Makalah PPG 8

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

Bentuk Tugas Dosen Mata Kuliah

Tugas Kelompok Defni Satria, S.Km, M.Pd

PENGEMBANGAN PROFESI GURU

OLEH:

GHINA PRISKAWANI RIDWAN

KHOIRIAN SAWILDA

NUR ISNAINI

PENDIDIKAN MATEMATIKA 4A

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS RIAU

2018

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan anugrah dari-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah Pengembangan Profesi Guru. Sholawat
dan salam semoga senantiasa tercurahkan kepada junjungan besar kita, Nabi
Muhammad SAW yang telah menunjukkan kepada kita semua jalan yang lurus
berupa ajaran agama islam yang sempurna dan menjadi anugrah terbesar bagi
seluruh alam semesta.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada dosen pembimbing mata kuliah
Pengembangan Profesi Guru yang telah memberikan pembelajaran, dan penulis
berterimakasih kepada teman-teman yang telah membantu menyelesaikan
makalah ini.
Demikian yang dapat penulis sampaikan, semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Penulis menyadari bahwa makalah ini jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang membangun
dari dosen pembimbing serta teman-teman pembaca agar bisa memperbaiki
makalah ini menjadi lebih baik lagi.

Pekanbaru, 6 Mei 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

Isi Halaman

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

I. PENDAHULUAN

1.1. Latar belakang ......................................................................... 1


1.2. Rumusan Masalah ................................................................... 1
1.3. Tujuan Penulisan ..................................................................... 2

II. PEMBAHASAN

2.1. Konsep Supervisi Pendidikan ................................................ 3


2.2. Konsep Supervisi Akademik ................................................... 9

III. PENUTUP
3.1. Kesimpulan ............................................................................. 19
3.2. Saran ........................................................................................ 19

Daftar Pustaka ...................................................................................... 20

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

1.2. Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah penulis sampaikan. Masalah-
masalah yang akan penulis bahas dalam makalah ini merupakan poin penting
untuk disampaikan. Berikut hal yang menjadi rumusan masalah dalam makalah
ini, yaitu:
1. Apa konsep supervisi pendidikan?
2. Apa konsep supervisi akademik?

1
1.3. Tujuan Penulisan
Permasalahan yang telah penulis sampaikan perlu dibahas dengan cermat
agar tujuan dari penulisan makalah ini bisa diketahui.Tujuan dalam pembahasan
makalah ini disesuaikan dengan rumusan masalah sebagai awal dari hal yang
perlu diberikan penjelasan dan pembahasan. Berikut tujuan dari makalah ini,
yaitu:
1. Mendeskripsikan konsep supervisi pendidikan.
2. Mendeskripsikan konsep supervisi akademik.

2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Supervisi Pendidikan
2.1.1 Pengertian Supervisi Pendidikan
Supervisi secara etimologis berasal dari bahasa inggris “to supervise” atau
mengawasi. Menurut Merriam Webster’s Colligate Dictionary disebutkan bahwa
supervisi merupakan “A critical watching and directing”. Beberapa sumber
lainnya menyatakan bahwa supervisi berasal dari dua kata, yaitu “superior” dan
“vision”. Hasil analisis menunjukkan bahwa kepala sekolah digambarkan sebagai
seorang “expert” dan “superior” , sedangkan guru digambarkan sebagai orang
yang memerlukan kepala sekolah.
Supervisi ialah suatu aktifitas pembinaan yang direncanakan untuk
membantu para guru dan pegawai sekolah lainnya dalam melakukan pekerjaan
secara efektif (Purwanto,2000). Sedangkan Manullang (2005) menyatakan bahwa
supervisi merupakan proses untuk menerapkan pekerjaan apa yang sudah
dilaksanakan, menilainya dan bila perlu mengkoreksi dengan maksud supaya
pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan rencana semula. Supervisi merupakan usaha
memberi pelayanan agar guru menjadi lebih profesional dalam menjalankan tugas
melayani peserta didik.
Supervisi adalah segala bantuan dari para pemimpin sekolah, yang
tertuju kepada perkembangan kepemimpinan guru-guru dan personel sekolah
lainnya di dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. la berupa dorongan,
bimbingan, dan kesempatan bagi pertumbuhan keahlian dan kecakapan guru-
guru, seperti bimbingan dalam usaha dan pelaksanaan pembaharuan-
pembaharuan dalam pendidikan dan pengajaran, pemilihan alat-alat pelajaran
dan metode - metode mengajar yang lebih baik, cara-cara penilaian yang
sistematis terhadap fase seluruh proses pengajaran, dan sebagainya.
Fungsi pengawasan atau supervisi dalam pendidikan bukan hanya sekadar
kontrol melihat apakah segala kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan
rencana atau program yang telah digariskan, tetapi lebih dari itu. Supervisi
dalam pendidikan mengandung pengertian yang luas. Kegiatan supervisi

