Psap 06

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah menolong menyelesaikan
makalah ini dengan penuh kemudahan. Tanpa pertolongan NYA mungkin penyusun
tidak akan sanggup menyelesaikan dengan baik.
Makalah ini disusun agar pembaca dapat memperluas ilmu tentang AKUNTANSI
INVESTASI , yang disajikan berdasarkan pengamatan dari berbagai sumber. Makalah
ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang dari diri penyusun maupun
yang datang dari luar. Namun dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari
Tuhan akhirnya makalah ini dapat terselesaikan.
Makalah ini memuat tentang “AKUNTANSI INVESTASI” yang sebagaimana
bahasa indonesia merupakan bahasa pemersatu bagi seluruh bangsa Indonesia.
Walaupun makalah ini mungkin kurang sempurna tapi juga memiliki detail yang cukup
jelas bagi pembaca.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Penyusun mohon
untuk saran dan kritiknya. Terima kasih.

Pontianak,30 Oktober 2017

penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................

DAFTAR ISI......................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................. 1

1.1 Latar Belakang........................................................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah................................................................................................... 2

1.3 Tujuan..................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................. 3

2.1 Definisi Akutansi Investasi..................................................................................... 3

2.2 Klasifikasi investasi...................................................... ........................................ 4

2.3 Pengakuan, pengukuran, dan metode penilain investasi................. ..................... 6

2.4 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Invetasi Jangka pendek.........................

2.5 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka Panjang.................

BAB III PENUTUP........................................................................................................... 8

3.1 Kesimpulan............................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Dunia Globalisasi merupakan hal yang sudah tak asing lagi buat kita semua. Dunia
globalisasi telah masuk kesemua Negara tak heran globalisasi membawa hal yang baik
dan buruknya. Globalisasi juga telah berkembang merambat kedunia perekonomian
biasanya berupa penanaman modal pada suatu sektor industri. Setiap individu pada
dasarnya memerlukan investasi, karena dengan investasi setiap orang dapat
mempertahankan dan memperluas basis kekayaannya yang dapat digunakan sebagai
jaminan sosial di masa depannya.
Seseorang sering tidak menyadari dirinya telah melakukan investasi, misalnya dengan
menabung dan sebagainya. Agar tak terjebak melakukan investasi ke dalam portofolio
‘sampah’, atau bahkan ditipu oleh pihak yang tak bertanggung jawab dengan iming-
iming menarik, Anda harus mengedepankan rasionalitas dan memahami betul resiko-
resiko yang dihadapi dalam berinvestasi. Karena banyak sekali jenis dari investasi
tersebut .Jangan sampai terbuai dengan iming-iming menarik yang tinggi, tapi uang
Anda habis sia-sia.
Investasi pun banyak jenis dan macamnya jadi harus pandai melihat ke sektor mana kita
akan menanamkan saham kita. Peran penting sekali dari beberapa pihak baik dari
pemerintah dan tiap individu . Peran individu sangatlah penting dalam berperan aktif
karena dapat mencegahnya harga barang yang tak terkontrol. Pemerintah sebaiknya
mengatur beberapa aturan tentang peraturan penanaman modal, karena, sejak
pelaksanaan otonomi daerah, pemerintah pusat terpaksa mengeluarkan kepres khusus
mengenai penanaman modal karena banyaknya kendala yang dihadapi oleh para
investor yang ingin membuka usaha di daerah, khususnya yang berkaitan dengan proses
pengurusan izin usaha. Investor seringkali dibebani oleh urusan birokrasi yang berbelit-
belit sehingga membutuhkan waktu yang cukup lama dan disertai dengan biaya
tambahan yang cukup besar.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah:
1. Apa itu definisi akutansi investasi ?
2. Apa saja transaksi daerah yang berhubungan dengan investasi ?
3. Peristiwa apa saja yang berhubungan dengan akutansi investasi ?

