Parameter Pemotongan Canva

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 31

PARAMETER

PEMOTONGAN
MESIN BUBUT
Presentasi

By
Risma, S.Pd
Pertanyaan Pemantik

Melihat gambar di atas apa yang ada


dibayangan anda?
PARAMETER
PEMOTONGAN

Parameter pemotongan pada mesin bubut adalah, informasi


berupa dasar-dasar perhitungan, rumus dan tabel-tabel yang
medasari teknologi proses pemotongan/penyayatan pada
mesin bubut diantaranya. Parameter pemotongan pada mesin
bubut meliputi: kecepatan potong (Cutting speed - Cs
/keepatan putar -Vc), kecepatan putaran mesin (Revolotion
Permenit - Rpm), kecepatan pemakanan (Feed – F) dan waktu
proses pemesinannya.
ADA 4 PARAMETER
PEMOTONGAN UTAMA

KECEPATAN POTONG
KECEPATAN PUTAR
KECEPATAN PEMAKANAN
WAKTU PEMESINAN BUBUT
1 Kecepatan Potong

Kecepatan potong (Vc) adalah kemampuan alat potong


menyayat bahan dengan aman menghasilkan tatal
dalam satuan panjang/waktu (meter/menit atau
feet/menit). Pada gerak putar seperti mesin bubut,
kecepatan potongnya (Vc) adalah: Keliling lingkaran
benda kerja (π.d) dikalikan dengan putaran (n)
Menentukan
Keepatan Potong

Keterangan:
Vc = Kecepatan potong (m/menit)
π = Konstanta phi (3,14)
D = Diameter benda kerja (mm)
N = Kecepatan putaran mesin (rpm
KECEPATAN
2 PUTAR (n)
Kecepatan putaran mesin bubut (n) adalah, kemampuan
kecepatan putar mesin bubut untuk melakukan pemotongan atau
penyayatan dalam satuan putaran/menit. Maka dari itu untuk
mencari besarnya putaran mesin sangat dipengaruhi oleh
seberapa besar kecepatan potong dan keliling benda kerjany.
Mengingat nilai kecepatan potong untuk setiap jenis bahan sudah
ditetapkan secara baku, maka komponen yang bisa diatur dalam
proses penyayatan adalah putaran mesin/benda kerjanya.
Menentukan
Keepatan Putar
Dengan demikian rumus dasar untuk menghitung putaran
mesin bubut (n) adalah:
Keterangan:

d : diameter benda kerja (mm)

Cs : kecepatan potong (meter/menit)


π : nilai konstanta = 3,14
Contoh Soal
Sebuah baja lunak berdiameter (D) 60 mm, akan dibubut dengan kecepatan
potong (Vc) 25 meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar putaran
mesinnya ?.
Soal Latihan
NOMOR 1
Sebuah baja lunak berdiameter (D) 45 mm, akan
dibubut dengan kecepatan potong (Vc) 30
meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar
putaran mesinnya ?.
Soal Latihan
NOMOR 2
Sebuah baja lunak berdiameter (D) 2 inchi, akan
dibubut dengan kecepatan potong (Vc) 20
meter/menit. Pertanyaannya adalah: Berapa besar
putaran mesinnya ?.
KECEPATANN PEMAKANAN
3 (FEED-F)

Kecepatan pemakanan(Feed-F) adalah kecepatan


pahat bergerak maju (memasuki benda kerja) pada
setiap putaran spindle. Satuannya adalah millimeter
per menit
Keterangan:
F : Kedalaman Pemakanan (mm/menit)
Rumus: f : Besar pemakanan atau bergesernya pahat (mm/putaran)
n : Putaran mesin (putaran/menit)
Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kecepatan Pemakanan

Kekerasan Kedalaman Bahan alat


bahan penyayatan
potong

sudut- sudut Ketajaman alat


potong dan kesiapan
sayat alat
mesin yang akan
potong digunakan

5
Contoh Soal
Sebuah benda kerja akan dibubut dengan putaran mesinnya (n)
600 putaran/menit dan besar pemakanan (f) 0,2 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa besar kecepatan
pemakanannya ?.
Jawaban:
F=fxn
F = 0,2 x 500 = 120 mm/menit.
Pengertiannya adalah, pahat bergeser sejauh 120 mm,
selama satu menit.
Soal Latihan
Sebuah benda kerja berdiameter 40 mm, akan
dibubut dengan kecepatan potong (Cs) 25
meter/menit dan besar pemakanan (f) 0,2
mm/putaran. Pertanyaannya adalah: Berapa
besar kecepatan pemakanannya ?
WAKTU PEMESINAN BUBUT
4
Dalam membuat satu produk atau komponen pada
mesin bubut, lamanya waktu proses pemesinannya perlu
diketahui/dihitung. Apabila diameter benda kerja,
kecepatan potong dan kecepatan penyayatan/
penggeseran pahatnya diketahui, waktu pembubutan
dapat dihitung.
Rumus:
1. Waktu Pemesinan Bubut Rata

