Makalah Kel 11

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA (HAM)

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen pengampu: Dr. H. Krisna Sujaya, M.Pd.

Disusun oleh kelompok 11:

Faizal Muzaqi (2304581)

Muhammad Ilmansyah Akbar (2301975)

PRODI KEWIRAUSAHAAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA KAMPUS TASIKMALAYA

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas berkat rahmat Nya dan
karunianya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul
dari makalah kami adalah “HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA”

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. H. Krisna Sujaya, M.Pd.
selaku dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan terima
kasih kepada teman-teman kami yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan
data-data dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang membangun
senantiasa kami harapkan dari teman-teman maupun dosen. Demi terciptanya makalah
yang sempurna.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB 1..................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
1,1 Latar belakang..........................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................4
1.3 Tujuan......................................................................................................................4
BAB 2..................................................................................................................................5
PEMBAHASAN....................................................................................................................5
2.1. Konsep Hukum........................................................................................................5
2.2 Sifat-sifat hukum......................................................................................................5
A. Hukum Bersifat Mengatur..................................................................................5
B. Hukum bersifat memaksa...................................................................................5
C. Hukum Bersifat Melindungi................................................................................6
2.3 Tujuan Hukum..........................................................................................................6
2.4 Teori-Teori Dalam Hukum........................................................................................6
2.5 kegunaan teori hukum.............................................................................................8
2.6 Sumber teori Hukum...............................................................................................9
2.7 Fungsi Hukum.........................................................................................................10
BAB 3................................................................................................................................11
PENUTUP..........................................................................................................................11
3.1 KESIMPULAN..........................................................................................................11
3.2 SARAN....................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................12

iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1,1 Latar belakang

Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam
penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang
terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan
sesuatu yangharus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali
dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi
dan lebih diperhatikan dalam erareformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu
diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup
bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM
terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.
Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka
dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”

1.2 Rumusan Masalah

Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut

1. Apa itu konsep hukum


2. Sifat-sifat Hukum
3. Tujuan hukum
4. Teori-teori dalam hukum

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu konsep hukum.


2. Untuk mengetahui sifat-sifat hukum dalam kehidupan manusia.
3. Untuk mengetahui tujuan dan hukum di kehidupan manusia.
4. Untuk mengetahui teori-teori yang ada dalam hukum.

4
BAB 2
PEMBAHASAN
2.1. Konsep Hukum

Konsep Negara Hukum merupakan konsep universal yang dianut oleh hampir
seluruh negara di dunia. Secara umum, tipe negara hukum terbagi menjadi dua yakni
negara hukum Rechtsstaat dan negara hukum The Rule of Law. Kedua tipe negara
hukum mempunyai karakteristik tersendiri, namun mempunyai persamaan yakni terkait
perlindungan Hak Asasi Manusia. Artikel ini akan membahas mengenai Negara Hukum
Indonesia dari sudut pandang tipe Rechtsstaat dan The Rule of Law serta membahas
mengenai konsep Hak Asasi Manusia di Indonesia. Artikel ini merupakan penelitian
hukum normatif dengan pendekatan peraturan perundang-undangan, peraturan
konseptual dan pendekatan historis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Negara
Indonesia memenuhi syarat sebagai negara hukum berdasarkan indikator tipe
Rechtstaat maupun The Rule of Law. Sedangkan terkait konsep Hak Asasi Manusia
berdasarkan Negara Hukum Indonesia ialah adanya keseimbangan antara hak dan
kewajiban warga negara dan Pemerintah yang berdasarkan konsep gotong royong dan
asas kerukunan. Inilah yang menjadi ciri khas Negara Hukum Indonesia atau disebut juga
Negara Hukum Pancasila.

2.2 Sifat-sifat hukum

Progresivisme bertolak dari pandangan kemanusiaan, bahwa manusia pada dasarnya


adalah baik, memiliki sifat-sifat kasih sayang serta kepedulian terhadap sesama sebagai modal
penting bagi membangun kehidupan berhukum dalam masyarakat. Progresivisme
mengajarkan bahwa hukum bukan raja, tetapi alat untuk menjabarkan dasar kemanusiaan
yang berfungsi memberikan rahmat kepada dunia dan manusia.

