Makalah Perilaki Oragnisasi KLMP11

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PERILAKU ORGANISASI
KEPEMIMPINAN
KEDOSEN PENGAJAR : Gede Sanjaya Adi Putra, SE.,Ak.,M.Si

KELOMPOK 11

Komang Wahyu Saputra (202232121849)


Ratih Mutiarani Al Arif (202232121855)
Alianca Alves Soares (202232121868)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS WARMADEWA

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas ra
hmat, dan berkatnya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah kami tent
ang “Memahami dan Menjelaskan Kepemimpinan” sesuai dengan batas waktu ya
ng telah ditentukan.
Makalah ini hadir seperti sekarang ini tak lepas dari bantuan banyak pihak.
Untuk itu sudah sepantasnya kami mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-b
esarnya untuk mereka yang telah membantu kami selama proses pembuatan maka
lah dari awal hingga akhir.
Namun, kami menyadari bahwa makalah ini masih terlampau dari kata se
mpurna dan luput dari perhatian kami. Baik itu dari dari Bahasa yang digunakan
maupun Teknik penyajiannya. Oleh karena itu, dengan segala kekurangan dan ker
endahan hati, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca sekal
ian demi perbaikan makalah ini ke depannya.
Akhirnya, besar harapan bagi kami untuk makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi para pembaca. Dan yang terpenting adalah semoga dapat turut mema
jukan ilmu pengetahuan,

Denpasar, 25 November 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................3
1.1 Latar Belakang...................................................................................................4
1.2 Maksud dan Tujuan............................................................................................4
1.3 Rumusan Masalah..............................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................5
2.1 Definisi Kepimpinan..........................................................................................5
2.2 Teori Kepemimpinan.........................................................................................5
2.3 Fungsi Kepemimpinan.......................................................................................8
2.4 Tipe - Tipe Kepemimpinan................................................................................8
2.5 Ciri - Ciri Kepemimpinan..................................................................................9
2.6 Hambatan Dalam Kepemimpinan....................................................................10
2.7 Unsur Kepemimpinan......................................................................................11
2.8 Syarat Pemimpin Yang Baik............................................................................11
BAB III..................................................................................................................12
PENUTUP.............................................................................................................12
3.1 KESIMPULAN................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sebuah organisasi tentu memerlukan seorang pemimpin. Pemimpin adalah
seseorang yang mempunyai keahlian memimpin, mempengaruhi pendapat orang a
tau sekelompok orang tanpa menanyakan alasan-alasannya. Seorang pemimpin ad
alah seseorang yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi, melakukan
percobaan, dan memimpin pekerjaan untuk mencapai tujuan bersama. Pengaruh se
orang pemimpin dalam sebuah lembaga atau organisasi menentukan himbauan ser
ta tujuan untuk mencapai visi dan misi. Pencapaian tujuan organisasi banyak aspe
k yang menjadi penting dalam pemenuhannya, diantaranya adalah unsur kepemim
pinan atau pemimpin. Karena suatu instansi yang memiliki pegawai yang handal ji
ka tidak dikelola dengan baik oleh pemimpin maka tidak akan dapat mencapai tuj
uan yang telah ditetapkan.

1.2 Maksud dan Tujuan


Tujuan dari pembelajaran kali ini adalah diharapkan dapat meningkatkan p
emahaman mahasiswa mengenai apa saja yang terkandung dalam materi ini yaitu
dapat memahami dan menjelaskan tentang kepemimpinan.

1.3 Rumusan Masalah


1. Mengetahui definisi kepemimpinan
2. Mengetahui teori kepemimpinan
3. Mengetahui fungsi kepemimpinan
4. Mengetahui tipe- tipe kepemimpinan
5. Mengetahui ciri kepemimpinan
6. Mengetahui hambatan dalam kepemimpinan
7. Mengetahui unsur- unsur kepemimpinan
8. Mengetahui syarat menjadi pemimpin yang baik

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Kepimpinan


Ada beberapa definisi kepemimpinan dari para ahli, Kepemimpinan adalah
pengaruh antar pribadi yang dijalankan dalam suatu situasi tertentu, serta
diarahkan melalui proses komunikasi, kearah pencapaian satu atau beberapa
tujuan tertentu. (Tannenbaum, Weschler, & Massarik, 1961:24), Kepemimpinan
adalah pembentukkan awal serta pemeliharaan struktur dalam harapan dan
interaksi (Stogdill, 1974:411).