Faktor-faktor yang mempengaruhi


waktu pemesinan bubut adalah,
seberapa besar panjang atau jarak
tempuh pembubutan (L) dalam satuan
mm dan kecepatan pemakanan (F)
dalam satuan mm/menit. Pada gambar
dibawah menunjukkan bahwa, panjang
total pembubutan (L) adalah panjang
pembubutan rata ditambah star awal
pahat (ℓa), atau: L total= ℓa+ ℓ (mm).
Untuk nilai kecepatan pemakanan (F),
dengan berpedoman pada uraian
sebelumnya F= f.n (mm/putaran).
Waktu Pemesinan
Bubut Rata

Berdasarkan prinsip-
prinsip yang telah
diuraikandiatas, maka
perhitungan waktu
pemesinan bubut rata
(tm) dapat dihitung
dengan rumus :
Contoh Soal
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 40 mm
akan dibubut rata menjadi (d)= 30 mm sepanjang (ℓ)= 65,
dengan jarak star pahat (la)= 4 mm. Data-data parameter
pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)=
400 putaran/menit, dan pemakanan mesin dalam satu putaran
(f)= 0,05 mm/putaran. Pertaanyannya adalah: Berapa waktu
yang diperlukan untuk melakukan proses pembubutan rata
sesuai data diatas, apabila pemakanan dilakukan satu kali
pemakanan/proses?.
Jawaban :
2. Waktu Pemesinan Bubut Muka
Perhitungan waktu pemesinan bubut muka
pada prinsipnya sama dengan menghitung
waktu pemesinan bubut rata,
perbedaannya hanya terletak pada arah
pemakanan yaitu melintang. Pada gambar
dibawah menunjukkan bahwa, panjang
total pembubutan (L) adalah
panjangpembubutan muka
ditambah star awal pahat (ℓa), sehingga:
L = r + ℓa = d + ℓa . Untuk nilai
2
kecepatan pemakanan (F), dengan
mengacu pada uraian sebelumnya F= f.n
(mm/putaran).
Waktu pemesinan bubut muka (tm) dapat dihitung dengan
rumus:

la = jarak star pahat (mm)


L = panjang total pembubutan muka
(mm)
F = kecepatan pemakanan setiap
(mm/menit)
JAWABAN :
Soal Latihan
Sebuah benda kerja dengan diameter terbesar (D)= 60 mm akan
dibubut muka dengan jarak star pahat (ℓa)= 3 mm. Data
parameter pemesinannya ditetapkan sebagai berikut:
Kecepatan potong (Cs)= 35 meter/menit, dan pemakanan dalam
satu putaran (f)= 0,08 mm/putaran.
3. Waktu Pengeboran pada Mesin Bubut

Perhitungan waktu pengeboran pada mesin


bubut, pada prinsipnya sama dengan
menghitung waktu pemesinan bubut rata
dan bubut muka. Perbedaannya hanya
terletak pada jarak star ujung mata bornya.
Pada gambar dibawah menunjukkan bahwa,
panjang total pengeboran (L) adalah
panjang pengeboran (ℓ) ditambah star awal
mata bor (ℓa= 0,3 d), sehingga: L= ℓ + 0,3d
(mm). Untuk nilai kecepatan pemakanan (F)
mengacu pada uraian sebelumnya F= f.n
(mm/putaran)
waktu pengeboran (tm) dapat dihitung dengan rumus:
Contoh Soal
Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran sepanjang 28
mm dengan mata bor berdiameter 10 mm. Data parameter
pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Putaran mesin (n)=
700 putaran/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)=
0,04 mm/putaran.
Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk
melakukan pengeboran pada mesin bubut sesuai data diatas,
apabila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses ?.
abila pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses?.
JAWABAN :
Soal Latihan
Sebuah benda kerja akan dilakukan pengeboran sepanjang 40 mm
dengan mata bor berdiameter 10 mm. Data parameter
pemesinannya ditetapkan sebagai berikut: Kecepatan potong (Cs)=
25 meter/menit, dan pemakanan dalam satu putaran (f)= 0,04
mm/putaran.

Pertanyaannya adalah: Berapa waktu yang diperlukan untuk


melakukan pengeboran pada mesin bubut sesuai data diatas, apabila
pemakanan dilakukan satu kali pemakanan/proses ?.
thank you
By
Risma, S.Pd

Anda mungkin juga menyukai