Laporan PKP

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Pendidikan dasar merupakan awal untuk jenjang pendidikan selanjutnya, dan
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan sistem pendidikan nasional.
Untuk meningkatkan mutu pendidikan, pemerintah telah mencanangkan pendidikan dasar 9
tahun, 6 tahun di tingkat Sekolah Dasar dan 3 tahun di tingkat SLTP. Pendidikan dasar
memberikan bekal dasar kepada siswa agar mampu mengembangkan kehidupannya dan siap
mengikuti pendidikan selanjutnya. Dengan bekal ini diharapkan anak mampu mewujudkan
dirinya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara dan anggota umat manusia dalam
mengembangkan kehidupan disekitarnya.
Menurut H.M. Surya (2008:3.4) tujuan pendidikan dasar dibagi menjadi 3 kelompok
yaitu :
1. Menanamkan kemampuan baca – tulis – hitung ( calistung ).
Kemampuan baca tulis hitung ( calistung ) merupakan prasyarat utama bagi setiap
orang untuk mampu hidup secara wajar dalam masyarakat yang selalu
berkembang.
2. Memberikan / menanamkan pengetahuan dan keterampilan dasar yang bermanfaat
bagi siswa sesuai dengan perkembangannya.
Tekanan utama dalam tujuan ini adalah pengetahuan dan ketrampilan dasar.
3. Mempersiapkan anak untuk mengikuti pendidikan di SLTP.
Kegiatan yang berkaitan dengan tujuan ini dilaksanakan di kelas tinggi, terutama
kelas VI.
Dalam PP No. 19 tahun 2009 Tujuan Pendidikan Nasional adalah menjamin mutu
pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat. Sedangkan tujuan pendidikan di Sekolah Dasar
mencakup dasar pembentukan dasar kepribadian siswa sebagai manusia Indonesia seutuhnya
sesuai dengan tingkat perkembangan dirinya (Agus Taufiq, 2011:1.13). Pada jenjang
pendidikan dasar, pendidikan memiliki tujuan untuk memberikan bekal kemampuan dasar
kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggota
masyarakat dan warga negara. Salah satuperwujudannya melalui pendidikan bermutu pada
setiap jenjang pendidikan. Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang
memberikan kontribusi positif demi tercapainya masyarakat yang cerdas sesuai yang
diamanatkan dalam UUD 1945.
Mata pelajaran matematika, merupakan mata pelajaran yang membahas masalah
tentang kemampuan menambah, mengurangi, mengalikan, membagi, mengukur dan
memahami bentuk geometri, perlu diberikan kepada semua siswa mulai dari jenjang sekolah
dasar guna membekali siswa agar mampu berfikir logis, analitis, sistematis, kritis dan kreatif
serta mampu bekerja sama. Kompetensi tersebut diperlukan agar peserta didik memiliki
kemampuan memperoleh, mengelola dan memanfaatkan informasi di era globalisasi ini.
Dalam pembelajaran Matematika SD, agar bahan pengajaran yang disampaikan
menjadi lebih mudah dipahami oleh siswa, diperlukan alat bantu pembelajaran, juga
pemilihan strategi, pendekatan, metode dan teknik pembelajaran yang menarik dan tepat
dapat membantu penulis dan siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Berdasarkan temuan guru dalam pembelajaran matematika di kelas 1 SDN 05 Koto Tuo
Kecamatan Harau siswa masih kesulitan dalam memahami materi pembelajaran,rendahnya
hasil pembelajaran Matematika tentang pengukuran satuan waktuyang telah lakukan, setelah
dikoreksi hasil tes tertulis dari 20 siswa kelas I yang mengikuti tes, 12 siswa (60%) belum
memperoleh hasil yang diharapkan (tuntas). Di MI penulis, Kriterira Ketuntasan Minimal
(KKM) yang ditetapkan untuk mata pelajaran Matematika adalah 70. Sehingga kalau nilai
anak kurang dari 70 dinyatakan belum tuntas. Hal ini perlu mendapat perhatian serius dari
guru.Guru harus bertanggung jawab untuk memperbaikiagar pembelajarandapat mencapai
tujuan dengan baik siswa dapat mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pelajaran
matematika,guru dituntut mempunyai kompetensi terhadap tugasnya. Salah satunya adalah
guru harus mampu menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran agar siswa tidak
menjadi bosan. Mengajak dan menjaga agar siswa tetap belajar adalah tugas guru

1. Identifikasi Masalah
Berdasarkan masalah tersebut di atas, penulis melakukan refleksi dan kolaborasi
dengan teman sejawat, untuk mencari akar permasalahan. Dari kegiatan tersebut ,
teridentifikasi permasalahan sebagai berikut :
a. Prestasi belajar rendah, karena siswa kurang bersemangat mengikuti pembelajaran.
b. Siswa kurang lancar baca tulis, sehingga kesulitan waktu mengerjakan.
c. Siswa masih sering bermain sendiri.
d. Masih banyak siswa yang tidak memperhatikan
e. Guru dominan menggunakan metode ceramah
f. Guru belum mencoba menggunakan berbagai pendekatan pembelajaran matematik

