SOAL TO REGIONAL 3 - Hematologi
SOAL TO REGIONAL 3 - Hematologi
SOAL TO REGIONAL 3 - Hematologi
BIDANG HEMATOLOGI
1
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan masa pembekuan menggunakan metode Lee-White.
ATLM melakukan pengambilan darah menggunakan spuit 5 cc dan menyalakan stopwatch
ketika darah muncul di ujung spuit.
Apakah tindakan selanjutnya yang dilakukan ATLM pada kasus tersebut?
A. Memasukkan darah ke dalam 4 tabung reaksi masing- masing sebanyak 1 cc
B. Meneteskan darah ke kaca objek untuk dilihat waktu bekuan
C. Membiarkan darah di spuit hingga membeku
D. Mencatat waktu terjadinya bekuan
E. Mengamati adanya bekuan pada darah sampel
2
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan darah rutin, PT dan aPTT. Hasil pemeriksaan darah
rutin didapatkan hasil Hb 19 gr/dL, Hematokrit 58%, lekosit 9800 sel/uL, 6,1 juta sel/eritrosit,
trombosit 450.000 sel/uL.
Apakah yang harus dilakukan oleh ATLM pada kasus tersebut?
A. Koreksi antikoagulan Na sitrat
B. Sentrifugasi sampel dengan kecepatan 1500g selama 20 menit
C. Memisahkan plasma segera setelah pengambilan sampel
D. Menghindari refreeze
E. Menghindari overfilled sampel
3
Seorang pasien datang ke laboratorium sambal membawa formulir permintaan pemeriksaan dari
dokter. Pada formulir tercantum pemeriksaan PT dan APTT. Di bagian pengambilan darah yang
sedang bertugas adalah ATLM yang sedang training. Selanjutnya ATLM melakukan pengambilan
darah dan memasukan darah ke dalam tabung vacum warna ungu. Pada saat didistribusikan sampel
tersebut ditolak oleh bagian Hematologi.
Apa sikap mawas diri yang paling tepat untuk kasus tersebut ?
A. Mengakui kesalahan memasukan darah karena seharusnya ke tabung warna biru
B. Menjelaskan bahwa EDTA tidak berpengaruh terhadap hasil hemostasis
C. Mempertahankan pendapat bahwa EDTA adalah antikoagulan yang umum
D. Menyuruh ke bagian Hematologi untuk mencoba melakukan pemeriksaan dulu
E. Melaporkan ke supervisor karena sudah bekerja sesuai SOP
4
Seorang ATLM memeriksa sampel darah untuk pemeriksaan retraksi bekuan. Adapun
darah yang diperoleh oleh analis yaitu 4 ml. Setelah dibiarkan 1 jam, diperoleh serum
sebanyak 1 ml. Berapa nilai retraksi bekuan (%) pada kasus tersebut?
A. 10
B. 20
C. 25
D. 30
E. 35
¼ x 100% = 25%
5
Seorang ATLM melakukan sampling untuk mendapatkan sampel darah. Pada saat pengambilan
darah mengalami kesulitan, darah yang keluar dihisap menggunakan spuit yang ditarik-tarik
secara berulang-ulang. Sampel darah tersebut akan digunakan untuk pemeriksaan faal
hemostasis. Apa akibat yang ditimbulkan pada proses pengambilan darah tersebut ?
A. Trombosit pecah
B. Hasil PT memendek
C. Hasil BT memanjang
D. Memacu agregasi trombosit
E. Trombosit menempel didalam spuit
6
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hematokrit pada pasien terduga anemia. ATLM
melakukan pemeriksaan menggunakan metode mikrohematokrit. ATLM melakukan
pemeriksaan dengan memasukkan darah ke dalam tabung mikrokapiler.Apakah prosedur
selanjutnya yang dilakukan ATLM pada kasus tersebut?
