Sulistyana - UTSDDSP - Noviani 2320111320018
Sulistyana - UTSDDSP - Noviani 2320111320018
Sulistyana - UTSDDSP - Noviani 2320111320018
Disusun Oleh
Noviani 2320111320018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Permasalahan.....................................................................................................
C. Metode Penulisan..............................................................................................
D. Tujuan Penulisan...............................................................................................
E. Manfaat Penulisan.............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORITIK...............................................................................................
A. Pengetian Supervisi Manajerial........................................................................
B. Prinsip-prinsip Supervisi Manajerial................................................................
C. Metode Supervisi Manajerial............................................................................
D. Implementasi Supervisi Manajerial..................................................................
E. Sasaran Supervisi Manajerial.............................................................................
BAB III METODOLOGI...................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR REFERENSI......................................................................................................
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision yang terdiri
dari dua kata super dan vision, yang mengandung pengertian melihat dengan
sangat teliti pekerjaan secara keselurahan. Istilah supervisi adalah sebuah kegiatan
yang mengacu kepada sebuah perbaikan dalam sebuah institusi. Terdapat beberapa
istilah yang hampir sama dengan supervisi, antara lain: pengawasan, pemeriksaan, dan
inspeksi. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Terdapat beberapa
istilah yang hampir sama dengan supervisi, antara lain: pengawasan, pemeriksaan, dan
inspeksi.
Supervisi pendidikan adalah suatu bentuk bantuan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan profesional guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Supervisi ini didasarkan pada prinsip-prinsip akademik dan
berlandaskan pada pengetahuan ilmiah. Tujuan utama dari kegiatan supervisi
adalah membantu menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih baik. Melalui
supervisi pendidikan, guru mendapatkan bantuan dan bimbingan untuk mengatasi
dan memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam mengajar.
Supervisi pendidikan secara substansial melibatkan semua bentuk bantuan
yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek
pembelajaran dalam konteks yang lebih luas dalam lingkungan pendidikan.
Supervisi pendidikan merupakan proses lanjutan dari kontrol dan inspeksi, yang
dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Supervisi
pendidikan merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan
dari komponen lainnya dalam praktik penyelenggaraan pendidikan di sekolah
(Monazir, 2019).
Supervisi pendidikan merupakan bagian dari upaya pengawasan yang
bertujuan untuk membina dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Supervisor
dalam supervisi manajerial pendidikan bekerja sama dengan guru untuk
1
mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, mengevaluasi kinerja guru, dan
memberikan bimbingan serta dukungan yang diperlukan. Supervisi manajerial ini
bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, meningkatkan kompetensi guru, serta menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Kualitas Pendidikan tidak dapat tercapai tanpa
suatu proses perencanaan, pelaksanaan proses supervisi Pendidikan dan penetapan
target yang jelas dan objektif (Komariyah et al., 2021; Meyer et al., 2020)
B. Permasalahan
1. Bagaimana sasaran perencanaan kegiatan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif telah terpenuhi?
2. Upaya apa yang dilakukan oleh supervisi manajerial dalam pelaksanaan untuk
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif?
3. Apa saja faktor evaluasi pendukung dan penghambat yang dihadapi supervisi
manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif?
C. Metode Penulisan
Metode penulisan pada makalah ini bersifat studi pustaka. Informasi yang
didapatkan dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari
informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain
dan sesuai topik yang dibahas. Beberapa jenis referensi relevan utama yang
digunakan adalah buku pelaksanaan dan dasar-dasar supervisi pendidikan, jurnal
ilmiah dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet. Data yang terkumpul
diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian.
D. Tujuan Penulisan
1. Untuk menganalisis sasaran perencanaan kegiatan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif telah terpenuhi.
2. Untuk menganalisis upaya apa yang dilakukan oleh supervisi manajerial
dalam pelaksanaan untuk meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.
2
3. Untuk menganalisis faktor evaluasi pendukung dan penghambat yang
dihadapi supervisi manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang
efektif.
E. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat:
1. Memperkaya ilmu pengetahuaan khususnya kajian mengenai teori supervisi
manjerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.
2. Mampu mengkonstruksi bagaimana penerapan dan pelaksanaan supervisi
manajerial dalam meningkatkan engelolaan sekolah yang efektif.
3
BAB II
KAJIAN TEORITIK
4
Pada dasarnya, prinsip-prinsip supervisi manajerial tidak berbeda dengan
prinsip-prinsip supervisi akademik (Gusli et al., 2021), berikut adalah beberapa
prinsip yang harus dipenuhi dalam supervisi manajerial.