1.3 Tujuan
Tujuan penelitian dari makalah ini adalah:
1. Untuk mengetahui definisi dari akutansi investasi.
2. Untuk mendeskripsikan transaksi daerah yang berhubungan dengan investasi.
3. Untuk menjabarkan peristiwa apa saja yang berhubungan dengan akutansi
investasi
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Akutansi Investasi


Investasi, yang lazim disebut juga dengan istilah penanaman modal atau
pembentukan modal merupakan komponen kedua yang menentukan tingkat pengeluaran
agregat. Dengan demikian istilah investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau
perbelanjaan penanam-penanaman modal atau perusahaan untuk membeli barang-
barang modal dan perlengkapan-perlengkapan untuk menambah kemampuan
memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian.
Pertambahan jumlah barang modal ini memungkinkan perekonomian tersebut
menghasikan lebih banyak barang dan jasa di masa yang akan datang. Adakalanya
penanaman modal dilakukan untuk menggantikan barang barang modal yang lama Yang
telah haus dan perlu didepresiasikan Dalam prakteknya, dalam usaha untuk mencatat
nilai penanaman modal yang dilakukan dalam suatu tahun tertentu, yang digolongkan
sebagai investasi (atau pembentukan modal atau penanaman modal) meliputi
pengeluaran/perbelanjaan yang berikut :
1) Pembelian berbagai jenis barang modal, yaitu mesin-mesin dan peralatanproduksi
lainnya untuk mendirikan berbagai jenis industri dan perusahaan.
2) Perbelanjaan untuk membangun rumah tempat tinggal, bangunan kantor,
bangunan pabrik dan bangunan-bangunan lainnya.
3) Pertambahan nilai stok barang-barang yang belum terjual, bahan mentah dan
barang yang masih dalam proses produksi pada akhir tahun penghitungan pendapatan
nasional.
Jumlah dari ketiga-tiga jenis komponen investasi tersebut dinamakan investasi
bruto, yaitu ia meliputi investasi untuk menambah kemampuan memproduksi dalam
perekonomian dan mengganti barang modal yang sudah didepresiasikan. Apabila
investasi bruto dikurangi oleh nilai apresiasi maka akan didapat investasi neto. Dalam
teori ekonomi makro yang dibahas adalah investasi fisik. Dengan pembatasan tersebut
maka definisi investasi dapat lebih dipertajam sebagai pengeluaran-pengeluaran yang
meningkatkan stok barang modal. Stok barang modal adalah jumlah barang modal
dalam suatu perekonomian pada saat tertentu.
2.2 Klasifikasi investasi
Dalam rangka akuntansi dan pelaporan aset investasi pemerintah secara garis
besar diklasifikasikan menjadi dua, yaitu investasi jangka pendek dan investasi jangka
panjang. Investasi jangka pendek merupakan kelompok aset lancar sedangkan investasi
jangka panjang merupakan kelompok aset nonlancar. Investasi jangka pendek adalah
investasi yang dapat segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki selama 12 (dua
belas) bulan atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan
untuk dimiliki lebih dari 12 (dua belas) bulan.
1. Investasi Jangka Pendek
Investasi jangka pendek harus memenuhi karakteristik sebagai berikut:
a) Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;
b) Investasi tersebut ditujukan dalam rangka manajemen kas, artinya pemerintah
dapat menjual investasi tersebut apabila timbul kebutuhan kas;
c) Berisiko rendah
Dengan memperhatikan kriteria tersebut, maka surat berharga yang berisiko
tinggi karena dipengaruhi oleh fluktuasi harga pasar, tidak termasuk dalam investasi
jangka pendek yang dapat dibeli pemerintah (contoh saham pada pasar modal.) Jenis
investasi yang tidak termasuk dalam kelompok investasi jangka pendek antara lain
adalah:
a) Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalikan suatu badan
usaha, misalnya pembelian surat berharga untuk menambah kepemilikan modal saham
pada suatu badan usaha;
b) Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan
kelembagaan yang baik dengan pihak lain, misalnya pembelian surat berharga yang
dikeluarkan oleh suatu lembaga baik dalam negeri maupun luar negeri untuk
menunjukkan partisipasi pemerintah; atau
c) Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi
kebutuhan kas jangka pendek.
Investasi yang dapat digolongkan sebagai investasi jangka pendek, antara lain terdiri
atas :
a) Deposito berjangka waktu tiga sampai dua belas bulan dan atau yang dapat
diperpanjang secara otomatis (revolving deposits).
Catatan: Deposito kurang dari 3 (tiga) bulan merupakan setara kas
b) Pembelian Surat Utang Negara (SUN) pemerintah jangka pendek oleh pemerintah
pusat maupun daerah dan pembelian Sertifikat Bank Indonesia (SBI).