A. Sentrifugasi sampel
B. Homogenisasi
C. Menutup salah satu sisi tabung mikrokapiler dengan creatoseal
D. Inkubasi sampel selama 1 jam
E. Membaca hasil pemeriksaan
7
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Hematokrit pada pasien suspect DHF, sampel diperiksa
manual dengan menggunakan tabung mikrohematokrit kemudian disentrifugasi kecepatan 12000
rpm, selama 5 menit , diukur nilai hematokrit pasien didapat tinggi eritosit 2 cm dan tinggi volume
darah total 5 cm.
Berapa persen nilai Hematokrit pada kasus tersebut?
A. 50
B. 32
C. 35
D. 38
E. 40
2/5 x 100% = 40%
8
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Hematokrit pada pasien suspect DHF, sampel diperiksa
manual dengan menggunakan tabung mikrohematokrit berwarna merah kemudian disentrifugasi
kecepatan 12000 rpm, selama 5 menit , diukur nilai hematokrit pasien menggunakan kalkulator
hematokrit didapat hasil hematokrit 50%.
Antikoagulan apa yang digunakan pada pemeriksaan tersebut?
A. Na.EDTA
B. Heparin
C. Na. Citrat
D. Natrium Oxalat
E. Ka.EDTA
9
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan kadar Hematokrit menggunakan metode
mikrohematokrit, setelah tabung disentrifugasi perlu pembacaan kadar dengan menggunakan
skala Hematokrit.
Apakah yang diukur pada hasil pemeriksaan tersebut ?
A. Tinggi Lapisan buffy coat
B. Tinggi lapisan plasma
C. Tinggi lapisan sel darah merah
D. Tinggi lapisan serum
E. Tinggi lapisan leukosit
10
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jenis sel lekosit dengan membuat sediaan apus
darah (SAD). Hasil pembuatan SAD berlubang-lubang sehingga tidak dapat dilanjutkan untuk
proses pewarnaan. ATLM akan melakukan pembuatan SAD ulang.
Apakah tindakan ATLM agar tidak terulang hal yang sama pada kasus tersebut?
A. Homogenisasi sampel
B. Menggunakan sampel dengan masa simpan < 1 jam
C. Mempersiapkan kaca objek bebas lemak
D. Fiksasi dengan metanol selama 5 menit
E. Menggunakan reagensia dengan pH 7,2
11
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hitung jenis sel lekosit. Pemeriksaan dilakukan
menggunakan sediaan apus darah. Pada sediaan apus ditemukan sel lekosit dengan ciri memiliki
granula berwarna biru yang menutupi inti sel.
Apakah sel yang ditemukan pada kasus tersebut?
A. Limfosit
B. Monosit
C. Basofil
D. Eosinofil
E. Netrofil
12
SeorangATLM melakukan pemeriksaan hematologi darah lengkap. Pemeriksaan hitung
jenis lekosit dilakukan menggunakan sediaan apus darah. Ketika perhitungan sel
lekosit, ATLM menemukan sel eritrosit berinti sebanyak 23 sel. Apakah yang harus
dilakukan oleh TLM pada kasus tersebut?
A. Mengambil sampel ulang
B. Melakukan pewarnaan sediaan yang berbeda
C. Menghitung koreksi jumlah sel lekosit
D. Mengurangi jumlah sel eritrosit pada hasil hitung sel eritrosit
E. Melaporkan ke penanggung jawab laboratorium sebagai kondisi kritis
13
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan sediaan apus darah, ATLM melakukan pewarnaan
sediaan dan melihat secara mikroskopis. Hasil pengamatan terlihat sel eritrosit padat saling
bertumpuk.
Apa tindakan mawas diri ATLM yang tepat pada kasus tersebut?
