RANGKUMAN
RANGKUMAN
RANGKUMAN
1
7. Maksud mentanahkan titik netral Trafo melalui tahanan di GI pada
sisi T.M adalah : Melindungi g Kabel Tanah terhadap p arus
gangguan hubung tanah yang terlalu besar.
10. Di depan dan di belakang PMT harus selalu dipasang PMS, karena:
Posisi pisau sakelar PMT tidak tampak sedangkan dari PMS
harus tampak.
p
2
12. Jika karena ada gangguan tanah terjadi tegangan langkah, maka
yang paling menderita adalah : Sapi .
13. Auto Recloser (Penutup Balik) tidak boleh dipakai pada Kabel
Tanah karena : Gangguan
gg Kabel Tanah umumnya y bersifat
permanen.
16. Bekerja di Switch Yard pada saat hujan tidak diperbolehkan karena
: Bisa terjadi flash over ke badan.
19. Salah satu syarat utama dari Metal Clad Swith Gear adalah :
pab a PMT d
Apabila dikeluarkan,
e ua a , bag
bagian-bagian
a bag a yayangg be
bertegangan
tega ga
harus menutup otomatis.
20. Sisi sekunder dari Trafo Arus tidak boleh terbuka,karena : Bisa
timbul Tegangan Tinggi.
4
24. Syarat untuk bisa memararel dua buah Generating Set Diesel
adalah:
- Tegangannya sama.
- Frekwensinya sama.
- Fasanya
F sama.
5
27. Sebuah Genset Diesel tertulis di name plate-nya antara lain:100
kVA, 400 volt, 60 Hertz, 1200 rpm,
p maka ini berarti bahwa jjumlah
kutub generator (sinkron 3 fasa) adalah : Tiga pasang.
28. Pada semua unit Pembangkit terdapat alat yang disebut Governor.
Al t tersebut
Alat t b t berfungsi
b f i untuk
t k : Menjaga
M j agar nilai
il i frekwensi
f k i
konstan.
30. Turbin Gas pada PLTG memakai Teknologi suhu tinggi, maka
bahan bakar yang paling cocok digunakan adalah : Natural Gas
(Gas Alam).
6
32. Air pendingin untuk mesin Diesel PLTD yang terlalu banyak
mengandung zat kapur bisa mengakibatkan : Keretakan pada
cylinder head (kepala silinder).
35. Dalam sebuah PLTD, tangki BBM harian untuk setiap unit PLTD
didirikan diatas pondasi yang tidak sama dengan pondasi mesin
Diesel. Dalam hal demikian tangki harian BBM dihubungkan
dengan mesin Diesel dengan pipa pemasok BBM melalui
sambungan fleksibel.
fleksibel Hal ini diperlukan untuk : Mengurangi resiko
terjadinya kebakaran.
7
36. Sebuah Unit PLTD dengan putaran 600 rpm memakai BBM HSD
(Mi
(Minyakk Solar).
S l ) Untuk
U t k menghemat
h t biaya
bi BBM direncanakan
di k untuk
t k
memakai BBM MFO (Minyak Bakar). Untuk keperluan ini perlu
dilakukan : Penambahan alat berupa pemanas BBM pada
instalasi BBM.
BBM
37. Surge Tank di PLTA berfungsi sebagai : Peredam water hammer.
38 Unit Pembangkit yang paling mudah
38. dirubah daya keluarnya
adalah Unit Pembangkit : PLTA.
8
41. Pada sistem 500 kV banyak digunakan Transformator fasa tunggal
k
karena: B ti b ti a, b,
Butir-butir b dan
d c tidak
tid k benar.
b
45. Putusnya kawat netral pada Jaringan Tegangan Rendah (JTR) bisa
mengakibatkan : Rusaknya Alat-alat Rumah Tangga Pelanggan.
9
46. Adanya harmonisa arus didalam Sistem Tenaga Listrik tidak
dikehendaki karena : Menimbulkan pemanasan berlebihan pada
Trafo dan Kabel.
47. Dalam Kabel Tanah 20kV yang menggunakan isolasi Cross Link
P l Ethylene
Poly Eh l (XLPE) antara konduktor
(XLPE), k d k T b
Tembaga atau Alumunium
Al i
dengan isolasi XLPE ada lapisan semikonduktor yang berfungsi
sebagai : Perata medan listrik.
49 D
49. Dalam
l G d Distribusi,
Gardu Di t ib i 4 buah
b h kabel
k b l (3 fasa
f d
dan netral)
t l) yang
keluar dari bushing Tegangan Rendah Trafo digelar ke rak kabel
(cable tray) yang letaknya kira-kira 2 meter diatas lantai untuk
selanjutnya menuju lemari Pembagi Tegangan Rendah.
Rendah Sewaktu
menggelar kabel ke dalam lubang rak, kabel sebaiknya diatur agar :
Satu lubang untuk empat kabel .
(Catatan: Rak kabel terbuat dari Alumunium)
10
50. Saluran Transmisi yang menggunakan Tegangan di atas 350 kV
disebut menggunakan Tegangan Ekstra Tinggi, artinya : Surja
Hubung lebih dominan daripada Surja Petir.
