Pengembangan Bahan Ajar - Penentuan Sumber Bahan Ajar

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 11

PENENTUAN SUMBER BAHAN AJAR

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar yang Diampu oleh
Drs. Wardi, M.Pd.

Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1. Fhasyah Naabighah Tiar A. (1102422073)
2. Danag Rizki Adh’a (1102422086)
3. Galang Satrya Virguspara (1102422091)
4. Apriska Rizki Adi S (1102422099)
5. Nathania Hellen Salsabila (1102422100)
6. Kartika (1110124010)
7. Esti Julviana Ningsih (2110124007)
8. Mustika Balqies Maharani (7410124005)

KURIKULUM DAN TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PSIKOLOGI
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2024
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penentuan sumber bahan ajar dalam pendidikan merupakan aspek yang sangat penting
karena bahan ajar memiliki posisi yang sangat penting dalam pembelajaran. Bahan ajar harus
sesuai dengan tuntutan kurikulum, karakteristik siswa, dan kondisi lingkungan sekolah. Namun,
ada materi pelajaran yang belum tersedia bahan ajar yang mencukupi, sehingga guru dan peserta
didik akan kesulitan mencari sumber materi pelajaran. Perubahan kurikulum juga dapat
mengakibatkan perubahan pula terhadap pendekatan pembelajaran bahasa Indonesia, seperti
pendekatan berbasis genre. Sumber belajar yang dapat digunakan sebagai bahan ajar tidak
terbatas pada perpustakaan dan buku, tetapi juga dapat berupa orang, benda, dan informasi yang
disajikan dan disimpan dalam berbagai bentuk media. Aspek penting dalam penentuan sumber
bahan ajar adalah kesesuaian uraian materi, tujuan pembelajaran, dan evaluasi pembelajarannya,
sehingga diperoleh kesimpulan relevan atau tidaknya buku tersebut digunakan oleh guru dan
siswa sebagai penunjang bahan ajar. Bahan ajar harus dapat memotivasi siswa untuk belajar dan
membantu siswa menggunakan bahan ajar.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana kriteria dalam pemilihan bahan ajar?
2. Apa saja prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar?
3. Apa saja langkah-langkah pemilihan bahan ajar?
4. Apa saja faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan bahan ajar?
5. Bagaimana pengaruh penggunaan bahan ajar yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran?
6. Bagaimana peran teknologi terhadap pemilihan bahan ajar di era sekarang ini?
7. Apa saja tantangan yang dihadapi dalam menentukan bahan ajar?

1.3 Tujuan
1. Dapat memahami Kriteria pemilihan bahan ajar
2. Dapat memahami prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar
3. Dapat memahami langkah-langkah pemilihan bahan ajar
4. Dapat memahami faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan bahan
ajar
5. Dapat memahami pengaruh penggunaan bahan ajar yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran
6. Dapat memahami peran teknologi terhadap pemilihan bahan ajar di era sekarang ini
7. Dapat memahami tantangan yang dihadapi dalam menentukan bahan ajar.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Kriteria Pemilihan Bahan Ajar


Kriteria pokok pemilihan bahan ajar atau materi pembelajaran bahan ajar harus
disesuaikan dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Hal ini berarti bahwa materi
pembelajaran yang dipilih untuk diajarkan oleh dosen di satu pihak dan harus dipelajari
mahasiswa di lain pihak hendaknya berisikan materiatau bahan ajar yang benar - benar
menunjang tercapainya standar kompetensi dan kompetensi dasar. Pemilihan bahan ajar haruslah
mengacu atau merujuk pada standar kompetensi. Setelah diketahui kriteria pemilihan bahan ajar
yang baik, baru kita bisa melangkah untuk memilih bahan ajar. Secara garis besar langkah -
langkah pemilihan bahan ajar meliputi :
● Mengidentifikasi aspek - aspek yang terdapat dalam standar kompetensi dan kompetensi
dasar.
● Identifikasi jenis jenis materi pembelajaran.
● Memilih jenis materi yang sesuai dengan standar kompetensi dan kompetensi dasar.
● Memilih sumber bahan ajar.

