10 - Materi Induksi
10 - Materi Induksi
10 - Materi Induksi
05 Informasi Tambahan
Mendapatkan informasi mengenai emergency procedure
Peraturan Perusahaan
Memahami dan mengingat kembali Kebijakan K3KOLH, Aturan
01
Baku KPC, dan Golden Rules yang berlaku di perusahaan
KEBIJAKAN KESELAMATAN
KERJA, KESELAMATAN
OPERASI DAN LINGKUNGAN
HIDUP-Rev. 7
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 1: 1.Bila terdapat Prosedur Kerja Aman untuk pekerjaan
SEMUA JENIS tersebut, Anda harus mengikuti prosedur itu.
PEKERJAAN
Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
Bila Anda mengawasi pekerjaan orang lain, Anda harus Anda dilarang mengoperasikan kendaraan maupun alat yang
memastikan bahwa para bawahan Anda mengikuti mengalami kerusakan.
peraturan dan prosedur KPC.
3.1 Karyawan dilarang mengoperasikan kendaraan atau alat
2.1 Semua orang yang bertugas mengawasi pekerjaan bila diketahui service brake (rem kaki), kemudi atau sabuk
orang lain harus memastikan orang- orang yang pengamannya rusak.
diawasinya mematuhi Aturan Baku ini. Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
ATURAN 4: 2.Setiap pengemudi harus mematuhi batas kecepatan
kendaraan yang ditetapkan untuk area, kendaraan atau alat yang
KESELAMATAN sedang dioperasikan.
DI JALAN & Melebihi kecepatan hingga lebih dari 30 km per jam dari batas
PERATURAN yang telah ditetapkan.
LALU LINTAS Sanksi Maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
Saat bekerja pada alat yang dapat menimbulkan cedera, Anda Saat menggunakan peralatan listrik, Anda harus
harus memastikan alat tersebut diisolasi dan dilocked. memastikan peralatan tersebut dalam kondisi aman.
5.1 Anda harus memasang personal lock dan tag Anda pada 6.1 Yang diizinkan untuk memasang tag, melakukan
titik isolasi saat melakukan pekerjaan pemeliharaan alat. perbaikan dan instalasi listrik hanyalah personil yang telah
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir, disetujui oleh KPC.
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja Sanksi : Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
2.Dilarang menggunakan peralatan listrik portable bila ATURAN 7:
tampak tanda-tanda yang menunjukkan kondisi yang BEKERJA DI
tidak aman akibat kerusakan, atau bila tidak dipasangi
dengan label inspeksi yang berlaku. KETINGGIAN
Sanksi Maksimum: Pemutusan Hubungan Kerja
8.1 Dilarang memasuki ruang terbatas tanpa Surat Izin Anda dilarang mengoperasikan alat pengangkat atau alat
Masuk Ruang Terbatas. penyangga bila hal itu tidak aman dialkukan.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir,
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja 1.Dilarang menggunakan sling untuk mengangkat beban kecuali
Anda telah dilatih untuk melakukannya.
Sanksi maksimum : Pemutusan Hubungan Kerja
ATURAN 10: Kekecualian : Bila JSA telah dilakukan oleh dan izin diberikan oleh
BEKERJA DI Shift Production Supervisor.
DEKAT DINDING
10.3 Dilarang keluar dari dalam alat pada saat alat itu
GALIAN YANG sedang dimuati.
MUDAH LONGSOR Sanksi : Pelanggaran Pertama – Pemutusan Hubungan Kerja
8.1 Orang atau kendaraan yang tidak berwenang Anda harus selalu melindungi diri Anda dari tenggelam
dilarang memasuki area yang sedang atau sudah diisi ketika bekerja di dalam atau di atas air dengan kedalaman lebih
dengan bahan peledak tanpa seizin blaster yang dari satu meter.
sedang bertugas.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir, 12.1 Dilarang bekerja di dalam atau di atas air yang
Pelanggaran Kedua - Pemutusan Hubungan Kerja kedalamannya lebih dari satu meter tanpa platform kerja yang
aman atau tanpa jaket pelampung yang dipakai dengan benar.
Sanksi : Pelanggaran Pertama – Peringatan Terakhir, Pelanggaran Kedua -
Pemutusan Hubungan Kerja
01 Peraturan Perusahaan -
01 Peraturan Perusahaan -
01 Peraturan Perusahaan -
SHE Performance
Mendapatkan informasi mengenai peforma K3LH Site,
02
dan informasi insiden pada saat meninggalkan Job Site,
sehingga bisa menjadi self awareness untuk berhati hati.
