Makalah Fix
Makalah Fix
Makalah Fix
BAB I
1. PENDAHULUAN
Tenaga kesehatan memiliki peranan penting dalam meningkatkan
pelayanan kesehatan yang maksimal kepada masyarakat agar masyarakat memiliki
kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat demi mewujudkan derajat
kesehatan yang tinggi sebagai investasi bagi pembangunan sumber daya manusia
yang produktif secara sosial dan ekonomi serta sebagai salah satu unsur
kesejahteraan umum yang terdapat dalam pembukaan Undang-Undang Dasar
Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (Kementerian Kesehatan RI, 2014). Tenaga
kesehatan memberikan kontribusi hingga 80% dalam keberhasilan pembangunan
kesehatan (WHO, 2006).
Tenaga Kesehatan merupakan pelayan masyarakat yang mengabdi
kepada kemanusiaan dan menjadi pelayan masyarakat, hal ini sesuai dengan
arahan Menteri Kesehatan bahwa tenaga kesehatan harus memiliki jiwa melayani
dalam sanubari dan memberikan pelayanan dengan sepenuh hati, serta bangga
untuk melayani, memberikan yang terbaik dan melindungi masyarakat. Oleh karena
itu, tenaga kesehatan harus mendukung fokus kebijakan Kementerian Kesehatan RI
yaitu penguatan pelayanan kesehatan primer yang menjadi prioritas karena tingginya
angka kematian ibu dan bayi, serta angka gizi buruk dan rendahnya angka harapan
hidup.
Pemerintah terus melakukan pembangunan kesehatan tingkat pusat
maupun daerah dengan menetapkan program prioritas nasional tahun 2022 antara
lain program penurunan AKI (Angka Kematian Ibu), program penurunan AKB (Angka
Kematian Bayi), peningkatan cakupan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat),
peningkatan cakupan jaminan kesehatan dan akses pelayanan kesehatan, serta
program penurunan stunting.
Stunting merupakan gangguan berupa keterlambatan pertumbuhan pada
balita yang tidak sesuai dengan standar, serta memiliki dampak jangka pendek dan
jangka panjang. Penyebab utama stunting antara lain adalah asupan gizi dan nutrisi
yang kurang mencukupi kebutuhan anak, pola asuh yang salah akibat kurangnya
pengetahuan dan edukasi bagi ibu hamil dan ibu menyusui, buruknya sanitasi
lingkungan tempat tinggal seperti kurangnya sarana air bersih dan tidak tersedianya
sarana MCK (Mandi, Cuci, Kakus) yang memadai, serta keterbatasan akses fasilitas
kesehatan yang dibutuhkan bagi ibu hamil, ibu menyusui dan balita. Selain itu, Valeri
Krisni selaku Outreach Coordinator 1.000 Days Fund menyebutkan bahwa pengaruh
kebersihan terhadap stunting mencapai 50%, dimana salah satu komponennya
adalah kebersihan gigi dan mulut.
Adanya keterkaitan antara stunting dengan kebersihan gigi dan mulut
mungkin jarang diketahui oleh masyarakat. Namun, ternyata kebersihan gigi dan
mulut sangat penting serta berpengaruh terhadap terjadinya stunting pada
anak. Kebiasaan malas menyikat gigi dapat terbawa hingga anak tumbuh besar.
Bahkan, dalam waktu singkat gigi dapat mengalami kerusakan seperti terjadinya
karies. Karies adalah masalah gigi berlubang, dimana terjadi kerusakan serta
pembusukan di bagian luar hingga dalam gigi. Karies gigi terbentuk akibat sisa
makanan yang dibiarkan menempel di gigi dalam jangka waktu tertentu dan
menyebabkan pengapuran pada gigi sehingga gigi menjadi keropos dan mudah
patah.
Berdasarkan salah satu penelitian observasional deskriptif dengan
pendekatan cross sectional, menggunakan purposive sampling yang dilakukan pada
46 anak stunting berusia 24-60 bulan. Didapatkan bahwa 24 anak (53,3%) memiliki
indeks karies sangat tinggi, 8 anak (17,8%) memiliki indeks karies tinggi, 5 anak
(11,1%) memiliki indeks karies sedang, 3 anak (6,7%) memiliki indeks karies rendah,
dan 5 anak (11,1%) memiliki indeks karies sangat rendah. Hal ini menunjukkan
adanya hubungan antara stunting dengan karies gigi (Normansyah dkk, 2022).
Karies gigi dapat mengganggu proses mengunyah makanan (mastikasi)
sehingga anak cenderung malas untuk makan. Nafsu makan yang menurun
berdampak pada berkurangnya gizi dan nutrisi yang masuk ke dalam tubuh. Apabila
hal tersebut dibiarkan terjadi dalam jangka waktu yang lama maka akan
menyebabkan balita tersebut mengalami stunting.
2. LATAR BELAKANG
Puskesmas Kampus merupakan salah satu fasilitas pelayanan kesehatan
primer milik pemerintah di bawah Dinas Kesehatan Kota Palembang dengan wilayah
kerjanya meliputi 1 kelurahan yaitu Kelurahan Lorok Pakjo yang terbagi menjadi 15
RW dan 62 RT. Puskesmas Kampus berdiri sejak tahun 1978 dengan nama
Puskesmas kampus dimana bangunannya berada diatas tanah hibah dari
Pemerintah Propinsi Sumatera Selatan dengan luas tanah 1560 m2.
Puskesmas Kampus terletak di Jalan Golf Blok G-5 Rt.31, Kelurahan Lorok
Pakjo, Kecamatan Ilir Barat 1, Kota Palembang, Sumatera Selatan. Puskesmas
Kampus memiliki tanggung jawab untuk menyelenggarakan pembangunan
kesehatan kepada 30.682 jiwa yang berada di wilayah kerja dengan cara
berkontribusi dalam program prioritas nasional.
