Laporan Asistensi Mengajar Isnawati

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 83

LAPORAN ASISTENSI MENGAJAR

TAHUN 2021

NAMA : Isnawati

NPM : 3061811009

PROGRAM STUDI : Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

TEMPAT KEGIATAN : SMPN 7 Banjarmasin

KEPALA SEKOLAH : Kabul, M.Pd

DOSEN PEMBIMBING : Dana Aswadi, M.Pd

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PERSATUAN GURU REPUBLIK INDONESIA

BANJARMASIN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita hanturkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berkah, rahmat dan hidayah-Nya hingga laporan Asistensi Mengajar yang bertempat di SMP7
Banjarmasin dapat diselesaikan tepat waktu. Laporan Asistensi Mengajar ini merupakan hasil
kegiatan yang meliputi kegiatan Pengenalan Lapangan Persekolahan II (PLP II) yang secara
langsung bertempat di SMPN 7 Banjarmasin.

Kegiatan ini berlangsung selama 3 bulan, yaitu pada tanggal 04 Oktober-31 Desember
2021. Kegiatan dilaksanakan dalam rangka program Asistensi Mengajar di Sekolah Tinggi
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Persatuan Guru Republik Indonesia (STKIP PGRI) Banjarmasin.

Dengan terlaksananya kegiatan ini saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Dr. Hj. Dina Huriaty, M.Pd., selaku Ketua STKIP PGRI Banjarmasin;

2. Dr. Benny N. Trisna, M.Pd., selaku Kepala P3AI STKIP PGRI Banjarmasin;

3. Erni Susilawati, M.Ag., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia;

4. Dana Aswadi M.Pd., selaku dosen pembimbing PLP II;

5. Kabul, M.Pd., selaku Kepala Sekolah SMP Negeri 7 Banjarmasin;

6. Nira Ristinah, S.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kurikulum dan Pengajaran
SMP Negeri 7 Banjarmasin;

7. H. Rokhman, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Sarana Prasana dan Humas
SMP Negeri 7 Banjarmasin;

8. Syamsuddin, M.Pd., selaku Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan SMP Negeri 7
Banjarmasin;

9. Ernawati, M.Pd., selaku Guru Pamong Mata Pelajaran Bahasa Indonesia;

10. Guru, staf tata usaha, staf perpustakaan, karyawan dan siswa(i) SMP Negeri 7
Banjarmasin;

11. Mahasiswi peserta PLP II dari jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia yang
melakukan kegiatan PLP II di SMP Negeri 7 Banjarmasin.
Penyusun menyadari bahwa laporan kegiatan Asistensi Mengajar ini belum sempurna,
mengingat keterbatasan dan pengetahuan kami. Oleh karena itu, saran dan kritik yang bersifat
membangun sangat diharapkan guna perbaikan dan penyempurnaan laporan ini. Saya berharap
semoga laporan hasil kegiatan Asistensi Mengajar ini dapat bermanfaat bagi sekolah dan kita
semua.

Banjarmasin, Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………ii

BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………….1

i. Latar Belakang……………………………………………………………………………1
ii. Tujuan…………………………………………………………………………………….1
iii. Waktu dan Tempat Pelaksanaan………………………………………………………….2

BAB II DESRIPSI KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR…………………………………3

a. Kegiatan PLP II…………………………………………………………………………...3


i. Telaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru……………..3
ii. Telaah terhadap strategi/motode pembelajaran yang digunakan guru……………..3
iii. Telaah sistem evaluasi yang digunakan guru……………………………………….3
iv. Pengembangan rpp, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi…….3
v. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran…………...3
vi. Latihan mengajar……………………………………………………………………3
vii. Pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler…………………………4
viii. Tugas-tugas administrasi guru………………………………………………………4
b. Kegiatan Mata Kuliah yang Relevan dengan Program Asistensi Mengajar……………...4

BAB III PEMBAHASAN………………………………………………………………………..5

a. Kegiatan PLP II……………………………………………………………………………5


i. Telaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru……………..5
ii. Telaah terhadap strategi/motode pembelajaran yang digunakan guru……………..7
iii. Telaah sistem evaluasi yang digunakan guru……………………………………….7
iv. Pengembangan rpp, media pembelajaran, bahan ajar, dan perangkat evaluasi…….8
v. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran………….10
vi. Latihan mengajar…………………………………………………………………..10
vii. Pendampingan peserta didik dan kegiatan ekstrakurikuler…..……………………12
viii. Tugas-tugas administrasi guru………………………………….………………….12
b. Kegiatan Mata Kuliah yang Relevan dengan Program Asistensi Mengajar…..………...13

BAB IV PENUTUP…………………………………………………………………...…….….14

i. Kesimpulan………………………………………………………………………..……..14
ii. Saran………………………………………………………………………………..……14
BAB I
PENDAHULUAN
i. Latar Belakang
Pendidikan pada dasarnya bertujuan untuk membentuk manusia yang berkepribadian dan
berkualitas, baik ditinjau dari segi aspek kognitif, afektif, maupun psikomotoriknya. Dengan Sumber
Daya Manusia (SDM) yang berkepribadian dan berkualitas diharapkan mampu membawa bangsa ini ke
arah yang lebih baik, sehingga bangsa ini tidak lagi terjebak dalam permasalahan yang terus menerus
berkemelut. Untuk itulah sekolah memegang peranan penting dalam mencetak Sumber Daya Manusia
(SDM) yang berkepribadian dan berkualitas tinggi.

Pendidikan Nasional bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan


manusia seutuhnya, sehingga menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berbudi
luhur, menguasai ilmu pengetahuan, memiliki keterampilan dan rasa tanggung jawab.Sedangkan mutu
pendidikan ditentukan oleh kualitas dan kuantitas pendidikan. Kualitas pendidikan juga tidak terlepas dari
peranan guru.

Guru merupakan unsur penting yang bertanggung jawab langsung dalam mengarahkan dan
mengontrol kegiatan di sekolah secara profesional. Untuk mencetak seorang guru yang profesional
tentunya memerlukan tempat yang profesional juga, satu diantaranya yaitu perguruan tinggi STKIP-PGRI
Banjarmasin. STKIP PGRI Banjarmasin merupakan perguruan tinggi yang menerapkan kurikulum sesuai
dengan yang diperlukan mahasiswa, yang pada praktik khususnya diberikan pengetahuan dasar berupa
teori/konsep yang mampu diterapkan dilapangan.