2. Analisis Masalah
Berdasarkan identifikasi tersebut, penulis dan teman sejawat melakukan analisa untuk
mengatasi masalah-masalah tersebut :
1. Guru kurang tepat dalam memilih media pembelajaran dan alat peraga
2. Guru kurang tepat dalam memilih pendekatan pembelajaran
3. Gurukurang melatih siswa dalam baca tulis
4. Guru kurang memberi motivasi.
5. Penulis tidak menggunakan metode yang bervariasi.
demonstrasi diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar siswa kelas I dalam
pelajaran Matematika.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah tersebut di atas, maka rumusan
masalah yang diajukan adalah “Bagaimanapenggunaan metode demonstrasi dalam
meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran matematika materi satuan waktu di kelas
I SDN 44 Payakumbuh”.

C. Tujuan Perbaikan
Perbaikan dalam pembelajaran Matematika kelas I SDN 44 Payakumbuh bertujuan
mengetahui penggunaan metode demonstrasi dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada
pembelajaran matematika materi satuan waktu di kelas I SDN 44 Payakumbuh”.

D. ManfaatPerbaikan
Hasil dari perbaikan pembelajaran ini dimaksudkan bermanfaat bagi :
1. Guru
a. Membantu guru memperbaiki pembelajaran yang dikelolanya
b. Meningkatkan profesionalisme guru
c. Meningkatkan rasa percaya diri
d. Mengembangkan pengetahuan dan ketrampilan serta sebagai sarana untuk
menampilkan pembaharuan pembelajaran
2. Sekolah
a sumbangan yang positif terhadap kemajuan sekolah
b memiliki iklim pendidikan yang senantiasa kondusif
c mempunyai kesempatan besar untuk berubah secara komprehensif dan menyeluruh
3. Siswa
a. Memperbaiki belajar siswa sehingga hasil belajar siswa diharapkan akan
meningkat
b. Menjadi model bagi siswa bahwa guru memberikan perhatian khusus terhadap
hasil belajar siswaiswa.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Tujuan pelajaran matematika di Sekolah Dasar


Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan
menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi, matematika terbentuk karena pikiran-
pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Russeffendi, 1980:
148)
Istilah ”matematika” lebih tepat digunakan daripada “ilmu pasti” karena memang
benarlah, bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar mengatur jalan pikirannya
dan sekaligus belajar menambah kepandaiannya (Nasution, 1987: 12). Dengan demikian
pembelajaran matematika adalah cara berpikir dan bernalar yang digunakan untuk
memecahkan berbagai jenis persoalan keseharian, sains, pemerintah, dan industri.
James dan James (Erman Suherman, 2001) mengatakan bahwa matematika adalah
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, konsep – konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang,
yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Menurut Suherman (2003) matematika adalah disiplin
ilmu tentang cara berpikir dan mengolah data, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif.
Menurut Rahayu (2007: 2) hakikat pembelajaran matematika adalah proses yang
sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang
memungkinkan seseorang (si pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan
pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan
mencari pengalaman tentang matematika.
Katili (dalam Panawar, 2012: 21) matematika adalah ilmu pengetahuan yang paling
padat dan tidak mendua arti, karena itulah simbol, notasi dan semacamnya yang padat
matematika lama membingungkan, tidak jelas, keliru atau mendua arti, dalam matematika
modern hal itu diperjelas, misalnya saja, beda antara bilangan dan lambangnya, beda antara
sisi yang sama dengan sisi ekivalen, beda antara garis dan ruas garis, beda antara bentuk
geometri dengan bendanya, beda antara notasi garis dengan notasi ruas garis, beda antara
konsep dan peragaannya dan lain – lain.
Matematika merupakan mata pelajaran yang melatih anak untuk berpikir rasional,
logis, cermat, jujur dan sistematis. Pola pikir yang demikian sebagai bekal dalam kehidupan
sehari – hari. Penerapan matematika dalam kehidupan sehari – hari akan dapat membantu
manusia dalam memecahkan masalah – masalah kehidupan dalam berbagai kebutuhan
kehidupan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwabelajar dan pembelajaran
matematikamerupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu secara bertahap yang
hasilnya merupakan suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhanmelalui proses dan hasil
pengalaman individuitu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

B. Ruang lingkup pelajaran Matematika di SD


Menurut Depdiknas (2006: 485) Ruang Lingkup Matematika SD/MI adalah (1)
bilangan; meliputi menentukan kelipatan persekutuan terkecil (KPK) dan pemecahan masalah
– masalah dalam kehidupan sehari – hari. (2) geometri dan pengukuran; meliputi memahami
sifat – sifat bangun dan hubungan antar bangun, dan (3) pengukuran dan pengolahan data.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup bahan kajian matematika
adalah bilangan, geometri dan pengukuran.