STATISTIK PERFOMANCE YTD 06/10/2022
23
23 1
15 1 1
Selama bulan Agustus 2022, telah terjadi 1 Insiden di area Pama KPCT :
1. 05 Agustus 2022 Insiden TWDT414 Menyerempet TWDT400
2 7
26
RECALL INSIDEN SEPTEMBER 2022
Analisa Kejadian
09 September 2022 : TF079 Amblas • OP. FT79 tidak memastikan kondisi disposal buah batu paska
hujan
• OP. FT79 berinisiatif melakukan pengisian paska hujan
• Op. FT79 mendapatkan informasi bahwa area disposal belum
aman
• OP. FT79 manuver mundur tanpa menggunakan spotter
• GL FAO tidak memastikan kondisi area kerja sebelum
mengarahkan FT melakukan aktifitas refueling
• Pengawas disposal mengawasi 2 lokasi
Analisa Kejadian
24 September 2022 Insiden DZ543 Memunduri EBEX29 • Operator EBEX29 memasuki area kerja lain tanpa komunikasi
• Operator EBEX29 tidak menggunakan channel area kerja dozer
• Operator DZ543 tidak memastikan kondisi belakang unit secara
menyeluruh
Pengebab Utama
• Operator EBEX29 Memasuki area kerja DZ543 tanpa melakukan komunikasi aktif kepada Penyebab Tidak Langsung
pengawas dan Op. DZ543 Faktor Personal
• Operator EBEX29 memutuskan untuk memasuki area kerja
Penyebab Langsung DZ543
Tindakan Tidak Aman Faktor Pekerjaan
• Operator EBEX29 tidak melakukan komunikasi aktif saat memasuki area kerja DZ543 • N/A
• Operator EBEX29 memutuskan untuk masuk kedalam radius kerja DZ543
• Operator EBEX29 tidak menggunakan channel radio area kerja dozer
• Operator DZ543 tidak memastikan kondisi belakang unit secara menyeluruh
Kondisi Tidak Aman
• N/A
Insight Insiden :
1. Operator mengoperasikan unit sesuai dengan MTO
2. Operator aktif melakukan komunikasi dengan unit lain
terutama pada area jalan substandard
3. Operator aktif melaporkan kepada pengawas jika
menemukan kondisi tidak aman di area
2. Monitoring
a. Elemen PSMS
• Implementasi dan operasi
• Pemantauan evaluasi dan tindak lanjut Evakuasi Aktivitas Blasting
b. Peraturan terkait
3. Emergency
a. Elemen PSMS
• Kesiapan dalam keadaan darurat
• Perlengkapan keadaan darurat
b. Peraturan terkait Pemeriksaan Setelah
Blasting
BAHAYA
Gagal Blocking
Pengangkutan bahan peledak
RESIKO
Tidak mematuhi prosedur jarak aman blasting Tidak dilakukan pemeriksaan pasca blasting
• Merangkai lubang tembak sesuai dengan delay / pattern dari desain blasting
• Memberikan sanksi disipling bagi yang melakukan pelanggaran batas jarak aman
Administrative evakuasi, baik alat maupun orang
• Melakukan studi feasibility sebelum melakukan perubahan jarak aman blasting
• Pelatihan juru ledak tingkat 1 dan 2 serta blasting for non blaster (khusus blast guard,
Work Practice
pengawas, dll)
• Penggunaan APD pada saat aktifitas charging dan pemeriksaan area peledakan.
Alat Pelindung Diri
Khususunya masker (mencegah fume akibat blasting)
ASPEK PEOPLE
Informasi aktivitas blasting, blast map, blocker, jarak aman, chanel radio yang digunakan.
Fungsi :
Setiap GL harus melakukan observasi tugas
setiap hari terhadap beberapa tugas terkait
aktifitas peledakan. Tujuannya untuk
memastikan semua prosedur aman
dilaksanakan, tidak ada yang terlewat
sehingga pekerjaan menjadi aman
Misalnya :
•Pengoperasian mesin drilling saat nonel
sudah di rangkai (tidak diperbolehkan)
•Aktifitas pengisian bahan peledak, pengunaan
kondom dll
•Evakuasi jarak aman manusia dan alat
•Blast sentry pada lokasi yang sudah
ditetapkan
SAFE WORKING PRACTICE
Isolasi area peledakan Pengisian Bahan Peledak, Pastikan lubang blasting dalam keadaan baik.
Tidak tertutup tanah / air
Dilarang melakukan drilling pada area yang miring Tidak boleh ada lagi pengoperasian mesin pada saat proses
perakitan
SAFE WORKING PRACTICE
Evakuasi orang dan peralatan manusia 500 meter. Termasuk blaster dan shelternya. Peralatan 300 meter (boleh kurang dari 300 m
tetapi harus ada kajian teknis).
