Sulistyana - UTSDDSP - Noviani 2320111320018

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

Supervisi Manjerial Dalam Meningkatkan Pengelolaan Sekolah Yang Efektif

Disusun untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah : Dasar-dasar Supervisi Pendidikan
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Soenarno Basuki, Drs, M.Kes., AIFO
Dr. Sulistiyana, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh
Noviani 2320111320018

PROGRAM STUDI MAGISTER ADMINISTRASI PENDIDIKAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmannirrahim. Alhamdulillahhi rabbil’alamin.


Puji dan syukur penulis panjatkan Ke-Hadirat Allah SWT, Tuhan yang
maha esa penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah tentang “Supervisi
Manajerial Dalam Meningkatkan Pengelolaan Sekolah Yang Efektif”. Selesainya
penulisan makalah ini tidak lain dikarenakan berkat arahan dan bimbingan yang
diberikan oleh dosen pengampu mata kuliah Dasar-dasar Supervisi Pendidikan.
Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Dr. Sulistiyana,
S.Pd., M.Pd selaku dosen pengampu yang telah banyak meluangkan waktu dan
tenaga untuk memberikan bimbingan serta saran-saran yang sangat berguna
hingga selesainya penulisan makalah ini.
Hasil penulisan makalah ini mungkin saja masih ada kekurangan. Oleh
karena itu, segala kritik dan saran yang membangun sangat diperlukan. Semoga
hasil penulisan ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi pembaca
umumnya. Semoga semua doa, bantuan, dan kebaikan yang telah diberikan
kepada penulis akan mendapatkan balasan dan berkah yang melimpah dari Allah
SWT. Aamiin ya Rabbal’alamiin.

Banjarmasin, 14 Oktober 2023

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar Belakang..................................................................................................
B. Permasalahan.....................................................................................................
C. Metode Penulisan..............................................................................................
D. Tujuan Penulisan...............................................................................................
E. Manfaat Penulisan.............................................................................................
BAB II KAJIAN TEORITIK...............................................................................................
A. Pengetian Supervisi Manajerial........................................................................
B. Prinsip-prinsip Supervisi Manajerial................................................................
C. Metode Supervisi Manajerial............................................................................
D. Implementasi Supervisi Manajerial..................................................................
E. Sasaran Supervisi Manajerial.............................................................................
BAB III METODOLOGI...................................................................................................
BAB IV PEMBAHASAN..................................................................................................
BAB V PENUTUP.............................................................................................................
A. Kesimpulan......................................................................................................
B. Saran................................................................................................................
DAFTAR REFERENSI......................................................................................................

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kata supervisi berasal dari bahasa Inggris yaitu supervision yang terdiri
dari dua kata super dan vision, yang mengandung pengertian melihat dengan
sangat teliti pekerjaan secara keselurahan. Istilah supervisi adalah sebuah kegiatan
yang mengacu kepada sebuah perbaikan dalam sebuah institusi. Terdapat beberapa
istilah yang hampir sama dengan supervisi, antara lain: pengawasan, pemeriksaan, dan
inspeksi. Orang yang melakukan supervisi disebut supervisor. Terdapat beberapa
istilah yang hampir sama dengan supervisi, antara lain: pengawasan, pemeriksaan, dan
inspeksi.
Supervisi pendidikan adalah suatu bentuk bantuan yang bertujuan untuk
meningkatkan keterampilan profesional guru dalam meningkatkan kualitas
pembelajaran. Supervisi ini didasarkan pada prinsip-prinsip akademik dan
berlandaskan pada pengetahuan ilmiah. Tujuan utama dari kegiatan supervisi
adalah membantu menciptakan kondisi pembelajaran yang lebih baik. Melalui
supervisi pendidikan, guru mendapatkan bantuan dan bimbingan untuk mengatasi
dan memecahkan masalah yang mereka hadapi dalam mengajar.
Supervisi pendidikan secara substansial melibatkan semua bentuk bantuan
yang bertujuan untuk memperbaiki dan mengembangkan aspek-aspek
pembelajaran dalam konteks yang lebih luas dalam lingkungan pendidikan.
Supervisi pendidikan merupakan proses lanjutan dari kontrol dan inspeksi, yang
dilakukan berdasarkan data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Supervisi
pendidikan merupakan komponen penting yang tidak dapat dipisahkan
dari komponen lainnya dalam praktik penyelenggaraan pendidikan di sekolah
(Monazir, 2019).
Supervisi pendidikan merupakan bagian dari upaya pengawasan yang
bertujuan untuk membina dan meningkatkan kualitas pembelajaran. Supervisor
dalam supervisi manajerial pendidikan bekerja sama dengan guru untuk

