Tugas 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 14

Pengaruh pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran

bahasa indonesia di SMPN 1 Siak Kecil


Yuslinar1) Endah Imawati 2)

1)
Mahasiswa Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Terbuka
2)
Dosen Program Studi PGSD, Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas
Terbuka

E-mail :[email protected])
E-mail :[email protected])

Abstrak

Pendidikan adalah sarana untuk mengembangkan kapasitas dan karakter siswa


melalui metode pembelajaran formal dan informal. Bahasa Indonesia
diajarkan di sekolah karena penting dalam meningkatkan keterampilan siswa.
Pembelajaran bahasa melibatkan empat keterampilan: mendengarkan,
berbicara, membaca, dan menulis. Untuk meningkatkan hasil belajar, guru
perlu menggunakan strategi dan media pembelajaran yang kreatif. Model
pembelajaran konstruktivis dapat membantu siswa dalam proses pembelajaran.
Teori konstruktivis mempengaruhi hasil belajar dan motivasi siswa. Guru
harus merencanakan kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan konsep siswa.
Anak-anak belajar lebih baik dengan bimbingan orang dewasa. Teori
konstruktivis memungkinkan siswa mengkonstruksi pengetahuan sendiri dan
memberi makna pada pembelajaran. Penelitian menunjukkan bahwa
pendekatan konstruktivis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Di SMPN 1
Siak Kecil, rendahnya minat dan hasil belajar siswa dalam bahasa Indonesia
disebabkan oleh metode konvensional yang monoton dan kurangnya media
pembelajaran. Siswa juga kurang aktif dalam proses pembelajaran. Penelitian
ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pendekatan konstruktivis dalam
pembelajaran bahasa Indonesia di SMPN 1 Siak Kecil.

Kata Kunci : Pendidikan, SMPN 1 Siak Kecil, siswa, konstruktivis, Bahasa Indonesia