A. Melaporkan hasil pewarnaan pada supervisor
B. Menuliskan catatan pada hasil pemeriksaan laboratorium
C. Melakukan pengambilan darah ulang
D. Mengganti jenis antikoagulan
E. Membuat kembali sediaan apus darah
14
Seorang pasien yang diduga mengalami ISPA membawa formulir lab untuk dilakukan pemeriksaan
hematologi rutin. Didapatkan hasil pemeriksaannya sebagai berikut : Hb: 13,2 gr/dL; Ht : 31 % ; L :
12.000 /µL; Tr : 231.000/µL; Hitung jenis : 0/5/10/60/20/5
Berapa nilai absolut netrofil segmen pasien tersebut?
A. 200
B. 1.200
C. 7.200 (60 % dari 12.000),
D. 8.400
E. 12.000
CATATAN : DI LAPANGAN MENULIS HASIL HITUNG JENIS SESUAI URUTAN
STANDAR : Basofil/Eosinofil/Netrofil batang/Netrofil segmen/limfosit/monosit :
0/5/10/60/20/5
15
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan darah lengkap menggunakan metode manual. Hasil
pemeriksaan hematologi pasien diketahui memiliki nilai Hb 12,0 gr/dL, Hematokrit 36%, jumlah sel
eritrosit 4.000.000 sel/µL, sel lekosit 12.000 sel/µL, trombosir 240.000 sel/µL.
Berapakah pg nilai mean cospuscular hemoglobin pada kasus tersebut?
A. 10
B. 20
C. 30
D. 33
E. 90
MCH = Hb/eri x 10 = 12/4 x 10 = 30
16
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan bahan kontrol sebelum penggunaan alat
hematology analyzer. Hasil pembacaan bahan kontrol didapatkan titik diatas 3 SD.
Apakah tindakan yang harus dilakukan oleh ATLM pada kasus tersebut?
A. Melanjutkan pemeriksaan sampel
B. Mengulang pemeriksaan bahan kontrol
C. Mengkalibrasi alat
D. Mengganti bahan kontrol dengan lot number yang berbeda
E. Mencari penyebab kesalahan
17
Seorang pria 65 tahun, datang ke laboratorium untuk pemeriksaan indeks eritrosit. Pada
pemeriksaan hematologi di dapatkan hasil : Hb = 10,0 g/dL; hematokrit = 34%; eritrosit = 3,5
juta sel/uL. Berapakah nilai MCH dalam pg pada kasus diatas ?
A. 25
B. 27
C. 29
D. 32
E. 40
MCHC = hb/PCV x 100% = 10/34 x 100% = 29,4% = 29%
18
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan darah lengkap dari seorang pasien penderita anemia. Hasil
didapatkan sebagai berikut: hemoglobin 9 g/dl, hematokrit 30%, dan jumlah eritrosit 3.000.000/µl.
Kalkulasi nilai MCV, MCH, dan MCHC dilakukan secara manual karena hematology analyzer sedang
rusak.
Berapakah nilai MCV (fL) pada kasus tersebut?
A. 0,0003
B. 3
C. 30
D. 33
E. 100
MCV = PCV/eri x 10 = 30/3 x 10 = 100 fL
19
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan hematologi dengan hasil pemeriksaan laboratorium
didapatkan hematokrit 46 %, kadar hemoglobin 15 g/dL, dan jumlah eritrosit 4.700.000 sel/mm3
Berapakah nilai MCHC kasus tersebut ?
A. 23%
B. 30%
C. 33%
D. 35%
E. 37%
MCHC = hb/PCV x 100% = 15/46 x 100% = 32,6% = 33%
20
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan LED pada pasien suspek TBC. ATLM
melakukan pengambilan darah vena dan memasukkan ke dalam tabung vakum EDTA. ATLM
melakukan persiapan alat dan bahan untuk pemeriksaan LED menggunakan metode
Westegren. Apakah langkah selanjutnya yang harus dilakukan ATLM pada kasus tersebut?
