Laporan Keluarga Nepta Yulita

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 96

LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU I

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

Pembimbing Akademik:
Ns. Stephani Dwi Guna, M. Nurse
Ns. Herlina, MKep., Sp. Kep. Kom

Disusun Oleh:
Nepta Yulita, S. Kep
NIM. 2211437086

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA


FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2022
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan keperawatan keluarga merupakan salah satu area pelayanan keperawatan
yang dilaksanakan di maysrakat. Pelayanan keperawatan keluarga yang saat ini
dikembangkan merupakan bagian dari pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
(puskesmas). Upaya pelayanan kesehatan yang diberikan mencakup upaya pencegahan
primer, pencegahan sekunder, dan pencegahan tersier (Depkes, 2008)
Keperawatan keluarga adalah proses pemberian pelayanan kesehatan sesuai kebutuhn
keluarga dalam lingkup praktik keperawatan. Pelayanan keperawatan keluarga
merupakan pelayanan yang holistik ysng menempatkan keluarga dan komponennya
sebagai fokus pelayanan dan melibatkan anggotan keluarga dalam tahap pengakajian,
perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi tindakan (IPKKI, 2017).
Pelayanan keperawatan keluarga di ruman merupakan integrasi dari pelayanan
keperawatan keluarga dan pelayanan kesehatan lain di rumah untuk mendukung
kebijakan pelayanan kesehatan di masyarakat sehingga dapat mengatasi masalah
kesehatan pasien dan keluarga di rumah. Pelayanan keperawatan keluarga di rumah
didukung kerjasama antara petugas kesehatan dengan pasien, dan anggota keluarganya.
Pelayanan keperawatan ini diberikan di rumah maupun di tempat mana perawat
melaksanakan praktik keperawatan dan dapat diberikan oleh berbagai jenis tenaga baik
tenaga profesional, tenaga pembantu pelayanan kesehatan maupun tenaga pendamping
(caregiver) dalam praktik keperawatan keluarga perawat berperan melakukan tindakan
mandiri secara profesional atau melalui kerjasama yang bersifat kolaboratif dengan
pasien dan tim kesehatan lainnya (IPKKI, 2017).

1. Karakteristik Keluarga
a. Definisi Keluarga
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (2016) mendefinisikan keluarga
sebagai unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa
orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan
saling ketergantungan.
Menurut Undang-Undang RI Nomor 52 Tahun 2009, keluarga adalah unit terkecil
dalam masyarakat yang terdiri dari suami, istri, atau suami, istri, dan anaknya. Anak
yang dimaksud disini adalah anak yang belum menikah. Disisi lain pengertian
keluarga dari sudut pandang sosial menurut Nies dan McEwen (2015) adalah
sekelompok orang yang disatukan dalam ikatan perkawinan, kelahiran, dan adopasi
yang berinteraksi dan berkomunikasi dalam peran sebagai suami, istri, ayah, ibu, anak,
dan saudara dan bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari anggota
keluarga.
Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh ikatan-ikatan
kebersamaan dan ikatan emosional yang mengidentifikasiakn diri mereka sebagai
bagian dari keluarga. Jadi, dapat disimpulkan bahwa keluarga adalah dua orang atau
lebih yang disatukan oleh ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi dan boleh jadi tidak
diikat oleh hubungan darah dan hukum yang tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dengan keadaan saling ketergantungan dan memiliki kedekatan emosional yang
memiliki tujuan mempertahankan budaya, meningkatkan pertumbuhan fisik, mental,
emosional serta sosial sehingga menganggap diri mereka sebagai suatu keluarga
(Zakaria, 2017).
2. Tipe Keluarga
Berbagai tipe keluarga yang perlu Anda ketahui adalah sebagai berikut.
a. Tipe keluarga tradisional, terdiri atas beberapa tipe di bawah ini.
Menurut Friedman (2010), adapun tipe-tipe dari keluarga yaitu :
1) Nuclear Family (keluarga inti) yaitu keluarga yang terdiri dari orangtua dan
anaknya yang masih menjadi tangguang jawabnya dan tinggal dalam satu rumah,
terpisah dari sanak keluarga lainnya.
2) Extended family (Keluarga besar), yaitu satu keluarga yang terdiri dari satu atau dua
keluarga inti yang tinggal dalam satu rumah.
3) Single parent family, adalah satu keluarga yang dikepalai oleh satu kepala keluarga
dan hidup bersama dengan anak-anak yang masih bergantung padanya
4) Nuclear Dyed, keluarga yang terdiri dari sepasang suami istri yang tidak
mempunyai anak
5) Blended Family, keluarga yang terbentuk dalam perkawinan pasangan, yang
masing-masing pernah menikah dan membawa anak hasil perkawinan terdahulu
6) Three generation family, keluarga yang terdiri dari 3 generasi yaitu kakek, nenek,
bapak, ibu, dan anakdalam satu rumah
7) Single adult living alone, bentuk keluarga yang hanya terdiri dari satu orang
dewasayang hidup di dalam rumahnya
8) Middle age atau Ederly couple , adalah keluarga yang terdiri dari sepasang suami
istri paruh baya.
9) Kin-network family, beberapa keluarga yang tinggal bersama atau saling
berdekatan dan menggunakan barang-barang pelayanan, seperti dapur dan
kamar mandi yang sama.
b. Tipe keluarga nontradisional, tipe keluarga ini tidak lazim ada di Indonesia, terdiri
atas beberapa tipe sebagai berikut.
1) Unmarried parent and child family, yaitu keluarga yang terdiri atas orang tua
dan anak dari hubungan tanpa nikah.
2) Cohabitating couple, orang dewasa yang hidup bersama di luar ikatan
perkawinan karena beberapa alasan tertentu.
3) Gay and lesbian family, seorang yang mempunyai persamaan jenis kelamin
tinggal dalam satu rumah sebagaimana pasangan suami istri.
4) The nonmarital heterosexual cohabiting family, keluarga yang hidup bersama
berganti-ganti pasangan tanpa melalui pernikahan.
5) Foster family, keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan
keluarga/saudara dalam waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut
perlu mendapatkan bantuan untuk menyatukan kembali keluarga yang
aslinya.
3. Fungsi Keluarga
Menurut Friedman (2010) fungsi keluarga ada lima antara lain berikut ini.
a. Fungsi afektif
Fungsi afektif merupakan kemampuan keluarga dalam memelihara lingkungan
keluarga yang saling asuh dan saling menyayangi (Nies & McEwen, 2015). Fungsi ini
meliputi persepsi keluarga tentang pemenuhan kebutuhan psikososial anggota keluarga.
Melalui pemenuhan fungsi ini, maka keluarga akan dapat mencapai tujuan psikososial
yang utama, membentuk sifat kemanusiaan dalam diri anggota keluarga, stabilisasi
kepribadian dan tingkah laku, kemampuan menjalin secara lebih akrab, dan harga diri.
b. Fungsi sosialisasi dan penempatan sosial
Fungsi sosialisasi adalah fungsi keluarga untuk menanamkan nilai-nilai yang ada
di keluarga terhadap anggota keluarga yang dimilikinya (Stanhope & Lancaster, 2012).
Sosialisasi merupakan suatu proses yang berlangsung seumur hidup, karena individu
secara kontinyu mengubah perilaku mereka sebagai respon terhadap situasi yang
terpola secara sosial yang mereka alami. Sosialisasi merupakan proses perkembangan
atau perubahan yang dialami oleh seorang individu sebagai hasil dari interaksi sosial
dan pembelajaran peran-peran sosial.
c. Fungsi Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk meneruskan keturunan dan menambah sumber daya
manusia. Fungsi reproduksi keluarga merupakan sebuah bentuk jaminan
keberlangsungan antar generasi keluarga dan masyarakat, yaitu memberikan anggota
keluarga baru kepada masyarakat. Pernikahan dan pembentukan keluarga dibuat untuk
mengendalikan perilaku seksual dan reproduksi (Stanhope & Lancaster, 2012).
d. Fungsi Ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan
tempat mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk
memenuhi kebutuhan keluarga. Fungsi ekonomi keluarga merupakan keluarga
memperoleh sumber-sumber penghasilan dalam memenuhi kebutuhan keluarga, serta
menabung untuk memenuhi kebutuhn keluarga di masa depan sebagai suatu
pendapatan keluarga yang menjadi faktor yang sangat penting dan harus tersedia dalam
keluarga (Stanhope & Lancaster, 2012).
e. Fungsi perawatan kesehatan
Menyediakan kebutuhan fisik dan perawatan kesehatan. Perawatan kesehatan dan
praktik-praktik sehat (yang memengaruhi status kesehatan anggota keluarga secara
individual) merupakan bagian yang paling relevan dari fungsi perawatan kesehatan.
1) Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan keluarga.
2) Kemampuan keluarga membuat keputusan yang tepat bagi keluarga.
3) Kemampuan keluarga dalam merawat keluarga yang mengalami gangguan
kesehatan.
4) Kemampuan keluarga dalam mempertahankan atau menciptakan suasana rumah
yang sehat.
5) Kemampuan keluarga dalam menggunakan fasilitas.
4. Tipe dan bentuk Keluarga
Asuhan keperawatan diberikan kepada keluarga menggunakan suatu pendekatan
proses keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi, implementasi
dan evaluasi. Pengkajian merupakan tahap pertama dan utama dalam suatu proses
keperawatan, dimana pada tahap ini sorang perawat mengambil informasi secara terus
menerus terhadap anggota keluarga yang dibina. Pada tahap ini ners muda menggali
dan mengambil informasi kesehatan pada keluarga. Data yang telah terkumpul
kemudian dianalisa dan dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu
ditegakkan diagnosa dan dirancang intervensi keperawatan serta dilakukan
implementasi dan evaluasi (Friedmen, 2010). Tujuan terpenting dari keperawatan
keluarga adalah memandirikan anggota keluarga untuk mengidentifikasi,
mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga secara suka rela atau tanpa
paksaan.
Pengkajian keperawatan keluarga merupakan suatu tahapan dimana perawat
mengambil informasi dengan pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data dan
menganalisa, sehingga dapat diketahui kebutuhan keluarga yang dibinanya. Metode
yang dapat digunakan perawat dalam melakukan pengkajian keluarga diantaranya
wawancara, observasi fasilitas dan keadaan rumah, pemeriksaan fisik dari anggota
keluarga (IPKKI, 2017).
Pada minggu pertama ini, ners muda melakukan pengkajian dan kunjungan pada
keluarga. Pada pertemuan sebelumnya, hubungan saling percaya antara mahasiswa dan
keluarga terbina dengan sangat baik. Pada minggu pertama ini ners muda melakukan
pengkajian kepada keluarga dengan tipe keluarga inti yaitu terdiri dari : ayah, ibu, dan
3 orang anak serta berada dalam tahap perkembangan pre school, yang mana anak
pertama dari keluarga berusia 4 tahun. Adapun tugas perkembangan keluarga pada
tahap ini adalah :
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain, privasi, dan
keamanan;
2) Mensosialisasikan anak;
3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang
lain;
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar keluarga.
5. Tahap Perkembangan Keluarga
Terdapat 8 tahap perkembangan keluarga yang perlu dipelajari yakni:
a. Keluarga baru menikah atau pemula
Tugas perkembangannya adalah:
1) Membangun perkawinan yang saling memuaskan;
2) Membina hubungan persaudaraan, teman, dan kelompok sosial;
3) Mendiskusikan rencana memiliki anak.
b. Keluarga dengan anak baru lahir.
Tugas perkembangannya
adalah:
1) Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap
mengintegrasikan bayi yang baru lahir ke dalam keluarga;
2) Rekonsiliasi tugas-tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan
anggota keluarga;
3) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
4) Memperluas persahabatan dengan keluarga besar dengan menambahkan
peranperan orang tua dan kakek nenek.
c. Keluarga dengan anak usia pra
sekolah Tugas perkembangannya
adalah:
1) Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti rumah, ruang bermain, privasi,
dan keamanan;
2) Mensosialisasikan anak;
3) mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anak
yang lain;
4) Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga dan di luar keluarga.
d. Keluarga dengan anak usia sekolah
Tugas perkembangannya adalah:
1) Mensosialisasikan anak-anak, termasuk meningkatkan prestasi sekolah dan
hubungan dengan teman sebaya yang sehat;
2) Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan;
3) Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.
e. Keluarga dengan anak remaja
Tugas perkembangannya
adalah:
1) Menyeimbangkan kebebasan dengan tanggung jawab ketika remaja menjadi
dewasa dan semakin mandiri;
2) Memfokuskan kembali hubungan perkawinan;
3) Berkomunikasi secara terbuka antara orang tua dan anak-anak.
f. Keluarga melepas anak usia dewasa muda
Tugas perkembangannya adalah:
1) Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang
didapatkan melalui perkawinan anak-anak;
2) Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan
perkawinan;
3) Membantu orangtua lanjut usia dan sakit-sakitan dari suami atau istri.
g. Keluarga dengan usia pertengahan
Tugas perkembangannya
adalah:
1) Menyediakan lingkungan yang meningkatkan kesehatan;
2) Mempertahankan hubungan yang memuaskan dan penuh arti dengan para
orang
3) Tua lansia dan anak-anak;
4) Memperkokoh hubungan perkawinan.
h. Keluarga dengan usia lanjut
Tugas perkembangannya adalah:
1) Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan;
2) Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun;
3) Mempertahankan hubungan perkawinan;
4) Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan;
5) Mempertahankan ikatan keluarga antargenerasi;
6) Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan hidup)
6. Tingkat kemandirian keluarga
Adapun tingkat kemandirian keluarg dilihat dari 7 kriteria yang kemampuannya
telah dicapai oleh keluarga menurut IPKKI (2017), yaitu :
a. Kriteria 1 : keluarga menerima perawat
b. Kriteria 2 : keluarga menerima pelayanan kesehatan sesuai rencana keperawatan
keluarga
c. Kriteria 3 : keluarga tahu dan dapat mengungkapkan masalah kesehatannya secara
benar
d. Kriteria 4 : keluarga memanfaatkan fasilitas kesehatan pelayanan kesehatan sesuai
anjuran.
e. Kriteria 5 : keluarga melakukan tindakan keperawatan sederhana yang sesuai
anjuran
f. Kriteria 6 : keluarga melakukan tindakan pencegahan secara aktif
g. Kriteria 7 : keluarga melakukan tindakan promotif secara
aktif Tingkat kemandirian keluarga
Tingkat Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria Kriteria
kemandirian 1 2 3 4 5 6 7
Tingkat 1  
Tingkat 2     
Tingkat 3      
Tingkat 4       