11
B. PEMBANGKITAN TENAGA LISTRIK
1. Pada PLTU maka uap digunakan untuk : Menggerakkan turbin.
7 G
7. Generatort t
transformer
f di
digunakan
k untuk
t k : Menyalurkan
M l k t
tenaga
listrik ke jaring transmisi.
1
9. Feasibility study pembangkit termal akan memberikan kesimpulan
antara lain : Lokasi yang sesuai untuk dibangun pusat
pembangkit.
10. Project Design Report digunakan sebagai dasar untuk : Detail
design dan penyusunan sepesifikasi teknik.
13. Instruction to Bidders salah satu bagian dari dokumen lelang yang :
Memudahkan penyusunan penawaran.
penawaran
15. Key di atas adalah tanggal yang : Harus dipenuhi dan ada
sanksinya.
2
16. Boiler Feed Pump (pompa pengisi ketel) menyalurkan : Air
kondensat ke ketel.
20. Batu bara masuk kompor dibuat serbuk agar : Pembakaran lebih
cepat dan menghasilkan panas dengan kapasitas besar
3
23. Dearator digunakan untuk : Memisahkan dan mengeluarkan gas-gas
tak terkondensasikan serta memanaskan air.
air
26. Suatu PLTM yang mempunyai data teknis active storage 650.000 m³,
tinggi terjun 6,89 m, rated discharge 24,7 m³/s akan dapat
menghasilkan daya turbine output sebesar : 1,4 mW dengan turbine
t
type S i Kaplan.
Semi K l
28. Inlet suatu PLTA berada pada elevansi 176,5 m dari muka air statis
tertinggi dari waduk, dan apabila disyaratkan coefficient of head loss =
0 25 dengan allowable leakage water = 12,4
0,25 12 4 liter / min,
min maka inlet
valve yang akan digunakan adalah : Butterfly valve.
4
29. Pelaksanaan pengujian hasil pengelasan longitudinal suatu penstock
PLTA dengang menggunakan
gg peralatan radiography
p g p y atau p pengujian
g j
Ultrasonic, secara umum adalah : 100 % terhadap panjangnya.
30. Water tightness dari pintu air pada PLTA apabila tidak ditentukan lain,
secara umum harus mempunyai kebocoran maximum sebesar : 0,10 0 10
liter / detik per liner meter panjang dari sekat.
31. Pada pengujian di lapangan untuk overhead crane yaitu untuk
pengujian jalan dengan beban overload 125 % dari beban nominal,
nominal
maka maximum vertical defrection untuk belok gandar pendukung
crane pada titik tengahnya tidak boleh melebihi : 1/500 dari panjang
Span.
p
33. Pemilihan material isolasi belitan untuk air cooled generator PLTA dan
kenaikan temperatur yang diijinkan pada operasi full load sesuai IEC 85
adalah sebagai berikut : Material isolasi class F, kenaikan
temperatur class B.
5
34. Secara umum terhadap semua peralatan PLTA yang terbuat dari
besi dan baja harus
har s digalvaanised
digal aanised atau
ata dicat sesuai
ses ai standard yang
ang
ditetapkan, dan apabila digunakan 2 jenis bahan yang berhubungan
(kontak), maka beda potensial antara kedua bahan tersebut dalam
elektro-kimia tidak boleh lebih besar dari : 0,5
0 5 volts.
volts
35. Bahan untuk tunner suatu turbine PLTA terdiri dari 13% Chromium
dan 4% Nickel, apabila dilakukan pengechekan terhadap cavitation
pitting pada saat pemeliharaan, maka besarnya harus tidak lebih
dari : D² / 8000 kg per jam operasi (dimana D = discharge
diameter dari runner dalam meter).
37. Mengacu kepada penjelasan umum PLTU dan PLTP, proyek yang
mempunyai jumlah tanggal batas (key dates) lebih besar adalah :
PLTU.
6
38. Proyek yang mempunyai jumlah bagian atau sub bagian pekerjaan
yang saling berkaitan (interface) adalah : PLTGU.
7
41. Agar peralatan pembangkit diesel bisa berfungsi, dioperasikan,
andal dan bermutu maka :
• Sistem pelumasan.
• Sistem udara masuk.
• Sistem pendinginan.
• Sistem udara keluar.
keluar
• Sistem bahan bakar.
• Sistem pengamanannya.
• Sistem ppenyaluran
y listriknya.
y
45. Obyek
y dari sesuatu p perencanaan ppembangkitan
g adalah untuk
menetapkan jenis pembangkit yang optimal, jumlah dan kapasitas
unit, dan waktu pembangunan, disamping kapan harus masuk
sistem sesuai keperluan beban.
Elemen-elemen perencanaan sistem berikut ini diperlukan untuk
memenuhi obyek tersebut.
• Prakiraan adanya bahan bakar dan harganya.
• Prakiraan
P ki b b
beban puncakk yang akan
k d t
datang d
dan k
keperluan
l
energinya.
• Konsep desain untuk pilihan pembangkit alternatif.
• Evaluasi ekonomis dan finansial pada pembangkit
alternatif pilihan, dsbnya.
9
46. Suatu blok PLTG terdiri dari : PLTG, HRSG/Ketel dan Turbin uap .
47. Efesiensi tertinggi yang telah dapat dicapai suatu PLTGU dewasa ini
sekitar : 50%.