Sesuai dengan visi puskesmas yaitu mewujudkan kelurahan lorok pakjo sehat
yang optimal dengan bertumpu pada pelayanan prima dan pemberdayaan
masyarakat dan sesuai amanat Pemerintah yang dituangkan oleh Perpres No. 72
tahun 2021, Puskesmas Kampus memiliki tugas untuk menurunkan angka stunting di
Kota Palembang dengan target penurunan yang signifikan dari kondisi 24,4% pada
2021 menjadi 14% pada tahun 2024.
Dari tahun 2022 hingga saat ini jumlah balita stunting yang sudah ditangani di
Puskesmas Kampus berjumlah 10 balita dengan sebaran data sebagai berikut :
7 FAYISA PUTRI RA 26
MADANI V
8 M. ILHAM AL-FAUZI 17
V
9 M ALVARO 38
V
10 NURUL HIKMAH 56 V
Berdasarkan kedua data ini dan ditunjang oleh studi literatur yang kami
dapatkan, kami mulai sadar akan pentingnya cegah stunting lewat perilaku hidup
bersih dan sehat. Termasuk dengan cara menjaga kebersihan mulut dan gigi anak
sejak balita. Maka dari itu kami menyimpulkan bahwa salah satu strategi untuk
menurunkan angka stunting di wilayah lorok pakjo adalah dengan melakukan deteksi
dini karies gigi pada balita lewat suatu inovasi yang kami beri nama “ANTING
DEDIKASI KITA”, Atasi stunting dengan Deteksi dini Karies Gigi Pada Balita.
3. POKOK PERMASALAHAN
Indonesia hingga saat ini masih menyumbangkan angka stunting yang
cukup besar. Provinsi Sumatera Selatan menyumbang presentase stunting sebesar
19% pada tahun 2022. Sedangkan dilain sisi, hampir 80 % balita yang datang ke
Posyandu di wilayah kerja Puskesmas mengalami karies Gigi dan 8 balita
diantaranya mengalami stunting. Selama ini tatalaksana stunting yang dilakukan oleh
tim Puskesmas hanya dengan memberikan paket makanan tambahan (PMT) setelah
balita terdiagnosa stunting. Sayangnya tindakan ini tidak terlalu memberikan
kontribusi yang signifikan dalam penurunan angka stunting di Puskesmas Kampus.
Sehingga kami berpikir bahwa ada penyebab lain yang membuat balita mengalami
malnutrisi dan ternyata berdasarkan studi literatur didapatkan bahwa karies gigi
dapat menjadi salah satu penyebab kurangnya asupan kalori pada anak stunting.
4. TUJUAN
A. Tujuan Umum
Menurunkan angka balita stunting di wilayah kerja Puskesmas Kampus
B. Tujuan Khusus
1. Menerapkan kolaborasi antara pelayanan gigi, gizi dan anak dalam
melakukan penanganan stunting pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Kampus
2. Meningkatkan peran serta aktif kader dalam upaya promotive dan preventif
dalam penanganan stunting di Posyandu
3. Menurunkan angka karies pada balita yang datang ke Posyandu
BAB II
2. KARYA INOVASI
Inovasi “ANTING DEDIKASI KITA” (Atasi Stunting Lewat Deteksi Dini Karies
pada Balita). Inovasi ANTING DEDIKASI KITA adalah penanganan balita stunting
dilakukan secara komprehensif. Balita dengan stunting yang ditemukan dari hasil
skrining status gizi di Posyandu tidak hanya mendapatkan penanganan dari Dokter
umum dan nutrsionis (petugas gizi) saja, mereka juga akan mendapatkan perawatan
gigi oleh Dokter gigi / perawat gigi bagi balita yang mengalami karies gigi untuk
menjamin nutrisi yang sudah diberikan oleh dokter umum dan nutrisionis dapat
terserap maksimal oleh balita.
Selain itu adanya keterlibatan masyarakat dalam program ini merupakan salah
satu kebaruan atau nilai tambah dari Inovasi ini. Masyarakat ada di libatkan saat
melakukan skrining baik skrining gizi maupun skrining karies gigi dan dilibatkan dalam
hal perencanaan pemberian makan, pemilihan menu makanan serta distribusi
makanan kepada balita stunting.
Pemberian makanan tambahan pada pasien dilakukan dengan kerjasama antara
petugas puskesmas dan kader posyandu dengan pembiayaan yang berasal dari dana
Jumat berkah yang terkumpul setiap Jumat di Puskesmas. Petugas puskesmas akan
memberikan dana tersebut kepada salah satu kader posyandu, dan kader posyandu
akan membuatkan menu makanan untuk salah satu balita stunting yang ada di
wilayah Puskesmas Kampus. Kegiatan ini dilakukan setiap 1 minggu satu kali. Hal ini
juga menjadi kelebihan atau keunggulan dari inovasi ini.
Inovasi ANTING DEDIKASI KITA di implementasikan dengan merekrut kader
yang berasal dari kader Posyandu dan memberikan pelatihan pengukuran status gizi
dan pemeriksaan gigi sederhana pada balita. Pelatihan dilakukaan saat pertemuan
bulanan kader yang bertempat di Puskesmas Kampus. Kader yang sudah terpilih
nantinya akan melakukan skrining status gizi dan pemeriksaan karies gigi pada semua
balita yang datang ke Posyandu. Berikutnya kader akan merujuk balita ke Puskesmas
jika pada saat pengukuran status gizi ditemukan status gizi kurang hingga buruk atau
hasil pemeriksaan gigi ditemukan karies gigi baik yang ringan hingga berat.
