Psap 06
Psap 06
Psap 06
Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang AKUNTANSI
INVESTASI , yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “AKUNTANSI INVESTASI” yang sebagaimana
bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi seluruh bangsa Indonesia.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup
jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.
penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................
DAFTAR ISI......................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1
1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3
3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari akutansi investasi.
2. Untuk mendeskripsikan transaksi daerah yang berhubungan dengan investasi.
3. Untuk menjabarkan peristiwa apa saja yang berhubungan dengan akutansi
investasi
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengakuan Investasi
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila
memenuhi salah satu kriteria berikut:
a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;
b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).
Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas atau aset memenuhi kriteria
pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya
manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali.
Eksistensi dari kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau
jasa potensial yang akan diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan
memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin
timbul.
Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable), biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian
yang didukung dengan bukti yang menyatakan/ mengidentifikasikan biaya
perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan
biaya perolehan atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang
demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan.
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai
pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan
realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang
diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
Pencatatan perolehan investasi jangka pendek dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai
berikut :
Pencatatan perolehan investasi jangka panjang dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai
berikut:
PMP 100.000.000
Diinvestasikan dalam Investasi Permanen 1.000.000.000
2. Pengukuran Investasi
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai
pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar digunakan sebagai dasar penerapan
nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya obligasi jangka
pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya
lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.
Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan,
maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu
sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi
tersebut.
Investasi jangka pendek dalam bentuk bukan surat berharga, misalnya dalam
bentuk deposito jangka pendek, dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu
sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Sebagai contoh, pemerintah membeli saham PT Propertindo sebanyak 50.000
lembar saham, nominal @ Rp10.000 dengan harga pari. Biaya Komisi dan administrasi
5% dari nilai nominal. pemerintah mencatat investasinya sebesar Rp 525 juta dengan
Perhitungan:
50.000 lembar X Rp 10.000 = Rp 500.000.000
Biaya komisi dan administrasi
5% X Rp 500.000.000 = Rp 25.000.000
Jumlah Rp 525.000.000
Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee, antara lain:
a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan
investee;
d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan
direksi.
2.4 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Invetasi Jangka pendek
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai
pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan
Realisasi anggaran. Dengan kata lain, pengeuaran untuk investasi ajngka pendek hanya
meruakan reklasifikasi dari akun kas menjadi akun investasi jangka oendek. Nilai
investasi ajngka oendek dicata sebesar nilai peolehan atau nilai nominalnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicata sebagai biaya
perolehan. biaya petolehan investasi meliuti harga transaksi investasi itu sendiri.
Ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam
rangka perolehan tersebut.
Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
invstasi pada tanggal perolehan atau nilai wajar asset lain diserahkan untuk
memeperoleh investasi tersebut. Sebagai contoh pada tanggal 7 maret 2007. Pemkot
Harapan memeutuskan untuk menempatkan Rp 200 juta disertifikat Bank Indonesia.
Atas pembelian ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200
ribu. Jurnal untuk mencatat transaksi perolehan investasi adalah :
7/3 2007 Investasi Jangka pendek 200.200.000
Kas 200.200.000
Investasi janka pendek dalam bentuk nonsaham (deposito jangka pendek) dicatat
sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Selain untuk memenfaatkan dana yang ada (manajemen kas), investasi jangka
pendek juga dilakukan dengan tujuan memeperoleh manfaat ekonomis, seperti benga
deposito dicatat pendapatan. Contoh jurnalnya adalah
xx.xx.xxx Kas xxxx
Lain – lain PAD yang sah xxx
Pelepasan investasi terpisah dapat terjadi karena penjualan, dan atau pelepasan
hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan
investasi ajngka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah ddan tidak
dilaporkan sebagai pendapatan dalam LRA. Pelepasan sebagian dari investasi tertentu
yang dimilki pemerintah dinilai menggunakan nilai rata – rata , yaitu dengan cara
memebagi nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimilki pemerintah.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal11 Mei 2007 Pemkot Harapan memutuskan untuk
mencairkan deposito di Bank Pasar senilai Rp 300 juta.Jurnal yang dibuat untuk
mencatat pelepasan investasi jangka pendek adalah
11 Mei 2007 Kas 300.000.000
Investasi Jangka pendek 300.000.000
A. Kesimpulan
Investasi adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of
wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,dividen dan uang sewa)
untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Terdapat
dua jenis investasi yakni investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi lancar atau investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka
panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan tetap
dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-investasi-lengkap-dan.html
http://skyblue-inmemory.blogspot.com/2011/06/investasi.html
http://remirda.blogspot.com/2011/11/makalah-akuntansi-pemerintahan.html
http://evilditong.blogspot.com/2011/11/investasi-jangka-pendek.html