Praktik lapangan disini yaitu Praktik mengajar di sekolah yang merupakan langkah awal bagi
pendidik dalam menjadi seorang guru segala kegiatan dan semua unsur yang ada di dalam sekolah.
Kegiatan pengenalan sekolah ini yaitu mengobservasi sekolah yang telah diterapkan sebagai asistensi
mengajar untuk mengenal lebih dekat dan secara langsung mengenal situasi sekolah, fasilitas, maupun
hal-hal yang berkenaan dengan proses belajar mengajar di sekolah tersebut.

Melalui kegiatan asistensi mengajar, mahasiswa diarahkan untuk melakukan latihan mengajar
sekolah baik proses belajar mengajar, lingkungan fisik, sosial, maupun administrasi sekolah. Sehingga
mahasiswa akan melihat, mengenal, dan mengetahui informasi yang berkenaan di sekolah yaitu SMP
Negeri 7 Banjarmasin.

Praktik mengajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan meninjau, mengamati, dan merekam suatu
kejadian atau peristiwa yang dianggap penting untuk mencapai suatu sasaran yang diinginkan. Kegiatan
ini dapat dilakukan dengan menggunakan alat bantu lain seperti kamera dan komputer.

ii. Tujuan Kegiatan Asitensi Mengajar


Pelaksanaan Asitensi Mengajar di SMP Negeri 7 Banjarmasin sebagai suatu bagian program
pengenalan lapangan persekolahan tahap pertama ditujukan untuk memenuhi persyaratan perkuliahan
dan pembentukan profesi guru yang dapat berperan sebagai pengajar dan pendidik bagi siswanya. Dengan
kata lain, secara umum pelaksanaan praktik pengalaman lapangan ini dimaksudkan untuk pembentukan
profesionalitas guru atau tenaga pendidikan lainnya.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam observasi ini, mahasiswa diharapkan untuk dapat mengetahui
tentang apa yang ada di dalam sekolah itu sendiri, diantaranya :

1. Menelaah kurikulum dan perangkat pembelajaran yang digunakan guru;

2. Menelaah strategi pembelajaran yang digunakan guru;


3. Menelaah sistem evaluasi yang digunakan guru;

4. Membantu guru dalam mengembangkan RPP, media pembelajaran,

bahan ajar, dan perangkat evaluasi;

5.Menelaah pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran;

6.Latihan mengajar dengan bimbingan guru pamong dan dosen pembimbing, dengan tujuan merasakan
langsung proses pembelajaran,serta pemantapan jati diri calon pendidik;

7. Melaksanakan tugas-tugas pendampingan peserta didik dan kegiatan

ekstrakurikuler; dan

8. Membantu guru dalam melaksanakan tugas-tugas pekerjaan administasi guru.

iii. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

Pelaksanaan observasi sekolah dilaksanaan selama 60 hari sesuai dengan jadwal yang telah
ditentukan, yaitu pada hari selasa 4 Oktober s.d. 4 Desember 2021. Dimulai dari pukul 07.30-13.40 wita
untuk hari senin sampai dengan kamis dan 07.30-11-40 untuk hari jumat dan sabtu . Selama mengikuti
kegiatan observasi ini seluruh mahasiswa yang mengikuti asitensi mengajar harus berada di sekolah
selama jam sekolah berlangsung sampai dengan kegiatan sekolah berakhir namun diperkenankan
meninggalkan sekolah tempat.

Observasi baik dengan alasan mengikuti perkuliahan di kampus maupun alasan lain, karena
mahasiswa yang mengambil mata kuliah. Kegiatan asistensi memgjar dilaksanakan sesuai dengan yang
dirahkan yaitu SMP Negeri 7 yang beralamat di jalan Veteran Sungai Bilu No. 99, RT. 29, Kecamatan
BanjarmasinTimur.
BAB II
DESKRIPSI KEGIATAN
ASISTENSI MENGAJAR
a) Kegiatan PLP II
i. Telaah Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru
Setelah kami telaah kurikulum yang digunakan guru bahasa indonesia di SMP Negeri 7
Banjarmasin ini ialah kurikulum K-13 (K-13 Revisi) dan perangkat pembelajaran berupa buku Paket atau
modul bahasa indonesia untuk pembelajaran di SMP Negeri 7 Banjarmasin khususnya kelas VIII.

ii. Telaah Terhadap Strategi/ Metode Pembelajaran yang Digunakan Guru


Dari pengamatan RPP atau observasi kelas saat guru mengajar saya mendapatkan guru
menggunakan metode diskusi, Tanya jawab, dan penugasan berkelompok karena dikurikulum K-13 di
harapkan siswa untuk aktif maka metode ini yang digunakan guru dalam pembelajaran di kelas.

iii. Telaah Sistem Evaluasi yang digunakan Guru


Sistem evaluasi yang digunakan oleh guru bahasa Indonesia di SMP Negeri 7 Banjarmasin, ada dua
jenis yaitu LKPD dan tugas individu. Tugas LKPD (lembar Kerja Pesrta Didik) yang evualuasinya
bersifat kelompok dan tugas individu yang dilakukan pada saat post-test. Bentuk tugas yang biasa di
berikan dalam bentuk essay ,mengisi kata rumpang, pilihan ganda dan lain- lain. Dan ada evaluasi
tambahan saat evaluasi yang di berikan tidak memenuhi KKM maka akan memberikan tugas remedial
dan pengayaan.

iv. Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar dan Perangkat Evaluasi
Dalam RPP guru yang menggunakan Kurikulum K-13 (K-13 Revisi) menggunakan metode essay
atau praktik yang dapat memenuhi nilai yang kurang tersebut tentunya pengambilan nilai harus memenuhi
satandar KKM, namun pengayan itu revisi hanya dilakukan satu kali.