3
mencakup penentuan kondisi-kondisi atau syarat-syarat personel maupun
material yang diperlukan untuk terciptanya situasi belajar-rnengajar yang
efektif, dan usaha memenuhi syarat-syarat itu.
Dalam pelaksanaannya, supervisi bukan hanya mengawasi apakah
para guru/pegawai menjalankan tugas dengan sebaik-baiknya sesuai
dengan instruksi atau ketentuanketentuan yang telah digariskan, tetapi juga
berusaha bersama guru-guru, bagaimana cara- cara memperbaiki proses
belajar-mengajar. Jadi dalam kegiatan supervisi, guru-guru tidak dianggap
sebagai pelaksana pasif, melainkan diperlakukan sebagai partner bekerja
yang memiliki ide-ide, pendapat-pendapat, dan pengalaman-pengalaman
yang perlu didengar dan dihargai serta diikutsertakan di dalam usaha-usaha
perbaikan pendidikan.
Sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Burton dalam bukunya,
"Supervision a Social Process", sebagai berikut: "Supervision is an expert
technical service primarily aimed at studying and improving cooperatively all
factors which affect child growth and development". Sesuai dengan rumusan
Burton tersebut, maka:
1) Supervisi yang baik mengarahkan perhatiannya kepada dasar-dasar
pendidikan dan cara-cara belajar serta perkembangannya dalam pencapaian
tujuan umum pendidikan.
2) Tujuan supervisi adalah perbaikan dan perkembangan proses belajar-
mengajar secara total; ini berarti bahwa tujuan supervisi tidak hanya untuk
memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi juga membina pertumbuhan
profesi guru dalam arti luas terrnasuk di dalamnya pengadaan fasilitas yang
menunjang kelancaran proses belajar mengajar, peningkatan mutu
pengetahuan dan keterampilan guru-guru, pemberian bimbingan dan
pembinaan dalam hal implementasi .kurikulum, pemilihan dan penggunaan
metode mengajar, alat-alat pelajaran, prosedur dan teknik evaluasi
pengajaran, dan sebagainya.
3) Fokusnya pada setting jor learning.. bukan pada seseorang atau
sekelompok orang. Semua orang, seperti guru-guru, kepala sekolah, dan

4
pegawai sekolah lainnya, adalah ternan sekerja (coworkers) yang sama-sama
bertujuan mengembangkan situasi yang memungkinkan terciptanya
kegiatan belajar-mengajar yang baik.
Supervisi pendidikan menurut Ametembun adalah pembinaan kearah
perbaikan situasi pendidikan atau peningkatan mutu pendidikan. Supervisi
menurut Sahertian telah berkembang dari yang bersifat tradisional menjadi
supervisi yang bersifat ilmiah, sebagai berikut :
a. Sistematis, artinya dilaksanakan secara teratur, berencana dan secara kontinu.
b. Objek, artinya ada data yang didapat berdasarkan observasi nyata, bukan
berdasarkan tafsiran pribadi.
c. Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan
balik untuk mengadakan umpan balik untuk mengadakan penilaian terhadap
proses pembelajaran di kelas.
Dari beberapa pengertian diatas, supervisi secara sederhana merupakan
upaya kepala sekolah dalam pembinaan guru untuk meningkatkan mutu
pendidikan dan pengajaran di sekolah.
Ditinjau dari objek yang di supervisi, ada tiga macam supervisi yaitu :
a. Supervisi Akademik
Supervisi akademik menitikberatkan pengamatan supervisor pada masalah-
masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan kegiatan
pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
b. Supervisi Administrasi
Supervisi administrasi menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-
aspek administrasi yang berfungsi sebagai pendukung dengan pelancar
terlaksanannya pembelajaran.
c. Supervisi Lembaga
Supervisi lembaga menitikberatkan pengamatan supervisor pada aspek-aspek
yang berada di sentral madrasah. Jika supervisi akademik dimaksudkan untuk
meningkatkan pembelajaran, maka supervisi lembaga dimaksudkan untuk
meningkatkan nama baik madrasah atau kinerja madrasah.