1
mengidentifikasi kebutuhan pembelajaran, mengevaluasi kinerja guru, dan
memberikan bimbingan serta dukungan yang diperlukan. Supervisi manajerial ini
bertujuan untuk mencapai pembelajaran yang efektif dengan mengoptimalkan
penggunaan sumber daya, meningkatkan kompetensi guru, serta menciptakan
lingkungan belajar yang kondusif. Kualitas Pendidikan tidak dapat tercapai tanpa
suatu proses perencanaan, pelaksanaan proses supervisi Pendidikan dan penetapan
target yang jelas dan objektif (Komariyah et al., 2021; Meyer et al., 2020)

B. Permasalahan
1. Bagaimana sasaran perencanaan kegiatan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif telah terpenuhi?
2. Upaya apa yang dilakukan oleh supervisi manajerial dalam pelaksanaan untuk
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif?
3. Apa saja faktor evaluasi pendukung dan penghambat yang dihadapi supervisi
manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif?

C. Metode Penulisan
Metode penulisan pada makalah ini bersifat studi pustaka. Informasi yang
didapatkan dari berbagai literatur dan disusun berdasarkan hasil studi dari
informasi yang diperoleh. Penulisan diupayakan saling terkait antar satu sama lain
dan sesuai topik yang dibahas. Beberapa jenis referensi relevan utama yang
digunakan adalah buku pelaksanaan dan dasar-dasar supervisi pendidikan, jurnal
ilmiah dan artikel ilmiah yang bersumber dari internet. Data yang terkumpul
diseleksi dan diurutkan sesuai dengan topik kajian.

D. Tujuan Penulisan
1. Untuk menganalisis sasaran perencanaan kegiatan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif telah terpenuhi.
2. Untuk menganalisis upaya apa yang dilakukan oleh supervisi manajerial
dalam pelaksanaan untuk meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.

2
3. Untuk menganalisis faktor evaluasi pendukung dan penghambat yang
dihadapi supervisi manajerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang
efektif.

E. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat:
1. Memperkaya ilmu pengetahuaan khususnya kajian mengenai teori supervisi
manjerial dalam meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif.
2. Mampu mengkonstruksi bagaimana penerapan dan pelaksanaan supervisi
manajerial dalam meningkatkan engelolaan sekolah yang efektif.