Pendahuluan

Pendidikan adalah sarana bagi siswa untuk mengembangkan kapasitas


dan karakter serta merupakan salah satu upaya siswa dalam mengembangkan
kemampuannya melalui metode pembelajaran formal maupun informal.
Tujuan utama pendidikan adalah menciptakan semangat belajar yang kuat
untuk meningkatkan keterampilan siswa. Peningkatan mutu pendidikan dapat
meningkatkan kualitas bangsa Indonesia dengan cara mencerdaskan
kehidupan bangsa melalui pembelajaran yang berkualitas. Pembelajaran
adalah proses ilmiah yang di awali dengan pengelolaan lingkungan siswa
untuk memotivasi mereka belajar. Dalam proses pendidikan melibatkan
kegiatan belajar yang merupakan perubahan perilaku yang terjadi sesuai
dengan perkembangan psikologis individu. (Badin & Kristiantari, 2021).
Bahasa Indonesia diajarkan mulai dari sekolah dasar hingga menengah
atas karena berperan penting dalam meningkatkan keterampilan siswa dan
relevan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini membuatnya menjadi mata
pelajaran yang penting. (Subakti & Handayani, 2021). Pembelajaran bahasa
dan sastra Indonesia melibatkan empat keterampilan yang diperlukan oleh
siswa yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis (Sarvika, 2017).
Keberhasilan siswa dalam menguasai keterampilan ini memerlukan
pembelajaran kreatif dan inovatif, dengan guru menggunakan strategi, model,
metode, dan media pembelajaran yang meningkatkan hasil belajar siswa.
(Harlina & Wardarita, 2020). Untuk memahami kegiatan belajar, siswa
memerlukan lingkungan belajar yang membantu mereka dalam belajar. Media
pembelajaran berfungsi sebagai alat bantu pembelajaran, yaitu salah satu
bagian dalam proses pembelajaran yang harus dilibatkan, direncanakan, dan
diarahkan oleh guru. (Hidayah Dkk, 2020) . Pemilihan serta penggunaan
model serta media pembelajaran yang tepat akan menciptakan pembelajaran
yang bermakna, menyenangkan dan menarik (Kinasih & Sinaga, 2020).
Namun, dalam praktiknya, banyak siswa masih memiliki hasil belajar
yang lemah karena pendekatan konstruktivis masih kurang diterapkan dengan
baik. Kurangnya peran guru sebagai fasilitator dan perantara juga membuat
siswa menjadi kurang aktif dalam mengembangkan pengetahuan mereka. Hal
ini berdampak pada efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Selain itu, pada sisi
lain juga kurang memperhatikan aspek konstruktivis, yang dapat
mempengaruhi motivasi dan minat belajar siswa serta prestasi akademik
mereka.Untuk mengatasi masalah tersebut, guru harus merencanakan kegiatan
pembelajaran dan memperhatikan konsep pokok siswa. Model pembelajaran
konstruktivis, dimulai dari pengetahuan awal siswa, menekankan pada
pemahaman diri aktif, kreatif, dan efektif berdasarkan pengetahuan
sebelumnya dan pengalaman belajar yang bermakna. (Pebriyanti Dkk, 2020).
Hasil akademik yang tinggi merupakan salah satu faktor penentu untuk
mencapai hasil akademik yang terbaik dalam hal keberhasilan siswa. Teori
belajar konstruktivis tidak hanya mempengaruhi proses pembelajaran tetapi
juga mempengaruhi hasil belajar (Maswi Dkk, 2022: Syahrul, 2020).
Anak mungkin saja melakukan perilaku yang berada di luar
kendalinya, namun hanya dalam batas tertentu. Dalam hal meniru, anak-anak
akan lebih baik jika didampingi oleh orang dewasa daripada melakukannya
sendiri. Teori konstruktivis adalah teori pembelajaran individu. Dalam proses
pembelajaran, teori konstruktivis merupakan pembelajaran yang
menghubungkan pengetahuan atau keahlian yang telah dimiliki siswa dengan
pengetahuan baru (South Dkk, 2022: Artawan, 2017). Siswa aktif dalam
melakukan kegiatan dan aktif berfikir. Dengan kata lain siswa mengkonstruksi
pengetahuan yang didapat dan menyusun konsep dan memberi makna tentang
hal-hal yang telah dipelajari. Guru hanya memberikan peluang optimal dalam
proses pembelajaran (Yunita, Dkk 2020; Yusnimarniarti, 2016).
Penelitian Amarah (2019) menemukan bahwa pendekatan
konstruktivis dapat mendorong siswa untuk lebih aktif belajar konsep dan
prinsip satu sama lain. Teori ini menuntut siswa untuk menciptakan
pengetahuannya sendiri yang memerlukan banyak waktu, terutama bagi siswa
yang malas. Sedangkan penelitian Rizky (2017) menunjukkan bahwa teori
pembelajaran konstruktivis dapat diterapkan dengan menemukan media baru
seperti informasi untuk memperkuat pemahaman siswa dalam proses
pembelajaran. Melihat langkah-langkah pendekatan konstruktivis yang
membawa banyak perubahan dalam proses pembelajaran, siswa mampu
memecahkan masalah yang ada.
Di SMPN 1 Siak Kecil diketahui terdapat beberapa permasalahan yang
mengakibatkan rendahnya minat dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran
bahasa Indonesia, diantaranya guru lebih sering menggunakan metode
konvensional yang lebih mementingkan hasil daripada proses pembelajaran
sehingga pembelajaran terkesan monoton. Siswa sulit dalam memahami
materi pembelajaran sosiologi karena kurangnya media pembelajaran yang
digunakan untuk menopang proses pembelajaran. Peran siswa dalam proses
pembelajaran kurang aktif dan terkesan hanya duduk dan mendengarkan
penjelasan guru. Oleh karena itu, teori pembelajaran konstruktivis dapat
meningkatkan kreativitas belajar pada siswa sehingga hasil belajar siswa yang
awalnya menurun kembali meningkat. Maka tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui Pengaruh pendekatan konstruktivis dalam pembelajaran bahasa
indonesia di SMPN 1 Siak Kecil.