2. Investasi jangka panjang


Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki
lebih dari 12 (dua belas) bulan. Investasi jangka panjang dibagi menurut sifat
penanamannya, yaitu permanen dan nonpermanen. Investasi Permanen adalah investasi
jangka panjang yang dimaksudkan untuk dimiliki secara berkelanjutan, sedangkan
Investasi Nonpermanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki secara tidak berkelanjutan. Yang dimaksud dengan berkelanjutan adalah
investasi yang dimaksudkan untuk dimiliki terus menerus tanpa ada niat untuk
memperjualbelikan atau menarik kembali. Sedangkan pengertian tidak berkelanjutan
adalah kepemilikan investasi yang berjangka waktu lebih dari 12 (dua belas) bulan,
dimaksudkan untuk tidak dimiliki terus menerus atau ada niat untuk memperjualbelikan
atau menarik kembali.
(a) Investasi Permanen
Investasi permanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang tidak
dimaksudkan untuk diperjualbelikan, tetapi untuk mendapatkan dividen dan/atau
pengaruh yang signifikan dalam jangka panjang dan/atau menjaga hubungan
kelembagaan. Investasi permanen ini dapat berupa :
a. Penyertaan Modal Pemerintah pada perusahaan negara, badan internasional, dan
badan usaha lainnya yang bukan milik negara;
b. Investasi permanen lainnya yang dimiliki oleh pemerintah untuk menghasilkan
pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat.

(b) Investasi Nonpermanen


Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah adalah investasi yang dilakukan
dalam jangka waktu tertentu yang biasanya terdapat jangka waktu tertentu. Investasi
nonpermanen pada suatu saat akan jatuh tempo atau selesai. Pada saat jatuh tempo akan
ditarik atau diperbaharui kembali.
Investasi nonpermanen yang dilakukan oleh pemerintah, antara lain dapat berupa:
a. Pembelian obligasi atau surat utang jangka panjang yang dimaksudkan untuk
dimiliki oleh pemerintah sampai dengan tanggal jatuh tempo;
b. Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dapat dialihkan kepada pihak
ketiga;
c. Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat seperti
bantuan modal kerja secara bergulir kepada kelompok masyarakat (Dana Bergulir);
d. Investasi nonpermanen lainnya, yang sifatnya tidak dimaksudkan untuk dimiliki
pemerintah secara berkelanjutan, seperti penyertaan modal yang dimaksudkan untuk
penyehatan/penyelamatan perekonomian.
2.3 Pengakuan, pengukuran, dan metode penilain investasi

1. Pengakuan Investasi
Suatu pengeluaran kas atau aset dapat diakui sebagai investasi apabila
memenuhi salah satu kriteria berikut:
a) Kemungkinan manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa pontensial di masa
yang akan datang atas suatu investasi tersebut dapat diperoleh pemerintah;
b) Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai (reliable).
Dalam menentukan apakah suatu pengeluaran kas atau aset memenuhi kriteria
pengakuan investasi yang pertama, entitas perlu mengkaji tingkat kepastian mengalirnya
manfaat ekonomik dan manfaat sosial atau jasa potensial di masa yang akan datang
berdasarkan bukti-bukti yang tersedia pada saat pengakuan yang pertama kali.
Eksistensi dari kepastian yang cukup bahwa manfaat ekonomi yang akan datang atau
jasa potensial yang akan diperoleh memerlukan suatu jaminan bahwa suatu entitas akan
memperoleh manfaat dari aset tersebut dan akan menanggung risiko yang mungkin
timbul.
Nilai perolehan atau nilai wajar investasi dapat diukur secara memadai
(reliable), biasanya dapat dipenuhi karena adanya transaksi pertukaran atau pembelian
yang didukung dengan bukti yang menyatakan/ mengidentifikasikan biaya
perolehannya. Dalam hal tertentu, suatu investasi mungkin diperoleh bukan berdasarkan
biaya perolehan atau berdasarkan nilai wajar pada tanggal perolehan. Dalam kasus yang
demikian, penggunaan nilai estimasi yang layak dapat digunakan.
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai
pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan
realisasi anggaran, sedangkan pengeluaran untuk memperoleh investasi jangka panjang
diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.
Pencatatan perolehan investasi jangka pendek dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai
berikut :

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit


Investasi Jangka Pendek 15.000.000
Kas .... 15.000.000
(mencatat investasi jangka pendek)