Untuk media pembelajaran guru menggunakan papan tulis dan spidol saja. Media pembelajaran lainya
biasanya guru akan menunjukkan sebuh kertas print yang berisi gambar untuk menunjang inspirasi siswa
dalam mengerjakan tugas , Bahan ajar atau materi pembelajaran guru harus memuat fungsi ( faktual,
konseptual, procedural,dan metakognitif) karena sesuai k-13 guru harus menghubungkannya ke fungsi
tersebut.

Perangkat evaluasi seperti dijelaskan di sistem evaluasi ada LKPD dan tugas individu untuk
mengetahui kemampuan masing-masing siswa setelah kita menjelaskan materi dan bentuk evaluasi
berbentuk essay, pilihan ganda, mengisi kata rumpang, dan lain- lain.

v. Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran


Untuk teknologi di SMP Negeri 7 Banjarmasin, guru tidak disediakan LCD atau Proyektor karna
di sekolah ini hanya ada beberapa LCD saja dan sering digunakan oleh guru ketika penting-penting saja,
jadi penggunaan teknologi informsi dan komunikasi untuk mata pelajran bahas indonesia sangat jarang
digunakan. Namun dalam konteks ini guru sering menggunakan handphone atau internet agar siswa
mudah dalam mempelajari materi, di kelas guru menggunakan internet untuk memerintahkan siswa
mencari tentang pelajaran selain itu saat mengajar siswa tidak di perbolehkan menggunakan handphone
dan disita.

vi. Latihan Mengajar


Latihan mengajar ini kami melakukan 4 kali pertemuan (3 kali latihan mengajar dan 1 kali final
test) dengan di dinilai atau di bantu oleh guru pamong dari sekolah jadwal mengajar saya di SMP Negeri
7 Banjarmasin setiap hari kelas VIII dan ( jadwal terlampir). Setiap kali maju latihan mengajar kami
diminta untuk membuat RPP dan mengajar sesuai RPP.

vii. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler lebih bersifat sebagai kegiatan penunjang untuk mencapai program
kegiatan kurikuler serta untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Sebagai kegiatan penunjang,
maka kegiatan ekstrakurikuler sifatnya lebih luwes dan tidak terlalu mengikat.

Pengamatan kami di SMP Negeri 7 Banjarmasin sekolah memiliki ektrsakurikuler dan kurikuler
yang saat ini tidak terlalu terlaksana karena pandemi.

viii. Tugas- tugas Administrasi Guru


Tugas administrasi guru di SMP Negeri 7 Banjarmasin yaitu: mengawas, berkeliling
mengumpulkan absen, juga jaga piket, dan menilai atau memeriksa tugas siswa serta merekap nilai
siswa.

Selama di PLP di SMP Negeri 7 Banjarmasin saya membantu tugas admistrasi Guru seperti,
memeriksa kehadiran seluruh kelas, menjaga piket (seperti menjamu tamu dan menjaga siswa yang
telat), mengawas murid saat mengerjakan tugas, dan juga memeriksa tugas siswa dan merekap nilai tugas.

b) Kegiatan Mata Kuliah yang Relevan dengan Program Asistensi Mengajar

Kebijakan Merdeka Belajar–Kampus Merdeka yang diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan merupakan kerangka untuk menyiapkan mahasiswa menjadi sarjana yang tangguh, relevan
dengan kebutuhan zaman, dan siap menjadi pemimpin dengan semangat kebangsaan yang tinggi.
Permendikbud No 3 Tahun 2020 memberikan hak kepada mahasiswa untuk 3 semester belajar di luar
program studinya. Melalui program ini, terbuka kesempatan luas bagi mahasiswa untuk memperkaya dan
meningkatkan wawasan serta kompetensinya di dunia nyata sesuai dengan passion dan cita citanya. Kita
meyakini, pembelajaran dapat terjadi di manapun, semesta belajar tak berbatas, tidak hanya di ruang
kelas, perpustakaan dan laboratorium, tetapi juga di desa, industri, tempat-tempat kerja, tempat-tempat
pengabdian, pusat riset, maupun di masyarakat. Melalui interaksi yang erat antara perguruan tinggi
dengan dunia kerja, dengan dunia nyata, maka perguruan tinggi akan hadir sebagai mata air bagi
kemajuan dan pembangunan bangsa, turut mewarnai budaya dan peradaban bangsa secara langsung.
Bentuk kegiatan pembelajaran sesuai dengan Permendikbud No 3 Tahun 2020 Pasal 15 ayat 1 dapat
dilakukan di dalam Program Studi dan di luar Program Studi meliput 8 program, salah satunya adalah
asistensi mengajar. Berikut program lengkap dari kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka : 1)
Pertukaran Pelajar; 2) Magang/Praktik Kerja; 3) Asistensi mengajar di Satuan Pendidikan; 4)
Penelitian/riset; 5) Proyek Kemanusiaan; 6) Kegiatan Wirausaha; 7) Studi/proyek independen; 8)
Membangun desa/KKN tematik.
BAB III
PEMBAHASAN
a) Kegiatan PLP II
i. Penelahaan terhadap Kurikulum dan Perangkat Pembelajaran yang Digunakan Guru
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran
serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelengggaran kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan yang kedua adalah
cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran. Dalam sejarah kurikulum di Indonesia, kita mengenal
beberapa kurikulum. Pada Masa orde lama, di kenal kurikulum 1947, 1952 dan 1964. Masa orde baru
muncul kurikulum 1975 yang disempurnakan menjadi Kurikulum CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif) dan
disempurnakan lagi menjadi kurikulum 1994. Era reformasi, muncul kurikulum 2004 yang diberi nama
kurikulum berbasis kompetensi (KBK). Selama masa berlakunya, KBK ini mengalami perubahan pada
pola standar isi dan standar kompetensi sehingga melahirkan kurikulum baru yang diberi nama
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Kemudian mengalami perubahan lagi yang di terapkan
sampai sekarang ini yaitu Kurikulum 2013 (K13).

