Minat
Minat
Minat
SKRIPSI
HASMINAH
105 192 094
14
i
ii
iii
iv
v
ABSTRAK
vi
KATA PENGANTAR
Tiada kata yang pantas peneliti ucapkan selain puji syukur kehadirat Allah
sehingga peneliti telah dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Strategi
Tiada jalan tanpa rintangan, tiada puncak tanpa tanjakan, tiada kesuksesan
akhirnya sampai dititik akhir penyelesaian skripsi. Namun, semua tak lepas dari
uluran tangan berbagai pihak lewat dukungan, arahan, bimbingan serta bantuan
moril dan materil. Maka melalui kesempatan ini peneliti mengucapkan banyak
1. Kedua orang tua tercinta Muna dan ibunda Nandi yang telah mengarahkan
atau membimbing dan memberikan dorongan baik moril maupun materi sejak
kecil hingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini, semoga Allah Swt
vii
2. Dr. H. Abd. Rahman Rahim, SE., MM selaku Rektor Universitas
Muhammadiyah Makassar.
6. Para dosen yang telah mentransfer ilmu pengetahuan kepada peneliti yang
7. Semua karyawan Tata Usaha Fakultas Agama Islam yang selalu melayani
8. Hasliah, S.Pd. Selaku kepala sekolah SD Pertiwi Makassar beserta para guru
9. Terakhir ucapan terima kasih juga disampaikan kepada mereka yang namanya
tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu tetapi banyak membantu dalam
yang sifatnya membangun karena peneliti yakin bahwa suatu persoalan tidak akan
viii
mudahan skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembaca terutama bagi
Peneliti
Hasminah
10519209414
ix
DAFTAR ISI
ABSTRAK .................................................................................. vi
x
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................. 46
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ................................... 46
B. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam
Meningkatkan Minat Belajar Siswa SD Pertiwi
Makassar............................................................... 53
C. Minat Belajar Siswa SD Pertiwi Makassar ............. 62
BAB V PENUTUP .................................................................... 69
A. Kesimpulan............................................................ 69
B. Saran..................................................................... 70
DAFTAR PUSTAKA................................................................... 71
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
LAMPIRAN
PEDOMAN WAWANCARA
xi
DAFTAR TABEL
xii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penting, yaitu sebagai Pembina, pendidik dan pemberi contoh, suri tauladan bagi
keberadaan guru.Maka dari itu seorang guru harus memiliki strategi yang handal agar
peserta didiknya banyak yang meminati pelajaran yang dia ajarkan.Dunia pendidikan
pendidikan adalah suatu perubahan yang baru dan kualitatif berbeda dari hal yang ada
1
2
pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti perubahan yang secara psikologi akan
tampil pada tingkah laku. Untuk itu, seorang pendidik harus memperhatikan tingkah
dan kemampuan atau minat belajar siswa yang diajarkannya, sehingga proses
efektif, supaya anak didiknya turut mengikuti pembelajaran dengan baik.Salah satu
yang handal agar anak didiknya meminati pelajaran yang diajarkannya, apalagi di
masa sekarang tingkat minat belajar anak terhadap mata pelajaran Pendidikan Agama
Anak didik lebih cenderung pada pelajaran seperti IPA, IPS, dan Matematika.
Di dalam proses meningkatkan minat belajar siswa dibutuhkan dukungan dari orang
tua siswa.
1
Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 Pasal I Ayat 1 tentang pendidikan
3
Salah satu strategi yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam
menghafal, ceramah, dan menggunakan gambar. Dengan demikian anak didik akan
Menurut aliran ini belajar adalah proses mental dan proses berpikir dengan
memanfaatkan segala potensi yang dimiliki individu secara optimal. Belajar lebih dari
Segaimana firman Allah SWT dalam Al- Qur’an surah Ali-Imran[03] ayat 190:
Terjemahannya:
2
AlQuran dan Terjemahnya QS Ali-Imran [03] ayat 190
4
ilmiah dengan judul “Stategi Guru Pendidikan Agama Islam Dalam Meningkatkan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
dicapai adalah:
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
c) Hasil penelitian ini mampu menjadi pengetahuan bagi para pendidik dalam
2. Manfaat Praktis
a) Untuk Guru
b) Untuk Sekolah
c) Untuk Siswa
1. Pengertian Guru
pendiidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan
menengah.
Secara bahasa strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat, trik, atau cara.
Sedangkan secara umum strategi ialah, suatu garis besar haluan dalam bertindak
diartikan sebagai pola umum kegiatan guru dan murid dalam perwujudan kegiatan
diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa strategi adalah serangkaian kegiatan yang
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan. Sehubungan dengan uraian
Strategi guru dapat diartikan sebagai suatu tindakan nyata darii guru atau
6
7
a. Metode Ceramah
Strategi Tanya jawab adalah cara penyajian dalam bentuk pertanyaan yang
c. Metode Diskusi
Strategi diskusi ialah salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan
masalah yang dihapai, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
d. Metode Praktek
menggunakan alat atau bahan, seperti diperagakan, dengan harapan anak didik
dimaksud.
3
Ibid, h. 61-64
8
Strategi kerja sama ialah upaya saling membantu antara dua orang atau lebih,
dihadapi.
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengaj ar.
b. Materi Pelajaran
Materi pelajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru
c. Peserta Didik
d. Situasi
e. Fasilitas
metode yang tepat. Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya
f. Guru
Proses pembelajaran, Guru memegang peranan yang penting. Oleh karena itu,
Sebelum mengulas pengertian guru PAI secara tuntas, maka akan diuraikan
tentang pengertian guru. Menurut UU Guru dan Dosen pada Bab I pasal 1, pengertian
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan
menengah.
Pengertiann guru PAI sebenarnya tidak jauh berbeda dengan pengertian guru
pelajarannya. Pengertian Guru Pendidikan Agama Islam secara etimologi ialah dalam
literature Islam seorang guru dapat disebut sebagai ustadz, mu’allim, murabby,
4
UU. Guru dan Dosen No.20 Tahun 2005 tentang tugasguru
10
mencerdaskan dan membina akhlak peserta didik agar menjadi orang yang
berkepribadian baik.
terlebih dahulu dalam diri beliau.Hal tersebut dapat kita perhatikan dari kisah-kisah
Rasulullah sehari-hari. Seperti dalam hadist yang menerangkan tentang ikhlas berikut
niatnya. Sesungguhnya bagi tiap-tiap orang (akan memperoleh) sesuai dengan apa
yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrah karena Allah dan Rasul-Nya, maka ia akan
memperoleh keridhaan Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa yang hijrahnya itu karena
menikahinya. Maka (balasan) hijrah sesuai dengan apa yang diniatkan ketika hijrah”.
