Anatomi Biji
Anatomi Biji
Anatomi Biji
ANATOMI BIJI
Disusun oleh :
Kelompok 6
Handoyo 17320031
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah SWT karean atas limpahan
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah Antomi
Tumbuhan yang berjudul “Anatomi Biji”. Makalah ini disusun untuk
memenuhui mata kuliah Anatomi Tumbuhan dan sebagai media sumber
informasi dan pengetahuan.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................. i
KATA PENGANTATAR....................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah..................................................................... 1
C. Tujuan ....................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Biji............................................................................ 3
B. Bagian Biji.................................................................................. 4
C. Perkembangan Biji..................................................................... 7
D. Kulit Biji...................................................................................... 7
E. Contoh Struktur Biji.................................................................... 10
F. Jaringan Cadangan Makanan.................................................... 14
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................18
B. Saran......................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Biji merupakan bakal biji (ovulum) dari tumbuhan berbunga yang
telah masak. Biji dapat terlindung oleh organ lain (buah, pada
Angiospermae atau Magnoliophyta) atau tidak (pada Gymnospermae).
Dari sudut pandang evolusi, biji merupakan embrio atau tumbuhan kecil
yang termodifikasi sehingga dapat bertahan lama pada kondisi kurang
sesuai untuk pertumbuhannya. Dengan demikian biji telah
memperlihatkan diri sebagai perkembangan penting dalam reproduksi dan
pemencaran spermatophyte (tumbuhan berbunga atau tumbuhan berbiji)
dibandingkan dengan tanaman yang lebih primitive seperti lumut, lumut
hati dan pakis, yang tidak memiliki biji dan menggunakan cara lain untuk
menyebarkan diri.
Kata biji acap dipertukarkan penggunaannya dengan benih dan
bibit. Dalam istilah teknis pertanian dan kehutanan benih adalah biji yang
dipersiapkan khusus untuk menghasilkan tanamn baru sedangkan bibit
(atau juga disebut semai) adalah tanaman muda siap tanam hasil
perkembangan benih, atau hasil perbanyak tanaman dengan cara yang
lain perbanyakan tanaman lain misalnya cangkok, setek, okulasi dan lain-
lain.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dari biji?
2. Apa saja bagian-bagian biji?
3. Bagaimanakah perkembangan biji?
4. Apakah yang dimaksud dengan kulit biji?
5. Apa saja contoh struktur biji?
6. Apa saja jaringan cadangan makanan pada biji?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dari biji
2. Untuk mengetahui bagian-bagian dari biji
3. Untuk mengetahui perkembangan biji
4. Untuk mengetahui pengetian kulit biji
5. Untuk mengetahui contoh struktur biji
6. Untuk mengetahui jaringan cadangan makanan pada biji
2
BAB II
PEMBAHASAN
Artinya: “Dan Dialah yang menurunkan air hujan dari langit, lalu kami
tumbuhkan dengan air itu segala macam tumbuh-tumbuhan maka kami
keluarkan dari tumbuh tumbuhan itu tanaman yang menghijau. Kami
keluarkan dari tanaman yang menghijau itu butir yang banyak dan dari
mayang korma mengurai tangkai-tangkai yang menjulai, dan kebun-kebun
anggur, dan (kami keluarkan pula) zaitun dan delima yang serupa dan
yang tidak serupa. Perhatikanlah buahnya diwaktu pohon nya berbuah
dan (perhatikan pulalah) kematangannya. Sesungguhnya pada yang
demikian itu ada tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang
beriman”.
A. Pengertian Biji
Biji merupakan sumber makanan yang penting bagi hewan dan
manusia. Diantara angiospermae, poaceae, paling banyak menghasilkan
pangan yang berasal dari biji. Fabaceae menempati tempat kedua dalam
kepentingan itu. Selain untuk pangan, biji menjadi sumber minuman (kopi,
coklat, bir) obat, serat (kapas) dan minyak yang digunakan dalam industry.
