Model Nested

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU

MODEL NESTED

Dosen Pengampu:
Drs. Syafri Ahmad, Ph.D.
Dr. Chandra, M.Pd.

Oleh:
Kelompok 3

Vira Amelia (23124032)


Rina Kurnia Izati (23124041)

KELAS B
KODE SEKSI: 202321240008

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2024
KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, penulis memulai penulisan


makalah ini. Segala puji hanya milik Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini tepat waktu.

Makalah ini disusun dengan tujuan untuk memperluas wawasan dan pengetahuan
kita tentang model pembelajaran terpadu tipe Nested. Penulis berharap makalah ini
dapat menjadi sumber informasi yang bermanfaat dan dapat menambah
pengetahuan kita.

Penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
memberikan dukungan dan bantuan selama proses penulisan makalah ini. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak kekurangan. Oleh karena itu,
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
perbaikan makalah ini di masa mendatang.

Akhir kata, penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
kita semua. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan petunjuk dan hidayah-Nya
kepada kita semua. Amin.

Terima kasih.

Padang, 9 Maret 2024

Kelompok 3

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ i


DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ....................................................................................... 3
A. Pengertian Model Nested ............................................................................. 3
B. Ciri-Ciri atau Karakteristik Model Nested ................................................... 4
C. Kelebihan Model Nested .............................................................................. 5
D. Kekurangan Model Nested ........................................................................... 7
E. Penerapan dalam Pembelajaran dengan Model Nested ............................... 8
BAB III PENUTUP ............................................................................................. 12
A. Kesimpulan ................................................................................................ 12
B. Saran ........................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 14

ii
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan merupakan proses yang kompleks dan dinamis, mencakup berbagai


disiplin ilmu yang saling terkait. Dalam konteks ini, model pembelajaran
Nested muncul sebagai pendekatan inovatif yang mengintegrasikan berbagai
disiplin ilmu dalam satu kesatuan pembelajaran (Hidayah & Fajari, 2021;
Duhanis, 2023). Model ini menekankan pada pengintegrasian sejumlah
keterampilan belajar yang ingin dilatihkan oleh seorang guru kepada siswanya
dalam suatu unit pembelajaran untuk ketercapaian materi pelajaran
(Duiningrum & Wilujeng, 2018).

Model Nested memulai pembelajaran dengan konsep atau topik yang lebih
sederhana dan kemudian secara bertahap diperluas ke konsep yang lebih
kompleks atau lebih abstrak (Muqarrobin, 2023). Dengan demikian, siswa
diberikan pemahaman yang kuat tentang konsep dasar sebelum mereka
melanjutkan ke konsep yang lebih kompleks. Ini menciptakan lingkungan
belajar yang lebih efektif dan efisien, di mana siswa dapat melihat hubungan
antara berbagai mata pelajaran dan bagaimana hal-hal yang mereka pelajari
dapat diterapkan dalam kehidupan nyata (Duhanis, 2023). Oleh karena itu,
penting untuk memahami lebih lanjut tentang model Nested dan
implementasinya.

Makalah ini bertujuan untuk menjelaskan model Nested, membahas


karakteristik, kelibihan, kekurangan dan sintaks, serta memberikan contoh
praktis tentang bagaimana model ini dapat diterapkan dalam pengajaran.
Diharapkan, makalah ini dapat menjadi sumber informasi yang berguna bagi
pembacanya.