(HR. Bukhari).
Hadist ini menganjurkan setiap muslim untuk ikhlas dalam segala kegiatan
yang positif. Dan sebelum itu Rasul SAW menunjukkan keikhlasan tersebut terlebih
Secara utuh mengenai tugas pendidik dalam Pendidikan Agam Islam, terbagi
atas:
11
sikap dedikatif komitmen terhadap mutu proses dan hasil kerja, serta
d) Mursyid ialah orang yang mampu menjadi model atau menjadi pusat
kemampuannya.
masa depan.
terhadap anak didik agar kelak setelah selesai pendidikan dapat memahami apa yang
Guru Pendidikan Agama Islam, tugas dan kewajiban yang harus dilaksanakan
merupakan amanat yang diterima oleh guru untuk memangku jabatan sebagai
amanat seorang guru terhadap murid atau seorang yang berhak menerima pelajaran.
g
Terjemahannya:
5
Al-Qur’an dan Terjemahannya QS. 4:58
13
guru PAI merupakan satuan dari berbagai sumber yang mengarahkan pada sifat guru,
Tujuan merupakan sesuatu yang dicapai setelah melakukan suatu usaha atau
kegiatan. Pendidikan Agama Islam adalah suatu proses kegiatan, maka tujuan guru
Pendidikan Agama Islam adalah suatu yang akan dicapai melalui kegiatan
pendidikan.
Oleh karena itu, Guru Pendidikan Agama Islam bertujauan untuk menciptakan
pribadi muslim yang bertaqwa dan berakhlak mulia serta meningkatkan keimanan
dan ketakwaan kepada Allah SWT. Sebagaimana firman-Nya dalam Q.S. Al-Baqarah
Terjemahannya:
memiliki tujuan untuk membentuk pribadi muslim yang bertaqwa dan berakhlak
6
Tafsir, Ilmu Pendidikan dalam Perspektif Islam. Cetkn.11 (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2012), h. 4
14
intelektual. Semua aspek itu adalah sesuai dengan hakikatnya sebagai seorang
muslim yang mengabdikan seluruh hidupnya kepada Allah SWT, sesuai tuntunan Al-
Qur’an.
pembinaan terhadap anak didik pada khususnya dan manusia pada umumnya,
sehingga dalam segala aspek kehidupan mampu melaksanakan ajaran Islam dengan
baik dann benar agar dapat mencerminkan tindakan yang terpuji di dalam seluruh
aspek kehidupan yang bahagia di dunia dan di akhirat yang menjadi tujuan
B. Minat Belajar
1. Pengertian Minat
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas,
terhadap suatu aktivitas akan memperhatikan aktivitas itu secara konsisten dengan
rasa senang dikarenakan hal tersebut datang dari dalam diri seseorang yang
didasarkan rasa suka dan rasa ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada
yang memaksa.
7
SyaifulBahriDjamarah, Psikologi Belajar (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008) h.132
8
Slamento, Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2010), h.180
15
Seorang siswa yang berminat terhadap sesuatu yang diminati itu sama sekali
tidak akan menghiraukan sesuatu yang lain. Dengan demikian minat dapat diartikan
seseorang, yang mendorong seseorang atau individu untuk mencari keterangan atau
fakta-fakta dari sebuah objek, aktivitas atau kegiatan, pemahaman, skill, tujuan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal yang
menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan
minat. Minat merupakan alat motivasi yang utama yang dapat membangkitkan
Minat pada dasarnya merupakan perhatian yang bersifat khusus. Siswa yang
menaruh minat pada suatu mata pelajaran, perhatiannya akan tinggi dan minatnya
objek yang sesuai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajari maupun
membuktikan lebih lanjut tentang objek tertentu dengan adanya kecenderungan untuk
11
berhubungan lebih aktif terhadap objek tersebut .Minat adalah aspek yang dapat
12
menentukan motivasi seseorang melakukan aktifitas tertentu .Minat (interest)
untuk mempelajari atau melakukan sesuatu. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu di luar diri. Pengertian minat
yang lebih khas, yaitu minat adalah mengarahkannn perbuatan kepada suatu tujuan
yang merupakan dorongan. Berbagai macam dorongan yang ada di dalam diri
10
WinaSanjaya, Strategi Pembelajaran: Berorientasi Standar Proses Pendidikan (Jakarta: Kencana, 2011), h.69
11
NgalimPurwanto, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2008), h.56
12
Muhibbinsyah, Psikologi Pendidikan (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010) h.133
13
A.M. Sudirman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2009), h.20
17
dorongan untuk mencapai suatu tujuan.Minat muncul karena adanya daya tarik
tertentu.
2. Pengertian Belajar
Belajar adalah sautu proses interaktif dari hasil kegiatan pendidik dan
baik dan membangkitkan minat belajar peserta didik. Minat merupakan dasar dan
pendorong bagi seseorang untuk melakukan apa yang diinginkan jika ingin mencapai
tujuan yang diharapkan. Minat merupakan suatu landasan yang meyakinkan demi
keberhasilan suatu proses belajar. Peserta didik yang memiliki minat terhadap suatu
objek akan cenderung memberikan perhatian yang lebih besar terhadap materi yang
dipelajarinya. Guru perlu membangkitkan minat belajar siswa agar dapat bergairah
yang sangat cepat, mengharuskan para pendidik untuk selalu mengikuti laju
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar terhadap
pembelajaran.
dapat direalisasikan dalam sistem pembelajaran, maka setiap pendidik perlu memiliki
bergantung kepada rancangan pembelajaran yang telah dibuat oleh pendidik. Sebagai
upaya untuk mencapai tujuan tersebut, maka seorang pendidik yang professional
harus benar-benar memahami konsep dan teori dasar psikologi pendidikan, prinsip-
prinsip belajar dan pembelajaran dalam mengelola proses pembelajaran dalam rangka
individu dimana saja, kapan saja dan oleh siapa saja. Belajar adalah suatu proses
interaktif dari hasil kegiatan pendidik dan pembelajar dalam lingkungan belajar
tertentu.