3
B. Bagian Biji
4
5. Pusar biji (hilus), yaitu bagian kulit biji yang merupakan bekas
perlekatan dengan tali pusar, biasanya terlihat kasar dan
mempunyai warna yang berlainan dengan bagian dengan bagian
lain kulit biji. Missal kacang panjang (Vigna sinensis) dan kacang
merah (Phaseolus vulgaris).
6. Liang biji (micropyle), ialah liang kecil bekas jalan masuknya buluh
serbuk sari ke dalam bakal biji pada peristiwa pembuahan.
7. Bekas berkas pembuluh pengangkut (chalaza), yaitu tempat
pertemuan integumen dengan nuselus, masih terlihat jelas pada biji
anggur (Vitis vinifera).
8. Tulang biji (raphe), yaitu terusan tali pusar pada biji, biasanya
hanya kelihatan pada biji yang berasal dari bakal biji yang
mengangguk (anatropus) dan pada biji biasanya tak begitu jelas
lagi masih terlihat pada biji jarak (Ricinus communis).
5
Cadangan makanan dalam biji menunjang sporofit muda yang
muncul dari biji yang berkecambah sampai mampu berfotositesis. Sebab
itu, penyimpanan cadngan makanan merupakan salah satu fungsi utama
biji. Penyimpanan makanan di lakukan terutama diluar embrio, yakni
dalam endosperm atau perisperm. Endosperm dibentuk oleh hasil
pembelahan penyatuan sel inti jantan dengan inti sel sentral, perisperm
adalah jaringan nuselus yang menyimpan cadangan makanan namun,
dibanyak tumbuhan dikotil, kedua jaringan tersebut hidup singkat saja dan
makanan diserap oleh embrio yang sedang masa berkembang sebelum
biji memasuki masa istirahat. Dalam hal itu makanan di simpan dalam
tubuh embrio, yakni dalam keeping bijinya.
6
C. Perkembangan Biji
D. Kulit Biji
7
yang terjadi pada kulit biji tomat sewaktu biji menjadi masak. Perubahan
yang terjadi (Lycorpesicum esculentum) merupakan contoh yang menarik.
Pada integument, ketebalan bakal biji tomat terlihat di 4 wilayah, yakni
epidermis luar, jaringan parenkim dibawahnya yang terdiri atas bagian luar
dan bagian dalam, serta epidermis dalam yang mengandung pigmen.
Seiring dengan perkembangan biji, sel parenkim bagian luar bertambah
jumlahnya serta terbentuk penenbalan pada dinding tangensial dalam dan
di dasar dinding radial dari sel epidermis luar. Di saat biji separuh masak,
sel epidermis luar tampak memanjang ke arah radial dan penebalan
dinding dalam arah panjang sel terlihat pada semua sudut sel. Penebalan
itu bertambah panjang hingga mencapai dinding tangensial luar. Pada
stadium perkembangan terakhir, seluruh isi sel epidermis berubah menjadi
lendir. Dua sampai tiga lapisan sel plasenta yang letaknya berdekatan
tetap melekat pada epidermis berlendir itu ketika biji masak dan
membentuk selubung lendir sekeliling biji. Selubung akan tinggal bersama
dengan isi sel dan bagian dinding epidermis testa (kulit biji) yang tetap
tipis. Yang tinggal hanyalah bagian dinding yang menebal. Bagian itu
merupakan struktur serupa rambut atau sisik yang menutupi permukaan
biji yang masak. Bersamaan dengan proses itu, parenkim hancur secara
bertahap mulai dari bagian dalam ke arah luar. Pada biji masak yang
tinggal hanyalah remukan dinding yang membentuk selaput homogen.
Epidermis dalam yang berisi pigmen tetap bertahan dan membentuk tepi
dalam dari testa.
8
Hilangnya sifat dorman bergantung pada keseimbangan antara
penghambat dan pemacu pertumbuhan. Di antara senyawa penghambat
pertumbuhan yang jumlahnya besar itu, beberapa bertempat di kulit buah
atau kulit biji. Penanggalan kulit biji dan sebagian dari penutup tambahan
di luarnya ternyata merangsang perkecambahan. Hal itu mendukung
anggapan bahwa ada bagian dari biji dan jaringan sekitarnya yang
merupakan salah satu sumber penghambat perkecambahan.