A. Hukum Bersifat Mengatur


Hukum sebagai peraturan dalam bentuk larangan maupun perintah berfungsi
mengatur berbagai sikap manusia dalam kehidupan. Pe- nerapan hukum
bertujuan untuk menciptakan keteraturan, keamanan, dan kedamaian dalam
hidup bersama. Hukum diciptakan untuk melin- dungi hak setiap orang dan
menjaga keseimba- ngan antara berbagai kepentingan yang ada dalam
kehidupan bangsa dan negara.

B. Hukum bersifat memaksa


Adanya sanksi bagi pelangar aturam-aturan dalam pergaulan hidup
membuktikan bahwa hukum bersifat memaksa. Artinya, hukum memiliki

5
kekuatan (power) dan kewenangan (authority) untuk memaksa setiap orang
mematuhi setiap peraturan.

C. Hukum Bersifat Melindungi


Keharmonisan antara ketertiban dan keama- nan perlu dijaga demi tercapainya
kedamaian. Ketertiban dan keamanan merupakan pencer- minan keterikatan
dan sikap disiplin yang tidak dapat dipisahkan. Kedua nilai tersebut berpa-
sangan dan selalu harus diserasikan supaya tidak menggangu masyarakat
maupun pribadi-pribadi yang menjadi bagiannya.

2.3 Tujuan Hukum

Tujuan hukum adalah untuk menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat dan
mencapai ketertiban umum serta keadilan Hukum memiliki fungsi sebagai alat ketertiban dan
keteraturan masyarakat, memenuhi tuntutan keadilan dan kepastian hukum, serta mewujudkan
keadilan bagi kepentingan sosial Hukum juga memiliki peran untuk mengatur pergaulan
hidup secara damai dan mengabdi pada tujuan negara Hukum memiliki unsur-unsur seperti
peraturan yang dibuat oleh badan-badan resmi yang berwajib, bersifat memaksa, dan sanksi
terhadap pelanggaran yang dibuat adalah tegas Hukum dibagi ke dalam beberapa bidang,
seperti hukum pidana atau hukum publik, hukum perdata atau hukum pribadi, dan hukum
administrasi atau tata negara

2.4 Teori-Teori Dalam Hukum

Teori hukum adalah hasil karya pemikiran para pakar hukum yang bersifat abstrak
yang dicapai ilmu hukum itu sendiri sehingga sifatnya masih teoritis yang dominan Teori
hukum digunakan untuk menanyakan apa isi dari sistem hukum yang ada Beberapa ahli
mengemukakan pendapat mereka mengenai disiplin dari teori hukum, sebagai berikut:

1. Hans kalsen
Menurut Hans Kelsen, teori hukum merupakan ilmu pengetahuan mengenai
hukum yang berlaku dan bukan hanya mengenai hukum yang seharusnya. Yang
dimaksud dari teori hukum menurut beliau adalah teori hukum murni, yang juga
bisa disebut sebagai teori hukum positif. Teori hukum murni atau teori hukum
positif yang dimaksud karena hanya menjelaskan hukum serta berupaya untuk
membersihkan objek penjelasan dari segala hal yang tidak memiliki sangkut paut
dengan hukum. Sebagai teori, Hans Kelsen juga menjelaskan apa yang dimaksud
dari hukum dan bagaimana hukum tersebut ada.

2. Friedman

6
Teori hukum menurut Friedman adalah sebuah ilmu pengetahuan yang di
dalamnya mempelajari esensi hukum yang memiliki kaitan antara filsafat hukum
di satu sisi dengan teori politik yang berada di sisi lainya Disiplin teori hukum
yang ada tidak mendapatkan tempat menjadi sebuah ilmu yang mandiri,

3. Ian Mc Leod
Ian Mc Leod juga mengemukakan pendapatnya mengenai definisi dari teori
hukum. Menurutnya, teori hukum merupakan sesuatu yang menjadi pengarah
kepada analisis teoritik secara sistematis terhadap berbagai sifat dasar hukum,
aturan hukum maupun institusi hukum secara umum.

4. Joh Finch
Definisi dari teori hukum juga disampaikan oleh John Finch yang
mengartikannya sebagai studi yang di dalamnya meliputi karakteristik esensial
yang ada pada hukum serta kebiasaan yang memiliki sifat umum yang ada pada
suatu sistem hukum dalam tujuan menganalisis berbagai unsur dasar yang
menjadikannya sebuah hukum serta membedakannya dengan peraturan lain.