Balita gizi kurang yang dirujuk oleh kader, akan di periksa kembali oleh dokter
umum dan nutrisionis. Dokter dan nutrisionis akan menyusun rencana terapi pada
balita seperti menghitung jumlah kalori yang dibutuhkan balita dan membuatkan
jadwal pemberian makanan tambahan. Setelah rencana terapi gizi sudah tersusun,
dokter akan melakukan rujukan pasien ke dokter gigi untuk mendapatkan konseling
dan edukasi mengenai kebersihan rongga mulut serta perawatan gigi dari karies oleh
dokter gigi / perawat gigi. Pemantauan terhadap balita ini dilakukan setiap bulanya di
Posyandu dan akan dicatat perkembangan kenaikan berat badan dan tinggi badanya
ke dalam buku KIA yang dimiliki oleh balita.
Untuk menjaga keberlangsungan dan kualitas inovasi ANTING DEDIKASI KITA
dilakukan penilaian/ asesmen melalui monitoring/ evaluasi. Kegiatan
evaluasi/monitoring dilaksanakan secara internal. Monitoring/evaluasi Inovasi ini
menggunakan indikator kinerja yaitu :
1. Jumlah Balita Stunting yang di berikan pelayanan gigi dan gizi
2. Jumlah Balita Stunting yang mengalami kenaikan berat badan
Inovasi ini mudah diaplikasian diwilayah kerja Puskesmas Kampus karena biaya
yang dibutuhkan tidak terlalu besar, Mudah dari segi pemangku kepentingan dan
masyarakat yang harus terlibat, mudah dalam personil yang mengelola, mudah juga
dari keterlibatan peralatan yang digunakan. Terpenting yang memudahkan replikasi
inovasi ini adalah semua Puskesmas baik di tingkat Nasional maupun di Kota
Palembang mimiliki tugas yang sama untuk memberikan kontribusi terhadap
penurunan kasus stunting di Indonesia. Sumber daya keuangan yang digunakan
dalam inovasi ini bersumber dari Dana BOK. Sumber daya manusia meliputi
ide/gagasan Kepala Puskesmas Kampus, Dokter Umum, Dokter Gigi , Perawat Gigi,
Nutrisionis, penanggung jawab Posyandu dan kader-kader yang berasal dari
masyarakat. Jumlah SDM yang terlebat berkisar 20 orang. Metode yang digunakan
adalah kolaborasi yang terintegrasi dari semua unit dari hulu hingga hilir. Adapun
material menggunakan asset yang dimiliki oleh pemerintah daerah khususnya
kelurahan Lorok Pakjo.
Strategi sosial dilakukan dengan mengoptimalkan keterlibatan masyarakat
dalam melakukan skrining status gizi dan karies gigi pada balita. Kader yang dilibatkan
adalah kader-kader dari tiap Posyandu yang ada di wilayah kerja Puskesmas.
Mengoptimalkan kader posyandu jauh lebih aktif dan berperan dibandingkan dengan
membentuk kader baru dari masyarakat. Ada sejumlah 18 kader Posyandu yang
terlibat yang menjadi kader inovasi Anting Dedikasi Kita. Ini penting karena kader jauh
lebih dekat dan lebih sering berinteraksi dengan masyarakat dibandingkan dengan
petugas Puskesmas.
Selain itu, strategi manajerial dilakukan dengan memastikan seluruh proses
deteksi dini karies balita berjalan optimal. Memastikan seluruh komponen mulai dari
Kepala Puskesmas, Dokter Umum, Dokter Gigi, Perawat Gigi, Nutrisionis, dan kader
dapat melakukan kolaborasi secara maksimal. Peningkatan kapasitas SDM yang akan
melakukan skrining juga ditingkatkan melalui pelatihan yang akan dilakukan pada
setiap pertemuan kader di Puskesmas. Dari segi dokumentasi, inovasi ini juga
didukung oleh regulasi berupa SK dari Kepala Puskesmas, Pedoman, Panduan, KAK
serta SOP untuk menjamin berjalannya inovasi ini.
ALUR PEMERIKSAAN GIZI DAN KARIES GIGI BALITA GIZI KURANG DI POSYANDU
Pasien Datang
Pasien menyerahkan
buku KIA pada kader
Kader melakukan
pengukuran TB dan BB
Kader menghitung
status gizi pasien dan
menuliskan pada buku
KIA
Karies (-)
Pemeriksaan Rujuk Pasien Ruang
Gigi
Gizi
Pasien pulang
Karies (+)
Dokter memberikan
konseling gizi dan
membuat rencana terapi
v v v v
Hasil pemeriksaan :
Rencana Terapi :
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
v v v v v v
Hasil pemeriksaan :
Rencana Terapi :
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
Hasil pemeriksaan :
1. Gigi sudah lengkap 18
2. Molar 2 kiri atas : belum erupsi
3. Incisivus 1 kiri atas : terdapat karies kedalaman email pada bagian
mesial (karies email)
4. Incisivus 1 kanan atas : terdapat karies kedalaman email pada bagian
mesial (karies email)
5. Molar 2 kanan atas : belum erupsi
Rencana Terapi :
1. Pembersihan debris dan plaque
2. Penambalan gigi (ART)
3. Memberikan konseling edukasi cara menggosok gigi yang benar
4. Nama Pasien : M. Ilham Alfarizi
Nama Orang Tua : Selpi Rosmala / Ali Parizi
Tanggal Lahir : 03 April 2021
Alamat : Jl. Balap Sepeda Lorong Muhajirin
Rt.28
Asal Posyandu : Kenanga 1
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
Hasil pemeriksaan :
5. Gigi incicivus kiri atas : terdapat kavitak kedalaman email dibagian labial
(karies email)
6. Gigi incicivus kanan atas : terdapat kavitas kedalaman email dibagian labial
(karies email)
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
