Proposal Xi Mipa 2 Berbagi (Autorecovered)

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN

PERKECAMBAHAN PADA KACANG HIJAU

XII MIPA 3

BIOLOGI

ANGGOTA :

Cinta Alysia
Dany Taqy Aminudin
Fadjrina Khirani
Hilmiya Naila Fathma
Lewis Garcia

SMAN 5 DEPOK
Kata Pengantar

Segala puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan limpahan rahmatnyalah maka saya boleh menyelesaikan tugas makalah dengan
lancar.

Berikut ini penulis mempersembahkan sebuah makalah dengan judul “Pengaruh


Cahaya terhadap Pertumbuhan dan Perkecambahan Tumbuhan Kacang Hijau”, yang
mmenurut saya dapat memberikan manfaat yang besar bagi kita untuk mempelajari cahaya
sebagai faktor yang memengaruhi pertumbuhan dan perkecambahan tumbuhan.

Melalui kata pengantar ini penulis lebih dahulu meminta maaf dan memohon
permakluman bila mana isi makalah ini ada kekurangan dan ada tulisan yang saya buat
kurang tepat atau menyinggu perasaan pembaca.

Dengan ini saya mempersembahkan makalah ini dengan penuh rasa terima kasih dan
semoga Allah SWT memberkahi makalah ini sehingga dapat memberikan manfaat.

Depok, Agustus 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................


DAFTAR ISI .........................................................................................
BAB I PENDAHULUAN ...............................................................
1.1. Perumusan Masalah.........................................................................
BAB II KAJIAN TEORI..................................................................
2.1 Kajian Teori ...................................................................................
BAB III METODE PENELITIAN....................................................
3.1 Waktu Dan Tempat…………………………………………………
3.2 Alat Dan Bahan……………………………………………………..
3.3 Cara Kerja…………………………………………………………..
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN…………………………….
4.1 Hasil Pengamatan…………………………………………………..
4.2 Pembahasan…………………………………………………………
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN……………………………..
5.1 Kesimpulan…………………………………………………………
5.2 Saran……………………………………………………………….
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Rumusan Masalah

 Bagaimana perkembangan perkecambahan pada kacang hijau?

BAB 2

KAJIAN TEORI
2.1 Tanaman Kacang Hijau

2.1.1. Pengertian

Kacang hijau merupakan salah satu tanaman semusim yang berumur


pendek(kurang lebih 60 hari). Tanaman ini disebut juga mungbean, green gram atau
golden gram. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, tanaman ini diklasifikasikan seperti
berikut ini:

Divisi : Spermatophyta

Sub-divisi : Angiospermae

Kelas : Dicotyledoneae

Ordo : Rosales

Famili : Papilionaceae

Genus : Vigna

Spesies : Vigna radiata atau Phaseolus radiatus

2.1.2. Morfologi Tanaman Kacang Hijau

Tanaman kacang hijau berbatang tegak dengan ketinggian sangat bervariasi, antara
30-60 cm, tergantung varietasnya. Cabangnya menyamping pada bagian utama,
berbentuk bulat dan berbulu. Warna batang dan cabangnya ada yang hijau dan ada yang
ungu.Daunnya trifoliate (terdiri dari tiga helaian) dan letaknya berseling. Tangkai
daunnya cukup panjang, lebih panjang dari daunnya. Warna daunnya hijau muda sampai
hiaju tua.Bunga kacang hijau berwarna kuning, tersusun dalam tandan, keluar pada
cabang serta batang, dan dapat menyerbuk sendiri.Polong kacang hijau berebntuk
silindris dengan panjang antara 6-15 cm dan biasanya berbulu pendek. Sewaktu muda
polong berwarna hijau dan dan setelah tua berwarna hitam atau coklat. Setiap polong
berisi 10-15 biji. Biji kacang hijau lebih kecil disbanding biji kacang-kacangan lain.
Warna bijinya kebanyakan hijau kusam atau hijau mengilap, beberapa ada yang
berwarna kuning, cokelat dan hitam Tanaman kacang hijau berakar tunggang dengan
akar cabang pada permukaan.

