Sap Lansia DM

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 6

SATUAN ACARA PENYULUHAN

DIABETES MELITUS (DM)


DI RW 004 KELURAHAN KALUMBUK KECAMATAN KURANJI KOTA PADANG
TAHUN 2023

Disusun Oleh :
Kelompok 8
Afriyanti, S.Kep 2314901002
Cindy Claudya Putri, S. Kep 2314901010
Lara Sagita, S. Kep 2314901036
Melisa Andora, S. Kep 2314901040
Mellani Fauzyah, S. Kep 2314901041
Pramita Dewi, S. Kep 2314901055
Putri Utami Wulandari R, S. Kep 2314901058
Viona Halimahtusadiyah, S. Kep 2314901086
Zulfia, S. Kep 2314901094

Mengetahui, Pembimbing

Ns. Tomi Jepisa, S. Kep, M. Kep

PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KOMUNITAS (PPKK) PROGRAM STUDI


PENDIDIKAN PROFESI NERS STIKES ALIFAH PADANG
T. A. 2023/2024
Pokok Bahasan : Diabetes Melitus

Sasaran : Lansia di RW 004 Kel. Kalumbuk Kec. Kuranji


Hari/Tanggal :

Jam :

Waktu : 30 menit

A. Latar Belakang
Diabetes Melitus adalah suatu penyakit kronik metabolik yang komplek melibatkan
gangguan metabolik karbohidrat, protein dan lemak dan perkembangan komplikasi secara
microvaskuler, macrovaskuler serta neuropati. Diabetes Mellitus merupakan kelainan
heterogen, ditandai dengan sirkulasi glukosa , lipid dan asam amino berkadar tinggi, karena
tidak memadainya insulin dalam memenuhi tuntutan metabolisme tubuh(Keith, 1996)
B. Tujuan Umum
Setelah mengikuti penyuluhan, pasien dan keluarga mampu memahami tentang
diabetes mellitus
C. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan pasien dan keluarga diharapkan mampu:
a. Menjelaskan tentang pengertian Diabetes Mellitus
b. Menjelaskan tentang penyebab terjadinya Diabetes Mellitus
c. Menjelaskan klasifikasi Diabetes Mellitus
d. Menjelaskan tanda dan gejala Diabetes Mellitus
e. Menjelaskan tentang Komplikasi Diabetes Mellitus
f. Menjelaskan tentang cara pengelolaan Diabetes Mellitus
D. Materi
a. Terlampir
E. Metode
1. Diskusi
2. Tanya Jawab
F. Metode yang dogunakan
a. Liflet
G. Proses Penyuluhan
Lampiran Materi

Diabetes Melitus (DM)


A. Pengertian
Diabetes Melitus adalah suatu kedaan hiperglikemia kronik yang disertai berbagai kelainan
metabolisme akibat gangguan sel yang menimbulkan berbagai komplikasi kronik pada mata,
ginjal, saraf, dan pembulu darah. Diabetes Melitus adalah suatu sindrom gangguan
metabolisme dengan hiperglikemia yang tidak semestinya sebagai akibat suatu defisiensi
sekresi insulin atau berkurangnya efektifitas biologis dari insulin. Diabetes mellitus
merupakan penyakit kronis yang umumnya terjadi pada orang dewasa yang membutuhkan
supervise medis berkelanjutan dan edukasi perawatan mandiri pada klien (Rosyid et al.,
2017).

B. Penyebab
1. Berat badan berlebih atau obesitas.
2. Distribusi lemak perut yang tinggi.
3. Gaya hidup tidak aktif dan jarang beraktivitas atau berolahraga.
4. Riwayat penyakit diabetes tipe 2 dalam keluarga.
5. Ras kulit hitam, hispanik, Native American, dan Asia-Amerika, memiliki
angka pengidap lebih tinggi dibandingkan dengan ras kulit putih.
6. Usia di atas 45 tahun, walaupun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi
sebelum usia 45 tahun.
7. Kondisi prediabetes, yaitu ketika kadar gula darah lebih tinggi dari normal,
tapi tidak cukup tinggi untuk diklasifikasikan sebagai diabetes.
8. Riwayat diabetes saat hamil.
9. Wanita dengan sindrom ovarium polikistik, yang ditandai dengan
menstruasi tidak teratur, pertumbuhan rambut berlebihan, dan obesitas.