C. Pengertian Matematika
Matematika lebih menekankan kegiatan dalam dunia rasio (penalaran), bukan
menekankan dari hasil eksperimen atau hasil observasi, matematika terbentuk karena pikiran-
pikiran manusia, yang berhubungan dengan ide, proses, dan penalaran (Russeffendi, 1980:
148)
Istilah ”matematika” lebih tepat digunakan daripada “ilmu pasti” karena memang
benarlah, bahwa dengan menguasai matematika orang akan belajar mengatur jalan pikirannya
dan sekaligus belajar menambah kepandaiannya (Nasution, 1987: 12). Dengan demikian
pembelajaran matematika adalah cara berpikir dan bernalar yang digunakan untuk
memecahkan berbagai jenis persoalan keseharian, sains, pemerintah, dan industri.
James dan James (Erman Suherman, 2001) mengatakan bahwa matematika adalah
ilmu tentang logika mengenai bentuk, susunan, besaran, konsep – konsep yang berhubungan
satu dengan yang lainnya dengan jumlah yang banyak yang terbagi ke dalam tiga bidang,
yaitu aljabar, analisis, dan geometri. Menurut Suherman (2003) matematika adalah disiplin
ilmu tentang cara berpikir dan mengolah data, baik secara kuantitatif maupun secara
kualitatif.
Menurut Rahayu (2007: 2) hakikat pembelajaran matematika adalah proses yang
sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan yang
memungkinkan seseorang (si pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika dan
pembelajaran matematika harus memberikan peluang kepada siswa untuk berusaha dan
mencari pengalaman tentang matematika.
Katili (dalam Panawar, 2012: 21) matematika adalah ilmu pengetahuan yang paling
padat dan tidak mendua arti, karena itulah simbol, notasi dan semacamnya yang padat
matematika lama membingungkan, tidak jelas, keliru atau mendua arti, dalam matematika
modern hal itu diperjelas, misalnya saja, beda antara bilangan dan lambangnya, beda antara
sisi yang sama dengan sisi ekivalen, beda antara garis dan ruas garis, beda antara bentuk
geometri dengan bendanya, beda antara notasi garis dengan notasi ruas garis, beda antara
konsep dan peragaannya dan lain – lain.
Matematika merupakan mata pelajaran yang melatih anak untuk berpikir rasional,
logis, cermat, jujur dan sistematis. Pola pikir yang demikian sebagai bekal dalam kehidupan
sehari – hari. Penerapan matematika dalam kehidupan sehari – hari akan dapat membantu
manusia dalam memecahkan masalah – masalah kehidupan dalam berbagai kebutuhan
kehidupan.
Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwabelajar dan pembelajaran
matematikamerupakan suatu proses yang dilakukan oleh individu secara bertahap yang
hasilnya merupakan suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhanmelalui proses dan hasil
pengalaman individuitu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan.

D. Pengertian Metode Dalam Pembelajaran IPA


Metode demonstrasi adalah metode mengajar dengan cara memperagakan suatu benda
tertentu yang tidak terlepas dari penjelasan secara lisan oleh seorang guru. Menurut Sanjaya
W (2006:152) metode demonstrasi ” Metode penyajian pelajaran dengan memperagakan dan
mempertunjukan kepada siswa tentang suatu proses, situasi atau benda tertentu, baik
sebenarnya atau hanya sekadar tiruan.” Sebagai metode penyajian, demonstrasi tidak terlepas
dari penjelasan secara lisan oleh guru. Walaupun dalam proses demonstrasi peran siswa
hanya sekedar memperhatikan, akan tetapi demonstrasi dapat menyajikan bahan pelajaran
lebih konkret dalam setrategi pembelajaran ekspositori dan inkuiri.
Sedangkan menurut Daryanto (2009:403) metode demonstrasi ”cara penyajian bahan
pelajaran dengan meragakan atau mempertunjukan kepada siswa suatu proses situasi, atau
benda tertentu yang sedang dipelajari, baik sebenarnya ataupun tiruan yang sering disertai
penjelasan Iisan.”
Pembelajaran kelas rendah ( 1, 2, 3 ) dilaksanakan berdasarkan rencana yang yang
dikembangkan oleh guru. Proses pembelajaran dapat diarahkan supaya siswa melakukan
kegiatan kreativitas yang sesuai dengan tingkat perkembangannya. Karakteristik siswa kelas
rendah ( 1, 2, 3 ) adalah senang bermain, senang bergerak, senang bekerja dalam kelompok
serta senang melaksanakan sesuatu secara langsung. Karena itu penulis dituntut mampu
melaksanakan pembelajaran yang bermuatan permainan. Untuk itu dipilih metode
demonstrasi.
Jadi Strategi pembelajaran demonstrasi ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa
kelas 1 SDN 44 Payakumbuh.
Selain pengaruh pada hasil pembelajaran metode demonstrasi juga, meningkatkan
proses pembelajaran. Sebagai contoh ketika menggunakan model pembelajaran tradisional,
siswa datang, duduk, diam catat, dan hafal. Seolah-olah pembelajaran hanya oleh
penulis.tetapi setelah menggunakan strategi pembelajaran demonstrasi. Siswa tampak aktif
menghitung jumlah hari, menentukan urutan nama hari kemudian mencocokkan kartu
miliknya dengan kartu teman yang sesuai. Dan dirasakan anak belajar sambil bermain.
Dalam proses pembelajaran, ketetapan penulis dalam memilih strategi pembelajaran
merupakan salah satu kunci keberhasilan pembelajaran.