1
B. Rumusan Masalah
Berikut adalah beberapa rumusan masalah yang dapat diangkat dari
pembahasan tentang model Nested ini

1. Apa pengertian Model Nested?


2. Bagaimanakah ciri-ciri atau karakteristik Model Nested?
3. Bagaimanakah kelebihan Model Nested?
4. Bagaimanakah kekurangan Model Nested?
5. Bagaimanakah penerapan dalam pembelajaran dengan Model Nested?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan masalah ini sebagai berikut

1. Menjelaskan pengertian Model Nested


2. Menjelaskan ciri-ciri atau karakteristik Model Nested
3. Menjelaskan kelebihan Model Nested
4. Menjelaskan kekurangan Model Nested
5. Menjelaskan penerapan dalam pembelajaran dengan Model Nested

2
BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Model Nested

Model pembelajaran terpadu tipe nested juga disebut dengan tipe tersarang
merujuk pada suatu pendekatan pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai
aspek penguasaan konsep dan keterampilan dalam suatu kegiatan pembelajaran
yang terstruktur. Dalam model ini, konsep dan keterampilan belajar disusun
secara hierarkis atau "tersarang" satu sama lain, menciptakan suatu kerangka
pembelajaran yang menyeluruh dan terintegrasi.

Model Nested menggabungkan beberapa keterampilan-keterampilan belajar


dalam suatu kegiatan pembelajaran (Fadlilah & Nasrudin, 2020). Senada
dengan hal tersebut, Fogarty (2009) mengemukakan model pembelajaran ini
mengintegrasikan berbagai aspek penguasaan keterampilan (skill) dalam
kegiatan pembelajaran. Pengintegrasian yang terjadi dalam model ini dilakukan
dalam satu disiplin ilmu yang sama (within single disciplines) (Kusuma, 2016
dan Fogarty, 2009). Model Nested merupakan model pembelajaran terpadu
yang mengaitkan berbagai keterampilan dalam suatu materi pembelajaran
(Dahlan, 2015). Keterampilan yang dimaksud dapat keterampilan bepikir
(thingking skill), sosial (social skill), dan keterampilan mengorganisasi
(organizing skill). Sehingga model ini dapat dimanfaatakan dalam
pembelajaran yang memadukan aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

Dari penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran


terpadu tipe Nested (tersarang), merupakan model pembelajaran yang
menggabungkan beberapa keterampilan belajar dalam satu rangkaian kegiatan
pembelajaran. Model ini menekankan pengintegrasian berbagai aspek
penguasaan keterampilan dalam konteks pembelajaran yang terfokus pada satu
disiplin ilmu yang spesifik. Dengan kata lain, model Nested memungkinkan
siswa untuk mengembangkan keterampilan belajar mereka dalam suatu materi

3
pembelajaran dengan cara yang terpadu dan terstruktur, memaksimalkan
pemahaman dan penguasaan konsep dalam disiplin ilmu tersebut.

B. Ciri-Ciri atau Karakteristik Model Nested


Model Nested memiliki beberapa ciri-ciri atau karakteristik, yaitu:

1. Mengeksloprasi satu disiplin ilmu


Sama halnya dengan model Fagmented dan Connected, model Nested
dilaksanakan juga fokus pada satu mata pelajaran. Dalam konteks ini, model
Nested memperkuat integrasi antara berbagai aspek pembelajaran di dalam
lingkup mata pelajaran yang dituju, memungkinkan siswa untuk
mengembangkan pemahaman yang lebih mendalam dan terpadu terhadap
materi yang dipelajari (Nurani, 2023).
2. Fleksibel untuk dapat diterapkan di semua mata pelajaran
Fleksibilitas ini memungkinkan penerapannya di berbagai mata pelajaran.
Dari ilmu alam hingga seni, model ini dapat disesuaikan dengan kurikulum
dan kebutuhan pembelajaran di setiap mata pelajaran (Huliatunisa, 2022).
3. Dapat diimplementaskan di berbagai tingkatan pendidikan
Model Nested dapat diimplementasikan di semua tingkatan pendidikan,
mulai dari pendidikan dasar hingga perguruan tinggi. Baik itu dalam kelas-
kelas awal yang bertujuan mengembangkan dasar-dasar pembelajaran atau
di tingkat lanjutan untuk memperdalam pemahaman konsep, model Nested
dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan tingkat perkembangan siswa
(Huliatunisa, 2022).
4. Karakteristik mata pelajaran menjadi faktor penentu dalam pemilihan
keterampilan yang diintegrasikan
Dalam konteks ini, keterampilan belajar yang dipilih untuk diintegrasikan
dalam pembelajaran didasarkan pada kebutuhan dan tuntutan dari mata
pelajaran yang sedang dipelajari. Artinya, keterampilan yang diintegrasikan
akan sesuai dengan konsep dan tujuan pembelajaran yang spesifik untuk
mata pelajaran tersebut. Misalnya, jika mata pelajaran yang sedang
dipelajari adalah ilmu pengetahuan alam, keterampilan berpikir dan