2.2 Prinsip-prinsip Pemilihan Bahan Ajar


Penyusunan bahan ajar atau materi pembelajaran harus memperhatikan beberapa prinsip.
Terdapat beberapa prinsip dalam pemilihan bahan pembelajaran, yaitu prinsip relevansi,
konsistensi, dan kecukupan.
1. Prinsip relevansi dapat diartikan sebagai prinsip yang menyoroti keterhubungan. Materi
pembelajaran perlu ada relevansi atau hubungan dengan pencapaian standar kompetensi
dan kompetensi dasar. Prinsip ini mengacu pada hubungan yang ada antara materi yang
akan diajarkan dan kompetensi yang diharapkan siswa dapat mencapai.
Sebagai contoh, apabila siswa diharapkan memiliki kemampuan mengingat fakta, maka
materi pembelajaran yang diberikan harus berupa fakta yang harus dihapal oleh siswa.
2. Prinsip konsistensi bermakna ketersediaan. Jika ada empat jenis kompetensi dasar yang
perlu dikuasai oleh siswa, maka materi pembelajaran yang perlu diajarkan juga harus
mencakup keempat jenis tersebut. Prinsip konsistensi melibatkan kesesuaian antara isi
materi yang hendak diajarkan dan kompetensi dasar yang perlu dicapai. Materi
pembelajaran sebaiknya relevan dengan kompetensi dasar yang diinginkan agar siswa
dapat lebih mudah mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Contohnya, keterampilan dasar yang harus dipahami oleh murid. Untuk melakukan
operasi matematika seperti penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian, maka
metode yang akan diajarkan juga harus mencakup teknik-teknik dalam melakukan
penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.
3. Prinsip kecukupan berarti bahwa materi yang diajarkan harus memenuhi kebutuhan siswa
agar dapat memahami dan menguasai kompetensi dasar. Isi harus cukup tetapi tidak
boleh terlalu kurang atau terlalu berlebihan. Jika jumlahnya terlalu kecil, kontribusinya
akan tidak memadai dalam mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar.
Sementara itu, apabila jumlahnya berlebihan maka akan sia-sia menghabiskan waktu
serta energi yang tidak diperlukan untuk mempelajari hal tersebut.
Sebagai contoh, prinsip kecukupan dalam pemilihan materi ajar berarti memilih materi
pembelajaran yang memadai untuk membantu siswa mencapai standar dan kompetensi
dasar yang diinginkan. Selain itu, juga penting untuk memilih materi yang sesuai dengan
tingkat pembelajaran siswa.

2.3 Langkah-langkah Pemilihan Bahan Ajar


Langkah-langkah pemilihan bahan ajar dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengidentifikasi Aspek- Aspek yang Terdapat dalam Standar Kompetentsi dan
Kompetensi Dasar :
Sebelum menentukan materi pembelajaran, perlu diidentifikasi aspek-aspek standar
kompetensi dan kompetensi dasar yang harus dipelajari atau dikuasai siswa. Aspek
tersebut perlu ditentukan karena setiap aspek standar kompetensi dan kompetensi dasar
memerlukan jenis materi yang berbeda-beda dalam kegiatan pembelajaran.
2. Identifikasi Jenis-Jenis Materi Pembelajaran :
Sejalan dengan berbagai jenis aspek standar kompetensi, materi pembelajaran juga dapat
dibedakkan menjadi jenis materi menjadi 3 yaitu ; aspek kognitif, aspek afektif, dan
aspek psikomotorik. Materi pembelajaran aspek kognitif secara terperinci dapat dibagi
menjadi 4 jenis yaitu ; fakta, konsep, prinsip, dan prosedur (Reigeluth, 1987).
a. Materi jenis fakta adalah materi yang berupa nama tempat, nama objek, peristiwa
sejarah, dan lain sebagainnya.
b. Materi konsep berisi pengertian, hakikat, definisi, dan isi.
c. Materi jenis prinsip berisi dalil, rumus, paradigma, dan teorema.
d. Materi jenis prosedur berisi langkah-langkah mengerjakan sesuatu, misalnya
langkah-langkah menelpon.
Selanjutnya, materi pembelajaran aspek afektif meliputi : pemberian respon, penerimaan
(apresiasi). Internalisasi, dan penilaian. Sementara, materi pembelajaran aspek psikomotorik
berupa, gerakan awal, semi rutin, dan rutin.
3. Memilih Jenis Materi yang sesuai dengan Capaian Pembelajaran dan Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengidentifikasi jenis-jenis materi yang akan diajarkan, langkah berikutnya
adalah memilih jenis materi tersebut yang sesuai dengan standar kompetensi atau
kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Identifikasi jenis materi pembelajaran juga
penting karena, jenis materi pembelajaran memerlukan strategi pembelajaran, metode,
dan sistem evaluasi atau penilaian yang berbeda-beda.
4. Memilih Sumber Bahan Ajar :
Langkah terakhir adalah memilih sumber bahan ajar yang sesuai dengan kebutuhan dan
kondisi pembelajaran siswa. Sumber bahan ajar dapat berupa buku, video, ppt, dan lain
sebagainya, tergantung pada kebutuhan dan preferensi siswa serta ketersediaan sumber
tersebut. Dalam proses pemilihan bahan ajar penting juga untuk mempertimbangkan
relevansi materi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan, serta
memastikan materi tersebut relevan dan sesuai dengan indikator pencapaian kompetensi.