Secara umum, Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang


mempengaruhi dan memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan
bersama. Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam menentukan
tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut untuk mencapai tujuan,
mempengaruhi untuk memperbaiki kelompok dan budayanya. kepemimpinan
difokuskan kepada apa yang dilakukan oleh para pemimpin, yaitu proses di mana
para pemimpin menggunakan pengaruhnya untuk memperjelas tujuan organisasi
bagi para pegawai, bawahan, atau yang dipimpinnya, memotivasi mereka untuk
mencapai tujuan tersebut, serta membantu menciptakan suatu budaya produktif
dalam organisasi.
Faktor-faktor penting yang terdapat dalam pengertian kepemimpinan:
1. Pendayagunaan Pengaruh
2. Hubungan Antar Manusia
3. Proses Komunikasi dan Pencapaian Suatu Tujuan.
Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan dari defmisi-defmisi yang
dikemukakan di atas, adalah:
a. Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan).
b. Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau
kelompok.
c. Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

2.2 Teori Kepemimpinan


Teori kepemimpinan membicarakan bagaimana seseorang menjadi pemimpin atau
bagaimana timbulnya seorang pemimpin. Ada beberapa teori tentang
kepemimpinan, di antaranya ialah :

1. Teori Genetie
Inti dari teori ini tersimpul dalam mengadakan "leaders are born and not made".
bahwa penganut teori ini mengatakan bahwa seorang pemimpin akan karena ia
telah dilahirkan dengan bakat pemimpin.Dalam keadaan bagaimana pun

5
seorang ditempatkan pada suatu waktu ia akan menjadi pemimpin karena ia
dilahirkan untuk itu. Artinya takdir telah menetapkan ia menjadi pemimpin.

2. Teori Sosial

Jika teori genetis mengatakan bahwa "leaders are born and not made", make
penganut-penganut sosial mengatakan sebaliknya yaitu : "Leaders are made and
not born". Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa setiap orang akan
dapat menjadi pemimpin apabila diberi pendidikan dan kesempatan untuk itu.

3. Teori Ekologis
Teori ini merupakan penyempurnaan dari kedua teori genetis dan teori sosial.
Penganut-penganut teori ini berpendapat bahwa seseorang hanya dapat menjadi
pemimpin yang baik apabila pada waktu lahirnya telah memiliki bakat-bakat
kepemimpinan, bakat mana kemudian dikembangkan melalui pendidikan yang
teratur dan pangalaman-pengalaman yang memungkinkannya untuk
mengembangkan lebih lanjut bakat-bakat yang memang telah dimilikinya itu.
Teori ini menggabungkan segi-segi positif dari kedua teori genetis dan teori
sosial dan dapat dikatakan teori yang paling baik dari teori-teori kepemimpinan.
Namun demikian penyelidikan yang jauh yang lebih mendalam masih
diperlukan untuk dapat mengatakan secara pasti apa faktor-faktor yang
menyebabkan seseorang timbul sebagai pemimpin yang baik.
Ada pula teori kepemimpinan atau gaya kepemimpinan sebagai berikut :

1. Teori Orang Hebat (Great-Man Theory).


Mungkin sebelumnya rekan-rekan pembaca mendengar pernyataan bahwa
seorang pemimpin yang hebat adalah mereka yang memang terlahir sebagai
pemimpin hebat, bukan mereka yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
Pernyataan ini menggunakan “Teori Orang Hebat atau Great-Man Theory”,
yang mana usaha orang-orang di zaman dahulu kala dalam pencarian sifat-sifat
umum terhadap kepemimpinan membawa mereka kepada kesimpulan bahwa
pemimpin yang hebat adalah orang-orang hebat yang dilahirkan ke dunia,
bukan orang-orang hebat yang dibentuk menjadi pemimpin hebat.
Pada tahun 1847, Thomas Carlyle menyatakan bahwa sejarah adalah
sesuatu yang universal, sejarah merupakan apa yang telah dicapai manusia di
dunia ini dan sejarah berada di dasar orang-orang hebat yang telah bekerja keras
di dunia. Dalam pernyataannya ini, Carlyle setuju bahwa pemimpin hebat
adalah mereka yang sudah diberkahi potensi heroik, kecerdasan dan mental
yang lebih kuat dari Tuhan. Akan tetapi, teori kepemimpinan ini sempat
terbantahkan setelah manusia melihat peristiwa kehebatan Adolf Hitler. Hitler
bukanlah seorang pemimpin yang sudah kentara jiwa kepemimpinannya dia
kecil. Hitler harus memiliki banyak cobaan dalam hidupnya, penolakan,
pengasingan dan semacamnya. Sampai akhirnya dia bisa menjadi seorang
pemimpin besar bagi rakyat Jerman, itu semua hasil pembentukan karakter
kepemimpinannya, bukan anugerah langsung dari Tuhan.

