Energi Dan Perubahannya

Unduh sebagai pdf atau txt
Unduh sebagai pdf atau txt
Anda di halaman 1dari 4

Tahukah kamu, kita menyumbang percepatan terwujudnya ilustrasi pada Gambar 1.

Badan Pusat Statistik (BPS) Indonesia mencatat sebanyak 558,890 ribu ton emisi Gas Rumah
Kaca yang dilepas kelingkungan untuk sektor energi saja pada tahun 2017 atau terjadi
peningkatan emisi gas karbondioksida (CO2) sebanyak 38,82% sejak tahun 2001.
Menurut data World Resource Institute (WRI) tahun 2020 dalam databoks.com,
Indonesia masuk ke dalam sepuluh besar negara dengan emisi gas rumah kaca terbesar di
dunia. Tercatat negara Indonesia menghasilkan 965,3 MtCO2e (metrics ton) atau setara 2%
emisi dunia dan mayoritas emisi gas yang dihasilkan berasal dari sektor energi.
Sektor energi adalah salah satu sektor penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar,
Kementrian PPN/Bappenas melalui web www.lcdi-indonesia.id mencatat sebanyak 33
Gigaton gas CO2 yang diemisikan pada tahun 2019. Banyaknya emisi pada sektor energi
yang dihasilkan bersumber dari penggunaan bahan bakar fosil yang masih mendominasi
untuk kebutuhan energi di Indonesia maupun di dunia. Energi fosil merupakan energi yang
tidak terbarukan dan prosesnya tidak ramah lingkungan.
Oleh karena itu, banyak lembaga baik pemerintah maupun industri berlomba-lomba
untuk mencari alternatif energi yang lebih ramah lingkungan. Kita juga bisa ikut
berpartisipasi dengan menghemat pemakaian energi, seperti mematikan lampu yang tidak
dipakai, dan lain-lain. Selain itu, kita juga bisa ikut meneliti mencari energi alternatif yang
ramah, mudah didapat, dan minim anggaran.
Oleh karena itu, pada aspek 3 tentang Energi dan Perubahannya, topik yang diambil
adalah pembuatan prototype sel surya sederhana sebagai pemantik mencari alternatif energi.
Namun, sebelumnya kita bahas terlebih dahulu, materi – materi dasar yang diperlukan, yakni
besaran dan satuan, energi, macam perubahan energi, energi terbarukan dan panel surya.
1.2 BESARAN DAN SATUAN

Besaran adalah segala sesuatu yang dapat diukur dan dapat dinyatakan dengan angka,
seperti panjang, luas, volume, dan kecepatan. Besaran dapat dikelompokkan menjadi dua,
yaitu besaran pokok dan besaran turunan. Besaran pokok merupakan besaran yang satuannya
telah ditetapkan terlebih dahulu dan tidak diturunkan dari besaran lain. Sedangkan besaran
turunan adalah besaran yang satuannya diturunkan dari suatu besaran pokok.

Satuan adalah pembanding dalam pengukuran suatu besaran. Ada beberapa macam
sistem satuan yang digunakan bergantung dari daerah penggunanya. Sistem satuan tersebut
adalah sistem metrik dan sistem inggris. Sistem metrik terdiri dari dua sistem yakni sistem
MKS (meter kilogram sekon) dan sistem CGS (centimeter gram sekon).
Besaran dapat diukur dengan menggunakan alat ukur. Ada beberapa alat ukur, yaitu
alat ukur panjang, alat ukur massa, alat ukur kuat arus listrik , alat ukur kuat medan magnet,
alat ukur intensitas cahaya, alat ukur waktu, dan alat ukur tekanan darah.