7. Data yang perlu dikaji lebih lanjut


Pengkajian merupakan suatu tahapan saat seorang perawat mengambil informasi
secara terus menerus terhadap anggota keluarga yang dibinannya. Pengkajian
merupakan syarat utama untuk mengidentifikasi masalah, yang mana data
dikumpulkan secara terus menerus dengan menggunakan alat pengkajian. Pengkajian
keperawatan keluarga menggunakan metode observasi, wawancara, dan pemeriksaan
fisik (IPKKI, 2017).
Pengkajian terhadap anggota keluarga ditekankan pada aspek fisik, mental,
emosional, sosial, dan spiritual. Adapun data awal yang perlu dikaji pada keluarga
binaan menurut Friedman (2010):
a. Data umum, data yang perlu dikumpulkan adalah nama kepala keluarga, alamat
lengkap, komposisi keluarga, tipe keluarga, latar belakang budaya, identitas agama,
status kelas sosial, dan rekreasi keluarga.
b. Data sejarah dan Perkembangan Keluarga, data yang perlu dikaji pada komponen
pengkajian ini, yaitu tahap perkembangan keluarga saat ini, diisi berdasarkan umur
anak pertama dan tahap perkembangan yang belum terpenuhi, riwayat keluarga inti
(data yang dimaksud adalah data kesehatan seluruh anggota keluarga inti yang
terdiri atas ayah, ibu, dan anak), riwayat keluarga sebelumnya dari kedua orang tua
termasuk riwayat kesehatan.
c. Data Lingkungan, data yang perlu dikaji adalah karakteristik rumah, karakteristik
tetangga dan komunitas. Data Komunitas terdiri atas tipe penduduk, apakah
termasuk penduduk pedesaan atau perkotaan, tipe hunian rumah, apakah sebagian
besar tetangga, sanitasi jalan, dan pengangkutan sampah. Karakteristik demografi
tetangga dan komunitas meliputi kelas sosial, etnis, pekerjaan, dan bahasa sehari-
hari.
d. Data Struktur Keluarga, data yang keempat yang perlu dikaji adalah data struktur
keluarga, antara lain pola komunikasi, meliputi penggunaan komunikasi antar
anggota keluarga, bagaimana anggota keluarga menjadi pendengar, jelas dalam
menyampaikan pendapat, dan perasaannya selama berkomunikasi dan berinteraksi.
e. Data Fungsi Keluarga, terdiri dari fungsi afektif, sosialisasi, perawatan keluarga.
f. Data Stress dan Koping Keluarga, data yang perlu dilakukan pengkajian adalah
stresor keluarga, meliputi data tentang stresor yang dialami keluarga berkaitan
dengan ekonomi dan sosialnya, apakah keluarga dapat memastikan lama dan
kekuatan stresor yang dialami, apakah keluarga dapat mengatasi stresor dan
ketegangan sehari-hari.
g. Harapan Keluarga
h. Pemeriksaan fisik secara head to toe kepada semua anggota keluarga
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5
fungsiperawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana
keluarga mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil
keputusan untuk melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap
anggota yang sakit, mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan
kesehatan, dan mampu memilih, membawa dan memanfaatkan pelayanan
kesehatan yang terdapat di lingkungan setempat.
8. Masalah keperawatan
Keluarga dengan anak usia pre school mempunyai beberapa permasalahan yang
mungkin terjadi, antara lain masalah kesehatan, yaitu kurang gizi, karies gigi dll.
Data yang telah terkumpul kemudian dianalisis sehingga dapat dirumuskan
masalahkesehatan yang ada pada keluarga. Masalah keperawatan dapat dirumuskan
pada kunjungan keempat yaitu tanggal 5 Oktober 2022.
Masalah keperawatan terdiri atas 3 jenis yaitu masalah keperawatan aktual,
masalah keperawatan resiko, dan masalah keperawatan potensial (NANDA, 2018)
dijabarkan sebagai berikut :
1. masalah keperawatan aktual adalah masalah keperawatan yang menggambarkan
respon manusia terhadap kondisi kesehatan atau proses kehidupan yang benar nyata
pada individu, keluarga, dan komunitas yang harus memenuhi kriteria mayor dan
beberapa kriteria minor dari pedoman diagnosa NANDA.
2. Masalah keperawatan risiko adalah masalah kesehatan yang nyata akan terjadi jika
tidak dilakukan intervensi pada individu
3. Masalah keperawatan potensial merupakan kondisi kesehatan keluarga pada
keadaan positif atau perbaikan kearah yang baik.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan.
Diagnosakeperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan keempat yaitu tanggal
05 Oktober 2022.
2. Tujuan Umum
Tujuan khusus terakhir yang akan dicapai pada hari kunjungan, yaitu memandirikan
anggota keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan keluargasecara sukarela atau tanpa paksaan.

3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu.
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan
tahap perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota
keluarga yang tinggal dalam satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas
kesehatan
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga
6) Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan
yangtelah dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.

C. RANCANGAN KEGIATAN
1. Metode : Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik
2. Media dan alat : Format pengkajian, alat tulis, nursing Kit, timbangan
3. Waktu dan tempat : Senin s/d Sabtu, 02 Oktober – 08 Oktober 2022
Rumah keluarga binaan, RW 017 RT 002
KelurahanSri Meranti Kecamatan Rumbai
D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Kriteria Presentase Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan 90 %
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
Kriteria Presentase Pencapaian
keluarga, stress dan koping keluarga, harapan
keluarga terhadap petugas kesehatan, dan
pemeriksaan fisik
b. Teridentifikasi masalah kesehatan. 90 %
c. 100 %
Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat
ditetapkan.
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan. 90 %
e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi). 90 %
DAFTAR PUSTAKA

Friedman, M. (2010). Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek. Edisi ke-5.
Jakarta :EGC.
Herdman, T.H. (2018). NANDA Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi 2018-2020.
Jakarta: EGC.
Ikatan Perawat Kesehatan Komunitas Indonesia (IPKKI). (2017). Panduan Asuhan
Keperawatan Individu, Keluarga, Kelompok, dan Komunitas dengan
Modifikasi NANDA, ICNP, NOC, dan NIC di Puskesmas dan Masyarakat.
Jakarta : Universitas Indonesia (UI-Press) Jakarta: DPP PPNI.
Nies, M., & Mcewen, M. (2015). Keperawatan kesehatan komunitas dan keluarga Edisi
pertama. Community Public Health Nursing: Promoting the Health of Poppulation,
Stanhope & Lancaster. (2012). Foundation of Nursing in the Community: Community Oriented
Practice, 4ed, St. Louis, Missouri: Elsevier Mosby
Zakaria, A. (2017). Asuhan Kepearwatan Keluarga Pendekatan Teori dan Konsep. Malang:
International Research and Development for Human Beings.
LAPORAN PENGKAJIAN
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN
KELUARGAFAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

A. PENGKAJIAN

1. Data Umum

a. Nama Keluarga (KK) : Tn. J

b. TTL/Umur : 32 Tahun

c. Pendidikan : SLTA/Sederajat

d. Alamat : Jalan Villa Mas 1 RT 002 RW 017 Kelurahan Sri


Meranti Kecamatan Rumbai

e. Nomor Telepon : 08827168****

f. Komposisi Keluarga
No Inisial Jenis Hubungan Umur Pendidikan Pekerjaan

Kelamin dengan KK
1 Tn. J L Ayah 32 TAMAT SMA Kurir
2 Ny. R P Ibu 29 TAMAT SMA IRT
3 An. RQ P Anak 4 BELUM Tidak bekerja
SEKOLAH
4. An. RB L Anak 3 BELUM Tidak bekerja
SEKOLAH
5. An. RA P Anak 2 BELUM Tidak bekerja
SEKOLAH
Genogram:

Keterangan :

= Laki-laki = Perempuan

= Tinggal serumah
Penjelasan Genogram :
Tn. J dan Ny. R sudah menikah sejak tahun 2017. Tn. J dan Ny. R membesarkan ketiga
anaknya secara mandiri. Tn. J selaku pencari nafkah dengan pekerjaan sebagai Kurir. Tn.. J
merupakan anak kedua dari lima bersaudara dan Ny. R merupakan anak ke 4 dari 7 bersaudara,
kedua orang tua Tn. J masih hidup dan kedua orang tua Ny.R masih hidup dan tinggal di
Pekanbaru di Jalan Yosudarso. Tn. J dan Ny.R tinggal bersama ketiga anaknya yang masih bayi
dan balita. Ny. R memiliki 3 orang anak yaitu An. RQ (4 tahun ) dan An. RB (3 tahun), dan
An.RA ( 2 tahun).

g. Tipe keluarga

Tipe keluarga Tn. J merupakan Nuclear Family (Keluarga Inti) yang terdiri atas Tn. J (32
Tahun), Ny. R (29 Tahun) An. RQ (4 tahun), An. RB (3 tahun), dan An. RA (2 tahun). Tn. J
dan Ny. R memilik 3 orang anak yang masih balita dan bayi.

h. Suku
Suku Tn. J dan Ny. R yaitu suku Melayu dan minang yang mana Ny. R dari Pekanbaru
dan Tn. J dari Pekanbaru. Bahasa yang digunakan Tn. J dan Ny R dan anak anak sehari-hari
yaitu menggunakan bahasa Indonesia. Ny.R mengatakan jika ada anggota keluarga yang
sakit maka Ny.R biasanya mengobati sendiri terlebih dahulu tergantung tingkat keparahan
penyakitnya. Jika anak-anaknya deman biasanya Ny. R membaluri badan anaknya dengan
minyak dan bawang merah, ketika kondisi tidak kunjung membaik maka akan dibawa ke
bidan atau ke puskesmas.
i. Agama

Agama yang dianut keluarga Tn. J adalah Islam. Ny. R mengatakan keluarganya
melakukan sholat lima waktu dirumah dan jarang sholat ke mesjid, Ibu R juga tidak
mengikuti pengajian karena susah meninggalkan anak yang masih bayi dan balita. Keluarga
meyakini semua ajaran agama Islam dan dalam memutuskan masalah keluarga Ny. N
mengambil keputusan berdasarkan norma-norma/ nilai-nilai ajaran agama.
j. Status sosial ekonomi keluarga

Keluarga Tn. J tinggal mengontrak selama 1 tahun di perumahan yang padat penduduk
di Jalan villa mas 1, Tn. J bekerja sebagai kurir. Penghasilan dalam sebulan ± 2.500.000/
bulan. Sebelumnya Tn. J pernah bekerja sebagai staff hypermart dan security. Ny. R
mengatakan untuk kebutuhan sehari-hari harus dihematkan dan dicukupkan serta untuk
membeli keperluan untuk anak-anak yang masih bayi dan balita. Ny. R mengatakan bahwa
ia sulit untuk mengikuti kegiatan di RT setempat dikarekan anak-anak nya masih kecil
sehingga sulit mengikuti kegiatan yang ada di RT setempat, palingan Ny. R hanya
mengikuti organisasi sosial jika ada yang meninggal dunia di lingkungan RW 017. Keluarga
Ny. R memepunyai BPJS tetapi Ny. R sering berobat ke bidan dari pada puskesmas
dikarenakan puskesmas cukup jauh dari rumah Ny. R.
k. Aktivitas rekreasi keluarga
Ny. R mengatakan kadang-kadang ketika weekend membawa anak-anak ke taman
untuk bermain, lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga dan anak-anak di rumah
seperti menonton televisi, dan bermain dengan anak. Ny. R juga jarang pergi keluar kota
karena Tn. J yang sibuk bekerja sehingga tidak punya waktu untuk pergi liburan.
2. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga

a. Tahap perkembangan keluarga saat ini

Tahap perkembangan keluarga Ny. R saat ini yaitu pada tahan perkembangan anak
dengan usia pra sekolah. Tugas keluarga pada saat ini yaitu memenuhi kebutuhan seperti
rumah, ruang bermain, privasi, dan keamaanan untuk anak, mensosialisasikan anak,
mengintegrasikan anak yang baru sementara tetap memenuhi kebutuhan anak yang lain, dan
mempertahankan hubungan yang sehat di dalam dan di luar keluarga.
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Tidak ada tahap perkembangan yang belum terpenuhi pada keluarga Tn. J, dimana
tahap perkembangan keluarga yaitu keluarga usia pra sekolah. Tidak ada keterlambatan
pertumbuhan dan perkembangan dan kriteria keluarga dengan anak usia pra sekolah sejauh
ini tercapai.
c. Riwayat keluarga inti
Tn. J dan Ny. R telah menikah kurang lebih 5 tahun, mereka membesarkan ketiga
anaknya di Pekanbaru. Pertemuan awal Tn. J dan Ny. R yaitu ketika di tempat kerja setelah
itu pacaran, dan akhirnya memutuskan untuk menikah di tahun 2017. Tn. J bekerja sebagai
Kurir untuk menafkahi istri dan anak-anak nya. Keluarga Tn. J dan Ny. R hidup harmonis
dan penuh kasih sayang. Tn. J adalah perokok aktif, Ny. R mengatakan Tn. J kurang
melakukan aktivitas fisik karena sibuk bekerja. Tn. J tidak pernah memeriksa kesehatannya.
Ny. R mengatakan Tn. J sampai sekarang susah untuk berhenti merokok. Biasanya jika Tn.
J merokok disuruh merokok di luar rumah agar anak-anak mereka tidak terpapar asap rokok.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Kedua orang tua Tn. J dan Ny. R masih hidup. Tidak ada riwayat perceraian dan
kekerasan rumah tangga dikeluarga orang tua Tn. J dan Ny. R. Orang tua Ny. R memiliki
riwayat penyakit maag.
3. Lingkungan

a. Karakteristik rumah

Rumah keluarga Tn. J merupakan jenis rumah kontrakkan dengan lantai keramik dan
dinding permanen memiliki jendela kaca sebanyal 4 buah di depan rumah , 1 kamar mandi.
Rumah Tn. J memiliki 1 kamar tidur dan bagian depan dijadikan tempat kumpul keluarga
(menonton TV dan tempat bermain anak-anak). Lantai rumah Tn. J terbuat dari keramik.
Rumah tidak memiliki pagar atau pekarangan karena merupakan rumah kontrakkan yang
berdempetan dengan tetangga samping kanan dan kiri. Penerangan pada rumah Tn. J cukup
terang pada siang hari dan sirkulasi udara juga cukup baik, begitu pula pada malam hari
penerangan rumah cukup baik, untuk ventilasi rumah Ny. R terbuka dan Ny. R sering
membuat jendela di pagi hari agar cahaya matahari masuk ke dalam rumah. Sumber air
bersih dan air minum keluarga Ny. R berasal dari sumur BOR.
Denah Rumah

WC
Dapur

Kamar Tidur

Ruang
keluarga

Teras

b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Karakteristik tetangga keluarga Tn. J terdiri dari berbagai suku yang mana didomisili
oleh suku minang kebanyakan tetangga di sekitar rumah Ny. R rata-rata berada pada usia
produktif dan ada beberapa lansia. Keluarga Tn. J tinggal di wilayah RT 002 RW 017
Kelurahan Sri Meranti Kecamatan Rumbai. Keluarga mengatakan tetangga di dekat
rumahnya aktif bersosialisasi, berbincang-bincang di sore hari dan akrab satu sama lain. Jalan
di depan rumah Tn. J adalah jalan semen. Lingkungan tempat tinggal keluarga memiliki
warga yang rukun.
c. Mobilitas geografis keluarga

Tn. J dan Ny. R sebelum menikah sama-sam tinggal di pekanbaru. ketika menikah dengan
Tn. J pada tahun 2017, Ny. R mengontrak di Jalan villa mas 1 Kel Sri Meranti, setelah itu di
tahun 2020 Tn. J dan keluarga pindah ke Jln. Anggrek, setelah itu di tahun 2021 Ny. R dan
Tn. J kembali tinggal mengontrak di Jalan Villa Mas 1 dengan kontrakan berbeda dengan
yang ditempati sebelumnya sampai sekarang.