Kurikulum 2013 yang diberlakukan mulai tahun ajaran 2013/2014 memenuhi kedua dimensi
berdasarkan pengertian kurikulum tersebut. Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan faktor-faktor
sebagai berikut:

a. Tantangan internal

Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) standar nasional pendidikan yang meliputi standar isi,
standar proses, standar kompetensi lulusan.

standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.Tantangan internal lainnya terkait denganperkembangan
penduduk indonesia dilihat dari pertumbuhan penduduk usia produktif. Saat ini jumlah penduduk
indonesia usia produktif (15-64 tahun) lebih banyak dari usia tidak produktif (anak-anak berusia 0-14
tahun dan orang tua berusia 65 tahun ke atas). Jumlah penduduk usia produktif ini akan mencapai
puncaknya pada tahun 2020-2035 pada saat angkanya mencapai 70%. Oleh sebab itu tantangan besar
yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan agar sumber daya manusia usia produktif yang
melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi sumberdaya manusia yang memiliki kompetensi dan
keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban.

b. Tantangan eksternal

Tantangan eksternal antara lain terkait dengan arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait dengan
masalah lingkungan hidup, kemajuan teknologi dan informasi, kebangkitan industri kreatif dan budaya,
dan perkembangan pendidikan di tingkat internasional. Arus globalisasi akan menggeser pola hidup
masyarakat dari agraris dan perniagaan tradisional menjadi masyarakat industri dan perdagangan modern.

c. Penyempurnaan pola pikir Kurikulum 2013 dikembangkan dengan penyempurnaan pola pikir sebagai
berikut:

1. Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki pilihan-
pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk memiliki kompetensi
yang sama;
2. Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan alam,
sumber/media lainnya);

3. Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja dan dari
mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

4. Penguatan pembelajaran aktif-mencari (pembelajaran siswa aktif mencari semakin diperkuat dengan
pendekatan pembelajaran saintifik);

5. Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);

6. Penguatan pembelajaran berbasis multimedia;

7. Penguatan pola pembelajaran kritis.

d. Penguatan tata kelola Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

1. Penguatan tata kerja guru lebih bersifat kolaboratif

2. Penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen kepala sekolah sebagai
pimpinan kependidikan (educational leader); dan

3. Penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses pembelajaran.

e. Penguatan materi Penguatan materi dilakukan dengan cara pengurangan materi yang tidak relevan serta
pendalaman dan perluasan materi yang relevan bagi peserta didik. Kurikulum 2013 dirancang dengan
karakteristik sebagai berikut :

1. Mengembangkan keseimbangan antara sikap spiritual dan sosial, pengetahuan, dan keterampilan, serta
menerapkannya dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

2. Menempatkan sekolah sebagai bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman belajar agar
peserta didik mampu menerapkan apa yang dipelajari disekolah ke masyarakat dan memanfaatkan
masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan;

4. Mengembangkan kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Kurikulum 2013 SMP Negeri 7 Banjarmasin terdiri atas:

a. Kerangka dasar Kurikulum;

b. Struktur Kurikulum

c. Silabus

d. Pedoman mata pelajaran.

Kompetensi inti pada kurikulum 2013 ( K-13 Revisi) sekolah SMP Negeri 7 Banjarmasin
merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus dimiliki seorang
peserta didik sekolah menengah pertama/madrasah tsanawiyah pada setiap tingkat kelas. Kompetensi inti
terdiri atas:
a. Kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi inti pengetahuan; dan

d. Kompetensi inti keterampilan.

ii. Telaah Terhadap Strategi/Metode Pembelajaran yang digunakan Guru


Strategi pembelajaran adalah cara-cara yang akan dipilih dan digunakan oleh seorang pengajar
untuk menyampaikan materi pembelajaran yang bertujuan untuk memudahkan peserta didik menerima
dan memahami materi pembelajaran, yang pada akhirnya pembelajaran dapat dikuasainya pada akhir
kegiatan belajar.

a. Strategi yang digunakan guru dengan tujuan pembelajaran

Dalam pengamatan kami strategi yang digunakan guru sesuai dengan tujuan yang akan di capai
misalnya dalam pembelajaran B.inggris strategi yang digunakan adalah model discovery learning.
Dengan model ini siswa di kelompokan dalam beberapa kelompok, masing-masing kelompok
mempunyai anggota 3-5 orang. Setelah itu siswa mendiskusikan permasalahan yang diberikan oleh guru.
Kemudian setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi kelompok didepan kelas.

Hal ini dilakukan guru agar siswa bisa aktif dalam belajar sehingga proses pembelajaran pun berjalan
sesuai dengan yang diharapkan dan dapat mencapai indikator atau tujuan pembelajaran.

b. Strategi yang digunakan guru dengan materi pembelajaran yang digunakan

Berdasarkan hasil pengamatan yang kami lakukan dikelas VIII pada pelajaran Bahasa
indonesia guru dalam menyampaikan materi kepada siswa menggunakan strategi atau metode ceramah,
diskusi, belajar kelompok, visual. Metode-metode sangat sesuai dengan materi pembelajaran karena
dengan menggunakan metode ini bisa dengan mudah membantu siswa dalam memahami pembelajaran
yang disampaikan. Selain itu metode ini bisa membuat siswa lebih aktif dan menyenangkan dalam
belajar.

c.Tujuan, materi dengan metode yang digunakan oleh guru

Tujuan adalah komponen yang dapat mempengaruhi komponen pengajaran yang lainnya seperti
bahan pelajaran, kegiatan belajar mengajar, pemilihan metode, alat, sumber, dan alat evaluasi. Semua
komponen itu harus sesuai dan digunakan untuk mencapai tujuan seefisien mungkin. Bila salah satu
komponen tidak sesuai dengan tujuan, maka pelaksanaan kegiatan belajar mengajar tidak akan dapat
tercapai tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan hasil pengamatan kami pada mata pelajaan bahasa indonesia di SMP 7 Banjarmasin
metode yang digunakan oleh guru sudah sesuai dengan RPP yang di buat. Guru menyesuaikan metode
yang digunakan dengan jumlah siswanya, yaitu metode diskusi, ceramah, pemecahan masalah., Tanya
jawab. Metode berfungsi sebagai alat perangsang dari luar yang dapat membangkitkan belajar seseorang.