48. Dengan menambah unit PLTG pada suatu ketel uap fosil sebagai
pengganti TD-fannya (force draft fan), lazim disebut sistem
“Turborcharged
Turborcharged Boiler ”, dapat memperbaiki efisiensi dan
menaikkan kapasitasnya.
10
50. Istilah populer untuk suatu pembangkit, misalnya PLTGU atau PLTU
yang dipakai tidak hanya untuk membangkitkan tenaga listrik,
listrik tetapi
juga untuk menghasilkan uap untuk suatu proses disebut :
Cogeneration .
11
55. Dalam setiap perencanaan sistem kelistrikan harus diusahakan :
Aman, sederhana, handal walaupun agak mahal.
57. Hydrostatic pressure test untuk spiral case turbin air harus
dil k k
dilakukan walaupun
l pekerjaan
k j l
las sudah
d h diperiksa
di ik d
dengan
methode Radiographic atau Ultrasonic.
58
58. Untuk Daya (MW) tertentu,
tertentu generator untuk PLTA akan makin
kecil ukurannya (dimensinya) bila head (tinggi hidrolik) turbin
airnya makin tinggi dan putarannya makin tinggi.
12
60. Walaupun PLTM diperlengkapi dengan oil pressure speed
governor generatornya harus juga tahan beroperasi pada
governor,
runaway speed.
64 A
64. Automatic
t ti Voltage
V lt R
Regulator
l t (AVR) pada
d synchronous
h
generator PLTA tidak dapat mengatur besarnya daya reaktif
bila generator paralel dengan sistem tenaga listrik.
13
C. GARDU INDUK
1. Untuk Pembangkit Tenaga Listrik yang besar pada saat ini dipakai di
S it h
Switchgear sistem
i t rel/busbar
l/b b andal
d l : Sistem
Si t b b 1 ½ breaker.
busbar b k
6 G
6. Gardu
d Induk
I d k dengan
d susunan satu
t setengah
t h PMT memberikan
b ik
keuntungan /kemudahan dalam pegoperasiannya dibandingkan
dengan susunan satu PMT karena : Pengaturan jadual
pemeliharaan peralatannya lebih mudah.
mudah
1
7. Trafo-Trafo berkapasitas besar, misalnya 500 MVA, dibuat single
phasa ( 1 set terdiri dari 3 unit, dengan
p g alasan : Pertimbangan
g
transportasi.
11. Fungsi
u gs trafo
aoa arus
us da
dan trafo
a o tegangan
ega ga ya
yang
g pa
paling
g tepat
epa ada
adalah
a uuntuk
u :
Memberikan besaran ukur untuk keperluan pengukuran
proteksi dan kontrol.
3
27. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 500 KV fasa S adalah :
578 Ampere.
p
28. Trafo daya 500 MVA 500/150 KV, I nominal 150 KV fasa R adalah :
1927 Ampere .
29. Pemasangan peralatan NGR pada trafo daya disambung pada : Sisi
sekunder netral trafo.
35. Salah satu peralatan bantu instalasi Bus Bar di Gardu Induk
adalah : Tension klem.
klem
39 S
39. Sambungan
b peralatan
l t utama
t CT sisi
i i primer
i di Gardu
G d Induk
I d k adalah
d l h:
Seri.
5
41. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah :
Konservator
44. Trafo daya 500 MVA 500/150/66 KV, I nominal 66 KV adalah : 4379
Ampere
45. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 150 KV fasa T adalah :
385 Ampere
46. Trafo daya 100 MVA 150/70 KV, I nominal 70 KV fasa R adalah :
825 Ampere
49. Jarak aman teknis instalasi pada GI 150 KV, adalah : 1,5 m.
53. Salah satu bagian peralatan Trafo Daya kapasitas besar adalah :
Konservator.
54 T
54. Trafo
f daya
d pemakaian
k i sendiri
di i pemanfaatannya
f t pada
d lokasi
l k i :
Gedung kontrol, Switch Yard dan halaman.
60. Kabel kontrol untuk wiring yang terbaik, dilihat dari mekanik
maupuninduksi adalah : NYFGBY.
61. Catu daya DC kapasitas 100 AH, mampu dipakai 7 jam sebesar :
14,3 A.
62. Catu daya DC kapasitas 200 AH, mampu dipakai 12,5 A selama :
16 jam.
9
D. TRANSMINI
1. Pada suatu jarinagn SUTET 500 kv dengan section tertentu, karena
kondisi medan dengan elevasi yang berubah tajam,tajam seperti di
daerah perbukitan yang berjurang, maka template (patron cantenary
curve), adalah : Template dengan equivalent span 600 meter.
4 A
4. Apabila
bil SUTET 500 kvk yang akank dib
dibangun b il
bersilangan d
dengan
SUTET 150 kv yang telah beroperasi maka jarak aman minimum
antara kawat yang bertentangan dari SUTET 500 kv tersebut
dengan salah satu bagian dari SUTET 150 kv yang terdekat dengan
SUTET 500 kv adalah : 8,5 meter.
1
5. Ground Clearance dari suatu jaringan transmisi diukur pada sagging
yang didisain pada suhu : 75 derajat Celcius.
2
16. Pengamanan pada persilangan ditempat umum antara lain
: Pemberitahuan
P b it h k
kepada
d masyarakat
k t melalui
l l i pamong / aparatt
setempat tentang adanya pek.SUTT, pemasangan jaring
pengaman (schafolding), pemasangan tanda bahaya.