d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat

Tn. J saat ini bekerja sebagai kurir, Tn. J pulang setiap hari. Hari libur dimanfaatkan
Tn. J untuk beristirahat dan berkumpul dengan keluarga. Ny. R bekerja menjadi ibu rumah
tangga dan mengurus anak-anak dirumah. Ny. R Mengatakan bahwa perkumpulan keluarga
disaat makan siang atau malam hari. Dalam hal interaksi dengan masyarakat, keluarga dapat
berinteraksi dengan baik.
Gambar Eco Map
Berkumpul dengan
Bekerja keluarga dan tetangga

Mencari nafkah Tn. J Ny. R Mengurus anak dan


rumah tangga

Berkumpul dan
bermain bersama Berkumpul dan
teman sebaya bermain bersama
An. RQ An. RB
teman sebaya

An. RA

Bermain dan menyusui

Gambar Eco Map Keluarga Tn J.


e. Sistem pendukung keluarga
Keluarga Tn. J dan Ny. R saling mendukung satu sama lain. Ketika ada masalah baik itu
mengenai anak Ny. R selalu berdiskusi dan bertukar pikiran dengan suaminya. Biasanya Ny. R
juga berdiskusi dan meminta saran kepada ibunya dan mertua terkait masalah kesehatan
anaknya serta cara penanganannya bagaimana. Ny. R mengatakan selalu berdiskusi dengan
suami jika ada keputusan yang harus diambil ataupun masalah yang dihadapi. Begitu juga
dengan Tn. J yang selalu bercerita kegiatan sehari-hari dan berdiskusi tentang masalah yang
dihadapi. Tn. J dan Ny. R saling mendukung, memberikan kasih sayang kepada anak-anaknya
serta memenuhi kebutuhan keluarga.
4. Struktur keluarga

a. Pola komunikasi keluarga


Ny. R mengatakan pola komunikasi yang digunakan dalam keluarga ini adalah
komunikasi 2 arah dan terbuka. Komunikasi dalam keluarga ini berjalan dengan baik. Ny. R
saling mendiskusikan masalah yang terjadi dan saling menghargai dan menyayangi serta
saling melengkapi satu sama lain. Jika anaknya salah selalu ditegur dengan cara yang baik
b. Struktur kekuatan keluarga

Sumber kekuatan keluarga adalah Tn. J dan Ny. R yang merupakan kepala keluarga.
Tipe keluarga bersifat demokrasi yaitu pengambilan keputusan dikendalikan bersama tetapi
tidak mengubah peran Tn. J sebagai kepala keluarga dan pengambil keputusan terakhir serta
peran sebagai Ny. R sebagai Ibu rumah tangga.
c. Struktur peran
 Tn. J : Peran Tn. J sebagai kepala keluarga mampu menjalani tanggungjawab untuk
menafkahi keluarga dan memberi rasa aman, nyaman untuk anak-anak dan keluarga
 Ny. R : Peran Ny. R menjalankan peran sebagai Ny. R yang mengurus rumah
tangga, mengasuh dan mendidik anaknya.
 An. RQ : An. RQ sebagai balita yang belum bersekolah masih membutuhkan kasih
sayang dari orang tuanya.
 An. RB : An. RB sebagai balita yang belum bersekolah masih membutuhkan kasih
sayang dari orang tuanya.
 An. RA : An. RA Sebagai bayi yang masih membutuhkan kasih sayang dari orang
tuanya.
d. Nilai dan norma budaya

Nilai dan norma yang berlaku yaitu keluarga percaya bahwa hidup sudah diatur oleh
Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. Keluarga menerima kondisi pada saat
ini. Ny. R mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit, pergi berobat ke Praktek bidan.
Ny. N mengatakan tidak ada kepercayaan-kepercayaan tertentu terkait kesehatan dan
penyakit yang pernah dialami anggota keluarga.

5. Fungsi keluarga

a. Fungsi afektif

Keluarga Tn. J dan Ny. R saling menghormati dan menjaga keharmonisan keluarga
dengan menunjukkan sikap saling menghargai dan menyayangi satu sama lain. Ny. R selalu
memberikan kasih sayang dan perhatian terhadap anak-anaknya. Tn. J dan Ny. R saling
berhubungan akrab dengan memberikan kasih sayang terhadap ketiga anaknya tanpa
membeda-bedakan anak pertama dengan lainnya. Tn. J dan Ny. R selalu mendukung dan
memperhatikan kebutuhan anak-anak nya terutama terkait kesehatan anaknya.
b. Fungsi sosialisasi

Keluarga Ny. R jarang mengikuti kegiatan lingkungan baik dari RW maupun RT


dikarenakan ketiga anak Ny. R masih balita dan bayi, sehingga sulit untuk mengikuti
kegiatan yang ada di RT dikarenakan Ny. R di rumah tinggal sendiri sedangkan sumainya
sibuk bekerja. Tn. J juga tidak mengikuti kegiatan dikarenakan bekerja hingga sore. Ny. R
kadang-kadang berkunjung kerumah tetangga dan berkumpul sore hari di rumah tetangga
depan. Anak-anak Ny. R sering bermain dengan tetangganya di saat waktu senggang
biasanya di siang hari atau sore hari. Biasanya Ny. R dan Tn. J mengunjungi rumah
orangtua dan mertua setiap weekend atau ketika ada waktu senggang bersama anak-anak
nya.
c. Fungsi perawatan keluarga
Hasil pengkajian Ners muda pada keluarga Tn. J didapatkan ketiga anak Tn . J dan
Ny. R tidak mendapatkan imunisasi lengkap, ketiga anak nya cuman dapat imunisasi BCG,
hal ini dikarenakan Tn. J tidak membolehkan anaknya untuk diimunisasi dikarenakan
anaknya sakit ketika diimunisasi. Anak pertama dan anak kedua Ny. R dilahirkan secara
normal, sedangkan anak ketiga caesar, saat ini Ny. R memakai KB yaitu implant. Ny. R
mengatakan bahwa anaknya jarang bahkan hampir tidak pernah membawa anaknya ke
posyandu karena Ny. R merasa kesulitan untuk membawa ketiga anaknya ke posyandu,
sehingga Ny. R tidak bisa memantau berat badan anaknya. Orang tua Ny. R mempunyai
riwayat maag dan sekarang sudah jarang kambuh, sedangkan Ny. R juga memiliki riwayat
asam lambung, tetapi semenjak menikah penyakit maag nya sudah tidak ada kambuh lagi.
Tn. J adalah perokok aktif, Ny. R mengatakan Tn. J kurang melakukan aktivitas fisik karena
sibuk bekerja. Tn. J tidak pernah memeriksa kesehatannya. Ny. R mengatakan Tn. J sampai
sekarang susah untuk berhenti merokok. Biasanya jika Tn. J merokok disuruh merokok di
luar rumah agar anak-anak mereka tidak terpapar asap rokok.
Keluarga Ny. R memiliki BPJS tetapi mereka jarang menggunakannya karena Ny. R
mengatakan jika ada anggota keluarga yang sakit ia langsung membawa ke bidan, kadang-
kadang menggunakan obat-obatan herbal dan jika tidak mempan biasanya Ny. R membeli
obat ke apotek jika anaknya demam. Setelah mahasiswa melakukan pemeriksaan tekanan
darah pada Ny. R dan Tn. J didapatkan hasilnya normal yakni 120 / 85 mmHg dan 120/80
mmHg dan hasil pemeriksaan GDS Ny. R yaitu 90 mm/Hg, pada saat pemeriksaan
didapatkan status gizi An. RQ yaitu normal dengan BB : 14,1 dan TB : 100 cm, An. RB
didapatkan status gizi yaitu kurang yang mana Bb : 10,1 Tb : 87 cm yang mana An. RB
tampak kurus dan tidak suka sayur dan buah, serta An. RA didapatkan status gizi normal
dengan Bb : 10,0 dan Tb : 82 cm.
Tugas kesehatan keluarga
1. Mengenal masalah kesehatan
Ny. R mengatakan tahu jika An. RB memiliki status gizi dengan kategori kurang,
tetapi Ny. R sebelumnya tidak pernah memantau berat badan anaknya karena jarang datang
ke posyandu bahkan hampir tidak pernah, dia mengatakan kalau An. RB badannya memang
kurus dan tidak suka makan sayur dan buah serta kurang nafsu makan. Ny. R sudah
berusaha dengan beberapa cara agar anak keduanya naik berat badannya. Ny. D tahu
tentang gizi kurang dan penyebabnya, akan tetapi tidak mengetahui tentang porsi makanan
anak agar gizinya seimbang, serta cara memodifikasi makanan dan pengaturan diit untuk
anak balita.
Ny. R mengatakan ketiga anaknya tidak imunisasi lengkap Cuma sampai imunisasi
BCG, hal ini dikarenakan ketika imunisasi badan anaknya terasa panas sehingga Tn. J
melarang anaknya untuk imunisasi. Ny. R mengatakan jika tidak pernah ke posyandu lagi
karena merasa kesusahan untuk membawa ketiga anaknya ke posyandu.
2. Memutuskan tindakan yang tepat bagi keluarga
Ny. R mengatakan apabila ada anggota keluarga yang sakit dengan keluhan ringan biasanya
akan dirawat di rumah terlebih dahulu atau membuat obat dari tanaman herbal untuk
mengurangi keluhan. Namun jika keluhan tidak kunjung berkurang maka dibawa berobat
ke fasilitas kesehatan seperti ke bidan.
3. Memberikan perawatan terhadap keluarga yang sakit
Ny. R mengatakan Kurang mengetahui cara perawatan sederhana untuk mengatasi gizi
kurang pada anak keduanya. Ny. R juga kurang mengetahui pentingnya dari imunisasi
untuk anak bayi dan balitanya.
4. Memelihara dan memodifikasi lingkungan sehat
Keluarga Tn. J mengetahui lingkungan yang sehat dan aman serta bagaimana cara merawat
kebersihan diri dan lingkungan.
5. Menggunakan pelayanan kesehatan
Keluarga Tn. J sudah memanfaatkan fasilitas kesehatan untuk berobat yaitu ke prkatek
bisan dan kadang-kadang ke puskesmas, namun sudah beberapa tahun ini Ny. R jarang ke
fasilitas kesehatan dikarenakan tidak adanya anggota keluarga yang sakit dan kalaupun
sakit Ny. R merasa masih mampu memberikan perawatan sendiri di rumah dengan
menggunakan obat herbal dan membeli obat di warung.

6. Stress dan koping keluarga

a. Stressor jangka panjang

Ny. R mengatakan pernah mengalami trauma karena kecelakaan motor sekitar


kurang lebih 5 tahun yang lalu, sehingga sampai sekarang Ny. R masih takut untuk
membawa motor sendiri keluar rumah karena terbayang-bayang kejadian yang
menimpa dirinya.
b. Stressor jangka pendek

Menurut keluarga ada masalah yang dirasakan keluarga dalam 6 bulan terakhir ini.
Ny. N mengatakan salah satu masalah nya adalah ekonomi atau pendapatan, karena
pemasukan dari pekerjaan Tn. J yang kurang mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari
tetapi Ny. R berusaha untuk menghemat agar kebutuhan keluarganya tercukupi,
ditambah lagi anak pertama Ny. R yang akan masuk sekolah TK, dia bingung siapa
yang akan antar jemput anaknya ke sekolah sedangkan suaminya pergi bekerja dari
pagi hingga sore hari.
c. Kemampuan keluarga berespon terhadap masalah

Permasalahan di dalam keluarga Ny. R biasanya dipikirkan sendiri terlebih dahulu


serta mencoba menenangkan pikiran dan perasaan. Biasanya Ny. R kalau ada masalah
sering bercerita dan berdiskusi dengan suaminya untuk menyelesaikan sendiri masalah
terlebih dahulu dan dipikrkan bersama-sama, namun jika benar-benar butuh saran maka
Ny. R akan berdiskusi dengan keluarga terutama dengan orang tuanya.
d. Strategi koping yang digunakan

Tn. J sebagai kepala keluarga akan mencari solusi untuk masalah yang dialami
serta mengikutsertakan istrinya. Ny. R mengatakan jika sedang ada masalah mereka
lebih mendekatkan diri kepada Allah dan berpedoman untuk menyelesaikan masalah
bersama-sama.
e. Strategi adaptasi disfungsional

Keluarga Tn. J tidak memiliki strategi adaptasi disfungsional dalam menghadapi


dan menyelesaikan masalah dalam keluarga. Keluarga selalu melakukan komunikasi
secara terbuka untuk menyelesaikan masalah.
7. Harapan Keluarga

Keluarga juga mengatakan sangat senang sekali jika mendapat perhatian dan
pelayanan kesehatan yang langsung ke keluarga seperti sekarang ini, sehingga Ny. R bisa
mengetahui status kesehatan dirinya dan keluarganya seperti apa tanpa harus keluar rumah
serta juga bisa menyampaikan keluhan dan apa yang dirasakan terutama terkait kesehatannya.
Keluarga berharap pelayanan ke rumah-rumah seperti ini akan terus berlanjut. Apalagi akan
sangat membantu keluarga yang tidak mampu dan tidak punya waktu untuk berkonsultasi
mengenai kesehatannya.
8. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan Tn. J Ny. R An. RQ An. RB An. RA


Fisik

Tanda-tanda Vital

Keadaan umum Baik Baik Baik Baik Baik

Kesadaran Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis Komposmentis

Bentuk dan TB: 162 cm TB: 158 cm TB: 100 cm TB: 87 cm TB: 82 cm
ukuran tubuh
BB: 50 kg BB: 52 kg BB: 13,1 kg BB: 10,1 kg BB: 10,5 kg

IMT: Normal IMT: Normal IMT: Normal IMT: Kurang IMT:Normal


(> -2SD) gizi (< -3SD) (> -2 SD)

Tanda-tanda TD:120/80 TD:120/85 TD:- TD:- TD:-


vital
Mm/Hg Mmm/Hg Nadi: 95 Nadi: 100 Nadi: 120

Nadi: 95 Nadi: 85 RR: 25 RR: 26 RR: 28

RR: 24 RR: 23 Suhu : 36,9 °C Suhu : 36,6°C Suhu : 36,4°C

Suhu : 36,8 °C Suhu : 36,5 °C

GDS : 90
mg/dl

Pemeriksaan Head to Toe

Rambut Rambut agak Rambut Rambut Rambut Rambut


panjang, panjang, lurus, panjang, lurus, pendek,lurus pendek,lurus
diikat, lurus dan berwarna berponi berponi
hitam berwarna berwarna
pirang pirang

Mata Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva Konjungtiva


tidak anemis tidak anemis, tidak anemis tidak anemis tidak anemis

Telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga Daun telinga
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
terdapat terdapat terdapat terdapat terdapat
gangguan gangguan gangguan gangguan gangguan
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran

Hidung Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk Bentuk


simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada sumbatan ada sumbatan ada sumbatan ada sumbatan ada sumbatan
jalan nafas jalan nafas jalan nafas jalan nafas jalan nafas

Mulut gigi lengkap gigi lengkap Bibir tidak ada Bibir tidak ada Bibir tidak ada
dan terlihat dan terlihat luka, gigi luka, gigi luka, gigi
bersih bersih lengkap lengkap lengkap

Leher Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran pembesaran
Kelenjar getah Kelenjar getah Kelenjar getah Kelenjar getah Kelenjar getah
bening(KGB) bening(KGB) bening(KGB) bening(KGB) bening(KGB)

Dada Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot Tidak ada otot
(pernapasan) bantu bantu bantu bantu bantu
pernapasan, pernapasan, pernapasan, pernapasan, pernapasan,
bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas bunyi nafas
ronchi veskuler veskuler veskuler

Abdomen BU: Normal BU: Normal BU: Normal BU : Normal BU : Normal


(6x/menit), (8x/menit), (10x/menit), (8x/ menit), (9x/menit),
tidak ada nyeri ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri tidak ada nyeri
tekan dan tekan dan tekan dan tekan dan tekan dan
nyeri tusuk nyeri tusuk nyeri tusu nyeri tusuk. nyeri tusuk

Ekstremitas Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada Tidak ada
edema, tidak edema, tidak edema, tidak edema, tidak edema, tidak
ada luka ada luka ada luka ada luka ada luka
B. Analisa Data

No Analisa Data Masalah Keperawatan


1 Data subjektif: Ketidakefektifan manajemen

a. Ny. R mengatakan kalau An. RB tidak suka makan kesehatan keluarga


sayur dan buah
b. Ny. R mengatakan kurang mengetahui akibat lanjut
serta dampak yang di timbulkan gizi kurang jika tidak
ditangani dengan baik.
c. Ny. R mengatakan jarang mematau berat bedan
anaknya, karena tidak pernah ke posyandu
d. Ny. R mengatakan kurang mengetahui takaran atau
porsi gizi seimbang untuk anak balita
e. Ny. R mengatakan kurang tau cara mengatasi anak yang
tidak mau makan buah dan sayur

Data objektif:
- TB: 87 cm
- BB: 10,1 kg
- IMT: Kurang gizi (< -3SD)
- An. RB tampak kurus

2 Data subjektif: Defisit pengetahuan


 Ny. R tidak tahu dampak jika anak tidak diimunisasi keluarga mengenai
karena anaknya tampak sehat-sehat saja jika tidak imunisasi
diimunisasi
 Ny. R mengatakan kalau anaknya imunisasi tidak
lengkap, anaknya hanya mendapatkan imunisasi HB0
ketika lahir, dan BCG ketika umur 1 tahun
 Ny. R mengatakan anaknya deman dan rewel setelah
di imunisasi sehingga Tn. J melarang Ny. R untuk
mengimunisasi anaknya.