14
Hamza Uno, Teori Motivasi dan Pengukurannya (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.22
19
dan sebagainya. Inti dari proses pembelajaran adalah membelajarkan siswa, dengan
kata lain proses pembelajaran adalah upaya bagaimana peserta didik ingin belajar.
Dalam hal ini, peran pendidik sangat diperlukan, yaitu untuk merancang bagaimana
cara yang paling efektif dan efisien agar peserta didik mempunyai keinginan dan
menghasilkan prestasi yang berguna bagi kehidupan manusia. Belajar adalah suatu
proses memperoleh suatu perubahan tingkah laku secara keseluruhan sebagai hasil
pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa semua aktifitas mental dan psikis yang
15
Suyono, Belajar dan Pembelajaran (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2011), h.9
16
Sukardi, Bimbingan dan Penyuluhan Belajar di Sekolah (Bandung: Usaha Nasional, 2003), h.20
20
sebagai usaha yang dilakukan seseorang untuk tujuan perubahan tingkah laku melalui
Berkaitan dengan pendapat di atas bahwa yang diperoleh melalui interaksi antara
individu dengan lingkungannya. Belajar merupakan suatu proses yang dilakukan oleh
siswa untuk melakukan kegiatan. Dengan kata lain belajar adalah suatu proses
belajarnya.
a. Jenis-Jenis Belajar
Dilihat dari tujuan dan hasil yang diperoleh dari suatu kegiatan belajar,
hal yang abstrak peranan akal atau rasio sangatlah penting.Begitu pula dengan
penguasaan atas suatu prinsip – prinsip dan konsep – konsep. Termasuk dalam
kosmografi,kimia,danmtematika.
17
Muhammad Surya, Proses Belajar Mengajar (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1999), h.23
21
dalam jenis ini, yaitu misalkan belajar cabang – cabang olahraga, melukis,
belajar jenis ini yaitu belajar memahami suatu masalah keluarga, masalah
berbagai suatu masalah secara logis dan rasional. Tujuannya ialah untuk
diperlukan.
22
berpikir secara logis atau sesuai dengan akal sehat. Tujuannya yaitu untuk
konsep – konsep. Jenis belajar ini berkaitan erat dengan belajar dalam
sikap dan kebiasaan perbuatan baru yang lebih tepat dan lebih positif, dalam
arti selaras dengan sebuah kebutuhan ruang dan waktu atau yang sifatnya
kontekstual.
tepat, arti penting objek tertentu, misalnya yaitu apresiasi sastra, apresiasi
suatu pengetahuan tertentu, yang biasanya lebih rumit dan memerlukan kiat
lapangan
siswa telah melakukan suatu perbuatan belajar, yang pada umumnya meliputi
yaitu pengetahuan, keterampilan dan sikap – sikap yang baru yang diharapkan
tercapai oleh siswa. Tujuan belajar yaitu suatu diskripsi mengenai suatu
terdiri dari tiga komponen, yaitu : tingkah laku terminal, kondis – kondisi tes,
menunjukkan apakah seseorang itu menyukai dan tidak meyukai suatu objek
atau aktifitas.
atau daftar aktivitas dan kegiatan yang sama dengan pernyataan. Adapun
a. Minat volunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa tanpa ada
pengaruh luar.
b. Minat involunter adalah minat yang timbul dari dalam diri siswa dengan
c. Minat nonvolunter adalah minat yang ditimbulkan dari dalam diri siswa
18
MuhibinSyah, Psikologi Pendidikan (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2013), h.146
19
Ibid, h.148
25
1) Faktor Internal (faktor dari dalam), yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani
siswa.
2) Faktor Eksternal (faktor dari luar), yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa.
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan untuk melakukan
Faktor-faktor di atas saling berkaitan dan mempengaruhi satu sama lain. Jadi,
sekali. Dalam hal ini, seorang guru yang kompeten dan professional diharapkan
Faktor yang berasak dari dalam diri siswa sendiri meliputi dua aspek, yakni:21
20
Alan Ahmadi dan WidodoSupriyanto, Psikologi Belajar (Jakarta: RinekaCiptaa, 2013), h.146
21
Ibid, h 148
26
Kondisi umum jasmani dan tonus (tegangan otot) yang menandai tingkat
intesitas siswa dalam mengikuti pelajaran.Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi
jika disertai pusing kepala berat, misalnya, dapat menurunkan kualitas ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya pun, kurang atau tidak berbekas.
dianjurkan mengkonsumsi makanan dan minuman yang bergizi, selain itu, siswa juga
dianjurkan memilih pola isterahat dan olahraga yang ringan secara teratur dan
berkesinambungan. Hal ini penting sebab kesalahan pola makan-minum dan isterahat
akan menimbulkan reaksi tonus yang negatif dan merugikan semangat mental siswa
itu sendiri.
guru yang professional seyogyanya bekerja sama dengan pihak sekolah untuk
setempat. Kiat lain yang tak kalah penting untuk mengatasi kekurangsempurnaan
deretan bangku terdepan secara bijaksana. Tidak perlu menunjukkan sikap dan
depan kelas. Langkah bijaksana ini, perlu diambil untuk mempertahankan self-
self-confidence (rasa percaya diri) seorang siswa akan menimbulkan frustasi yang
pada gilirannya cepat atau lambat siswa tersebut akan menjadi under-archiever dan
mungkin gagal, meskipun kapasitas kognitif mereka normal atau lebih tinggi
daripada teman-temannya22.
kuantitas dan kualitas perolehan pembelajaran siswa. Semua keadaan dan fungsi
psikis atau saja berpengaruh terhadap proses belajar yang bersifat psikis juga.