3
18. Kehilangan material tower di lapangan menjadi tanggung jawab :
Pemborong .
4
20. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan sehingga sagging dapat
dilaksanakan adalah :
• Temperatur kawat.
• Tarikan kawat pada saat sagging.
• Kemampuan
p dinamometer.
• Tarikan maximum konduktor.
5
23. Peletakan kabel bawah tanah yang panjang dan baik adalah :
dengan transportasi.
transportasi
6
28. Patok-patok untuk tanda route kabel diperlukan :50 cm
kedalaman, 50 m jarak maximum.
29. Jika pada route SUTT terjadi perubahan arah (belokan), sehingga
tower mengalami (menerima) gaya tarik akibat dari perubahan
arah
h tersebut,
t b t maka
k dipasang
di t
tower t
type : Angle
A l Tower.
T
30. Tower akhir atau Dead End Tower, berfungsi sebagai : Penegang
dan terletak p pada pposisi akhir dari jjaringan
g transmisi SUTT
(terletak di dekat switch yard Garda Induk.
8
33. Peredam (Damper) yang dipasang pada SUTT, berfungsi untuk :
Mengurangi getaran pada penghantar SUTT / ground wire
karena angin.
9
38. Pada SUTT, Suspension Clamp dipasang pada : Tower
penyangga (Suspension Tower).
Tower)
39. Pada tower awal / akhir, tower sudut, tower penegang / peregang,
jenis clamp yang dipasang adalah : Tension Clamp.
1
6. Konduktor tipe AAC tidak cocok untuk tansmisi (umumnya
gawangnya
g g y ppanjang)
j g) karena : Kekuatan/gaya
g y tarik spesifiknya
p y
rendah.
10. Gaya tarik horizontal konduktor dalam satu seksi saluran : sama
14. Mal (template) andongan tidak terdiri dari : Kurva saat tekanan
angin maksimum.
24. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit ganda pada tengah
gawang penampang melintang menara tidak ditinggikan dengan
bangunan, tumbuh-tumbuhan dan benda lain, adalah : 8,5 m.
25. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit tunggal pada tengah
gawang vertikal menara tidak ditinggikan terhadap lapangan
t b k ataudaerah
terbuka t d h terbuka,
t b k adalah
d l h : 11 m.
26. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV sirkuit ganda pada tengah
gawang vertikal menara tidak ditinggikan terhadap lapangan
terbuka atau daerah terbuka, adalah : 10 m.
5
27. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang vertikal
menara tidak
tid k ditinggikan
diti ik t h d
terhadap l
lapangan t b k atau
terbuka t d
daerah
h
terbuka, adalah :6,5 m.
29. Jarak bebas minimum SUTET 500 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan terhadap titik tertinggi tiang kapal pada kedudukan
air pasang/tertinggi pada lalu lintas air, adalah : 8,5 m.
31. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang menar
gg
tidak ditinggikan terhadap
p titik tertinggi
gg tiangg kapal
p p pada kedudukan
air pasang / tertinggi pada lalu lintas air, adalah : 4 m.
6
32. Pada ruang bebas SUTT dan SUTET yang sudah pernah
dibebaskan dengag gganti rugi,
g lalu dikemudian hari timbul
kembali bangunan, tumbuh tumbuhan dan benda lain, maka : Tidak
diberi ganti rugi.
33 Berapa derajadkah diproyeksikan ruang bebas SUTT dan SUTET
33.
terhadap titik tegah menara : 45 derajad.
34. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada permukaan tanah SUTT 66 KV, adalah : 2,5 m.
35. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada permukaan tanah SUTT 150 KV, KV adalah : 4 m.
m
36. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada p
p permukaan tanah SUTET 500 KV sirkit tunggal,gg , adalah :
5 m.
37. Jarak antara vertikal koduktor dengan sudut proyeksi ruang bebas
pada permukaan tanah SUTET 500 KV sirkit ganda, ganda adalah :
5,5 m.
7
38. Jarak bebas minimum SUTT 66 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan terhadap lapangan olah raga, adalah : 12,5 m .
39. Jarak bebas minimum SUTT 150 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan
gg terhadap
p lapangan
p g olah raga,
g adalah : 13,5 m .
8
43. Jarak yang terjadi pada konduktor penampang melintang terhadap
garis vertikal konduktor SUTT 150 KV pada tengah gawang menara
tidak ditinggikan, adalah : 9,8 m.
9
48. Dimulai dari titik tower yang manakah sudut 45 derajad bata ruang
bebas SUTET : As tower
49. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTT 150 KV pada
permukaan tanah, adalah : 8,2 m
50. Dimulai dari titik tower yang manakah sudut 45 derajad batas ruang
bebas SUTT maupun SUTET : As tower.
51. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTET 500 KV sirkit
tunggal pada permukaan tanah, adalah : 17 m .
52. Jarak garis sudut 45 derajad dengan as tower SUTET 500 KV sirkit
ganda pada permukaan tanah, adalah : 13 m.
10
55. Jarak kritis antara SUTT 66 KV dengan benda – benda disekitar,
adalah : 3,5 m.