E. Keunggulan metode Demonstrasi


Menurut Sri Anitah (2008:5.26) dalam metode demonstrasi tetap ada keunggulan dan
kelemahannya.
Keunggulan metode demonstrasi adalah :
1. Siswa dapat memahami bahan pelajaran sesuai dengan objek yang sebenarnya.
2. Dapat mengembangkan rasa ingin tahu siswa.
3. Dapat melakukan pekerjaan berdasarkan proses yang sistematis.
4. Dapat mengetahui hubungan yang struktural atau urutan objek.
5. Dapat melakukan perbandingan dari beberapa objek.

F. Kelemahan metode Demonstrasi


Beberapa kelemahan dari metode demonstrasi adalah :
1. Hanya dapat menimbulkan cara berfikir konkret saja.
2. Jika jumlah siswa banyak dan posisi siswa tidak diatur, maka demonstrasi tidak
efektif.
3. Bergantung pada alat bantu yang sebenarnya.
4. Sering terjadi siswa kurang berani dalam mencoba atau melakukan praktik yang
didemonstrasikan.

G. Langkah-langkah penerapan metode Demonstrasi


Setiap model,pendekatan,atau teknik pembelajaran memiliki prosedur pelaksanaan
yang terstruktur sesuai dengan karakteristiknya.Begitupan dengan metode demonstrasi dalam
pembelajaran,berikut langkah-langkah model pembelajaran demonstrasi adalah
1. Tahap persiapan
a. Pada tahap persiapan ini ada beberapa hal yang harus dilakukan antara
lain: rumuskan tujuan yang harus dicapai oleh peserta didik setelah
proses demonstrasi berakhir.dicapai oleh peserta didik setelah proses
demonstrasi berakhir.
b. Persiapkan garis-garis besar langkah-langkah demonstrasi yang akan
dilakukan. Hal ini dilakukan untuk menghindari kegagalan.
c. Lakukan uji coba demonstrasi. Uji coba meliputi segala peralatan yang
diperlukan.

2. Tahap pelaksanaan
a. Langkah pembukaan

Sebelum demonstrasi dilakukan ada beberapa hal yang harus dilakukan


antara lain:

1) Aturlah tempat duduk yang memungkinkan semua peserta didik dapat


melihat dengan jelas apa yang didemonstrasikan
2) Kemukakan tujuan apa yang harus dicapai peserta didik
3) Kemukakan tugas-tugas apa yang harus dilakukan oleh peserta didik,
misalnya ditugaskan untuk mencatat hal-hal yang penting dari
pelaksanaan demonstrasi.

b. Langkah pelaksaan demonstrasi


1) Mulailah demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang peserta didik untuk berfikir. Misalnya pertanyaan-
pertanyaan yang mengandung teka-teki sehingga mendorong
peserta didik tertarik untuk memperhatikan demonstrasi.
2) Ciptakan suasana yang menyejukkan dan menghindari suasana
yang menegangkan.
3) Yakinkan bahwa semua peserta didik mengikuti jalannya
demonstrasi.
4) Berikan kesempatan kepada peserta didik untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari
proses demonstrasi.

H. Hasil belajar
Proses belajar terjadi karena adanya suatu tujuan yang ingin dicapai. Tujuan yang
dimaksud adalah berupa hasil belajar. Hasil belajar harus menunjukkan suatu perubahan
tingkah laku yang bersifat menetap, fungsional, positif dan disadari. Perwujudan hasil belajar
akan selalu berkaitan dengan kegiatan evaluasi. Untuk itu diperlukan teknik dan prosedur
evaluasi belajar yang dapat menilai secara efektif proses dan hasil belajar.
Menurut Burton (1984) dalam Siregar (2014: 4), “belajar adalah proses perubahan tingkah
laku pada diri individu karena adanya interaksi antara individu dengan lingkungannya
sehingga mereka lebih mampu berinteraksi dengan lingkungannya”. Gagne dan Berliner
(1983: 252) dalam Rifa’i (2011: 82) menyatakan bahwa belajar merupakan proses dimana
suatu organisme mengubah perilakunya sebagai hasil dari pengalaman.