2.4 Faktor faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menentukan Bahan Ajar
Faktor-Faktor Penting dalam Menentukan Bahan Ajar yang Efektif. Dalam menentukan
bahan ajar, sejumlah faktor harus dipertimbangkan agar pembelajaran efektif dan sesuai dengan
kebutuhan pembelajar. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan secara mendalam:
1. Tujuan Pembelajaran yang Jelas dan Tepat
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas dan spesifik. Bahan ajar harus
dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung pencapaian tujuan-tujuan ini. Menyusun
tujuan pembelajaran yang tepat akan membantu dalam menentukan materi yang relevan
dan metode pengajaran yang sesuai.
2. Kesesuaian dengan Kurikulum dan Standar Pendidikan
Bahan ajar harus selaras dengan kurikulum dan standar pendidikan yang berlaku. Ini
penting untuk memastikan bahwa materi yang disajikan relevan dengan kebutuhan
akademik dan dapat diukur dalam proses evaluasi pembelajaran.
3. Penyesuaian dengan Tingkat Kemampuan Pembelajar
Bahan ajar harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan tingkat perkembangan
kognitif pembelajar yang dituju. Materi yang terlalu mudah dapat menyebabkan
kebosanan, sementara materi yang terlalu sulit dapat menyebabkan frustrasi dan
kegagalan.
4. Keterlibatan dan Motivasi Pembelajar
Memperhatikan minat, kebutuhan, dan latar belakang pembelajar dalam menentukan
bahan ajar dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar. Bahan ajar yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari atau minat pembelajar akan lebih efektif dalam
membangkitkan semangat belajar.
5. Ketersediaan Sumber Daya dan Aksesibilitas
Memperhitungkan ketersediaan sumber daya yang diperlukan, seperti buku teks,
perangkat teknologi, atau fasilitas lainnya, dalam menyusun bahan ajar sangat penting.
Sumber daya yang memadai akan mendukung implementasi pembelajaran yang efektif.
6. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran dan menyesuaikan bahan ajar dengan
kemajuan tersebut dapat meningkatkan interaktifitas dan kualitas pembelajaran.
Penggunaan teknologi yang tepat dapat memperluas aksesibilitas dan memperkaya
pengalaman pembelajaran.
7. Pemberdayaan Inklusi
Penting untuk memastikan bahwa bahan ajar dapat diakses oleh semua pembelajar,
termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau kebutuhan pembelajaran yang
berbeda. Memperhatikan keberagaman ini akan menciptakan lingkungan pembelajaran
yang inklusif dan ramah bagi semua.
8. Konteks Budaya dan Kebangsaan
Memperhitungkan konteks budaya dan kebangsaan dari pembelajar dalam penyusunan
bahan ajar dapat membuat pembelajaran lebih relevan, bermakna, dan menarik.
Mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dan pengalaman hidup pembelajar akan
membantu memperkuat identitas serta mempromosikan pemahaman lintas budaya.
9. Proses Evaluasi dan Revisi Berkelanjutan
Melakukan evaluasi terhadap efektivitas bahan ajar secara berkala sangat penting.
Feedback dari pembelajar dan pengajar harus diambil sebagai dasar untuk melakukan
revisi yang diperlukan. Proses ini akan memastikan bahwa bahan ajar tetap relevan,
up-to-date, dan responsif terhadap kebutuhan pembelajar.