56. Jarak aman teknis instalasi pada SUTET 500 KV, adalah : 5 m.
57. Jarak aman teknis instalasi pada SUTT 150 KV, adalah : 1,5 m .
11
63. Jarak bahaya 2 antara SUTT 150 KV dengan benda – benda
disekitar , adalah : 6,5 m .
65. Bolehkah jarak ruang bebas SUTET dan SUTT dengan benda –
benda disekitar lebih jauh dari jarak yang diijinkan?
Boleh.
66. Bolehkah jarak ruang bebas SUTET dan SUTT dengan benda –
benda disekitar lebih dekat dari jarak yangang diijinkan?
Tidak boleh .
12
F. PERALATAN HUBUNG BAGI
1. Fungsi Kubikel adalah : Suatu panel yang terdiri dari beberapa
ruang untuk
t k ditempatkan
dit tk peralatan
l t pembagi
b i aliran
li li t ik yang
listrik
datang dan keluar panel, meter, relai dan kendali.
1
7. Pemilihan konfigurasi Rel busbar berdasarkan : Keluwesan dalam
operasi.
operasi
12. Konduktor tembaga lebih banyak digunakan untuk Rel busbar dari
pada konduktor Aluminium karena : Kuat hantar arus tembaga
lebih besar dari kuat hantar arus aluminium.
aluminium
2
13. Bila 2 Rel Busbar perlu disambung permanen maka : Permukaan 2
konduktor Rel busbar y yang
g akan disambungkan
g harus luas
dan harus bersih.
23 Sili
23. Silicone rubber
bb digunakan
di k sebagai
b i insulator
i l t pada
d Pemutus
P t Beban
B b
dengan isolasi gas karena : Fleksibel dan mempunyai sifat
isolasi listrik yang baik.
24. Tekanan gas SF6 yang digunakan untuk isolasi Pemutus Beban :
Berubah naik bila temperatur udara sekitar naik.
4
25. Karena Pemutus Beban bisa dioperasikan di lokasi dengan
ketinggian
gg lebih tinggi
gg dari 1000m diatas p
permukaan laut, maka
ketahanan isolasi Pemutus Beban : Harus menggunakan
ketahanan isolasi yang lebih tinggi.
26 Kemampuan hantar arus Pemutus Beban :
26.
• Dipengaruhi oleh temperatur udara sekitar.
• Temperatur udara sekitar naik, kemampuan hantar arus
turun.
31. Media isolasi gas SF6 pada Pemutus Tenaga bekerja : Sewaktu
terjadi api arc,
arc gas SF6 menjadi plasma yang memadamkan
arc.
32. Bila terjadi kebocoran gas SF6 (yang tekanan normalnya = 5–6
Bar) dari dalam tabung Pemutus Tenaga, Relai Tekanan gas SF6
berfungsi : Pada tekanan rendah tertentu, Pemutus Tenaga
ditripkan oleh Relai Tekan-an dengan maksud agar tidak terjadi
pemutusan arus pada tekanan SF6S yang sudah rendah.
37. Tegangan
g g transient tertinggi
gg dihasilkan oleh Pemutus Tenaga
g dari
jenis : Media isolasi vaccum.
8
8. Perbandingan transformasi (Ratio) pada Trafo Arus adalah : Hasil
bagi antara jumlah lilitan di sisi sekunder dan jumlah lilitan di
sisi primer.
11. Supaya Trafo Arus bekerja baik (error minimum), maka tegangan
ggl (Vs) yang dibangkitkan di belitan sekunder terhadap tegangan
lutut (Vk) harus: Vs < Vk.
2
12. Trafo Arus dengan 1 inti besi mempunyai 2 batang konduktor
primer dan perbandingan transformasi 500 500–1000/5
1000/5, pilih
perbandingan transformasi yang benar dari pernyataan berikut ini :
Kalau 2 batang konduktor primer di seri, perbandingan
transformasinya
y 500/5.
14. Trafo Arus dengan 2 inti besi dimaksudkan untuk Pengukuran dan
P t k i : Inti
Proteksi I ti besi
b i yang kejenuhannya
k j h ti
tinggii untuk
t k Proteksi
P t k i
dan yang kejenuhannya rendah untuk Pengukuran.
3
17. Trafo Arus multi ratio (1 inti besi dengan beberapa perbandingan
transformasi) telah disambungkan salah satu tap rationya ke
peralatan Ukur, tap yang lain : Bermasalah bila dihubung
singkat.
18.
8 Salah
S satu terminal sekunder Trafo Arus harus disambungkan
g ke
potensial tanah, supaya : Tegangan belitan sekunder Trafo Arus
terhadap tanah tidak naik akibat kopling kapasitif antara
belitan primer ke sekunder.
19. Kesalahan sudut arus sekunder terhadap arus primer Trafo Arus
disebabkan: Sebagian arus primer terpakai untuk eksitasi yang
menggeser sudut arus yang ditransformasikan ke sekunder.
sekunder
6
33. Relai Arus Lebih adalah : Alat pendeteksi arus yang paling
primitif dan sampai
p p sekarangg masih digunakan
g untuk
mengamankan sistem kelistrikan dari arus berlebihan yang
tidak normal.
36. Relai Arus Lebih dari jenis waktu tertentu (definite time) adalah :
Koordinasi
oo d as Relai
e a Arus
us Lebih
eb ini menghasilkan
e g as a waktu a tu ttrip
p ya
yang
g
makin lama di sisi hulunya.