Pencatatan perolehan investasi jangka panjang dapat dilihat pada ilustrasi jurnal sebagai
berikut:

Tanggal Uraian Ref Debet Kredit


Pengeluaran Pembiayaan-PMP 100.000.000
Kas .... 100.000.000

PMP 100.000.000
Diinvestasikan dalam Investasi Permanen 1.000.000.000

2. Pengukuran Investasi
Untuk beberapa jenis investasi, terdapat pasar aktif yang dapat membentuk nilai
pasar, dalam hal investasi yang demikian nilai pasar digunakan sebagai dasar penerapan
nilai wajar. Sedangkan untuk investasi yang tidak memiliki pasar yang aktif dapat
dipergunakan nilai nominal, nilai tercatat atau nilai wajar lainnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga, misalnya obligasi jangka
pendek, dicatat sebesar biaya perolehan. Biaya perolehan investasi meliputi harga
transaksi investasi itu sendiri ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank dan biaya
lainnya yang timbul dalam rangka perolehan tersebut.

Apabila investasi dalam bentuk surat berharga diperoleh tanpa biaya perolehan,
maka investasi dinilai berdasar nilai wajar investasi pada tanggal perolehannya yaitu
sebesar harga pasar. Apabila tidak ada nilai wajar, biaya perolehan setara kas yang
diserahkan atau nilai wajar aset lain yang diserahkan untuk memperoleh investasi
tersebut.
Investasi jangka pendek dalam bentuk bukan surat berharga, misalnya dalam
bentuk deposito jangka pendek, dicatat sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Investasi jangka panjang yang bersifat permanen misalnya penyertaan modal
pemerintah, dicatat sebesar biaya perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu
sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Sebagai contoh, pemerintah membeli saham PT Propertindo sebanyak 50.000
lembar saham, nominal @ Rp10.000 dengan harga pari. Biaya Komisi dan administrasi
5% dari nilai nominal. pemerintah mencatat investasinya sebesar Rp 525 juta dengan
Perhitungan:
50.000 lembar X Rp 10.000 = Rp 500.000.000
Biaya komisi dan administrasi
5% X Rp 500.000.000 = Rp 25.000.000
Jumlah Rp 525.000.000

Investasi nonpermanen misalnya dalam bentuk pembelian obligasi jangka


panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki secara berkelanjutan,
dinilai sebesar nilai perolehannya.
Sebagai contoh, pemerintah membeli obligasi Medco Oil co. sebanyak 20.000
lembar obligasi dengan suku bunga 9%, tanggal kupon 1 Juni dan 1 oktober. nominal @
Rp 10.000 dengan harga beli @ Rp.9.500. Obligasi tersebut akan jatuh tempo tahun
2015. Biaya Komisi dan administrasi 5% dari nilai nominal. Pemerintah mencatat
investasinya dalam obligasi sebesar Rp 200 juta dengan Perhitungan:
20.000 lembar X @ Rp 9.500 = Rp 190.000.000
Biaya komisi dan administrasi
5% X 20.000 X Rp 10.000 = Rp 10.000.000
Jumlah Rp 200.000.000

Investasi nonpermanen dalam bentuk penanaman modal pada kegiatan


pembangunan pemerintah (seperti kegiatan Pembangunan Jalan Tol ) dinilai sebesar
biaya pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain
yang dikeluarkan dalam rangka penyelesaian kegiatan phisik sampai kegiatan tersebut
diserahkan kepada pihak ketiga.
Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset pemerintah,
maka nilai investasi yang diperoleh pemerintah adalah sebesar biaya perolehan, atau
nilai wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada. Sedangkan investasi
dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan segera dicairkan
dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
Harga perolehan investasi dalam valuta asing harus dinyatakan dalam rupiah dengan
menggunakan nilai tukar (kurs tengah bank sentral) yang berlaku pada tanggal transaksi.

3. Metode Penilaian Investasi

Penilaian investasi pemerintah dilakukan dengan tiga metode yaitu:


(a) Metode biaya;
Metode biaya adalah suatu metode penilaian yang mencatat nilai investasi
berdasarkan harga perolehan.
Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat sebesar biaya perolehan.
Penghasilan atas investasi tersebut diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya nilai investasi pada badan usaha/badan hukum yang terkait.