A. Menambahkan Na.Sitrat 3,2% pada tabung sampel
B. Inkubasi sampel selama satu jam
C. Melakukan pengenceran sampel dengan NaCl
D. Melihat hasil pemeriksaan
E. Memasukkan darah ke dalam tabung Westergren
21
ATLM melakukan pemeriksaan Laju Endap Darah (LED) pada pasien yang terindikasi mengalami
infeksi. ATLM menghomogenisasi sampel dengan cara inversi, namun darah sampel
mengenai tangan ATLM dikarenakan tutup tabung tidak rapat dan ATLM tidak menggunakan
sarung tangan ketika melakukan pemeriksaan.
Apakah yang harus dilakukan petugas ATLM pada kasus tersebut?
A. Cuci tangan dengan air mengalir dan sabun
B. Lap tangan dengan tisu lalu cuci tangan
C. Rendam tangan dalam larutan antiseptic
D. Lap tangan dengan swab alkohol lalu cuci
E. Basuh tangan dengan larutan NaCl Fisiologis
22
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan laju endap darah (LED) metode westergreen,
dimana pasien akan diambil darah sebanyak 1,6 mL dan ditambahkan reagen sebanyak 0,4 mL,
kemudian dihomogenkan dan dimasukkan ke dalam tabung westergren dan dibaca setelah 1
jam. Apakah reagen yang digunakan pada pemeriksaan tersebut?
A. Na sitrat 3,8%
B. Turk
C. Hayem
D. Ammonium oksalat 1 %
E. NaCl 0,5%
23
Seorang ATLM melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan laju endap darah pada pasien
anak usia 5 tahun. Sampel yang didapat sebanyak 1,2 mL.
Berapakah antikoagulan natrium sitrat yang digunakan ?
A. 0,1 mL
B. 0,2 mL
C. 0,3 mL
D. 0,4 mL
E. 0,5 mL
Perbandingan 4 : 1 = darah 1,2 : antikoagulan 0,3
24
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan jumlah trombosit pasien DBD yang telah dirawat
selama 2 hari. Hasil pemeriksaan didapat jumlah trombosit 150.000/uL. ATLM akan
melakukan Delta test terhadap hasil tersebut. Apa yang perlu dilakukan ATLM pada kasus
tersebut?
A. Mempersiapkan sampel yang dibutuhkan
B. Kalibrasi alat pemeriksaan
C. Mempersiapkan bahan control
D. Membandingkan hasil sebelumnya dari data LIS (Laboratory Information System)
E. Melihat grafik Lavey Jennings bahan kontrol selama 1 bulan berjalan
25
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan jumlah trombosit pada pasien DBD di
ruang rawat inap. ATLM telah melakukan pemeriksaan menggunakan alat hematology
analyzer dan didapatkan hasil 20.000/uL
Apakah tindakan yang harus dilakukan ATLM pada kasus tersebut?
A. Mengulang pemeriksaan duplo
B. Membuat sediaan apus darah
C. Melaporkan kepada supervisor
D. Memastikan kondisi sampel sesuai kriteria
E. Melakukan pengenceran sampel
26
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan jumlah trombosit dengan metoda bilik hitung improve
Neubauer, dihitung pada 80 kotak kecil, ukuran 1/20 mm x 1/20 mm dengan pengenceran darah
yang dilakukan adalah 20 kali, didapatkan trombosit sebanyak 200 trombosit.
Berapa jumlah trombosit per mm3 darah?
A. 350.000
B. 250.000
C. 200.000
D. 225.000
E. 155.000
Jumlah sel = N x P x V = 200 x 20 x 4000/80 = 200.000
27
ATLM melakukan pemeriksaan hitung jumlah sel trombosit, dengan metode manual dan
melakukan memipet darah sampai tanda 0,5 dan mempipet larutan ammonium oxalate 1%
sampai dengan tanda 101.
Berapa kali pengenceran yang dilakukan pada kasus tersebut?