Hasil pemeriksaan :
1. Gigi belum lengkap 19 buah
2. Gigi molar 2 kanan atas belum erupsi
3. Terdapat debris dan plak
Rencana Terapi :
1. Membersihkan debris dan plak
2. Memberikan edukasi dan konseling gigi
6. Nama Pasien : Fayisa Putri Ramadani
Nama Orang Tua : Fitranike / Yensi Saputri
Tanggal Lahir : 13 Mei 2020
Alamat : Karya Tunggal RT.21
Asal Posyandu : Delima 33
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
Hasil pemeriksaan :
1. Gigi sudah lengkap 18
2. Gigi Molar 2 kiri atas : Belum erupsi
3. Gigi Molar 2 kanan atas : Belum erupsi
4. Terdapat debris dan plak
Rencana Terapi :
1. Membersihkan debris dan plak
2. Pemberian edukasi dan Konseling
7. Nama Pasien : Mikayla Azzahra
Nama Orang Tua : Dadang Iskandar/ Lismiarti
Tanggal Lahir : 21 Juni 2019
Alamat : Jl Puncak Sekuning Lorong H. Paqeh
RT.06
Asal Posyandu : Kartini
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
v v v v v v
Hasil pemeriksaan :
1. Gigi sudah lengkap 20
2. Molar 2 dan molar 1 kanan bawah : kavitas kedalaman pulpa, tampak
berwarna hitam (nekrosis pulpa)
3. Molar 1 dan molor 2 kiri bawah : gigi berwarna hitam, mahkota gigi
tinggal Sebagian (nekrosis pulpa)
4. Gigi Taring, Incisivus 2 dan 1 kiri atas : sisa akar (radix)
5. Gigi Incisivus 1 dan Incisivus 2 dan taring kanan atas : sisa akar (radix)
Rencana Terapi :
1. Pembersihan debris dan plak
2. Melakukan edukasi dan konseling cara menggosok gigi yang benar
3. Memberikan rujukan untuk perawatan lebih lanjut gigi yang mengalami nekrosis pulpa dan
sisa akar
8. Nama Pasien : Bilqis Ayu Solihat
Nama Orang Tua : Bunyamin / Mariatun
Tanggal Lahir : 03 Maret 2020
Alamat : Jl. Bintan No.26 Rt.15
Asal Posyandu : Teratai
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
v v v v
Hasil pemeriksaan :
1. Gigi belum lengkap : 16 buah
2. Gigi Molar 2 kanan bawah : gigi belum erupsi
3. Gigi Molar 2 kiri bawah : gigi belum erupsi
4. Gigi Molar 2 kiri atas : gigi belum erupsi
5. Gigi Incicivus 2 dan 1 kiri atas : rampan karies (sisa akar)
6. Gigi Incicivus 2 dan 1 kanan atas : rampah karies (sisa akar)
7. Gigi Molar 2 kanan atas : gigi belum erupsi
Rencana Terapi :
1. Membersihkan debris dan plak
2. Edukasi dan konseling gigi
3. Memberikan pengantar rujukan untuk perawatan lebih lanjut gusi yang mengalami rampan
karies (sisa akar)
9. Nama Pasien : Zerina Alvin Novalin
Nama Orang Tua : Agus Hariadi / Tias Puji Rahayu
Tanggal Lahir : 24 April 2019
Alamat : Jl. Bintan
Asal Posyandu : Teratai
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
v v v v v v v v v v
v v
Hasil pemeriksaan :
1. Molar 2 kanan bawah : terdapat kavitas kedalaman pulpa, mahkota
tinggal Sebagian (nekrosis pulpa)
2. Molar 1 kanan bawah : sisa akar (radix)
3. Molar 1 kiri bawah : sisa akar (radix)
4. Molar 2 kiri bawah : mahkota tinggal Sebagian gigi tampak hitam
(nekrosis pulpa)
5. Molar 2 kiri atas sampai incicivus 1 kiri atas : sisa kar (radix)
6. Incicivus kanan atas sampi molar 2 kanan atas : sisa akar (radix)
Rencana Terapi :
1. Membersihkan debris dan plak
2. Edukasi dan konseling gigi
3. Memberikan pengantar rujukan perawatan lebih lanjut ke rumah sakit
10. Nama Pasien : Nurul Hikmah
Nama Orang Tua : Yanti / Tomi
Tanggal Lahir : 24 Mei 2017
Alamat : Al-Ghazali RT. 5
Asal Posyandu : Tiara Kesuma
Status Gizi
Umur (BLN) Berat Badan Tinggi Badan
BB/U TB/U BB/TB
Hasil pemeriksaan :
1. Gigi sudah lengkap 20 buah
2. Molar 2 kanan bawah : terdapat cavitas kedalaman pulpa terbuka mahkota
tinggal Sebagian (nekrosis pulpa)
3. Molar 1 kanan bawah : kavitas kedalaman dentin bagian oklusal (karies dentin)
4. Molar 1 kiri bawah : Kavitas kedalaman pulpa terbuka, gigi berwarna hitam
(nekrosis pulpa)
5. Molar 2 kanan bawah : Kavitas kedalaman pulpa terbuka, mahkota tinggal
Sebagian (nekrosis pulpa)
Rencana Terapi :
1. Melakukan penambalan ART gigi
2. Membersihkan debris dan plak
3. Edukasi dan konseling
b) Monitoring Pemeriksaan Status Gigi Balita
1 M.Alvaro (39 Sisa akar - Observasi Keluhan 1. Sisa akar - Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan Pembersiha
bulan) - Rujukan nyeri (-), 2. Nekrosis - Rujukan (-), radang 2. Nekrosis nyeri (-), n debris dan
Nekrosis radang gusi gusi (-) radang gusi
lebih lanjut pulpa lebih lanjut pulpa plaque tetap
pulpa (-) (-)
dilakukan
Membuat
pengantar
rujukan
untuk
perawtaan
lebih lanjut
DHE
2 Mikaila Azzahra 1. Sisa akar - Observasi Keluhan 1. Sisa akar - Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan Kontrol
(33 bulan) Nekrosis - Rujukan nyeri (-) Nekrosis pulpa - Rujukan (-) Nekrosis nyeri (-) setiap bulan
pulpa lebih lanjut lebih lanjut pulpa di posyandu
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
DHE
3. R.Muhammad 1. Rampan - Observasi Kelainan 1. Rampan - Observasi Kelainan gusi 1. Rampan Observasi Kelainan Kontrol tiap
