Uas Differensiasi

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Nama : Selvi Eka Sari

NIM : 06284882326363

MK : Pembelajaran Berdiferensiasi

Dosen Pengampu : Dra. Evy Ratna Kartika Waty, M. Pd., Ph. D.

TUGAS

UJIAN AKHIR SEMESTER I

Pada sesi ini, Anda diminta untuk merancang pembelajaran berdiferensiasi berdasarkan
studi kasus. Selanjutnya, unggah hasil rancangan pembelajaran tersebut sesuai petunjuk
di bawah.

STUDI KASUS PEMBELAJARAN MATEMATIKA KELAS V TENTANG


KELILING BANGUN DATAR

A. DESKRIPSI KASUS
Seperti yang kita ketahui tidak semua siswa memiliki tingkat atau kemampuan
pemahaman yang sama menguasai materi, beberapa siswa membutuhkan bantuan dalam
memahami konsep menghitung keliling bangun datar persegi, baik persegi, persegi panjang
dan segitiga. Oleh karena itu, sebagai guru, kita perlu merancang pembelajaran yang berbeda
untuk mengakomodasi kebutuhan belajar siswa. Pembelajaran MTK pada tingkat sekolah
dasar menjadi kunci kesuksesan siswa dalam penguasaan dan pemahaman terhadap keliling
dan luas bangun. Dengan berbagai karakteristik kemampuan siswa dalam memahami dan
menerima materi MTK, maka diperlukan teknik atau pendekatan pembelajaran yang dilakukan
oleh guru agar anak lebih tertarik dan paham atas apa yang dipelajari. Proses pembelajaran dari
permasalahan diatas yang menjadi urgensi yang sangat mempengaruhi hasil peserta didik pada
kurikulum Merdeka, sehingga tidak menunjukkan praktik pembelajaran yang memerdekakan.
Kebebasan peserta didik tidak terlihat pada proses pembelajaran, masih terlalu teacher center,
sistem komando, ketegasan tanpa adanya interaksi yang ditempat sebagai ruang diskusi antar
peserta didik dan guru pada proses pembelajaran.
Setiap siswa memiliki pembawaan dan kemampuan yang berbeda-beda setiap individu,
hal ini menunjukan karakteristik pola kemampuan dan pemahaman sebagai hasil pembawaan
yang dipengaruhi oleh lingkungan sosial siswa yang dapat menentukan perilaku dan
keberhasilannya (Sardiman, 2001). Setiap manusia memiliki perbedaan yang mendasar yang
tidak dimiliki oleh manusia lainnya (Khodijah, 2011). Demikian halnya dengan siswa, dalam
memahami dan mempelajari matematika terdapat perbedaan yang hampir tidak ada kesamaan,
melainkan perbedaan itu sendiri yang ditunjukan dengan tingkat pemahaman. Setiap siswa
mempunyai intelektual, sosial, emosional, dan sifatlainnya secara khusus (Arikunto, 2009),
sehingga karakteristik ini dapat dibedakan pada tingkat pemahaman kategori tinggi, sedang,
dan rendah. Peserta didik dengan tingkat pemahaman kategori tinggi dapat menerima dan
memahami konsep menghitung keliling dan luas bangun persegi dan dengan mudah, walaupun
bimbingan dari guru yang tidak terlalu intensif. Kemudian siswa dengan tingkat pemahaman
yang sedang, dapat menerima dan memahami konsep menghitung keliling dan luas bangun
persegi dengan bimbingan dari guru maupun dari teman yang memiliki kemampuan tinggi.
Akan tetapi, siswa dengan kategori kemampuan rendah, sangat dibutuhkan pendekatan atau
tindakan yang lebih ekstra dari seorang guru untuk memberikan pemahaman konsep
menghitung keliling dan luas bangun persegi dengan siswa yang pemahaman berkategori
tinggi dan sedang.

