. Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan Fisik
Pada manifestasi akut dapat ditemukan adanya limfangitis dan limfadenitis
yang berlangsung 3-15 hari, dan dapat terjadi beberapa kali dalam setahun.
Pemeriksaan Penunjang
a. Identifikasi mikrofilaria dari sediaan darah. Cacing filaria dapat ditemukan
dengan pengambilan darah tebal atau tipis pada waktu malam hari antara
jam 10 malam sampai jam 2 pagi.
b. Pemeriksaan darah tepi terdapat leukositosis dengan eosinofilia sampai 10-
30%. Dengan pemeriksaan sediaan darah jari yang diambil pukul mulai
20.00 malam waktu setempat.
3. Petugas menegakkan diagnosis berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik dan
pemeriksaan penunjang.
4. Petugas merencana Penatalaksanaan Komprehensif
Penatalaksanaan
Terapi filariasis bertujuan untuk mencegah atau memperbaiki perjalanan
penyakit, antara lain dengan:
a. Memelihara kebersihan kulit.
b. Fisioterapi kadang diperlukan pada penderita limfedema kronis.
c. Obat anti filaria adalah Diethyl carbamazine citrate (DEC) dan Ivermektin.
d. Dosis DEC 6 mg/kgBB, 3 dosis/hari setelah makan, selama 12 hari.

Konseling dan Edukasi


Memberikan informasi kepada pasien dan keluarganya mengenai penyakit filariasis
terutama dampak akibat penyakit dan cara penularannya. Pasien dan keluarga
juga harus memahami pencegahan dan pengendalian penyakit menular ini melalui:
6. Alur
Petugas menanyakan Keluhan

Petugas melakukan Pemeriksaan Fisik dan


Pemeriksaan Penunjang

Petugas menegakkan diagnosis


berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik
dan pemeriksaan penunjang

Petugas merencanakan
Penatalaksanaan Komprehensif

7. Hal-hal yang Manajemen Puskesmas, lintas program dan lintas sektor


perlu diperhatikan
8. Perubahan -

Anda mungkin juga menyukai