Quyum (29 karies -.Penambalan gusi (-), karies -.Penambalan (-), tambalan karies gusi (-), bulan di
bulan) ART gigi 84| tambalan ART gigi 84| lepas (-) tambalan
2. Karies lepas (-) 2. Karies 2. Nekrosis lepas (-) posyandu
74 dan gigi 74 dan gigi pulpa
dentin 54| dentin 54|
Nekrosis 3. Nekrosis Setiap 3
pulpa pulpa bulan
dilakukan
pengecekan
tambalan
serta
pembersiha
n debris dan
plaque
DHE
4 Nurul Hikmah Karies dentin Penambalan Keluhan Karies dentin -.Penambalan Keluhan nyeri Karies dentin -.Penambalan Keluhan BB sudah
(57 bulan) Nekrosis ART gigi 84 nyeri (-), ART gigi 84| (-), tambalan ART gigi 84| nyeri (-), naik
tambalan Nekrosis pulpa lepas (-), Nekrosis tambalan dengan
pulpa - Observasi - Observasi
lepas (-), kelainan gusi pulpa lepas (-), nekrosis
Observasi kelainan gusi (-) kelainan pulpa
(-) gusi (-) namun
tidak
mengikuti
kegiatan
lagi karena
batas umur
sudah lewat
5 Diori (19 bulan) Karies email Observasi/ Keluhan Karies email Observasi/ Keluhan nyeri Karies email - Observasi Keluhan - Kontrol
DHE nyeri (-) DHE (-) di labial gigi - DHE nyeri (-) setiap bulan
51|61
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
6 Bilqis Ayu (24 Rampan Observasi Radang gusi Rampan Observasi Radang gusi Rampan Observasi Radang gusi - Kontrol
bulan) karies (-) karies (-) karies (-) setiap bulan
di posyandu
Gigi belum Gigi belum Gigi belum
lengkap lengkap lengkap
(gangguan - Kontrol
waktu erupsi
setiap 3
gigi)
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- Membuat
surat
pengantar
rujukan lebih
lanjut
- DHE
7 Putri Ayu (22 Gigi belum Observasi Keluhan Gigi belum Observasi Keluhan nyeri Gigi molar 2 Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) lengkap nyeri (-), lengkap (-), kelainan kanan atas nyeri (-) setiap bulan
(molar 2 kelainan gusi (molar 2 gusi (-) erupsi
kanan atas (-) kanan atas sebagian di posyandu
belum erupsi) belum erupsi)
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
8 Fayisa Putri R Gigi belum Observasi Keluhan Gigi belum Observasi Keluhan nyeri Gigi belum Observasi Keluhan - Kontrol
(21 bulan) lengkap nyeri (-) lengkap (-) lengkap (gigi nyeri (-) setiap bulan
molar 2 kiri
atas dan di posyandu
kanan atas - Kontrol
belum erupsi) setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- Membuat
surat
pengantar
rujukan lebih
lanjut
- DHE
9 M.Ilham (12 Gigi belum Observasi Keluhan 1. Gigi belum Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi belum Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) lengkap (12 nyeri (-) lengkap (12 (-) lengkap (12 nyeri (-) setiap bulan
buah) buah) buah) di posyandu
2. Karies email 2. Karies - Kontrol
email di labial setiap 3
Karies email
gigi 51|61
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- Membuat
surat
pengantar
rujukan lebih
lanjut
- DHE
1 M.Alvaro (39 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Sisa akar Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan - Terapi
bulan) 2. Nekrosis nyeri (-), 2. Nekrosis (-), radang 2. Nekrosis nyeri di gigi premedikasi
pulpa radang gusi pulpa gusi (-) pulpa 85|
(-) dengan obat
antibiotik
dan antinyeri
- Kontrol
setiap bulan
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
2 Mikaila Azzahra 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Sisa akar Observasi Keluhan nyeri Sisa akar Observasi Keluhan - Kontrol
(33 bulan) Nekrosis nyeri (-), Nekrosis pulpa (-), radang nyeri (-) setiap bulan
radang gusi gusi (-) Nekrosis
pulpa di posyandu
(-) pulpa
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- Membuat
surat
pengantar
rujukan lebih
lanjut
- DHE
3. R.Muhammad 1. Rampan Observasi Radang gusi 1. Rampan Observasi Radang gusi 1. Rampan - Observasi - Keluhan - Kontrol
Quyum (29 karies (-) karies (-) karies - nyeri (-) setiap bulan
bulan) Penambahan
2. Nekrosis 2. Nekrosis 2. Nekrosis - Tambalan di posyandu
ART
pulpa pulpa pulpa di gigi 84|74 - Kontrol
dan 54| baik setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
4 Nurul Hikmah
Selesai pemantauan karena usia> 5 tahun
(57 bulan)
5 Diori (19 bulan) Karies email Observasi Keluhan 1. Karies Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah - Observasi Keluhan -
di labial gigi nyeri (-), email di labial (-), radang erupsi - Penambalan nyeri (-) Penambalan
radang gusi gusi (-) ART gigi 51|
51|61 (-) gigi 51|61 lengkap ART gigi 51|
61
Gigi belum Karies email 61
Gigi belum lengkap (18) di labial gigi - Kontrol
lengkap (18) 51|61
setiap bulan
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
6 Bilqis Ayu (24 Rampan Observasi Keluhan Rampan Observasi Keluhan nyeri Rampan Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) karies sariawan di karies (-) karies nyeri (-) setiap bulan
bibir (+) dan
dianjurkan di posyandu
Gigi belum Gigi belum Gigi belum
untuk ke - Kontrol
lengkap puskesmas lengkap lengkap