C. Tanda dan Gejala


1. Meningkatnya frekuensi baung air
karena sel-sel di tubuh tidak dapat menyerap glukosa, ginjal mencoba mengeluarkan glukosa
sebanyak mungkin. Akibatnya, penderita jadi lebih sering kencing daripada orang normal dan
mengeluarkan lebih dari 5 liter air kencing sehari.
2. Rasa haus berlebihan
Dengan hilangnya air dari tubuh karena sering buang air kecil, penderita merasa haus dan
butuhkan banyak air. Rasa haus yang berlebihan berarti tubuh Anda mencoba mengisi
kembali cairan yang hilang itu.
3. Penurunan berat badan
Kadar gula darah terlalu tinggi juga bisa menyebabkan penurunan berat badan yang cepat.
Karena hormon insulin tidak mendapatkan glukosa untuk sel, yang digunakan sebagai energi,
tubuh memecah protein dari otot sebagai sumber alternatif bahan bakar.
4. Kelaparan
Rasa lapar yang berlebihan, merupakan tanda diabetes lainnya. Ketika kadar gula darah
merosot, tubuh mengira belum diberi makan dan lebih menginginkan glukosa yang
dibutuhkan sel
5. Kulit jadi bermasalah
Kulit gatal, mungkin akibat kulit kering seringkali bisa menjadi tanda peringatan diabetes,
seperti juga kondisi kulit lainnya, misalnya kulit jadi gelap di sekitar daerah leher atau ketiak.
6. Penyebuhan luka lambat
Infeksi, luka, dan memar yang tidak sembuh dengan cepat merupakan tanda diabetes lainnya.
Hal ini biasanya terjadi karena pembuluh darah mengalami kerusakan akibat glukosa dalam
jumlah berlebihan yang mengelilingi pembuluh darah dan arteri. Diabetes mengurangi
efisiensi sel progenitor endotel atau EPC, yang melakukan perjalanan ke lokasi cedera dan
membantu pembuluh darah sembuhkan luka.
7. Pandangan kabur
Penglihatan kabur atau atau sesekali melihat kilatan cahaya merupakan akibat langsung kadar
gula darah tinggi. Membiarkan gula darah Anda tidak terkendali dalam waktu lama bisa
menyebabkan kerusakan permanen, bahkan mungkin kebutaan.
8. Kesemutan atau mati rasa
Kesemutan dan mati rasa di tangan dan kaki, bersamaan dengan rasa sakit yang membakar
atau bengkak, adalah tanda bahwa saraf sedang dirusak oleh diabetes. Masih seperti
penglihatan, jika kadar gula darah dibiarkan merajalela terlalu lama, kerusakan saraf bisa
menjadi permanen.
D. Pencegahan
Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan perilakuk pola makan yang seimbang; yaitu
prinsip pola makan rendah lemak, rendah gula, rendah natrium, dan tinggi serat. Kemudian
juga perilaku tetap menjaga aktifitas fisik dan berolahraga secara teratur dengan intensitas
sedang; dianjurkan untuk berolahraga setiap hari. Batasi konsumsi Panganan Manis, Asin,
dan Berlemak atau GGL (gula, garam dan lemak) tinggi; bahkan berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan nomor 30 tahun 2013 tentang Pencantuman Informasi Kandungan Gula,
Garam dan Lemak serta Pesan Kesehatan untuk Pangan Olahan dan Pangan Siap Saji.
Penjelasannya adalah bahwa konsumsi gula lebih dari 50 g (4 sendok makan), natrium lebih
dari 2000 mg (1 sendok teh) dan lemak/minyak total lebih dari 67 g (5 sendok makan) per
orang per hari akan meningkatkan risiko hipertensi, stroke, diabetes, dan serangan jantung.
Pencegahan merujuk pada rekomendasi dari Kementerian Kesehatan adalah dengan perilaku
PATUH dan CERDIK; yaitu:
P: Periksa kesehatan secara rutin dan ikuti anjuran dokter A: Atasi penyakit dengan
pengobatan yang tepat dan teratur
T: Tetap diet sehat dengan gizi seimbang
U: Upayakan beraktivitas fisik dengan aman
H: Hindari rokok, alkohol dan zat karsinogenik lainnya

C: Cek kondisi kesehatan secara berkala E: Enyahkan asap rokok


R: Rajin aktifitas fisik
D: Diet sehat dengan kalori seimbang
I: Istirahat yang cukup
K: Kendalikan stress

E. Komplikasi
1. Hiperglikemia
2. Hipoglikemia
3. Kerontokan rambut
4. Masalah gigi dan gusi
5. Hipertesi
6. Ganguan jantung
7. Kerusakan saraf
8. Kerusakan ginjal
9. Gangguan mata
10. Gangguan hati
11. Gangguan pada kulit

Anda mungkin juga menyukai