iii. Telaah Sistem Evaluasi yang digunakan Guru


Evaluasi pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematis, berkelanjutan,dan
menyeluruh dalam rangka pengendalian, penjaminan, dan penetapan kualitas (nilai dan arti) pembelajaran
terhadap berbagai komponen pembelajaran, berdasarkan pertimbangan dan kriteria tertentu, sebagai
bentuk pertanggung jawaban guru dalam melaksanakan pembelajaran. (Arifin.2012: 9) atau dengan kata
lain evaluasi pembelajaran merupakan sebuah kegiatan untuk me-reka ulang, dan mengetahui hal-hal
penting baik yang berupa kelebihan maupun kekurangan yang terjadi pada kegiatan pembelajaran yang
telah berlangsung dengan harapan agar dapat melakukan yang terbaik pada saat kegiatan pembelajaran
yang akan dilaksanakan nantinya. Bagi seorang tenaga pendidik yang memiliki wewenang untuk
memotori kegiatan pembelajaran maka evaluasi pembelajaran ini sangat penting untuk mereka
perhatikan. Evaluasi pembelajaran ini memiliki berbagai fungsi utama yang diantaranya:

1. Evaluasi pembelajaran sangat baik digunakan untuk mengetahui kekurangan-kekurangan yang terdapat
pada saat pembelajaran yang telah berlangsung. Dengan mengetahui kekurangan pembelajaran yang
terdahulu maka seorang tenaga pendidik akan dapat melakukan perbaikan pada pembelajaran yang
selanjutnya.

2. Lalu selain kekurangan tenaga pendidik juga akan menemukan kelebihan yang dengannya dapat
diupayakan untuk dipertahankan atau ditingkatkan pada pembelajaran yang selanjutnya.

3. Sebagai dasar perencanaan kegiatan pembelajaran yang akan datang. Seorang tenaga pendidik dapat
menjadikan hasil evaluasi pembelajaran tersebut sebagai dasar penentuan target yang hendak dicapai pada
pembelajaran yang akan dilaksanakan nantinya.

4.Berdasarkan telaah RPP yang digunakan guru di SMP Negeri 7 Banjarmasin, sistem evaluasi yang
digunakan adalah sesuai dg KI 1, KI2, KI3, KI4.

iv. Pengembangan RPP, Media Pembelajaran, Bahan Ajar, dan Perangkat Evaluasi
a. Perancangan RPP

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan
manajemen pembelajaran unutk mencapai satu KD yang ditetapkan dalam standar isi yang dijabarkan
dalam silabus. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 Pasal 20
dinyatakan bahwa “Perencanaan proses pembelajaran meliputi silabus dan rencana pembelajaran yang
memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, sumber belajar, dan penilaian hasil belajar ”.

Menurut PERMENDIKNAS Nomor 41 Tahun 2007, komponen RPP adalah: Identitas mata
pelajaran, standar kompetensi, kompetensi dasar, indicator pencapaian kompetensi, tujuan pembelajaran,
materi ajar, alokasi waktu, metode pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian hasil belajar, dan
sumber belajar.

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
(RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan pembelajaran meliputi penyusunan rencana
pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran,
dan skenario pembelajaran. Penyusunan. Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang
digunakan.

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1. Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat intelektual, bakat, potensi,
minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar,
latar belakang budaya, norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2. Partisipasi aktif peserta didik.

3. Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi, minat, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, inovasi dan kemandirian.

4.Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

5. Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik
positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6. Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduanantara KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran,
indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
7. Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata pelajaran, lintas aspek belajar,
dan keragaman budaya.

8. Penerapan teknologi informasi dan komunikasisecara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan
situasi dan kondisi.

Komponen-komponen Rencana Pelakasanaan Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013.

1. Identitas sekolah

2. Identitas mata pelajaran

3. Kelas/semester

4. Materi pokok

5. Alokasi waktu

6. Tujuan pembelajaran

7. Kompetensi dasar dan indicator pencapaian kompetensi

8. Materi pembelajaran

9. Alokasi waktu

10. Metode pembelajaran

11. Media pembelajaran

12. Sumber belajar

13. Langkah-langkah pembelajaran

14. Penilaian/evaluasi

Berdasarkan hasil pengamatan RPP yang telah dibuat oleh guru SMP Negeri 7 Banjarmasin mata
pelajaran Bahasa indonesia kelas XI sudah sesuai dengan komponen-komponen Rencana Pelakasanaan
Pembelajaran (RPP) standar proses No 65 Th 2013.

b. Pengembangan Media Pembelajaran

Media pembelajaran secara umum adalah alat bantu proses belajar mengajar. Segala sesuatu yang
dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemampuan atau keterampilan
pembelajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam
mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang dimanfaatkan untuk tujuan
pembelajaran / pelatihan. Sedangkan menurut Briggs (1977) media pembelajaran adalah sarana fisik
untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :

 Media LCD projector,


 Laptop,

Kemudian menurut National Education Associaton(1969) mengungkapkan bahwa media


pembelajaran adalah sarana komunikasi dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi
perangkat keras.

Berdasarkan pengamatan di SMP Negeri 7, guru hanya menggunakan media pembelajaran seperti , buku
pembelajaran LKS, papan tulis, handphone.

c. Pengembangan Bahan Ajar


Bahan Ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan
kegiatan belajar mengajar. Bahan yang dimaksud dapat berupa bahan tertulis maupun bahan yang tidak
tertulis. Berdasarkan pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa bahan ajar merupakan komponen
pembelajaran yang digunakan oleh guru sebagai bahan belajar bagi siswa dan membantu guru dalam
melaksanakan kegiatan belajar di kelas. Bahan ajar yang digunakan guru bahasa indonesia kelas IX di
SMP Negeri 7 Banjarmasin berupa buku pembelajaran LKS pegangan guru dan LKS pegangan siswa.
Bahan ajar ini membantu siswa dalam meningkatkan minat belajar siswa untuk mencapai tujuan
pembelajaran.