6
2. Teori Sifat (Trait Theory).
Pada Teori Sifat atau Trait Theory ini, para ahli mengemukakan bahwa
setiap pemimpin memiliki mental, fisik dan kepribadian tertentu yang sangat
berbeda dengan mereka yang bukan pemimpin. Tidak seperti teori
kepemimpinan yang sebelumnya, yaitu Teori Great-Man, yang mana banyak
para ahli berpendapat seorang pemimpin adalah mereka yang terlahir dengan
genetik kepemimpinan di dalam dirinya masing-masing, sehingga semua
karakteristik kepemimpinan sudah melekat semenjak lahir. Teori sifat atau trait
theory ini mengabaikan faktor genetik kepemimpinan tersebut. Tidak hanya itu,
teori sifat ini juga tidak begitu yakin bahwa seorang pemimpin dapat dibentuk
atau dilatih.

3. Teori Kepemimpinan Situasional (Situational Theories).


Teori Kepemimpinan Situasional ini merekomendasikan kepada kita
bahwa tidak ada gaya kepemimpinan yang paling tepat dalam kehidupan ini.
Dalam hal ini, gaya kepemimpinan yang perlu kita terapkan tergantung dengan
suatu keadaan tertentu. Teori Kepemimpinan Situasional menyampaikan
kepada kita bahwa gaya kepemimpinan yang tepat itu bergantung pada faktor-
faktor tertentu seperti, kualitas dan situasi para pengikut kita (anggota tim).
Teori kepemimpinan ini pertama kali diperkenalkan pada tahun 1969
yang mengungkapkan bahwa tidak ada cara yang paling tepat untuk memimpin,
yang ada hanyalah para pemimpin harus mampu beradaptasi dengan segala
situasi dan mengubah gaya kepemimpinan berdasarkan situasi yang dirinya
hadapi. Jadi, setiap gaya kepemimpinan seorang pemimpin akan berbeda-beda,
karena semuanya tergantung dari tingkat kesiapan para pengikut atau anggota
timnya.

4. Teori Gaya dan Perilaku (Style and Behavior Theory).


Dalam teori gaya dan perilaku ini, kita bisa melihat bahwa kesuksesan dan
keberhasilan yang diraih oleh seorang pemimpin semuanya tergantung
dengan perilaku, sikap, dan karakteristik yang dirinya miliki. Dengan kata lain,
keberhasilan kepemimpinan tergantung pada sikap dan perilaku pemimpin
dalam memenuhi fungsi-fungsi kepemimpinannya.

5. Teori Transaksional (Transactional Theory)


Ini adalah teori kepemimpinan yang hadir pada akhir tahun 1970-an dan
awal 1980-an. Dalam teori kepemimpinan ini, baik seorang pemimpin dan
pengikut terlibat dalam praktik yang memungkinkan adanya pertukaran antara
pengikut dan pemimpin. Dengan kata lain, teori ini digambarkan sebagai suatu
asosiasi yang melibatkan pemimpin dan pengikut terjadi karena adanya
serangkaian perjanjian antara pemimpin tersebut dengan para pengikutnya.

6. Teori Transformasional (Transformational Theory).


Kepemimpinan transformasional adalah sebuah teori yang relevan
dengan kehidupan modern saat ini. Dalam hal ini, teori kepemimpinan

7
transformasional mencakup dua elemen yang sangat penting. Apa sajakah
elemen tersebut? Kedua elemen yang dimaksud adalah relasional dan hal-hal
yang berurusan dengan perubahan riil. Teori kepemimpinan ini terjadi ketika
satu orang atau sekelompok orang berhubungan dengan orang banyak dengan
upaya untuk mengangkat posisi atau pencapaian para pemimpin dan pengikut
(anggota tim). Dengan kata lain, antara pemimpin dan pengikut saling
mengangkat pencapaian mereka sampai kepada tingkat motivasi dan moralitas
(semangat) yang lebih tinggi.