4
observasi mungkin akan diberikan penekanan. Di sisi lain, jika mata
pelajaran adalah bahasa, keterampilan soaial dan berkomunikasi secara
efektif dan memahami teks mungkin akan menjadi fokus utama (Trianto,
2016).

C. Kelebihan Model Nested


Kelebihan model Nested dijabarkan oleh Devi, Maharani, & Fitria (2023)
sebagai berikut:

1. Kemampuan untuk menggabungkan beragam tingkat kemampuan

Model pembelajaran terpadu tipe Nested memungkinkan pendidik untuk


mengintegrasikan berbagai tingkat kemampuan siswa dalam satu kegiatan
pembelajaran. Dengan pendekatan ini, siswa dengan tingkat kemampuan
yang berbeda-beda dapat diajak berpartisipasi dalam pembelajaran yang
sama, sehingga tidak ada yang terpinggirkan. Hal ini menciptakan
lingkungan belajar inklusif yang memperhatikan kebutuhan dan potensi
setiap siswa.

2. Peningkatan pembelajaran melalui integrasi tujuan pembelajaran

Melalui model Nested, pembelajaran menjadi lebih berkualitas dan


meningkat karena integrasi yang kohesif dari berbagai tujuan pembelajaran.
Dengan mengumpulkan berbagai tujuan pembelajaran, model ini
memungkinkan siswa untuk mengalami pertumbuhan yang holistik dalam
berbagai aspek pembelajaran, seperti kognitif, afektif, dan psikomotorik
(Putra, 2018).

3. Pembelajaran yang melibatkan banyak aspek

Model ini memungkinkan proses pembelajaran untuk mencakup banyak


aspek dengan memusatkan perhatian pada substansi ilustrasi, metodologi
berpikir, kemampuan interaktif, dan berbagai pemikiran yang ditemukan.
Ini menciptakan pengalaman pembelajaran yang komprehensif dan

5
mendalam bagi siswa, memungkinkan mereka untuk mengembangkan
pemahaman yang lebih baik terhadap materi pelajaran.

4. Efisiensi waktu dan koordinasi rencana pendidikan

Model ini fokus pada satu mata pembelajaran, model Nested mengurangi
kebutuhan akan waktu ekstra dalam proses pembelajaran. Ini memberi
instruktur kemampuan untuk mengoordinasikan rencana pendidikan dengan
lebih luas, memastikan bahwa semua aspek penting dari mata pelajaran
tersebut tercakup dalam waktu yang efisien.

5. Pengembangan imajinasi dan kemampuan penalaran

Model Nested tidak hanya meningkatkan pemahaman konsep, tetapi juga


mengembangkan imajinasi dan kemampuan penalaran siswa. Melalui
model ini, siswa didorong untuk berpikir kritis, mempertanyakan, dan
menghubungkan konsep-konsep yang mereka pelajari dengan dunia nyata,
memperkaya pengalaman belajar mereka secara keseluruhan (Bahri &
Florentinus, 2020).