setiap 3
Gangguan
Gangguan Gangguan bulan di
erupsi gigi
erupsi gigi erupsi gigi
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
7 Putri Ayu (22 Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-) setiap bulan
lengkap lengkap
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
8 Fayisa Putri R Gigi molar 2 Observasi Keluhan Gigi molar 2 Observasi Keluhan nyeri Gigi molar 2 Observasi Keluhan - Kontrol
(21 bulan) kanan atas nyeri (-) kanan atas (-) kanan atas nyeri (-) setiap bulan
belum erupsi belum erupsi belum erupsi
(19 buah) (19 buah) (19 buah) di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
9 M.Ilham (12 1. Gigi belum Observasi Keluhan Gigi belum Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi belum - Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) lengkap nyeri (-) lengkap (-) lengkap - Penambalan nyeri (-) setiap bulan
(molar 2 (molar 2 (molar 2 ART gigi 51| di posyandu
kanan atas kanan atas kanan atas -Pembersihan - Kontrol
dan kiri atas dan kiri atas dan kiri atas debris dan setiap 3
belum erupsi) belum erupsi) belum erupsi) plaque bulan di
2. Karies Karies email di 2. Karies - DHE puskesmas
email di labial labial gigi 51| email di labial -
gigi 51| gigi 51|61
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
N September 2022 Oktober 2022 November 2022
Nama dan Usia
o Status Gigi Perawatan Monitoring Status Gigi Perawatan Monitoring Status Gigi Perawatan Monitoring Evaluasi
1 M.Alvaro (39 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Sisa akar Observasi - Keluhan 1. Sisa akar Observasi Keluhan gigi - Kontrol
bulan) 2. Nekrosis nyeri gigi (+) 2. Nekrosis nyeri (-) 2. Nekrosis nyeri sudah setiap bulan
pulpa dan pulpa pulpa di terapi di
dianjurkan - Gigi sudah puskesmas di posyandu
ke di terapi di - Kontrol
puskesmas puskesmas
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
2 Mikaila Azzahra 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Sisa akar Observasi - Keluhan 1. Sisa akar Observasi Keluhan - Kontrol
(33 bulan) Nekrosis nyeri gigi (+) Nekrosis pulpa nyeri (-) Nekrosis nyeri (-), setiap bulan
pulpa dan pulpa radang gusi
dianjurkan - Gigi sudah (-) di posyandu
ke di terapi di - Kontrol
puskesmas puskesmas
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
3. R.Muhammad 1. Rampan Observasi Keluhan 1. Rampan Observasi Keluhan nyeri 1. Rampan Observasi - Keluhan - Kontrol
Quyum (29 karies nyeri (-) karies (-) karies nyeri (-) setiap bulan
bulan)
2. Nekrosis 2. Nekrosis 2. Nekrosis - Tambalan di posyandu
pulpa pulpa pulpa di gigi baik - Kontrol
dan tidak
3. Terdapat lepas setiap 3
tambalan bulan di
ART di gigi
84|74 dan gigi puskesmas
54| -
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
4 Nurul Hikmah
Selesai pemantauan karena usia> 5 tahun
(57 bulan)
5 Diori (19 bulan) Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi - Keluhan - Kontrol
erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-) setiap bulan
lengkap
lengkap - Tambalan di posyandu
Terdapat di gigi baik - Kontrol
tambalan dan tidak
setiap 3
ART di gigi
51|61 lepas bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
6 Bilqis Ayu (24 Rampan Observasi Nyeri gigi 1. Rampan Observasi - Nyeri gigi Rampan Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) karies depan (+) kari depan (-) karies nyeri (-) setiap bulan
dan
dianjurkan es - Gigi sudah di posyandu
Gigi belum Gigi belum
ke Gigi belum di terapi di - Kontrol
lengkap puskesmas puskesmas lengkap
lengkap setiap 3
Gangguan Gangguan bulan di
waktu erupsi erupsi gigi
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
7 Putri Ayu (22 Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-), setiap bulan
lengkap lengkap kelainan
gusi (-) di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
8 Fayisa Putri R Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi Keluhan - Kontrol
(21 bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-), setiap bulan
lengkap lengkap kelainan
gusi (-) di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
9 M.Ilham (12 1. Gigi belum Observasi Keluhan 1. Gigi belum Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi belum Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) lengkap nyeri (-) lengkap (-) lengkap (18 nyeri (-), setiap bulan
radang gusi
(molar 2 (molar 2 buah) (-) di posyandu
kanan atas kanan atas 2. Karies - Kontrol
dan kiri atas dan kiri atas email di labial setiap 3
belum erupsi) belum erupsi) gigi |61 bulan di
2. Karies 2. Karies email 3. Terdapat puskesmas
email di labial di labial gigi | tumpatan di -
gigi |61 61 labial gigi 51|
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
1 M.Alvaro (39 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Sisa akar Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan gigi - Kontrol