3
BAB II
KAJIAN TEORITIK

A. Pengertian Supervisi Manajerial


Supervisi merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pengawas di satuan
pendidikan dengan tujuan untuk membantu kepala sekolah, guru, dan tenaga
kependidikan lainnya dalam meningkatkan mutu dan efektivitas pendidikan dan
pembelajaran. Supervisi adalah suatu proses bimbingan yang dilakukan oleh
atasan kepada guru dan staf pendidikan di sekolah yang secara langsung terlibat
dalam proses pembelajaran siswa. Tujuan dari supervisi ini adalah untuk
memperbaiki situasi pembelajaran agar siswa dapat belajar dengan lebih efektif
dan mencapai peningkatan prestasi belajar.
Supervisi manajerial adalah upaya yang dilakukan oleh supervisor untuk
memberikan bimbingan dan bantuan kepada pendidik dan tenaga kependidikan
dalam rangka pembinaan, penilaian, dan bimbingan terkait perencanaan,
pelaksanaan, evaluasi, hasil, dan pelaporan kegiatan. Dalam menjalankan peran
supervisi manajerial, pengawas sekolah memiliki peran sebagai berikut.
1) Kolaborator dan negosiator dalam proses perencanaan, koordinasi, dan
pengembangan manajemen sekolah.
2) Asesor yang mengidentifikasi kelemahan dan menganalisis potensi sekolah.
3) Pusat informasi untuk pengembangan mutu sekolah.
4) Evaluator dalam memberikan makna terhadap hasil supervisi. Supervisi
manajerial melibatkan peran pengawas sekolah sebagai kolaborator, asesor,
pusat informasi, dan evaluator dalam upaya meningkatkan mutu dan kinerja
sekolah.

B. Prinsip-Prinsip Supervisi Manajerial

4
Pada dasarnya, prinsip-prinsip supervisi manajerial tidak berbeda dengan
prinsip-prinsip supervisi akademik (Gusli et al., 2021), berikut adalah beberapa
prinsip yang harus dipenuhi dalam supervisi manajerial.
1) Menjauhi Sifat Otoriter: Pengawas harus menghindari sikap otoriter di mana
ia bertindak sebagai atasan dan kepala sekolah/guru sebagai bawahan.
Supervisi harus berfokus pada kerjasama dan kolaborasi.
2) Menciptakan Hubungan Kemanusiaan yang Harmonis: Hubungan antara
pengawas, kepala sekolah, dan guru harus bersifat terbuka, saling
mendukung, dan informal.
3) Berkesinambungan: Supervisi harus dilakukan secara berkelanjutan, bukan
hanya dilakukan secara sporadis ketika ada kesempatan.
4) Bersifat Demokratis: Supervisi harus bersifat demokratis dan menghindari
dominasi pengawas. Fokus supervisi yang demokratis adalah menjadi aktif
dan kooperatif.
5) Program Integral: Program supervisi harus menyatu dengan sistem perilaku
yang ada dalam organisasi pendidikan, dengan tujuan yang sama yaitu tujuan
pendidikan.
6) Komprehensif: Program supervisi harus mencakup semua aspek yang relevan,
karena setiap aspek saling terkait.
7) Konstruktif: Supervisi harus bersifat konstruktif dan bukan bertujuan mencari
kesalahan guru. Tujuan supervisi adalah memberikan dukungan dan
membantu dalam meningkatkan kinerja.
8) Obyektif: Penyusunan, pelaksanaan, dan evaluasi program supervisi harus
dilakukan secara obyektif.
Dalam menyusun, melaksanakan, dan mengevaluasi program supervisi,
keberhasilannya harus dinilai secara obyektif. Objektivitas dalam penyusunan
program berarti program supervisi harus disesuaikan dengan persoalan dan
kebutuhan nyata yang dihadapi oleh sekolah. Kualitas pendidikan tidak dapat
tercapai tanpa suatu proses perencanaan, pelaksanaan proses supervisi
pendidikan dan penetapan target yang jelas dan objektif (Komariyah et al., 2021;
Meyer et al., 2020).