Metode

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode


eksperimen kuantitatif. Menurut Karimuddin (2021) Penelitian kuantitatif
merupakan penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan
fenomena serta kausalitas hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif
melibatkan investigasi sistematis terhadap fenomena dengan mengumpulkan
data yang dapat diukur dan menggunakan metode statistik untuk menganalisis
data. Ahli statistik dan peneliti secara bersama-sama menggunakan kerangka
kerja matematika dan teori untuk mengevaluasi kuantitas yang dipertanyakan
dalam penelitian tersebut.
Metode Penelitian Kuantitatif, sebagaimana dikemukakan oleh
Sugiyono (2013) dapat diartikan sebagai metode penelitian yang didasarkan
pada filsafat positivisme dan digunakan untuk menguji hipotesis dengan cara
meneliti populasi atau sampel. Pengambilan sampel biasanya dilakukan secara
acak dan data dikumpulkan menggunakan instrumen kuantitatif . Menurut
Emzir (2009), pendekatan kuantitatif menggunakan paradigma postpositivist
dalam pengembangan ilmu pengetahuan dengan fokus pada sebab akibat,
reduksi variabel, pengujian hipotesis dengan pengukuran, observasi, dan
pengujian teori menggunakan data statistik melalui strategi penelitian seperti
eksperimen dan survei.
Penelitian ini dilaksanakan di SMPN 1 Siak Kecil Kecamatan Siak
Kecil Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau pada siswa kelas VII-1 semester 1
T.P 2023/2024 . Penelitian ini melibatkan 30 siswa dari kelas VII-1 SMPN 1
Siak Kecil. Penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah Pre-
Experimental dengan One-Group Pretest-Posttest Design yang menguji
pengaruh pendekatan Konstruktivis dalam proses pembelajaran bahasa
indonesia di SMPN 1 Siak Kecil Kecamatan Siak Kecil Kabupaten Bengkalis.
Desain penelitian Pre-Experimental digunakan karena hanya ada satu kelas
yang dijadikan kelas eksperimen. Pengujian dilakukan dengan tes sebelum dan
sesudah perlakuan untuk mengukur pengaruh pendekatan tersebut. Metode ini
dianggap lebih akurat karena membandingkan kondisi sebelum dan sesudah
perlakuan.

Hasil Dan Pembahasan

Hasil

Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan observasi untuk


mencari pre test siswa sebelum diberikan perlakuan. Untuk mencari mean
(rata-rata) nilai pre-test dari siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil dapat
dilihat melalui tabel di bawah ini:
X F F.X
40 2 80
50 4 200
55 5 275
60 4 240
65 5 325
70 5 300
75 1 75
80 2 160
85 2 170
Jumlah 30 1.825

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ fx = 1825,


sedangkan nilai dari N sendiri adalah 30. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai
rata-rata(mean) sebagai berikut:
k

= ∑ i
¿ fx
x i
n

1825
= 30 = 60,83
Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil
sebelum penerapan pembelajaran konstrutivisme yaitu 60,83.

Frekuensi Persentase Kategori Hasil


No Interval
(%) Belajar
1 0-59 11 36,3 % Sangat Kurang
2 60-69 9 30 % Kurang
3 70-79 6 20 % Cukup
4 80-89 4 13,3 % Baik
5 90-100 - 0% Sangat Baik
Jumlah 30 100

Berdasarkan data tabel, hasil belajar siswa pada tahap pretest dengan
instrumen test menunjukkan tingkat yang sangat rendah yaitu 36,3 %, rendah
30 %, sedang 20 %, tinggi 13 % dan sangat tingggi berada pada presentase
0%. Hasil presentase menunjukkan tingkat hasil belajar siswa sebelum
pembelajaran konstruktivis diterapkan.

Skor Kategori Frekuensi Persentase


0 ≤ x ≤ 69 Tidak Tuntas 20 66,7 %
70 ≤ x ≤ Tuntas 10 33,3 %
100

Tabel di atas adalah indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang
ditentukan oleh peneliti, berdasarkan t abel di atas menunjukkan bahwa hasil
belajar siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil belum memenuhi kriteria
ketuntasan hasil belajar, karena hanya 23,3 % siswa yang mencapai atau
melebihi nilai KKM (70), sedangkan targetnya adalah 75%.
Selama penelitian berlangsung terjadi perubahan terhadap kelas setelah
diberikan perlakuan. Perubahan tersebut berupa hasil belajar yang datanya
diperoleh setelah diberikan post- test. Untuk mencari mean (rata-rata) nilai
pre-test dari siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil dapat dilihat melalui tabel
di bawah ini:
X F F.X
65 3 195
70 1 70
75 1 75
80 2 160
85 6 510
90 6 540
95 5 475
100 6 600
Jumlah 30 2625