Data objektif:

- Anak Tn. J dengan riwayat imunisasi yaitu HB0 (saat


baru lahir) dan BCG (umur 1 tahun).
3. Data subjektif: Perilku kesehatan
 Ny. R mengatakan bahwa Tn. J adalah perokok aktif cenderung berisiko pada
 Ny. R mengatakan kalau Tn. J susah untuk berhenti keluarga
merokok sampai sekarang, Ny. R takut karena
anaknya masih bayi dan balita terpapar asap rokok
 Ny. R mengatakan jika Tn. J ingin merokok di rumah
maka Tn. J harus merokok di luar rumah
 Ny. R mengatakan kalau Tn.J kurang melakukan
aktivitas fisik seperti : olahraga karena sibuk bekerja
 Ny. R mengatakan kalau Tn.J jarang melakukan
pemeriksaan terhadap kesehatannya

Data objektif:

 TD:130/80 mm/Hg

 Nadi: 95

 RR: 24

 Suhu : 36,8 °C
C. Diagnosa Keperawatan
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
2. Defisit pengetahuan keluarga mengenai imunisasi
3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada keluarga

D. Skoring
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga

NO KRITERIA PERHITUNGA SKORIN PEMBENARAN


N G

1 Sifat masalah: 3/3 X 1 1 Ny. R mengatakan anaknya pernah diperiksa berat badan

aktual(3) dan tinggi badan sekitar tahun yang lalu di klinik yang
mana hasilnya An. RB dengan kategori status gizi kurang.

2 Kemungkinan 2/2 X 2 2 Keluarga mengetahui kalau An.RB dengan status gizi

masalah untuk kurang Ny. R sudah berusaha agar An. RB nafsu makan,

diubah : mudah (2) mengatur dan mengawasi jananan An. RB.

3 Potensial masalah 3/3 X 1 1 Masalah sudah terjadi tetapi Ny. R sudah berusaha agar

untuk dicegah: An.RB nafsu makan dan bebrapa tindakan kelurga untuk

tinggi(3) mengatasi masalah yang dialami An. RB.

4 Menonjolnya masalah 2/2 X 1 1 Keluarga Tn. J mengetahui masalah yang dihadapi An. RB

ada masalah, perlu dan beranggapan bahwa masalah ini harus segera ditangani

ditangani segera (2)

Total skor 1 5
2. Defisit pengetahuan keluarga mengenai imunisasi

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN

1 Sifat masalah: aktual 3/3 X 1 1 Masalah sudah terjadi , Ny. R mengatakan kalau ketiga
(3) anaknya tidak mendapatkan imunisasi lengkap, hanya
sampai imunisasi HB0 dan BCG.

2 Kemungkinan 2/2 X 2 2 Pengetahuan keluarga terkait imunisasi masih cukup

masalah untuk minim keluarga tidak tahu penyebab lebih jika anak

diubah tidak di imunisasi, keluarga kurang pengetahuan terkait

: mudah (2) penangan anak setelah di imunisasi. Terkait status


ekonomi keluarga baik dan ada fasilitas kesehatan yang
terjangkau oleh keluarga, keluarga mempunyai BPJS
tapi karena keluarga sering berobat ke bidan sehingga
BPJS tidak bisa digunakan.

3 Potensial masalah 2/3 X 1 2/3 Peran Ny. R sebagai ibu sangat dibutuhkan dalam

untuk dicegah: cukup pembentukan perilkau anak. Namun karena Ny. R

(2) yang tengah disibukkan mengurus bayi dan balita


sehingga Ny. R merasa kesulitan membuat An. RB
nafsu makan, ditambah An. Rb tidak suka sayur dan
buah.

4 Menonjolnya 2/2 x 1 1 Keluarga mengetahui masalah yang dihadapi

masalah: segera dan berusaha menangani masalah tersebut

(2)

Total skor 2 4 2/3


3. Perilaku kesehatan cenderung beresiko pada keluarga

NO KRITERIA PERHITUNGAN SKORING PEMBENARAN

1 Sifat masalah: Resiko 2/3 X 1 2/3 Tn. J merupakan seorang perokok aktif,kurang lebih

(2) sudah 10 tahun belakangan ini, tetapi saat di periksaa


Tekana darah Tn. J masih dalam kisaran normal yaitu :
120/80 mm/hg

2 Kemungkinan ½X2 1 Menurut Ny. R kebiasaan merokok Tn. J sulit untuk

masalah untuk diberhentikan, dikarenakan karena suda kecanduan dan

diubah Tn. J sudah lama merokok

: sebagian (1)
3 Potensial masalah 2/3 X 1 2/3 Masalah ini sulit dikontrol oleh Ny. R, ditambah lagi

untuk dicegah: cukup Tn. R jarang memeriksa kesehatannya dan jarang

(2) melakukan aktivitas fisik seperti olahraga.

4 Menonjolnya 1/2 X 1 ½ Keluarga mengetahui masalah yang dihadapi, namun

masalah: tidak masalah tersebut kurang dirasa dan tidak menganggu

perlu aktivitas sehari-hari.

(1)
Total skor 3 2 5/6
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA Tn. J

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan

1. Ketidakefektifan manajemen Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
kesehatan pada keluarga keperawatan, keluarga mampu tentang Gizi seimbang:

mengenal masalah tentang gizi  Pendidikan kesehatan tentang Gizi seimbang:

seimbang untuk anak balita pengertian, prinsip, jenis-jenis, dampak, cara


pencegahan.

Keluarga mampu memutuskan Keluarga mampu memutuskan untuk merawat,

untuk merawat, meningkatkan atau meningkatkan atau memperbaiki kesehatan:

memperbaiki kesehatan dengan  Pendidikan kesehatan tentang dampak dari

berpartisipasi dalam memutuskan Gizi kurang yang dirasakan dan cara

perawatan kesehatan perawatan sederhana untuk mencegah gizi


kurang
 Mendukung keluarga dalam membuat
keputusan dengan berdiskusi manfaat yang
akan dirasakan jika gizi kurang dapat diatasi

Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk

keluarga untuk melakukan meningkatkan kesehatan:

pencegahan dan mengontrol nutrisi  Melakukan pengaturan diit “Isi Piringku dan

pada balita piramida gizi seimbang” untuk membantu


mengatasi gizi kurang pada balita.

Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

lingkungan : kontrol resiko, keamanan dan  Pengendalian faktor resiko serta modifikasi

kenyamanan dan perilaku pencegahan gizi lingkungan dan perilaku pencegahan gizi kurang
No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria Hasil (NOC) Intervensi Keperawatan
kurang pada balita

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan :


kesehatan : pengetahuan tentang sumber  Pendidikan kesehatan tentang macam-macam
kesehatan, perilaku mencari pelayanan fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi untuk

kesehatan, partisipasi keluarga dalam konsultasi kesehatan mengenai gizi kurang

perawatan keluarga.  Mendukung keluarga dalam memanfaatkan


fasilitas kesehatan dengan melakukan konsultasi
ke pelayanan kesehatan terdekat.
2. Defisit pengetahuan keluarga Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah kesehatan
mengenai imunisasi keperawatan, keluarga mampu mengenal tentang Asam lambung:
tentang pentingnya imunisasi  Pendidikan kesehatan tentang Imunisasi :
pengertian, manfaat, jenis-jenis, jadwal
pemberian imunisasi, efek samping, syarat-syarat
anak yang boleh di imunisasi, cara menangani
efek dari imunisasi.

Keluarga mampu untuk Keluarga mampu memutuskan untuk merawat,


memutuskan
merawat, meningkatkan atau memperbaiki meningkatkan atau memperbaiki kesehatan:
kesehatan dengan berpartisipasi dalam  Pendidikan kesehatan tentang dampak jika
memutuskan perawatan kesehatan tidak imunisasi
 Mendukung keluarga dalam membuat
keputusan dengan berdiskusi manfaat yang
akan dirasakan jika anak di imunisasi lengkap

Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota keluarga untuk

keluarga meningkatkan kesehatan:


 Melakukan manajemen pencegahan dengan
menganjurkan keluarga untuk menangani atau
mengatasi efek samping dari imunisasi

Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:

lingkungan: kontrol resiko,  Modifikasi perilaku, kontrol resiko, keamanan

keamanan dan kenyamanan dan dan kenyamanan

perilaku pencegahan.
Keluarga mampu memanfaatkan Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan:

fasilitas kesehatan: pengetahuan  Pendidikan kesehatan tentang macam-macam

tentang sumber kesehatan, perilaku fasilitas kesehatan yang dapat dikunjungi untuk

mencari pelayanan kesehatan, pelayanan imunisasi

pertisipasi keluarga dalam  Mendukung keluarga dalam memanfaatkan

perawatan keluarga fasilitas kesehatan dengan melakukan konsultasi


ke pelayanan kesehatan terdekat
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KELUARGA TN. J

DIAGNOSA HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI


KEPERAWATAN
Ketidakefektifan manajemen 07 November 2022 Orientasi Subjektif:
kesehatan pada keluarga 11.00 – 11.35  Mengucapkan salam  Ny. R menjawab salam dari ners
“Assalamualaikum bu ?” muda “wa’alaikumussalam”
 Memvalidasi keadaan keluarga  “Alhamdulillah baik”
“Bagaimana kabar ibu hari ini? Apakah ada  Ny. R mengatakan sudah mengerti
keluhan bu?” mengenai gizi seimbang pada balita
 Pemeriksaan kesehatan here and now  Ny. R dapat menjelaskan pengertian
“Baik bu, saya cek tensinya terlebih dahulu ya?” dari gizi seimbang
Mengingatkan kontrak dan menjelaskan tujuan  Ny. R dapat menyebutkan 4 dari 6
“Oiya bu, berdasarkan kontrak yang telah kita prinsip gizi seimbang,
sepakati bahwasanya nepta akan datang hari ini  Ny. R dapat menyebutkan 5 dari 6
untuk menjelaskan terkait gizi seimbang pada pencegahan gizi kurang yaitu:
balita bu”. Kegiatan ini memerlukan waktu maksimalkan ASI Ekslusif, rutin
sekitar 15-20 menit saja, apakah ibu bersedia? periksa kesehatan ke posyandu, beri
Kita berbincangnya dimana bu? Baik ya bu kita makanan tambahan/suplemen,
berdiskusi disini saja”. imunisasi lengkap, pantu berat
 Melakukan penkes terkait gizi seimbang dan badan anak.
menggali pengetahuan ibu mengenai pengertian
gizi seimbang Objektif:
 Mendiskusikan bersama Ny. R tentang gizi  Ny. R tampak antusias dengan
seimbang dengan menggunakan lembar balik penjelasan yang diberikan.
dan leaflet.  Kontak mata positif.
 Mendiskusikan bersama Ny. R terkait prinsip,  Ny. R tampak mendengarkan dan
jenis-jenis gizi seimbang dan pencegahan gizi memperhatikan lembar balik yang
kurang pada balita dipegang, namun sesekali ada
 Menggali pengetahuan ibu mengenai dampak distraksi dari anak Ny. R sehingga
jika anak mengalami gizi kurang dan mengalihkan fokus Ny.R
menjelaskan kepada Ny. R terkait dampak jika  Ny. R mendengarkan penjelasan
anak mengalami gizi kurang yang diberikan ners muda
 Menanyakan kembali kepada Ny. R terkait  Ny. R mengerti dan dapat
pengertian gizi seimbang, prinsip gizi seimbang, mengulang apa yang dijelaskan oleh
pencegahan jika anak kurang gizi. ners muda.
 Memberikan pujian (reinforcement positif)
kepada keluarga atas jawaban yang tepat yang Analisa:
diberikan oleh keluarga.  Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu mengenal masalah
dan menjelaskan kembali tentang
pengertia gizi seimbang, prinsip, dan
pencegahan gizi kurang pada balita

Planning:
Lanjutkan intervensi untuk keluarga
mampu memutuskan untuk merawat
keluarga yang sakit.

 Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut


dari gizi kurang pada balita. Subjektif:
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum  Ny. R mengatakan sudah mengerti
dimengerti mengenai akibat lanjut atau dampak tentang gizi seimbang
dari gizi kurang pada balita  Ny. R dapat menjelaskan akibat
 Membantu Ny. R untuk mengambil keputusan lanjut atau dampak dari gizi kurang
mengenai cara mengatasi gizi kurang dengan pada balita
segera dan tepat
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum Objektif:
dimengerti tentang akibat lanjut dari gizi kurang  Ny. R tampak mendengarkan dan
pada balita memperhatikan lembar balik yang
 Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan dipegang
cara merawat anggota keluarga untuk mengatasi  Ny. R mendengarkan penjelasan
gizi kurang dengan segera dan tepat. dengan serius
 Memberikan reinforcement positif atas  Ny. R tampak berperan aktif dalam
keputusan yang telah diambil oleh keluarga. pengambilan keputusan untuk
mengatasi gizi kurang pada anaknya

Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya,
Keluarga mampu menjelaskan
mengenai dampak dan mampu
mengambil keputusan terhadap gizi
kurang yang dialami anaknya.
Planning:
Lanjutkan intervensi terkait keluarga
mampu merawat anggota keluarga
yang sakit dengan melakukan
pengaturan diit “Isi piringku dan
piramida gizi seimbang”
Rabu, 09 November  Menjelaskan tentang pengaturan diit “ Isi Subjektif:
2022 piringku”  Ny. R mengatakan sudah mengerti
11.00-11.30  Mendiskusikan dengan keluarga terkait “isi tentang menu isi piringku dan
piringku untuk anak balita” piramida gizi seimbang
 Mengevaluasi kembali tentang isi piringku  Ny. R dapat menyebutkan kembali
dengan menyebutkan kembali komponen yang tentang pengaturan diit “isi piringku
harus ada dalam “isi piringku” dan piramida gizi seimbang”
 Memberikan pujian (reinforcement positif)
kepada keluarga atas jawaban yang tepat yang Objektif:
diberikan oleh keluarga.  Ny. R tampak mendengarkan dan
 Menjelaskan tentang pengaturan diit “Piramida memperhatikan alat peraga isi
gizi seimbang” piringku dan piramida gizi seimbang
 Mendiskusikan dengan keluarga terkait  Ny. R mengerti dan dapat
piramida gizi seimbang mengulang apa yang dijelaskan.
 Mengevaluasi kembali tentang piramida gizi  Ny. R tampak antusias
seimbang pada balita dan porsi makanannya mendengarkan penjelasan terkait isi
 Memberikan pujian kepada keluarga atas piringku dan piramida gizi seimbang
jawaban yang tepat yang diberikan oleh
keluarga. Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu menjelaskan
mengenai pengaturan diit “isi
piringku dan piramida gizi
seimbang”

Planning:
Lanjutkan intervensi memodifikasi
lingkungan/perilaku, kontrol resiko,
dan mampu memanfaatkan fasilitas
kesehatan.
Kamis, 10 November  Menjelaskan kepada keluarga bagaimana Subjektif:
2022 pencegahan dari gizi kurang pada balita  Ny.R mengatakan sudah mengerti
11.10 -11.45  Mendiskusikan bersama keluarga mengenai tentang pencegahan dan memahami
penyusunan jadwal makan dan pengaturan diit jadwal makan yang telah disusun
untuk untuk An.RB  Ny.R dapat menyebutkan kembali
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum bagaimana upaya pencegahan gizi
dimengerti mengenai pencegahan dan bagaimana kurang dan pengaturan diit pada
untuk penyusunan jadwal makan dan pengaturan balita
diit An.RB
 Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban Objektif:
yang diberikan dan jawabannya sesuai.  Ny.R tampak mendengarkan dan
memperhatikan dengan seksama
 Ny.R mengerti dan dapat mengulang
apa yang dijelaskan

Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu menjelaskan
pencegahan gizi kurang dan
pengaturan pola makan An.RB.

Planning:
Lanjutkan intervensi pemanfaatan
fasilitas kesehatan terkait gizi kurang
pada An.RB

Subjektif:
 Mendiskusikan bersama keluarga terkait gizi  Ny.R mengatakan sudah mengerti
kurang pada An.RB untuk membantu memotivasi tentang tindakan yang harus
keluarga agar dapat membawanya ke fasilitas dilakukan dengan memanfaatkan
kesehatan terdekat fasilitas kesehatan untuk mengontrol
 Menjelaskan mengenai fasilitas kesehatan apa status gizi An.RB
saja yang dapat dikunjungi oleh keluarga.
 Ny.R dapat menyebutkan kembali
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum
fasilitas kesehatan apa saja yang
dimengerti fasilitas kesehatan apa yang dapat
dapat dikunjungi untuk menangani
dikunjungi.
 Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban gizi kurang pada An.RB
yang diberikan dan jawabannya sesuai.
Objektif:
 Ny.R tampak mendengarkan dan
memperhatikan
 Ny.R mengerti dan dapat mengulang
apa yang dijelaskan
 Ny.R tampak antusias
mendengarkan penjelasan yang
disampaikan ners muda.
Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga dengan memeriksakannya
ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat terkait gizi kurang yang
dialami An.RB

Planning:
Lanjutkan intervensi memanfaatkan
fasilitas kesehatan terkait gizi kurang
pada An.RB

Defisit pengetahuan keluarga Selasa, 08 November  Melakukan penkes terkait pentingnya imunisasi Subjektif:
mengenai imunisasi 2022 dan menggali pengetahuan ibu mengenai  Ny. R mengatakan sudah mengerti
10.00 – 10.30 pengertian imunisasi mengenai imunisasi
 Mendiskusikan bersama Ny. R tentang  Ny. R dapat menjelaskan pengertian
pentingnya imunisasi dengan menggunakan dari imunisasi
lembar balik dan leaflet.  Ny. R dapat menjelaskan tujuan dari
 Mendiskusikan bersama Ny. R terkait tujuan, imunisasi yaitu: mencegah
jenis-jenis, jadwal pemberian imunisasi, efek terjadinya suatu penyakit dan
samping, syarat-syarat anak yang boleh di mencegah anak cacat
imunisasi, dan cara menangani efek dari  Ny. R dapat menjelaskan 3 dari 4
imunisasi. syarat anak tidak di imunisasi yaitu
 Menggali pengetahuan ibu mengenai dampak BCG jika bayi panas tinggi, DPT
jika anak tidak di imunisasi dan menjelaskan jika bayi kejang-kejang, polio tidak
kepada Ny. R terkait dampak jika anak tidak di diberikan jika bayi diare.
imunisasi
 Menanyakan kembali kepada Ny. R terkait Objektif:
pengertian, tujuan, syarat-syarat anak yang akan  Ny. R tampak semangat dengan
dilakukan imunisasi penjelasan yang diberikan ners
 Memberikan pujian (reinforcement positif) muda
kepada keluarga atas jawaban yang tepat yang  Kontak mata positif.
diberikan oleh keluarga.  Ny. R tampak mendengarkan dan
memperhatikan lembar balik yang
dipegang, namun sesekali ada
distraksi dari anak Ny. R sehingga
mengalihkan fokus Ny.R
 Ny. R mendengarkan penjelasan
yang diberikan ners muda
 Ny. R mengerti dan dapat
mengulang apa yang dijelaskan oleh
ners muda.

Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu mengenal masalah
dan menjelaskan kembali tentang
pengertian, tujuan, syarat-syarat
anak yang akan diimunisasi.

Planning:
Lanjutkan intervensi untuk keluarga
mampu memutuskan untuk merawat
keluarga yang sakit.

 Mendiskusikan bersama keluarga akibat lanjut Subjektif:


jika tidak diimunisasi  Ny. R mengatakan sudah mengerti
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum tentang imunisasi
dimengerti mengenai akibat lanjut atau dampak  Ny. R dapat menjelaskan dampak
dari tidak di imunisasi jika tdak imunisasi yaitu : kekebalan
 Membantu Ny. R untuk mengambil keputusan tubuh anak menurun, dan rentan
mengenai imunisasi lanjutan dengan segera dan terhadap penyakit
tepat
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum Objektif:
dimengerti tentang akibat lanjut dari tidak  Ny. R tampak mendengarkan dan
imunisasi memperhatikan penejelasan ners
 Memotivasi keluarga agar dapat memutuskan muda
cara merawat anggota keluarga untuk imunisasi  Ny. R mendengarkan penjelasan
lanjutan pada balita dengan serius
 Memberikan reinforcement positif atas  Ny.R mengatakan mencoba
keputusan yang telah diambil oleh keluarga. mendiskusikan kembali dengan
suami terkait imunisasi lanjutan
 Ny. R tampak berperan aktif dalam
pengambilan keputusan untuk
imunisasi lanjutan pada balita

Analisa:
 Masalah teratasi, Keluarga mampu
menjelaskan mengenai dampak dan
mampu mengambil keputusan
terhadap imunisasi lanjutan pada
anak

Planning:
Lanjutkan intervensi terkait keluarga
mampu merawat anggota keluarga
yang sakit dengan melakukan cara
mengatasi/penanganan efek samping
dari imunisasi.
Jumat, 11 November  Menjelaskan tentang cara mengatasi efek Subjektif:
2022 samping setelah diimunisasi  Ny. R mengatakan sudah mengerti
10.30-11.00  Mendemonstrasikan cara kompres air hangat tentang cara mengatasi efek samping
dengan diberikan alas pada daerah penyuntikan setelah imunisasi
yang akan diberikan kompres selama 15-20  Ny. R dapat menyebutkan kembali
menit sambil sesekali melihat area bawah kulit bagaimana cara mengatasi efek
yang dikompres. samping dari imunisasi yaitu dengan
 Mengevaluasi kembali cara mengatasi efek melakukan kompres air hangat,
samping dari imunisasi dan menyuruh keluarga berikan cairan ( air buah atau ASI),
mengulang kembali cara melakukan kompres beri obat penurun panas jika perlu,
hangat. jika demam tidak kunjung sembuh
 Memberikan pujian kepada keluarga atas sampai hari ketiga dianjurkan untuk
jawaban yang tepat yang diberikan oleh keluarga berkonsultasi dengan dokter.

Objektif:
 Ny. R tampak mendengarkan dan
memperhatikan bagaimana cara
mengatasi efek samping dari
imunisasi

 Ny. R mengerti dan dapat


mengulang apa yang dijelaskan dan
dipraktekkan

Analisa:
 Masalah teratasi. Keluarga mampu
menjelaskan cara mengatasi efek
samping imunisasi dan
mempraktekkan kompres air hangat
untuk mengatasi efek demam setelah
imunisasi.

Planning:
Lanjutkan intervensi melakukan
modifikasi lingkungan : kontrol resiko,
pencegahan dan memanfaatkan
fasilitas kesehatan.
Sabtu, 12 November  Mengevaluasi kembali keluarga terkait Subjektif:
2022 bagaimana cara mengatasi efek samping setelah  Ny.R mengatakan sudah mengerti
11.00-11.35 diimunisasi tentang jadwal imunisasi lanjutan
 Mendiskusikan bersama keluarga mengenai pada balita
jadwal imunisasi lanjutan pada balita  Ny.R dapat menyebutkan kembali
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum jadwal imunisasi lanjutan pada
dimengerti mengenai cara mengatasi efek balita
samping dan jadwal imunisasi lanjutan pada
balita Objektif:
 Memberikan pujian (reinforcement positif) pada  Ny.R tampak mendengarkan dan
keluarga atas jawaban yang diberikan. memperhatikan dengan seksama
 Ny.R mengerti dan dapat mengulang
apa yang dijelaskan
 Ny.R tampak bersemangat
mendengar penjelasan, namun
sesekali ada distraksi dari anak Ny.R

Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu menjelaskan
jadwal imunisasi lanjutan pada
balita

Planning:
Lanjutkan intervensi pemanfaatan
fasilitas kesehatan untuk pelayanan
imunisasi.

 Mendiskusikan bersama keluarga terkait


imunisasi untuk membantu memotivasi keluarga Subjektif:
agar dapat membawa ke fasilitas kesehatan  Ny.R mengatakan sudah mengerti
terdekat tentang tindakan yang harus
 Menjelaskan mengenai fasilitas kesehatan apa dilakukan dengan memanfaatkan
saja yang dapat dikunjungi oleh keluarga untuk fasilitas kesehatan untuk pelayanan
pelayanan imunisasi. imunisasi
 Menanyakan kembali apakah ada yang belum  Ny.R dapat menyebutkan kembali
dimengerti fasilitas kesehatan apa yang dapat fasilitas kesehatan apa saja yang
dikunjungi. dapat dikunjungi untuk pelayanan
 Memberikan pujian pada keluarga atas jawaban imunisas seperti posyandu,
yang diberikan dan jawabannya sesuai puskesmas, dan petugas kesehatan
seperti : bidan

Objektif:
 Ny.R tampak mendengarkan dan
memperhatikan
 Ny.R mengerti dan dapat mengulang
apa yang dijelaskan
 Ny.R tampak antusias
mendengarkan penjelasan yang
disampaikan ners muda.

Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga dengan memeriksakannya
ke fasilitas pelayanan kesehatan
terdekat.

Planning:
Lanjutkan intervensi untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk imunisasi lanjutan pada anak
Ny.R
EVALUASI SUMATIF

Diagnosa Keperawatan :
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga
DIAGNOSA EVALUASI
RESPON KELUARGA RENCANA TINDAK LANJUT
KEPERAWATAN YA TIDAK
Ketidakefektifan - Mengucapkan salam - Mengobservasi keluarga terhadap apa yang
manajemen kesehatan - Memvalidasi keadaan keluarga telah diajarkan dalam kunjungan ners
pada keluarga - Mengingatkan kontrak sebelumnya muda
- Mengevaluasi kembali TUK 1 s/d - Keluarga dianjurkan mampu untuk
TUK 5 melakukan perawatan rumah dengan
pengaturan diit pada balita dengan menu
Keluarga mampu mengenal masalah
“Isi piringku”
kesehatan
- Mengevaluasi kembali kemampuan 🗸 - Keluarga sebaiknya memantau An.RB
keluarga untuk menyebutkan untuk teratur dalam jadwal makan untuk
pengertian, prinsip, jenis-jenis gizi meningkatkan status nutrisi An.RB
seimbang, cara pencegahan gizi - Keluarga sebaiknya rutin memeriksa
kurang dan dampak jika anak kesehatan An.RB terutama ke posyandu
kekurangan gizi
🗸 untuk memantau berat badan An.RB
- Memberi reinforcement positif atas
jawaban keluarga - Keluarga Ny.R sebaiknya tetap melakukan
apa yang dijelaskan ners muda terkait
Keluarga mampu memutuskan merawat pengaturan pola makan dengan metode “isi
anggota keluarga, meningkatkan, dan piringku yang mana komponennya 30%
memperbaiki kesehatan lauk pauk, 35% makanan pokok, dan 25%
- Mengevaluasi kembali pengetahuan buah dan sayur.
keluarga dalam mengambil keputusan
yang tepat untuk mengatasi masalah
gizi kurang serta akibat lanjut jika 🗸
anak mengalami gizi kurang
- Memberi reinforcement positif atas
keputusan yang diambil oleh keluarga.
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga untuk meningkatkan kesehatan
- Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam merawat anggota
keluarga dengan gizi kurang terkait 🗸
pengaturan diit “Isi piringku dan
piramida gizi sembang
- Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan oleh
keluarga

Keluarga mampu memodifikasi 🗸


lingkungan/perilaku : kontrol resiko,
pencegahan
- Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam memodifikasi
penyusunan jadwal makanan dan
pengaturan diit anak balita
- Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


kesehatan
- Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam memanfaatkan 🗸
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada
di lingkungan keluarga
- Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan
2. Defisit pengetahuan keluarga mengenai imunisasi
DIAGNOSA EVALUASI
RESPON KELUARGA RENCANA TINDAK LANJUT
KEPERAWATAN YA TIDAK
Defisit pengetahuan - Mengucapkan salam - Mengobservasi keluarga terhadap apa yang
keluarga mengenai - Memvalidasi keadaan keluarga telah diajarkan dalam kunjungan ners
imunisasi. - Mengingatkan kontrak sebelumnya muda
- Mengevaluasi kembali TUK 1 s/d - Keluarga dianjurkan mampu untuk
TUK 5 melakukan perawatan rumah dengan
kompres air hangat untuk mengatasi efek
Keluarga mampu mengenal masalah samping setalah anak diimunisasi
kesehatan
- Mengevaluasi kembali kemampuan - Keluarga sebaiknya dapat membawa
keluarga untuk menyebutkan 🗸 An.RB ke posyandu untuk mendapatkan
pengertian, manfaat, jenis-jenis, imunisasi dan vitamin yang diberikan anak
jadwal pemberian imunisasi, syarat- Ny.R sekaligus memantau kesehatan dan
syarat anak yang boleh diimunisasi, status gizi anak Ny.R
dampak jika anak tidak diimunisasi - Keluarga dapat memanfaatkan fasilitas
dan cara menangani efek dari
🗸 kesehatan untuk melakukan imunisasi
imunisasi
- Memberi reinforcement positif atas seperti di posyandu, puskesmas, serta
jawaban keluarga tenaga kesehatan : bidan.
- Keluarga diharapkan dapat melakukan
Keluarga mampu memutuskan merawat imunisasi lanjutan pada anak Ny.R
anggota keluarga, meningkatkan, dan
memperbaiki kesehatan
- Mengevaluasi kembali pengetahuan
keluarga dalam mengambil keputusan
yang tepat untuk melakukan imunisasi 🗸
lanjutan pada anak Ny. R dan dampak
jika anak tidak diimunisasi.
- Memberi reinforcement positif atas
keputusan yang diambil oleh keluarga.