Pengembagan bahan ajar di sekolah perlu memperhatikan karakteristik siswa dan kebutuhan siswa
sesuai kurikulum. Untuk menuntut adanya partisipasi dan aktivasi siswa lebih banyak dalam
pembelajaran. Pengembangan lembar kegiatan siswa menjadi salah satu alternative bahan ajar yang akan
bermanfaat bagi siswa menguasai kompetensi tertentu.

d. Pengembangan Perangkat Evaluasi

Dalam mengetahui tingkat pemahaman siswa perlu diadakan penilaian hasil belajar. Penilaian hasil
belajar ini dapat disebut juga sebagai evaluasi. Evaluasi merupakan salah satu komponen yang harus
dicapai guru dan siswa untuk memenuhi tujuan pembelajaran yang sudah ditentukan. Evaluasi dapat
mencakup penilaian kompetensi inti sikap spiritual, kompetensi inti sikap sosial, kompetensi inti
pengetahuan, dan kompetensi inti keterampilan.

v. PemanfaatanTeknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Perangkat Pembelajaran


Pemanfaatan TIK dalam pembelajaran bahasa Indonesia, sangat berhubungan dengan penggunaaan
handphone untuk digunakan mencari informasi tentang pembelajaran. Handphone menjadi bagian
penting dalam pengembangan pemanfaatan TIK. Handphone tidak hanya sebagai alat elektonik yang
memudahkan guru dan siswa untuk membuat bahan ajar dengan mengunakan internet. Melainkan juga
sebagai alat komunikasi, karena sekarang ini dengan mudahnya komunikasi dapat terjalin walaupun
jaraknya ribuan kilometer. Hal tersebut dapat terjadi dengan adanya fasilaitas email, videoconference,
chating. Perkembangan internet yang pesat, akan menjadi suatu yang bermanfaat jika guru dapat melihat
peluangnya untuk pembelajaran bahasa Indonesia. Guru dapat memanfaatkan fasilitas-fasilitas yang
terdapat diinternet sebagai bahan ajar. Misalnya, murid mengalami kesulitan dalam menulis, karena
kesulitan untuk mengekspresikan perasaan dan membuatnya dalam bentuk tuliasan. Bahkan murid
berpikir bahwa menulis menjadi suatu pekerjaan yang membosankan dan merasa tidak ada yang perlu
untuk diceritakan. Untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa, media gambar yang menarik agar
inspirasi siswa berkembang.

Guru harus membiasakan diri untuk memberi tugas yang bersifat terbuka. Dengan sifat terbuka guru
bisa membuat siswa terinspirasi untuk memiliki sifat terbuka juga terhadap guru dengan begitu membut
komuniksi diantra siswa dan guru terjalin dengan baik dan akan lebih memberikan ruang yang luas untuk
murid mengembangkan kemampuannya dan berani berinteraksi langsung kepada guru untuk bertanya
seputar materi pembelajaran.

vi. Latihan Mengajar


1. Persiapkan RPP Bahan ajar

Rencana pembelajaran atau materi-materi apa saja yang akan kamu sampaikan kepada murid-murid
menjadi hal penting untuk diperhatikan. Jika kamu mengajar sekolah formal, mungkin mau tidak mau
kamu harus mengikuti kurikulum bahasa indonesia yang sudah dirancang. Namun dalam teknisnya, para
guru bisa mencari material atau media belajar sekreatif mungkin sehingga murid-murid tertarik dengan
kelas kita. Misalnya dalam memberikan tulisan sebagai bahan belajar. Kita bisa mencari tulisan yang
tidak terlalu panjang namun mengandung isi cerita yang menarik, khususnya jika murid kita adalah anak-
anak dan remaja. Selain pemilihan material belajar, pastikan juga guru tidak memberikan PR (pekerjaan
rumah) atau tugas yang terlalu banyak namun hanya sekadar sebagai formalitas. Misalnya, daripada
memberi tugas membaca cerpen bahasa indonesia dalam satu minggu, kamu bisa coba memberi tugas
mereview cerita pendek. Akan sangat baik jika seorang guru bisa memberikan tugasyang “reasonable”
atau sesuai ukuran muridnya. Jangan sampai kebanyakan sehingga mereka hanya mengerjakan asal
apalagi sampai menyontek PR teman. PR yang sedikit bukan berarti murid tidak mendapatkan apa-apa.

Bisa jadi, dengan mereview cerit apendek mereka bisa mendapat pola penulisan dan mengkritisi
cerita tersebut dengan lebih baik. Bukan hanya memberikan PR yang seabrek-abrek tapi hanya formalitas,
namun seorang guru yang baik juga sebaiknya memberi tugas yang memang berbobot. Dalam hal ini,
artinya PR tersebut membuat murid bisa mengerti materi terkait. Misalnya dengan memberikan tulisan
dengan makna yang masih acak-acakan kemudian siswa diminta mencari kedalanya dan menulis ulang
dengan tulisan yang secara gramatikal benar atau membuat pertanyaan dari artikel berbahasa indonesia.
Dan lain-lainnya.

Dalam kehidupan nyata berkomunikasi menggunakan bahasa indonesia nyatanya tidak sesimpel apa
yang kita ajarkan di kelas. Jadi, pastikan kita mengajar para murid mulai dari informasi secara umum
hingga ke yang paling detil. Sehingga, mereka bisa memahami konsep besar mengapa mereka belajar a
hingga z dan bisa mempraktikannya. Cara ini bisa membantu para siswa memahami materi dan
mengingatnya lebih lama, ketimbang hanya dengan menghafal, menghafal dan menghafal.

2. Diskusi

Kegiatan diskusi bisa menjadi sangat penting dalam proses pembelajaran. Karena dengan diskusi,
baik guru maupun siswa akan“terpaksa” mempelajari materi diskusi kemudian saling melempar pendapat,
menyanggah atau mendukung. Akan terjadi komunikasi dua arah dan kelas semakin hidup. Apalagi dalam
bahasa indonesia. Diskusi akan membantu siswa melatih speaking mereka. Namun ada beberapa hal yang
perlu kamu perhatikan sebagai guru bahasa indonesia sebelum memulai diskusi. Pertama, pastikan kamu
menguasai materi diskusinya. Jika kamu akan membahas sebuah artikel untuk didiskusikan, maka bacalah
artikel tersebut berulang kali hingga mendapatkan detail informasi dari artikel tersebut.

