Pengembangan Bahan Ajar - Penentuan Sumber Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar - Penentuan Sumber Bahan Ajar
Pengembangan Bahan Ajar - Penentuan Sumber Bahan Ajar
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengembangan Bahan Ajar yang Diampu oleh
Drs. Wardi, M.Pd.
Disusun oleh :
KELOMPOK 5
1. Fhasyah Naabighah Tiar A. (1102422073)
2. Danag Rizki Adh’a (1102422086)
3. Galang Satrya Virguspara (1102422091)
4. Apriska Rizki Adi S (1102422099)
5. Nathania Hellen Salsabila (1102422100)
6. Kartika (1110124010)
7. Esti Julviana Ningsih (2110124007)
8. Mustika Balqies Maharani (7410124005)
1.3 Tujuan
1. Dapat memahami Kriteria pemilihan bahan ajar
2. Dapat memahami prinsip-prinsip pemilihan bahan ajar
3. Dapat memahami langkah-langkah pemilihan bahan ajar
4. Dapat memahami faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan bahan
ajar
5. Dapat memahami pengaruh penggunaan bahan ajar yang tepat untuk mencapai tujuan
pembelajaran
6. Dapat memahami peran teknologi terhadap pemilihan bahan ajar di era sekarang ini
7. Dapat memahami tantangan yang dihadapi dalam menentukan bahan ajar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.4 Faktor faktor yang Perlu Dipertimbangkan dalam Menentukan Bahan Ajar
Faktor-Faktor Penting dalam Menentukan Bahan Ajar yang Efektif. Dalam menentukan
bahan ajar, sejumlah faktor harus dipertimbangkan agar pembelajaran efektif dan sesuai dengan
kebutuhan pembelajar. Berikut adalah faktor-faktor yang perlu diperhatikan secara mendalam:
1. Tujuan Pembelajaran yang Jelas dan Tepat
Tujuan pembelajaran harus dirumuskan secara jelas dan spesifik. Bahan ajar harus
dirancang sedemikian rupa sehingga mendukung pencapaian tujuan-tujuan ini. Menyusun
tujuan pembelajaran yang tepat akan membantu dalam menentukan materi yang relevan
dan metode pengajaran yang sesuai.
2. Kesesuaian dengan Kurikulum dan Standar Pendidikan
Bahan ajar harus selaras dengan kurikulum dan standar pendidikan yang berlaku. Ini
penting untuk memastikan bahwa materi yang disajikan relevan dengan kebutuhan
akademik dan dapat diukur dalam proses evaluasi pembelajaran.
3. Penyesuaian dengan Tingkat Kemampuan Pembelajar
Bahan ajar harus disesuaikan dengan tingkat kemampuan dan tingkat perkembangan
kognitif pembelajar yang dituju. Materi yang terlalu mudah dapat menyebabkan
kebosanan, sementara materi yang terlalu sulit dapat menyebabkan frustrasi dan
kegagalan.
4. Keterlibatan dan Motivasi Pembelajar
Memperhatikan minat, kebutuhan, dan latar belakang pembelajar dalam menentukan
bahan ajar dapat meningkatkan keterlibatan dan motivasi belajar. Bahan ajar yang relevan
dengan kehidupan sehari-hari atau minat pembelajar akan lebih efektif dalam
membangkitkan semangat belajar.
5. Ketersediaan Sumber Daya dan Aksesibilitas
Memperhitungkan ketersediaan sumber daya yang diperlukan, seperti buku teks,
perangkat teknologi, atau fasilitas lainnya, dalam menyusun bahan ajar sangat penting.
Sumber daya yang memadai akan mendukung implementasi pembelajaran yang efektif.
6. Integrasi Teknologi dalam Pembelajaran
Mengikuti perkembangan teknologi pembelajaran dan menyesuaikan bahan ajar dengan
kemajuan tersebut dapat meningkatkan interaktifitas dan kualitas pembelajaran.
Penggunaan teknologi yang tepat dapat memperluas aksesibilitas dan memperkaya
pengalaman pembelajaran.
7. Pemberdayaan Inklusi
Penting untuk memastikan bahwa bahan ajar dapat diakses oleh semua pembelajar,
termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus atau kebutuhan pembelajaran yang
berbeda. Memperhatikan keberagaman ini akan menciptakan lingkungan pembelajaran
yang inklusif dan ramah bagi semua.