Keluarga mampu merawat anggota


keluarga untuk meningkatkan kesehatan 🗸
- Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam merawat anggota
keluarga mengenai imunisasi lanjutan
dan cara mengatasi efek samping 🗸
setelah anak diimunisasi.
- Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan oleh
keluarga

Keluarga mampu memodifikasi


lingkungan/perilaku : kontrol resiko,
pencegahan 🗸
- Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam memodifikasi terkait
imunisasi lanjutan pada balita serta
mengenai jadwal imunisasi lanjutan
pada balita.
- Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan

Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas


kesehatan
- Mengevaluasi kembali kemampuan
keluarga dalam memanfaatkan
fasilitas pelayanan kesehatan yang ada 🗸
di lingkungan keluarga
- Memberikan reinforcement positif
atas usaha yang dilakukan
PLANNING OF ACTION (POA)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
KEGIATAN JADWAL
NO MINGGU 1 2
HARI 1 2 3 4 5 6 1 2 3 4 5 6
Mencari keluarga binaan dan membuat
1.
kontrak dengan keluarga binaan
Melakukan pengkajian dan
2. pemeriksaan fisik kepada keluarga
binaan Tn.J
Melakukan scoring bersama keluarga
4.
binaan Tn.J
Menyampaikan hasil scoring dan
5. rencana asuhan keperawatan kepada
keluarga binaan
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ketidakefektifan manajemen kesehatan
pada keluarga
Keluarga mampu mengenal tentang
gizi seimbang pada balita
Keluarga mampu mengambil keputusan
untuk merawat anggota keluarga
dengan gizi kurang serta penkes
tentang dampak gizi kurang pada balita
7.
Keluarga mampu melakukan
perawatan sederhana pada anggota
keluarga yang mengalami gizi kurang
melalui pengaturan diit “Isi piringku
dan piramida gizi seimbang”
Keluarga mampu cara menciptakan
lingkungan baik bagi keluarga dengan
anak balita
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan yang ada untuk
mengatasi gizi kurang
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Defisit pengetahuan keluarga mengenai
imunisasi
keluarga mampu mengenal tentang
pentingnya imunisasi
Keluarga mampu memutuskan untuk
merawat, meningkatkan atau
memperbaiki kesehatan: Pendidikan
kesehatan tentang dampak jika tidak
imunisasi
Keluarga mampu merawat anggota
keluarga untuk meningkatkan
kesehatan: Melakukan manajemen
pencegahan dengan menjelaskan
kepada keluarga cara menangani atau
mengatasi efek dari imunisasi pada
anak
Keluarga mampu memodifikasi
lingkungan: kontrol resiko, keamanan
dan kenyamanan
Keluarga mampu memanfaatkan
fasilitas kesehatan: Pendidikan
kesehatan tentang macam-macam
fasilitas kesehatan yang dapat
dikunjungi untuk pelayanan imunisasi
EVALUASI SUMATIF

LAPORAN PENDAHULUAN MINGGU II


PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

Nama : Nepta Yulita


Nim 2211437086
Kunjungan : Minggu ke-2
Tanggal : 07 November – 12 November 2022
A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga

Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa keperawatan. Diagnosa


keperawatan belum dapat dirumuskan karena belum dilakukan pengkajian. Setelah dilaksanakan
pengkajian secara penuh dalam waktu 1 x 30 menit setiap kali pertemuan, maka akan dilakukan analisa
data terhadap masalah yang ditemukan. Setelah muncul masalah keperawatan dilakukan skoring untuk
menetapkan prioritas masalah dan terbentuklah susunan diagnosa keperawatan yang akan diselesaikan.
Diagnosa keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan keempat.

Setelah melakukan pengkajian dan kunjungan pada keluarga Tn. J selama 6 hari pada minggu
pertama dengan menjelaskan tujuan, maka ners muda memutuskan bahwa keluarga Tn. J dikelola sebagai
keluarga binaan selama dua minggu. KeluargaTn. J berada pada tahap tumbuh kembang keluarga dengan
anak usia pre school. Pada minggu pertama kegiatan difokuskan pada pengkajian selengkap-lengkapnya,
terutama data yang dapat menunjang tegaknya diagnosa keperawatan dan membuat intervensi yang sesuai
untuk diagnosa keperawatan yang akan diangkat, serta melakukan skoring bersama keluarga setelah
diagnosa keperawatan ditegakkan untuk memprioritaskan masalah yang diutamakan. Keluarga Tn. J
merupakan tipe keluarga inti (Nuclear Family) dimana didalam keluarga terdiri dari kepala keluarga Tn. J,
memiliki istri yaitu Ny. R serta 3 orang anak dengan usia 4 tahun, 3 tahun, dan 2 tahun yang tinggal
bersama. Setelah melakukan pengkajian dan menjelaskan tujuan kunjungan pada keluarga, Selanjutnya
akan dilakukan implementasi asuhan keperawatan keluarga yang berkaitan dengan diagnosa pertama dan
kedua pada Ny. R di keluarga Tn. J yaitu ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga dan defisit
pengetahuan mengenai imunisasi pada keluarga.
Hasil pengkajian pada keluarga Tn. J didapatkan bahwa Ny. R mempunyai riwayat maag tetapi
sudah lama tidak ada kambuh lagi. Pada saat penglajian di dapatkan juga An. RB mengalami gizi kurang
ditandai dengan IMT nya kurang dari batas normal dengan BB : 10,1 usia : 3 tahun 4 bulan didapatkan
IMT: Kurang gizi (< -3SD). Kondisi ini sudah cukup lama, namun tidak ada tindakan serius yang
dilakukan oleh keluarga untuk mencegah terjadinya gizi kurang tersebut. Hasil pengkajian pada keluarga
Tn. J juga ditemukan bahwa An. RB tidak menyukai sayur dan buah , serta kurang nafsu makan. Ketiga
anak Tn. J tidak di imunisasi lengkap hanya sampai imunisasi BCG. Hal ini dikarenakan ketika
diimunisasi anak Tn. J mengalami demam sehingga Tn. J tidak membolehkan anaknya untuk diimunisasi
lagi. Keluarga Tn. J ketika sakit jika tidak terlalu parah mencoba menggunakan obat herbal atau membeli
obat di warung, tetapi jika tidak kunjung sembuh maka keluarga Tn. J akan berobat ke bidan. Keluarga Tn.
J memiliki BPJS tapi sekarang Ny. R lebih sering berobat ke bidan daripada ke puskesmas.
2. Masalah Keperawatan
a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga
b. Defisit pengetahuan keluarga mengenai imunisasi

B. Proses Keperawatan
1. Diagnosa Keperawatan
a. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga
b. Defisit pengetahuan keluarga mengenai imunisasi
2. Rencana Keperawatan dan Implementasi
Diagnosa 1 : Ketidakefektifan manajemen kesehatan keluarga
Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada Ny. R selama 3 x 60 menit kunjungan rumah
diharapkan keluarga mampu mengetahui gizi seimbang, dampak gizi kurang, dan mampu melakukan
perawatan sederhana pada anggota keluarga dengan masalah gizi kurang.
Tujuan Khusus :
Setelah 1 x 60 menit, keluarga mampu untuk :
a. Keluarga mampu mengenal tentang gizi seimbang pada anggota keluarga yang ditandai dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan pengertian gizi seimbang
2) Keluarga mampu menyebutkan prinsip gizi seimbang
3) Keluarga mampu menyebutkan jenis-jenis gizi seimbang
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga dengan asam urat ditandai
dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan akibat lanjut gizi kurang jika tidak ditangani
2) Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga dengan gizi kurang
c. Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang ditandai dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan cara pencegahan sederhana dirumah pada anggota keluarga yang
mengalami gizi kurang
d. Keluarga mampu mengetahui dan melakukan cara menciptakan lingkungan baik bagi anggota keluarga
ditandai dengan:
1) Keluarga mampu memodifikasi lingkungan yang baik, aman dan sehat pada anggota keluarga
dengan gizi kurang
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengontrol asam urat ditandai
dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan jenis pelayanan kesehatan dan manfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan bagi anggota keluarga yang mengalami gizi kurang.
Implementasi Tindakan Keperawatan
a. Topik : Gizi seimbang
b. Metode : Diskusi dan tanya jawab
c. Media : Leafleat dan Lembar balik
d. Waktu : Senin-Sabtu, 07 November – 12 November 2022
e. Tempat : Kediaman keluarga Tn. J (RT 002/ RW 017).

f. Strategi pelaksanaan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga
10.00 Orientasi  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memvalidasi keadaan  Menjawab
keluarga
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
kunjungan dan kontrak
waktu

10.10 Kerja  Melakukan pengkajian  Menjawab


 Melakukan  Mengikuti kegiatan
pemeriksaan fisik
 Mengidentifikasi masalah  Mendengarkan dan
kesehatan memperhatikan
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan
positif
10.50 Terminasi  Membuat kontrak  Menyepakati
selanjutnya kontrak
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
Kriteria Hasil
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang masalah gizi kurang pada anggota keluarga
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga yang mengalami gizi
kurang
3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang mengalami gizi
kurang
4) Keluarga mampu cara menciptakan lingkungan baik bagi anggota keluarga yang mengalami gizi
kurang
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk menangani gizi kurang pada
anak Tn. J

Diagnosa 2 : Defisit pengetahuan keluarga mengenai imunisasi


Tujuan Umum : Setelah dilakukan tindakan keperawatan pada keluarga Tn. J selama 3x60 menit kunjungan
rumah diharapkan keluarga mampu mengetahui dampak tidak imunisasi dan melakukan perawatan
sederhana pada anggota keluarga.
Tujuan Khusus :
a. Keluarga mampu mengetahui tentang imunisasi, yang ditandai dengan :
1) Keluarga mampu menyebutkan pengertian imunisasi
2) Keluarga mampu menyebutkan manfaat imunisasi
3) Keluarga mampu menyebutkan jenis-jenis imunisasi
4) Keluarga mampu menyebutkan efek samping dari imunisasi
b. Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga ditandai dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan dampak lanjut tidak imunisasi
2) Keluarga mampu memutuskan untuk merawat anggota keluarga yang sakit
c. Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga yang ditandai dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan cara perawatan sederhana di rumah pada anggota keluarga setelah
diimunisasi.
d. Keluarga mampu cara menciptakan lingkungan baik bagi anggota keluarga ditandai dengan:
1) Keluarga mampu mengidentifikasi lingkungan yang baik bagi setiap anggota keluarga
e. Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk mengontrol penyakit ditandai
dengan:
1) Keluarga mampu menyebutkan jenis pelayanan kesehatan dan manfaatkan fasilitas pelayanan
kesehatan bagi anggota keluarga untuk pelayanan imunisasi
Implementasi Tindakan Keperawatan

1) Topik : Pentingnya imunisasi


2) Metode : Diskusi dan tanya jawab
3) Media : Leafleat
4) Waktu : Senin-Sabtu, 07 November – 12 November 2022
5) Tempat : Kediaman keluarga Tn. J (RT 002/ RW 017).

Strategi pelaksanaan
Waktu Fase Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Keluarga
10.00 Orientasi  Mengucapkan salam  Menjawab salam
 Memvalidasi keadaan  Menjawab
keluarga
 Memperkenalkan diri  Mendengarkan
 Menjelaskan tujuan  Mendengarkan
kunjungan

10.10 Kerja  Melakukan pengkajian  Menjawab


 Melakukan pemeriksaan  Mengikuti kegiatan
fisik
 Mengidentifikasi masalah  Mendengarkan dan
kesehatan memperhatikan
 Memberikan reinforcement  Mendengarkan
positif
10.50 Terminasi  Membuat kontrak  Menyepakati
selanjutnya kontrak
 Mengucapkan salam  Menjawab salam
Kriteria Hasil
a. Kriteria struktur
1) Menyiapkan LP
2) Menyiapkan alat bantu atau media
3) Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
b. Kriteria Proses
1) Pelaksanaan sesuai waktu dan strategi pelaksanaan
2) Keluarga aktif dalam kegiatan.
c. Kriteria Hasil
1) Keluarga mampu mengenal tentang dampak jika tidak imunisasi
2) Keluarga mampu mengambil keputusan untuk merawat anggota keluarga
3) Keluarga mampu melakukan perawatan sederhana pada anggota keluarga setelah diimunisasi
4) Keluarga mampu cara menciptakan lingkungan baik bagi anggota keluarga
5) Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada untuk pelayanan imunisasi
LAPORAN PENGKAJIAN KELUARGA RESUME
PRAKTIK PROFESI KEPERWATAN
KELUARGA FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU

A. PENGKAJIAN
1. DATA KELUARGA
Nama kepala keluarga : Nenek. W
Alamat rumah : Jln. Kakap 2 RT 002 RW 017 Kel. Sri
Meranti,
Agama & Suku : Batak
Bahasa sehari-hari : Indonesia
Jarak Yankes terdekat : ± 3 km

2. DATA ANGGOTA KELUARGA


No Nama Hub.dg KK JK Umur Suku Pendidikan Pekerjaan
terakhir saat ini
1. Ny. W Ibu Perempuan 72 batak SLTA IRT

2. Ny. R Anak Perempuan 32 Batak SLB Tidak


bekerja

Status gizi (BB, TTV Status imunisasi Alat bantu


TB & IMT) dasar
BB: 52 kg TD: 154/83 mmHg Tidak lengkap Kacamata
TB: 156 cm Nadi : 75 x/i
RR : 20 /i
Suhu : 36,5 C
Gula : 114 mg/dl
Kolesterol : 209
Asam urat : 6,3
BB: 59,2 kg TD: 110/80 mmHg Tidak lengkap Tidak ada
TB: 155 cm Nadi : 85x/i RR : 19 /i Suhu
: 36,7 C

Status kesehatan Riwayat Analisis masalah kesehatan


Penampilan saat ini penaykit alergi individu
umum
Baik Hiperetensi Tidak ada Hipertensi
Kolesterol Kolesterol
Baik Hipertensi Tidak ada Down syndrome
3. DATA PENGKAJIAN INDIVIDU YANG SAKIT (terlampir)
DATA PENUNJANG KELUARGA