Cobalah untuk memberi pandangan dan interpretasi dari artikel itu. Namun saat diskusi, jangan
menganggap bahwa asumsi kamu adalah yang paling benar. Pastikan kamu siap dengan berbagai
pertanyaan yang mungkin diajukan saat diskusi. Lebih baik lagi, jika sang guru juga membawa informasi
di luar teks yang didiskusikan. Misalnya informasi tentang penulis, riset terkait yang tidak disebutkan
dalam teks, ataupun pendapat-pendapat para ahli yang berkaitan dengan topik diskusi. Ini akan membuat
diskusi semakin menarik dan berbobot. Bisa jadi, ada pandangan atau informasi yang disampaikan oleh
siswa namun di luar dugaan guru. Akan sangat menyenangkan jika kita sebagai guru bisa merespon
pendapat tersebut dan membuat diskusi semakin dinamis dan produktif karena informasinya semakin
beragam.Untuk membangun diskusi yang aktif, kamu bisa melemparkan pertanyaan yang butuh
penjelasan. Misalnya dengan pertanyaan menggunakan bagaimana dan mengapa. Dengan bagaimana dan
mengaap, siswa tertantang untuk menyampaikan lebih banyak informasi. Sebagai tambahan, kamu juga
bisa tanyakan pertanyaan spesifik pada siswa. Karena pertanyaan umum seperti “apakah cerita ini
menurut kamu menarik?” Kurang membantu siswa berpikir kritis. Untuk itu, berikan mereka pertanyaan
yang langsung menuju poin spesifik dalam teks.

Hal penting lainnya adalah, upayakan siswa anda mengikuti diskusi dengan baik. Poin inibisa
diindikasikan dengan semua siswa terlibatmemberikan respon atas pendapat rekan mereka. Sebaiknya
mereka tidak hanya bicara dengan guru, namun juga dengan peserta lainnya. Ini melatih mereka
mengontrol diri dalam menyampaikan pendapat. Agar lebih berani bertanya dan menjawab pertanyaan.
Lebih bisa mengendalikan emosi. Mampu mengalokasikan waktu untuk bicara dan memberi kesempatan
pada teman untuk berbicara. Tidak memonopoli diskusi, apalagi sampai bertindak emosional. Agar semua
itu terjadi, seorang guru sebaiknya tidak menjadi sentra diskusi. Tugas guru adalah menstimulasi diskusi
agar terus berjalan dan terarah sesuai topik.

Sesekali kita bisa sampaikan ide kita, namun jangan mendominasi agar diskusimerata. Tugas lain kita
sebagai guru adalah mengontrol arah diskusi siswa. Diskusi atau debat seringkali berakhir pada
percakapan yang“ngelantur” karena ingin pendapatnya“menang”. Hal ini tentu sebaiknya tidak terjadi.
Nah, guru yang baik adalah yang bisa melatih siswa menyampaikan pendapat tidak hanya asumsi belaka
namun dengan bukti atau teori yang mendukung. Jika memang terjadi perdebatan yang hanya berdasar
asumsipribadi, ricuh sampai debat kusir, adalah tugasguru untuk mengembalikan diskusi pada teks.
Jangan lupakan poin inti diskusi. Karena biasanya diskusi akan terjadi dengan panjang lebar dan makin
meluas, arahkan diskusi agartetap pada topik. Di akhir diskusi, kamu jugaharus menyampaikan
kesimpulan dan poin intidari diskusi tersebut. Apa yang bisa dibawa olehpara siswa setelah diskusi.

3. Menguasai Materi yang Diajarkan

Ada beberapa tips yang bisa digunakan untuk menguasai materi bahasa indonesia. Pertama,
membaca dan terus membaca. Membaca majalah, koran, buku, puisi, apapun yang dalam bahasa
indonesia. Membaca adalah cara terbaik untuk membentuk banyak topik dalam mengajar dan belajar
banyak teknik menulis, dan pastinya bisa memberi inspirasi terkait materi yang akan dibawakan di kelas.
Seorang guru yang suka membaca tentunya membuat dia lebih banyak ilmu dan semakin gaul. Ini bisa
menular juga ke murid-murid, karena kamu bisa membagi info lebih banyak pada mereka. Kedua,
perkaya vocabulary, lihat secara detail vocab yang baru anda temukan saat reading, lalu pelajari.
Mempelajari vocab bukan hanya mencari tau maknanya dalam kamus bahasa indonesia namun juga
mengetahui sinonimnya, asal muasal kata. Adapun cara efektif belajar vocab, maka anda juga bisa
menularkan hal yang sama kepada para siswa.

4. Kemampuan Mengajar

Melatih diri agar tetap comfortable saat mengajar di depan kelas adalah poin yang sangat penting.
Bayangkan jika seorang guru tidak bisa bicara di depan kelas karena selalu grogi, alhasil materi yang
disampaikan tidak terlalu jelas. Bicara dengan jelas, tidak terlalu cepat dan tidak terlalu pelan. Selain
public speaking, guru yang baik adalah mereka yang bisa mengapresiasi murid saat berbuat benar,
mengoreksi saat salah tanpa membuat mereka merasa bodoh dan bisa menstimulasi siswa untuk aktif di
kelas. Bisa jadi, hal ini didapatka ntidak hanya di dalam kelas. Maksudnya, seorang guru tidaklah salah
jika berteman dengan murid di luar kelas. Kita bisa membangun diskusi santai dengan siswa di luarkelas,
jika mereka mau. Ini akan membantu kita mengenali siswa mana yang memang semangat menggali
pelajaran bahasa indonesia lebih jauh dan mana yang tidak.Intinya adalah, bantu murid kita agar mengerti
apa yang kita ajarkan. Mulai dari cara mengajar, cara memperlakukan mereka di kelas dan diluar kelas,
sampai memberi ruang lebih untuk mereka berdiskusi dengan kita.

vii. Pendampingan Peserta Didik dan Kegiatan Ekstrakurikuler

Kegiatan ektrakurikuler lebih bersifat sebagai kegiatan penunjang untuk mencapai program
kegiatan kurikuler serta untuk mencapai tujuan pendidikan yang lebih luas. Sebagai kegiatan penunjang,
maka kegiatan ekstrakurikuler sifatnya lebih luwes dan tidak terlalu mengikat.

Pengamatan kami di SMP Negeri 7 Banjarmasin sekolah memiliki ektrsakurikuler dan kurikuler
yang saat ini tidak terlalu terlaksana karena pandemi.

viii. Tugas-Tugas Administrasi Guru.