5
Untuk mencapai tujuan pendidikan tersebut peran kepala madrasah sebagai
supervisor sangatlah penting, karena supervisi adalah suatu kegiatan-kegiatan
pengawas kepala madrasah untuk memperbaiki kondisi baik fisik maupun Non
fisik untuk mencapai proses pembelajaran yang lebih baik. Dari uraian diatas
dapat difahami bahwa supevisi bukan suatu perintah , akan tetapi merupakan
bimbingan, pembinaan dan arahan kepada guru.
2.1.2 Prinsip-Prinsip Supervisi Pendidikan
Kepala sekolah sebagai supervisor dalam melaksanakan tugasnya harus
memperhatikan prinsip-prinsip supervisi agar dalam pelaksanaan supervisi dapat
berjalan dengan baik dan lancar.
a. Prinsip Ilmiah
Prinsip ilmiah mengandung ciri-ciri sebagai berikut:
1) Kegiatan supervisi dilaksanakan berdasarkan data obyektif yang 2diperoleh
dalam kenyataan pelaksanaan proses belajar mengajar.
2) Untuk memperoleh data perlu diterapkan alat perekam data seperti angket,
observasi, percakapan pribadi, dan seterusnya.
3) Setiap kegiatan supervise dilaksanakan secara sistematis terencana.
b. Prinsip Demokratis
Servis dan bantuan yang diberikan kepada guru berdasarkan hubungan
kemanusian yang akrab dan kehangatan sehingga guru-guru merasa aman untuk
mengembangkan tugasnya. Demokratis mengandung makna menjunjung tinggi
harga diri dan martabat guru, bukan berdasarkan atasan dan bawahan.
c. Prinsip Kerjasama
Mengembangkan usaha bersama atau menurut istilah supervisi “ sharing of
idea, sharing of experience ” memberi support mendorong, menstimulasi guru,
sehingga mereka merasa tumbuh bersama.
d. Prinsip konstruktif dan kreatif
Setiap guru akan merasa termotivasi dalam mengembangkan potensi
kreativitas kalau supervisi mampu menciptakan suasana kerja yang
menyenangkan, bukan melalui cara-cara menakutkan.

6
Ngalim Purwanto dalam bukunya Administrasi dan Supervisi Pendidikan
bahwa Moh. Rifai, M. A., untuk menjalanlkan tindakan-tindakan supervisi sebaik-
baiknya kepala sekolah hendaklah memperhatikan prinsi-prinsip berikut :
a. Supervisi hendaknya bersifat konstruktif dan kreatif, yaitu pada yang
dibimbing dan diawasi harus dapat menimbulkan dorongan untuk bekerja.
b. Supervisi harus didasarkan atas keadaan dan kenyataan yang
sebenarbenarnya ( reslistis, mudah dilaksanakan ).
c. Supervisi harus sederhana dan informal dalam melaksanakannya.
d. Supervisi harus dapat memberikan perasaan aman kepada guru-guru dan
pegawai-pegawai sekolah yang disupervisi.
e. Supervisi harus didasarkan atas hubungan professional, bukan atas dasar
hubungan pribadi.
f. Supervisi harus selalu memperhitungkan kesanggupan, sikap, dan mungkin
prasangka guru-guru dan pegawai.
g. Supervisi tidak bersifat mendesak ( otoriter ) karena dapat menimbulkan
perasaaan gelisah atau bahkan antipati dari guru-guru.
h. Supervisi tidak boleh didasarkan atas kekuasaaan pangkat, kedudukan atau
kekuasaan pribadi.
i. Supervisi tidak boleh bersifat mencari-cari kesalahan dan kekurangan.
j. Supervisi tidak dapat terlalu cepat mengharapkan hasil, dan tidak boleh
lekas merasa kecewa.
k. Supervisi hendaknya juga bersifat preventif, korektif, dan kooperatif.
Preventif berarti berusaha mencegah jangan sampai timbul hal-hal yang
negatif. Sedangkan korektif yaitu memperbaiki kesalahan-kesalahan yang
telah di perbuat. Dan kooperatif berarti bahwa mencari kesalahankesalah
atau kekurangan-kekurangan dan usaha memperbaikinya ndilakukan
bersama-sama oleh supervisor dan orang-orang yang diawasi.