Dari data di atas dapat diketahui bahwa nilai dari ∑ fx = 2625,


sedangkan nilai dari N sendiri adalah 30. Oleh karena itu, dapat diperoleh nilai
rata-rata(mean) sebagai berikut:
k

= ∑ i =
¿ fx 2625
x i
30 = 87,5
n

Nilai rata-rata hasil belajar siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil
setelah penerapan pembelajaran konstrutivisme yaitu 87,5.

No Interval Frekuensi Persentase Kategori Hasil


(%) Belajar
1 0-59 0 0% Sangat Kurang
2 60-69 3 10 % Kurang
3 70-79 2 6,6 % Cukup
4 80-89 8 26,7 % Baik
5 90-100 17 56,7 % Sangat Baik
Jumlah 30 100

Berdasarkan data tabel, hasil belajar siswa pada tahap post-test dengan
instrumen test menunjukkan tingkat yang sangat rendah yaitu 0 %, rendah 10
%, sedang 6,6 %, tinggi 26,7 % dan sangat tingggi berada pada presentase
56,7 %. Hasil presentase menunjukkan tingkat hasil belajar siswa setelah
pembelajaran konstruktivis diterapkan.

Skor Kategori Frekuensi Persentase


0 ≤ x ≤ 69 Tidak Tuntas 3 10 %
70 ≤ x ≤ Tuntas 27 90 %
100

Jika dikaitkan dengan indikator kriteria ketuntasan hasil belajar siswa yang
ditentukan oleh peneliti dapat di simpulkan b ahwa hasil belajar siswa kelas VII-1
SMPN 1 Siak Kecil sudah memenuhi kriteria ketuntasan hasil belajar, karena
siswa yang mencapai atau melebihi nilai KKM (70) sudah melewati targetnya
yaitu 90 % ≤ 75 %.
Untuk melihat apakah terdapat pengaruh yang signifikan dari
penerapan pembelajaran konstruktivis terhadap hasil belajar bahasa Indonesia
di kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil. Metode yang digunakan adalah teknik
statistik inferensial dengan uji-t.

No X1 X2 d = X2-X1 D2
1 55 85 30 900
2 75 90 15 225
3 50 85 35 1225
4 70 95 25 625
5 65 90 25 625
6 60 85 25 625
7 85 100 15 225
8 40 65 25 625
9 55 90 35 1225
10 50 70 20 400
11 80 100 20 400
12 60 95 35 1225
13 55 85 30 900
14 50 65 15 225
15 55 65 10 100
16 65 100 35 1225
17 80 100 20 400
18 70 90 20 400
19 55 75 20 400
20 65 95 30 900
21 70 90 20 400
22 65 95 30 900
23 60 85 25 625
24 40 80 40 1600
25 85 100 15 225
26 50 80 30 900
27 70 90 20 400
28 70 100 30 900
29 60 85 25 625
30 65 95 30 900
Jumlah ∑ x 1=1825 ∑ x 2=2625 750 20350

Langkah-langkah dalam pengujian hipotesis adalah sebagai berikut:


1. Mencari harga “Md” dengan menggunakan rumus:

Md =
∑d =
750
= 25
N 30
Mencari harga “∑ x 2d” dengan menggunakan rumus:

∑2
∑ x 2d = ∑ d2 - d
N
2
750
= 24850 -
30
5625000
= 24850 -
30
= 24850 – 18750 = 1600
2. Menentukan harga t Hitung
Md 25
t = ∑ x 2d = 1600 =
N N −1 30 30−1
25
1600
870
25 25
= = = 18,51
√1 , 83 1, 35

3. Menentukan harga t Tabel


Untuk mencari t Tabel peneliti menggunakan table distribusi t dengan
taraf signifikan α = 0,05 dan d.b = N − 1 = 30 – 1 = 29 maka diperoleh t 0,05 =
2,04.
Setelah diperoleh tHitung= 18,51 dan tTabel = 2,04 maka diperoleh tHitung >
tTabel atau 18,51 > 2,04. Sehingga dapat disimpulkan bahwa H0 ditolak dan H1
diterima. Ini berarti bahwa ada pengaruh penerapan konstruktivis dalam
pembeajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil.