Beberapa faktor psikis yang utama, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil
belajar, ialah:23
a. Intelegensi
untuk mereaksi rangsangan atau menyusuaikan diri dengan lingkungan dengan cara
yang tepat (Reber, 1988). Jadi, intelegensi bukan persoalan kualitas otak saja,
melainkan juga kualitas organ-organ tubuh lainnya, lantaran otak merupakan “menara
pengontrol” hamper seluruh aktivitas. Tingkat kecerdasan (IQ) siswa tidak dapat
22
Panji Anoraga, Psikologi Kerja (Jakarta: Rineka Cipta, 2009), h.34
23
Ibid., h 36
28
tinggi tingkat intelegensi seorang individu, semakin besar peluang individu tersebut
semakin sulit individu itu mencapai kesuksesan belajar. Oleh karena itu, perlu
bimbingan belajar dari orang lain, seperti guru, orang tua dan lain sebagainya.
bersangkutan. Di satu sisi siswa yang cerdas sekali akan merasa tidak mendapatkan
perhatian yang memadai dari sekolah karena pelajaran yang disajikan terlampau
mudah baginya. Akibatnya, ia menjadi bosan dan frustasi karena tuntunan kebutuhan
keingintahuan merasa terbendung secara tidak adil. Di sisi lain, siswa yang bodoh
sekali akan merasa sangat payah mengikuti sajian pelajaran karena terlalu sukar
baginya. Karenanya siswa itu sangat tertekan dan akhirnya merasa bosan dan frustasi
terlalu mudah juga, siswa tersebut dapat dinaikkan ke tempat lebih tinggi.Begitu
seterusnya, hingga dia mendapatkan kelas yang tingkat kesulitan sesuai dengan
tingkat intelegensinya. Apabila cara tersebut sulit ditempuh, alternatif lain yang
menyerahkan siswa tersebut kepada lembaga pendidikan khususnya untuk para siswa
berbakat.
dapat dilakukan sebaliknya yakni dengan menurunkan ke kelas yang lebih rendah.
Sebab cara penurunan kelas seperti ini dapat menimbulka n masalah baru yang
b. Sikap siswa
Sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa kecenderu ngan
untuk mereaksi atau merespon (response tendency) dengan cara yang relatif tetap
terhadap objek, barang, dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif. Sikap
(attitude) siswa yang positif, terutama pada guru dan mata pelajaran yang di
bawahnya pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya,
sikap negatif siswa terhadap anda dan mata pelajaran yang anda sajikan, apalagi
jika diiringi kebencian kepada anda atau kepada mata pelajaran anda dapat
c. Bakat siswa
Hampir tak ada orang yang membantah, bahwa belajar pada bidang yang
usaha itu. Akan tetapi banyak hal-hal yang selalu menghalangi untuk terciptanya
kondisi yang sangat diingini oleh setiap orang.Dalam lingkungan sekolah (SMP,
pilihan bebas, yang memang sesuai dengan bakat anak-anak.Memang diakui alat
pengukur bakat yang benar-benar dapat diandalkan sampai saat ini masih
bidang tertentu kiranya ini perlu mendapatkan perhatian khusus, sebab ada
prestasi belajar bidang-bidang studi tersebut.Oleh karenanya adalah hal yang tidak
anaknya pada jurusan keahlian tertentu tanpa mengetahui terlebih dahulu bakat yang
dimiliki anaknya itu. Pemaksaan kehendak terhadap seorang siswa, dan juga
tertentu yang sebenarnya bukan bakatnya, akan berpengaruh buruk terhadap kinerja
d. Minat
diharapkan bahwa hasilnya akan lebih baik, sebaliknya kalau seseorang tidak
berminat untuk mempelajari sesuatu, jangann diharapkan bahwa akan berhasil dengan
baik dalam mempelajari hal tersebut. Karena persoalan yang biasa timbul ialah
bagaiman mengusahakan agar hal yang diinginkan sebagai pengalaman belajar itu
menarik minat para pelajar atau bagaimana cara menentukan agar para pelajar dapat
e. Motivasi
Motivasi ialah keadaan internal organisme baik manusia ataupu hewan yang
tujuan belajar yang dirasa paling berguna bagi kehidupan individu itu sendiri24.
nergized and directed” (suatu proses, dimana tingkah laku tersebut dipupuk dan
tertentu25.
Motivasi dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu: motivasi instrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi instrinsik adalah motivasi yang timbulnya dari dalam
orang yang bersangkutan, tanpa ransangan atau dorongan darioang lain. Berbagai
24
Mansur Muslich, Pendidikan Karakter (Jakarta: Bumi Aksara, 2011), h.151
25
Lukmatul Hakim, Perencanaan Pembalajaran (Bandung: CV. Wacana Prima, 2008)
32
instrinsik lebih efektif dalam mendorong seseorang dalam belajar daripada motivasi
ekstrinsik.
f. Emosi
terbentuklah suatu tipe atau keadaan kepribadian tertentu, antara lain menjadi
seseorang yang emosional, mudah putus asa. Hal ini tentu ikut menentukan
yang labil, mudah marah, mudah tersinggung, merasa tertekan, dapat mengganggu
g. Kemampuan Kognitif
Perlu diketahui bahwa penalarann kognitif tidak akan berkembang dengan baik, tanpa
adanya latihan. Untuk itu, belajar secara teratur akan meningkatkan kemampuan
a. Faktor Lingkungan
26
Ibid. h. 156
33
1) Lingkungan Alami
Kondisi alam yang dapat berpengaruh terhadap proses dan hasil belajar,
seperti: suhu udara, kelembaban udara, cuaca, musim yang sedang berlangsung,
2) Lingkungan Sosial
siswa.Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik dan
memperlihatkan suri tauladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif bagi
kegiatan belajar siswa. Kondisi masyarakat yang serba kekurangan akan sangat
mempengaruhi aktifitas belajar siswa. Yang lebih banyak mempengaruhi ialah orang
dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap kegiatan belajar dan hasil yang
3) Lingkungan non-Sosial
letaknya, rumah tempat tinggal siswa dan letaknya, alat-alat belajar dan waktu yang
belajar siswa.Khusus mengenai waktu yang disenangi untuk belajar (study time
belajar tidak bergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan siswa.
Dengan demikian, waktu yang digunakan sisww untuk belajar yang selama ini
bukan waktu yang penting dalam belajar melainkan kesiapan sistem memori siswa
b. Faktor-faktor Instrumental
dirancang sesuai dengan hasil belajar yang diharapkan.Faktor inilah yang dapat
antara lain:27
yang baik, jelas, dan mantap memungkinkan para siswa untuk dapat belajar
2) Program
Program pendidikan dan pengajaran di sekolah yang telah dirinci dalam suatu
27
Ibid, h. 158
35
Bahan atau hal yang dipelajari akan menentukan bagaimana proses belajar itu
terjadi dan akan menentukan pula kuantitas maupun kualitas belajar. Berbeda
tempat duduk yang memadai dan ruangan yang bersih akan membuat iklim
5) Guru/tenaga kerja
dimiliki oleh setiap guru, memungkinkan para murid belajar secara baik.