6. Dapat mengintegrasikan multiple keterampilan secara bersamaan dalam


konteks pembelajaran pada satu disiplin ilmu.
Model pembelajaran terpadu tipe Nested memungkinkan guru untuk
menggabungkan beberapa keterampilan atau kompetensi secara bersamaan
dalam proses pembelajaran satu mata pelajaran. Dengan kata lain, dalam
konteks pembelajaran tertentu, guru dapat merancang pengalaman
pembelajaran yang mengintegrasikan berbagai aspek keterampilan atau
pengetahuan yang relevan dalam satu kesatuan pembelajaran. Hal ini
memungkinkan siswa untuk mengembangkan pemahaman yang lebih
holistik dan menyeluruh tentang materi pelajaran yang dipelajari, serta
mampu menghubungkan konsep-konsep yang berbeda dalam konteks yang
lebih luas (Trianto, 2012).

6
D. Kekurangan Model Nested
Salah satu kelemahan yang dapat diidentifikasi dari model ini terletak pada
proses perencanaannya. Apabila dilakukan secara tergesa-gesa atau kurang hati-
hati, upaya penggabungan beberapa materi dan aspek keterampilan dalam
pembelajaran dapat mengganggu pola pikir siswa. Awalnya, penekanan utama
dalam pengajaran mungkin tertuju pada pemahaman materi, namun pada
akhirnya prioritas tersebut dapat beralih ke pengembangan keterampilan.

Model pembelajaran Nested muncul secara organik dari sifatnya yang


kompleks. Dalam pengaturan beberapa target belajar menjadi satu latihan,
seperti yang sering terjadi dengan penggunaan model ini, mungkin
menyebabkan kebingungan bagi siswa jika tidak dilakukan dengan teliti.
Prioritas konseptual dari latihan dapat menjadi kabur karena siswa dihadapkan
pada berbagai tugas belajar secara bersamaan (Putra, 2018).

Sebagai contoh, tentang sejarah dunia yang menggunakan model


pembelajaran Nested. Misalnya, seorang guru merencanakan sebuah pelajaran
yang menggabungkan pemahaman tentang Perang Dunia II dengan
pengembangan keterampilan penulisan esai.

Pertama-tama, guru dapat memilih beberapa aspek dari Perang Dunia II


yang ingin diajarkan kepada siswa, seperti sebab-sebab terjadinya perang,
dampaknya terhadap negara-negara yang terlibat, dan strategi militer yang
digunakan. Kemudian, guru juga ingin siswa mengembangkan keterampilan
penulisan esai, seperti menyusun argumen yang koheren, menyajikan bukti, dan
merumuskan kesimpulan.

Dengan model pembelajaran Nested, guru dapat merancang sebuah


aktivitas di mana siswa diminta untuk menulis esai tentang dampak Perang
Dunia II terhadap suatu negara tertentu. Dalam proses menulis esai, siswa tidak
hanya harus memahami konteks sejarah perang tersebut, tetapi juga harus
menerapkan keterampilan penulisan esai yang mereka pelajari sebelumnya.

7
Namun, jika proses perencanaan tidak dilakukan dengan cermat, guru
mungkin mengalami kesulitan dalam mengintegrasikan kedua aspek tersebut
secara efektif. Misalnya, jika instruksi atau panduan yang diberikan kepada
siswa tidak jelas, mereka mungkin kesulitan memahami bagaimana mengaitkan
konten sejarah dengan keterampilan penulisan esai. Akibatnya, siswa dapat
menjadi bingung dan tujuan pembelajaran mungkin tidak tercapai sepenuhnya.
Dengan demikian, perencanaan yang hati-hati dan terperinci sangat penting
dalam menggunakan model pembelajaran Nested agar siswa dapat mengalami
pengalaman pembelajaran yang bermakna dan efektif.