5. Jan Gijssels dan Mark van Hoecke

Jan Gijssels dan Mark van Hoecke mendefinisikan teori hukum sebagai
ilmu yang memiliki sifat menerangkan maupun menjelaskan mengenai
hukum. Teori hukum sendiri dapat diartikan sebagai sebuah disiplin
materi yang pada perkembangannya dipengaruhi dan memiliki kaitan
yang besar dengan ajaran hukum umum.

6. Bruggink
Bruggink dalam kajiannya mengartikan teori hukum sebagai seluruh
pernyataan yang saling berkaitan satu sama lain dengan sistem
konseptual yang ada pada aturan hukum serta putusan hukum. Sistem
tersebut digunakan untuk sebagian dan yang terpenting dipositifkan.

7. Arief Sidharta

7
Arief Sidharta mengemukakan bahwa teori ilmu hukum
atau rechtstheorie secara umum dapat didefinisikan sebagai sebuah ilmu
maupun disiplin hukum yang jika dilihat melalui perspektif interdisipliner
serta eksternal secara kritis dapat digunakan untuk menganalisis berbagai
aspek gejala hukum, baik secara sendiri maupun secara keseluruhan, baik
di dalam konsep teoritisnya maupun dengan praktisnya, yang memiliki
tujuan dalam mendapatkan pemahaman lebih baik serta dapat
memberikan penjelasan sejelas mungkin berhubungan dengan bahan
hukum yang tersaji dan kegiatan yuridis yang ada pada kenyataan
masyarakat.

2.5 kegunaan teori hukum

Teori hukum yang merupakan ilmu disiplin tersendiri yang ada di antara dogmatik
serta filsafat hukum, memiliki perspektif interdisipliner serta eksternal yang secara kritis
menganalisis berbagai aspek gejala hukum, baik secara mandiri maupun dalam
kaitannya dengan keseluruhan.

Teori hukum juga memiliki tujuan untuk menjelaskan berbagai kejadian dalam
bidang hukum serta mencoba untuk memberikan penilaian di dalamnya. Teori hukum
sendiri merupakan bentuk kelanjutan dari usaha dalam mempelajari hukum positif.
Dimana teori hukum digunakan hukum positif sebagai bahan kajian menggunakan telaah
filosofis sebagai salah satu sarana bantuan dalam menjelaskan mengenai hukum.

Hal tersebut juga termasuk baik di dalam konsep teoritisnya dan juga dalam
kaitannya dengan keseluruhan, baik di dalam konsep teoritisnya maupun penerapan
praktisnya, teori hukum memiliki tujuan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih
baik serta memberikan penjelasan sejelas mungkin mengenai hukum yang ada di dalam
kenyataan kemasyarakatan.

2.6 Sumber teori Hukum

8
Teori hukum mendapat sumber dari para pendapat sarjana hukum mengenai
hukum serta bagaimana mereka memaknai sebuah hukum bergantung pada
aliran yang mereka miliki atau anut dalam penggunaannya untuk menjelaskan
apa yang dimaksud dari hukum.

Seperti halnya yang dijelaskan oleh Radbruch, yang mengemukakan teori hukum
membuat jelas berbagai nilai serta postulat hukum hingga pada landasan
filosofisnya yang paling tinggi.

Terdapat pula contoh, dimana Hans Kelsen yang mengajarkan mengenai teori
hukum murni dan mengatakan mengenai teori hukum murni yang merupakan
teori hukum umum yang berusaha untuk menjawab bagaimana hukum yang ada
dibuat, dan juga bukan menjawab pertanyaan bagaimana hukum yang ada
tersebut dibuat.

Beliau juga mengatakan disebut teori hukum murni dikarenakan teori tersebut
mengarah pada pengetahuan atau kognisi yang ada pada hukum itu sendiri, dan
karena teori tersebut menghilangkan segala hal yang tidak menjadi objek
pengetahuan atau kognisi yang sebenarnya ditetapkan menjadi hukum tersebut,
yaitu dengan membebaskan ilmu hukum dari segala elemen asing yang ada.