2.1.3. Agronomi N,P,K.

a. Suplai nitrogen di dalam tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kaitannya
dengan pemeliharaan atau peningkatan kesuburan tanah. Peranan N terhadap
pertumbuhan tanaman adalah jelas, karena senyawa organik di dalam tanaman pada
umumnya mengandung N anatara lain asam-asam amino, enzim dan bahan lainnya yang
menyalurkan enersi (Nyakpa, 1988).

b. Dapat mempengaruhi pertumbuhan dan produksi tanaman. Terhadap pertumbuhan


tanaman, - adalah dapat merangsang perkembangan perakaran tanaman. Terhadap
produksi tanaman, P mempertinggi hasil serta berat bahan kering, bobot biji,
memperbaiki kualitas hasil serta mempercepat masa kematangan. Sedangkan
pengaruhnya terhadap resistensi penyakit dapat dikatakan bahwa P mempertinggi daya
resistensi terhadap serangan penyakit terutama cendawan (Nyakpa, 1988).

c. Kalium di dalam tanaman dapat berfungsi untuk menguatkan jerami akan


mempertinggi hasil produksi dan memperbaiki kualitas hasi. Selanjutnay kalium akan
mempertinggi resistensi tanaman terhadap serangan penyakit, terutama terhadap
penyakit oleh cendawan (Nyakpa, 1988).

2.2 Perkecambahan

2.2.1. Pengertian

Perkecambahan atau germinasi (bahasa Inggris: germination) merupakan tahap


awal perkembangan suatu tumbuhan, khususnya tumbuhan berbiji. Dalam tahap ini,
embrio di dalam biji yang semula berada pada kondisi dorman mengalami sejumlah
perubahan fisiologis yang menyebabkan ia berkembang menjadi tumbuhan muda.
Tumbuhan muda ini dikenal sebagai kecambah.

2.2.2. Proses Perkecambahan

Perkecambahan diawali dengan penyerapan air dari lingkungan sekitar biji, baik
tanah, udara, maupun media lainnya. Perubahan yang teramati adalah membesarnya
ukuran biji yang disebut tahap imbibisi (berarti "minum"). Biji menyerap air dari
lingkungan sekelilingnya, baik dari tanah maupun udara (dalam bentuk embun atau uap
air. Efek yang terjadi adalah membesarnya ukuran biji karena sel-sel embrio membesar)
dan biji melunak. Proses ini murni fisik.

Kehadiran air di dalam sel mengaktifkan sejumlah enzim perkecambahan awal.


Fitohormon asam absisat menurun kadarnya, sementara giberelin meningkat.
Berdasarkan kajian ekspresi gen pada tumbuhan model Arabidopsis thaliana diketahui
bahwa pada perkecambahan lokus-lokus yang mengatur pemasakan embrio, seperti
ABSCISIC ACID INSENSITIVE 3 (ABI3), FUSCA 3 (FUS3), dan LEAFY
COTYLEDON 1 (LEC1) menurun perannya (downregulated) dan sebaliknya lokus-
lokus yang mendorong perkecambahan meningkat perannya (upregulated), seperti
GIBBERELIC ACID 1 (GA1), GA2, GA3, GAI, ERA1, PKL, SPY, dan SLY. Diketahui
pula bahwa dalam proses perkecambahan yang normal sekelompok faktor transkripsi
yang mengatur auksin (disebut Auxin Response Factors, ARFs) diredam oleh miRNA.
[1]

Perubahan pengendalian ini merangsang pembelahan sel di bagian yang aktif


melakukan mitosis, seperti di bagian ujung radikula. Akibatnya ukuran radikula makin
besar dan kulit atau cangkang biji terdesak dari dalam, yang pada akhirnya pecah. Pada
tahap ini diperlukan prasyarat bahwa cangkang biji cukup lunak bagi embrio untuk
dipecah.

2.2.3. Tipe Perkecambahan

Berdasarkan posisi kotiledon dalam proses perkecambahan dikenal perkecambahan


panjang dan epigeal. Hipogeal adalah pertumbuhan memanjang dari epikotil yang
meyebabkan plumula keluar menembus kulit biji dan muncul di atas tanah. Kotiledon
panjang tetap posisinya. Contoh tipe ini terjadi pada kacang kapri dan jagung. Pada
epigeal hipokotillah yang tumbuh memanjang, akibatnya kotiledon dan plumula
terdorong ke permukaan tanah. Perkecambahan tipe ini misalnya terjadi pada kacang
hijau dan jarak. Pengetahuan tentang hal ini dipakai oleh para ahli agronomi untuk
memperkirakan kedalaman tanam.

BAB 3

METODE PERCOBAAN

3.1 Waktu dan Tempat


Ditempatkan pada gelas anjang yang didalamnya diberi media tanam (kapas basah) dan
pengukuran dilakukan setiap pagi hari.