bulan) Nekrosis nyeri (-), 2. Nekrosis di gigi 2. Nekrosis nyeri sudah setiap bulan
pulpa radang gusi pulpa belakang pulpa di terapi di
(-) bawah (+) puskesmas di posyandu
dan - Kontrol
dianjurkan ke
setiap 3
puskesmas
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
2 Mikaila Azzahra 1. Rampan Observasi Keluhan Sisa akar Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan - Kontrol
(33 bulan) karies nyeri (-), (-) Nekrosis nyeri (-), setiap bulan
radang gusi Nekrosis pulpa radang gusi
2. Nekrosis pulpa di posyandu
(-) (-)
pulpa - Kontrol
3. Terdapat setiap 3
tumpatan bulan di
ART gigi 84|
74 dan gigi puskesmas
54| -
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
3. R.Muhammad 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Rampan Observasi Keluhan nyeri 1. Rampan Observasi - Keluhan - Kontrol
Quyum (29 2. Nekrosis nyeri (-) karies (-) karies nyeri (-) setiap bulan
bulan) pulpa 2. Nekrosis 2. Nekrosis - Radang di posyandu
pulpa pulpa gusi (-) - Kontrol
3. Terdapat 3. Terdapat - Tambalan setiap 3
tumpatan ART tambalan di gigi baik bulan di
gigi 84|74 dan ART di gigi dan tidak
gigi 54| 84|74 dan gigi lepas puskesmas
54| -
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
4 Nurul Hikmah
Tidak lagi di monitoring karena usia > 5 tahu
(57 bulan)
5 Diori (19 bulan) Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi sudah Observasi - Keluhan - Kontrol
erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-) setiap bulan
lengkap
(20) lengkap - Radang di posyandu
Terdapat Terdapat gusi (-) - Kontrol
tambalan ART tambalan - Tambalan setiap 3
gigi 51|61 ART di gigi di gigi baik
51|61 bulan di
dan tidak
lepas puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
6 Bilqis Ayu (24 Rampan Observasi Keluhan Rampan Observasi Keluhan 1. Rampan Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) karies nyeri (-) karies sariawan di kari nyeri (-), setiap bulan
mulut (+) dan sariawan (-)
dianjurkan ke es di posyandu
Gigi belum Gigi belum
lengkap lengkap puskesmas 2. Gigi belum - Kontrol
lengkap setiap 3
Gangguan Gangguan
waktu erupsi waktu erupsi Gangguan bulan di
erupsi gigi puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
7 Putri Ayu (22 Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-), setiap bulan
lengkap lengkap radang gusi
(-) di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
8 Fayisa Putri R Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi Keluhan - Kontrol
(21 bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-) setiap bulan
lengkap lengkap di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
9 M.Ilham (12 1. Gigi belum Observasi Keluhan 1. Gigi belum Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi sudah Observasi - Keluhan - Kontrol
bulan) lengkap (19) nyeri (-) lengkap (19) (-) erupsi nyeri (-) setiap bulan
2. Gigi molar 2. Gigi molar 2 lengkap - Tambalan di posyandu
2 kiri atas kiri atas belum 2. Karies di gigi baik - Kontrol
dan tidak
belum erupsi erupsi email di labial lepas setiap 3
3. Terdapat 3. Terdapat gigi |61 bulan di
tambalan tambalan ART 3. Terdapat puskesmas
ART gigi 51| tumpatan di
gigi 51| -
labial gigi 51|
4. Karies email Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
10 Zerina Alvin Gigi sisa akar Observasi Tidak ada Kontrol tiap
Novalin (46 bulan) 5251 l 6162, DHE keluhan bulan di
6564 I 6465 Membuat sakit posyandu
Gigi 8584 pengantar Tidak ada Kontrol tiap
7475 rujukan peradangan 3 bulan di
Nekrosis gusi puskesmas
pulpa Lakukan
pembersiha
n debris
plaque
DHE
1 M.Alvaro (39 1. Sisa akar Observasi Keluhan 1. Sisa akar Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan -
bulan) 2. Nekrosis nyeri (-) 2. Nekrosis (-) 2. Nekrosis nyeri (-), Pembersiha
pulpa pulpa pulpa terdapat
debris dan n debris dan
plaque (+) plaque
- Kontrol
setiap bulan
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
- DHE
2 Mikaila Azzahra 1. Sisa akar Observasi Keluhan 2. Sisa akar Observasi Keluhan nyeri 1. Sisa akar Observasi Keluhan -
(33 bulan) Nekrosis nyeri (-) Nekrosis pulpa (-) Nekrosis nyeri (-), Pembersiha
pulpa pulpa terdapat
debris dan n debris dan
plaque (+) plaque
- Kontrol
setiap bulan
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
- DHE
3. R.Muhammad 1. Rampan Observasi Keluhan 1. Rampan Observasi Keluhan nyeri 1. Rampan Observasi - Terdapat -
Quyum (29 karies nyeri (-) karies (-) karies debris (+) Pembersiha
bulan)
2. Nekrosis 2. Nekrosis 2. Nekrosis - Tambalan n debris dan
pulpa pulpa pulpa di gigi baik plaque
dan tidak
3. Terdapat 3. Terdapat 3. Terdapat lepas - Kontrol
tumpatan tumpatan ART tambalan setiap bulan
ART gigi 84| gigi 84|74 dan ART di gigi
74 dan gigi gigi 54| 84|74 dan gigi di posyandu
54| 54| - Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
- DHE
4 Nurul Hikmah
Tidak lagi di monitoring karena usia > 5 tahu