Menurut Sri Anitah (2008:2.19) hasil belajar yang berkaitan dengan kemampuan
berfikir kritis dan ilmiah siswa Sekolah Dasar, dapat dikaji berdasarkan :
1. Kemampuan membaca, mengamati dan atau menyimak apa yang dijelaskan atau
diinformasikan.
2. Kemampuan mengidentifikasi atau membuat ssejumlah (sub-sub) pertanyaan
berdasarkan substansi yang dibaca, diamati dan atau didengar.
3. Kemampuan mengorganisasikan hasil-hasil identifikasi dan mengkaji dari sudut
persamaan dan perbedaan.
4. Kemampuan melakukan kajian secara menyeluruh.
H.M. Surya (2008:8.6) menyatakan hasil belajar ditandai dengan perubahan tingkah
laku secara keseluruhan. Perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar meliputi aspek tingkah
laku kognitif, konotatif, afektif atau motorik. Belajar yang hanya menghasilkan perubahan
satu atau dua aspek tingkah laku saja disebut belajar sebagian dan bukan belajar lengkap.

I. Faktor yang mempengaruhi hasil belajar


Ada beberapa faktor yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dengan menggunakan
pendekatan sistem, Abin Syamsudin Makmun (1995) mengemukakan ada 3 faktor yang
mempengaruhi hasil belajar siswa di sekolah yaitu :
a. Faktor Input (masukan) meliputi :
1) Raw input atau masukan dasar yang menggambarkan kondisi individual
anak dengan segala karakteristik fisik dan psikis yang dimilikinya.
2) Instrumentasl input (masukan instrumental), meliputi: penulis, kurikulum,
materi dan metode, sarana dan fasilitas.
3) Environmental input (masukan lingkungan), meliputi : lingkungan fisik,
geografis, sosial dan lingkungan budaya.
b. Faktor proses yang menggambarkan bagaimana ketiga jenis input yang saling
berinteraksi satu sama lain terhadap aktivitas belajar anak.
c. Faktor output adalah perubahana tingkah laku yang diharapkan terjadi pada anak
setelah anak melakukan aktivitas belajar.

BAB III
PELAKSAAN PERBAIKAN

A. INFORMASI SUBJEK PENELITI


1. Lokasi
Untuk pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran penulis mengadakan di SDN 44
Payakumbuh,Siswa Kelas 1 SDN 44 Payakumbuh dengan jumlah siswa 16 orang. Terdiri dari
8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan .
Subjek Penelitian Tindakan Kelas ini adalah Siswa Kelas 1 SDN 44 Payakumbuh
dengan jumlah siswa 16 orang. Terdiri dari 8 siswa laki-laki dan 8 siswa perempuan .
2. Waktu penelitian
Waktu penelitian perbaikan pembelajaran ini dilaksanakan dari tanggal 03 maret 2024
sampai tanggal 09 maret 2024. Adapun jadwal pelaksanaan perbaikan pembelajaran tersebut
adalah sebagai berikut:

a. Pra siklus : Hari Selasa03 maret 2024.


b. Siklus I ( pertama) : Hari Jumat, 06 Maret 2024.
c. Siklus II (dua) : Hari Senin, 09 Maret 2024.

3. Tema
Mata pelajaran Matematika materi Menentukan waktu (pagi, siang, malam) hari
dan jam (secara bulat).

4. Karakteristik anak
Karakteristik anak kelas I Sekolah Dasar adalah :
Senang bermain,
a. Senang bergerak,
b. Senang bekerja dalam kelompok,
c. Senang merasakan/ melakukan sesuatu secara langsung
d. Cengeng
e. Anak sulit memahami isi pembicaraan orang lain,
f. Senang diperhatikan,
g. Senang meniru
Berdasarkan karakteristik siswa SD Negeri 44 Payakumbuh tersebut maka
peneliti berusaha mengembangkan pembelajaran yang mengandung unsur
permainan, memungkinkan peserta didik berpindah atau bergerak, bekerja
atau belajar dalam kelompok, serta memberikan kesempatan kepada siswa
untuk telibat langsung dalam pembelajaran, maka penulis mencoba
menggunakan metode demonstrasi dalam pembelajaran terutama
pembelajaran matematika

B. DESKRIPSI PER SIKLUS


Untuk memperjelas pelaksanaan perbaikan antar siklus, berikut ini adalah gambar
skenario pelaksanaan perbaikan pembelajaran.

Gambar 3.1
Prosedur Pelaksanaan Perbaikan Pembelajaran

Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan

Pengamatan

Perencanaan

Refleksi Siklus II Pelaksanaan

Pengamatan

1. Prosedur Pelaksanaan
Pelaksanaan pembelajaran dilakukan pada saat proses pembelajaran berlangsung dan
dilaksanakan 1 pra siklus dan 2 siklus perbaikan.
a. Rencana Pembelajaran Pra Siklus
1. Perencanaan
a) Menyusun rencana pembelajaran
b) Menyiapkan alat bantu pembelajaran
c) Membuat alat evaluasi
2. Pelaksanaan Tindakan
Pra pembelajaran dilaksanakan tanggal 03 Maret 2024 dengan materi satuan
pengukuran waktu, dengan langkah-langkah seperti yang ada dalam Rencana
Pembelajaran yaitu :
a) Pendahuluan
1) Memberi salam dan berdoa
2) Mengabsen siswa
3) Apersepsi, bertanya : Hari ini hari apa?
b) Kegiatan Inti
1) Penulis memasang kalender dan bertanya dan bertanya 1 minggu
ada berapa hari?
2) Penulis menyuruh siswa menyebutkan nama-nama hari dalam 1
minggu.
3) Penulis menjelaskan urutan hari dalam 1 minggu.
4) Penulis menjelaskan nama-nama hari yang tidak berurutan.
Misalnya hari ini, besok, kemarin.
c) Kegiatan Akhir
1) Penulis memberi tes pormatif
2) Penulis mengoreksi hasil tes