5
C. Metode Supervisi Manajerial
Pelaksanaan supervisi manajerial, pengawas dapat menggunakan berbagai
metode yang efektif. Berikut ini beberapa metode yang dapat digunakan.
1) Monitoring dan Evaluasi. Monitoring adalah kegiatan pemantauan yang
dilakukan untuk memeriksa apakah pelaksanaan program dan kegiatan
sekolah sesuai dengan rencana, program, dan standar yang telah ditetapkan.
Melalui monitoring, hambatan-hambatan yang mungkin muncul dalam
pelaksanaan program dapat diidentifikasi dan diatasi. Tujuan utama dari
monitoring adalah menetapkan standar untuk mengukur prestasi, melakukan
pengukuran terhadap prestasi tersebut, menganalisis apakah prestasi sudah
memenuhi standar yang ditetapkan, serta mengambil tindakan jika prestasi
belum mencapai standar (Gusli et al., 2021). Evaluasi merupakan proses
pengumpulan informasi tentang proses dan kemajuan dalam penyelenggaraan
madrasah, yang kemudian dibandingkan dengan target yang telah
direncanakan. Evaluasi bertujuan untuk mengevaluasi tingkat keterlaksanaan
program, menilai keberhasilan program, mendapatkan masukan untuk
perencanaan tahun berikutnya, dan memberikan penilaian terhadap sekolah.
Dengan melakukan evaluasi, dapat diketahui sejauh mana program dan
kegiatan madrasah telah mencapai tujuan yang telah ditetapkan dalam jangka
waktu tertentu (Mahatirta et al., 2023).
2) Refleksi dan Diskusi Kelompok. Prinsip utama dalam manajemen sekolah
adalah penggunaan sumber daya yang efektif dan peningkatan partisipasi dari
semua pihak terkait. Dalam rangka mencapai hal ini, pengawas perlu
berkomunikasi secara terbuka dengan pihak sekolah, termasuk kepala
sekolah, wakil kepala sekolah, komite sekolah, dan guru, dengan
menyampaikan hasil monitoring yang telah dilakukan.
3) Metode Delphi. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh pengawas
dalam membantu pihak sekolah dalam merumuskan visi, misi, dan tujuan

6
dalam Rencana Pengembangan Sekolah sesuai dengan konsep Manajemen
Berbasis Sekolah (MBS) (Gusli et al., 2021). Metode Delphi melibatkan
langkah-langkah berikut.
a) Identifikasi Partisipan: Pengawas mengidentifikasi individu atau pihak-
pihak yang dianggap memiliki pemahaman yang baik terhadap persoalan
yang akan dibahas dan dapat memberikan pandangan mereka mengenai
pengembangan sekolah.
b) Penyampaian Pendapat: Setiap partisipan diminta untuk menyampaikan
pendapat mereka secara tertulis tanpa mencantumkan nama atau identitas
pribadi. Pendapat ini dapat berupa pandangan, saran, atau rekomendasi
terkait pengembangan sekolah.
c) Pengumpulan dan Pengelompokan Pendapat: Pengawas mengumpulkan
semua pendapat yang masuk dan membuat daftar pendapat tersebut
berdasarkan jumlah partisipan yang memiliki pendapat serupa.
d) Penyampaian Kembali Daftar Pendapat: Daftar pendapat yang telah
dikelompokkan kemudian disampaikan kembali kepada partisipan untuk
memberikan urutan prioritas terhadap setiap pendapat yang ada.
e) Pengumpulan dan Penyampaian Hasil Akhir: Pengawas mengumpulkan
kembali urutan prioritas yang telah diberikan oleh partisipan dan
menyampaikan hasil akhir berupa keputusan prioritas dari semua
pendapat yang telah diberikan oleh partisipan.
4) Workshop atau lokakarya. Salah satu metode yang dapat digunakan oleh
pengawas dalam melaksanakan supervisi manajerial. Metode ini bertujuan
untuk mendorong dinamika kelompok serta melibatkan berbagai pihak seperti
kepala sekolah, wakil kepala sekolah, dan perwakilan komite sekolah.
Pelaksanaan workshop ini harus disesuaikan dengan tujuan yang ingin
dicapai. Sebagai pengawas, penting untuk memiliki kewajiban dalam
mengarahkan workshop setidaknya 3 kali dalam setahun (Mahatirta et al.,
2023). Pada dasarnya pengawasan adalah sangat dibutuhkan oleh para guru,
karena mereka menginginkan kemenangan dalam pelaksanaan fungsinya dan
tugas mengajar Hoy & Horsyth (1986). Seorang supervisor memiliki peran