2.3 Fungsi Kepemimpinan


Fungsi pemimpin dalam suatu organisasi merupakan sesuatu fungsi yang
sangat penting bagi keberadaan dan kemajuan organisasi yang bersangkutan. Pada
dasarnya fungsi kepemimpinan memiliki 2 aspek yaitu :
1. Fungsi administrasi, yakni mengadakan formulasi kebijakan administrasi dan
menyediakan fasilitasnya.
2. Fungsi sebagai Top Manajemen, yakni mengadakan planning, organizing,
staffing, directing, commanding, controling.

Menurut Hadari Nawawi (1995:74), fungsi kepemimpinan berhubungan


langsung dengan situasi sosial dalam kehidupan kelompok masing-masing
yang mengisyaratkan bahwa setiap pemimpin berada didalam, bukan berada
diluar situasi itu. Pemimpin harus berusaha menjadi bagian didalam situasi
sosial kelompok atau organisasinya. Kemudian menurut Yuki (1998) fungsi
kepemimpinan adalah usaha mempengaruhi dan mengarahkan karyawan untuk
bekerja keras, memiliki semangat tinggi, dan memotivasi tinggi guna
mencapai tujuan organisasi.

2.4 Tipe - Tipe Kepemimpinan


1. Tipe Otokratik
Dilihat dari persepsinya seorang pemimpin yang otokratik adalah seorng
yang sangat egois. Seorang pemimpin yang otoriter akan menunjuukkan
sikap yang menonjol “keakuannya”, antara lain dalam bentuk:
 Kecenderungan memperlakukan para bawahannya sama dengan alat-alat lain
ddalam organisasi, seperti mesin, dan dengan demikian kurang menghargai
harkat dan martabat mereka.
 Pengutamaan orientasi terhadap pelaksanaan dan penyelesaian tugas tanpa
mengaitkan pelaksanaan tugas itu dengan kepentingan dan kebutuhan para
bawahannya.
 Pengabaian peran para bawahan dalam proses pemgambilan keputusan.

Gaya kepemimpinan yang dipergunakan adalah:
 Menuntut ketaatan penuh dari bawahannya.
 Dalam menegakkan disiplin menunjukkan keakuannya.
 Bernada keras dalam pemberian perintah atau instruksi.

8
 Menggunakan pendekatan punitif dalam hal terjaduinya penyimpangn oleh
bawahan.

2. Tipe Paternalistik
Tipe pemimpin paternalistik hanya terdapat dilingkungan masyarakat yang
bersifat tradisional, umumnya dimasyarakat agraris. Salah satu ciri utama
masyarakat tradisional ialah rasa hormat yang tinggi yang ditujukan oleh para
anggota masyarakat kepada orang tua atau seseorang yang dituakan.
Pemimpin seperti ini kebapakan, sebagai tauladan atau panutan masyarakat.
Biasanya tokoh-tokoh adat, para ulama dan guru. Pemimpin ini sangat
mengembangkan sikap kebersamaan.

3. Tipe Kharismatik
Tidak banyak hal yang dapat disimak dari literatur yang ada tentang kriteria
kepemimpinan yang kharismatik. Memang ada karakteristiknya yang khas
yaitu daya tariknya yang sangat memikat sehingga mampu memperoleh
pengikut yang jumlahnya kadang-kadang sangat besar. Tegasnya seorang
pemimpin yang kharisnatik adalah seseorang yang dikagumi oleh banyak
pengikut meskipun para pengikut tersebut tidk selalu dapat menjelaskan
secara konkret mengapa orang tersebut dikagumi.

4. Tipe Laissez Faire


Pemimpin ini berpandangan bahwa umumnya organisasi akan berjalan lancar
dengan sendirinya karena para anggota organisasi terdiri dari orang-orang
yang sudah dewasa yang mengetahui apa yang menjadi tujuan organisasi,
sasaran-sasaran apa yang ingin dicapai, tugas yang harus ditunaikan oleh
masing-masing anggota dan pemimpin tidak terlalu sering intervensi.