(57 bulan)
5 Diori (19 bulan) 1. Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi sudah Observasi - Terdapat -
erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi debris dan Pembersiha
lengkap (20) (20) lengkap plaque (+) n debris dan
Terdapat Terdapat Terdapat - Tambalan plaque
tambalan tambalan ART tambalan di gigi baik - Kontrol
ART gigi 51| gigi 51|61 ART di gigi dan tidak
61 51|61 lepas setiap bulan
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
- DHE
6 Bilqis Ayu (24 Rampan Observasi Keluhan Rampan Observasi Keluhan 1. Rampan Observasi Keluhan - Kontrol
bulan) karies nyeri (-) karies sariawan di kari nyeri (-) setiap bulan
mulut (+) dan
dianjurkan ke es di posyandu
Gigi belum Gigi belum
puskesmas 2. Gigi belum - Kontrol
lengkap lengkap
lengkap setiap 3
Gangguan Gangguan Gangguan bulan di
waktu erupsi waktu erupsi erupsi gigi puskesmas
- DHE
7 Putri Ayu (22 Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi - Keluhan -
bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-) Pembersiha
lengkap lengkap
- Terdapat n debris dan
debris (+) plaque
- Kontrol
setiap bulan
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
- DHE
8 Fayisa Putri R Gigi sudah Observasi Keluhan Gigi sudah Observasi Keluhan nyeri Gigi sudah Observasi Keluhan - Kontrol
(21 bulan) erupsi nyeri (-) erupsi lengkap (-) erupsi nyeri (-) setiap bulan
lengkap lengkap
di posyandu
- Kontrol
setiap 3
bulan di
puskesmas
-
Pembersiha
n debris dan
plaque tetap
dilakukan
- DHE
9 M.Ilham (12 1. Gigi sudah Observasi Keluhan 1. Gigi belum Observasi Keluhan nyeri 1. Gigi sudah Observasi - Keluhan -
bulan) erupsi nyeri (-) lengkap (19) (-) erupsi nyeri (-) Pembersiha
lengkap 2. Gigi molar 2 lengkap - Terdapat n debris dan
2. Terdapat kiri atas belum 2. Karies debris (+) plaque
tambalan erupsi email di labial - Tambalan - Kontrol
ART gigi 51| 3. Terdapat gigi |61 di gigi baik setiap bulan
dan tidak
4. Karies tambalan ART 3. Terdapat lepas di posyandu
email di labial gigi 51| tumpatan di - Kontrol
gigi |61 labial gigi 51|
4. Karies email setiap 3
bulan di
puskesmas
- DHE
10 Zerina Alvin (46 Sisa akar Observasi Tidak ada Sisa akar Observasi Tidak ada Sisa akar Observasi Tidak ada Kontrol tiap
bulan) Nekrosis keluhan Nekrosis pulpa keluhan Nekrosis bulan di
keluhan
pulpa pulpa Posyandu
Kontrol Tiap
3 bulan di
puskesmas
Pembersiha
n debris
plaque
DHE
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Jumlah Balita
3.5
2.5
1.5
0.5
0
Jumlah Balita
Setelah dilakukan pemeriksaan pada balita di dapatkan dari 10 orang balita yang dilakukan
pemeriksaan didapatkan 7 orang balita memiliki gigi yang sudah lengkap dan 3 orang belum
memiliki gigi yang lengkap. Selain itu berdasarkan data karies gigi didapatkan 4 anak
mengalami karies berat, 4 anak mengalami karies ringan sedang dan 2 orang tidak
mengalami masalah karies pada gigi akan tetapi memiliki masalah pada erupsi giginya.
Dilakukan monitoring dan penatalaksanaan kepada balita tersebut sebagai berikut : balita
dengan karies berat dilakukan rujukan ke RS untuk penatalaksanaan, sedangkan untuk
karies ringan – sedang akan dilakukan penatalaksanaan di Puskesmas dengan penambalan
ART dan pembersihan debris dan plaque dan untuk kasus tanpa karies hanya dilakukan
pembersihan debris dan plaque saja. Monitoring terhadap balita ini dilakukan setiap bulan
oleh kader Posyandu dan 3 bulan pasien akan dirujuk oleh kader ke Puskesmas untuk
melakukan pemeriksaan oleh dokter gigi.
16
14
13 12.9 13 13.2
12
12
11.5
10
9.8 9.8
8
0
lin
ro
ah
yu
23
23
3
3
23
a
i
um
m
R
or
Ay
hr
-2
r-2
lva
tri
ha
A
va
b-
n-
ikm
Di
EI
uy
ar
za
Ap
Pu
is
tri
Fe
.Il
Ja
No
M
.A
M
.Q
Az
lq
lH
M
Pu
a
M
Bi
if a
ila
yis
ru
R.
Nu
Al
ika
Fa
a
M
rin
Ze
Selama Inovasi ANTING DEDIKASI KITA ini dijalankan, 10 orang balita yang
mengalami stunting sudah mengalami perbaikan status gizi. Selain itu hampir seluruh balita
tersebut mengalami masalah karies pada giginya dan telah di tatalaksana dengan baik di
Puskesmas. Hal ini membuktikan bahwa ada hubungan yang erat antara kejadian stunting
dengan karies gigi pada balita dan terapi kolaboratif antara pelayanan kebersihan gigi dan
pelayanan gizi terbukti dapat membantu memperbaiki status gizi pada balita.
Inovasi ini mungkin dapat memberikan kontribusi yang signifikan pada upaya perbaikan
status gizi balita jika dilakukan secara terus menerus dan konsisten tidak hanya oleh
Puskesmas Kampus akan tetapi dapat di terapkan juga oleh Puskesmas atau layanan
kesehatan lainya.
BAB IV
PENUTUP
Penulis harap Inovasi “ANTING DEDIKASI KITA” (Atasi Stunting Lewat Deteksi Dini
Karies pada Balita) ini dapat bermanfaat serta dapat diterapkan secara berkelanjutan
dikemudian tidak hanya diwilayah kerja Puskesmas Kampus Kota Palembang tetapi diseluruh
wilayah kerja Puskesmas yang ada di Sumatera Selatan.