3. Pengamatan
Penelitibekerja sama dengan guru (teman sejawat) yaituseoranggurudariSDN 05
Koto Tuo, yang bertugas mengamati selama proses kegiatan pembelajaran berlangsung. Hasil
pengamatan ini dituangkan dalam catatan lapangan yang telah dipersiapkan.
a. Lembar Pengamatan 1 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek)
yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Tabel 1. Lembar Pengamatan Pra Siklus
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1 Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran


Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan
2
karakteristik siswa)
3 Pengorganisasian materi (sistematis, logis)

4 Pemilihan sumber/media pembelajaran


Kejelasan skenario pembelajaran (kegiatan awal,
5
inti, penutup)
Kesesuaian teknik strategi dengan tujuan
6
pembelajaran
Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman
7
penskoran)
Jumlah Skor

Persentase Kinerja Guru

Keterangan :
1 = tidak baik; 2 = kurang baik; 3 = baik; 4 = sangat baik
b. Lembar pengamatan 2 adalah data skunder (data yang berasal dari selain subjek)
yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan pembelajaran.
Tabel 2. Lembar Pengamatan Pra Siklus
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan
1
motivasi
Dengan metode tanya jawab guru membahas
2
pengetahuan prasyarat tentang satuan waktu
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Guru mrnyajikan ide barudan perluasan konsep
1
MTK terlebih dahulu
Siswa diberitahu tujuan pembelajaran yang
2
memiliki antisipasi tentang sasaran pelajaran
3 Penggunaan media pembelajaran
4 Guru memberikan penguatan
III PENUTUP PEMBELAJARAN
1 Menyimpulkan hasil pembelajaran
2 Guru memberikan PR
Jumlah Skor
Persentase

c. Lembar Pengamatan 3 adalah data primer yang digunakan untuk menilai motivasi
belajar siswa pada setiap siklus. Dengan motivasi yang tinggi diharapkan prestasi
merekapun juga tinggi.
Tabel 3 Lembar Pengamatan Pra siklus
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Bertanya kepada guru
3 Mencatat/menyalin/menulis hasil
4 Mengerjakan LKS
5 Menjawab/menanggapi pertanyaan
7 Mengerjakan soal-soal latihan
Jumlah Skor
Persentase

4. Refleksi
Dengan melihat hasil tes yang jauh dari harapan, dari 20 anak yang mengerjakan soal
yang mengerjakan soal, setelah dikoreksi hanya 3 (15%) anak yang nilainya tuntas, 17 anak
(85%) nilainya di bawah rata-rata, penulis melakukan refleksi, mencari penyebabnya. Hal-hal
yang diduga menjadi penyebab adalah :
a) Pembelajaran bersifat monoton, penulis banyak ceramah sehingga anak mudah
bosan.
b) Metode yang digunakan tidak sesuai untuk anak kelas 1.
c) Penulis tidak menggunakan alat peraga yang menarik.
Karena alasan-alasan tersebut penulis melakukan perbaikan pembelajaran
pada siklus 1.

b. Rencana Perbaikan Pembelajaran Siklus I


1. Perencanaan
a) Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
b) Menyiapkan alat bantu pembelajaran
c) Membuat alat evaluasi
d) Mempersiapkan pedoman pengamatan

2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus I dilaksanakan pada tanggal, 06 Maret 2024 dengan materi pengukuran
satuan waktu. Langkah-langkah yang diambil sesuai yang ada dalam rencana
pembelajaran seperti berikut :
1) Pendahuluan :
a) Membaca salam, berdoa, absensi siswa
b) Siswa diajak keluar kelas lalu membentuk lingkaran besar
c) Apersepsi : penulis mengajukan pertanyaan : hari ini hari apa? Kemarin
hari apa? Besok hari apa.
2) Kegiatan Inti (40 menit)
a) Penulis bertanya kepada siswa jumlah hari dalam 1 minggu.
b) Penulis menyuruh siswa menyebutkan nama-nama hari dalam 1 minggu.
c) Penulis menjelaskan urut-urutan nama hari dalam 1 minggu.
d) Penulis menyuruh 7 anak untuk maju ke tengah kemudian berbaris, setiap
anak memakai kalung nama-nama hari.
e) Penulis menyuruh 1 anak lagi maju ke depan.
f) Anak berdiri lurus di depan anak yang memakai kalung Senin. Berarti hari
ini hari Senin. Untuk menentukan besok hari apa? Anak maju satu
langkah, berarti besok hari Selasa. Untuk menentukan kemarin hari apa?
Anak mundur satu langkah, berarti kemarin hari Minggu.
g) Penulis bertanya kepada siswa kalau ada yang belum jelas.
h) Siswa diajak masuk kelas kembali.