A. 20
B. 70
C. 100
D. 150
E. 200
P = 100/0.5 = 200 kali
28
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan darah pasien yang berobat ke Puskesmas X, Darah
tersebut digunakan untuk diperiksa jumlah eritrosit dengan menggunakan Kamar Hitung Improved
Neubauer. Darah yang dihisap menggunakan pipet thoma sampai garis tanda 0,5 kemudian cairan
pengencer dihisap sampai garis tanda 101. Jumlah eritrosit dihitung dalam 5 bidang x 16 petak kecil
adalah 450.
Apakah nama larutan pengencer yang digunakan pada prosedur tersebut ?
A. Turk
B. Rees ecker
C. Hayem
D. Amonium oksalat
E. Natrium klorida
29
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan jumlah eritrosit pasien terduga anemia menggunakan
metode manual. Petugas melakukan pengenceran 10 µL darah ditambahkan pada reagen Hayem sebanyak
1990 µL, kemudian dihomogenkan dan dilakukan pemeriksaan pada bilik hitung Improved Neubaeur pada
80 kotak hitung eritrorit. Sel eritrosit yang ditemukan sebanyak 242 sel.
Berapa jumlah sel eritrosit/mm3 pada kasusl tersebut ?
A. 2.000.000
B. 2.420.000
C. 3.450.000
D. 4.420.000
E. 5.500.000
P = 1990 + 10/10 = 200 V = 80/4000 mm3
Jumlah sel = N x P x V = 242 x 200 x 4000/80 = 2.420.000
30
Seorang ATLM sedang melakukan pemeriksaan hitung jumlah eritrosit dengan metode manual
menggunkan kamar hitung improved neubauer. Darah dihisap menggunakan pipet thoma sampai
tanda 0,5 kemudian memipet reagen sampai tanda 101.
Berapakah kali pengenceran darah dengan cara tersebut?
A. 10
B. 20
C. 100
D. 200
E. 2000
Pengenceran = total volume/jumlah sampel = 100/0,5 = 200 kali
31
Seorang ATLM akan melakukan pengambilan darah untuk pemeriksaan darah rutin pada pasien
perempuan penderita kanker yang telah menjalankan pengobatan kemoterapi. ATLM
melakukan penusukan vena mediana cubiti namun tidak didapatkan sampel darah.
Apa yang harus dikomunikasikan ATLM kepada pasien pada kasus tersebut?
A. "Saya coba ambil darah kembali ya..“
B. "Vena menjadi sulit pada pasien yang telah kemoterapi“
C. "Ibu, maaf saya izin lakukan pengambilan darah ulang ya..“
D. "Ibu jangan bergerak ya, pembuluh darahnya jadi bergeser“
E. "Ibu, saya akan panggilkan supevisor saya untuk bantu ibu"
32
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan bahan kontrol alat hematology analyzer selama satu
bulan. Pada tanggal 29 hasil pemeriksaan leukosit memperlihatkan titik ada diatas +2SD. Pada
tanggal 30 hasil pemeriksaan leukosit memperlihatkan titik ada diatas -2SD.
Apakah kesalahan yang terjadi apabila pembacaan sesuai aturan Wesgard?
A. 12S
B. 22S
C. R4
D. 2x
E. Tidak ada kesalahan aturan Wesgard
33
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan jumlah leukosit secara manual. Memipet 20µL darah EDTA
ditambahkan pada reagen sebanyak 180 µL dalam tabung. Selanjutnya dihitung pada bilik hitung Improved
Neubaeur pada 64 kotak leukosit. Jumlah leukosit sebanyak 6400 sel/mm3. Berapa jumlah sel leukosit yang
ditemukan dalam kotak hitung pada kasus tersebut?
A. 256 sel
B. 420 sel
C. 210 sel
D. 150 sel
E. 385 sel
P = 200/20 = 10 kali V = 64 kotak II = 64/160
Jumlah sel = N x P x V
6.400 = N x 10 x 160/64
6.400 = N x 25
N = 6.400/25 = 256
34
Seorang ATLM melakukan pemeriksan Leukosit dari pasien yang didiagnosis Tifus. Hasil pemeriksaan
didapatkan jumlah leukosit yang terhitung menggunakan improved Neubauer sebesar 50.000 sel / mm3,
pada pemeriksaaan hitung jenis leukosit terhitung eritrosit berinti sebanyak 10%.