Tugas pokok seorang guru di kelas dalam penyusunan administrasi kelas sebagai buktinya
melaksanakan kewajiban sebagai aparat Negara dan abdi masyarakat di dunia pendidikan adalah :

1. Menyusun Program Pembelajaran yang meliputi :

a. Menyusun Program Tahunan

b. Menyusun Program Semester

c. MenyusunRencana Program Pembelajaran

2. Melaksanakan Program Pembelajaran dengan dilengkapi administrasi sebagai

berikut :
a. Daftar hadir siswa

b. Jurnal pembelajaran

c. Catatan khusus dalam proses pembelajaran

3. Melaksanakan Evaluasi Pembelajaran meliputi :

a.Menyusun program pelaksanaan evaluasi

b.Menyusun perangkat evaluasi (Kisi-kisi, naskahsoal, pedoman penilaian, instrumen lain)

c. Melaksanakan evaluasi sesuai dengan kompetensi yang dipersyaratkan

d. Daftar nilai tiap siswa dan kompetensi

e. Melaksanakanan hasil evaluasi

f. Menyusun perangkat analisae valuasi

g. Melaksanakan analisa hasil evaluasi antara lain validitas soal dan ketuntasan

h. Siswa belajar

4. Menyusun dan Melaksanakan Program Perbaikan / Pengayaan

a. Menyusun program perbaikan / pengayaan

b. Melaksanakan perbaikan yang meliputi remidial teaching atau remedial test

c. Melaksanakan pengayaan bagi siswa yang istimewa atau memiliki kemampuan tinggi

d. Daftar nilai hasil perbaikan / remidi dan pengayaan

Tugas administrasi guru di SMP Negeri 7 yaitu : mengawas, berkeliling mengumpulkan absen,
juga jaga piket, dan menilai atau memeriksa tugas siswa serta merekap nilai siswa.

Selama melaksanakan Asistensi Mengajar di SMP Negeri 7 Banjarmasin saya membantu tugas
admistrasi Guru seperti, memeriksa kehadiran seluruh kelas, menjaga piket (seperti menjamu tamu dan
menjaga siswa yang telat ), mengawas murid saat mengerjakan tugas, memeriksa tugas siswa dan
merekapitulasinya.

b) Kegiatan Matakuliah yang relevan dengan program asistensi mengajar

Program dari kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka yang dipilih Program Studi Pendidikan
Matematika di STKIP PGRI Banjarmasin yaitu Asistensi mengajar di Satuan Pendidikan. Adapun
matakuliah yang termasuk dalam asistensi mengajar seperti: PPL II dan KKN, Seminar dan Media
Pembelajaran.
BAB IV

PENUTUP

I. Kesimpulan

Berdasarkan hasil latihan mengajar PPL II kami yang telah dilaksanakan di SMP Negeri 7
Banjarmasin selama 60 hari dimulai pada tanggal 4 Oktober sampai dengan 31 Desember 2021, dapat
disimpulkan bahwa :

1. SMP Negeri 7 Banjarmasin menggunakan kurikulum K-13 Revisi.

2. Metode yang diterapkan di SMP Negeri 7 Baanjarmasin kebanyakan adalah diskusi, tanya jawab ,dan
penugasan kelompok. model yang digunakan kebanyakan PBL ( problem based Learning) dan Discovery
Learning.

3. Tugas administrasi guru di SMP Negeri 7 Banjarmasin sangatlah banyak.

4. SMP Negeri 7 Banjarmasin memiliki manajemen pendidikan yang baik dalam mencapai tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien.

II. Saran

SMP Negeri 7 Baanjarmasin sudah sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu kurikulum K-13
Revisi dan selama latihan mengajar di S SMP Negeri 7 Baanjarmasin saya mendapat banyak pengetahuan
tentang menjadi pengajar. Adapun saran yang ingin kami berikan adalah agar seluruh masyarakat sekolah
tetap menjaga dan mempertahankan prestasinya dan kebudayaan yang baik yang menjadi ciri khas SMP
Negeri 7 Banjarmasin.
Lampiran 4 FOTO KEGIATAN

FOTO KEGIATAN ASISTENSI MENGAJAR

6 Oktober 2021

Seluruh siswa melaksanakan senam pagi di halaman sekolah

8 Oktober 2021

Mengajar siswa kelas VIII D SESI I


9 Oktober 2021

Mengajar siswa kelas VIII D SESI II

12 Oktober 2021
12 Oktober 2021

Mengajar dikelas VIII B SESI II

12 Oktober 2021

Siswa menjawab soal yang telah ditugaskan


13 Oktober 2021

Seluruh siswa melaksanakan kegiatan senam pagi

15 Oktober 2021

Seluruh siswa membaca bersama asmaul husna


15 Oktober 2021

Mengajar di kelas VIII D SESI I

16 Oktober 2021

Mengajar di kelas VIII D SESI II


19 Oktober 2021

Memperingati hari Maulid Nabi Besar Muhammad saw.

21 Oktober 2021

Penampilan siswa-siswa yang akan melaksanakan lomba tari


23 Oktober 2021

Mendengarkan ceramah pagi

23 Oktober 2021

Mengajar di kelas VIII D SESI II


2 November 2021

Mengajar di kelas VIII A SESI II

6 November 2021

Seluruh siswa melaksanakan gotong royong


8 November 2021

Penampilan bakat siswa

8 November 2021

Penampilan bakat siswa


12 November 2021

Siswa mengerjakan tugas secara berkelompok

20 November 2021

Foto bersama siswa kelas VIII D SESI II


22 November 2021

Foto bersama siswa kelas VIII B SESI II

26 November 2021

Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok


26 November 2021

Foto bersama siswa kelas VIII D SESI II

27 November 2021

Gotong royong membersihkan kelas masing-masing


27 November 2021

Siswa belajar sambil bermain

27 November 2021

Seluruh siswa gotong royong bersama


15 Desember 2021

Foto bersama kepala sekolah, dosen pembimbing dan guru pamong

15 Desember 2021

Foto bersama guru pamong

Anda mungkin juga menyukai