Bab 12 Korelasi
Bab 12 Korelasi
Bab 12 Korelasi
Dari gambar diagram tebar diatas dapat diperoleh informasi tentang pola
hubungan antara dua variabel yaitu X (independent) dan Y (dependen). Selain pola
hubungan diagram tebar juga memperlihatkan gambaran keeratan hubungan dari kedua
variabel tersebut. Apabila polanya membentuk garis lurus maka dapat ditelusuri lebih
lanjut apakah linier positif atau negatif.
Pola linier positif berarti makin tinggi nilai satu variabel maka tinggi pula nilai
variabel yang lain. Contoh, semakin bertambah berat badan seseorang maka
akan semakin tinggi tekanan darahnya.
Pola linier negatif berarti makin tinggi nilai satu variabel maka makin rendah nilai
variabel yang lain, dan sebaliknya. Contoh, semakin bertambah umur seseorang
(tua) semakin rendah kadar Hb nya.
Menurut Colton, kekuatan hubungan dua variabel secara kualitatif dapat dibagi dalam
empat area sebagai berikut :
r = 0,00 – 0,25 tidak ada hubungan / hubungan lemah
r = 0,26 – 0,50 hubungan sedang
r = 0,51 – 0,75 hubungan kuat
r = 0,76 – 1,00 hubungan sangat kuat / sempurna
Dari data tersebut dapat kita hitung nilai korelasi r nya sebagai berikut :
r = [5 *970-(150)(31)]/[5*4750-(150)2][5*199-(31)2)= 0,97
Nilai r = 0,97 (linier positif) artinya hubungan antara usia pasien dengan lama rawat
pasien sangat kuat, dimana semakin tinggi usia pasien (semakin tua) maka akan makin
lama hari rawatnya.
Y = a + bX
Y = Variabel dependen
X = Variabel Independen
a= Intercept
b= Slope
Koefisen a (intercept) disebut sebagai nilai awal atau intercept yang dapat diartikan
sebagai besarnya nilai variabel Y, bila variabel X bernilai nol.
Berikut merupakan rumus menghitung koefisen a :
Dengan menggunakan contoh kasus data usia pasien dengan lama hari rawat maka dapat
dihitung nilai koefisien a dan b sebagai berikut :
b = [970 – ((150)(31)/5)] / [4750 – (150)2/5] = 0,16
a = (31/5) – (0,16)(150/5) = 1,4
Maka dapat dibuat persamaan regresi linier untuk contoh data diatas sebagai
berikut:
Lama hari rawat pasien = 1,4 + 0,16 Usia pasien
Berdasarkan persamaan diatas jika pasien berusia 40 tahun dapat diperkirakan lama
hari rawatnya adalah = 1,4 + 0,16*40 = 7,8 hari. Sedangkan pasien yang berumur 30
tahun =1,4 + 0,16*30 = 6,2 hari.
r 2 = R2
Contoh :
Diketahui nilai r = 1 maka R2 = 1 atau 100%. Artinya, variabel X 100% dapat memprediksi
variabel Y.
1.2.2 Kesalahan Standar Estimasi (Standard Error of Estimate / Se)
Kesalahan standar estimasi atau Se disebut juga sebagai kesalahan baku estimasi
selisih taksir standar. Suatu garis regresi dianggap tepat jika semua titik yang mewakili
nilai dalam diagram tebar mendekati garis regresi (linier). Pada kenyatannya, sedekat
apapun titik nilai terhadap garis regresi penyimpangan akan sangat mungkin terjadi.
Besarnya nilai Se menunjukkan ketapatan persamaan estimasi untuk menjelaskan nilai
variabel dependen yang sesungguhnya. Semakin kecil nilai Se maka semakin tinggi
ketepatan persamaan estimasi yang dihasilkan untuk menjelaskan nilai variabel
dependen yang sesunggunya, dan sebaliknya.
Berikut merupakan rumus menghitung Standard Error of Estimate / Se :