E. Penerapan dalam Pembelajaran Menggunakan Model Nested


1. Langkah-Langkah Model Nested
Model pembelajaran Nested mengikuti serangkaian tahapan yang umumnya
dijumpai dalam pembelajaran terpadu. Berikut ini tahapan-tahapan model
Nested meliputi perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran,
menurut Trianto (2012) dan Putra (2018):
a. Tahap perencanaan
Dalam tahap perencanaan, langkah-langkah yang dilakukan mencakup:
1) penentuan jenis mata pelajaran, tujuan pembelajaran, serta
keterampilan yang akan dipadukan
2) pemilihan materi pembelajaran beserta kompetensi dasar dan
indikator yang sesuai
3) penentuan sub keterampilan yang akan diintegrasikan
4) penentuan langkah-langkah pembelajaran untuk mengintegrasikan
setiap sub keterampilan pada setiap langkah pembelajaran.
b. Tahap pelaksanaan
1) Pada tahap pelaksanaan, guru diharapkan tidak hanya berperan
sebagai satu-satunya penggerak dalam pembelajaran. Fungsi guru
lebih sebagai fasilitator yang memungkinkan siswa untuk menjadi
pembelajar yang mandiri.

8
2) Tanggung jawab individu dan kelompok dalam setiap tugas harus
ditetapkan dengan jelas untuk memfasilitasi kerja sama kelompok.
3) Guru juga perlu menerima dan mengakomodasi ide-ide baru yang
mungkin muncul selama proses pembelajaran, meskipun ide-ide
tersebut tidak terduga dalam perencanaan awal.
c. Tahap evaluasi
Terakhir, pada tahap evaluasi, proses pembelajaran serta hasil
pembelajaran dievaluasi untuk mengukur pencapaian tujuan
pembelajaran.

2. Contoh Implementasi Model Nested


Berikut adalah contoh implementasi model pembelajaran Nested dengan
menggunakan materi tentang sejarah lahirnya Pancasila dan
mengintegrasikan beberapa keterampilan, yaitu menjadi individu yang
efektif (become an effective), keterampilan berpikir (thinking skill), dan
keterampilan sosial (social Skill).

Gambar 1. Model Nested dalam Pembelajaran

a. Tahap Perencanaan
1) Penentuan materi pembelajaran: memilih materi tentang sejarah
lahirnya pancasila sebagai pokok pembelajaran.
2) Penentuan keterampilan: identifikasi keterampilan yang ingin
ditingkatkan, termasuk menjadi individu yang efektif (seperti

9
kemampuan berkomunikasi dan kepemimpinan), keterampilan
berpikir kritis (analisis sejarah dan refleksi), dan keterampilan sosial
(kerja sama dalam diskusi dan debat).
3) Pemilihan sub keterampilan: misalnya, untuk keterampilan berpikir
kritis, kita fokus pada kemampuan analisis sejarah melalui kajian
literatur dan sumber sejarah yang relevan. Untuk keterampilan
sosial, kita fokus pada kemampuan berkolaborasi dalam
mendiskusikan konsep-konsep sejarah.
4) Perumusan indikator: merumuskan indikator pencapaian untuk
masing-masing keterampilan yang diintegrasikan. Misalnya, untuk
keterampilan berpikir kritis, indikatornya dapat berupa kemampuan
siswa untuk menganalisis berbagai pandangan tentang lahirnya
pancasila dari berbagai sumber. Untuk keterampilan sosial,
indikatornya dapat berupa kemampuan siswa untuk berkontribusi
dalam diskusi kelompok secara produktif.
5) Penentuan langkah pembelajaran: menentukan langkah-langkah
pembelajaran yang mencakup berbagai kegiatan, seperti pembacaan
teks primer, diskusi kelompok, analisis dokumen sejarah, dan
presentasi hasil.

b. Tahap Pelaksanaan
1) Fasilitasi pembelajaran: guru berperan sebagai fasilitator yang
mendorong siswa untuk berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.
Mendorong diskusi kelompok dan kolaborasi antara siswa.
2) Pemberian tanggung jawab: memberikan tanggung jawab kepada
siswa untuk memimpin diskusi, melakukan penelitian, dan
menyusun presentasi.
3) Penggunaan metode pembelajaran aktif: menggunakan metode
seperti role-play, simulasi, dan studi kasus untuk meningkatkan
keterlibatan siswa dalam pembelajaran.