5. Tipe Demokratis
a. Pemimpin yang demokratik biasanya memandang peranannya selaku
koordinator dan integrator dari berbagai unsur dan komponen organisasi.
b. Menyadari bahwa mau tidak mau organisasi harus disusun sedemikian rupa
sehingga menggambarkan secara jelas aneka ragam tugas dan kegiatan yang
tidak bisa tidak harus dilakukan demi tercapainya tujuan.
c. Melihat kecenderungan adanya pembagian peranan sesuai dengan tingkatnya.
d. Memperlakukan manusia dengan cara yang manusiawi dan menjunjung
harkat dan martabat manusia.

2.5 Ciri - Ciri Kepemimpinan


Banyak ciri-ciri pemimpin dan kepemimpinan yang ditampilkan oleh
para pakar yang meliputi ciri-ciri fisik, ciri-ciri intelektual, dan ciri-ciri
kepribadian. Dr.W.A. Gerungan telah mengetengahkan ciri-ciri yang dimiliki
oleh kebanyakan pemimpin yang baik dan dijadikan perhatian para penilai
ketika sedang melaksanakan penyaringan terhadap calon-calon pemimpin
dalam latihan-latihan kader kepemimpinan. Penjelasannya sebagai berikut:

9
1. Persepsi Sosial
Persepsi sosial dapat diartikan sebagai kecakapan dalam melihat dan memahami
perasaan, sikap dan kebutuhan anggota-anggota kelompok. Kecakapan ini
sangat dibutuhkan untuk memenuhi tugas kepemimpinan. Persepsi sosial ini
terutama diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat melaksanakan
tugasnya dalam memberikan pandangan dan patokkan yang menyeluruh dari
keadaan-keadaan didalam dan diluar kelompok.

2. Kemampuan berpikir abstrak


Kemampuan berpikir abstrak dapat menjadikkan indikasi bahw seseorang
mempunyai kecerdasan yang tinggi. Kemampuan abstrak yang sebenarnya
merupakan salah satu segi dari struktur intelegensi, khusus dibutuhkan oleh
seorang pemimpin untuk dapat menafsirkan kecenderungan-kecenderungan
kegiatan di dalam kelompok dan keadaan umum diluar kelompok dalam
hubungannya degan tujuan kelompok. Ini berarti bahwa ketajaman persepsi dan
kemampuan menganalisis didampingi oleh kemampuan abstrak dan
mengintegrasikan fakta-fakta interaksi sosial didalam dan diluar kelompok.
Kemampuan tersebut memerlukan taraf intelegensia yang tinggi pada seorang
pemimpin yang harus diarahkan oleh persepsi sosial yang telah diterangkan
diatas.

3. Keseimbangan emosional
Merupakan faktor paling penting dalam kepemimpinan. Jelasnya, pada diri
seorang pemimpin harus terdapat kematangan emoional yang berdasarkan
kesadaran yang mendalam akan kebutuhan-kebutuhan, keinginan-keinginan,
cita-cita, dan alam perasaan, serta pengintegrasian kesemuanya itu kedalam
suatu kepribadian yang harmonis. Dan ini bukanlah suatu kepribadian harmoni
yang beku dan statis, melainkan suatu harmoni dalam ketegangan-ketegangan
emosional, suatu keseimbangan yang dinamis, yang dapat bergerak kemana-
mana, tetapi mempunyai dasar yang matang dan stabil. Kematangan emosional
ini diperlukkan oleh seorang pemimpin untuk dapat turut merasakan keinginan
dan cita-cita anggota kelompok dalam rangka melaksanakan tugas
kepemimpinan dengan sukses.

2.6 Hambatan Dalam Kepemimpinan


1. Fakor internal
Kurangnya motivasi dari pemimpin itu sendir, emosi yang tidak stabil, tidak
percata diri, takut dalam mengambil resiko, terbatasnya kecakapan pemimpin.
2. Fakor eksternal
Tidak adanya dukungan dari orang terdekat, tidak adanya dukungan dari
bawahan, terlalu banyak tekanan.