Faktor pendekatan belajar yaitu jenis upaya belajar yang meliputi strategi dan
metode yang digunakan siswa untuk menunjang keefektifan dan efisiensi dalam
misalnya, mungkin sekali berpeluang untuk meraih prestasi belajar yang bermutu
28
.Ibid h.168
37
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
memberikan gambaran secara cepat tepat tentang Strategi Guru Pendididikan Agama
menggambarkan secara utuh dan mendalam tentang realitas sosial dan berbagai
Memilih Lokasi Tersebut karna jarak antara rumah dengan tempat penelitian tidak
cukup jauh Sedangkan objek penelitian adalah guru Pendidikan Agama Islam dan
C. Fokus Penelitian
29
WinaSanjaya, Penelitian Pendidikan,(Bandung: Kencana Prenada Media Group, 2013), h.47.
37
38
Strategi Guru PAI yang dimaksud dalam penelitian ini cara atau strategi guru
b. Minat Belajar
Minat belajar yang dimaksud dalam penelitian ini adalah cara guru
E. Sumber Data
Dalam penelitian ini digunakan dua jenis sumber data, yakni data primer dan
data sekunder. Dibawah ini penulis akan menjelaskan maksud kedua jenis data
tersebut.
1. Data Primer
Data primer adalah informasi yang diperoleh langsung dari pelaku yang
melihat dan terlibat langsung dalam penelitian yang dilakukan oleh peneliti.Data
primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung dari sumber asli (tidak
melalui media perantara).Data primer dapat berupa opini subjek (orang) secara
individual atau kelompok, hasil observasi terhadap suatu benda (fisik), kejadian atau
kegiatan, dan hasil pengujian.Data primer disebut juga sebagai data asli atau data
langsung30.
Menjadi data primer dalam penelitian ini adalah perwakilan siswa dari setiap
dalam rangka melengkapi data penelitian. Dan guru mata pelajaran pendidikan
2. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang dikumpulkan oleh peneliti sebagai penunjang
31
dari sumber pertama. Data ini berupa dokumen-dokumen sekolah seperti keadaan
F. Instrumen Penelitian
1. Pedoman observasi
langsung dengan sumber informasi tentang objek penelitian, keadaan guru dan
keadaan siswa.
30
HadariNawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, (Yogyakarta: Gadjah Mada University Press,
2011), h. 117
31
SumadiSuryabrata, Metodologi Penelitian, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1998), h. 85.
40
2. Pedoman Wawancara
mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan. Ciri
utama dari wawancara atau interview adalah kontak langsung dengan tatap
responden. Dalam hal ini yang diwawancarai adalah: Guru pendidikan Agama
Islam.
3. Catatan dokumentasi
metode mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan,
prasasti, agenda dan dalam penelitian. Metode ini digunakan untuk mencari dan
1. Observasi
32
P. JokoSubagyo, Metode Penelitian Dalam Teori dan Praktek, (Jakarta : Rineka Cipta, 1991), h. 63.
41
perubahan fenomena sosial yang tumbuh dan berkembang yang kemudian dapat
Teknik ini menuntut adanya pengamatan dari peneliti baik secara langsung
dari observasi adalah tentang situasi umum objek penelitian atau untuk mencari data
Pendidikan Agama Islam, serta fasilitas atau sarana dan data yang dapat menunjang
2. Wawancara
tertentu dan merupakan proses tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih
peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa
yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara, pengumpul data
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: Rajawali pers, 2009), h. 51.
33
34
Imam Gunawan, Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik, (Jakarta: Bumi Aksara, 2013), h. 160
42
Dengan wawancara terstruktur ini setiap responden di beri pertanyaan yang sama,
tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan
Lincoln and guba dalam buku Sugiyono mengemukakan ada tujuh langkah
yaitu:37
pembicaraan.
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,(Bandung: Alfabeta, 2010), h. 194-195.
35
Ibid,h. 197.
36
37
Ibidh. 322.
43
Dalam hal ini peneliti mengajukan sejumlah pertanyaan lisan yang langsung
ditujukan kepada guru dan beberapa perwakilan siswa dari setiap kelas tentang
di Sekolah tersebut.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang
berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger,
data mengenai hal-hal yang berupa catatan, transkip, buku, foto, surat kabar dan
sebagainya.
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis data
kualitatif. Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, mengorganisasikan data, memilah- milahnya menjadi satuan yang dapat
penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain.39
38
SuharsimiArikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2006), h.
231
39
Lexy J. Moloeng, Metodologi Penelitian Kualitatif, h. 248.
40
Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan:Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, h. 337.
44
memokuskan, membuang, dan menyusun data dalam suatu cara di mana kesimpulan
adalah menyajikan data yang diperoleh. Dalam penyajian data dilakukan ke dalam
Kesimpulan dalam penelitian ini dapat menjawab rumusan masalah yang sudah
rumusan masalah tersebut. Karena rumusan masalah dalam penelitian yang bersifat
kualitatif masih bersifat sementara dan akan berkembang nantinya setelah peneliti
temuan baru dari peneliti. Temuan baru tersebut dapat berupa deskripsi, atau
gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih tampak samar sehingga setelah
BAB IV