3) Kegiatan Akhir (20 menit)


a) Penulis membagi lembar tes formatif
b) Penulis mengoreksi hasil tes
c) Penulis menganalisa hasil tes
1. Pengamatan
Pengamatan oleh teman sejawat selama kegiatan pembelajaran berlangsung.
Pengamatan meliputi rencana pelaksanaan pembelajaran, aktivitas siswa dan penulis
dengan menggunakan lembar pengamatan. Sumber data dalam penelitian ini adalah
siswa, penulis, teman sejawat dan kepala sekolah.
a. Lembar Pengamatan berikut adalah data skunder (data yang berasal dari selain
subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Tabel 4. Lembar Pengamatan Siklus I

Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1 Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran


Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan
2
karakteristik siswa)
3 Pengorganisasian materi (sistematis, logis)

4 Pemilihan sumber/metode pembelajaran


Kejelasan skenario pembelajaran (kegiatan awal,
5
inti, penutup)
Kesesuaian teknik strategi dengan tujuan
6
pembelajaran
Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman
7
penskoran)
Jumlah Skor

Persentase Kinerja Guru

Keterangan :
2 = tidak baik; 2 = kurang baik; 3 = baik; 4 = sangat baik
b. Lembar pengamatan berikut adalah data skunder (data yang berasal dari selain
subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Tabel 5. Lembar Pengamatan Siklus I
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan memberikan
1
motivasi
Dengan metode demonstrasi guru membahas
2
pengetahuan prasyarat tentang satuan waktu
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Guru mrnyajikan ide barudan perluasan konsep
1
MTK terlebih dahulu
Siswa diberitahu tujuan pembelajaran yang
2
memiliki antisipasi tentang sasaran pelajaran
3 Penggunaan metode pembelajaran
4 Guru memberikan penguatan
III PENUTUP PEMBELAJARAN
1 Menyimpulkan hasil pembelajaran
2 Guru memberikan PR
Jumlah Skor
Persentase

c. Lembar Pengamatan berikut adalah data primer yang digunakan untuk menilai
motivasi belajar siswa pada setiap siklus. Dengan motivasi yang tinggi
diharapkan prestasi merekapun juga tinggi.

Tabel 6 Lembar Pengamatan siklus I


Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Bertanya kepada guru
3 Mencatat/menyalin/menulis hasil
4 Mengerjakan LKS
5 Menjawab/menanggapi pertanyaan
7 Mengerjakan soal-soal latihan
Jumlah Skor
Persentase

2. Refleksi
Penulis dan teman sejawat mendiskusikan hasil pembelajaran, dari hasil diskusi
muncul beberapa hal yang diduga menjadi penyebab kekurangan pada siklus I ini,
yaitu :
a) Siswa tidak mempunyai buku sumber
b) Soal yang diberikan terlalu sulit
c) Bahasanya sulit dipahami siswa
Karena alasan tersebut maka diadakan perbaikan pembelajaran matematika
dengan harapan dapat meningkatkan prestasi belajarnya.
Selanjutnya penyempurnaan dari kekurangan siklus ini dilaksanakan pada siklus
II.
c. Rencana Pembelajaran Siklus II
1. Perencanaan
Penulis dan pengamat mendiskusikan tentang pelaksanaan rencana pembelajaran
dengan mengacu pada siklus pertama yang telah diperbaiki serta menyampaikan alat-
alat pendukung beserta lembar pengamat sebagai berikut :
a. Menyusun rencana perbaikan pembelajaran
b. Menyiapkan alat bantu pembelajaran
c. Membuat alat evaluasi.
d. Mempersiapkan pedoman pengamatan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Siklus II dilaksanakan pada tanggal 09 Maret 2024 dengan materi satuan
pengukuran waktu. Dalam pelaksanaan ini penulis dan pengamat melaksanakan
tindakan yang mengacu pada refleksi yang telah diperbaiki/disempurnakan.
a. Pendahuluan : terdiri dari salam,berdoa, absensi siswa.
Siswa diajak keluar kelas dan membentuk lingkaran besar, memusatkan
perhatian siswa, memberi apersepsi dengan menyanyi lagu urutan nama-nama
hari.
b. Kegiatan inti ( 40 menit )
1) Penulis menyiapkan beberapa kartu yang berisikan konsep atau topik yang
cocok untuk sesi review, sebaliknya satu bagian kartu soal dan bagian
lainnya kartu jawaban.
2) Setiap siswa mendapat satu buah kartu dipasang di dada.
3) Setiap siswa memikirkan jawaban/soal dari kartu yang cocok dengan
kartunya (soal jawaban).
4) Setiap siswa yang dapat mencocokkan kartunya sebelum batas waktu
diberi poin.
5) Setelah satu babak, kartu dikocok lagi agar setiap siswa mendapat kartu
yang berbeda.
6) Kesimpulan
7) Penutup (siswa masuk kelas)
c. Kegiatan Akhir (20 menit)
1) Penulis membagi lembar hasil tes
2) Penulis mengorkesi hasil tes
3) Penulis menganalisis hasil tes
4) Tindak lanjut
Memberi perbaikan bagi siswa yang nilainya 70,00 ke bawah
Memberi pengayaan bagi siswa yang nilainya 70,00 ke atas