(b) Metode ekuitas;


Metode ekuitas adalah suatu metode penilaian yang mengakui penurunan atau
kenaikan nilai investasi sehubungan dengan adanya rugi/laba badan usaha yang
menerima investasi (investee), proporsional terhadap besarnya saham atau pengendalian
yang dimiliki pemerintah.
Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah mencatat investasi awal
sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi
pemerintah setelah tanggal perolehan. Bagian laba yang diterima pemerintah akan
mengurangi nilai investasi pemerintah. Sedangkan dividen yang dibayarkan dalam
bentuk saham, tidak mempengaruhi nilai investasi pemerintah karena pengakuan
kenaikan nilai investasinya sudah dilakukan pada saat laba dilaporkan. Penyesuaian
terhadap nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi kepemilikan investasi
pemerintah, misalnya adanya perubahan yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta
revaluasi aset tetap.
(c) Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan;
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan terutama untuk
kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.
Penggunaan metode tersebut di atas didasarkan pada kriteria sebagai berikut:

a. Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;


b. Kepemilikan 20% sampai 50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;
c. Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;
d. Kepemilikan bersifat nonpermanen menggunakan metode nilai bersih yang
direalisasikan.
Metode biaya dan metode ekuitas digunakan untuk pengukuran nilai investasi
atas investasi permanen, sedangkan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan
digunakan untuk pengukuran nilai investasi nonpermanen.
Dalam kondisi tertentu, kriteria besarnya prosentase kepemilikan saham bukan
merupakan faktor yang menentukan dalam pemilihan metode penilaian investasi, tetapi
yang lebih menentukan adalah tingkat pengaruh (the degree of influence) atau
pengendalian terhadap perusahaan investee.

Ciri-ciri adanya pengaruh atau pengendalian pada perusahaan investee, antara lain:
a) Kemampuan mempengaruhi komposisi dewan komisaris;
b) Kemampuan untuk menunjuk atau menggantikan direksi;
c) Kemampuan untuk menetapkan dan mengganti dewan direksi perusahaan
investee;
d) Kemampuan untuk mengendalikan mayoritas suara dalam rapat/pertemuan dewan
direksi.
2.4 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Invetasi Jangka pendek
Pengeluaran untuk perolehan investasi jangka pendek diakui sebagai
pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam Laporan
Realisasi anggaran. Dengan kata lain, pengeuaran untuk investasi ajngka pendek hanya
meruakan reklasifikasi dari akun kas menjadi akun investasi jangka oendek. Nilai
investasi ajngka oendek dicata sebesar nilai peolehan atau nilai nominalnya.
Investasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicata sebagai biaya
perolehan. biaya petolehan investasi meliuti harga transaksi investasi itu sendiri.
Ditambah komisi perantara jual beli, jasa bank, dan biaya lainnya yang timbul dalam
rangka perolehan tersebut.
Jika tidak ada biaya perolehan, maka investasi dinilai berdasarkan nilai wajar
invstasi pada tanggal perolehan atau nilai wajar asset lain diserahkan untuk
memeperoleh investasi tersebut. Sebagai contoh pada tanggal 7 maret 2007. Pemkot
Harapan memeutuskan untuk menempatkan Rp 200 juta disertifikat Bank Indonesia.
Atas pembelian ini, dikenakan biaya administrasi oleh agen penjual sebesar Rp 200
ribu. Jurnal untuk mencatat transaksi perolehan investasi adalah :
7/3 2007 Investasi Jangka pendek 200.200.000
Kas 200.200.000
Investasi janka pendek dalam bentuk nonsaham (deposito jangka pendek) dicatat
sebesar nilai nominal deposito tersebut.
Selain untuk memenfaatkan dana yang ada (manajemen kas), investasi jangka
pendek juga dilakukan dengan tujuan memeperoleh manfaat ekonomis, seperti benga
deposito dicatat pendapatan. Contoh jurnalnya adalah
xx.xx.xxx Kas xxxx
Lain – lain PAD yang sah xxx
Pelepasan investasi terpisah dapat terjadi karena penjualan, dan atau pelepasan
hak karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Penerimaan dari penjualan
investasi ajngka pendek diakui sebagai penerimaan kas pemerintah ddan tidak
dilaporkan sebagai pendapatan dalam LRA. Pelepasan sebagian dari investasi tertentu
yang dimilki pemerintah dinilai menggunakan nilai rata – rata , yaitu dengan cara
memebagi nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimilki pemerintah.
Sebagai ilustrasi, pada tanggal11 Mei 2007 Pemkot Harapan memutuskan untuk
mencairkan deposito di Bank Pasar senilai Rp 300 juta.Jurnal yang dibuat untuk
mencatat pelepasan investasi jangka pendek adalah
11 Mei 2007 Kas 300.000.000
Investasi Jangka pendek 300.000.000