10
c. Tahap Evaluasi
1) Evaluasi proses pembelajaran: melakukan evaluasi formatif selama
proses pembelajaran berlangsung untuk memastikan pemahaman
siswa terhadap materi dan pengembangan keterampilan yang
diintegrasikan.
2) Evaluasi hasil pembelajaran: menggunakan berbagai alat evaluasi,
seperti tes tulis, presentasi, dan proyek, untuk mengukur pencapaian
siswa dalam mencapai indikator yang telah ditetapkan. Dengan
mengintegrasikan model pembelajaran nested dalam pembelajaran
sejarah lahirnya pancasila dengan fokus pada keterampilan menjadi
individu yang efektif, keterampilan berpikir, dan keterampilan
sosial, diharapkan siswa dapat memperoleh pemahaman yang
mendalam tentang materi sejarah serta mengembangkan
keterampilan yang relevan untuk kehidupan mereka di masa depan.

11
BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan
Model Nested adalah model pembelajaran terpadu yang mengintegrasikan
berbagai aspek penguasaan konsep dan keterampilan dalam pembelajaran
terstruktur. Model ini menekankan pengintegrasian berbagai aspek
pembelajaran dalam satu disiplin ilmu yang spesifik, seperti kemampuan
berpikir (thinking skill), sosial (social skill), dan mengorganisir (organizing
skill). Penggunaan model ini memungkinkan siswa untuk mengembangkan
pemahaman yang holistik dan menyeluruh terhadap materi pembelajaran.

Ciri-ciri utama dari Model Nested termasuk fokus pada satu disiplin ilmu,
fleksibilitas dalam penerapannya di semua mata pelajaran, dan dapat
diimplementasikan di berbagai tingkatan pendidikan. Selain itu, karakteristik
dari mata pelajaran menjadi faktor penentu dalam pemilihan keterampilan yang
diintegrasikan. Namun, Model Nested juga memiliki beberapa kelemahan,
terutama dalam proses perencanaannya, di mana kesalahan atau ketidaktepatan
dalam penggabungan materi dan keterampilan dapat mengganggu pola pikir
siswa.

Dalam penerapan Model Nested dalam pembelajaran, langkah-langkah


perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi memiliki peran krusial. Contoh
implementasinya dapat dilihat dalam materi sejarah lahirnya Pancasila, di mana
berbagai keterampilan seperti menjadi individu yang efektif, keterampilan
berpikir, dan keterampilan sosial diintegrasikan melalui serangkaian kegiatan
pembelajaran terstruktur. Diharapkan, penerapan model ini dapat memperkaya
pengalaman belajar siswa serta meningkatkan pemahaman mereka terhadap
materi yang dipelajari.

12
B. Saran
Sebagai penutup, dalam mempergunakan model Nested dalam konteks
pembelajaran, terdapat beberapa saran yang ditawarkan, yaitu:

1. Sebelum menerapkan model Nested dalam pembelajaran, guru perlu


melakukan perencanaan yang teliti dan terperinci. Hal ini meliputi
identifikasi keterampilan yang ingin ditingkatkan, penentuan materi
pembelajaran yang relevan, serta merumuskan indikator pencapaian yang
jelas untuk setiap keterampilan yang diintegrasikan.
2. Guru perlu berperan sebagai fasilitator yang aktif dalam pembelajaran,
mendorong partisipasi siswa dalam setiap tahapan pembelajaran.
Penggunaan metode pembelajaran aktif, seperti diskusi kelompok dan
proyek kolaboratif, dapat meningkatkan keterlibatan siswa dan
memperdalam pemahaman mereka terhadap materi.
3. Evaluasi proses pembelajaran merupakan langkah penting untuk
memastikan efektivitas penggunaan model Nested. Selain itu, evaluasi hasil
pembelajaran perlu dilakukan untuk mengukur pencapaian siswa dalam
mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
4. Guru dapat berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk bertukar pengalaman
dan strategi dalam menerapkan model Nested. Selain itu, refleksi terhadap
proses pembelajaran juga penting untuk terus meningkatkan kualitas
pengajaran dan pembelajaran di masa mendatang.
Dengan memperhatikan saran-saran tersebut, diharapkan penerapan Model
Nested dalam pembelajaran dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
perkembangan siswa dalam memahami konsep dan mengembangkan
keterampilan yang relevan untuk kehidupan mereka di masa depan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Bahri, M. S., Florentinus, T. S., & Haryono, H. (2020). Development of Nested-