1.3 PENGUKURAN

Pengukuran adalah penentuan besaran, dimensi atau kapasitas suatu objek. Dalam
pengukuran umumnya digunakan alat ukur yang sudah terstandar untuk menentukan besaran
suatu objek. Alat ukur sangat banyak jenisnya bergantung pada objek yang akan diukur.
Berikut macam – macam alat ukur:
1. Alat ukur panjang

Alat yang digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Masing- masing alat ukur
memiliki ketelitian berbeda. Contoh alat ukur panjang adalah mistar atau penggaris, meteran
pita, jangka sorong, dan mikrometer sekrup.
2. Alat ukur massa

Alat untuk mengukur massa suatu benda. Contoh alat yang digunakan untuk
mengukur massa adalah neraca tiga lengan, neraca dua lengan, neraca digital.
3. Alat ukur kuat arus listrik
Alat untuk mengukur besaran arus listrik. Misalnya amperemeter, galvanometer, atau
avometer. Alat yang sering digunakan adalah avometer karena dapat digunakan untuk
mengukur beberapa besaran listrik seperti hambatan listrik, beda potensial, dan kuat arus.
Cara membaca alat ukur arus listrik adalah dengan memperhatikan jarum penunjuk dan
menggunakan rumus berikut.

1.4 ENERGI

1. Pengertian Energi
Energi adalah suatu kemampuan untuk melakukan usaha. Misalnya Tono ingin
memindahkan meja, maka Tono mengeluarkan energi untuk melakukan usaha memindahkan
meja. Energi yang dikeluarkan Tono tidak hilang, tetapi berubah menjadi energi lain, yakni
dari energi potensial menjadi energi kinetik.
Energi potensial adalah energi yang berkaitan dengan kedudukan suatu benda
terhadap suatu titik acuan. Energi potensial juga dapat diartikan sebagai energi yang
tersimpan pada suatu benda. Energi kinetik adalah energi yang dimiliki suatu benda yang
bergerak. Energi kinetik sebuah benda dapat didefinisikan sebagai usaha yang dibutuhkan
untuk membuat suatu benda bergerak hingga tercapai kecepatan tertentu.
Misalnya pada kasus Tono, Tono merubah energi potensial yang ada ditubuhnya
menjadi energi kinetik yang ditunjukkan dari bergesernya meja dengan kecepatan tertentu.
Hal tersebut membuktikan bahwa energi tidak dapat diciptakan atau dimusnahkan tetapi
berubah ke bentuk lain.
Contoh lain, adalah saat memasak air menggunakan kompor listrik, maka terjadi
perubahan energi dari energi listrik menjadi energi panas.

2. Perubahan Energi
Perubahan energi yang ditunjukkan dari fenomena sehari – hari dimanfaatkan oleh
manusia untuk membantu aktivitas mereka. Hal tersebut sejalan dengan hakikat sains, yakni
manusia berusaha menjelaskan fenomena yang terjadi untuk membangun pengetahuan, fakta,
atau konsep; lalu mencoba fakta tersebut, kemudian memodifikasinya untuk keperluan umat
manusia.
Beberapa contoh perubahan energi dalam kehidupan sehari – hari adalah
1. Perubahan bentuk energi listrik menjadi panas. Contohnya setrika listrik, rice cooker,
kompor listrik dan lain sebagainya.
2. Perubahan energi listrik menjadi energi cahaya. Contohnya lampu.
3. Perubahan energi listrik menjadi energi kimia. Contohnya pada pengisian aki, baterai
smartphone, dan lain sebagainya.
4. Perubahan energi listrik menjadi energi gerak. Contohnya pada mesin cuci, kipas angin,
turbin dan lain sebagainya.
5. Perubahan energi cahaya menjadi listrik. Contohnya pada sel surya.
6. Perubahan energi gerak menjadi listrik. Contohnhya pada dinamo, PLTA.
7. Perubahan energi kimia menjadi listrik. Contohnya pada baterai, aki.

Begitu banyak perubahan energi yang dapat kita manfaatkan sehari – hari. (Purwoto,
Jatimiko, Huda, & Fadilah, 2018)Salah satunya untuk mengatasi penggunaan bahan bakar
fosil yang berlebihan untuk penunjang kebutuhan energi.

Anda mungkin juga menyukai