7
dalam kegiatan peningkatan kompetensi di sekolah seperti dalam kegiatan
workshop supervisor sebagai pengawas yang mengarahkan diskusi,
memberikan panduan, dan memastikan tujuan workshop tercapai. Dengan
mengadakan workshop secara berkala, pengawas dapat secara aktif terlibat
dalam meningkatkan kualitas manajemen sekolah dan memfasilitasi
pertukaran informasi dan peningkatan pemahaman di antara peserta workshop
(Gusli et al., 2021).

D. Implementasi Supervisi Manajerial


Partisipasi aktif dari seluruh anggota sekolah merupakan faktor penting
dalam mencapai peningkatan mutu pendidikan di sekolah. Sasaran supervisi
manajerial mencakup aspek pengelolaan dan administrasi yang mendukung
pelaksanaan proses pembelajaran. Dengan melakukan supervisi manajerial,
diharapkan sekolah dapat memperbaiki dan memantau pelaksanaan proses
pembelajaran secara efektif (Rismawati, 2021).
Kegiatan supervisi pendidikan di sekolah dimaksudkan untuk
mengontrol penyelenggaraan semua aspek kegiatan di sekolah untuk membantu,
mengarahkan, membina dan mengendalikan dalam pencapaian tujuan (Lear,
2018; Soe’oed et al., 2021). Supervisi dilaksanakan guna mencapai kualitas
pendidikan yang lebih baik (Adu et al., 2020; Azainil et al., 2020). Implementasi
supervisi manajerial dalam meningkatkan pembelajaran yang efektif melibatkan
serangkaian langkah dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
proses pembelajaran di sekolah. Berikut adalah beberapa langkah implementasi
supervisi manajerial dalam meningkatkan pembelajaran yang efektif (Sanjaya,
2020).
1) Analisis Kurikulum: Pengawas bekerja sama dengan tim manajemen sekolah
untuk menganalisis kurikulum yang digunakan di sekolah. Hal ini meliputi
peninjauan terhadap relevansi, keterpaduan, dan konsistensi kurikulum
dengan standar nasional atau kurikulum yang ditetapkan. Observasi
Pembelajaran: Pengawas melakukan observasi langsung terhadap proses
pembelajaran di kelas. Observasi ini bertujuan untuk melihat praktik

8
pengajaran guru, interaksi antara guru dan siswa, penggunaan metode dan
media pembelajaran, serta efektivitas strategi pembelajaran yang digunakan.
Budi et al., (2021) menyatakan bahwa guru ialah orang dewasa selalu
mengusahakan situasi yang tepat sehingga memungkinkan terjadinya proses
pengalaman belajar pada diri siswa, dengan mengarahkan segala sumber
dan menggunakan strategi belajar mengajar yang tepat.
2) Pemberian Umpan Balik: Setelah melakukan observasi, pengawas
memberikan umpan balik kepada guru terkait kekuatan dan kelemahan dalam
pembelajaran yang diamati. Umpan balik ini dapat berupa saran,
rekomendasi, atau perbaikan yang perlu dilakukan untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran.
3) Pembinaan dan Pelatihan: Pengawas memberikan pembinaan dan pelatihan
kepada guru dalam pengembangan kompetensi dan pemahaman terkait
metode, strategi, dan pendekatan pembelajaran yang efektif. Pembinaan dan
pelatihan ini dapat dilakukan dalam bentuk workshop, lokakarya, atau
kegiatan pengembangan profesional lainnya.
4) Monitoring dan Evaluasi: Pengawas melakukan monitoring secara berkala
terhadap implementasi perbaikan dan pengembangan pembelajaran yang telah
dilakukan. Evaluasi dilakukan untuk melihat dampak dan efektivitas
perubahan yang telah dilakukan dalam proses pembelajaran.
5) Kolaborasi dengan Tim Manajemen Sekolah: Pengawas bekerja sama dengan
tim manajemen sekolah dalam merencanakan dan melaksanakan program
pengembangan pembelajaran yang efektif. Kolaborasi ini melibatkan
pemantauan, evaluasi, dan perbaikan berkelanjutan terhadap pembelajaran di
sekolah.
6) Pembentukan Komunitas Pembelajaran Profesional: Pengawas dapat
memfasilitasi pembentukan komunitas pembelajaran profesional di sekolah.
Komunitas ini menjadi wadah bagi guru untuk saling berbagi pengalaman,
pengetahuan, dan praktik terbaik dalam pembelajaran (Sanjaya, 2020).
Melalui implementasi supervisi manajerial yang efektif, diharapkan pembelajaran
di sekolah dapat menjadi lebih interaktif, bermakna, dan sesuai dengan kebutuhan