Karl Marx yang hidup dalam masa revolusi industri saat ini juga mengatakan
bahwa hukum yang ada tersebut merupakan sebuah alat legitimasi dari kelas
ekonomi tertentu. Hukum yang ada tersebut hanya melayani kepentingan bagi
“orang yang berpunya”, dan hal yang dimaksud dari kutipan tersebut adalah
pemilik modal.

Dalam teorinya yang terkenal, beliau mengungkapkan hukum ada di dalam


bingkai infrastruktur dan suprastruktur. Infrastruktur yang dimaksud sendiri
adalah fakta hubungan ekonomi masyarakat. Sedangkan suprastruktur yang
dimaksud adalah kelembagaan sosial non ekonomi, seperti contohnya adalah
hukum, agama, sistem politik, corak budaya, dan juga masih banyak lagi.

2.7 Fungsi Hukum

9
Fungsi dari hukum yaitu:

1. Sebagai sarana pengendali sosial. sebuah sistem yang menerapkan aturan-


aturan mengenai perilaku yang benar.
2. Sebagai sarana untuk mengadakan perubahan pada masyarakat.
3. Sebagai alat ketertiban dan keteraturan masyarakat.
4. Sebagai sarana dalam mewujudkan keadilan sosial.
5. Sebagai sarana dalam pergerakan pembangunan.
6. Sebagai fungsi kritis, melakukan pengawasan baik pada aparatur
pengawas, aparatur pelaksana dan aparatur penegak hukum.
7. Sebagai alat untuk mengikat anggota dalam masyarakat sehingga
kelompok jadi semakin erat eksistensinya.
8. Sebagai alat untuk membersihkan masyarakat dari kasus yang mengganggu
masyarakat dengan cara memberikan sanksi baik pidana, perdata,
administrasi dan sanksi masyarakat.
9. Sebagai alat untuk melakukan alokasi kewenangan dan putusan terhadap
badan pemerintahan.
10. Sebagai alat stimulasi sosial. Hukum bukan alat yang hanya digunakan
untuk mengontrol masyarakat, namun juga meletakan dasar-dasar hukum
yang bisa menstimulasi dan memfasilitasi interaksi di antara masyarakat
dengan tertib dan adil.

10
BAB 3
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Hukum merupakan seperangkat aturan yang mengatur perilaku individu,
kelompok, dan institusi dalam suatu masyarakat dengan tujuan menciptakan
keteraturan, keadilan, dan perlindungan hak. Melalui sistem hukum yang beragam di
berbagai negara, hukum menegakkan nilai-nilai keadilan, mengatur hak dan kewajiban,
serta memberikan kerangka kerja untuk menyelesaikan konflik. Penegakan hukum
dilakukan melalui lembaga-lembaga seperti pengadilan dan penegak hukum lainnya
dengan memberlakukan sanksi bagi pelanggar. Fleksibilitas hukum untuk beradaptasi
dengan perubahan sosial, teknologi, dan nilai-nilai masyarakat adalah penting guna
menjaga relevansinya, sementara transparansi dan aksesibilitas hukum adalah faktor
krusial dalam memastikan kejelasan dan pengertian bagi seluruh anggota masyarakat.

3.2 SARAN
Demikianlah makalah ini kami susun, semoga makalah ini bermanfaat bagi para
pembaca. Dalam penulisan ini kami sadari masih banyak kekurangan, saran dan kritik
yang membangun sangat kami harapkan untuk menyempurnakan makalah kami ini.

11
DAFTAR PUSTAKA

Hadi, Fikri. "NEGARA HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA DI INDONESIA." Wijaya
Putra Law Review 1.2 (2022): 170-188.

Darma, Susilo Andi. "Kedudukan Hubungan Kerja; Berdasarkan Sudut Pandang Ilmu
Kaidah Hukum Ketenagakerjaan Dan Sifat Hukum Publik Dan Privat." Mimbar
Hukum-Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada 29.2 (2017): 221-234.

Bernadetha Aurelia Oktavira, S.H. 14 APRIL 2023


https://www.hukumonline.com/klinik/a/pemahaman-singkat-tentang-fungsi-
hukum-dan-tujuan-hukum-lt623030c1270b7

Andrew, 2019, Teori Hukum Menurut Para Ahli, Gramedia

12

Anda mungkin juga menyukai