37. Relai Arus Lebih dari jenis waktu terbalik (invers time) adalah :
Relai Arus Lebih yang waktu kerjanya tergantung dari besar
arus yang mengalir ke Relai.
7
38. Penyetelan Arus pada Relai Arus Lebih adalah : Tidak boleh
bekerja
j p pada arus beban maksimum, tetapi p harus mampu p
mendeteksi arus gangguan terkecil diujung seksi berikutnya.
39. Penyetelan waktu pada Relai Arus lebih adalah : Memberikan
waktu trip tercepat untuk gangguan di seksi pengamanannya.
pengamanannya
44 R
44. Relai
l i Arus
A L bih waktu
Lebih kt seketika
k tik di Trafo
T f Tenaga
T sisi
i i Sekunder
S k d
adalah : Digantikan dengan Relai Arus Lebih dengan “High set”
yang masih ada waktu tundanya tetapi dikoordinasikan
dengan Relai Arus Lebih seketika di penyulang.
penyulang
9
47. Setting arus Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pengaman jaringan
distribusi berdasarkan : Pentanahan (pembumian) netral sistem.
49. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada sistem dengan netral
mengambang adalah : Bekerja karena arus kapasitif saja yang
tidak diperoleh selektifitas kerja Relai Arus Lebih Gangguan
Tanah.
10
51. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem
melalui Tahanan Rendah dengan Jaringan SUTM (Saluran Udara
Tegangan Menengah) adalah : Cara menghitung setting arus
Relai Arus Lebih Gangguan Tanah dengan sensitivity 10% x In
Trafo Arus.
52. Relai Arus Lebih Gangguan Tanah pada pentanahan Netral sistem
melalui Tahanan Rendah dengan Jaringan SKTM (Saluran Kabel
Tegangan Menengah) adalah : Untuk jaringan distribusi normal,
kurva arus gangguan satu fasa ketanah curam, sehingga Relai
Arus Lebih Gangguan Tanah bisa diset dengan sensitivity
10% x In Trafo Arus.
1
5. Fungsi Gardu induk yang terpasang di Pusat listrik atau penyaluran
adalah untuk :
• Menaikkan dan menurunkan tegangan sistem.
• Pengukuran, pengawasan operasi serta pengaturan
pengamanan dari sistem tenaga listrik.
• Mengatur penyaluran daya ke Gardu lain melalui jaringan
transmisi.
7. Lightning
g g arrester adalah p
peralatan p
pengaman
g yang
y g digunakan
g
untuk mengamankan peralatan listrik dari : Gangguan hubung
singkat yang disebabkan gelombang petir.
2
8. Untuk mengamankan transformator tenaga dari gangguan internal
dipasang relay buchholz,
buchholz relai ini digunakan : Untuk mengamankan
trafo dari gangguan internal trafo yang menimbulkan gas
dimana gas tersebut timbul akibat adanya hubung singkat di
dalam trafo atau akibat busur listrik di dalam trafo.
10 S
10. Saudara
d sebagi
b i penanggung jawab j b teknik
t k ik yang membawahi
b hi
pekerjaan pemasangan peralatan gardu induk dan transmisi,
menurut saudara apakah perlu pengetahuan tentang proteksi sistem
tenaga listrik : Perlu,
Perlu Karena setiap pekerjaan kelistrikan dibawah
naungan suatu badan usaha yang bergerak dibidang
ketenagaan listrikan penanggung jawabnya harus mengetahui
apa saja peralatan listrik yang akan dipasang berikut
karakteristiknya.
3
11. Dalam operasi menyalurkan tenaga listrik, penanggung jawab
teknik perlu
perl mengetahui
mengetah i hasil analisa hubung
h b ng singkat,
singkat yang
ang
tujuannya adalah : Untuk dipakai sebagai dasar analisa
kemampuan peralatan dan pengamanan.
19 P
19. Penanggung jawab
j b teknik
t k ik dari
d i suatu
t pekerjaan
k j gardu
d induk
i d k atau
t
transmisi perlu mengetahui jenis material listrik dan proteksi yang
akan dipasang, yang tujuannya adalah : Karena penanggung
jawab teknik yang bertanggung jawab pada pekerjaan
pemasangan instalasi listrik yang terpasang.
5
20. Kalau terjadi gangguan hubung singkat di sistem transmisi atau
distribusi, dan terlalu lama tripnya,
p y p pengaruhnya
g y terhadap
p sistem
kelistrikan dan akibatnya pada peralatan listrik seperti motor
induksi dengan putaran cepat yang tersambung pada jaringan
distribusi yang terganggu, adalah : Tegangan turun sesuai
besarnya arus gangguan dan motor induksi rusak .
21. Yang dimaksud dengan karakteristik relai definite, adalah : Waktu
kerja relai dipengaruhi oleh besar/kecilnya arus gangguan .
24. Kalau terjadi gangguan hubung singkat, yang besar arusnya lebih
kecil dari setelan GFR akibatnya GFR tidak kerja, akibatnya pada
NGR tersebut,
t b t adalah
d l h : NGR terbakar
t b k karena
k arus gangguan
lebih kecil dari setelan GFR.
7
25. Yang dimaksud dengan gradient time pada koordinasi proteksi dan
berapa
p nilainya,
y adalah : Perbedaan waktu antara incoming g dan
outgoing feeder & 0,3 – 0,4 s.