2.5 Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar yang Tepat untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat mencapai tujuan pembelajaran kognitif siswa.
Bahan ajar dalam buku ajar berbentuk modul yang ditulis oleh guru, yang antara lain bertujuan
untuk membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Guru diharapkan mengembangkan
materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang
perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan
untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP
adalah sumber belajar, yang guru diharapkan untuk mengembangkan dan bahan ajar . Apabila
bahan ajar yang digunakan guru kurang maka pembelajaran yang dilakukan tidak dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Sebuah bahan ajar yang efektif harus memiliki tujuan
pembelajaran yang jelas dan terukur, dan guru perlu menentukan dengan tepat apa yang ingin
dicapai melalui penggunaan bahan ajar tersebut
Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat mempengaruhi pembelajaran dalam beberapa cara :
1. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif
Bahan ajar yang efektif membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif
matematika, sebagai contoh, dapat disajikan melalui power point dan worksheet. Hasil
pengerjaan siswa yang menjawab soal-soal dalam worksheet dengan tepat serta umpan
balik siswa yang menyampaikan bahwa bahan ajar membantu siswa dalam mempelajari
materi adalah bukti dari keefektifan bahan ajar. Guru juga menyampaikan bahwa bahan
ajar yang disusun oleh penulis membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran
2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang tepat membantu guru dalam mengelola pengelolaan
pembelajaran, yang antara lain mencakup mengelola sumber belajar dan melaksanakan
peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Bahan ajar yang tepat membantu guru dalam
melakukan evaluasi berkala, yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pembelajaran dan membantu guru untuk menyesuaikan materi dan metode pembelajaran
sesuai kebutuhan individu siswa
3. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku
teks
Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat membantu peserta didik dalam memperoleh
alternatif bahan ajar yang lebih beragam, seperti modul, lembar kerja siswa, dan latihan
interaktif. Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat membantu peserta didik dalam
memperoleh alternatif bahan ajar yang lebih membantu dalam memahami materi yang
dibahas
4. Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang tepat membantu guru dalam mengoptimalkan peran guru
dalam proses pembelajaran, yang antara lain mencakup mengelola sumber belajar dan
melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Penggunaan bahan ajar yang tepat
membantu guru dalam menggunakan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran dan
platform online, yang mempermudah proses pembelajaran dan membantu guru dalam
mengelola waktu dan kinerja

2.6. Peran Teknologi Terhadap Pemilihan Bahan Ajar di Era Sekarang Ini
Teknologi pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam pemilihan bahan ajar
di era modern di era ini. Berikut beberapa aspek yang menyoroti peran teknologi dalam proses
pemilihan bahan ajar:
1. Aksesibilitas dan Fleksibilitas
Teknologi memungkinkan akses lebih mudah ke berbagai sumber belajar. Guru dan siswa
dapat mengakses materi pembelajaran dari berbagai platform online, termasuk video,
e-book, dan situs web. Fleksibilitas ini memungkinkan pemilihan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi individu. Melalui internet, siswa dan pengajar dapat
mengakses berbagai materi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
2. Interaktivitas
Bahan ajar yang menggunakan teknologi dapat lebih interaktif. Misalnya, video
pembelajaran, simulasi, dan permainan edukatif dapat membuat proses belajar lebih
menarik dan efektif. Interaktivitas ini membantu siswa lebih terlibat dan memahami
materi dengan lebih baik.
3. Personalisasi: Teknologi memungkinkan penyusunan bahan ajar yang lebih disesuaikan
dengan kebutuhan individual siswa. Guru dapat mengadaptasi materi pembelajaran
berdasarkan tingkat pemahaman, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Sistem
pembelajaran adaptif dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
dan menyajikan konten yang sesuai.
4. Kemajuan dalam Pembelajaran
Teknologi memungkinkan penggunaan metode pembelajaran yang lebih maju, seperti
blended learning (kombinasi pembelajaran daring dan tatap muka) atau flipped classroom
(siswa mempelajari materi di rumah dan mengerjakan tugas di kelas). Ini membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
5. Ketersediaan Sumber Belajar
Dengan teknologi, guru dapat mengakses berbagai sumber belajar secara online. Ini
termasuk materi dari institusi pendidikan, situs web edukatif, dan repositori digital.
Ketersediaan sumber belajar yang beragam memperkaya pemilihan bahan ajar.
6. Pengukuran dan Evaluasi
Teknologi juga memungkinkan penggunaan alat evaluasi yang lebih canggih, seperti
ujian online, kuis interaktif, dan analisis data. Guru dapat memantau kemajuan siswa dan
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.