3.2 Alat dan Bahan


1. Biji kacang hijau yan telah dikecambahkan 1 hari
2. Kapas basah
3. Gelas Aqua bekas 2 buah
4. Penggaris
3.3.Cara Kerja
1. Biji kacang hijau di kecambahkan pada dua gelas aqua yang telah berisi kapas basah
2. Letakkan gelas aqua pertama pada tempat yang tidak ada cahaya secara langsung
(gelap). Kemudian letakkan gelas aqua kedua pada tempat yang terkena cahaya secara
langsung (terang)
3. Siram masing-masing kecambah dengan air setiap hari dengan jumlah air secukupnya
4. Biarkan selama seminggu, kemudian ukur dengan penggaris, anjang epikotil dan
hipokotil kacang hijau
5. Hitunglah jumlah daun yang muncul pada perkecambahan. Kemudian catat warna atau
keadaan daunnya
6. Bandingkan hasil data yang diperoleh
7. Buatkan laporan

BAB 4
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1. Tabel Pengamatan


Hari Ke - Pertumbuhan Panjang
1 0,4 cm
2 0,7 cm
3 1,0 cm
4 1,4 cm
5 6,8 cm
6 12,7 cm
7 18,2 cm
4.1.2.Grafik Pengamatan

Pertumbuhan Panjang
20
18
16
14
12
10
8
6
4
2
0
Hari Ke -1 Hari Ke -2 Hari Ke -3 Hari ke -4 Hari Ke -5 Hari ke -6 Hari Ke -7

Pertumbuhan Panjang

4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengamatan yang telah di lakukan dapat diperhatikan dalam
pertumbuhan dan perkembangan tanaman Kacang Hijau. Hal ini menunjukkan bahwa
pertumbuhan Kacang Hijau bertumbuh pesat saat sudah munculnya daun dari hasil
perkecambahan. Hal ini disebabkan oleh hormone auksin dan munculnya daun membuat
tanaman mendapatkan nutrisi lebih dari cahaya matahari sehingga membuat pertumbuhan
di hari ketiga dan seterusnya menjadi lebih pesat dari sebelumnya. Munculnya daun
membuat tanaman sudah bisa berfotosintesis dan menyerap cahaya dari matahari. Fungsi
utama hormon auksin adalah sebagai pengatur pembesaran sel dan memacu pemanjangan
sel di daerah belakang meristem ujung. Hormon auksin ini sangat peka terhadap cahaya
matahari. Bila terkena cahaya matahari, hormon ini akan terurai dan rusak. Pada keadaan
yang gelap, hormon auksin ini tidak terurai sehingga akan terus memacu pemanjangan
batang. Akibatnya, batang tanaman akan lebih panjang jika ditanam di tempat yang gelap,
tetapi dengan kondisi fisik tanaman yang kurang sehat, akar yang banyak dan lebat,
batang terlihat kurus tidak sehat, warna batang dan daun pucat serta kekurangan klorofil
sehingga daun berwarna kuning (etiolasi). Namun selain hormone auksin, air juga
berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan.
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Cahaya mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan biji kacang hijau.
Cahaya memperlambat/menghambat kerja hormon auksin dalam pertumbuhan meninggi.
Sehingga menyebabkan kacang hijau di tempat gelap mengalami etiolasi. Matahri juga
dapat memberikan nutrisi bagi tanaman kacang hijau yang dapat membbuat
pertumbuhannya pertambah pesat. Selain cahaya matahari, air dan berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan. Jadi, hipotesis awal tadi dinyatakan benar.
5.2 Saran
Dalam melakukan penelitian ini, jangan terlalu sedikit memberi air. Usahakan
airnya membasahi kapas namun tidak menenggelamkan biji. Selain itu, tanaman kacang
hijau lebih baik ditempatkan ditempat yang tak terlalu terkena sinar matahari langsung
namun tak kekurangan sinar matahari juga, agar hormon auksin tak rusak karena
terrlalubanyak terkena sinar matahari namun tetap mendapatkan sinar matahari sebagai
sumber nutrisi makanan.
DOKUMENTASI

DAFTAR PUSTAKA
https://semnas.biologi.fmipa.unp.ac.id/index.php/prosiding/article/download/72/61/210
- :~:text=Dari%20hasil%20penelitian%20dapat%20disimpulkan,auksin%20yang%20ada
%20pada%20tumbuhan.

https://id.wikipedia.org/wiki/Perkecambahan

https://grafindo.co.id/produk/aktif-dan-kreatif-belajar-biologi-kls-xii-peminatan-matematika-dan-
ilmu-alam-revisi/

Anda mungkin juga menyukai