3. Pengamatan
Penulis dan teman sejawat mengamati dampak pelaksanaan perbaikan
pembelajaran, apakah telah sesuai dengan rencana, ada hambatan atau kendala
yang dihadapi siswa dan penulis.
Dalam pengumpulan data, instrumen observasi berupa lembar pengamatan
yang diisi oleh pengamat pada saat proses pembelajaran berlangsung. Sumber data
dalam penelitian ini adalah siswa, penulis, teman sejawat dan kepala sekolah.
a. Lembar Pengamatan berikut adalah data skunder (data yang berasal dari selain
subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam rencana pelaksanaan
pembelajaran.
Tabel 7. Lembar Pengamatan Siklus II

Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4

1 Kejelasan perumusan tujuan pembelajaran


Pemilihan materi ajar (sesuai dengan tujuan dan
2
karakteristik siswa)
3 Pengorganisasian materi (sistematis, logis)

4 Pemilihan sumber/metode pembelajaran


Kejelasan skenario pembelajaran (kegiatan awal,
5
inti, penutup)
Kesesuaian teknik strategi dengan tujuan
6
pembelajaran
Kelengkapan instrumen (soal, kunci, pedoman
7
penskoran)
Jumlah Skor

Persentase Kinerja Guru

Keterangan :
3 = tidak baik; 2 = kurang baik; 3 = baik; 4 = sangat baik
b. Lembar pengamatan berikut adalah data skunder (data yang berasal dari selain
subjek) yang digunakan untuk menilai kinerja guru dalam pelaksanaan
pembelajaran.
Tabel 8. Lembar Pengamatan Siklus II
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
I PRA PEMBELAJARAN
Menjelaskan tujuan pembelajaran dan
1
memberikan motivasi
Dengan metode demonstrasi guru membahas
2
pengetahuan prasyarat tentang satuan waktu
II KEGIATAN INTI PEMBELAJARAN
Guru mrnyajikan ide barudan perluasan konsep
1
MTK terlebih dahulu
Siswa diberitahu tujuan pembelajaran yang
2
memiliki antisipasi tentang sasaran pelajaran
Penggunaan metode demostrasi dalam
3
pembelajaran
4 Guru memberikan penguatan
III PENUTUP PEMBELAJARAN
1 Menyimpulkan hasil pembelajaran
2 Guru memberikan PR
Jumlah Skor
Persentase

c. Lembar Pengamatan berikut adalah data primer yang digunakan untuk menilai
motivasi belajar siswa pada setiap siklus. Dengan motivasi yang tinggi
diharapkan prestasi merekapun juga tinggi.
Tabel 9 Lembar Pengamatan siklus II
Skor
No Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1 Memperhatikan penjelasan guru
2 Bertanya kepada guru
3 Mencatat/menyalin/menulis hasil
4 Mengerjakan LKS
5 Menjawab/menanggapi pertanyaan
7 Mengerjakan soal-soal latihan
Jumlah Skor
Persentase

4. Refleksi
Setelah melakukan perbaikan pembelajaran pada siklus II ini, penulis dan teman
sejawat mendiskusikan hasil pembelajaran, jalannya pembelajaran, peningkatan
kemampuan berfikir siswa dan mengkaji ulang tentang kekurangan dan kelebihan
pada siklus ini. Pada siklus kedua ini dianggap sudah tidak ada masalah dan hasilnya
telah memenuhi standar peningkatan ketuntasan belajar siswa dari 40% menjadi 85%
dan prestasi belajar dari 12 siswa yang belum tuntas, turun menjadi 2 siswa, hal ini
disebabkan ke 2 siswa tersebut memang belum bisa baca tulis dengan benar.
Temuan-temuan selama proses perbaikan pembelajaran adalah ke 2 siswa yang
belum tuntas prestasinya karena baca tulisnya belum lancar, ternyata bisa menjawab
dengan cepat waktu diberi soal / pertanyaan secara lisan.

C. TEKNIK ANALISIS DATA


1. Rata-rata Nilai Siswa

∑x
Rata-rata = ∑ n

Keterangan: ∑ x = jumlah nilai siswa


∑ n = jumlah siswa
2. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Siswa dinyatakan tuntas belajar bila telah mencapai hasil / nilai sesuai
KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal) yang ditentukan yaitu 70 untuk mata
pelajaran Matematika. Dinyatakan tuntas belajar bila di kelas tersebut 75% telah
mencapai KKM. Untuk menghitung prosentase ketuntasan belajar digunakan
rumus sebagai berikut :

∑ siswatuntasbelajar
P= ∑ siswa X100

Anda mungkin juga menyukai