26. Pada jaringan distribusi selalu timbul losses (kerugian) energi, hal ini
disebabkan oleh : Karena di jaringan distribusi terdapat
reaktansi dan resistansi.
32. Peralatan proteksi yang terpasang pada sistem tegangan tinggi atau
tegangan menengah adalah : CT, Relai, baterai dan PMT.
35. Penyebab
y timbulnya
y tegangan
g g naik y
yang
g dominan p pada sistem
tenaga listrik saat PMT terbuka, karena adanya : Tahanan arcing.
37. Bila terjadi gangguan hubung singkat 1 fasa ketanah di salah satu
penyulang, dapat menyebabkan penyulang yang lain ikut trip hal ini
disebut simpatetitik trip,
trip penyebabnya karena adanya :Arus
kapasitif yang menyebabkan GFR di penyulang lain trip.
10
39. Bila gas seperti soal no 39 diatas berlebih, dapat merusak isolasi
dari minyak transformator tenaga dan isolasi belitan,
belitan sehingga
dapat menimbulkan gangguan internal transformator tenaga,
pengaman yang bekerja adalah : Diffrential Relay dan buchholz
Relay.
11
42. Saat terjadi gangguan hubung singkat di sistem tenaga listrik baik
di distribusi maupun di transmisi selalu menimbulkan gejala kedip
tegangan yang besarnya : Yang tergantung pada Kapasitas
pasokan listrik dan panjang jaringan.
12
45. Dari soal no 45 diatas diketahui kapasitas transformator tenaga 30 MVA,
hubungan belitan (∆-Y diketanahkan) ratio tegangan 150/20 kV, saat
terjadi gangguan 1 fasa ketanah ada arus yang melewati NGR, besar
arus tersebut adalah : 23,1 Amp.
46. Bila ppentanahan NGR 40 Ohm dipergunakan
p g untuk transformator
tenaga yang mempunyai kapasitas 3 MVA hubungan belitan (∆-Y
diketanahkan) ratio tegangan 6,3/20 kV, transformator tenaga tersebut
diipasok dari PLTD, bila terjadi gangguan 1 fasa ketanah seperti
k j di
kejadian no 22 diatas,
di t maka
k generator
t di PLTD fasa
f yang terganggu
t
akan ketambahan beban sebesar : 3,33 MW.
47. Jika terjadi gangguan pada salah satu feeder 20 kV, kadang-kadang
feeder yang lain ikut trip hal ini disebut simpatetik trip, cara
mengatasinya adalah : Hitung arus gangguan, arus kapasitip dan
relai disetel Inverse.
48. Pembatas untuk pelanggan PLN yang mempunyai daya diatas 200 kVA
mempergunakan : Over Load Relay.
1
8. Salah satu peruntukan sistem proteksi penyaluran adalah :
Kapasitor
9. CT adalah kependekan dari : Current transformer
15. Nilai arus dinamik yang memenuhi standar pada umumnya adalah :
2 5 kali arus thermal
2,5
18. Bila terdapat ratio CT 250/5A, kemudian sisi primer megalir 150 A,
maka arus sisi sekunder adalah : 3 A
21. Kelas akurasi kesalahan rasio tegangan dari pada PT = 3P, yang
dimaksud dengan nilai 3P adalah : 3 %
29 V
29. Vektor
kt group transformator
t f t Y 0 sisi
Yy0, i i sekundernya
k d d
dapatt
dianalogikan :Menunjuk jam 12.00 terhadap sisi primer fasa
yang sama
31 R
31. Rele
l arus lebih
l bih berarah
b h bekerja
b k j berdasarkan
b d k i
inputan
t : Tegangan
T
dan arus.
4
33. Salah satu penyebab bekerjanya rele bucholtz transformator :
Adanya
y over heatingg
36. Setting rele distansi pada zone 1 adalah : 80% dari impedansi
penghantar yang bersangkutan
37. Setting rele distansi pada zone 2 adalah : 120% dari impedansi
penghantar yang bersangkutan
42. Auto reclose tidak boleh dioperasikan apabila PMT trip dari rele :
• CBF
• OCR
6
47. Pengorganisasian pemeliharaan sistem proteksi penyaluran salah
satunya adalah :
• Perencanaan
• Pelaksanaan
• Pengendalian
g
7
J. MUTU PERALATAN
1. Secara Umum mutu peralatan /alat listrik ditentukan oleh : Standar
yang diikuti,
diikuti pembuatan oleh pabrik dan tingkat pengawasan
dan pengendalian mutu yang diterapkan pada alat tersebut.
6
6. Agar mutu peralatan yang dipasarkan dapat dijaga dan dipertahankan
secara konsisten maka harus dipenuhi persyaratan sebagai berikut : Pabrik
harus melaksanakan proses produksi yang baik pengendalian mutu
yang baik terhadap bahan baku, proses produksi sampai dengan
produk akhir, serta terus menerus melakukan evaluasi dan tindakan
koreksi agar ketentuan standar dipenuhi.