9
E. Contoh Struktur Biji
10
Biji jarak berkembang dari bakla biji berintegumen dua helai
(bitegmik). Nuselusnya bersifat krainuselat, yakni sel induk megaspora
tertanam beberapa lapisan di bawah epidermis. Sebuah berkas meluas
lewat funikulus ke daerah kalaza dan bercabang di integumen dalam.
Pada penampang melintang, percabangan tampak seperti cincin.
11
2. Biji Fabaceae
12
daerah tertentu pada dinding sel epidermis. Beberapa penelitian
menunjukkan bahwa penampakan garis terang disebabkan oleh arah
tumbuh mikrofibil. Pada sayatan biji, daerah itu berorintasi tangensial di
sebelah atas tengah atau didekat dinding luar. Dinding sel pada daerah
garis terang tampak amat kompak.
13
F. Jaringan Cadangan Makanan
14
Pembentukan dinding sel terjadi saat inti ada di daerah parietal
(tepi). Dalam pembentukan dinding, tampak adanya fragnoplas dan papan
sel. Endosperm seluler mula-mula di temukan di ujung mikropil dan secara
bertahap memenuhi ruang tengah yang berisi cairan vakuola. Pada kelapa
(Cocos nucifera) yang termasuk kelompok berjenis endosperm nuklir,
ruang tengah tidak terisi oleh sel, melainkan berisi cairan air kelapa di
waktu buah masak.
1. Karbohidrat
15
dan enzim bebas memasuki endosperm. Pengamatan itu mengindikasikan
bahwa GA3 mengendalikan pembebasan enzim dan bahwa beberapa
cara sintesis mungkin tak bergantung pada GA3.
2. Protein
3. Lipid
16
dinamakan vakuola berisi lipid atau sebagi sferosom dan dianggap
dikelilingi satuan membran. Cadangan lipid pada biji adalah trigliserid
yang dihibrolisasi menjadi gliserol dan asam lemak oleh enzim lipase.
Asam lemak dipakai dalam sintesis fosfolipid dan glikolipid yang
diperlukan untuk pembentukan organel namun sebagian besar diubah
menjadi gula dan diangkut ketubuh kecambah untuk pertumbuhannya.
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Biji nerupakan bagian dan struktur yang sangat efesien untuk
perkembangbiakan pada tumbuhan khususnya spermathophyta
(tumbuhan berbiji). Fungsi biji itu sendiri adalah untuk memperbanyak
keturunan atau spesies dalam mempertahankan kelangsungan hidup
generasinya. Biji berasal dari bakal biji yang berkembang setelah
mengalami pembuahan. Biji juga merupakan salah satu organ assesoris
atau organ perhiasan pada tumbuhan berbiji (spermathopyta). Biji bukan
hanya sebagai organ assesoris tetapi juga mempunyai fungsi yang utama
yakni, sebagai alat perkembangbiakan atau untuk memperbanyak
keturunan, agar tumbuhan tersebut tidak punah. Sesuai dengan benuk
dan strukturnya, biji dapat dikelompokkan kedalam beberapa kelompok
besar yakni :
Gymnospermae (tumbuhan berbiji terbuka)
Angiospermae (tumbuhan berbiji tertutup)
Sedangkan pada tumbuhan angiospermae ciri-ciri tumbuhan
monokotil dan dikotil hanya dapat ditemukan, karena memiliki bunga yang
sesungguhnya atau bunga lengkap. Oleh karena itu tumbuhan
angiospermae di bagi menjadi dua kelompok besar yakni : monokotil
(tumbuhan berkeping satu) dan dikotil (tumbuhan berkeping dua).
B. Saran
Dalam penyusunan makalah tentunya masih terdapat kekeliruan
dan kekurangan, oleh karena itu kritik dan saran dari bapak/ibu dosen dan
rekan-rekan mahasiswa yang membangun sangat kami harapkan, guna
mengevaluasi diri kami agar penyusunan makalah selanjutnya lebih baik
lagi.
18
DAFTAR PUSTAKA
19