Jika hal-hal tersebut di atas di perhatikan dan benar-benar dilaksanakan


oleh kepala sekolah, maka diharapkan setiap sekolah akan berangsur-angsur maju
dan berkembang sehingga tercapai tujuan pendidikan yang diharapkan Dalam

7
pelaksanaan supervisi, terdapat prinsip-prinsip yang harus dipenuhi dalam
program supervisi. Prinsip yang harus dipenuhi ialah demokratis yang artinya
semua guru berhak menyatakan pendapatnya dalam penyusunan program
supervisi. Prinsip kerajasama juga harus dipenuhi karena tanpa kerjasama yang
baik maka program tersebut tidak akan berjalan sesuai denga yang diharapkan.
2.1.3 Tujuan Supervisi Pendidikan
Menurut Piet A. Sahertian dalam bukunya menjelaskan bahwa tujuan
supervisi ialah memberikan layanan dan bantuan untuk meningkatkan kualitas
mengajar guru dikelas yang pada gilirannya untuk meningkatkan kualitas belajar
siswa. Dengan demikian jelas bahwa tujuan supervisi ialah memberikan layanan
dan bantuan untuk meningkatkan kualitas belajar siswa, bukan saja memperbaiki
kemampuan mengajar tapi juga mengembangkan potensi kualitas guru.
Pendapat lain dikemukakan oleh Made pidarta, tujuan supervisi ialah 1)
membantu menciptakan lulusan optimal dalam kuantitas dan kualitas. 2)
membantu mengembangkan pribadi, kompetensi,dan sosialnya. 3) membantu
kepala sekolah mengembangkan program yang sesuai dengan kondisi masyarakat
setempat. 4) ikut meningkatkan kerjasama dengan masyarakat atau komite
sekolah.
Dari pendapat-pendapat dapat disimpulkan bahwa tujuan diadakannya
supervisi adalah untuk mengembangkan situasi belajar mengajar yang lebih baik
dengan cara membantu guru-guru dalam meningkatkan kinerjanya dalam rangka
pembentukan pribadi anak secara maksimal.
2.1.4 Fungsi Supervisi Pendidikan
Fungsi utama supervisi pendidikan ditujukan pada perbaikan dengan
meningkatkan situasi belajar mengajar. Sehubungan hal tersebut diatas, maka piet
A. Sahertian memberikan 8 fungsi supervisi sebagai berikut:
a. Mengkoordinir semua usaha sekolah.
b. Memperlengkap kepemimpinan sekolah.
c. Memperluas pengalaman guru-guru.
d. Menstimulasi usaha-usaha yang kreatif.
e. Memberi faslitas dan penilaian yang terus-menerus.

8
f. Menganalisis situasi belajar-mengajar.
g. Memberikan pengetahuan ddan keterampilan kepada setiap anggota staf
h. Memberikan wawasan yang lebih luas dan terintegerasi dalam merumuskan
tujuan-tujuan pendidikan dan meningkatkan kemampuan mengajar guru-guru.
2.1.5 Peran Supervisi Pendidikan
Supervisi berfungsi membantu, memberi, mengajak. Dilihat dari
fungsinya, tampak dengan jelas peranan supervisi itu. Seorang sopervisor dapat
berperan sebagai :
a. Koordinator
Sebagai koordinator ia dapat mengko-ordinasi program belajar mengajar,
tugas-tugas anggota sataf berbqagai kegiatan berbeda-beda diantara guru-guru.
b. Konsultan
Sebagai konsultan ia dapat memberi bantuan yaitu bersama
mengkonsultasikan masalah yang dialami guru baik secara individual maupun
kelompok.
c. Pemimpin Kelompok
Sebagai pemimpin kelompok ia dapat memimpin sejumlah staf guru dalam
mengembangklan potensi kelompok pada saat mengembangkan kurikulum,
materi pembelajaran dan kebutuhan professional guru-guru secara bersama.
d. Evaluator
Sebagai evaluator ia dapat membantu guru-guru dalam menilai hasil dan
proses belajar mengajar.