Pastikan blast sentry / blocker berada pada lokasi yang sudah ditentukan
SAFE WORKING PRACTICE
• Blasting yang memerlukan persetujuan PM/DPM yaitu Sleep Blast, Peledakan di dekat
Pemukiman penduduk, Peledakan Kurang dari 300 meter dari alat / bangunan, Peledakan
Dekat area rawan longsor, Peledakan Di area terdapat gas metan / batuan panas
Peledakan di dekat Pemukiman penduduk, kurang dari 300 meter dari alat / bangunan,
dekat area rawan longsor, dan di area terdapat gas metan / batuan panas:
1. Membuat kajian teknis yang dibuat oleh PM dan disetujui oleh KTT
2. Peledakan dilakukan sesuai dengan kajian teknis yang disetujui KTT
SAFE WORKING PRACTICE
Jenis
•Korban tertimpa material boulder
•Penanganan korban terperosok ke dalam lubang peledakan
•Penanganan unit terperosok
•Penanganan unit terbalik
•Penanganan unit terbakar
Fasilitas
•Lifting bag
•Bidai
•Peralatan mountaineering
•Spinal board / bucket stretcher
•ambulance
KESIMPULAN
1. Blasting merupakan salah satu aktifitas high risk yang ada di pertambangan.
2. Potensi bahaya yang ditimbulkan dari aktifitas blasting antara lain ledakan unit, terkena
boulder atau flying rock, terperosok ke lubang peledakan, terpapar gas beracun.
33
MOD HIGH RISK KPC
03
MOD HIGH RISK KPC
FATIGUE TRAINING
A. DEFINISI
FATIGUE
Fatigue/Kelelahan merupakan kondisi yang
menunjukkan keadaan tubuh baik fisik , mental ataupun
emosional yang semuanya berakibat pada penurunan
daya kerja serta ketahanan tubuh (Suma’mur P, 2009)
INSIDEN
Insiden yang menimpa
operator atau driver baik
PAMA maupun Mitra Kerja
FATIGUE
nya yang dari hasil Investigasi
terbukti disebabkan oleh
penurunan kinerja tubuh baik
fisik maupun mental.
B. PENYEBAB FATIGUE
PENYEBAB UMUM KELELAHAN :
1 Faktor Pekerjaan
2 Faktor Individu
3 Faktor Lingkungan
4 Faktor Sosial
5 Faktor Manajemen
B. PENYEBAB FATIGUE
Penyebab Faktor Individu
ASPEK FISIK
“Bila anda kurang bisa mengelola masalah psikologis maka yang akan terjadi adalah otak sangat
boros energi, sulit fokus, mudah tersulut emosi (bad mood), kualitas tidur menurun, dan pemulihan
fatigue menjadi kurang baik “
B. PENYEBAB FATIGUE
Faktor Pendukung Penyebab Fatigue
PENYAKIT DIET & KURANG OLAH ALKOHOL DAN GANGGUAN TIDUR MENGKONSUMSI
KRONIS RAGA MEROKOK (APNEA) OBAT DAN STIMULASI
2 GEJALA FISIK
1. Sering Menguap atau mengantuk
2. Pelupuk Mata terasa berat
3. Sering menggosok / mengucek mata
4. Kepala Terkulai
5. Terlelap atau Terpejam sesaat
3 GEJALA EMOSIONAL
1. Pengemudi lebih pendiam / tidak aktif di radio
2. Kurang motivasi untuk melakukan tugas dengan baik
3. Mudah tersinggung
4. Marah
5. Salah Pengertian
6. Kurang Toleransi
D. RISIKO FATIGUE
Fatigue dapat menyebabkan beberapa risiko yang
merugikan diri sendiri maupun orang lain di sekitar kita,
1 Menabrak Tanggul
#sadar, patuh, peduli Sumber : Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Tahun 2019
F. PENCEGAHAN FATIGUE
POWER NAP
Merupakan Salah satu cara istirahat dalam waktu singkat untuk membantu mengisi ulang energi
Sebaiknya durasi power nap berada di antara 10 Mengurangi Drop Circadian Circle
hingga 30 menit. Lebih dari 30 menit berpotensi Napping adalah cara yang sangat efektif bahkan
mengalami Inersia Tidur lebih baik daripada mengkonsumsi kafein agar
Circadian circle tidak drop.
Mengurangi Kesalahan
Hindari semaksimal mungkin hal-hal yang Dengan Napping dapat meningkatkan kinerja
POWER kerja, mengurangi kesalahan dan menghindari
dapat mengganggu Anda dalam Napping
NAP kecelakaan.
Meningkatkan Kewaspadaan
Dengan Napping dapat meningkatkan
kewaspadaan yang cukup besar, sehingga
Tutup mata, lalu cobalah untuk merasa relaks. dapat menghindari bahaya.
Anda dapat membuat diri merasa nyaman dan
mengatur alarm Memiliki Penilaian Lebih Baik
Kurang tidur akan berdampak pada
pengambilan keputusan yang lebih buruk.
1. SANKSI SP 2 :
Tidak melaporkan ke atasan terhadap kondisi fisiknya dalam
keadaan fatigue (lelah/mengantuk) dan tetap
mengoperasikan peralatan bergerak bermotor sehingga
berpotensi Insiden.
2. SANKSI PHK
Mengoperasikan peralatan bergerak bermotor dalam
keadaan fatigue (lelah/mengantuk) hingga menyebabkan
kecelakaan.
INFORMASI TAMBAHAN
Mendapatkan informasi mengenai emergency procedure
05
PROSEDUR EMERGENCY CALL !!
1 Ucapkan : Emergency 3x
Jika Situasi tidak mengancam jiwa
2 Ucapkan : Mayday 3x
Jika Situasi mengancam jiwa