Berapakah jumlah leukosit sebenarnya (sel/mm3)?
A. 48.350
B. 45.454
C. 32.430
D. 40.554
E. 26.540
Koreksi terhadap Normoblas = 100 x jumlah leukosit = 100 x 50.000 = 45.454 sel/mm3
100 + jumlah normoblas 100 + 10
35
Dokter penanggungjawab laboratorium meminta seorang ATLMnya untuk membuat
apusan darah pada sampel darah pasien untuk melihat gambaran sel darahnya. Dokter
meminta agar granula pada sel leukosit terlihat berwarna hitam. Jenis pewarnaan apa
yang tepat untuk hal tersebut?
A. Giemsa
B. Wright
C. Sudan black
D. Sato dan sekiya
E. Periodic acid schilf
36
Seorang ATLM akan melakukan pemeriksaan darah rutin menggunakan alat hematology analyzer.
ATLM melakukan pemeriksaan bahan kontrol sebelum pemeriksaan sampel. Hasil pemeriksaan
bahan kontrol melewati batas 2 SD.
Apakah yang perlu dilakukan oleh ATLM pada kasus tersebut?
A. Melaporkan ke PJ laboratorium
B. Melanjutkan pemeriksaan sampel
C. Membaca ulang bahan kontrol
D. Menghomogenisasi kembali bahan kontrol sebelum dilakukan pembacaan ulang bahan
kontrol
E. Membersihkan alat hematology analyzer sebelum melakukan pemeriksaan sampel
37
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan Hemoglobin terhadap sampel pasien terduga anemia
dengan menggunakan metode sianmethemoglobin dan diukur absorbannya menggunakan fotometer
pada 546 nm. Hasil pemeriksaan didapatkan data sebagai berikut Abs sampel 0,358, abs standar
0,525, konsentrasi standar 18. Berapa kadar Hb pada kasus tersebut ?
A. 12,3
B. 15,9
C. 6,4
D. 3,0
E. 26,4
Kadar Hb = absorban spl/std x Consentrasi std = 0,358/0,525 x 18 = 12,27 = 12,3 gr/dL
38
Seorang ATLM yang merupakan tim P2PL Kemenkes melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin
pasien yang terinfeksi malaria di daerah pandemi. Hasil pemeriksaan didapatkan 89% pasien
memiliki kadar hemoglobin di bawah nilai normal. ATLM melaporkan hasil tersebut pada rapat
untuk memberikan saran tindaklanjut kegiatan berikutnya.
Apa tindakan yang harus dilakukan ATLM pada kasus tersebut?
A. Menyatakan hasil dapat dipercaya karena menggunakan alat tervalidasi
B. Menyarankan untuk pemantauan pasien pada kegiatan berikutnya
C. Meminta pemerintah memberikan Fe untuk peningkatan kualitas kesehatan pasien
D. Memberi masukan untuk mendukung gizi masyarakat
E. Meminta pemeriksaan ulang untuk pasien dengan kadar hemoglobin rendah
39
Seorang ATLM melakukan pemeriksaan kadar hemoglobin pasien gagal ginjal yang melakukan
hemodialisa. ATLM mendapatkan hasil pemeriksaan kadar hemoglobin 10,1 gr/dL ATLM
melakukan delta check sebelum mengeluarkan hasil pemeriksaan.
Apakah yang dilakukan ATLM pada kasus tersebut?
A. Membandingkan hasil saat ini dengan hasil sebelumnya
B. Melakukan uji ulang sampel
C. Memeriksa sampel menggunakan alat yang berbeda
D. Melihat korelasi hasil dengan hasil pemeriksaan lain
E. Mengecek zat pengganggu yang dapat mempengaruhi hasil pemeriksaan
Semoga bermanfaat