1) Menjauhi Sifat Otoriter: Pengawas harus menghindari sikap otoriter di mana
ia bertindak sebagai atasan dan kepala sekolah/guru sebagai bawahan.
Supervisi harus berfokus pada kerjasama dan kolaborasi.
2) Menciptakan Hubungan Kemanusiaan yang Harmonis: Hubungan antara
pengawas, kepala sekolah, dan guru harus bersifat terbuka, saling
mendukung, dan informal.
3) Berkesinambungan: Supervisi harus dilakukan secara berkelanjutan, bukan
hanya dilakukan secara sporadis ketika ada kesempatan.
4) Bersifat Demokratis: Supervisi harus bersifat demokratis dan menghindari
dominasi pengawas. Fokus supervisi yang demokratis adalah menjadi aktif
dan kooperatif.
5) Program Integral: Program supervisi harus menyatu dengan sistem perilaku
yang ada dalam organisasi pendidikan, dengan tujuan yang sama yaitu tujuan
pendidikan.
6) Komprehensif: Program supervisi harus mencakup semua aspek yang relevan,
karena setiap aspek saling terkait.
7) Konstruktif: Supervisi harus bersifat konstruktif dan bukan bertujuan mencari
kesalahan guru. Tujuan supervisi adalah memberikan dukungan dan
membantu dalam meningkatkan kinerja.
8) Obyektif: Penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program supervisi harus
dilakukan secara obyektif.
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program supervisi,
keberhasilannya harus dinilai secara obyektif. Objektivitas dalam penyusunan
program berarti program supervisi harus disesuaikan dengan persoalan dan
kebutuhan nyata yang dihadapi oleh sekolah. Kualitas pendidikan tidak dapat
tercapai tanpa suatu proses perencanaan, pelaksanaan proses supervisi
pendidikan dan penetapan target yang jelas dan objektif (Komariyah et al., 2021;
Meyer et al., 2020).
5
C. Metode Supervisi Manajerial
Pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menggunakan berbagai
metode yang efektif. Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan.
1) Monitoring dan Evaluasi. Monitoring adalah kegiatan pemantauan yang
dilakukan untuk memeriksa apakah pelaksanaan program dan kegiatan
sekolah sesuai dengan rencana, program, dan standar yang telah ditetapkan.
Melalui monitoring, hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam
pelaksanaan program dapat diidentifikasi dan diatasi. Tujuan utama dari
monitoring adalah menetapkan standar untuk mengukur prestasi, melakukan
pengukuran terhadap prestasi tersebut, menganalisis apakah prestasi sudah
memenuhi standar yang ditetapkan, serta mengambil tindakan jika prestasi
belum mencapai standar (Gusli et al., 2021). Evaluasi merupakan proses
pengumpulan informasi tentang proses dan kemajuan dalam penyelenggaraan
madrasah, yang kemudian dibandingkan dengan target yang telah
direncanakan. Evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keterlaksanaan
program, menilai keberhasilan program, mendapatkan masukan untuk
perencanaan tahun berikutnya, dan memberikan penilaian terhadap sekolah.
Dengan melakukan evaluasi, dapat diketahui sejauh mana program dan
kegiatan madrasah telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam jangka
waktu tertentu (Mahatirta et al., 2023).
2) Refleksi dan Diskusi Kelompok. Prinsip utama dalam manajemen sekolah
adalah penggunaan sumber daya yang efektif dan peningkatan partisipasi dari
semua pihak terkait. Dalam rangka mencapai hal ini, pengawas perlu
berkomunikasi secara terbuka dengan pihak sekolah, termasuk kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah, dan guru, dengan
menyampaikan hasil monitoring yang telah dilakukan.
3) Metode Delphi. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh pengawas
dalam membantu pihak sekolah dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan
6
dalam Rencana Pengembangan Sekolah sesuai dengan konsep Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) (Gusli et al., 2021). Metode Delphi melibatkan
langkah-langkah berikut.
a) Identifikasi Partisipan: Pengawas mengidentifikasi individu atau pihak-
pihak yang dianggap memiliki pemahaman yang baik terhadap persoalan
yang akan dibahas dan dapat memberikan pandangan mereka mengenai
pengembangan sekolah.
b) Penyampaian Pendapat: Setiap partisipan diminta untuk menyampaikan
pendapat mereka secara tertulis tanpa mencantumkan nama atau identitas
pribadi. Pendapat ini dapat berupa pandangan, saran, atau rekomendasi
terkait pengembangan sekolah.
c) Pengumpulan dan Pengelompokan Pendapat: Pengawas mengumpulkan
semua pendapat yang masuk dan membuat daftar pendapat tersebut
berdasarkan jumlah partisipan yang memiliki pendapat serupa.
d) Penyampaian Kembali Daftar Pendapat: Daftar pendapat yang telah
dikelompokkan kemudian disampaikan kembali kepada partisipan untuk
memberikan urutan prioritas terhadap setiap pendapat yang ada.
e) Pengumpulan dan Penyampaian Hasil Akhir: Pengawas mengumpulkan
kembali urutan prioritas yang telah diberikan oleh partisipan dan
menyampaikan hasil akhir berupa keputusan prioritas dari semua
pendapat yang telah diberikan oleh partisipan.