8. Konteks Budaya dan Kebangsaan
Memperhitungkan konteks budaya dan kebangsaan dari pembelajar dalam penyusunan
bahan ajar dapat membuat pembelajaran lebih relevan, bermakna, dan menarik.
Mengintegrasikan nilai-nilai budaya lokal dan pengalaman hidup pembelajar akan
membantu memperkuat identitas serta mempromosikan pemahaman lintas budaya.
9. Proses Evaluasi dan Revisi Berkelanjutan
Melakukan evaluasi terhadap efektivitas bahan ajar secara berkala sangat penting.
Feedback dari pembelajar dan pengajar harus diambil sebagai dasar untuk melakukan
revisi yang diperlukan. Proses ini akan memastikan bahwa bahan ajar tetap relevan,
up-to-date, dan responsif terhadap kebutuhan pembelajar.
2.5 Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar yang Tepat untuk Mencapai Tujuan Pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat mencapai tujuan pembelajaran kognitif siswa.
Bahan ajar dalam buku ajar berbentuk modul yang ditulis oleh guru, yang antara lain bertujuan
untuk membantu dan memudahkan siswa dalam belajar. Guru diharapkan mengembangkan
materi pembelajaran, yang kemudian dipertegas melalui Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
(Permendiknas) nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses, yang antara lain mengatur tentang
perencanaan proses pembelajaran yang mensyaratkan bagi pendidik pada satuan pendidikan
untuk mengembangkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Salah satu elemen dalam RPP
adalah sumber belajar, yang guru diharapkan untuk mengembangkan dan bahan ajar . Apabila
bahan ajar yang digunakan guru kurang maka pembelajaran yang dilakukan tidak dapat
mencapai tujuan pembelajaran. Sebuah bahan ajar yang efektif harus memiliki tujuan
pembelajaran yang jelas dan terukur, dan guru perlu menentukan dengan tepat apa yang ingin
dicapai melalui penggunaan bahan ajar tersebut
Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat mempengaruhi pembelajaran dalam beberapa cara :
1. Membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif
Bahan ajar yang efektif membantu siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran kognitif
matematika, sebagai contoh, dapat disajikan melalui power point dan worksheet. Hasil
pengerjaan siswa yang menjawab soal-soal dalam worksheet dengan tepat serta umpan
balik siswa yang menyampaikan bahwa bahan ajar membantu siswa dalam mempelajari
materi adalah bukti dari keefektifan bahan ajar. Guru juga menyampaikan bahwa bahan
ajar yang disusun oleh penulis membantu siswa mencapai tujuan pembelajaran
2. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang tepat membantu guru dalam mengelola pengelolaan
pembelajaran, yang antara lain mencakup mengelola sumber belajar dan melaksanakan
peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Bahan ajar yang tepat membantu guru dalam
melakukan evaluasi berkala, yang berfungsi untuk meningkatkan efektivitas pelaksanaan
pembelajaran dan membantu guru untuk menyesuaikan materi dan metode pembelajaran
sesuai kebutuhan individu siswa
3. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku
teks
Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat membantu peserta didik dalam memperoleh
alternatif bahan ajar yang lebih beragam, seperti modul, lembar kerja siswa, dan latihan
interaktif. Penggunaan bahan ajar yang tepat dapat membantu peserta didik dalam
memperoleh alternatif bahan ajar yang lebih membantu dalam memahami materi yang
dibahas
4. Membantu guru dalam melaksanakan pembelajaran
Penggunaan bahan ajar yang tepat membantu guru dalam mengoptimalkan peran guru
dalam proses pembelajaran, yang antara lain mencakup mengelola sumber belajar dan
melaksanakan peran sebagai sumber belajar itu sendiri. Penggunaan bahan ajar yang tepat
membantu guru dalam menggunakan teknologi, seperti aplikasi pembelajaran dan
platform online, yang mempermudah proses pembelajaran dan membantu guru dalam
mengelola waktu dan kinerja
2.6. Peran Teknologi Terhadap Pemilihan Bahan Ajar di Era Sekarang Ini
Teknologi pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam pemilihan bahan ajar
di era modern di era ini. Berikut beberapa aspek yang menyoroti peran teknologi dalam proses
pemilihan bahan ajar:
1. Aksesibilitas dan Fleksibilitas
Teknologi memungkinkan akses lebih mudah ke berbagai sumber belajar. Guru dan siswa
dapat mengakses materi pembelajaran dari berbagai platform online, termasuk video,
e-book, dan situs web. Fleksibilitas ini memungkinkan pemilihan bahan ajar yang sesuai
dengan kebutuhan dan preferensi individu. Melalui internet, siswa dan pengajar dapat
mengakses berbagai materi pembelajaran dari mana dan kapan saja.