2.2 Supervisi Akademik


2.2.1 Pengertian Supervisi Akademik
Supervisi akademik menitik beratkan pengamatan supervisor pada
masalah-masalah akademik, yaitu hal-hal yang langsung berada dalam lingkungan
kegiatan pembelajaran pada waktu siswa sedang dalam proses pembelajaran.
Supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan pembinaan membantu guru
dalam meningkatkan kualitas mengajarnya yang berimplikasi pada meningkatnya
hasil belajar peserta didik.

9
Supervisi akademik berpusat pada masalah pembelajaran peserta didik.
Supevisi ini dilakukan oleh kepala madrasah untuk mengetahui kemampuan
mengajar guru yang kemudian akan diberikan bimbingan. Sehingga poin dari
supervisi akademik adalah bukan untuk menilai perfoma guru akan tetapi,
memberikan bimbingan kepada guru.
Secara general supervisi dapat dimaknai atas dasar keseluruhan
aktivitasnya yang dilakukan secara individu maupun kelompok sesuai dengan
tujuan masing – masing terhadap personel, kelompok ataupun terhadap suatu
program dalam berbagai bidang kependidikan. Adapun rangkaian kegiatan
supervisi pendidikan dapat dikelompokkan dalam empat tahap kegiatan sebagai
berikut :
a. Penilaian terhadap keadaan guru/orang yang disupervisi dalam menjalankan
tugas-tugasnya.
b. Penilaian (evaluation) yakni penafsiran tentang keadaan guru atau orang yang
disupervisi, baik mengenai kekurangan atau kelemahan- kelemahannya,
berdasarkan data hasil penelitian.
c. Perbaikan ( improvement ) yakni memberikan bimbingan dan petunjuk untuk
mengatasi kekurangan atau kelemahan guru, serta mendorong pengembangan
kebaikan-kebaikan atau kelebihan setiap guru yang disupervisi.
d. Pembinaan, yakni kegiatan menumbuhkan sikap yang positif pada guru atau
orang yang disupervisi agar mampu menilai diri sendiri dan berusaha
memperbaiki atau mengembangkan diri sendiri kearah terbentuknya
keterampilan dan penugasan ilmu pengetahuan yang selalu up to date, aktual
dan sesuai dengan tuntutan masyarakat dan globalisasi.

Supervisi akademik merupakan bantuan profesional yang diberikan oleh


kepala madrasah melalui tiga tahapan yakni penilaian,perbaikan dan pembinaan.
Tugas kepala sekolah sebagai supervisor adalah mensupervisi bawahannya, baik
itu guru, staf TU dan lainnya. Supervisi akademik tentunya berkaitan dengan
kepala sekolah yang mensupervisi segala kegiatan pembelajaran. Dari konsep
tersebut, memberikan arahan bahwa kegiatan supervisi akademik harus terukur

10
baik waktu dan pengaruhnya terhadap perilaku guru, sehingga guru mampu
memfasilitasi belajar bagi murid-muridnya.
2.2.2. Tujuan Supervisi Akademik
Secara umum, tujuan supervisi akademik adalah membantu guru untuk
mengembangkan kemampuannya dalam mencapai tujuan pembelajaeran yang
direncanakan bagi peserta didiknya (Glickman, 1981). Melalui supervisi
akademik diharapkan kualitas akademik yang dilakukan oleh guru semakin
meningkat.
Menurut Glickman, et al (2007) dalam buku Panduan Supervisi Akademik
Dirjen PMPTK 92010) dinyatakan bahwa tujuan supervisi akademik yaitu:
a. Membantu guru mengembangkan Kompetensinya
Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud membantu guru
mengembangkan kamampuannya profesionalnya dalam memahami akademik,
kehidupan kelas, mengembangkan keterampilan mengajarnya dan
mengembangkan kemampuannya melalui teknikteknik tertentu.
b. Mengembangkan Kurikulum
Supervisi akademik diselenggarakan dengan maksud untuk memonitor kegiatan
belajar mengajar di sekolah. Kegiatan memonitor ini bisa dilakukan melalui
kunjungan kepala sekolah ke kelas-kelas di saat guru sedang mengajar,
percakapan pribadi dengan guru, teman sejawatnya, maupun dengan sebagian
peserta didiknya.
c. Mengembangkan Kelompok Kerja Guru serta membimbing Penelitian
Tindakan Kelas (PTK)
Supervisi akademik diselenggarakan untuk mendorong guru menerapkan
kemampuannya dalam melaksanakan tugas-tugas mengajarnya, mendorong
guru mengembangkan kemampuannya sendiri, serta mendorong guru agar ia
memiliki perhatian yang sungguh-sungguh terhadap tugas dan tanggung
jawabnya.
Dari beberapa pengertian tentang tujuan supervisi akademik, maka dapat
dipahami bahwa supervisi akademik bertujuan untuk mengembangkan
profesionalisme guru dan memeberikan motivasi kepada guru untuk selalu