10
2.7 Unsur Kepemimpinan
Unsur intern kepemimpinan adalah unsur yang muncul dari dalam diri
seorang pemimpin. Unusur intern membentuk sikap, sifat, dan karakter seorang
pemimpin dan keluar menjadi sebuah unsur utama yang menjadikan seorang
pemimpin itu tampak dan membentuk unsur ekstern. Jadi terdapat relasi yang
sangat kuat antara unsur intern dan unsur ekstern.
Unsur intern kepemimpinan dibentuk dari keinginan atau niat, memiliki
pola pikir, nurani serta tanggungjawab. Dari hal-hal itu maka akan terbentuk
unsur ekstern yaitu pengaruh, perubahan, dan pengikut. Semua unsur inilah yang
membentuk soerang pemimpin menjadi pemimpin yang selalu diharapkan oleh
orang-orang disekitar.

2.8 Syarat Pemimpin Yang Baik


Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa seorang yang tergolong sebagai
pemimpin adalah seorang yang pada waktu lahirnya yang berhasil memang telah
diberkahi dengan bakat-bakat kepemimpinan dan karirnya mengembangkan bakat
genetisnya melalui pendidikan pengalaman kerja.
Pengembangan kemampuan itu adalah suatu proses yang berlangsung
terus menerus dengan maksud agar yang bersangkutan semakin memiliki lebih
banyak ciri-ciri kepemimpinan. Walaupun belum ada kesatuan pendapat antara
para ahli mengenai syarat-syarat ideal yang harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, akan tetapi beberapa di antaranya yang terpenting adalah sebagai
berikut :
1. Memiliki inteligensi yang tinggi dan pendidikan umum yang luas
2. Bersifat ramah tamah dalam tutur kata, sikap, dan perbuatan
3. Berwibawa dan memiliki daya tarik
4. Sehat jasmaniah maupun rohaniah (fisik maupun mental)
5. Kemampuan analistis
6. Memiliki daya ingat yang kuat
7. Mempunyai kapasitas integratif
8. Keterampilan berkomunikasi
9. Keterampilan mendidik
10. Personalitas dan objektivitas
11. Jujur (terhadap diri sendiri, atasan, bawahan, sesama pegawai)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Teori kepemimpinan membicarakan mengenai bagaimana seseorang
menjadi pemimpin, atau bagaimana timbulnya seorang pemimpin, dan teori
tentang kepemimpinan itu diantaranya adalah teori kelebihan, teori sifat, teori
keturunan, teori kharismatis, teori bakat dan teori sosial.

Unsur-unsur yang mendasari kepemimpinan yang dikemukakan di


atas, adalah ; 1) Kemampuan mempengaruhi orang lain (kelompok/bawahan),
2) Kemampuan mengarahkan atau memotivasi tingkah laku orang lain atau
kelompok, 3) Adanya unsur kerja sama untuk mencapai tujuan yang
diinginkan.

Tipe kepemimpinan adalah gaya atau corak kepemimpinan yang


dibawakan oleh seorang pemimpin dalam mempengaruhi para pengikutnya.
Gaya seorang pemimpin dalam menjalankan kepemimpinan dipengaruhi oleh
berbagai faktor antara lain faktor pendidikan, pengalaman, usia, karakter
tabiat atau sifat yang ada pada diri pemimpin tersebut. Orang yang ambisius
untuk menguasai setiap situasi apabila menjadi pemimpin cenderung akan
bersifat otoriter. Orang yang mempunyai sifat kebapakan apabila menjadi
pemimpin cenderung akan
menjalankan kepemimpinan yang bertipe paternalistik sedangkan
pemimpin yang tidak menguasai bidang tugas yang menjadi wewenangnya
akan menyerahkan segala sesuatunya pada bawahan sehingga gaya
kepemimpinannya cenderung bersifat laisser faire.

Rahasia utama kepemimpinan adalah kekuatan terbesar seorang


pemimpin bukan dari kekuasaanya, bukan kecerdasannya, tapi dari kekuatan
pribadinya. Seorang pemimpin sejati selalu bekerja keras memperbaiki
dirinya sebelum sibuk memperbaiki orang lain. Pemimpin bukan sekedar
gelar atau jabatan yang diberikan dari luar melainkan sesuatu yang tumbuh
dan berkembang dari dalam diri seseorang. Kepemimpinan lahir dari proses
internal (leadership from the inside out).

12
DAFTAR PUSTAKA

Titania Dita Hernamas, A. K. (2020). Kepemimpinan. MAKALAH PERILAKU


ORGANISASI KEPEMIMPINAN, 3-12.

13

Anda mungkin juga menyukai