Rumah dan Sanitasi Lingkungan PHBS di Rumah Tangga


Kondisi Rumah : Jika ada bunifas, persalinan ditolong oleh tenaga
Rumah terlihat rapi, bersih, dan memiliki kesehatan :
pagar Ya/tidak
Ventilasi : Jika ada bayi, memberi ASI ekslusif :
Cukup, jendela selalu terbuka di pagi hari Ya/tidak
Pencahayaan Rumah : Jika ada balita, menimbang balita tiap bulan :
Baik, pencahayaan cukup di ruang tamu Ya/tidak
Saluran Buang Limbah : Menggunakan air bersih untuk makan dan minum
Baik, untuk samph :
diangkut oleh Ya/tidak
petugas kebersihan
Sumber Air Bersih : Menggunakan air bersih untuk kebersihan diri :
Sehat (air dari sumur BOR) Ya/tidak
air didapatkan dari sumur bor
Jamban memenuhi syarat : Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
Ya Ya/tidak
Kamar mandi terletak didalam rumah berdekatan Ny.W telah mengetahui cuci tangan yang benar
dengan dapur
Tempat Sampah : Melakukan pembuangan sampah pada tempatnya
Sampah dibuang disatu tempat (organic dan :
anorganik) dan diangkut oleh petugas Ya/tidak
kebersihan Sampah dikeluarga nenek W dikumpulkan di
satu plastik dan diangkut oleh petugas kebersihan
Rasio Luas Bangunan Rumah dengan Jumlah Menjaga lingkungan rumah tampak bersih :
Anggota Keluarga 8 m2/orang : Ya/tidak
Ya/tidak Rumah nenek W tampak bersih, rapi lumayan
banyak perabotan didalam rumah.
Mengkonsumsi lauk dan pauk tiap hari :
Ya/tidak
lauk yang sering dikonsumsi adalah daging
ayam,ikan, dana aneka jenis sayur
Menggunakan jamban sehat :
Ya/tidak
Memberantas jentik di rumah sekali
seminggu :
Ya/tidak
Makan buah dan sayur setiap hari :
Ya/tidak
Nenek W mengkonsumsibuah dan sayur
setiap hari.
Melakukan aktivitas fisik setiap hari :
Ya/tidak
Nenek W masih bisa melakukan aktivitas
fisik secara mandiri.
4. Kemampuan Keluarga Melakukan Tugas Pemeliharaan Kesehatan
Anggota Keluarga

a. Adakah perhatian keluarga kepada Ada/tidak


anggotanya yang menderita sakit : Anak Nenek.W memperhatikan keadaan ibunya,
anak
Nenek.W juga membantu pekerjaan rumah
b. Apakah keluarga mengetahui masalah Ya/tidak
kesehatan yang dialami anggota dalam Anak Nenek.W mengetahui mengenai penyakit
keluarganya : Nenek.W
c. Apakah keluarga mengetahui penyebab Ya/tidak
masalah kesehatan yang dialami Anak Nenek.W tidak mengetahui penyebab
anggota dalam keluarganya : Hipertensi.
d. Apakah keluarga mengetahui tanda dan Ya/tidak
gejala masalah kesehatan yang dialami Anak Nenek.W tidak mengetahui apabila Ny.W
anggota keluarganya : terkadang pusing dan tengkuk terasa berat

e. Apakah keluarga mengetahui akibat Ya/tidak


masalah kesehatan yang dialami Anak Nenek W yang tinggal dirumah tidak
anggota dalam keluarganya bila tidak mengetahui akibat bila hipertensi padaNenek.W tidak
diobati/dirawat : diatasi akan menyebabkan penyakit
jantung, stroke dan lainnya
f. Pada siapa keluarga biasa menggali Keluarga/Tetangga/Kader/Tenaga Kesehatan
informasi tentang masalah kesehatan Nenek.W sering mencari informasi terkait hipertensi
yang dialami anggota keluarganya : kepada kader dan tenaga kesehatan.
g. Keyakinan keluarga tentang masalah Tidak perlu ditangani karna sembuh sendiri/Perlu
kesehatan yang dialami anggota berobat ke yankes/Tidak terpikir
keluarganya Nenek. W percaya ke tenaga kesehatan karena
tenaga
kesehatan lebih jelas dan dipercaya dikarenakan ada
ilmu yang mereka pelajari.
h. Apakah keluarga melakukan upaya Ya/tidak
peningkatan kesehatan yang dialami Nenek. W kadang-kadang melakukan pemeriksaan
anggota keluarganya secara aktif : kesehatan ke rumah sakit
i. Apakah keluarga mengetahui kebutuhan Ya/tidak
pengobatan masalah kesehatan yangdialami Anak Nenek W mengetahui obat yang dikonsumsi
anggota keluarganya : ibunya
j. Apakah keluarga dapat melakukan cara Ya/tidak
merawat anggota keluarga dengan Anak Nenek W menjaga pola makan Nenek.S dengan
masalah kesehatan yang dialaminya : mengurangi garam dan memperhatikan makanan yang
dimakkan Nenek W
k. Apakah keluarga dapat melakukan Ya/tidak
pencegahan masalah kesehatan yang Anak Nenek W mengetahui makananyang tidak boleh
dialami anggota keluarganya : dimakan bagi penderita hipertensi dan kolesterol
l. Apakah keluarga mampu memelihara Ya/tidak
atau memodifikasi lingkungan yang Nenek W mengetahui makanan dan lingkunganseperti
mendukung kesehatan anggota keluarga apa untuk menangani penyakitnya
yang mengalami masalah kesehatan :
m. Apakah keluarga mampu menggali dan Ya/tidak
memanfaatkan sumber di masyarakat Keluarga tidak mengetahui cara memanfaatkan
untuk mengatasi masalah kesehatan sumber masyarakat, Nenek W kalausakit jarang
anggota keluarganya : datang ke puskesmas ataupun rumah sakit, palingan
jika sudah sakit tak tertahankan pergi ke RS
5. Hasil Pembinaan Berdasarkan Tingkat Kemandirian Keluarga

Kunjungan Pertama (K-1) : tingkat 1 Kunjungan Keempat (K-4) : Tingkat 2


Perawat : Nepta Yulita Perawat : Nepta Yulita
Kunjungan Kedua (K-2) : tingkat 1 Kunjungan Kelima (K-5) : Tingkat 3
Perawat : Nepta Yulita Perawat : Nepta Yulita
Kunjungan Ketiga (K-3) : tingkat 2 Kunjungan Keenam (K-6) : Tingkat 3
Perawat : Nepta Yulita Perawat : Nepta Yulita
Nama Individu yang sakit Diagnosa medik
Sumber dana kesehatan Rujukan dokter/rumah sakit
Keadaan umum Sirkulasi/cairan Perkemihan Pernapasan
Kesadaran: (-) edema, (-) asites Pola BAK: 8x/hr (-) Sianosis
GCS: composmentisTD: Inkotinensia urin (-) sekret
TD: 154/83 mmHg (-) nyeri saat BAK (-) wheezing
Nadi : 75 x/i BAK mandiri tanpa (-) alat bantu napas
RR : 20 /i bantuan
Suhu : 36,5 C (-) menggunakan obat
Gula : 114 mg/dl
Kolesterol : 209
Asam urat : 6,3
Pencernaan Muskuloskeletal Neurosensori
(-) mual, (-) muntah, (-) nyeri pada tengkuk, Fungsi penglihatan Fungsi perabaan
kembung, (-) sulit menelan,(-) Berjalan mandiri (-) buram nyeri pada
disphagia, (-) bau napas. (+) tengkuk
kerusakan gigi, (-) distensi Fungsi pendengaran
abdomen, (+) bising usus 8x/i, (-) alat bantu dengar Refleks patologis
(-) terasa massa di abdomen, (-) kejang
mendapat obat maag apabila Fungsi perasa
maag muncul, (-) alergi (-) terganggu Fungsi penciuman
makanan, (-) alat bantu makan. (-) terganggu

Mental Komunikasi dan Kulit


(+) bagus budaya Interaksi (-) kelainan
dengan keluargabaik. (-) memar

Kebersihan diri Perawatan diri sendiri Tidur dan istirahat


Gigi bersih, mulut bersih, Mandi: Nenek W tidurnya nyenyak biasanya tidur
pakaian bersih, telinga bersih, mandiriKulit kisaran jam 9 atau 10
kuku kaki ada yanghitam, : bersih (-) tidak ada minum obat
kuku tangan terdapat satu
yang hitam,
rambut dan kepala bersih
Keterangan tambahan terkait individu
Hipertensi pada tanggal 03 November 2022 TD: 154/83 mmhg
Kolesterol pada tanggal 02 November 2022 kolesterol : 206
Diagnosa tambahan terkait individu
B. ANALISA DATA

No Analisis Data Masalah Keperawatan


1. Data Subjektif Ketidakefektifan manajemen
- Nenek W mengatakan sakit tengkuk kesehatan pada keluarga
- Nenek W megatakan kadang-kadang sakit kepala dengan hipertensi
- Nenek W mengatakan mengkonsumsi obatan
tradisional yaitu daun seledri untuk hipertensi
Data objektif
- TD: 154/83 mmHg
- Nadi : 75 x/i
- RR : 20 /i
- Suhu : 36,5 C

2. Data Subjektif Ketidakefektifan manajemen


- Nenek W mengatakan ada nyeri tengkuk kesehatan pada keluarga
- Nenek W mengatakan nyeri pada leher dengan kolesterol
- Nenek W mengatakan sering kesemutan dan tangan
kebas
Data objektif
- TD: 154/83 mmHg
- Nadi : 75 x/i
- RR : 20 /i
- Suhu : 36,5 C
- Kolesterol : 206

C. DIAGNOSA
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Nenek W dengan hipertensi
2. Ketidakefektifan manajemenkesehatan pada Nenek W dengan Kolesterol
D. SKORING
1. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada keluarga dengan hipertensi
NO KRITERIA PERHITUNGA SKORING PEMBENARAN
N
1 Sifat masalah: 3/3x1 1 Masalah sering terjadi, Nenek
Aktual (3) W Tahu bahwa mengalami
hipertensisejak 2 tahun yang lalu
2 Kemungkinan 2/2x2 2 Nenek W suka makanan asin dan
masalah untuk bersantan, namun Nenek W juga
diubah: Mudah (2) mengkonsumsi seledri untuk
mengurangi tekanan darah

3 Potensial masalah 2/3x1 2/3 Masalah ini sudah dikontrol oleh


untuk dicegah: Nenek W sebagian dengan
cukup (2) menggunakan obat herbal yaitu
daun seledri
.
4 Menonjol masalah: 2/2x1 1 Keluarga mengetahui masalah
Ada masalah, harus yang dihadapi dan merasa
segera di masalah ini dapat diatasi segera
tangani (2)
Total skor 4 2/3 2

2. Ketidakefektifan manajemen kesehatan pada Keluarga dengan Kolesterol


NO KRITERIA PERHITUNGA SKORING PEMBENARAN
N
1 Sifat masalah: 3/3x1 1 Masalah sering terjadi, Nenek
Aktual (3) W mengetahui kolesterol
semenjak 1 tahun yang lalu

2 Kemungkinan 2/2x2 2 Nenek W terkadang


masalah untuk mengkonsumsi kacang-kacangan,
diubah: Mudah (2) dan sering mengkonsumsi
makanan bersantan, serta suka
masakan yang di goreng.

3 Potensial masalah 3/3x1 1 Masalah ini sudah dikontrol oleh


untuk dicegah: nenek W dengan tanaman herbal
tinggi (3)

4 Menonjol masalah: 2/2x1 1 Keluarga mengetahui masalah


Ada masalah, harus yang dihadapi dan merasa
segera di masalah ini dapat diatasi segera
tangani (2)
Total skore 5 1
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN PADA KELUARGA NENEK W

No Diagnosa Keperawatan Tujuan dan Kriteria hasil (NOC) Intervensi keperawatan (NIC)
1 Ketidakefektifan manajemen Setelah dilakukan intervensi Keluarga mampu mengenal masalah
kesehatan pada keluarga keperawatan, keluarga mampu mengenal kesehatan tentang kolesterol dan hipertensi:
masalah tentang Kolesterol  Pendidikan kesehatan tentang
Kolesterol: pengertian, etiologi, tanda
dan gejala, dampak
Keluarga mampu memutuskan untuk Keluarga mampu memutuskan untuk
merawat, meningkatkan atau merawat, meningkatkan atau memperbaiki
memperbaiki kesehatan dengan kesehatan:
berpartisipasi dalam memutuskan  Pendidikan kesehatan tentang dampak
perawatan kesehatan untuk mengontrol kolesterol dan hipertensi yang dirasakan
hipertensi dan cara perawatan sederhana untuk
menurunkankolesterol dan hiperetensi
 Mendukung keluarga dalam membuat
keputusan dengan berdiskusi manfaat
yang akan dirasakan jika kolesterol
tinggi teratasi
 Memodifikasi perilaku dengan perilaku
tidak mengkonsumsi makanan yang
menyebabkan kolesterol dan hipertensi
Keluarga mampu merawat anggota Keluarga mampu merawat anggota keluarga
keluarga untuk meningkatkan kesehatan yang sakit untuk meningkatkan kesehatan:
dengan kontrol nyeri dan melakukan  Melakukan manajemen dengan
aktivitas yang tepat untuk mengurangi
teknik nonfarmakologis yaitu air
nyeri
rebusan daun salam dan rebusan daun
kelor
 Melakukan pengaturan diit untuk
mencegahpeningkatan kolesterol dan
hipertensi.
Keluarga mampu memodifikasi Keluarga mampu memodifikasi lingkungan:
lingkungan: kontrol risiko, keamanan  Pengendalian faktor risiko
dan kenyamanan dan perilaku  Manajemen lingkungan rumah yang
pencegahan kolesterol aman dan sehat
Keluarga mampu memanfaatkan fasilitas  Keluarga mampu memanfaatkan
kesehatan: pengetahuan tentang sumber fasilitas kesehatan: mengunjungi
kesehatan, perilaku mencari pelayanan fasilitas kesehatan untuk melakukan
kesehatan, pertisipasi pengobatan dan konseling tentang
keluarga dalam perawatan keluarga kolesterol dan hipertensi
IMPLEMENTASI KEPERAWATAN NENEK W
DIAGNOSA HARI/TANGGAL IMPLEMENTASI EVALUASI
KEPERAWATAN
Ketidakefektifan Senin, 07 November Orientasi Subjektif:
manajemen kesehatan pada 2022  Mengucapkan salam  Ibu W menjawab salam dari
keluarga 15.30-16.00 “Assalamualaikum bu ?” ners muda
 Memvalidasi keadaan keluarga “wa’alaikumussalam”
“Bagaimana kabar ibu hari ini? Apakah  “Alhamdulillah baik, tapi
ada keluhan bu?” masih merasakan berat dan
 Pemeriksaan kesehatan here and now nyeri di leher dan tengkuk”
“Baik bu, saya cek tensinya terlebih  Ibu W mengatakan sudah
dahulu ya?” mengerti mengenai penyakit
Mengingatkan kontrak dan menjelaskan kolesterol dan hipertensi
tujuan “Oiya bu, berdasarkan kontrak  Ibu W dapat menjelaskan
yang telah kita sepakati bahwasanya pengertian kolesterol dan
nepta akan datang hari ini untuk hipertensi
menjelaskan terkait kolesterol dan  Ibu W dapat menyebutkan 5
hipertensi bu”. Kegiatan ini memerlukan dari 6 penyebab kolesterol.
waktu sekitar 15-20 menit saja, apakah  Ibu W dapat menyebutkan 4
ibu bersedia? Kita berbincangnya dari 6 pencegahan kolesterol
dimana bu? Baik ya bu kita berdiskusi  Ibu W dapat menyebutkan
disini saja”. pencegahan kolesterol
 Melakukan penkes terkait kolesterol  Ibu W dapat menyebutkan
 Mendiskusikan bersama ibu W tentang pengertian,
kolesterol dengan menggunakan  Ibu W dapat menyebutkan 5
lembar balik dan leaflet. dari 7 faktor penyebab
 Mendiskusikan bersama ibu W terkait hipertensi
pengertian, penyebab, pencegahan  Ibu W dapat menyebutkan 6
kolesterol, diet rendah lemak. dari 9 tabda dan gejala
 Menggali pengetahuan ibu mengenai hipertensi
dampak/akibat lanjut dari kolesterol
 Menanyakan kembali kepada ibu W Objektif:
terkait pengertian, penyebab, dan  Ibu W tampak antusias dengan
pencegahan kolesterol penjelasan yang diberikan.
 Memberikan pujian (reinforcement  Kontak mata positif.
positif) kepada keluarga atas jawaban  Ibu W tampak mendengarkan
yang tepat yang diberikan oleh dan memperhatikan lembar
keluarga. balik yang dipegang.
 Melakukan penkes terkait Hipertensi  Ibu W mendengarkan
 Mendiskusikan bersama ibu W tentang penjelasan yang diberikan ners
Hipertensi dengan menggunakan muda
lembar balik dan leaflet.  Ibu W mengerti dan dapat
 Mendiskusikan bersama ibu W terkait mengulang apa yang dijelaskan
pengertian, faktor penyebab, tanda oleh ners muda.
gejala, pengaturan diit hipertensi,
akibat lanjut dari hipertensi
 Menggali pengetahuan ibu mengenai Analisa:
dampak/akibat lanjut dari hipertensi  Masalah teratasi sepenuhnya.
 Menanyakan kembali kepada ibu W Keluarga mampu mengenal
mengenai pengertian, faktor penyebab masalah dan menjelaskan
dan tanda gejala hipertensi kembali tentang pengertian,
 Memberikan pujian (reinforcement penyebab, dan pencegahan
positif) kepada keluarga atas jawaban kolesterol dan pengertian,
yang tepat yang diberikan oleh faktor penyebab dan tanda
keluarga. gejala hipertensi