9
siswa. Hal ini akan berkontribusi pada peningkatan mutu pembelajaran dan
prestasi belajar siswa (Gusli et al., 2021).

E. Sasaran Supervisi Manajerial


Sasaran supervisi manajerial mencakup beberapa aspek yang terkait
dengan pengelolaan dan pengembangan sekolah. Berikut adalah beberapa sasaran
supervisi manajerial yang umum.
1) Pengelolaan Kurikulum: Mengevaluasi dan memastikan implementasi
kurikulum yang relevan, konsisten, dan sesuai dengan kebutuhan peserta
didik. Sasaran ini mencakup peninjauan dan pemantauan proses perencanaan,
pengembangan, dan evaluasi kurikulum di sekolah.
2) Pengelolaan Pembelajaran: Mengevaluasi dan meningkatkan kualitas proses
pembelajaran di kelas. Sasaran ini melibatkan pengawasan terhadap strategi
pengajaran guru, penggunaan metode dan media pembelajaran yang efektif,
serta interaksi antara guru dan siswa dalam proses belajar-mengajar.
3) Pengelolaan Sumber Daya: Memastikan efektivitas pengelolaan sumber daya
sekolah, termasuk pengelolaan keuangan, fasilitas, dan peralatan pendidikan.
Sasaran ini mencakup pemantauan terhadap penggunaan anggaran,
pemeliharaan fasilitas, dan ketersediaan sarana dan prasarana yang
mendukung proses pembelajaran.
4) Pengembangan Profesional Guru: Mendorong pengembangan profesional
guru melalui pelatihan, pembinaan, dan pemantauan. Sasaran ini meliputi
identifikasi kebutuhan pengembangan guru, penyelenggaraan kegiatan
pelatihan, serta evaluasi dan tindak lanjut terhadap program pengembangan
profesional yang dilakukan.
5) Kepemimpinan dan Manajemen Sekolah: Mengevaluasi kinerja kepala
sekolah dan tim manajemen sekolah dalam mengelola sekolah secara efektif.
Sasaran ini melibatkan peninjauan terhadap kebijakan sekolah, koordinasi dan
komunikasi internal, serta peran kepala sekolah dalam membina dan

10
memotivasi staf sekolah.
6) Kualitas Evaluasi dan Penilaian: Memastikan pelaksanaan evaluasi dan
penilaian yang objektif dan akurat terhadap prestasi siswa dan kinerja guru.
Sasaran ini mencakup peninjauan terhadap kebijakan evaluasi, instrumen
penilaian, dan proses penilaian yang dilakukan di sekolah.
7) Peningkatan Kualitas Mutu: Mendorong upaya peningkatan mutu secara
berkelanjutan di semua aspek kegiatan sekolah. Sasaran ini mencakup
pemantauan dan evaluasi terhadap implementasi program perbaikan mutu,
tindak lanjut terhadap temuan evaluasi, serta pengembangan budaya sekolah
yang berorientasi pada peningkatan kualitas.

