Best Practice Descriptive 2023
Best Practice Descriptive 2023
Best Practice Descriptive 2023
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pada saat ini, Bahasa Inggris masih merupakan materi pelajaran wajib
di sekolah, khususnya SMP atau MTs. Pada kenyataannya mata pelajaran
Bahasa Inggris masih menjadi mata pelajaran yang agak sulit di sekolah,
terutama sekolah di pedesaan, dimana hamper banya siswa tidak merasa butuh
dengan mata pelajaran tersebut.
Guru-guru Bahasa Inggris menyadari bahwa hal ini memerlukan kerja
keras dan berusaha untuk menentukan metode pengajaran yang sesuai dengan
kondisi tersebut. Berbagai metode di upayakan agar murid-murid mau dan
berusaha untuk belajar dan tertarik untuk mempelajari mata pelajaran Bahasa
Inggris.
Hal ini didukung denga diterapkannya Kurikulum baru yaitu Kurikulum
Merdeka dari Kemendikbudristek dimana pada kurikulum ini sesua murid di
tuntut untuk aktif dan belajar semua mata pelajaran khususnya Bahasa Inggris.
Pada materi Text Descriptive Text, murid-murid di tuntut untuk bisa
mendeskripsikan dengan Bahasa atau kosa kata sendiri dan dituntut untuk bisa
mendemonstrasikan minimal di depan teman-temannya sendiri dan guru
Bahasa inggrisnya.
Kurikulum Merdeka menuntut pelaku Pendidikan dan murid untuk
lebih mandiri dalam pembelajaran. Guru selaku motivator, moderator atau
fasilitator berupaya melakukan yang terbaik dalam pembelajaran agar murid-
murid bisa memahami dan melaksanakan (mengimplementasikan) ilmu yang
di dapat, sehingga murid-murid bisa lebih mandiri dalam melaksanakan
demontrasi pembelajaran.
Guru harus membuat pertanyaan pemantik sebelum memulai
pembelajaran, sehingga ada ingatan murid-murid tentang ilmu yang akan di
sampaikan. Guru harus berupaya untuk tidak cepat-cepat memberitahukan
materi apa yang akan disampaikan. Untuk itu pada kesempatan ini saya
memilih judul Best Practice “Penggunaan Model Pembelajaran Discovery
Learning Dalam Pembelajaran Bahasa Inggris Materi Descriptive Text Pada
Siswa SMP Negeri 2 Kaliwungu Kelas 7 Tahun Pelajaran 2022”
B. TUJUAN
Tujuan di susunnya best practice ini untuk memberikan gambaran
pembelajaran Bahasa Inggris pada materi Descriptive Text di SMP Negeri 2
Kaliwungu.
C. MANFAAT
Bagi guru :
1. Untuk meningkatkan pembelajaran di kelas.
2. Untuk menentukan metode terbaik dalam pembelajaran.
Bagi murid :
1. Meningkatkan pemahaman tentang materi Desciptive Text.
2. Meningkatkan penguasaan vocabularies
3. Meningkatkan keberanian murid dalam praktik mendeskripsikan orang,
hewan, benda atau tumbuhan secara lisan.
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Buku Ajar
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), buku mengandung
pengertian lembar kertas yang berjilid berisi tulisan. Sedangkan buku ajar
adalah kumpulan bahan atau materi ajar yang menjadi panduan bagi guru dan
peserta didik dalam kegiatan belajar mengajar di sekolah. Menurut Mudzakir
(2009), ada tiga komponen yang harus diperhatikan dalam penulisan buku
ajar, yaitu komponen dasar, komponen pelengkap dan komponen
penyempurna. Komponen dasar merupakan bagian-bagian yang dijadikan
acuan atau rujukan dalam menilai atau mengevaluasi sebuah buku ajar yang
meliputi: aspek isi/materi, aspek penyajian, aspek bahasa/keterbacaan, aspek
grafika, aspek keamanan. Komponen pelengkap merupakan bagian-bagian
yang melengkapi dan menunjang kesempurnaan sebuah buku yang meliputi:
pedoman penggunaan, bahan rekaman berupa kaset atau CD, buku kerja
peserta didik berisi tugas dan latihan, serta buku sumber. Komponen
penyempurna, meliputi: warna, ukuran font, glosarium, indeks dan daftar
pustaka.
C. Descriptive Text
Descriptive Text atau text deskriptif adalah sebuah text yang di dalamnya
berisi tentang gambaran secara khusus atau detail tentang orang, hewan, benda
atau tumbuhan.
Teks ini sangat berguna sekali bagi murid karena dengan memakai teks ini
murid bisa memberi gambaran atau mendeskripsikan orang, hewan, benda
atau tumbuhan secara detail dan khusus.
D. Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan/penemuan (Discovery/Inquiry
Learning) adalah memahami konsep, arti, dan hubungan melalui proses
intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan. Discovery terjadi bila
individu terlibat terutama dalam penggunaan proses mentalnya untuk
menemukan beberapa konsep dan prinsip. Discovery dilakukan melalui
observasi, klasifikasi, pengukuran, prediksi, penentuan, dan inferensi. Proses
di atas disebut cognitive process sedangkan discovery itu sendiri adalah the
mental process of assimilating concepts and principles in the mind.
Ada pun langkah kerja model pembelajaran Discovery Learning:
1) Pemberian rangsangan (stimulation)
2) Pernyataan/Identifikasi masalah (problem statement)
3) Pengumpulan data (data collection)
4) Pengolahan data (data processing)
5) Pembuktian (verification)
6) Menarik simpulan/generalisasi (generalization)
2. Jerome Bruner
Discovery learning sebagai model pembelajaran yang meminta siswa agar mampu
mengorganisasi permasalahan yang didapatkan secara mandiri.
3. Rusman
4. M. Hosnan
A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat kita simpulkan bahwa :
1. Metode Pembelajaran Discovery Learning adalah metode yang sangat
bagus untuk diterapkan, karena akan memantik ingatan siswa.
2. Guru bisa menerapkan metode ini di kelas pembelajaran.
3. Metode ini bisa menghasilkan peningkatan ingatan dan pemahaman siswa
dalam proses pembeajaran.
4. Teks deskripsi adalah teks yang bisa membantu siswa untuk menceritakan
secara detail tentang orang, hewan, benda atau tumbuhan.
5. Dengan menggunakan teks deskripsi, siswa dapat menceritakan informasi
yang diperlukan oleh seseorang.
B. SARAN
1. Bagi guru
- Guru hendaknya memahami secara benar tentang konsep Discovery
Learning, sehingga bisa diterapkan di dalam pembelajaran di kelas.
- Guru hendaknya memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bisa
meningkatkan daya ingat siswa dalam proses pembelajaran di dalam
kelas.
- Guru hendaknya selalu mengevaluasi metode discovery learning pada
setiap akhir pembeajaran, harapannya agar metode ini dikembangkan
pada pembelajaran selanjutnya.
- Guru hendaknya memberikan keleluasaan berfikir dan praktik kepada
siswa.
2. Bagi siswa
a. Siswa hendaknya selalu aktif dalam setiap pembelajaran.
b. Siswa hendaknya selalu focus pada setiap kegiatan, sehingga siswa
bisa menerapkan ilmu yang telah di dapat dalam setiap pembelajaran.
c. Siswa hendaknya bisa menggunakan secara leluasa waktu yang
diberikan oleh guru.
d. Siswa hendaknya selalu mempraktikkan (retelling atau redescribing)
descriptive teks.
e. Siswa hendaknya mengembangkan secara mandiri Menyusun dan
praktik teks deskripsi secara lisan atau teks tulis.
f.
LAMPIRAN MATERI DESCRIPTIVE TEXT
Maka, descriptive text artinya salah satu jenis teks Bahasa Inggris yang di
dalamnya memuat deskripsi atau gambaran detail tentang suatu obyek. Biasanya
obyek yang dijelaskan bisa berupa benda mati, tempat, maupun manusia dan
makhluk hidup lainnya. Contoh dari sebuah descriptive text bisa berupa teks yang
menceritakan tempat wisata atau tentang hewan peliharaan kita.
Explanation Text:
Jember Regency
Jember is a regency in East Java. It is located in between Bondowoso and
Banyuwangi. Banyuwangi is regency that is located at the easternmost end of Java
Island, before Bali Strait, so that we can know that Jember is near enough from
Bali Island.
Jember is a beautiful place. In Jember, there are a lot of interesting places
to visit, such as Papuma Beach, Watu Ulo Beach, Watu Ondo, Pancer Beach,
Rembangan, and so on. Jember also has a famous carnival, named Jember Fashion
Carnaval. It is an international annual fashion carnival which usually held in
August. Beside some beautiful places and a famous carnival, Jember also has a
unique culture. People usually called it as Pendhalungan. Pendhalungan is an
acculturation culture between Javanese and Maduranese. Jember has a total area
of 3,293.34 km2. Because of that, it creates a different culture between North
Jember and South Jember. In North Jember, there are a lot of Maduranese people
and they usually speak Maduranese. On the other hand, In South Jember, not
many Maduranese people live there. It is dominated with Javanese people.
Because of that, it creates a new unique language which other regency do not
have. The example is word “Cek” which means “very”.
DAFTAR PUSTAKA
https://gurudikdas.kemdikbud.go.id/news/Mengenal-Model-Pembelajaran-
Discovery-Learning
https://ujione.id/model-pembelajaran-discovery-learning/
https://www.zenius.net/blog/descriptive-text
https://www.kompas.com/skola/read/2020/10/26/163836869/descriptive-text-
definition-purpose-dan-structure.
Cheng YH, Cheng JT & Chen DJ. 2012. “The effect of multimedia computer
assisted instruction and learning style on learning achievement”. WSEAS
Transactions on Information Science and Applications 9(1):24-35.
www.buildingfutures.org.uk