Yayasan ini berdiri tahun 1969, akan tetapi yayasan ini masih menumpang
belajar pada TK Pertiwi sampai tahun 1974. Kemudian tahun 1974 SD Pertiwi
membangun tiga ruangan kelas dan satu ruangan kantor. Sedangkan di tahun 1975 SD
Pertiwi yang masih berstatus swasta diresmikan. Pada tahun berikutnya SD Pertiwi
mendapat tambahan ruang kelas sebanyak tiga pada tahun 1978, sedangkan di tahun
1993 mendapat tambahan ruang gedung bertingkat sebanyak enam ruangan, gedung
pada tahun 1994. Seiring waktu, sehingga pada tahun 2001 SD Pertiwi membangun
laboratorium IPA dan tahun 2003 SD Pertiwi direhab secara keseluruhan besar-
41
Dokumen SD Pertiwi
46
Misi:
3. Keadaan Guru
para peserta didik, oleh karean itu profesionalisme guru sangatlah diperlukan oleh
penting untuk mewujudkan tercapainya tujuan. Dan untuk mengetahui keadaan guru
2019
48
STATUS
NO NAMA GURU JENIS PTK PENDIDIKAN
KEPEGAWAIAN
1 Hasliah, S.Pd. Kepala Sekolah PNS S1
2 Ahmad Saleh, A.Ma.Pd Guru Bid. Studi PNS D2
3 Murniati, S.Pd Guru Kelas PNS S1
4 Hj. Husniati, S.Pd Guru Kelas PNS S1
5 Syachriah, S.Pd Guru Kelas PNS S1
6 Lis Bulkis, S.Pd Guru Kelas PNS S2
7 Subarto, S.Pd Guru Bid. Studi PNS S1
8 Kasau, S.Pd, M.Pd Guru Kelas PNS S2
9 Zusanti, S.Pd Guru Kelas PNS S1
10 Muhammad Amir, S.Pd Guru Kelas PNS S2
11 Hasia, S.Pd Guru Kelas PNS S1
12 Hj. Hamsinar, S.Pd Guru Kelas PNS S1
13 Supiati, S.Pd Guru Kelas PNS S1
14 Rezki Amalia, S.Pd Guru Kelas PNS S1
Agustin R. Modjo,S.Si.,
15 Guru Kelas HONOR S1
S.Pd
16 Harwaty Rasyid, S.Pd Guru Kelas HONOR S1
17 Awaliah, S.Pd Guru Kelas HONOR S1
18 Muh. Ruslam Said, S.Pd Guru Kelas HONOR S1
19 Nirmalasari, S.Pd Guru Kelas HONOR S2
20 Siti Martieni, S.Ag Guru Kelas HONOR S1
21 Irda Ramayani, S.Pd Guru Kelas HONOR S1
22 Rizal, S.Pd Guru Bid Studi HONOR S1
23 Haerul Wahyuni, S.Pd Guru Bid Studi HONOR S1
24 Suardi, A.Ma Guru Bid Studi HONOR S1
49
Guru
40 Sukmawati, S.Pd HONOR S1
Pendamping
Guru
41 Hardiyanty Has, S.Pd HONOR S1
Pendamping
Guru
42 Muh. Haryanto Iskandar HONOR S1
Pendamping
43 Fitri Amalia UKS HONOR S1
44 A. Ervina Natalia W., S.Pd Pustakawan HONOR S1
45 Sherly TU HONOR SMA
46 Muh. Ilham Satpam HONOR SMK
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah guru yang sudah PNS ada 14 orang
4. Keadaan Siswa
banyaknya siswa sebagai responden. Untuk lebih jelasnya keadaan siswa SD Pertiwi
2019
JUMLAH
NO KELAS JUMLAH SISWA
Lk Pr
1 I 24 31 55
2 II 43 38 81
3 III 38 46 84
4 IV 51 44 95
5 V 61 51 112
6 VI 53 37 90
JUMLAH 270 247 517
Sumber Data: SD Pertiwi Makassar 2018-2019
dan siswa, tetapi harus didukung pula oleh sarana dan prasarana, misalnya fasilitas
gedung sekolah dan alat-alat pengajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar
mengajar serta lingkungan yang dapat memberi suasana edukatif. Oleh karena itu,
masalah sarana dan fasilitas ini, tetap menjadi bagian dari objek penelitian dalam
belajar mengajar.
PEMBINA
GUBERNUR SUS-SEL
SEKDA SUL-SEL
PENGURUS YAYASAN
PENGURUS PERTIWI
KETUA
SEKRETARIS BENDAHARA
53
KEPALA
WALI KELAS
GURU MATA PELAJARAN
PENJAGA SEKOLAH
zaman.Karena dialah sosok yang berperan aktif dalam mentransfer ilmu dan
pengetahuan bagi anak didiknya untuk dijadikan bekal yang sangat vital bagi dirinya
pengetahuan agamanya sehingga meraka tidak merasa jenuh dan bosan serta tetap
tertarik dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam dengan serius yang
serta profesional karena guru yang profesional akan melahirkan siswa yang disiplin
serta memiliki kecakapan berpikir yang sangat baik di sekolah. Terlebih lagi guru
Pendidikan Agama Islam di sekolah karena mereka mengajarkan tentang akhlak atau
budi pekerti kepada para siswanya. Berdasarkan wawancara peneliti dengan Budi
Chandra Wicaksono S.Pd, M.Pd selaku kepala sekolah tentang kualitas guru di
42
Hasliah selaku kepala sekolah wawancara di SD Pertiwi Makassar pada tanggal 9 Oktober
2018
55
Setelah itu guru melakukan Melakukan bimbingan tidak langsung dengan cara
membangun komunikasi secara continue dengan orang tua siswa dengan
memberikan penjelasan kepada orang tua siswa tentang pentingnya peran orang tua
dalam meningkatkan minat belajar siswa.Ini dilakukan guru agar para orangtua juga
bisa mengontrol anak dirumah dan bisa mengetahui bagaimana kelebihan dan
kekurangan yang dimiliki anaknya melalui informasi dari gururnya.
Agama Islam:
43
Jumiati selaku guru Pendidikan Agama Islam wawancara SD Pertiwi Makassar pada
tanggal 18 Juli 2018
56
hal-hal perbuatan yang harus dilakukan dan yang perlu dijauhi memberi
contoh teladan bagi anak didiknya.44
Dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam di SD Pertiwi Makassar
adalah guru Pendidikan Agama Islam berusaha menanamkan nilai- nilai agama dalam
disesuaikan dengan kurikulum Pendidikan Agama Islam. Dengan cara tersebut tentu
akan memberi nilai tersendiri pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam, misalnya
Dengan demikian strategi yang dilakukan guru di sekolah sudah cukup baik
karena guru juga mengajar serta mengarahkan para siswanya supaya mereka memiliki
1. Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu sangat mudah dipelajari serta
gampang dimengerti. Sehingga kami para peserta didik sangat senang dalam
mengikuti pelajaran Pendidikan Agama Islam. Mata pelajaran ini juga sangat
mempengaruhi minat belajar siswa walaupun bukan di mata pelajaran ini.
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam lebih diminati lagi karena memang
mendapat dorongan dari orang tua.