11
melakukan perbaikan dalam kinerja. Tujuan supervisi ialah bantuan bukan sebuah
inspeksi, sehingga kepala sekolah dapat melakukan program supervisi dengan
baik agar tujuan supervisi akademik dapat tercapai.
2.2.3 Model -Model Supervisi Akademik
a. Model Supervisi Tradisional
Model Supervisi Tradisional dalam supervisi akademik meliputi :
1) Observasi langsung
Supervisi model ini dapat dilakukan dengan observasi langsung kepada guru
yang sedang mengajar melalui prosedur : praobservasi, observasi, dan
postobservasi.
a) Pra observasi
Sebelum observasi kelas, supervisor seharusnya melakukan wawancara
serta diskusi dengan guru yang akan diamati. Isi diskusi dan wawancara
tersebut mencakup kurikulum pendekatan, metode dan strategi, media
pengajaran, evaluasi dan analisis.
b) Observasi
Setelah wawancara dan diskusi mengenai apa yang akan dilaksanakan guru
dalam kegiatan belajar mengajar, kemudian supervisor megadakan
observasi kelas. Observasi kelas meliputi pendahuluan(apersepsi),
pengembangan, penerapan dan penutup.
c) Post-observasi
Setelah observasi kelas selesai, sebaiknya supervisor mengadakan
wawancara dan diskusi tentang; kesan guru terhadap penampilannya,
identifikasi keberhasilan dan kelemahan guru, identifikasi keterampilan-
keterampilan mengajar yang perlu ditingkatkan, gagasangagasan baru yang
akan dilakukan.
2) Observasi tidak langsung
Supervisi ini dilaksanakan melalui :
a) Tes dadakan

12
Sebaiknya soal yang digunakan pada saat diadakan sudah diketahui
validitas, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukarannya. Soal yang
diberikan sesuai dengan yang sudah dipelajari peserta didik waktu itu.
b) Diskusi kasus
Diskusi kasus berawal dari kasus-kasus yang ditemukan pada observasi
proses pembelajaran, laporan-laporan atau hasil studi dokumentasi.
Supervisor dengan guru mendiskusikan kasus demi kasus, mencari akar
permasalahannya, serta mencari berbagai alternatif jalan keluarnya.
c) Metode angket
Angket ini berisi pokok –pokok pemikiran yang berkaitan erat dan
mencerminkan penampilan,kinerja guru,kualifikasi hubungan guru dengan
peserta didik dan sebagainya.

b.Model Kontemporer
Supervisi akademik model kontemporer dilaksanakan dengan pendekatan
klinis, sdemik ehingga sering disebut juga sebagai model supervisi klinis.
Supervisi akademik dengan pendekatan klinis, merupakan supervisi akademik
yang bersifat kolaboratif. Prosedur supervisi klinis sama dengan supervisi
akademik langsung, yaitu dengan observasi kelas, namun pendekatannya
berbeda.
Selain model-model pendekatan tersebut, supervisi akademik dapat
dilakukan dengan berbagai pendekatan lainnya, yaitu pendekatan langsung dan
pendekatan tidak langsung , dan pendekatan kolaboratif.
1) Pendekatan langsung
Cara yang dilakukan oleh supervisor dengan memberikan arahan secara
langsung termasuk memberikan penguatan (reinforcement) .
2) Pendekatan tidak langsung
Cara menyelesaikan masalah dengan lebih lebih menghargai dan
memberikan kesempatan pada guru untuk mengemukakan persoalannya.
3) Pendekatan kolaboratif