Pembahasan

Berdasarkan hasil pre-test, nilai rata-rata hasil belajar siswa 60,83


dengan kategori yakni sangat rendah yaitu 36,6%, rendah 30%, sedang 20%,
tinggi 13,3% dan sangat tingggi berada pada presentase 0%. Melihat dari hasil
presentase yang ada dapat dikatakan bahwa tingkat hasil belajar siswa sebelum
diterapkan metode diskusi tergolong rendah.
Selanjutnya nilai rata-rata hasil post-test adalah 87,5 jadi hasil belajar
siswa setelah diterapkan pembelajaran konstruktivis mempunyai hasil belajar
yang lebih baik dibanding dengan sebelum penerapan pembelajaran
konstruktivis. Selain itu persentasi kategori hasil belajar bahasa Indonesia
siswa juga meningkat yakni sangat rendah yaitu 0%, rendah 10%, sedang
6,6%, tinggi 26,6% dan sangat tingggi berada pada presentase 56,6%.
Berdasarkan hasil analisis statistik inferensial dengan menggunakan
rumus uji t, dapat diketahui bahwa nilai thitung sebesar 18,51. Dengan
frekuensi (dk)sebesar 30 - 1 = 29, pada taraf signifikansi 5% diperoleh ttabel =
2,04. Oleh karena thitung ttabel pada taraf signifikansi 0,05, maka hipotesis
nol (H0) ditolak dan hipotesis alternative (H1) diterima yang berarti bahwa
ada pengaruh dalam menerapkan pembelajaran konstruktivis.
Hasil analisis diatas yang menunjukkan adanya pengaruh penerapan
konstruktivis dalam pembelajaran bahasa indonsia sejalan dengan hasil
observasi yang dilakukan. Berdasarkan hasil observasi terdapat perubahan
pada diri siswa yaitu pada awal pembelajaran terdapat beberapa siswa yang
melakukan aktivitas lain atau bersikap acuh tak acuh dalam pembelajaran.Hal
ini terlihat dengan sebanyak 3 siswa melakukan aktivitas lain pada pertemuan
pertama, sedangkan pada pertemuan terakhir hanya 1 siswa yang melakukan
aktivitas lain kegiatan lain pada saat penerapan model pembelajaran
konstruktivis berlangsung.. Pada awal pertemuan, hanya beberapa siswa yang
aktif mengikuti kelas. Namun sejalan dengan diterapkannya pendekatan
pembelajaran konstruktivis siswa mulai aktif pada setiap pertemuan, siswa
aktif dalam setiap pertemuan. Observasi menunjukkan bahwa banyaksiswa
yang menjawab pertanyaan dan siswa yang dengan sukarela mengajukan diri
untuk menyampaikan persoalan faktual. Proses pembelajaran yang
menyenangkan membuat siswa tidak lagi keluar masuk pada saat
pembelajaran berlangsung dan tidak lagi merasa bosan ataupun tertekan ketika
mengikuti proses pembelajaran di kelas.
Berdasarkan hasil analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial
yang diperoleh serta hasil observasi yang telah dilakukan, dapat disimpulkan
bahwa ada pengaruh penerapan konstruktivis dalam bahasa Indonesia pada
siswa kelas VII-1 SMPN 1 Siak Kecil
Daftar pustaka