2. Minat belajar siswa juga dipengaruhi oleh cara mengajar guru di kelas.45
44
Rahbiah selaku guru Pendidikan Agama Islam wawancara SD Pertiwi Makassar pada
tanggal 23 Juli 2018
45
Wawancara dengan Meutia Kinanti selaku Siswa kelas V SD Pertiwi Makassar pada
tanggal 25 Juli 2018
57
bahasa yang mudah dimengerti oleh para siswa serta langsung diperlihatkan
bermanfaat. Guru Pendidikan Agama Islam tentu harus menjadi suri teladan bagi
anak didiknya. Karena melalui pendidik tentu anak didik akan memperhatikan apa
saja yang dilihat di sekitarnya. Jadi sebagai seorang pendidik harus memiliki strategi
memberikan tugas hafalan kepada para siswa seperti doaharian dan surah-surah
pendek, membuat ceramah serta membuat kaligrafi sederhana supaya para siswa
Strategi belajar mengajar dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan guru
dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
46
Wawancara dengan ibu Rahbiah selaku guru Pendidikan Agama Islam SD Pertiwi
Makassar pada tanggal 23 Juli 2018
58
Strategi belajar mengajar dapat diartikan sebagai pola umum kegiatan guru
dan murid dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
pengajaran tertentu
Seorang siswa yang berminat terhadap sesuatu yang diminati itu sama sekali
tidak akan menghiraukan sesuatu yang lain. Dengan demikian minat dapat diartikan
seseorang, yang mendorong seseorang atau individu untuk mencari keterangan atau
fakta-fakta dari sebuah objek, aktivitas atau kegiatan, pemahaman, skill, tujuan
strategi guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan minat Belajar siswa di
seperti siswa ikut belajar cara baca tulis alquran pada sore hari
47
Wawancara dengan Ibu Jumiati selaku guru pendidikan Agama Islam SD Pertiwi
Makassar pada tanggal 23 Juli 2018
59
kemauan para siswa dalam mempelajari Pendidikan Agama Islam dengan didukung
Tanpa disadari para siswa memiliki semangat dalam kegiatan tersebut dan semakin
hari kegiatan ini membawa dampak yang sangat baik bagi para guru dan siswa di
sekolah karena para siswa dibekali dengan berbgai macam keterampilan yang
sebelum pembelajaran dan sebelum pulang dengan harapan para siswa lebih banyak
menghafal dan membaca alquran para siswa akan lebih paham dan memahami
dengan harapan yang mengikuti lomba tersebut akan lebih paham dan memiliki minat
48
Wawancara dengan ibu Rahbiah selaku guru Pendidikan Agama Islam SD Pertiwi
Makassar pada tanggal 23 Juli 2018
60
menggunakan metode ceramah, diskusi, tanya jawab dan praktek seperti yang
1. Metode Ceramah
Strategi Tanya jawab adalah cara penyajian dalam bentuk pertanyaan yang
3. Metode Diskusi
Strategi diskusi ialah salah satu cara mendidik yang berupaya memecahkan
masalah yang dihapai, baik dua orang atau lebih yang masing-masing
4. Metode Praktek
menggunakan alat atau bahan, seperti diperagakan, dengan harapan anak didik
dimaksud.
Strategi kerja sama ialah upaya saling membantu antara dua orang atau lebih,
dihadapi.
Tujuan adalah sasaran yang dituju dari setiap kegiatan belajar mengaj ar.
h. Materi Pelajaran
Materi pelajaran ialah sejumlah materi yang hendak disampaikan oleh guru
i. Peserta Didik
j. Situasi
k. Fasilitas
metode yang tepat. Jadi, fasilitas ini sangatlah penting guna berjalannya
l. Guru
dalam memilih metode dan tepat dalam menerapkannya. Jadi, untuk menjadi
guru Pendidikan Agama Islam di SD Pertiwi Makassar sudah sangat baik seperti guru
dan di luar jam pelajaran dengan pengawasan langsung, Memberikan tugas hafalan,
dengan cara membangun komunikasi secara continue dengan orang tua siswa
dengan memberikan penjelasan kepada orang tua siswa tentang pentingnya peran
orang tua dalam meningkatkan minat belajar siswa. Serta ada juga strategi lain yang
dilakukan oleh guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan minat belajar
siswa melalui proses belajar mengajar dan di luar jam pelajaran seperti mengadakan
pelajaran tambahan seperti les sore terutama dalam hal baca tulis Al-Qur’an serta
Masa depan siswa secara umum banyak bergantung pada guru. Guru yang
Guru menyadari bahwa siswa yang datang ke sekolah untuk belajar itu belum
tentu atas kemaunnya sendiri, tetapi mungkin memenuhi keinginan orang tuannya.
Semasa siswa siswa itu tidak dapat melaksanakan kebutuhan akannyaakan pelajaran
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu. Minat itu tidak muncul dengan
sendirinya melainkan adanya faktor yang menyebabkan timbulnya minat dalam diri
Seorang siswa yang berminat terhadap sesuatu yang diminati itu sama sekali
tidak akan menghiraukan sesuatu yang lain. Dengan demikian minat dapat diartikan
seseorang, yang mendorong seseorang atau individu untuk mencari keterangan atau
fakta-fakta dari sebuah objek, aktivitas atau kegiatan, pemahaman, skill, tujuan
sungguh-sungguh, karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah menghapal yang
menarik minatnya. Proses belajar akan berjalan dengan lancar bila disertai dengan
yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik dalam rentangan waktu
tertentu.
Menurut ibu minat belajar siswa-siswi di sekolah ini sangat baik karena
Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam itu sangat mudah dipelajari serta