B. ALTERNATIF SOLUSI

Berdasarkan studi kasus tersebut menurut saya alternatif solusi yang tepat adalah
dengan menerapkan pembelajaran deferensiasi. Seiring dengan perkembangan kurikulum,
dalam program pengembangan kurikulum merdeka belajar yang sedang dicanangkan oleh
pemerintah, dalam hal ini kementerian pendidikan dan kebudayaan menjadi langkah
terwujudnya profil pelajar Pancasila sebagai langkah terwujudnya sumber daya manusia
Indonesia yang Unggul. Pembelajaran yang diterapkan adalah pembelajaran intrakurikuler
yang beragam yaitu mengutamakan konten pembelajaran dalam mendalami dan memahami
konsep serta penguatan kompetensi. Dalam hal ini adalah pembelajaran berdiferensiasi sebagai
perwujudan pembelajaran yang mengakomodir kebutuhan siswa yang berbeda-beda. Menurut
Kamal (2021), pembelajaran berdiferensiasi adalah pembelajaran yang mengakomodasi
kebutuhan setiap individu untuk memperoleh pengalaman belajar dan penguasaan terhadap
konsep yang dipelajari. Sedangkan Menurut Marlina (2019), pembelajaran berdiferensiasi
adalah pembelajaran yang mengakomodir, melayani, dan mengakui keberagaman peserta didik
dalam belajar sesuai dengan kesiapan, minat dan preferensi belajar peserta didik.Dengan
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi dapat mengakomodasi kebutuhan peserta didik.
Adapun tujuan dari pembelajaran berdiferensiasi yaitu Pembelajaran berdiferensiasi bertujuan
untuk meningkatkan potensi yang dimiliki peserta didik sesuai dengan kesiapan belajar, minat
dan profil belajar. Melalui pembelajaran berdiferensiasi peserta didik bisa mendapatkan
kebebasan belajar sesuai dengan potensi dan kemampuannya.

Beberapa solusi yang bisa diterapkan untuk mengakomodir kebutuhan belajar siswa
dengan pembelajaran berdiferensiasi yaitu :
1. Memetakan Kebutuhan Belajar
Sebelum melakukan pembelajaran guru akan melakukan asesmen diagnostik. Dimana asesmen
ini akan melihat Kebutuhan belajar peserta didik sehingga proses pembelajaran dapat berhasil
sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dengan 3 aspek yaitu kesiapan belajar peserta didik,
minat, dan profil belajar. Penulis memberikan angket agar melihat seberapa jauh peserta didik
secara 3 aspek yang diatas sehingga dapat membuat modul sesuai dengan kebutuhan belajar
peserta didik.
2. Menentukan Strategi Pembelajaran Dan Penilaian
Strategi pembelajaran yang sangat sesuai dengan permasalahan diatas dengan menerapkan
strategi pembelajaran diferensiasi dengan pendekataan Teaching At Right Level, dengan model
pembelajaran project based learning. Penilian juga harus sesuai dengan level masing-masing, agar
peserta didik menjadi pemula, menengah dan mahir. Dengan adanya staregi pembelajaran dapat
mempermudah peserta didik. Minat peserta didik agar meningkatkan dalam pembelajarn dan
meningkatkan penalaran kritis peserta didik. Kelas terbagi menjadi beberapa kelompok yang
berbeda, tergantung pada tingkat penguasaan siswa. Misalnya, beberapa siswa dapat ditempatkan
dalam kelompok pemula, sementara siswa lain berada dalam kelompok yang lebih mahir. Kelas
ini akan memungkinkan Anda untuk fokus pada siswa yang membutuhkan perhatian dan bantuan
ekstra dan memberikan tantangan yang sesuai untuk siswa yang lebih mampu.
Tes adaptif berdasarkan hasil pemeriksaan siswa. Setelah tes awal, Anda dapat menyesuaikan
pembelajaran Anda secara individual untuk memenuhi kebutuhan belajar siswa. Misalnya, jika
seorang siswa berprestasi lebih baik di tes awal, mereka dapat bekerja pada materi yang lebih sulit
dan menantang. Dengan menerapkan beberapa solusi diferensiasi ini, Anda dapat memastikan
bahwa semua siswa mendapatkan pembelajaran yang terbaik dan dapat memahami secara penuh
konsep menghitung keliling bangun datar persegi dalam matematika kelas V.
3. Menentukan Pembelajaran Diferensiasi
Pembelajaran diferensiasi ini adalah sebuah konten, proses dan produk. Dimana proses
pembelajaran diferensiasi antara perbedaan kognitif dan psikomotor. Kegiatan ini yang diberikan
oleh guru untuk mendemontrasikan materi, dan para proses mengajar mereka melakukan diskusi
dan sebagaian menulis materi serta produk ada yang langsung praktek dan presentasi,, siswa yang
lebih mahir dapat membantu siswa yang kurang memahami materi dan memberikan dukungan
yang mereka butuhkan dalam mempelajari

Berikut rancangan pembelajaran berdasarkan studi kasus di atas

Anda mungkin juga menyukai