11
BAB III
METODOLOGI

Jenis penulisan ini adalah jenis penulisan pustaka yang menggunakan data
pustaka dengan bahan penulisan yang diambil dari berbagai buku, artikel dan
jurnal yang berkaitan dengan supervisi manajerial, yang akan dikaji dan dianalisis
seperlunya berdasarkan atas pertimbangan sebagai sumber data. Penulisan ini
dilakukan dengan membaca, menelaah, mendeskripsikan dan menganalisis
fenomena peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, serta
pemikiran berbagai literatur. Bahan penulisan ini diambil dari berbagai buku,
artikel dan jurnal yang berkaitan dengan fokus kajian, yang akan dikaji dan
dianalisis seperlunya. Menjelaskan rancangan penulisan yang bersifat
komprehensif, memerinci, dan mendalam, serta lebih diarahkan sebagai upaya
untuk menelaah masalah-masalah.

12
BAB IV
PEMBAHASAN

Sistematika pembahasan bertujuan untuk menunjukkan rangkaian


pembahasan secara sistematis sehingga terlihat jelas kerangka supervisi
manajerial dalam Meningkatkan Pengelolaan Sekolah yang efektif. Dalam
penulisan ini, penulis merumuskan konsep pembahasan sebagai berikut.

Bab 1 Pendahuluan. Bab ini terdiri dari latar belakang masalah,


permasalahan, tujuan penulisan, dan manfaat penulisan.
Bab II Kajian teoritik. Bab ini terdiri dari uraian mengenai landasan teori
atau literatur yang berhubungan dengan supervisi manajerial dalam
meningkatkan pengelolaan sekolah yang efektif sebagai pendukung
dalam penulisan makalah ini.
Bab III Metodologi. Pada bab ini Jenis penulisan ini adalah jenis penulisan
pustaka dengan referensi yang diambil dari berbagai buku, artikel
dan jurnal yang berkaitan dengan supervisi manajerial, yang akan
dikaji dan dianalisis seperlunya sebagai sumber data. Penulisan ini
dilakukan dengan membaca, menelaah, dan menganalisis berbagai
literatur.
Bab IV Pembahasan one by one bab
Bab V Kesimpulan. Gambaran umum. Simpulan dan saran tersaji dalam
bab kelima. Pada bagian akhir berisi referensi yang digunakan
dalam penulisan makalah.

13
BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan


sebelumnya, maka dapat diambil beberapa kesimpulan yang sesuai dengan
tujuan penulisan yakni supervisi manajerial memiliki peran yang sangat penting
dalam meningkatkan pembelajaran yang efektif di sekolah. Melalui supervisi
manajerial, kepala sekolah dan staf sekolah dapat memastikan pengelolaan yang
efektif terhadap berbagai aspek pendidikan, termasuk kurikulum, kesiswaan,
sarana prasarana, hubungan sekolah dan masyarakat, administrasi keuangan,
personalia, budaya, dan lingkungan sekolah. Implementasi supervisi manajerial
yang sistematis dan terencana memungkinkan pengawas atau kepala sekolah
untuk melakukan pengawasan yang tepat, memberikan bimbingan kepada guru,
dan mendorong kolaborasi antara seluruh anggota sekolah.

B. Saran
Supervisi haruslah ada pada setiap sekolah dan diberlakukan secara benar,
baik dan tegas agar sekolah dapat berkembang dengan baik dan tujuan sekolah
dapat tercapai.

UCAPAN TERIMA KASIH

Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu Ibu Dr.


Sulistiyana, S.Pd., M.Pd yang banyak memberikan gambaran tentang Dasar-dasar
supervisi pendidikan sehingga penulis bisa menyelesaikan ujian tengah semester.