13
Merupakan perpaduan antara pendekatan sebelumnya yaitu pendekatan
langsung dan tidak langsung.
Model-model supervisi akademik diatas dapat digunakan pada kondisi
sekolah masing –masing. Hal ini disesuaikan dengan kondisi dimana program
supervisi akan diterapkan, karena setiap sekolah memiliki karakteristik sendiri-
sendiri.
2.2.4 Tahapan Supervisi Akademik
Program supervisi biasanya berisikan kegiatan yang akan dijalankan untuk
memperbaiki kinerja guru dalam meningkatkan situasi pembelajaranyang menjadi
tanggung jawabnya. Program supervisi berprinsip kepada proses pembinaan guru
yang menyediakan motivasi yang kaya bagi pertumbuhan kemampuan
profesionalnya dalam mengajar. Ia menjadi integral dalam usaha peningkatan
mutu sekolah, mendapat dukungan semua pihak disertai dana dan fasilitasnya.
Bukan sebuah kegiatan suplemen atau tambahan.
a. Perencanaan Supervisi Akademik
Perencanaan program supervisi adalah penyusunan dokumen perencanaan
pemantauan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemempuannya mengelola proses pembelajaran untuk mencapai tujuan
pembelajaran. Dalam perencanaan program supervisi, terdapat karakteristik
perencanaan supervisi antara lain:
1) Supervisi tidak ada rencana yang standar
Guru sebagai obyek supervisi memiliki kemampuan dan karakteristik yang
berbeda satu dan lainnya, sehingga dalam memberikan bimbingan harus sesuai
dengan karakteristik guru.
2) Perencanaan harus kreatif
Supervisi tidak dapat dilakukan denga gaya yang monoton atau satu model.
Kepala madrasah haru selalu kreatif dalam membimbing guru sehinga masalah
yang dialami para guru bisa teratasi.
3) Perencanaan harus komprehensif
Pembelajaran merupakan satu kesatuan sistem dengan komponen seperti
guru , alat,metode,fasilitas, murid dll. Semuanya itu berkesinambungan guna

14
mencaai tujuan pembelajaran. Supervisi harus komprehensif , artinyatahapan –
tahapan supervisi harus mengacu pada tujuan kurikulum,tujuan sekolah
kemudian tujuan nasional.
4) Perencanaan harus kooperatif
Pelaksanaan supervisi memerlukan bantuan orang lain , sehingga dalam
perencanaan pun diperlukan bantuan dari orang-orang yang berkaitan
langsung dalam pelaksanaanya.
5) Perencanaan harus fleksibel
Rencana supervisi harus mamberikan kebebasan untuk melaksanakan sesuatu
sesuai dengan keadaan dan inovasi yang terjadi.
b. Pelaksanaan Supervisi Akademik
Usaha untuk membantu meningkatkan dan mengembangkan potensi
sumberdaya guru dapat dilaksanakan dengan berbagai alat dan teknik supervisi.
Umumnya alat dan teknik supervisi dapat dibedakan dalam dua macam yaitu
teknik yang bersifat individual ialah teknik yang dilaksanakan untuk seorang
guru secara individual dan teknik yang bersifat kelompok, yaitu teknik yang
dilakukan untuk melayani lebih dari satu orang.
a) Teknik yang bersifat individual
1) Perkunjungan kelas
Kepala sekolah atau supervisor datang kekelas untuk melihat cara guru
mengajar dikelas.
2) Observasi Kelas
Melalui kunjungan kelas, supervisor dapat mengobservasi situasi belajar
yang sebenarnya. Ada dua macam observasi kelas yaitu:
a. Observasi Langsung
Dengan menggunakan alat observasi, supervisor dapat mencatat yang
dilihat saat guru sedang mengajar.
b. Observasi tidak langsung
Orang yang diobsevasi dapat dibatasi oleh sesuatu dimana guru dan murid-
murid tidak mengetahuinya.
3) Percakapan Pribadi

