Analisis Kelayakan Usaha
Analisis Kelayakan Usaha
Analisis Kelayakan Usaha
Rumusnya:
R/C = TR/TC
Keterangan:
TR = Penerimaan total (total revenue)
TC = Biaya total (total cost)
Dengan kriteria:
1. Jika, hasil R/C lebih besar dari 1, maka usaha yang dijalankan mendapatkan
keuntungan.
2. Jika hasil R/C sama dengan 1, maka perusahaan tidak untung maupun rugi (impas).
3. Jika hasil R/C lebih kecil dari 1, maka usaha yang dijalankan mengalami kerugian.
Dua hal yang harus diperhatikan oleh wirausahawan dalam menentukan harga jual, yaitu,
pertama, penetapan harga jual yang murah atau terlalu rendah dapat mempengaruhi kegiatan
pembuatan produk. Walaupun pada kenyataannya, harga jual yang murang sangat disukai oleh
konsumen dan meningkatkan jumlah penjualan.
Namun jika harga yang ditetapkannya terlalu murah dan tidak mempertimbangkan pasar atau
harga pesaing, jumlah penjualan malah akan mengalami penurunan, karena konsumen
meragukan kualitas produk tersebut. Sehingga, perusahaan dapat mengalami kerugian.
Poin kedua, jika pelaku usaha menerapkan harga terlalu tinggi atau mahal, maka konsumen yang
sangat memperhatikan harga akan meninggalkan produk kita dan memilih produk pesaing. Oleh
karena itu, alangkah pentingnya untuk melihat kemampuan daya beli konsumen yang menjadi
segem pasar kita. Oleh karena itu, perlu dialakukannya survei pasar untuk mengetahui harga
produk dipasaran yang ditawarkan pesaing. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan dalam
menentukan harga adalah sebagai berikut:
1. Menentukan keuntungan atau pendapatan yang ingin dicapai.
Pendapatan atau keuntungan yang didapatkan oleh perusahaan akan digunakan untuk menutupi
biaya pengeluaran dalam proses produksi maupun untuk melakukan pengembangan usaha.
Kebanyakan wirausahawan beranggapan bahwa tingkat penjualan produk hanya ditentukan oleh
harga saja, namun pada kenyataannya sangat dipengaruhi oleh minat konsumen dan strategi
penjualan yang dilakukan apakah tepat atau tidak.
2. Menentukan prioritas usaha
Kemampuan wirausahawan dalam menentukan arah usaha pun penting. Karena arah usaha pun
dapat digunakan untuk menetapkan harga jual produk. Namun yang peliang penting adalah
menjaga kualitas produk, sehingga yang diingat oleh konsumen adalah kualitas barang yang
ditawarkan bukan harga murah saja.
3. Mempertimbangkan kemampuan konsumen.
Dalam mementukan harga, perlu mempertimbangkan daya beli konsumen. Untuk mengetahui
daya beli kosnumen, perlu dilakukannya survey langsung ke lapangan. Survei yang dilakukan
dapat berdasarkan demografis dan produk apa yang dibutuhkan oleh konsumen. Dengan
mengetahui kemampuan daya beli konsumen, maka akan memaksimalkan prosespenentuan
harga jual produk. Saah satu caranya adalah dengan melakukan survei berdasar demografis dan
barang apa saja apa yang biasa di beli.
4. Biaya Produksi.
Harga jual produk sangat bergantung pada besar kecilnya biaya produksi yang dikeluarkan.
Biasany harga jual yang ditentukan sudah ditambahkan dengan persentase keuntungan yang
ingin didapatkan perusahaan. Contohnya, total biaya yang harus dikeluarkan Sinta dalam
memproduksi kue sus adalah biaya Rp. 30.000 dengan keuntungan sebesar Rp. 3000, maka
harga kue sus yang ditawarkan adalah Rp. 13.000. Namun selain biaya produksi, biaya lain yang
perlu diperhatikan adalah harga yang ditawarkan sudah termasuk biaya overhead.
5. Harga pesaing
Untuk menentukan harga jual, kita harus mengetahui juga harga produk pesaing. Apabila harga
produk pesaing sebanding dengan produk kita, maka harga tersebut dapat kita jadikan patokan
dalam menentukan harga. Selain itu, nilai tambah pada produk yang kita tawarkan juga harus
diperhatikan. Misalnya, kemasan yang menarik dan dapat digunakan kembali, layanan return
barang dan lain sebagainya.
6. Monitor harga.
Hal selanjutnya yang harus diperhatikan setelah penentuan harga adalah memonitor harga yang
dilakukan secara berkelanjutan. Hal tersebutdilakukan untuk mengetahui keuntungan yang
didapatkan perushaan. arena harga juga menentukan tingkat keuntungan yang didapatkan.