2.7. Tantangan yang Dihadapi Dalam Menentukan Bahan Ajar


Dalam menghadapi tantangan menentukan bahan ajar merupakan tugas penting bagi para
guru, para guru perlu memperhatikan beberapa hal agar pembelajaran lebih efektif dan
berkualitas. Berikut adalah beberapa tantangan yang sering dihadapi:
1. Kesulitan Menuangkan Ide
Guru sering mengalami kesulitan dalam menuangkan ide untuk mengembangkan bahan
ajar. Dalam hal ini, guru harus memperhatikan potensi peserta didik, perkembangan
mereka, dan relevansi dengan kebutuhan peserta didik.
2. Kurangnya Penggunaan Media Pembelajaran
Guru jarang membuat atau memanfaatkan media pembelajaran. Lebih sering mereka
hanya memanfaatkan media yang sudah tersedia di sekolah. Penggunaan media yang
variatif dapat meningkatkan daya tarik dan efektivitas pembelajaran.
3. Relevansi
Tantangan dalam menentukan bahan ajar adalah memastikan bahwa bahan tersebut
relevan dengan kurikulum dan kebutuhan siswa. Hal ini melibatkan pemahaman
mendalam tentang tujuan pembelajaran dan kemampuan siswa, serta pemilihan materi
yang sesuai dengan konteks dan kehidupan nyata siswa.
4. Keberagaman siswa
Setiap siswa memiliki kebutuhan dan gaya belajar yang berbeda. Tantangan dalam
menentukan bahan ajar adalah mempertimbangkan keberagaman siswa, termasuk tingkat
kemampuan, minat, dan gaya belajar mereka. Bahan ajar perlu disesuaikan agar dapat
diakses dan efektif bagi semua siswa.
5. Kualitas
Menentukan bahan ajar yang berkualitas merupakan tantangan lain. Bahan ajar harus
akurat, terbaru, dan sesuai dengan standar pendidikan. Selain itu, bahan ajar juga perlu
dirancang dengan metode dan strategi yang mendukung pembelajaran yang efektif.
6. Ketersediaan sumber daya
Tantangan lain adalah ketersediaan sumber daya untuk mengembangkan, memperoleh,
dan menggunakan bahan ajar. Sumber daya yang terbatas seperti buku teks, perangkat
teknologi, atau bahan ajar digital dapat mempengaruhi pilihan dan aksesibilitas bahan
ajar yang berkualitas.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Penentuan sumber bahan ajar adalah bahwa pemilihan bahan ajar harus mengacu atau
merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta harus relevan dengan tujuan
pembelajaran. Pemilihan bahan ajar harus dilakukan setelah identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
pengembangan bahan ajar yang tidak hanya terpaku pada satu sumber bahan ajar guru dapat
mengembangkan kecerdasan siswa dan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik. Peneliti
juga menemukan bahwa guru dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah menentukan
keberhasilan proses belajar dan pembelajaran. Menentukan sumber bahan ajar adalah proses
penting untuk menyiapkan materi pembelajaran yang baik. Sumber bahan ajar harus relevan
dengan capaian pembelajaran yang ingin dicapai siswa dengan menggunakan sumber yang
bervariasi, tidak hanya terpaku pada buku atau teks. Dalam penentuan sumber bahan ajar juga
harus di sesuaikan dengan karakteristik siswa yang sesuai dengan usia dan minat siswa untuk
memudahkan pemahaman. Dengan memperhatikan poin-poin tersebut, guru dapat memilih
sumber bahan ajar yang efektif dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA

Byrugo. (2012). Pemilihan Sumber Belajar. Wordpress.Com, 122–143.


https://byrugo.wordpress.com/2012/09/29/pemilihan-sumber-belajar/amp/

Himmatul Ulya. (2021). Pengembangan Bahan Ajar Bermuatan Lokal.

Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Ayu Amalia, D., & Muhammadiyah Tangerang,
U. (2020). Analisis Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 311–326.

Mardiana, M. (2018). Permasalahan Guru dalam Mengembangkan Bahan Ajar di Sekolah


Dasar.

Subtema, B., Sehat, M., & Bergizi, D. A. N. (2021). Safitri, 140209096, FTK, PGMI,
082111697646..(1).

Waraulia,A.M [2020] .BAHAN AJAR: TEORI DAN PROSEDUR PENYUSUNAN.Jawa


timur. UNIMPA PRESS

Wijaya, B., & Utami, S. (2021). Analisis Ketersediaan Sumber Belajar dalam Pembelajaran
di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 87-98.

Anda mungkin juga menyukai