Amarah, A. (2019). Peningkatan Hasil Belajar Ipa Siswa Kelas V Tema 6


Panas Dan Perpindahannya Dengan Menggunakan Pendekatan
Konstruktivisme. Jurnal Pendidikan Tambusai, 3(1), 450–460.
Https://Doi.Org/10.31004/Jptam.V3i1.234
Artawan, G. (2017). Pengaruh Pendekatan Konstruktivisme Terhadap
Aktivitas Dan Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Teks Biografi.
Jornal of Education Research and Evaluation (JERE), 1(4).
https://doi.org/10.23887/jere.v1i4.12151
Badin, P. P., & Kristiantari, M. G. R. (2021). Pengembangan Media Wayang
Karton pada Muatan Bahasa Indonesia Siswa Kelas III SD. Jurnal
Ilmiah Pendidikan Profesi Guru, 4(2), 299–307.
https://doi.org/10.23887/jippg.v4i2.
Emzir. (2009). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo
Persada.
Harlina, H., & Wardarita, R. (2020). Peran Pembelajaran Bahasa dalam
Pembentukan Karakter Siswa Sekolah Dasar. Jurnal Bindo Sastra,
4(1), 63–68. https://www.researchgate.net/publication/341568589
Hidayah, N., Wahyuni, R., & Hasnanto, A. T. (2020). Pengembangan
Media Pembelajaran Gambar Berseri Berbasis Pop-Up Book Untuk
Meningkatkan Keterampilan Menulis Narasi Bahasa Indonesia.
Jurnal Pendidikan Dan Pembelajaran Dasar, 7(1).
https://dx.doi.org/10.24042/terampil.v7i1.6182
Karimuddin. (2021) Metodologi Penelitian Kuantitatif. Aceh : Yayasan
Penerbit Muhammad Zaini
Kinasih, S., & Sinaga, K. (2020). Kajian Penerapan Teori Pembelajaran
Bermakna Ausubel Berdasarkan Perspektif Alkitabiah Pada Materi
Hidrokarbon [a Study on the Application of Ausubel’S Meaningful
Learning Theory on Hydrocarbon Chemical Learning Based on a
Biblical Perspective]. Polyglot: Jurnal Ilmiah, 16(2), 141–153.
https://doi.org/10.19166/pji.v16i2.2128
Maswi. R.Z, Syahrul, Arifin, Datuk. A (2022) Teori Konstruktivisme dalam
Pembelajaran Sosiologi di Madrasah Aliyah Al-Hikmah Bahri Ternate
Kabupaten Alor. https://doi.org/10.31004/edukatif.v4i2.2459
Pebriyanti, Y., Fauzan, A., & Firman. (2020). Peningkatan Aktivitas Dan
Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Pendekatan Kontruktivisme di
Sekolah Dasar. Jurnal Basicedu, 4(4), 947–954.
https://doi.org/10.31004/basicedu.v4i4.446
Rizky, W. (2017). Penerapan Teori Belajar Konstruktivisme Pada
Pembelajaran Pendidikan Agama Islam Berbantuan Media Video
Kelas Vii Di Smpn 87 Jakarta. Retrieved From
https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/35238
Sarvika, E (2017) Pengaruh Pembelajaran Konstruktivisme Terhadap
Kemampuan Menulis Siswa Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia
Kelas V Sd Negeri Mangasa I Kecamatan Somba Opu Kabupaten
Gowa. https://doi.org/10.26618/jkpd.v2i1.1081
Subakti, H., & Handayani, E. S. (2021). Analisis Keterampilan Mengajar Guru
dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia Daring pada Siswa Sekolah
Dasar. Diglosia: Jurnal Pendidikan, 5(1), 202–210.
Sugiyono. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R & D.
Bandung: Alfabeta
Suoth. L, Mutji. E.J, Balamu. R (2022). Penerapan Pendekatan
Konstruktivisme Vygotsky Terhadap Pembelajaran Bahasa Indonesia.
https://doi.org/10.23887/jlls.v5i1.40510
Syahrul. (2020). Teori-Teori Pembelajaran: Multikultural, Humanis, Kritis,
Konstruktivis, Reflektivis, Dialogis, Progresif. Malang: Literasi
Nusantara.
Yunita, A., Sovia, A., & Hamdunah. (2020). Pemahaman Konsep Matematis
Mahasiswa Menggunakan Buku Teks dengan Pendekatan
Konstruktivisme. Jurnal Elemen, 6(1), 56–66.
https://doi.org/10.29408/jel.v6i1.1696
Yusnimarniarti. (2016). Peningkatan Keterampilan Konstruksi Dengan
Pendekatan Konstruktivisme Di Kelas Iv Sd Negeri 04 Batang Anai
Kabupaten Padang Pariaman. Jurnal Konseling Dan Pendidikan, 4(1),
53–58. https://doi.org/10.29210/14300

Anda mungkin juga menyukai