Integrated Learning Model in Indonesian Subjects Based on 21st Century
Learning. Innovative Journal of Curriculum and Educational
Technology, 9(1), 10-16.

Dahlan, A. (2015). Penjelasan Mengenai Kurikulum tipe nested Atau Tersarang.


Retrieved from https://eurekapendidikan.com/penjelasan-mengenai-
kurikulum-tipe-nested/

Devi, M. Y., Maharani, R. A., & Fitria, Y. (2023). Penerapan Pembelajaran Terpadu
Tipe Nested (Tersarang) Untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir Kritis
Siswa Kelas 4 Di Sekolah Dasar. Jurnal Cerdas Proklamator, 11(1), 26-34.

Duhaamis. (2023). Model pembelajaran terpadu nested: Mengintegrasikan Mata


Pelajaran Dengan Menyenangkan. Retrieved from
https://perpusteknik.com/model-pembelajaran-terpadu-nested/

Duiningrum, I., & Wilujeng, I. (2018). Pengembangan Perangkat Pembelajaran IPA


Terpadu Model Nested Untuk Meningkatkan Kemampuan Kognitif, Rasa
Ingin Tahu, dan Keterampilan Mengorganisasi Ide Siswa SMP. Jurnal
TPACK IPA, 7(1), 27-32.

Fadlilah, A., & Nasrudin, H. (2020). Implementation of Inquiry Learning Models


Integrated With Nested to Increase Student’s Critical Thinking Skills on
Electrolyte and Non-Electrolyte Solution Materials. JCER (Journal of
Chemistry Education Research), 4(2), 83.

Fogarty, Robin. (2009). How to Integrate the curricula (Third Edition). California:
Sage Company

Hidayah & Fajari. (2023). Modul Belajar Pengembangan Kurikulum Tematik:


Model Pembelajaran Terpadu Fragmented & Nested. Universitas Sebelas
Maret.
https://spada.uns.ac.id/pluginfile.php/519523/mod_resource/content/1/Mo
dul%20Fragmented%20%20Nested.pdf

Huliatunisa, Yayah. (2022). Dasar Pengembangan Kurikulum Sekolah


Dasar. Sukabumi: Jejak Publisher

Kusuma, I. M. W. (2016). Pembelajaran Terpadu Melalui Metode Penanaman


Pendidikan Karakter Di Sekolah Dasar. Prosiding. Seminar Nasional

14
Transformasi Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Holistik Anak
Sekolah Dasar Dalam Rangka Menyongsong Generasi Emas Indonesia

Muqarrobin, T. F. (2023). Pembelajaran terpadu model nested. Retrieved from


https://www.wawasan-edukasi.web.id/2023/06/pembelajaran-terpadu-
model-nested.html

Nuraini, Yuliani. (2023). Kurikulum Bermain Kreatif Berbasis Kecerdasan


Jamak. Jakarta: UNJ Press

Putra, M. I. S. (2018). Implementasi pembelajaran IPA terpadu berbasis model


Nested untuk meningkatkan respon belajar mahasiswa Unipdu
Jombang. Tarbiya Islamia: Jurnal Pendidikan Dan Keislaman, 7(1), 93-
113.

Trianto (2016). Desain Pengembangan Pembelajaran Tematik: Bagi anak Usia


Dini. Jakarta: Kencana Prenada Media.

Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: PT Bumi Aksara.

15

Anda mungkin juga menyukai