4) Workshop atau lokakarya. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh
pengawas dalam melaksanakan supervisi manajerial. Metode ini bertujuan
untuk mendorong dinamika kelompok serta melibatkan berbagai pihak seperti
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan perwakilan komite sekolah.
Pelaksanaan workshop ini harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Sebagai pengawas, penting untuk memiliki kewajiban dalam
mengarahkan workshop setidaknya 3 kali dalam setahun (Mahatirta et al.,
2023). Pada dasarnya pengawasan adalah sangat dibutuhkan oleh para guru,
karena mereka menginginkan kemenangan dalam pelaksanaan fungsinya dan
tugas mengajar Hoy & Horsyth (1986). Seorang supervisor memiliki peran
7
dalam kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah seperti dalam kegiatan
workshop supervisor sebagai pengawas yang mengarahkan diskusi,
memberikan panduan, dan memastikan tujuan workshop tercapai. Dengan
mengadakan workshop secara berkala, pengawas dapat secara aktif terlibat
dalam meningkatkan kualitas manajemen sekolah dan memfasilitasi
pertukaran informasi dan peningkatan pemahaman di antara peserta workshop
(Gusli et al., 2021).
8
pengajaran guru, interaksi antara guru dan siswa, penggunaan metode dan
media pembelajaran, serta efektivitas strategi pembelajaran yang digunakan.
Budi et al., (2021) menyatakan bahwa guru ialah orang dewasa selalu
mengusahakan situasi yang tepat sehingga memungkinkan terjadinya proses
pengalaman belajar pada diri siswa, dengan mengarahkan segala sumber
dan menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat.
2) Pemberian Umpan Balik: Setelah melakukan observasi, pengawas
memberikan umpan balik kepada guru terkait kekuatan dan kelemahan dalam
pembelajaran yang diamati. Umpan balik ini dapat berupa saran,
rekomendasi, atau perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3) Pembinaan dan Pelatihan: Pengawas memberikan pembinaan dan pelatihan
kepada guru dalam pengembangan kompetensi dan pemahaman terkait
metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Pembinaan dan
pelatihan ini dapat dilakukan dalam bentuk workshop, lokakarya, atau
kegiatan pengembangan profesional lainnya.
4) Monitoring dan Evaluasi: Pengawas melakukan monitoring secara berkala
terhadap implementasi perbaikan dan pengembangan pembelajaran yang telah
dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk melihat dampak dan efektivitas
perubahan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.
5) Kolaborasi dengan Tim Manajemen Sekolah: Pengawas bekerja sama dengan
tim manajemen sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan program
pengembangan pembelajaran yang efektif. Kolaborasi ini melibatkan
pemantauan, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan terhadap pembelajaran di
sekolah.
6) Pembentukan Komunitas Pembelajaran Profesional: Pengawas dapat
memfasilitasi pembentukan komunitas pembelajaran profesional di sekolah.
Komunitas ini menjadi wadah bagi guru untuk saling berbagi pengalaman,
pengetahuan, dan praktik terbaik dalam pembelajaran (Sanjaya, 2020).
Melalui implementasi supervisi manajerial yang efektif, diharapkan pembelajaran
di sekolah dapat menjadi lebih interaktif, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan
9
siswa. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran dan
prestasi belajar siswa (Gusli et al., 2021).
10
memotivasi staf sekolah.
6) Kualitas Evaluasi dan Penilaian: Memastikan pelaksanaan evaluasi dan
penilaian yang objektif dan akurat terhadap prestasi siswa dan kinerja guru.
Sasaran ini mencakup peninjauan terhadap kebijakan evaluasi, instrumen
penilaian, dan proses penilaian yang dilakukan di sekolah.
7) Peningkatan Kualitas Mutu: Mendorong upaya peningkatan mutu secara
berkelanjutan di semua aspek kegiatan sekolah. Sasaran ini mencakup
pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi program perbaikan mutu,
tindak lanjut terhadap temuan evaluasi, serta pengembangan budaya sekolah
yang berorientasi pada peningkatan kualitas.