7
7. Untuk penilaian pabrik dalam rangka penyelenggaraan Sistem Pengawasan
Mutu, perlu dilakukan Factory Inspection. Hal ini merupakan unsur penting
dalam rangka mengadakan penilaian terhadap mutu peralatan yang
diproduksi oleh pabrik tersebut. Pemeriksaan meliputi : Pemeriksaan
terhadap fasilitas
f produksi, fasilitas
f pengendalian mutu dan fasilitas
f
penunjang lainnya serta pemeriksaan terhadap organisasi, personalia
serta manajemen pabrik tersebut, apakah dapat diandalkan untuk
memproduksi alat dengan mutu yang kontinyu.
2
8. Sistem Pengawasan Mutu yang diselenggarakan oleh PLN LMK
memberi jjaminan ppada p
pemakai p
peralatan listrik sebagai
g berikut :
• Semua peralatan listrik yang dijual dipasaran dengan
tanda pengenal ” SPLN LMK ” baik dan selalu
memenuhi standar.
• Peralatan listrik yang dipasarkan dengan tanda pengenal
seperti tersebut dalam (a) dibuat oleh pabrik yang telah
memenuhi ketentuan-ketentuan teknis baik sarananya,
teknisnya maupun sistem manajemennya sebagaimana
tersebut dalam peraturan Sistem Pengawasan Mutu.
9. Program Pemeliharaan Preventif Listrik (PPL) dilaksanakan untuk
mencegah/mengurangi gagal berfungsinya suatu alat/peralatan.
Program PPL yang efektif dilaksanakan dengan cara : Menekan
sekecil mungkin biaya perbaikan dan penggantian suku
cadang
d d
dengan meningkatkan
i k tk program PPL. PPL
4
14. Tahapan
p p proses ppemeriksaan dan ppengujian
g j listrik,, antara lain :
• Mempelajari standar atau spesifikasi yang telah ditetapkan
(disetujui) termasuk pula mempelajari metode pengujian
dan kriterianya
• Memilih rangkaian atau alat ukur (alat uji) yang sesuai
dengan standar.
• Melakukan pemeriksaan / percobaan
• Mengadakan
M d k evaluasi
l i hasil
h il pemeriksaan
ik (i
(inspeksi)
k i)
5
17. Beberapa faktor yang menjadi penyebab mutu peralatan
men impang dari standar,
menyimpang standar adalah :
• Desain pabrik yang tidak sesuai atau menyimpang dari
standar, bahan baku / komponen yang tidak sesuai /
menyimpang dari persyaratan standar.
standar
• Mutu pengerjaan oleh pabrik (fabrikasi)
6
20. Untuk mengetahui mutu peralatan jika material / peralatan listrik
tidak diproduksi dalam negeri dan harus import, yang perlu
diperhatikan adalah : Membandingkan antara spesifikasi yang
ada dalam kontrak dengan spesifikasi sesuai standar
internasional yang berlaku, misal : standar IEC.
7
K. PEDOMAN PEMERIKSAAN (komisioning)
1. Tujuan komisioning suatu instalasi tenaga listrik ialah : Untuk
mendapatkan
d tk suatu
t instalasi
i t l i tenaga
t li t ik yang satu
listrik t alat
l t demi
d i
satu alat maupun sebagai suatu sistem baik, telah berfungsi
dan memenuhi kontrak.
2. Suatu instalasi tenaga listrik dapat dinyatakan baik dan andal bila :
Telah diadakan suatu komisioning secermat-cermatnya
sehingga alat demi alat ataupun sebagai suatu sistem telah
baik dan memenuhi syarat pada kontrak.
3. Pada suatu proyek yang sifatnya terima jadi (turn key projeck) dan
perusahaan Saudara ikut dalam salah satu anggota Konsorsium
pada pembangunan proyek tersebut, dalam hal ini : PLN harus
mengikuti secara aktif pada saat komisioning.
12. Dokumen komisioning yang berisi : mata uji, prosedur uji, dan
kriteria evaluasinya harus dibuat oleh : Kontraktor.
13. Team komisioning, adalah team yang intinya terdiri dari tenaga PLN,
LMK dan dibantu oleh unitunit-unit
unit PLN lain, mempunyai tugas :
Mengevaluasi hasil uji-uji komisioning.
14. Komisioning
g dinyatakan
y selesai setelah : Setelah lulus masa
pelayanan uji.
2
2. Organisasi proyek adalah :
• Salah satu sarana untuk mencapai tujuan proyek
• Dibentuk untuk memastikan pencapaian program proyek
• Cara yang efektif mengelola resources untuk mencapai
tujuan proyek
1
5. Salah satu kelemahan dari critical path analysis dalam
pengendalian
d li proyekk adalah
d l h :
• Kegiatan proyek harus ditentukan secara jelas
• Lebih konsentrasi aktivitas pada jalur kritis
• Subyektivitas dalam penentuan waktu
2
9
9. PERT, atau program teknik evaluasi dan ulasan suatu proyek,
PERT proyek
adalah : Teknik manajemen proyek yang menggunakan tiga
perkiraan waktu untuk tiap kegiatan
10. CPM, atau metoda jalur kritis adalah : Teknik manajemen proyek
yang menggunakan hanya satu perkiraan waktu untuk tiap
kegiatan
12 A
12. Analisa
li SWOT adalah
d l h alat
l t analisis
li i bermanfaat
b f t untuk
t k:
• Menunjukan pengaruh faktor-faktor internal dan
eksternal perusahaan
• Memilih strategi yang tepat