Planning
Lanjutkan intervensi untuk
keluarga mampu memutuskan
untuk merawat keluarga yang
sakit.
 Mendiskusikan bersama keluarga
akibat lanjut dari kolesterol dan Subjektif:
hipertensi  Ibu W mengatakan sudah
 Menanyakan kembali apakah ada yang mengerti tentang kolesterol
belum dimengerti mengenai akibat dam hipertensi
lanjut atau dampak dari kolesterol dan  Ibu W dapat menjelaskan
hipertensi akibat lanjut atau dampak dari
 Membantu ibu W untuk mengambil kolesterol dan hipertensi
keputusan mengenai cara mengatasi
dan merawat keluarga dengan Objektif:
kolesterol dan hipertensi  Ibu W tampak mendengarkan
 Memotivasi keluarga agar dapat dan memperhatikan lembar
memutuskan cara merawat anggota balik
keluarga untuk mengatasi kolesterol  Ibu W mendengarkan
dan hipertensi penjelasan dengan serius
 Memberikan reinforcement positif atas  Ibu W tampak berperan aktif
keputusan yang telah diambil oleh dalam pengambilan keputusan
keluarga. untuk mengatasi kolesterol dan
hipertensi pada Ibu W.

Analisa:
 Masalah teratasi sepenuhnya,
Keluarga mampu menjelaskan
mengenai dampak dan mampu
mengambil keputusan terhadap
keluarga yang mengalami
kolesterol dan hipertensi

Planning:
Lanjutkan intervensi terkait
keluarga mampu merawat
anggota keluarga yang sakit
dengan melakukan pembuatan
obat herbal rebusan daun salam
untuk menurunkan kadar
kolesterol dan hipertensi.
Selasa, 08  Menjelaskan tentang manfaat rebusan Subjektif:
November 2022 air daun salam untuk menurunkan  Ibu W mengatakan sudah
14.00-14.30 kolesterol dan hipertensi mengerti tentang pembuatan
 Mendiskusikan bersama Ibu W tentang ramuan herbal air rebusan daun
manfaat rebusan air daun salam untuk salam dan air rebusan daun
menurunkan kolesterol dan hipertensi kelor
 Menjelaskan cara pembuatan rebusan  Ibu W dapat menyebutkan
air daun salam kembali bagaimana cara
 Mengevaluasi pembuatan rebusan air pembuatan ramuan herbal air
daun salam pada Ibu W rebusan daun salam dan air
 Memberikan pujian kepada keluarga rebusan daun kelor
atas jawaban yang tepat yang diberikan
oleh keluarga Objektif:
 Menjelaskan pembuatan ramuan herbal  Ibu W tampak mendengarkan
air rebusan daun kelor untuk dan memperhatikan penjelasan
menurunkan kadar kolesterol yang diberikan serta poster
 Mengevaluasi kembali tentang yang diberikan ners muda
pembuatan ramuan herbal air rebusan  Ibu W mengerti dan dapat
daun kelor mengulang apa yang dijelaskan
 Memberikan pujian kepada keluarga ners muda
atas jawaban tepat yang diberikan.
Analisa:
Masalah teratasi sepenuhnya.
Keluarga mampu menjelaskan
terkait cara pembuatan ramuan
herbal air rebusan daun salam
dan air rebusan daun kelor
Planning:
Lanjutkan intervensi
memodifikasi lingkungan : faktor
resiko, pencegahan dan
memanfaatkan fasilitas kesehatan
terdekat

Sabtu, 12 November  Menjelaskan kepada keluarga Subjektif:


2022 bagaimana pencegahan dari penyakit  Ibu W mengatakan sudah
11.00-11.35 kolesterol dan hipertensi mengerti tentang pencegahan
 Mendiskusikan bersama keluarga dan memahami jadwal makan
mengenai penyusunan jadwal makan yang telah disusun
untuk Ibu W  Ibu W dapat menyebutkan
 Menanyakan kembali apakah ada yang kembali bagaimana pencegahan
belum dimengerti mengenai pencegahan penyakit kolesterol dan
dan bagaimana untuk mengurangi hipertensi
kambuhnya penyakit kolesterol dan
hipertensi Objektif:
 Memberikan pujian pada keluarga atas  Ibu W tampak mendengarkan
jawaban yang diberikan. dan memperhatikan penjelasan
ners muda
 Ibu W mengerti dan dapat
mengulang apa yang dijelaskan

Analisa:
 Masalah teratasi. Keluarga
mampu menjelaskan
pencegahan dan menyusun
jadwal makan untuk
menghindari terjadinya
kekambuhan kolesterol dan
hipertensi
Planning:
Lanjutkan intervensi untuk
memanfaatkan fasilitas kesehatan
untuk mencegah kekambuhan
penyakit kolesterol dan hipertensi
pada Ibu W

Subjektif:
 Mendiskusikan bersama keluarga jika  Ibu W mengatakan sudah
terjadi peningkatan kadar kolesterol dan mengerti tentang tindakan yang
hipertensi untuk membantu memotivasi harus dilakukan dengan
keluarga agar dapat membawanya ke memanfaatkan fasilitas
fasilitas kesehatan terdekat kesehatan jika terdapat
 Menjelaskan mengenai fasilitas peningkatan kadar kolesterol
kesehatan apa saja yang dapat dan hipertensi
dikunjungi oleh keluarga untuk
 Ibu W dapat menyebutkan
melakukan pengobatan dan konseling
kembali fasilitas kesehatan apa
kesehatan.
saja yang dapat dikunjungi
 Menanyakan kembali apakah ada yang
untuk menangani penyakitnya
belum dimengerti fasilitas kesehatan apa
yang dapat dikunjungi jika terjadi
Objektif:
peningkatan kadar kolesterol dan
 Ibu W tampak mendengarkan
hipertensi
dan memperhatikan penjelasan
 Memberikan pujian pada keluarga atas
dari ners muda
jawaban yang diberikan.
 Ibu W mengerti dan dapat
mengulang apa yang dijelaskan

Analisa:
 Masalah teratasi. Keluarga
mampu merawat anggota
keluarga dengan
memeriksakannya ke fasilitas
pelayanan kesehatan terdekat
untuk melakukan pengobatan
dan konseling.
ACTIVITY DAILY LIVING (ADL)
PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
2022

Nama : Nepta Yulita, S.Kep


NIM 2111437242
Jam
No Hari/Tanggal Kegiatan
(WIB)
1 Senin, 08.00 a. Sampai di posko dan Absen pagi
31 Oktober2022 12.00
b. Ishoma
14.00
c. Menghubungi keluarga binaan dan mengkontrak waktu
sekaligus membina hubungan saling percaya dengan
15.00 keluarga binaan dan kontrak waktu untuk pertemuan
17.00
selanjutnya
d. Absen pulang (selesai dinas)
e. Melakukan bimbingan dengan dosen via google meet
2 Selasa, 08.00 a. Absen pagi
01 November 12.00
b. Ishoma
2022 14.00
c. Melakukan pengkajian dengan keluarga binaan terkait
data umum dan riwayat tahap perkembangan keluarga
15.00 dan cek kesehatan keluarga binaan dan kontrak waktu
19.30
dengan keluarga untuk pertemuan selanjutnya
d. Absen pulang (selesai dinas)
e. Melakukan bimbingan dengan dosen via google meet
3 Rabu, 02 08.00 a. Absen pagi
November 2022 09.00
b. Membuat laporan pengkajian keluarga binaan.
10.00
c. Melakukan pengkajian lanjutan dengan keluarga
binaan terkait lingkungan, struktur keluarga, dan fungsi
11.10 keluarga dan kontrak waktu dengan keluarga binaan
untuk pertemuan selanjutnya
12.00 d. Kontrak waktu dengan keluarga resume, membina
15.00
17.30 hubungan saling percaya, dan pengkajian terkait data
umum keluarga
e. Ishoma
f. Absen pulang (selesai dinas)
g. Pre-conference dengan pembimbing terkait
pelaksanaan keperawatan keluarga
4 Kamis, 03 08.00 a. Absen pagi
November 2022 10.00
b. Melakukan pengkajian lanjutan dengan keluarga
binaan terkait stress dan koping keluarga dan

11.00 pemeriksaan fisik dan kontrak waktu dengan keluarga


untuk pertemuan selanjutnya

12.00 c. Membuat laporan pengkajian keluarga binaan terkait


14.30 analisis masalah dan membuat laporan pengkajian
keluarga resume
d. Ishoma
15.00
19.00 e. Melanjutkan pengkajian dengan keluarga resume,
pengecekan kolesterol, gula darah, asam urat dan
tekanan darah dan kontrak waktu dengan keluarga
untuk pertemuan selanjutnya
f. Absen pulang (absen selesai)
g. Pre-conference dengan pembimbing terkait
pelaksanaan keperawatan keluarga
5 Jumat, 04 08.00 a. Absen pagi
November 2022 12.00
13.40 b. Ishoma
c. Melakukan Skoring dengan keluarga binaan terkait

14.00 masalah yang telah di dapat dan melakukan kontrak


15.00 untuk pertemuan selanjutnya.
19.30
d. Membuat laporan pengkajian (intervensi keperawatan)
e. Absen pulang (absen selesai)
f. Pre-conference dengan pembimbing terkait
pelaksanaan keperawatan keluarga
6 Sabtu, 05 08.00 a. Absen pagi
November 2022 08.30
b. Menyelesaikan laporan pengkajian dan rencana
10.00 keperawatan untuk keluarga
c. Bertemu dengan keluarga binaan, melakukan
pengecakan tekanan darah, menyampaikan rencana
asuhan keperawatan yang akan dilakukan bersama
12.00
14.00 keluarga binaan dan kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya.
d. Ishoma
e. Bertemu dengan keluarga resume, melakukan
15.00 pengecekan Tekanan darah, melakukan skoring dengan
keluarga resume, memaparkan rencana asuhan
keperawatan yang akan dilakukan bersama keluarga
resume dan melakukan kontrak waktu untuk pertemuan
selanjutnya
f. Absen pulang (absen selesai)
7 Senin, 07 08.00 a. Absen pagi
November 2022 11.00
b. Melakukan cek tekanan darah Ny. R dan implementasi
TUK 1 dan 2 diagnosa 1 pada keluarga binaan terkait
gizi seimbang keluarga tampak antusias dengan penkes
walau terkadang ada distrasi dari anak Ny. R (promkes
12.00
tentang gizi seimbang pada balita) dan kontrak waktu
14.00
untuk pertemuan selanjutnya.
15.30
c. Ishoma
d. Bimbingan dengan dosen pembimbing terkait laporan
keluarga.
e. Implementasi DX 1 keluarga resume TUK 1 dan 2
(promkes tentang kolesterol dan hipertensi) dan
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
8 Selasa, 08 08.00 a. Absen pagi
November 2022 10.00
b. Implementasi DX 2 TUK 1 dan TUK 2 keluarga
binaan (promkes tentang pentingnya imunisasi) dan
12.00
kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
14.00
c. Ishoma
d. Implementasi DX 1 keluarga resume TUK 3
15.00
(pembuatan minuman herbal daun salam dan daun
kelor) dan kontrak waktu untuk pertemuan selanjutnya
e. Absen pulang
9 Rabu, 09 08.00 a. Absen pagi
November 2022 11.00
b. Implementasi dan supervisi dengan dosen pembimbing
DX 1 TUK 3 keluarga binaan (pengaturan diit “isi
piringku dan piramida gizi seimbang”) dan kontrak
12.00
13.30 waktu untuk pertemuan selanjutnya.
c. Ishoma
15.00
d. Mengantar undangan LKMM 2 untuk pak RW dan pak
RT 01-04
e. Absen pulang (selesai)
10 Kamis, 10 08.00 a. Absen pagi
November 2022 11.10
b. Implementasi DX 1 keluarga binaan TUK 4 dan TUK
5 (modifikasi perilaku tentang gizi seimbang untuk
anak balita dan memanfaatkan fasilitas kesehatan
12.00 terkait masalah gizi kurang) dan kontrak waktu untuk
13.00
pertemuan selanjutnya.
c. Ishoma
16.00
d. Melakukan LKMM 2 Praktik keperawatan profesi
komunitas di RW 017 Kecamatan Rumbai Kelurahan
Sri Meranti.
e. Membereskan tenda dan bersih-bersih di daerah mesjid
nurul jannah
11 Jumat, 11 08.00 a. Absen pagi
November 2022 10.30
b. Implementasi DX 2 keluarga binaan TUK 3
11.20
(menganjurkan keluarga untuk melakukan imunisasi
dan mengatasi efek samping setelah diimunisasi).
c. Impelmentasi DX 1 keluarga resume TUK 4 dan TUK
12.00 5 serta terminasi dengan keluarga resume (Modifikasi
15.00
lingkungan dan pemanfaatan fasilitas kesehatan)
d. Ishoma
e. CBT keperawatan komunitas dan keluarga
12 Sabtu, 12 08.00 a. Absen pagi
November 2022 11.00
b. Implementasi DX 1 keluarga binaan TUK 4 dan TUK
5, evaluasi sumatif dan terminasi dengan keluarga

12.00 binaan (modifikasi perilaku dan pemanfaatan fasilitas


13.00 kesehatan)
15.00
c. Ishoma
d. Membuat ADL keperawatan keluarga
e. Absen pulang (selesai)

LAMPIRAN
HIPERTENSI

Anda mungkin juga menyukai