11
BAB III
METODOLOGI
Jenis penulisan ini adalah jenis penulisan pustaka yang menggunakan data
pustaka dengan bahan penulisan yang diambil dari berbagai buku, artikel dan
jurnal yang berkaitan dengan supervisi manajerial, yang akan dikaji dan dianalisis
seperlunya berdasarkan atas pertimbangan sebagai sumber data. Penulisan ini
dilakukan dengan membaca, menelaah, mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, serta
pemikiran berbagai literatur. Bahan penulisan ini diambil dari berbagai buku,
artikel dan jurnal yang berkaitan dengan fokus kajian, yang akan dikaji dan
dianalisis seperlunya. Menjelaskan rancangan penulisan yang bersifat
komprehensif, memerinci, dan mendalam, serta lebih diarahkan sebagai upaya
untuk menelaah masalah-masalah.
12
BAB IV
PEMBAHASAN
13
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar,
baik dan tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah
dapat tercapai.
14
Sungguh tak ada gading yang tak retak, tulisan ini belumlah sempurna masih
banyak kekurangan karena memang harus diakui keterbatasan referensi yang
penulis miliki.
DAFTAR REFERENSI
Adu, E. O., Akinloye, G. M., & Olaoye, O. F. (2020). Internal and External
School Supervision: Issues, Challenges and Wayforward. International
Journal of Educational Sciences, 7(2), 269–278.
Azainil, A., Sabara, I., Rahayu, S., Ramadiani, R., & Mulawarman, W. (2020).
The Influence of Principal’s Supervision Competence and School Culture
on Teachers Performance of Public High School in Kutai Kartanegara
Regency. Proceedings of the Proceedings of the 1 st International
Conference of Global Education and Society Science, ICOGESS 2019, 14
March, Medan, North Sumatera, Indonesia.
Budi, W., Rasyad, A., & Maisyaroh, M. (2021). The Effect of Collaborative
Supervision Approaches and Collegial Supervision Techniques on Teacher
Intensity Using Performance-Based Learning. SAGE Open, 11(2).
Gusli, T., Marsidin, S., & Rifma, R. (2021). Implementasi Supervisi Manajerial
dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2776–2787.
Hoy, W. K., & Horsyth, P. B. (1986). Effective Supervision,Theory into Practice.
Random House, Inc.
Komariyah, L., Haryaka, U., & Titik, W. (2021). The Effect of School Principal
Supervision, School Organizational Culture and Teacher’s Self-
Efficiency on Teacher Performance at SMK Negeri Tenggarong Kota.
Pendas Mahakam: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar,
6(2), 126–133.
Lear, P. (2018). The principal supervisor: Redefining a critical role to support
instructional excellence. Texas Christian University Dissertation.,
December.
15
Mahatirta, A. A., Kamaruddin, P. H. S., Si, M., Mus, S., Pd, S., & Pd, M. (2023).
Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah Di SMA Negeri 2 Bulukumba
Managerial Supervision of School Supervisor at SMA Negeri 2
Bulukumba. PINISI JOURNAL OF EDUCATION.
Meyer, A., Richter, D., & Hartung-Beck, V. (2020). The relationship
between principal leadership and teacher collaboration: Investigating
the mediating effect of teachers’collective efficacy. Educational
Management Administration & Leadership, 50 (4), 593–612.
Monazir, S. (2019). Implementasi supervisi akademik dalam meningkatkan
profesionalisme guru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima.
Mulawarman, W. G., Komariyah, L., & Suryaningsi. (2021). Women and
leadership style in school management: Study of gender perspective.
Cypriot Journal of Educational Sciences, 16(2), 594–611.
Nurlaili, N., Warman, W., & Raolah, R. (2021). Improvement of principals’
supervision competence through accompaniment in principal working
groups. Cypriot Journal of Educational Sciences, 16(4), 1704–1720.
Rismawati, I. (2021). Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik di Madrasah.
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(2), 173–192.
Sanjaya, W. (2020). Supervisi Manajerial Kepala Sekolah: Implementasi dalam
Pengelolaan Sekolah yang Efektif. Jurnal Pendidikan Akuntansi Dan
Manajemen, 4(1), 51–59.
Soe’oed, R., Haryaka, Usfandi, ;, Satuna, S., Hanim, Z., & Bahrani, B. (2021).
Interaction Effect Of School Principals’ And The Use Of Information And
Communication Technology (Ict) In Learning Upon The Teachers’
Performance Of Junior High Schools In Samarinda, East Kalimantan,
Indonesia. Multicultural Education, 7(5), 37–1.
16