gampang dimengerti. Sehingga para peserta didik sangat senang dalam
mengikuti pelajaran Pendidikan Agamaserta mata pelajaran Pendidikan
Agama Islam lebih diminati lagi karena memang mendapat dorongan dari
orang tua.49
SD Pertiwi Makassar sangat baik karena selain gurunya sabar dalam mengajar para
siswa juga di dukung oleh sarana dan prasarana yang memadai seperti adanya lcd
proyektor serta dukungan yang diberikan orangtua kepada anaknya terutama dalam
1. Orang Tua.
Orang tua adalah orang yang terdekat dalam keluarga, oleh karenya orang tua
itu sangat besar pengaruhnya dalam menentukan minat dalam diri siswa terhadap
pelajaran sebagaimana yang dikutip oleh Abd. Rahman Abror bahwa tidak semua
siswa memulai bidang studi baru karena faktor minatnya sendiri. Ada yang
49
jumiati selaku guru Pendidikan Agama Islam wawancara SD Pertiwi Makassar pada
tanggal 23 Juli 2018
65
tersebut karena pengaruh dari gurunya, teman sekelasnya, atau orang tuanya.50
2. Guru
Sikap guru yang diperlihatkan kepada siswa memiliki peranan penting dalam
membangkitkan minat siswa. Apabila siswa tidak berminat terhadap gurunya maka
siswa tidak akan mau belajar. Oleh karena itu apabila siswa tidak berminat terhadap
gurunya maka sebaiknya dibangkitkan sifat positif (sikap menerima) kepada gurunya
3. Materi Pelajaran
Bahan pelajaran akan menarik bagi siswa jika terlihat adanya hubungan antara
pelajaran dengan kehidupan nyata. Hal ini dapat berhasil membangkitkan minat siswa
jika bahan pelajaran dikaitkan langsung dengan tematik kehidupan siswa pada saat
itu. Pelajaran akan lebih menarik jika siswa diberi kesempatan untuk dapat giat
4. Media/Alat Pelajaran
Alat pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar siswa, karena alat
pelajaran yang dipakai oleh guru waktu mengajar dipakai pula oleh siswa untuk
menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang lengkap dan
50
Http//kamriantiramli.wordpress.com.diakses pada tanggal 7oktober 2018
66
tepat akan memperlancar penerimaan bahan pelajaran yang diberikan kepada siswa.51
Media atau alat pelajaran yang menarik digunakn oleh guru dalam proses
pembelajaran juga dapat mempengaruhi timbulnya minat siswa untuk mau belajar.
Seorang guru yang menggunakan media dapat menarik minat siswa untuk tetap dapat
memperhatikan penjelasan guru. Karena pada umumnya ada siswa yang cenderung
lebih giat belajarnya karena adanya penggunaan media oleh gurunya lebih jika siswa
Beberapa faktor penunjang yang biasa dihadapi oleh guru dalam proses
belajar mengajar sebagaimana hasil wawancara peneliti dengan ibu Jumiati, S.Pd
Pertama mengadakan pelajaran tambahan seperti les sore terutama dalam hal
baca tulis alquran ini dilakukan agar para siswa memiliki keterampilan lebih dalam
51
Ibid
52
Jumiati selaku guru Pendidikan Agama Islam wawancara SD Pertiwi Makassar pada
tanggal 23 Juli 2018
67
Kedua siswa pada saat diberi nasehat tidak banyak membantah apa yang
diajarkan ini berarti sangat paham bahwa dalam hal pembelajaran mereka sangat
menghormati para gurunya. Ini bisa tercipta karena adanya komunikasi yang baik
belajar dikarenakan para guru berupaya memberikan hal yang terbaik buat para
siswanya disekolah bukan hanya sekedar mengajar siswa tapi juga memberikan
Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa minat belajar memang ada
pada diri siswa dan ada juga timbul karena dorongan dari orang tua dan guru pengajar
di sekolah.
Adapun kendala yang biasa dihadapi oleh guru dalam proses pembelajaran
Pendidikan Agama Islam, seperti yang diungkapkan oleh Jumiati, S.Pd ,bahwa:
Siswa biasanya main-main dalam kelas sehingga anak tersebut biasa ketika
diberikan pertanyaan tidak bisa menjawab pertanyaan dari guru. Siswa
seperti ini juga sangat mengganggu belajar siswa lain yang sungguh-
sungguh belajarnya.53
Berdasarkan wawancara di atas kita dapat memahami bahwa kendala yang
dihadapi oleh guru dikelas adalah siswa yang biasanya ada beberapa yang main-main
dikelas sehingga siswa tersebut kurang fokus dalam menerima pelajaran yang
diberikan.
53
Wawancara dengan ibu Jumiati selaku guru Pendidikan Agama Islam SD Pertiwi
Makassar pada tanggal 23 Juli 2018
68
yang dihadapi guru adalah waktu yang di sediakan dalam mengajar Pendidikan
Agama Islam cuman beberapa jam per minggu sehingga membuat para guru tidak
MTQ, menghafal sura-surah pendek atau ayat pilihan dan menghafal doa
sehari-hari.
54
Wawancara dengan Ibu Jumiati selaku guru pendidikan Agama Islam SD Pertiwi
Makassar pada tanggal 23 Juli 2018
69
Strategi yang digunakan di atas sudah cukup baik untuk membentuk minat
perlombaan keagamaan ini bertujuan agar para siswa memiliki motivasi lebih dalam
pembelajaran.
siswa di SD Pertiwi Makassar sangat baik karena Mata pelajaran Pendidikan Agama
Islam itu sangat mudah dipelajari serta gampang dimengerti. Sehingga para peserta
didik sangat senang dalam mengikuti pelajaran Pendidikan Agama serta mata
pelajaran Pendidikan Agama Islam lebih diminati lagi karena memang mendapat
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Strategi guru Pendidikan Agama Islam di SD Pertiwi Makassar sudah sangat baik
dengan orang tua siswa dengan memberikan penjelasan kepada orang tua siswa
tentang pentingnya peran orang tua dalam meningkatkan minat belajar siswa. Serta
strategi lain yang dilakukan guru Pendidikan Agama Islam dalam meningkatkan
kepada siswa-siswa melalui proses belajar mengajar dan di luar jam pelajaran seperti
mengadakan pelajaran tambahan seperti les sore terutama dalam hal baca tulis Al-
Qur’an serta ketertiban guru-guru dalam meningkatkan minat belajar siswa cukup
besar.
2. Minat belajar siswa di SD Pertiwi Makassar sangat baik karena Mata pelajaran
Pendidikan Agama Islam itu sangat mudah dipelajari serta gampang dimengerti.
Sehingga para peserta didik sangat senang dalam mengikuti pelajaran Pendidikan
Agama Islam lebih diminati lagi karena memang mendapat dorongan dari orang
tua.
B. Saran
sebagai supervisi pendidikan dan secara umum kepada pihak-pihak terkait lainnya,
karena pelajaran agama sangat penting dalam membentuk akhlak siswa untuk
luar jam sekolah, agar guru lebih mengetahui bagaimana keadaan siswa
tersebut.
3. Hendaknya orangtua juga harus memberikan perhatian juga kepada para anak
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DOKUMENTASI
PEDOMAN WAWANCARA
TENAGA PENDIDIK
A. Daftar Pertanyaan
1. Bagaimana strategi ibu dalam mengajar pelajaran Pendidkan Agama Islam
UNTUK SISWA
RIWAYAT HIDUP
Organisasi
Peneliti pada tahun 2011 mengikuti kegiatan Sispala ( Siswa Pecinta Alam)
Hobi
Peneliti memiliki beberapa hobi dalam bidang olahraga yakni bermain, Bola Voli,
sepak takrow,Tenis Meja.dan Bulu Tangkis