2. Interaktivitas
Bahan ajar yang menggunakan teknologi dapat lebih interaktif. Misalnya, video
pembelajaran, simulasi, dan permainan edukatif dapat membuat proses belajar lebih
menarik dan efektif. Interaktivitas ini membantu siswa lebih terlibat dan memahami
materi dengan lebih baik.
3. Personalisasi: Teknologi memungkinkan penyusunan bahan ajar yang lebih disesuaikan
dengan kebutuhan individual siswa. Guru dapat mengadaptasi materi pembelajaran
berdasarkan tingkat pemahaman, minat, dan gaya belajar masing-masing siswa. Sistem
pembelajaran adaptif dapat digunakan untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa
dan menyajikan konten yang sesuai.
4. Kemajuan dalam Pembelajaran
Teknologi memungkinkan penggunaan metode pembelajaran yang lebih maju, seperti
blended learning (kombinasi pembelajaran daring dan tatap muka) atau flipped classroom
(siswa mempelajari materi di rumah dan mengerjakan tugas di kelas). Ini membantu
meningkatkan efisiensi dan efektivitas pembelajaran.
5. Ketersediaan Sumber Belajar
Dengan teknologi, guru dapat mengakses berbagai sumber belajar secara online. Ini
termasuk materi dari institusi pendidikan, situs web edukatif, dan repositori digital.
Ketersediaan sumber belajar yang beragam memperkaya pemilihan bahan ajar.
6. Pengukuran dan Evaluasi
Teknologi juga memungkinkan penggunaan alat evaluasi yang lebih canggih, seperti
ujian online, kuis interaktif, dan analisis data. Guru dapat memantau kemajuan siswa dan
mengidentifikasi area yang perlu diperbaiki.
3.1 Kesimpulan
Penentuan sumber bahan ajar adalah bahwa pemilihan bahan ajar harus mengacu atau
merujuk pada standar kompetensi dan kompetensi dasar, serta harus relevan dengan tujuan
pembelajaran. Pemilihan bahan ajar harus dilakukan setelah identitas mata pelajaran, standar
kompetensi, dan kompetensi dasar ditentukan. Penelitian juga menunjukkan bahwa
pengembangan bahan ajar yang tidak hanya terpaku pada satu sumber bahan ajar guru dapat
mengembangkan kecerdasan siswa dan dapat memberikan pengalaman yang lebih baik. Peneliti
juga menemukan bahwa guru dalam merancang atau menyusun bahan ajar sangatlah menentukan
keberhasilan proses belajar dan pembelajaran. Menentukan sumber bahan ajar adalah proses
penting untuk menyiapkan materi pembelajaran yang baik. Sumber bahan ajar harus relevan
dengan capaian pembelajaran yang ingin dicapai siswa dengan menggunakan sumber yang
bervariasi, tidak hanya terpaku pada buku atau teks. Dalam penentuan sumber bahan ajar juga
harus di sesuaikan dengan karakteristik siswa yang sesuai dengan usia dan minat siswa untuk
memudahkan pemahaman. Dengan memperhatikan poin-poin tersebut, guru dapat memilih
sumber bahan ajar yang efektif dan membuat proses belajar mengajar menjadi lebih menarik.
DAFTAR PUSTAKA
Magdalena, I., Sundari, T., Nurkamilah, S., Ayu Amalia, D., & Muhammadiyah Tangerang,
U. (2020). Analisis Bahan Ajar. Jurnal Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 2(2), 311–326.
Subtema, B., Sehat, M., & Bergizi, D. A. N. (2021). Safitri, 140209096, FTK, PGMI,
082111697646..(1).
Wijaya, B., & Utami, S. (2021). Analisis Ketersediaan Sumber Belajar dalam Pembelajaran
di Sekolah Dasar. Jurnal Pendidikan Dasar, 8(1), 87-98.