2.5 Perolehan, Hasil Investasi, dan Pelepasan Investasi Jangka Panjang


Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya permanen, digunakan biaya
perolehan sebagai dasar pencatatanya. Biaya perolehan meliputi harga transaksi
investasi itu sendiri ditambah biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi
tersebut.Untuk investasi jangka panjang yang sifatnya nonpermanent, ada beberapa nilai
yang digunakan, yaitu:
1. Pembelian obligasi jangka panjang dan investasi yang dimaksudkan tidak untuk
dimiliki berkelanjutan dicatat sebesar nilai perolehannya.
2. Investasi dalam bentuk dana talangan untuk penyehatan perbankan yang akan
segera dicairkan dinilai sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan.
3. Investasi nonpermanen dalam bentuk permanen modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah (seperti Proyek PIR) dinilai sebesar biaya pembangunan
termasuk biaya yang dikeluarkan untuk perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan
dalam rangka penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke pihak ketiga.
Jurnal yang dibuat untuk mencatat perolehan investasi jangka panjang
melibatkan setidaknya empat kode rekening, yaitu kas, pengeluaran, pembiayaan, dan
jurnal corollary. Sedangkan hasil investasi bunga deposito, atau bunga obligasi yang
diperoleh dari penyertaan modal pemerintah atau bentuk investasi jangka panjang
lainnya, dicatat sebagai pendapatan hasil investasi (lain-lain pendapatan yang sah).
Namun untuk investasi yang berupa kepemilikan (pembelian saham), hasil investasi
berupa deviden dicatat sebagai:
1. Pendapatan haisl investasi (lain-lain pendapatan yang sah) apabila penilaian
menggunakan metode biaya.
2. Pengurangan nilai investasi apabila investasi dicatat menggunakan metode ekuitas,
namun laba dari perusahaan yang diinvestasikan akan dicatat sebagai penambah nilai
investasi sebesar persentase kepemilikan saham.
Pelepasan investasi pemerintah dapat terjadi karena penjualan, pelepasan hak
karena peraturan pemerintah, dan lain sebagainya. Penerimaan dan pelepasan investasi
jangka panjang diakui sebagai penerimaan pembiyayaan. Pelepasan sebagaian dari
investasi tertentu yang dimiliki pemerintah dinilai menggunakan nilai rata-rata, yaitu
dengan cara membagi total nilai investasi terhadap total jumlah saham yang dimiliki
oleh pemerintah.
.

2.8 Penyajian dan Pengungkapan


Investasi yang dimiliki oleh pemerintah harus disajikan dan diungkapkan dalam
neraca serta mencantumkan beberapa hal yang yang harus diungkap dalam catatan atas
laporan keuangan. Hal-hal tersebut antara lain:
1. Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi.
2. Jenis-jenis investasi, investasi pemanen dan non permanen
3. Perubahan harga pasar, baik investasi jangka pendek maupun investasi jangka
panjang.
4. Penurunan nilai investasi yang signifikan dan penyebab penurunan tersebut.
5. Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya.
6. Perubahan pos investasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Investasi adalah penggunaan suatu aktiva untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of
wealth) melalui distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalti,dividen dan uang sewa)
untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang
berinvestasi seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan perdagangan. Terdapat
dua jenis investasi yakni investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang.
Investasi lancar atau investasi jangka pendek merupakan investasi yang dapat segera
dicairkan dan dimaksudkan dimiliki selama setahun atau kurang. Investasi jangka
panjang merupakan investasi yang dimaksudkan untuk memperoleh pendapatan tetap
dan untuk menguasai atau mengendalikan perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA

http://shantycr7.blogspot.com/2013/06/materi-makalah-investasi-lengkap-dan.html

http://skyblue-inmemory.blogspot.com/2011/06/investasi.html

http://remirda.blogspot.com/2011/11/makalah-akuntansi-pemerintahan.html

http://evilditong.blogspot.com/2011/11/investasi-jangka-pendek.html

Anda mungkin juga menyukai