14
Sungguh tak ada gading yang tak retak, tulisan ini belumlah sempurna masih
banyak kekurangan karena memang harus diakui keterbatasan referensi yang
penulis miliki.
DAFTAR REFERENSI

Adu, E. O., Akinloye, G. M., & Olaoye, O. F. (2020). Internal and External
School Supervision: Issues, Challenges and Wayforward. International
Journal of Educational Sciences, 7(2), 269–278.
Azainil, A., Sabara, I., Rahayu, S., Ramadiani, R., & Mulawarman, W. (2020).
The Influence of Principal’s Supervision Competence and School Culture
on Teachers Performance of Public High School in Kutai Kartanegara
Regency. Proceedings of the Proceedings of the 1 st International
Conference of Global Education and Society Science, ICOGESS 2019, 14
March, Medan, North Sumatera, Indonesia.
Budi, W., Rasyad, A., & Maisyaroh, M. (2021). The Effect of Collaborative
Supervision Approaches and Collegial Supervision Techniques on Teacher
Intensity Using Performance-Based Learning. SAGE Open, 11(2).
Gusli, T., Marsidin, S., & Rifma, R. (2021). Implementasi Supervisi Manajerial
dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Di Madrasah Ibtidaiyah.
Edukatif: Jurnal Ilmu Pendidikan, 3(5), 2776–2787.
Hoy, W. K., & Horsyth, P. B. (1986). Effective Supervision,Theory into Practice.
Random House, Inc.
Komariyah, L., Haryaka, U., & Titik, W. (2021). The Effect of School Principal
Supervision, School Organizational Culture and Teacher’s Self-
Efficiency on Teacher Performance at SMK Negeri Tenggarong Kota.
Pendas Mahakam: Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Sekolah Dasar,
6(2), 126–133.
Lear, P. (2018). The principal supervisor: Redefining a critical role to support
instructional excellence. Texas Christian University Dissertation.,
December.

15
Mahatirta, A. A., Kamaruddin, P. H. S., Si, M., Mus, S., Pd, S., & Pd, M. (2023).
Supervisi Manajerial Pengawas Sekolah Di SMA Negeri 2 Bulukumba
Managerial Supervision of School Supervisor at SMA Negeri 2
Bulukumba. PINISI JOURNAL OF EDUCATION.
Meyer, A., Richter, D., & Hartung-Beck, V. (2020). The relationship
between principal leadership and teacher collaboration: Investigating
the mediating effect of teachers’collective efficacy. Educational
Management Administration & Leadership, 50 (4), 593–612.
Monazir, S. (2019). Implementasi supervisi akademik dalam meningkatkan
profesionalisme guru di Madrasah Aliyah Negeri 2 Kota Bima.
Mulawarman, W. G., Komariyah, L., & Suryaningsi. (2021). Women and
leadership style in school management: Study of gender perspective.
Cypriot Journal of Educational Sciences, 16(2), 594–611.
Nurlaili, N., Warman, W., & Raolah, R. (2021). Improvement of principals’
supervision competence through accompaniment in principal working
groups. Cypriot Journal of Educational Sciences, 16(4), 1704–1720.
Rismawati, I. (2021). Supervisi Manajerial dan Supervisi Akademik di Madrasah.
Jurnal Penelitian Pendidikan Islam, 9(2), 173–192.
Sanjaya, W. (2020). Supervisi Manajerial Kepala Sekolah: Implementasi dalam
Pengelolaan Sekolah yang Efektif. Jurnal Pendidikan Akuntansi Dan
Manajemen, 4(1), 51–59.
Soe’oed, R., Haryaka, Usfandi, ;, Satuna, S., Hanim, Z., & Bahrani, B. (2021).
Interaction Effect Of School Principals’ And The Use Of Information And
Communication Technology (Ict) In Learning Upon The Teachers’
Performance Of Junior High Schools In Samarinda, East Kalimantan,
Indonesia. Multicultural Education, 7(5), 37–1.

16

Anda mungkin juga menyukai