15
Percakapan pribadi antara supervisor dan guru yaitu kedua-duannya
berusaha berjumpa dalam pengertian mengajar yang baik. Seorang
supervisor dapat bekerja secara individual dengan guru dalam memecahkan
problem-problem pribadi yang berhubungan dengan jabatan mengajar.
4) Inter-Visitasi
Yang dimaksud inter-visitasi adalah saling mengunjungi antara guru yang
satu dengan guru yang lain dalam mengajar.
5) Penyeleksi Berbagai Sumber Materi Untuk Mengajar
Menyeleksi sumber materi merupakan hal yang harus dilakukan baik dari
pihak supervisor maupun guru.
6) Menilai Diri Sendiri
Salah satu tugas yang tersukar oleh guru-guru ialah melihat kemampuan diri
sendiri dalam menyajikan bahan pelajaran. Untuk mengukur kemampuan
mengajarnya, disamping menilai murid-muridnya juga menilai dirinya
sendiri, itu merupakan teknik yang dapat membantu guru dalam
pertumbuhannya.
b) Teknik-teknik yang bersifat kelompok
Teknik supervisi kelompok digunakan saat kepala sekolah menghadapi
banyak guru yang menghadapi masalah yang sama. Teknik-teknik supervisi
yang bersifat kelompok menurut pangaribuan dkk(2005) antara lain pertemuan
orientasi, rapat guru, studi kelompok antar guru, diskusi,
lokakarya(workshop), dan tukar menukar pengalaman.
c. Tindak Lanjut Supervisi Akademik
Hasil supervisi perlu ditindaklanjuti agar memberikan dampak yang nyata
untuk meningkatkan profesionalisme guru. Tindak lanjut tersebut berupa
penguatan dan penghargaan; teguran yang bersifat mendidik; dan kesempatan
untuk mengikuti pelatihan atau penataran lebih lanjut. Pemanfaatan hasil umpan
balik supervisi akademik menyangkut dua kegiatan penting,yaitu berkenaan
dengan pembinaan dan pemantapan instrumen supervisi.
1) Pembinaan

16
Kegiatan pembinaan dapat berupa pembinaan langsung maupun pembinaan
tidak langsung.
a) Pembinaan langsung, pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang
sifatnya khusus, yang perlu perbaikan dengan segera dari hasil analisis
supervisi.
b) Pembinaan tidak langsung. Pembinaan ini dilakukan terhadap hal-hal yang
sifatnya umum yang perlu perbaikan dan perhatian setelah memperoleh
hasil analisis supervisi.
2) Pemantapan instrumen
Kegiatan untuk memantapkan instrumen supervisi akademik dapat dilakukan
dengan cara diskusi kelompok oleh para supervisor tentang instrumen supervisi
akademik maupun instrumen supervisi non akademik. Dalam memantapkan
instrumen supervisi, dikelompokkan menjadi
a) Persiapan guru untuk mengajar seperti : silabus, RPP, program tahunan,
program semester, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil
pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.
b) Instrumen supervisi kegiatan belajar mengajar yang terdiri dari: lembar
pengamatan dan suplemen observasi(keterampilan mengajar, karakteristik
mata pelajaran, pendekatan klinis, dan sebagainya)
c) Komponen dan kelengkapan instrumen, baik instrumen supervisi akademik
maupun instrumen supervisi non akademik.
d) Penggandaan instrumen dan informasi kepada guru bidang studi binaan atau
kepada pegawai sekolah lainnya untuk instrumen non akademik.

Cara-cara melaksanakan tindak lanjut hasil supervisi akademik sebagai berikut.


1. Mengkaji rangkuman hasil penilaian;
2. Apabila ternyata tujuan supervisi akademik dan standar-standar pemelajaran
belum tercapai, maka sebaiknya dilakukan penilaian ulang terhadap
pengetahuan, keterampilan dan sikap guru yang menjadi tujuan pembinaan;
3. Apabila ternyata memang tujuannya belum tercapai maka mulailah merancang
kembali program supervisi akademik guru untuk masa berikutnya;

17
4. Membuat rencana aksi supervisi akademik berikutnya;
5. Mengimplementasikan rencana aksi tersebut pada masa berikutnya;
6.Terdapat lima langkah pembinaan kemampuan guru melalui supervisi
akademik, yaitu : menciptakan hubungan –hubungan yang harmonis, analisis
kebutuhan, mengembangkan strategi dan media, menilai, dan revisi.

Dari paparan diatas dapat disimpulkan bahwa tindak lanjut supervisi


diperlukan untuk mengukur seberapa berhasilnya program supervisi. Tindak
lanjut dapat berupa temuan balikan terhadap guru untuk membahas hasil temuan
dalam supervisi. Hasil ini digunakan untuk kemudian mengadakan perbaikan hal-
hal yang dianggap belum maksimal.

18
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

19
DAFTAR PUSTAKA

20

Anda mungkin juga menyukai